PENGARUH PERBANDINGAN BAHAN PELAPIS MALTODEKSTRIN DAN GUM ARAB DALAM MIKROKAPSUL BERBAHAN INTI SITRONELAL ABSTRAK ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI PEMBUATAN MIKROKAPSUL SITRONELAL DENGAN PENYALUT KITOSAN Lia Listianingsih, Elvina Dhiaul Iftitah*, Siti Mariyah Ulfa ABSTRAK ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi terhadap flavor dan berperan terhadap pembentukan warna.

PENDAHULUAN. hemiselulosa dan lignin dan telah dikondensasi. Asap cair masih mengandung

ABSTRAK ABSTRACT. Kata Kunci: katalis Cu/ZnBr 2 /γ-al 2 O 3, XRD, SEM-EDX, sitronelal.

I. PENDAHULUAN. poliaromatik hidrokarbon / PAH (Panagan dan Nirwan, 2009). Redestilat asap cair

I. PENDAHULUAN. membentuk lapisan kompleks yang menyelimuti inti. Bahan inti yang dilindungi

ADSORPSI SENG(II) OLEH BIOMASSA Azolla microphylla-sitrat: KAJIAN DESORPSI MENGGUNAKAN LARUTAN ASAM NITRAT ABSTRAK ABSTRACT

PENENTUAN KADAR IODIDA SECARA SPEKTROFOTOMETRI BERDASARKAN PEMBENTUKAN KOMPLEKS IOD-AMILUM MENGGUNAKAN OKSIDATOR PERSULFAT ABSTRAK ABSTRACT

P FORTIFIKASI KEJU COTTAGE

BAB III MATERI DAN METODE. Laboratorium Nutrisi dan Pakan Ternak Fakultas Peternakan dan Pertanian,

ABSTRAK ABSTRACT. Kata kunci: isopulegol, katalis Cu/ZnBr 2 /γ-al 2 O 3, reaksi katalitik, sitronelal

BAB I PENDAHULUAN. Pati merupakan polisakarida yang terdiri atas unit-unit glukosa anhidrat.

BAB III METODE PENELITIAN

MIKROENKAPSULASI METFORMIN HIDROKLORIDA DENGAN PENYALUT ETILSELLULOSA MENGGUNAKAN METODA PENGUAPAN PELARUT ABSTRACT

METODE. Waktu dan Tempat

I. PENDAHULUAN. selama penyimpanan (teroksidasinya senyawa fenol, perubahan warna), kurang praktis dalam penanganan, distribusi dan aplikasinya.

TEKNOLOGI ENKAPSULASI FLAVOR REMPAH-REMPAH. Ir. Sutrisno Koswara, MSi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Enkapsulasi Minyak Kopi Menggunakan Polisakarida Larut Air Kulit Buah Kopi Sebagai Flavoring

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan istilahnya, mikroenkapsulasi berarti suatu teknik enkapsulasi untuk

PEMANFAATAN MALTODEKSTRIN DARI PATI SINGKONG SEBAGAI BAHAN PENYALUT LAPIS TIPIS TABLET

BAB I PENDAHULUAN. Kelor (Moringa Oleifera L) merupakan tanaman asli kaki bukit selatan

Polisakarida Larut Air (PLA) Kulit Kopi sebagai Pensubstitusi Gum Arab Pada Enkapsulasi Minyak Kopi

ABSTRAK

STUDI REAKSI SIKLISASI-ASETILASI SITRONELAL DENGAN ANHIDRIDA ASAM ASETAT MENGGUNAKAN KATALIS LIPASE AMOBIL DARI Aspergillus niger ABSTRAK ABSTRACT

I. PENDAHULUAN. Di industri pangan, penerapan teknologi nanoenkapsulasi akan memberikan

Prosiding Farmasi ISSN:

4. PEMBAHASAN 4.1. Penelitian Pendahuluan Penentuan Konsentrasi Mikroenkapsulan

Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian Ke-1

I. PENDAHULUAN. memberikan efek menyehatkan bagi inangnya dengan cara memperbaiki komposisi

Peningkatan Kelarutan Furosemide Menggunakan PEG 6000 secara Mikroenkapsulasi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Optimasi pembuatan mikrokapsul alginat kosong sebagai uji

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei Agustus 2014 di Laboratorium

adalah produk pangan dengan menggunakan bakteri probiotik. Produk pangan Bakteri probiotik merupakan bakteri baik yang dapat memberikan keseimbangan

PENGARUH PENAMBAHAN GUM ARAB SEBAGAI BAHAN ENKAPSULASI PADA PEMBUATAN SERBUK INSTAN TEMUMANGGA DENGAN METODE FREEZE DRYING

KATA PENGANTAR. berjudul PENGGUNAAN BIOPOLIMER POLI(3-HIDROKSIBUTIRAT) SEBAGAI PENYALUT DALAM FORMULASI MIKROKAPSUL

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. L.) yang diperoleh dari Pasar Sederhana, Kelurahan. Cipaganti, Kecamatan Coblong dan Pasar Ciroyom, Kelurahan Ciroyom,

BAB I PENDAHULUAN. industri. Pemanis yang umumnya digunakan dalam industri di Indonesia yaitu

PRODUKSI MALTODEKSTRIN DARI TEPUNG SAGU MENGGUNAKAN ENZIM Α- AMILASE. [The Production of Maltodextrin of Sagoo Flour using α-amylase]

OPTIMASI PROSES PEMBUATAN BUBUK OLEORESIN LADA (Piper nigrum) MELALUI PROSES EMULSIFIKASI DAN MIKROENKAPSULASI

I. PENDAHULUAN. Penelitian, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

DESORPSI KADMIUM(II) YANG TERIKAT PADA BIOMASSA Azolla microphylla- SITRAT MENGGUNAKAN LARUTAN HCl ABSTRAK ABSTRACT

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGGUNAAN EUDRAGIT L 100 DALAM FORMULASI MIKROKAPSUL NATRIUM DIKLOFENAK DENGAN TEKNIK EMULSIFIKASI PENGUAPAN PELARUT TESIS RAHMADEVI

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat

pangan fungsional yang beredar di pasaran. Salah satu pangan fungsional yang

BAB I PENDAHULUAN. baik di pasar domestik maupun internasional. Selain itu, juga didukung dengan

HASIL DAN PEMBAHASAN Cookies Fungsional Berbasis Tepung Ikan Gabus Formulasi Cookies

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik Fakultas Matematika

PENGARUH ph DAN LAMA KONTAK PADA ADSORPSI ION LOGAM Cu 2+ MENGGUNAKAN KITIN TERIKAT SILANG GLUTARALDEHID ABSTRAK ABSTRACT

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pusat Teknologi Farmasi dan

METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia disebut sebagai negara penghasil rempah-rempah, yang juga

BAB I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5)

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan

I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi

MIKROENKAPSULASI MINYAK IKAN PORA-PORA (MYSTACOLEUCUS PADANGENSIS) MENGGUNAKANMETODE SPRAY DRYING UNTUK APLIKASI NUTRISI MAKANAN

I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Penelitian,

BAB 3 RANCANGAN PENELITIAN

III. METODELOGI. Penelitian dilaksanakan di laboratorium PT KH Roberts Indonesia dan

PENGARUH PERBEDAAN JENIS DAN KONSENTRASI BAHAN PENGISI TERHADAP KARAKTERISTIK PEWARNA BUAH SENDUDUK

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

I PENDAHULUAN. (6) Hipotesa Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

FORMULASI LOTION EKSTRAK BUAH RASPBERRY(Rubus rosifolius) DENGAN VARIASI KONSENTRASI TRIETANOLAMIN SEBAGAI EMULGATOR SERTA UJI HEDONIK TERHADAP LOTION

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2015 di Laboratorium

3 Metodologi Penelitian

STUDI PEMBUATAN TEH DAUN KOPI

Seminar Nasional dalam Rangka Dies Natalis ke-53 Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya, Palembang 14 September2016

THE EFFECT OF GUM ARABIC ON PHYSICOCHEMICAL CHARACTERISTICS OF SAMBUNG NYAWA LEAF (Gynura procumbens) INSTANT POWDER MADE BY FREEZE DRYING METHOD

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik Fakultas Matematika dan

BAB III BAHAN, ALAT DAN CARA KERJA

PEMANFAATAN BIJI ASAM JAWA (TAMARINDUS INDICA) SEBAGAI KOAGULAN ALAMI DALAM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI FARMASI

BAB I PENDAHULUAN. Industri makanan dan minuman sering menggunakan pemanis sebagai

Bab III Bahan dan Metode

DRUG DELIVERY SYSTEM Dhadhang Wahyu Laboratorium Farmasetika Unsoed

Jl. Veteran Malang *Alamat korespondensi, Tel: , Fax : ABSTRAK

PENGARUH DRYING AGENTS TERHADAP KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA SERBUK BIT MERAH (Beta vulgaris L) YANG DIKERINGKAN DENGAN SOLAR TUNNEL DRYER (STD)

PENGARUH ph DAN WAKTU KONTAK PADA ADSORPSI Cd(II) MENGGGUNAKAN ADSORBEN KITIN TERFOSFORILASI DARI LIMBAH CANGKANG BEKICOT (Achatina fulica) ABSTRAK

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit degeneratif sejak beberapa dasawarsa silam telah menjadi penyebab

Sintesis dan Enkapsulasi Partikel Nanomagnetik Nikel dengan Alginat-Kitosan dan Senyawa Aktif Mangosteen

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2016 April 2017 di

PENGARUH PENGGUNAAN AMILUM JAGUNG PREGELATINASI SEBAGAI BAHAN PENGIKAT TERHADAP SIFAT FISIK TABLET VITAMIN E

kecombrang dalam bentuk nanoenkapsulan dapat membuka peluang dihasilkannya bahan

PENGARUH WAKTU PEMBENTUKAN DAN KESTABILAN HIDRINDANTIN SERTA KONSENTRASI NINHIDRIN PADA PEMBUATAN TES KIT SIANIDA ABSTRAK

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan

I. PENDAHULUAN. sehingga memiliki umur simpan yang relatif pendek. Makanan dapat. dikatakan rusak atau busuk ketika terjadi perubahan-perubahan yang

masyarakat adalah keju, yoghurt, kefir, maupun susu fermentasi (Siswanti,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak biji jintan hitam (Nigella

Kumpulan Laporan Praktikum Kimia Fisika PERCOBAAN VI

Transkripsi:

KIMIA.STUDENTJOURNAL, Vol. 2, No. 1, pp. 295-300, UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Received 22 August 2014, Accepted 22 August 2014, Published online 25 August 2014 PENGARUH PERBANDINGAN BAHAN PELAPIS MALTODEKSTRIN DAN GUM ARAB DALAM MIKROKAPSUL BERBAHAN INTI SITRONELAL Putri Rakasiwi, Elvina Dhiaul Iftitah*, Edi Priyo Utomo Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya Jl. Veteran Malang 65145 *Alamat korespondensi, Tel : +62-341-575838, Fax : +62-341-575835 Email: vin_iftitah@ub.ac.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi jumlah pembentukan mikrokapsul sitronelal yang dilakukan melalui 2 tahap yaitu pembuatan mikrokapsul sitronelal dan uji efisiensi mikrokapsul sitronelal. Metode pembuatan mikrokapsul secara pengeringan beku (freeze drying) dengan memvariasikan penyalut maltodekstrin dan gum arab. Variasi komposisinya yaitu 15% dan 20% dengan perbandingan masing-masing (1:1), (2:3), dan (3:2). Hasil penelitian menunjukkan mikrokapsul dengan komposisi bahan penyalut 20% (3:2) menunjukkan nilai efisiensi pembentukan jumlah mikrokapsul sitronelal yang paling besar yaitu 33,69%. Kata kunci: efisiensi, mikrokapsul, sitronelal. ABSTRACT The aim of this research were to investigate efficiency of quantity formation citronella microcapsule that goes from 2 steps consist of making citronella microcapsule and efficiency citronella microcapsule test. The method of making microcapsule by freeze drying with maltodekstrin and Arabic gum coating variation. Variation of its composition are 15% and 20% with each comparison (1:1), (2:3), dan (3:2). The results of this research showed microcapsules with coating composition 20% (3:2) indicates the efficiency of formation microcapsules amount of citronellal greatest is 33.69%. Keywords: efficiency, microcapsules, citronella. PENDAHULUAN Sitronelal merupakan senyawa monoterpen yang terdiri dari gugus fungsi aldehid, sitronelal memiliki sifat yaitu mudah menguap dalam temperatur kamar, untuk mengatasi penguapannya maka dilakukan metode mikroenkapsulasi [1]. Mikroenkapsulasi merupakan metode yang digunakan untuk melapisi suatu bahan aktif atau bahan inti dengan suatu bahan penyalut sehingga dapat membentuk partikel berukuran mikro. Tujuan dari mikroenkapsulasi tersebut yaitu untuk melindungi bahan inti dari penguapan dan mengatur volatilitas dari bahan inti yang dienkapsulasi [2]. Penelitian yang pernah dilakukan oleh Sugindro, dkk., 2008 [3] dilakukan mikroenkapsulasi ekstrak etanol biji jinten hitam pahit untuk mengetahui efisiensinya menggunakan bahan penyalut maltodekstrin dan gum arab. Penggunaan bahan penyalut tersebut ternyata mampu membentuk mikrokapsul yang baik dengan variasi terbaik diperoleh 295

pada konsentrasi bahan penyalut 20% dengan komposisi maltodekstrin dan gum arab (1:1) dan menggunakan ekstrak sebanyak 6%. Maltodekstrin dan gum arab dapat digunakan sebagai bahan penyalut karena maltodekstrin merupakan suatu polimer dan gum arab memiliki bagian hidrofobik dan hidrofilik sehingga mampu berfungsi sebagai emulsifier [4, 5]. Pada penelitian ini, akan dilakukan mikroenkapsulasi dengan bahan penyalut yang sama yaitu maltodekstrin dan gum arab, namun digunakan bahan inti yang berbeda yaitu sitronelal. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan sitronelal dalam menyalut pada mikrokapsul. Pengujian efisiensi dilakukan dengan cara menghitung jumlah pembentukan mikrokapsul sitronelal dengan menggunakan metode penimbangan mikrokapsul kering. METODA PENELITIAN Alat dan Bahan Alat yang digunakan adalah Freeze Dryer model FD-81, homoginezer, neraca analitik Ohaus, dan peralatan gelas laboratorium serta bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sitronelal dari PT. Aroma Indesso, maltodekstrin, gum arab, dan akuades. Prosedur Pembuatan mikrokapsul sitronelal Mikrokapsul sitronelal dibuat dengan cara melarutkan maltodekstrin dan gum arab dalam akuades dengan variasi bahan penyalut seperti pada tabel 1. Volume bahan penyalut tersebut dihomogenisasikan dengan menggunakan homogenizer pada kecepatan 5000 rpm selama 5 menit. Selanjutnya campuran tersebut dienkapsulasi dengan alat pengeringan beku (freeze dryer). 296

Tabel 1. Variasi bahan penyalut Bahan Penyalut Variasi Maltodekstrin : Gum Air Sitronelal ke- % arab 1 1:1 2 15 2:3 35% 3 3:2 50% 4 1:1 5 20 2:3 30% 6 3:2 Uji efisiensi jumlah pembentukan mikrokapsul Pengujian efisiensi dari mikrokapsul yang terbentuk dapat dilakukan dengan cara penimbangan dari mikrokapsul yang kering atau yang telah tebentuk melalui proses freeze drying. Data berat mikrokapsul tersebut kemudian dibandingkan dengan jumlah bahan awal untuk pembuatan mikrokapsul sehingga diperoleh efisiensinya. HASIL DAN PEMBAHASAN Mikroenkapsulasi Sitronelal Mikroenkapsulasi yang menggunakan sitronelal sebagai bahan inti dengan menggunakan berbagai variasi komposisi maltodekstrin dan gum arab sebagai bahan penyalut dilakukan untuk mengetahui efisiensi jumlah pembentukan mikrokapsul. Berbagai variasi komposisi bahan penyalut tersebut bertujuan untuk mengetahui komposisi bahan penyalut optimum yang paling efektif untuk menyalut sitronelal dalam mikrokapsul. Maltodekstrin dan gum arab dipilih sebagai penyalut karena merupakan suatu polimer dan emulsifier yang baik dalam proses mikroenkapsulasi. Hasil mikrokapsul kering untuk 6 variasi komposisi bahan penyalut disajikan pada Gambar 1. 297

Gambar 1. Mikrokapsul sitronelal : (1) Komposisi 15% (1:1); (2) Komposisi 15% (2:3); (3) Komposisi 15% (3:2); (4) Komposisi 20% (1:1); (5) Komposisi 20% (2:3); dan (6) Komposisi 20% (3:2) Penentuan efisiensi jumlah pembentukan mikrokapsul Berdasarkan hasil mikrokapsul yang diperoleh, maka masing-masing mikrokapsul ditimbang. Rendemen jumlah mikrokapsul yang terbentuk disajikan pada tabel 2. Tabel 2. Rendemen jumlah mikrokapsul Mikrokapsul Wm (g) Wp (g) Ws (g) Rendemen Jumlah Mikrokapsul (%) 15% (1:1) 1,14 1,5 5 17,54 15% (2:3) 0,46 1,5 5 7,08 15% (3:2) 0,02 1,5 5 0,31 20% (1:1) 0,14 1,5 5 2,15 20% (2:3) 1,01 1,5 5 15,54 20% (3:2) 2,19 1,5 5 33,69 Ket. Wm : berat mikrokapsul Wp : berat penyalut Ws : berat sitronelal Berdasarkan tabel 2, maka dapat diketahui bahwa rendemen jumlah mikrokapsul yang paling banyak terbentuk adalah mikrokapsul dengan komposisi bahan penyalut 20% dengan perbandingan maltodekstrin dan gum arab 3:2 yaitu sebesar 33,69%. Pada komposisi tersebut 298

bahan penyalut gum arab dianggap mampu menstabilkan emulsi dengan baik, sehingga maltodekstrin juga dapat melindungi bahan inti sitronelal dari oksidasi. Selain itu, kadar air yang rendah pada komposisi tersebut yaitu 30% dibandingkan komposisi penyalut 15% dengan kandungan air sebesar 35% akan menghasilkan emulsi yang baik sehingga jumlah mikrokapsul yang terbentuk semakin banyak. KESIMPULAN Dari hasil penelitian yang dilakukan tentang efisiensi jumlah pembentukan mikrokapsul sitronelal dengan bahan penyalut maltodekstrin dan gum arab, diperoleh mikrokapsul dengan efisiensi rendemen mikrokapsul sitronelal terbesar yaitu pada mikrokapsul dengan komposisi penyalut 20% (3:2) dengan nilai sebesar 33,69%. UCAPAN TERIMAKASIH Terimakasih kami sampaikan kepada Drs. Suratmo, M.Sc. selaku Kepala Laboratorium Kimia Organik. Staff Laboratorium Kimia Organik, Jurusan Kimia FMIPA, Universitas Brawijaya, Malang. Staff Laboratorium TDC (Tropical Disease Center) Universitas Airlangga, Surabaya. DAFTAR PUSTAKA 1. Rowe, R.C., Sheskey, P.J. dan Quinn M., E., 2009, Handbook Of Pharmaceutical Excipients, Sixth Edition, Pharmaceutical Press and American Pharmacists Association, Inc., London. 2. Istiyani, Khoirul, 2008, Mikroenkapsulasi Insulin untuk Sediaan Oral Menggunakan Metode Emulsifikasi dengan Penyalut Natrium Alginat dan Kitosan, Skripsi, Jurusan Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia, Depok. 3. Sugindro, Mardliyatin E., dan Djajadisastra J., 2008, Pembuatan dan Mikroenkapsulasi Ekstrak Etanol Biji Jinten Hitam Pahit (Nigella Sativa Linn.), Majalah Ilmu Kefarmasian, 2, 5, 57 66, Departemen Farmasi FMIPA Universitas Indonesia, Depok. 299

4. Chafid, Achmad, dan Kusumawardhani G., 2010, Modifikasi Tepung Sagu Menjadi Maltodekstrin Menggunakan Enzim Α-Amylase, Skripsi, Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Semarang. 5. Gaonkar, A.G., 1995, Ingredient Interaction On Food Quality, Marcel Dekker Inc., New York. 300