BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan teknologi, informasi, dan komunikasi dewasa ini merupakan salah satu tuntutan globalisasi yang menuntut suatu bangsa untuk berkembang dengan lebih kompetitif. Dampak globalisasi ini merambah ke seluruh sektor kehidupan tidak terkecuali di bidang kesehatan, karena kesehatan merupakan salah satu modal pokok dalam pertumbuhan hidup bangsa serta mempunyai peranan sangat penting dalam meningkatkan derajat sosial masyarakat. Dalam pencapaian tujuan tersebut, pemerintah telah melakukan usaha perbaikan di bidang kesehatan baik secara preventif maupun kuratif dengan cara memperluas dan melakukan pemerataan pelayanan kesehatan pada masyarakat dengan mutu yang lebih baik, dan dengan biaya yang terjangkau oleh masyarakat. Pemerintah merasa perlu untuk mengembangkan sistem kesehatan nasional terpadu yang dapat mendorong partisipasi masyarakat termasuk swasta, oleh karena itu pemerintah telah mendirikan rumah sakit dan puskesmas-puskesmas (pusat kesehatan masyarakat) baik di kota maupun di pedesaan yang memberikan kesempatan pada setiap orang untuk memperoleh pelayanan kesehatan. Rumah sakit salah satu lembaga sosial yang bergerak dibidang kesehatan, mempunyai tujuan memberikan pelayanan kepada masyarakat guna mencapai keselarasan medis dalam bentuk pemeriksaan, perawatan, pengobatan serta tindakan medis dan diagnostik lainnya yang dibutuhkan oleh pasien dalam batas kemampuan dan sarana yang dimiliki oleh rumah sakit yang bersangkutan. Dalam memberikan pelayanan, rumah sakit dituntut untuk memberikan mutu pelayanan yang terbaik, salah satu rumah sakit yang berperan dalam pembagunan kesehatan adalah Rumah Sakit Kebonjati. Fungsi rumah sakit sebagai lembaga pelayanan kesehatan masyarakat semakin lama semakin berkembang, baik sebagai tempat untuk merawat dan menyembuhkan orang sakit maupun sebagai tempat pendidikan dan penelitian untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dan meningkatkan kualitas pelayanan, maka dari itu pihak manajemen rumah sakit hendaknya mengelola sumber daya yang dimilikinya dengan 1
2 baik, dalam mengelola itu manajemen bertumpu pada fungsi dasar manajemen yaitu planning, organizating, actuating, dan controlling (POAC), manajemen perusahaan diharapkan dapat menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik, agar pelaksanaan kegiatan dalam perusahaan dapat berjalan dengan efektif dan efesien, sehingga tujuan perusahaan yang telah ditetapkan dapat tercapai. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, manajemen memerlukan suatu alat yang dapat membantu dalam mencapai tujuan tersebut. Salah satu alat yang digunakan manajemen adalah anggaran. Anggaran berguna sebagai pedoman kerja, sebagai alat pengkoordinasian kerja, serta alat pengawasan kerja. Oleh karena itu agar setiap kegiatan dapat dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah direncanakan, diperlukan pengkoordinasian dan pengendalian, sehingga kegiatan perusahaan berjalan lancar dan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dalam melaksanakan kegiatan tersebut dapat segera diketahui dan seterusnya diadakan revisi sesuai dengan rencana semula. Salah satu aktivitas penting yang harus mendapat perhatian yang khusus dalam menerapkan fungsi perencanaan dan pengendalian kas perusahaan. Kas perusahaan dalam pengertian ini termasuk simpanan di bank yang setiap saat dapat diambil kembali. Kas merupakan aktiva lancar yang paling tinggi tingkat likuiditasnya, makin besar jumlah kas yang ada didalam perusahaan berarti semakin tinggi tingkat likuiditasnya. Kas sangat berperan didalam menentukan kelancaran kegiatan perusahaan oleh karena itu perusahaan dapat merencanakan dan mengendalikan uang kas agar tercipta suatu jumlah uang kas yang optimal, dalam arti keseimbangan yang terus menerus antara jumlah kas yang tersedia dan kebutuhan untuk membiayai perusahaan. Keharusan tersebut dapat dilaksanakan melalui perencanaan yang baik yaitu melalui penyusunan anggaran yang sangat penting bagi perusahaan pencari laba maupun perusahaan non laba. Anggaran sebagai salah satu alat pengendali merupakan suatu rencana tertulis dari seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam unit moneter untuk suatu jangka waktu tertentu. Anggaran kas memberikan pemikiran mengenai kas dengan cara memilih alternatif yang tepat mengenai penyediaan dan penggunaannya, karena manajemen telah memikirkan cara-cara untuk menutupi kekurangan kas dan cara penggunaan kelebihan kas secara produktif serta memonitor atau mengamati penerimaan dan pengeluaran kas,
3 oleh karena itu, sangatlah penting bagi perusahaan untuk menyusun anggaran kas sebagai alat dalam merencanakan dan mengendalikan kas. Anggaran kas merupakan bagian dari anggaran induk, sehingga dalam efektivitas penyusunan dan pelaksanaannya tergantung kepada anggaran peneriman dan anggaran pengeluaran yang telah disusun sebelumnya. Namun bagaimanapun bagusnya penyusunan anggaran kas belum tentu dalam pelaksanaannya berjalan sesuai dengan yang ditetapkan karena masih sangat bergantung kepada pelaksanaan di lapangan. Berdasarkan uraian di atas, penulis bermaksud melakukan penelitian dengan mengambil judul PERANAN ANGGARAN KAS SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN KAS (Studi kasus pada Rumah Sakit Kebonjati) 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah kas Rumah Sakit Kebonjati telah efektif. 2. Apakah anggaran kas berperan sebagai alat bantu manajemen dalam menunjang efektivitas pengendalian kas perusahaan. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Bertitik tolak dari identifikasi yang telah diuraikan diatas, maka tujuan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui prosedur penyusunan dan pelaksanaan anggaran kas yang dilakukan Rumah Sakit Kebonjati telah memadai. 2. Untuk mengetahui efektifitas kas dalam Rumah Sakit Kebonjati. 3. Untuk mengetahui apakah peranan anggaran kas dalam menunjang efektivitas pengendalian kas.
4 1.4 Kegunaan Penelitian Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat diperoleh manfaat sebagai berikut : 1. Bagi perusahaan, diharapkan dapat digunakan sebagai masukan yang dapat membantu pihak manajemen dalam menjalankan operasinya dan memberikan gambaran tentang pentingnya penyusunan anggaran dalam menganalisis dan mengevaluasi pelaksanaan aktivitas manajemen dalam mencapai efektivitas kas. 2. Bagi penulis, diharapkan dapat digunakan sebagai pengembangan wawasan serta pemahaman dan perbandingan antara teori dengan praktik yang sebenarnya mengenai peranan anggaran kas terhadap kegiatan efektifitas kas dalam suatu perusahaan akan bertambah jelas dan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian sarjana ekonomi program studi akuntansi pada Universitas Widyatama di Bandung. 3. Bagi pihak lain yang berkepentingan, yang dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian berikutnya, serta dapat digunakan untuk menambah pengetahuan, wawasan, dan pemahaman terbatas mengenai judul yang diteliti. 1.5 Kerangka Pemikiran Setiap perusahaan memerlukan uang kas untuk menjamin kelancaran kegiatan operasional sehari-hari untuk menjaga kontinuitas perusahaan, maka manajemen perusahaan perlu memperhatikan keseimbangan posisi kas. Memang besar kecilnya persediaan kas bukanlah merupakan tolok ukur terhadap kemampuan dan keberhasilan suatu perusahaan, tetapi kurangnya persediaan kas dari jumlah yang dibutuhkan akan menimbulkan dampak yang kurang menguntungkan, karena dapat menghambat kelancaran operasional perusahaan, demikian juga sebaliknya jika terdapat kelebihan kas dalam perusahaan akan mengakibatkan adanya idle cash yaitu kas yang tidak digunakan secara produktif oleh perusahaan. Oleh karena itu, perlu adanya anggaran kas agar dalam pengelolaan kas terdapat keseimbangan antara penerimaan dan pengeluaran kas.
5 Anggaran kas merupakan rencana terperinci dan menyeluruh untuk setiap kegiatan aktivitas persediaan sebagai alat untuk mengadakan perencanaan dan pengendalian. Defenisi anggaran menurut pengertian Munandar(2000:1) adalah sebagai berikut : Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang. Dari definisi diatas dapat diuraikan bahwa anggaran meliputi aspek perencanaan aktivitas pada saat yang akan datang yang disusun oleh manajemen secara formal dan tertulis dan dinyatakan dalam satuan uang atau kuantitas yang lainnya guna membantu manajemen dalam menjalankan fungsinya, terutama dalam hal fungsi perencanaan, koordinasi, dan pengendalian. Defenisi anggaran kas menurut Bambang Riyanto (1997:97) adalah sebagai berikut : Anggaran kas adalah estimasi terhadap posisi keuangan untuk suatu periode tertentu yang akan datang. Dengan mengadakan estimasi penerimaan dan pengeluaran kas selama periode tertentu, maka anggaran kas disusun agar pimpinan perusahaan dapat mengetahui : 1. Kemungkinan posisi kas sebagai hasil rencana operasional perusahaan. 2. Kemungkinan adanya surplus atau defisit karena rencana operasi perusahaan. 3. Besarnya dana berserta saat-saat kapan dana tersebut dibutuhkan untuk menutupi defisit kas. 4. Saat-saat kapan kredit itu akan dibayar kembali. Adapun tujuan utama anggaran kas menurut Glenn A, Welsch, dkk (1988) yang dialihbahasakan oleh Maudy Warrow dan Purwatiningsih (2000:440) adalah sebagai berikut : 1. Memberikan taksiran posisi kas pada akhir periode sebagai hasil dari operasi yang dijalankan. 2. Mengetahui kelebihan atau kekurangan kas pada waktunya. 3. Menyelaraskan kas dengan a. Total Modal b. Pendapatan penjualan
6 c. Biaya d. Investasi e. Uang Dengan adanya anggaran kas ini, maka manajer keuangan dapat mengetahui kapan perusahaan dalam keadaan defisit kas atau surplus kas karena kegiatan operasional perusahaan. Dengan mengetahui akan adanya defisit kas maka dapat direncanakan sebelumnya mengenai penentuan sumber dana yang akan digunakan untuk menutupi defisit tersebut. Sebaliknya dengan mengetahui jauh sebelumnya bahwa akan terdapat surplus kas yang besar, maka sudah dapat direncanakan bagaimana menggunakan kelebihan dana tersebut secara efesien. Dengan menyusun anggaran kas maka perusahaan akan mendapat informasi yang berguna yaitu tentang pola penerimaan dan pengeluaran kas, sehingga manajemen dapat segera mengambil tindakan jika terjadi kondisi yang kurang menguntungkan bagi kas perusahaan. Oleh kelancaran keuangan perusahaan. sebab itu anggaran kas mempunyai peranan yang penting bagi Penyusunan anggaran kas yang dilakukan dengan cermat harus didasarkan pada data akuntansi yang merupakan gambaran historis dari keadaan perusahaan serta hasil kegiatan operasi perusahaan, begitu pula pada saat berakhirnya waktu penyusunan anggaran kas, data akuntansi masih diperlukan untuk mengadakan analisis dengan membandingkan anggaran dengan realisasi yang dicatat sebagai data akuntansi. Penelitian terdahulu dilakukan oleh Nani Mulyani dengan objek penelitian pada Rumah Sakit Hasansadikin yang berlokasi jalan Pasteur no 38, Bandung 40161 dengan judul Peranan anggaran kas sebagai alat bantu manajemen dalam menunjang efektivitas kas. Perbedaan penelitian Nani Mulyani dengan penulis adalah waktu penelitian, tempat penelitian, dan identifikasi permasalahaan dimana lebih menekankan kepada efektivitas kas sedangkan penulis mengindentifikasikan kepada efektivitas pengendalian kasnya. Berdasarkan hasil uraian di atas, maka penulis dapat menyimpulkan hipotesis sebagai berikut: Anggaran kas yang disusun dan dilaksanakan dengan baik, dapat menunjang efektivitas.
7 1.6 Metodologi Penelitian Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan pengumpulan, pengolahan, penyajian dan analisa data yang dilakukan dengan metode ilmiah secara efisien dan sistematis yang hasilnya berguna untuk mengetahui persoalan atau keadaan dalam usaha pengembangan ilmu pengetahuan atau membuat keputusan dalam rangka pemecahan masalah. Adapun penelitian yang dilakukan ini merupakan suatu pendekatan studi kasus dengan metode penelitian deskriptif analitis, yaitu suatu metode penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan data sesuai dengan keadaan yang sebenarnya serta memberikan gambaran dan analisis mengenai masalah-masalah yang ada sehingga dapat memberikan gambaran yang cukup jelas atas objek yang diteliti. Teknik penelitian yang digunakan oleh penulis dalam melakukan penulisan skripsi ini meliputi: 1. Metode Penelitian lapangan (Field Research Method) Dalam melakukan penelitian ini metodologi penelitiannya adalah studi kasus dengan menggunakan metode deskriptif analitis, yaitu metode yang mempelajari secara intensif latar belakang dan keadaan sekarang suatu objek penelitian berdasarkan informasi yang ada, dikumpulkan, diklasifikasikan, dan diinterpretasikan sehingga didapat suatu informasi yang akurat. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah: a. Observasi, merupakan pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian. b. Wawancara secara langsung dengan pejabat dan staf perusahaan yang berwenang dalam perusahaan untuk memberikan penjelasan yang berhubungan dengan objek penelitian yang dibahas. c. Kuesioner yaitu pertanyaan tertulis yang disampaikan kepada pejabat yang berwenang. 2. Metode penelitian kepustakaan (Library Research Method) Yaitu teknik pengumpulan data penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data berdasarkan beberapa literatur, buku ataupun berbagai jenis sumber data lainnya yang memiliki hubungan dengan masalah yang diteliti yang digunakan oleh penulis sebagai landasan teori dalam penelitian.
8 1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi objek penelitian dalam penyusunan skripsi ini adalah pada Rumah Sakit Kebonjati yang berlokasi di Jalan Jl. Kebonjati No 152 Bandung. Dan waktu penelitian dilakukan penulis dari bulan September sampai dengan Desember 2006.