BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis telah berkembang pesat saat ini baik dalam pasar domestik

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan diri menjadi negara Industrialisasi menuju modernis,

Melestarikan Budaya Dengan Membuka Usaha Galeri Batik

BAB I PENDAHULUAN. batik. Batik Indonesia dibuat di banyak daerah di Indonesia dan memiliki

PENCIPTAAN SERAGAM BATIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Batik merupakan karya seni budaya bangsa Indonesia yang dikagumi dunia.

Bab 1 Pendahuluan 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Total Penjualan di Negara Tujuan Ekspor Batik (Liputan 6.com, 2013) Negara

BAB I PENDAHULUAN. pula pada kemampuan pengusaha untuk mengkombinasikan fungsi-fungsi. tersebut agar usaha perusahaan dapat berjalan lancar.

2015 PENGARUH DIVERSIFIKASI PRODUK DAN PERSAINGAN TERHADAP PENDAPATAN PENGUSAHA BATIK DI CIREBON

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Data Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad XVIII atau awal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PUSAT INFORMASI BATIK di BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Belakangan ini usaha pakaian semakin menjanjikan keuntungan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tahun Nilai Ekspor Batik Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sektor pariwisata yang menarik, maka dengan pengelolaan

BAB 1 PENDAHULUAN. mendapatkan laba. Dengan bersaing, pedistribusian yang cepat dan tepat waktu

BAB I PENDAHULUAN. tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Industri pakaian di era modern ini mengalami perkembangan yang

Penggunaan Teknologi Informasi dalam Menyiasati Peluang Bisnis Batik

MUSEUM BATIK TULIS BAKARAN DI KOTA PATI

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi jalan dan bertahannya perusahaan. Persaingan yang semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. taktik dan strategi. Membuat usaha yang besar tidak selalu. sebuah usaha bisa tumbuh menjadi besar.

BAB I PENDAHULUAN. di kota Sragen telah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. setiap negara agar tetap dapat unggul. Menurut Nurimansyah (2011), daya saing

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM: PECINTA BUDAYA BAJU BATIK MODERN REMAJA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN BUDAYA BANGSA BIDANG KEGIATAN

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh kemampuan melayani kebutuhan konsumen secara memuaskan.

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan kosumen, menyebabkan setiap

BAB I PENDAHULUAN. batik sempat diakui milik Negara tetangga kita Malaysia pada tahun 2009,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan mengetahui strategi pemasaran seperti apa dan bagaimana. perusahaan-perusahaan yang memuaskan kebutuhan pelanggan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MUSEUM BATIK JAWA TENGAH DI KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Batik merupakan simbol kota Surakarta yang saat ini batik mulai

BISNIS BATIK ONLINE STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Mata Kuliah Lingkungan Bisnis : AKHMAD DAHLAN NIM :

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk membangun jaringan pasar, aspek tersebut adalah : 1. Membangun sistem promosi untuk penetrasi pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. industri lagi, tetapi mereka harus lebih mengandalkan SDM yang kreatif.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Koentjaraningrat (2015: 116), sebanyak 250 juta masyarakat

Bab I PENDAHULUAN. Perekonomian adalah salah satu penyokong dari suatu negara. Dengan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I GAMBARAN USAHA. India, Cina, Thailand, dan terakhir Malaysia, mengakui bahwa Seni Batik berasal

BAB 2 DATA DAN ANALISA. 2.1 SUMBER DATA Adapun sumber data yang akan digunakan untuk proyek tugas akhir ini berasal dari :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan terkait dengan tren yang sedang berlaku. Masyarakat sudah menyadari

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini perkembangan bisnis pakaian fashion telah

BAB I PENDAHULUAN. berbeda-beda. Setiap suku atau ras menduduki daerah dan memiliki kebudayaan

BAB 1 PENDAHULUAN. usaha mikro sebagaimana diatur dalam undang undang. Usaha kecil adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diupayakan langkah-langkah ke arah peningkatan kualitas pendidikan, dari mulai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Batik di Indonesia bukan merupakan sesuatu yang baru. Secara historis, batik

BAB I PENDAHULUAN. kemudian memuaskan kebutuhan tersebut. dapat bersaing dalam memproduksi barang dengan sebaik-baiknya, sesuai

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis. Sehingga menimbulkan persaingan-persaingan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Harus diakui saat ini para wisatawan berkunjung ke suatu daerah di

BAB 1 PENDAHULUAN. pemulihan ekonomi Indonesia. Seiring dengan perkembangan bisnis toko ritel,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penampilan bagi manusia. Pakaian juga mencerminkan pribadi orang yang

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut mata pencaharian, tenaga kerja, dan pendapatan masyarakat

UKDW BAB I. Pendahuluan Latar Belakang Masalah. Dunia bisnis retail saat ini mengalami persaingan yang sangat ketat, dimana

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia sedang memasuki era ekonomi kreatif yang mengakibatkan tumbuh,

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi, sosial dan politik. Hal ini juga akan mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. Sakur, Kajian Faktor-Faktor yang Mendukung Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Spirit Publik, Solo, 2011, hal. 85.

BAB I PENDAHULUAN. yang berdampak pada banyak hal salah satunya pada dunia Fashion. Aspek

BAB I PENDAHULUAN. menjadi mudah memasuki pasar, sehingga dalam sebuah pasar, produk dan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

I. 1. Latar Belakang I Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN UKDW. produk yang ditunjang dengan teknologi yang canggih.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. baik dibanding dengan tahun lalu. Kondisi ini tidak lepas dari pembangunan

Kreasi Jilbab, Bisnisnya Mudah Omsetnya Jutaan Rupiah

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IDE PERENCANAAN USAHA. mengamati Wira mengamati sekelilingnya untuk mendapatkan. memikirkan Wira Memunculkan ide-ide yang menjawab kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha pada dewasa ini telah diwarnai oleh

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam kondisi persaingan dunia bisnis yang semakin ketat

BAB I PENDAHULUAN. multi level marketing. Saat ini terdapat lebih dari seratus perusahaan di

USAHA BATIK. Nama. Kelas Jurusan AMIKOM

I. PENDAHULUAN. mancanegera terus meningkat setiap tahunnya, bahkan di tahun 2014 kunjungan

BAB I PENDAHULUAN. Pendirian suatu bisnis baik itu berupa barang atau jasa, sebaiknya dibutuh dan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami metamorfosis yang berkesinambungan. Tidak terkecuali di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. terletak antara lintang selatan dan. serta Kabupaten Demak di Selatan. Jepara dikenal sebagai kota ukir, karena

BAB I PENDAHULUAN. Di daerah Sumatera Utara terdapat beberapa suku, salah satunya adalah suku Batak,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketatnya persaingan bisnis saat ini membuat perusahaan melakukan

Nama jenis produk kerajinan tekstil beserta gambar dan komentarnya

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat menciptakan keunggulan kompetitif yang

Gambar sampul adalah hasil modifikasi gambar yang diambil dari kratonpedia.com

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang bernilai dengan orang lain (Kotler, 2008). Oleh karena itu, kegiatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis di Medan semakin marak terjadi. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. baik unit usaha yang bergerak dalam penjualan barang maupun jasa, tujuan

STRATEGI BISNIS USAHA BATIK MADURA (Studi Kasus pada Galeri TRESNA art di Bangkalan Madura) SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESETIAAN KONSUMEN PRODUK PASTA GIGI PEPSODENT DI KALURAHAN PABELAN

BAB 1 PENDAHULUAN. terjamin dalam jangka waktu yang relatif lama. memenuhi keinginan dan kebutuhan pelanggan, yang nantinya akan bermuara

BAB I PENDAHULUAN. maupun jasa. Karena situasi yang berubah sangat cepat inilah suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. banyak bermunculan perusahaan dagang yang bergerak dibidang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi masyarakat mengalami perubahan terutama nilai-nilai dan cara pandang

BAB I PENDAHULUAN. global. 1 Oleh sebab itu penting sekali bagi perusahaan untuk dapat menentukan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis telah berkembang pesat saat ini baik dalam pasar domestik (nasional) maupun dimasa internasional, dimana untuk memenangkan persaingan perusahaan harus mampu memberikan kesan yang baik kepada para konsumennya yang berkaitan dengan produk. Selain itu perusahaan harus meningkatkan penjualannya secara signifikan agar perusahaan tetap eksis, bahkan lebih jauh lagi perusahaan harus bisa lebih maju. Untuk meningkatkan volume atau jumlah penjualan dari suatu produk yang ditawarkan, maka tidak bisa terlepas dari pemasaran atau marketing. Dalam konsep pemasaran dinyatakan bahwa produsen tidak hanya membuat barang tapi produsen harus memusatkan perhatian pada selera konsumen, produsen memperhatikan kebutuhan dan keinginan dari konsumen Kualitas produk merupakan hal penting yang harus diusahakan oleh setiap perusahaan jika ingin yang dihasilkan dapat bersaing di pasar untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Kualitas juga merupakan syarat utama diterimanya suatu produk di pasar dimana suatu produk dikatakan berkualitas apabila produk tersebut mampu memenuhi harapan pelanggan. Berbagai usaha ditempuh perusahaan untuk menghasilkan produk yang berkualitas, antara lain dengan menerapkan kontrol yang ketat pada setiap proses mulai dari penyiapan bahan baku sampai penyimpanan produk jadi. Semakin bagus kualitas produk 1

2 maka akan semakin tinggi tingkat keputusan pembelian dalam artian konsumen akan cenderung memutuskan untuk membeli produk tersebut. Faktor lain yang mempengaruhi keputusan pembelian adalah harga, karena harga telah menjadi faktor penting dan sensitif yang mempengaruhi keputusan pembelian. Oleh karena itu harga dapat mempengaruhi konsumen dalam memutuskan apakah akan membeli produk tersebut atau tidak, dan berapa jumlah yang akan dibeli berdasarkan harga tersebut. Selain itu harga sering dijadikan indikator kualitas bagi konsumen dimana konsumen sering memilih yang lebih tinggi diantara 2 barang sejenis, karena cenderung kualitas lebih baik. Hubungan antara harga dengan keputusan pembelian yaitu harga mempengaruhi keputusan konsumen dalam melakukan pembelian, semakin harga tidak bersaing maka keputusan pembelian semakin rendah, sebaliknya jika harga dapat bersaing maka keputusan pembelian semakin tinggi. Maka para pengusaha harus jeli dalam menetapkan harga produknya ke pasar agar produk tersebut sukses di pasar dan menghasilkan keuntungan besar bagi perusahaan. Batik adalah salah satu warisan budaya Indonesia yang sangat berharga dan sudah dikenal di seluruh dunia setelah lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang membawahi masalah kebudayaan, UNESCO, telah menyetujui batik sebagai warisan budaya yang dihasilkan oleh Indonesia. Setelah pengakuan oleh UNESCO mengenai batik sebagai warisan budaya asli Indonesia sekarang banyak produsen batik berlomba untuk memenuhi kebutuhan permintaan pasar bukan hanya pasar lokal tapi sudah mulai merambah ke pasar internasional. Dikarenakan semakin banyaknya desainer yang mengangkat citra batik di setiap pameran

3 sehingga batik sekarang tidak hanya dikenal sebagai pakaian tradisional, melainkan pakaian yang bisa mengikuti perkembangan jaman namun tetap mempertahankan ciri khasnya sehingga banyak konsumen dari luar negeri yang berminat pada batik Indonesia. Di Indonesia sendiri terdapat bermacam macam batik hal itu dikarenakan banyaknya suku dan daerah yang memiliki batik dengan ciri khas daerah itu sendiri. Batik merupakan salah kekayaan seni warisan budaya masa lampau, yang telah menjadikan negara Indonesia memiliki ciri khas di mancanegara yang membedakan negara Indonesia dengan negara lainnya. Perkembangan batik yang sudah menempuh perjalanan berabad abad silam telah melahirkan berbagai jenis dan corak batik yang khas disetiap daerahnya. Di kota Pekalongan batik menjadi ikon kota tersebut, bahkan kerajinan rakyat ini diangkat oleh pemerintah daerah setempat sebagai city branding kota, yaitu Pekalongan world s city of batik. Oleh karena itu sudah sewajarnya saat ini orang Indonesia mulai memperhatikan batik, terlebih saat ini model pakaian dengan corak batik sudah bermacam macam dan modern, sehingga dapat digunakan dalam berbagai kesempatan. Sejak adanya legalitas dari UNESCO, gairah masyarakat untuk memakai batik semakin pesat dan pengenalan terhadap batik bahkan dimulai sejak usia dini, hampir masyakat berbagai usia memakainya, baik dalam bentuk pakaian maupun kreasi lainnya. Banyak sekolah dan kantor baik itu yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta mewajibkan siswa dan karyawannya untuk memakai batik pada hari hari tertentu. Dimana hal ini membuat permintaan produk batik di pasar

4 semakin meningkat yang berdampak pada terangkatnya perekonomian produsen batik nasional. Salah satu produsen batik yang cukup terkenal di Thamrin City adalah Batik Kisnala dimana Batik Kisnala merupakan UKM yang memulai usaha di Thamrin City pada tahun 2010. Batik Kisnala lebih fokus tujuan ke batik print, meski batik tulis dan cap juga diproduksi. Batik dari pekalongan itu menjual baju couple (pasangan) dengan model baju wanita yang bervariatif, diantaranya model untuk orang muslim yang badan dan lengannya panjang, model baju lengan pendek untuk sekolah atau kerja kantoran, model baju terusan dress dan baju pria lengan panjang dan pendek. Jenis kain yang digunakan bervariasi dari katun standar, katun yang halus dan bahan serat (doby). Batik Kisnala juga menerima pesanan untuk desain motif berlogo seperti seragam sekolah atau kantor dan juga partai, namun yang menjadi ciri khas toko ini adalah dengan batik yang berwarna cerah serta menyediakan stok seragam batik. Perkembangan Toko Batik Kisnala dari awal tahun berdiri sampai sekarang mengalami tren fluktuatif karena di mall Thamrin City sendiri didominasi oleh para pedagang batik sehingga menyebabkan tingkat persaingan sangat kompetitif. Setiap para pedagang batik memiliki ciri khas masing-masing yang menjadi keunggulan produk mereka dan menjadi pembeda produk batik mereka dengan produk batik lainnya. Beberapa toko batik yang menjadi pesaing Batik Kisnala diantaranya Batik Utomo, Batik Syukron, Batik Syaira, Batik Trendy, Batik Blarak dan Batik ART. Data penjulan yang dimilik oleh Batik Kisnala di mulai

5 dari tahun 2012 sampai 2016 semua dapat dilihat berdasarkan tabel 1.1 dan tabel 1.2 di bawah ini. Tabel 1.1 Jumlah Penjualan Toko Batik Tahun 2012-2016 No Toko Batik Tahun 2012 2013 2014 2015 2016 1. Batik Kisnala 24.122 pcs 26.145 pcs 29.447 pcs 32.960 pcs 30.190 pcs 2. Batik Utomo - - 21.587 pcs 19.116 pcs 23.748 pcs 3. Batik Syukron - 24.325 pcs 25.169 pcs 26.450 pcs 26.861 pcs 4. Batik Trendy - - 28.835 pcs 25.166 pcs 28.276 pcs 5. Batik Syaira 27.368 pcs 26.824 pcs 28.338 pcs 30.881 pcs Sumber Data Diolah Peneliti, 2017. Berdasarkan tabel diatas batik yang terjual di toko Batik Kisnala pada tahun 2012 sebanyak 24.122 pcs. Pada tahun 2013 mengalami kenaikan mencapai 7,7 % dengan jumlah batik yang terjual 26.145 pcs. Ditahun 2014 toko Batik Kisnala mengalami persentase positif dengan kenaikan sebanyak 11,2 % dengan jumlah batik yang terjual 29.477pcs. Ditahun 2015 toko Batik Kisnala masih mengalami kenaikan sebesar 10,6 % dalam jumlah batik yang terjual 32.960 pcs. Namun di tahun 2016 toko Batik Kisnala mengalami penurunan sebesar 9,1 % dikarenakan persaingan batik di mall Thamrin City sangat kompetitif, sehingga para konsumen memiliki banyak pilihan sebelum memutuskan keputusan pembelian batik di mall Thamrin City, yang setiap toko batik memiliki ciri khas atau keunggulan masingmasing produk.

6 Tabel 1.2 Omset Penjualan Tahun 2012-2016 No Uraian Tahun 2012 2013 2014 2015 2016 1. Omset Penjualan 1.688.571.500 1.830.157.000 2.061.325.000 2.607.239.500 2.253.355.000 2. Persentase - Omset Penjualan 18,3 % 11,2 % 20,9% -15,7% Sumber: Laporan Tahunan Toko Batik Kisnala, 2017. Berdasarkan tabel diatas omset penjualan di toko Batik Kisnala pada tahun 2012 sebesar Rp 1.688.571.500. Pada tahun 2013 mengalami kenaikan mencapai 18,3 % menjadi sebesar Rp 1.830.157.000. Ditahun 2014 toko Batik Kisnala mengalami kenaikan sebanyak 20,6 % menjadi sebesar Rp 2.061.325.000. Pada tahun 2015 omset penjualan di toko Batik Kisnala masih mengalami kenaikan 20,9 % menjadi sebesar 2.607.239.500. namun pada tahun 2016 mengalami penurunan sebesar 15,7 % menjadi 2.253.355.000. Berdasarkan permasalahan diatas judul penelitian ini adalah Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Batik Kisnala (Studi kasus pada konsumen Batik Kisnala di Thamrin City Jakarta Pusat) 1.2 Identifiksi Masalah dan Pembatasan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah 1. Adanya persaingan antara toko batik di Thamrin City sehingga membuat konsumen bingung memilih, salah satunya meningkatkan kualitas produk.

7 2. Adanya pesaing dari segi harga yang diberikan oleh masing-masing toko batik sehingga mempengaruhi keputusan konsumen. 1.2.2 Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Penulis hanya berfokus pada pengaruh kualitas produk dan harga terhadap keputusan pembelian di toko Batik Kisnala. 2. Penulis hanya melakukan studi kasus di toko Batik Kisnala di Thamrin City, Jakarta Pusat. 1.3. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apakah terdapat pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian di toko Batik Kisnala? 2. Apakah terdapat pengaruh harga terhadap keputusan pembelian di toko Batik Kisnala? 3. Apakah terdapat pengaruh kualitas produk dan harga secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian di toko Batik Kisnala? 4. Faktor apakah yang paling dominan berpengaruh antara kualitas produk dan harga terhadap keputusan pembelian

8 1.4 Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah yang telah di jelaskan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian di toko Batik Kisnala. 2. Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian di toko Batik Kisnala. 3. Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk dan harga secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian di toko Batik Kisnala. 4. Untuk mengetahui faktor yang paling dominan berpengaruh antara kualitas produk dan harga terhadap keputusan pembelian di toko Batik Kisnala. 1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian bagi penulis adalah : 1. Bagi Penulis a. Dapat digunakan untuk menerapkan ilmu yang telah diterima dibangku kuliah ke dunia usaha yang sebenarnya. b. Dapat menambah dan memperluas wawasan penulis mengenai pengaruh kualitas produk dan harga terhadap keputusan pembelian di toko Batik Kisnala. 2. Bagi Pembaca Adapun manfaat penelitian bagi pembaca adalah :

9 a. Dapat digunakan sebagai bahan penambah ilmu pengetahuan mengenai pengaruh kualitas produk dan harga terhadap keputusan pembelian di toko Batik Kisnala. b. Dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan untuk melakukan penelitian di masa yang akan datang. 3. Bagi Perusahaan Adapun manfaat penelitian bagi perusahaan adalah : a. Dapat memberikan kontribusi dalam pengambilan kebijakan yang berkaitan dengan upaya membangun hubungan baik dengan pelanggan. b. Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran mengenai kualitas produk dan harga terhadap keputusan pembelian, sehingga dapat menjadi masukan bagi toko Batik Kisnala untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian.