III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Jimmy Farm Cianjur. Pemeliharaan dimulai dari 0 sampai 12 minggu sebanyak 100

dokumen-dokumen yang mirip
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak penelitian yang digunakan adalah ayam Sentul yang diperoleh dari

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak percobaan yang digunakan adalah 100 ekor ayam lokal diperoleh

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kabupaten Bogor. Pada umur 0-14 hari ayam diberi ransum yang sama yaitu

III MATERI DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah puyuh (Coturnix coturnix

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian adalah ayam kampung jenis sentul

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. kelompok perlakuan dan setiap kelompok diulang sebanyak 5 kali sehingga setiap

OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tradisional Babah Kuya yang terletak di pasar baru. Pasak bumi yang digunakan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam petelur yang digunakan adalah ayam petelur yang berumur 27

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. minggu dengan bobot badan rata-rata gram dan koefisien variasi 9.05%

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. jenis sentul dengan umur 1 hari (day old chick) yang diperoleh dari Balai

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang menjadi percobaan yaitu puyuh jepang (Coturnix-coturnix

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. jantan dengan bobot badan rata-rata 29,66 ± 2,74 kg sebanyak 20 ekor dan umur

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. starter sampai finisher (1-35 hari) sebanyak 100 ekor dan koefisien variasi kurang

III BAHAN DAN METODE. dan masing-masing unit percobaan adalah lima ekor puyuh betina fase produksi.

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang diamati dalam penelitian ini adalah ayam broiler strain cobb

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan penelitian yang digunakan adalah itik pedaging jantan dengan bobot

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. berisi 5 ekor dan anak ayam diberi nomor (wing tag) sesuai perlakuan untuk

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Percobaan menggunakan Itik Cihateup pada fase grower dengan umur 14

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam yang digunakan adalah broiler strain cobb sebanyak 200 ekor yang

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. kelompok dan setiap kelompok diulang sebanyak 5 kali sehingga setiap kandang

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mulai fase starter sampai finisher (1-45 hari) sebanyak 100 ekor. Ayam dibagi

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan yaitu Domba Garut betina umur 9-10 bulan sebanyak

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dengan umur minggu dengan bobot badan rata-rata 1037 gram ±

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan adalah 60 ekor itik Cihateup betina fase grower

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak itik yang digunakan sebanyak 120 ekor yang berumur 0-8 minggu

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang dijadikan objek percobaan adalah puyuh betina yang

III MATERI DAN METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Sumedang sebanyak 60 ekor. Itik lokal berumur 35 hari dengan bobot badan 0,8-1,2

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 24 ekor Domba Garut jantan muda umur 8 bulan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan adalah 48 ekor itik Cihateup fase grower dengan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. pisang nangka diperoleh dari Pasar Induk Caringin, Pasar Induk Gedebage, dan

III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 60 itik lokal jantan asal Gunungmanik, Tanjung

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Kadar Kolesterol, Trigliserida, HDL dan LDL

III BAHAN/OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian, yaitu 20 ekor Domba Priangan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. yang dipelihara sebanyak 48 ekor, berumur 14 minggu (fase grower) yang

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penggunaan Gathot (Ketela

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. ayam broiler berumur hari dengan bobot badan 1,0-1,3 kg. berasal dari pedagang sayur pasar Cileunyi.

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan utama yang digunakan dalam penelitian adalah daging paha Ayam

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. grower yaitu umur 14 minggu dengan rata-rata bobot badan 1043 gram ± 51,631

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan adalah 60 ekor itik Cihateup betina dalam fase

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Ternak Kandang dan Peralatan Ransum

BAB III MATERI DAN METODE. protein berbeda pada ayam lokal persilangan selama 2 10 minggu dilaksanakan

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak 100 kg bahan kering dan untuk

OBJEK DAN METODE PENELITIAN. diberi lima perlakuan. Domba yang digunakan ini adalah domba lokal yang

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Pengambilan Sampel dan Data. kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105 o C selama 12 jam untuk

BAB III METODE PENELITIAN. selatan kota Gorontalo. Penelitian berlangsung selama dua bulan mulai dari bulan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari-Maret 2015 di Kandang

BAB III MATERI DAN METODE. Merah (Hylocereus polyrhizus) terhadap Performa Burung Puyuh Betina Umur 16

MATERI DAN METODE. Materi

Sumber : 1) Hartadi et al. (2005)

BAB III MATERI DAN METODE. Laut (Gracilaria verrucosa) terhadapproduksi Karkas Puyuh (Cotunix cotunix

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan yaitu meliputi : sekitar kebun di Sukabumi Jawa Barat.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. tambahan. Bahan utama berupa daging sapi bagian sampil (chuck) dari sapi

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. diambil dari hasil penelitian oleh Balia, dkk. (2017) dengan judul Pemanfaatan

MATERI DAN METODE PENELITIAN. Ternak percobaan yang digunakan berupa 48 ekor itik Cihateup berumur

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. energi metabolis dilakukan pada bulan Juli Agustus 2012 di Laboratorium Ilmu

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan di kandang Mutiara Robani Jalan Sekuntum Gang

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November - Desember 2014 di

Lampiran 1. Proses Fermentasi Substrat Padat Tepung Kulit Ubi Kayu

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah marmot Cavia porcellus

BAB III MATERI DAN METODE. November 2015 di Kandang Ayam Fakultas Peternakan dan Pertanian,

MATERI DAN METODE. Produksi Ternak Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska Riau pada bulan

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 1 Mei 24 Juli 2014 di kandang

Lampiran 1. Skema Penelitian

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-Februari 2014 di

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Nopember sampai dengan

BAB III MATERI DAN METODE. Kampung Super dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2016 dikandang

BAB III MATERI DAN METODE. 10 minggu dilaksanakan pada bulan November 2016 Januari 2017 di kandang

BAB III MATERI DAN METODE. hijau terhadap bobot relatif dan panjang organ pencernaan itik Magelang jantan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April s/d Mei Bertempat di

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang Penggunaan Tepung Daun Mengkudu (Morinda

BAB III METODE PENELITIAN

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan untuk penelitian ini adalah Ayam Kampung Unggul

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2013 di

BAB III MATERI DAN METODE. ransum terhadap profil kolesterol darah ayam broiler dilaksanakan pada bulan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan pakan yang digunakan dalam penelitian adalah biji sorgum

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen yaitu

III. MATERI DAN METODE

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. ayam broiler strain cobb 398 sebanyak 100 ekor. Ayam tersebut dipelihara

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Campuran Onggok dan Molase

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Pengaruh Penambahan Kunyit dan Jahe Dalam

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak penelitian yang digunakan adalah sapi perah FH pada periode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 minggu dari 12 September 2014 sampai

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. tanaman singkong. Daun singkong sebanyak 4 kg segar diperoleh dari

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. hari (DOC) sebanyak 38 ekor. Ayam dipelihara secara semiorganik sampai umur

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan Juli - Agustus 2012 di Desa. Alam Panjang Kecamatan Rumbio Jaya Kabupaten Kampar.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai frekuensi penyajian ransum yang berbeda terhadap kualitas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Limbah Ikan Bandeng (Chanos

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Materi

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini berupa ovarium domba lokal umur <1 tahun 3 tahun

Transkripsi:

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian 3.1.1 Ternak Percobaan Ternak penelitian yang digunakan adalah ayam lokal yang diperoleh dari Jimmy Farm Cianjur. Pemeliharaan dimulai dari 0 sampai 12 minggu sebanyak 100 ekor. Ayam berumur 0 sampai 2 minggu diberi ransum yang sama, kemudian dari umur 2 sampai 12 minggu baru diberikan ransum perlakuan. Ayam ditempatkan secara acak ke dalam 20 unit kandang dengan masing-masing kandang berisi 5 ekor yang dihitung berdasarkan koefisien variasi sebesar 14,73% 3.1.2 Kandang Kandang yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang sistem litter yang terbuat dari bahan bambu dan kawat berukuran 75 cm x 75 cm x 75 cm. setiap kandang dilengkapi dengan tempat pakan (round feeder) dan tempat minum (round waterer). 3.1.3 Ransum Penelitian ini menggunakan 5 perlakuan ransum dengan tingkat energi dan protein yang berbeda. Ransum yang digunakan adalah ransum hasil formulasi yang diberikan dalam bentuk mash, bahan pakan diperoleh dari Missouri Bandung. Bahan pakan penyusun ransum antara lain: jagung, dedak halus, bungkil kedelai, CaCO3, topmix, tepung ikan, tepung tulang, minyak kelapa. Adapun analisis kandungan zat makanan dan energi metabolis bahan pakan, susunan ransum penelitian dan

kandungan nutrien dan energi metabolis ransum penelitian disajikan pada Tabel 1, Tabel 2 dan Tabel 3. Tabel 1. Kandungan Zat Bahan Pakan dan Energi Metabolis Bahan Pakan Penelitian Bahan Pakan PK Ca P Lysin Metionin EM -------------------------%-------------------------- (kkal/kg) Tepung ikan 65,00 4,00 2,60 6,50 1,63 2830 Bungkil kedelai 48,00 0,32 0,29 2,90 0,65 2240 Jagung kuning 8,60 0,02 0,10 0,20 0,18 3370 Dedak halus 12,00 0,12 0,21 0,71 0,27 1630 CaCO3 0,00 40,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Tepung tulang 0,00 23,30 18,00 0,00 0,00 0,00 Minyak kelapa 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 8600 Topmix 0,70 0,00 0,00 0,40 0,30 0,00 Sumber: Milton L. Scott (1976) Tabel 2. Susunan Ransum Penelitian Bahan Pakan R1 R2 R3 R4 R5...%... Tepung ikan 8,00 10,50 11,50 7,50 10,50 Bungkil kedelai 4,75 7,00 11,50 6,50 8,00 Jagung kuning 58,00 55,25 52,75 64,00 61,00 Dedak halus 27,50 25,50 22,50 19,00 17,50 CaCO 3 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50 Tepung tulang 0,75 0,75 0,75 0,75 0,75 Minyak kelapa 0,00 0,00 0,00 1,25 1,25 Topmix 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50 Jumlah 100 100 100 100 100 Keterangan : Hasil perhitungan menggunakan aplikasi winfeed Tabel 3. Kandungan Nutrien dan Energi Ransum tiap Perlakuan Zat Makanan R-1 R-2 R-3 R-4 R-5 Keperluan* Protein Kasar (%) 15,08 17,04 19,03 15,05 17,02 15-17** Lemak Kasar (%) 6,66 6,54 6,19 7,01 6,99 7,0** Serat Kasar (%) 4,89 4,75 4,62 4,09 3,97 3,0-6,0* Kalsium (%) 1,05 1,25 1,34 1,01 1,24 0,9-1,1* Posphor (%) 0,58 0,67 0,72 0,55 0,67 0,45**

Lysin (%) 0,97 1,18 1,35 0,94 1,16 0,8-1,0* Methionin (%) 0,35 0,40 0,44 0,35 0,40 0,38-0,42* Energi Metabolis 2755 2754 2752 2951 2948 2750* (kkal/kg) *) Widodo (2010) **) Sinurat (2000) 3.1.4 Alat dan Bahan yang Digunakan A. Alat 1. Vaccuteiner ber-edta 5 ml untuk menyimpan darah agar tidak cepat membeku. 2. Needle untuk mengambil darah sebanyak 5 ml. 3. Spectrophotometer untuk mengukur hasil absorban yang diperoleh dari campuran larutan dan darah. 4. Gelas ukur untuk menempatkan aquadest dan larutan yang akan dimasukan kedalam tabung. 5. Pipet tetes untuk mengambil larutan dari gelas ukur dan memasukkannya kedalam tabung 6. ph meter untuk mengecek ph larutan yang dibuat. 7. Alat Sentrifugasi untuk memisahkan larutan dan darah. 8. Kertas label untuk menandai ransum perlakuan. 9. Timbangan analitik kapasitas 5 kg untuk menimbang bobot badan ayam dan ransum. 10. Wingtag 100 buah untuk menandai ternak percobaan. B. Bahan : 1. Darah

2. Desinfektan (Alkohol 70%) 3. Aquadest 4. HCl 1 N 5. NaCl 9 gram 6. NaH 2 PO 4.H 2 O 0,215 gram 7. Na 2 HPO 4 1,365 gram 3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Prosedur Penelitian 1. Tahap Persiapan Tahap persiapan ini dimulai dengan mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan selama penelitian berlangsung. Kandang dibersihkan, fumigasi dan sanitasi kandang terlebih dahulu dengan cara pengapuran dinding dan lantai serta penyemprotan dengan menggunakan desinfektan agar bakteri maupun virus penyebab penyakit yang ada pada pemelihaan sebelumnya mati. 2. Tahap Adaptasi Ayam yang berumur 0 minggu hingga 2 minggu diberi wingtag dan pakan komersil. Setelah berumur 2 minggu, ayam ditimbang bobot badannya dan dipisahkan sesuai dengan data perhitungan koofisien variasinya yang bertujuan untuk menyamaratakan bobot dan konsumsi ransum setiap ekor. 3. Tahap Penelitian a. Ayam yang diberi tahap perlakuan adalah ayam yang berumur 3 minggu yang sebelumnya telah diadaptasikan. Tempat minum dicuci setiap hari

menggunakan antiseptik agar tidak kotor serta tidak menimbulkan jamur dan bakteri. b. Penimbangan dilakukan setiap 1 minggu sekali untuk mengetahui pertambahan bobot badan dan jumlah ransum yang dikonsumsi. 4. Tahap Pengumpulan Data Pengambilan Sampel Darah a. Sebanyak 20 ekor ayam lokal Jimmy Farm berumur 12 minggu dipersiapkan. b. Mengambil darah sebanyak 3 ml pada bagian vena pektoralis eksterna yang terdapat dibawah sayap dan dibersihkan menggunakan alkohol 70%. c. Darah tersebut harus segera dimasukkan ke dalam vaccuteiner yang mengandung antikoagulan EDTA untuk mencegah proses pembekuan darah. d. Vaccuteiner dimasukan ke dalam cooling box pada saat akan dibawa ke laboratorium. Penentuan Nilai Kerapuhan Sel Darah Merah Prosedur penentuan nilai kerapuhan sel darah merah menggunakan metode Johnson Oyewalle (1992). a. Membuat larutan buffer saline NaCl 10% dengan cara menimbang NaCl, NaH 2 PO 4 dan Na 2 HPO 4 ditimbang menggunakan neraca analitik dan dimasukkan kedalam beaker glass. Larutkan dengan aquadest hingga 100 ml. b. Membuat larutan pokok NaCl 1% dengan cara melarutkan 5 ml buffer saline 10% dengan aquadest hingga 50 ml. Sesuaikan dengan ph 7.4 dengan cara menambahkan larutan HCl 1% hingga ph sudah mendekati.

c. Menyediakan tabung sebanyak 14 buah lalu dibuat pengenceran bertingkat larutan NaCl dengan konsentrasi 0.90%, 0.85%, 0.80%, 0.75%, 0.70%, 0.65%, 0.60%, 0.55%, 0.50%, 0.45%, 0.40%, 0.30%, 0.20%, 0.10% serta membuat blanko dari larutan berkonsentrasi 0.90% dan 0.85%. d. Memasukkan darah kedalam tabung yang berisi larutan yang telah dibuat sebanyak 50 µl. Tutup dan homogenkan. e. Campuran darah dan larutan yang sudah di homogenkan kemudian di diamkan selama 30 menit. f. Setelah itu tabung di sentrifugasi selama 5 menit dengan menggunakan alat sentrifuge berkecepatan 3000 rpm. g. Mengukur absorbans dari supernatant pada panjang gelombang 540 nm dengan menggunakan spectrophotometer. h. Mencatat angka yang tercantum pada layar spectrophotometer dan dibuatkan kurvanya. Menghitung Total Protein Darah Prosedur perhitungan total protein darah menggunakan Biolabo Reagents. a. Menyediakan tabung sebanyak 22 buah yang terdiri dari 20 sampel, 1 blanko dan 1 standar. b. Memaasukkan 60 µl plasma darah serta tambahkan 3 ml reagen kedalam tabung sampel dan beri label. c. Menghangatkan sampel dengan menggunakan penangas bersuhu 37 C selama 10 menit.

d. Mengukur absorbans pada panjang gelombang 570 nm dengan menggunakan spectrophotometer. e. Mencatat angka yang tercantum pada layar spectrophotometer dan dibuatkan kurvanya 3.2.2 Peubah yang Diamati dan Pengukuran Peubah yang diamati pada penelitian ini adalah : a. Penentuan Nilai Kerapuhan Sel Darah Merah Kerapuhan sel darah merah menggunakan metode Johnson Oyewalle (1992) dimana dalam metode ini berdasarkan tekanan osmosis larutan, apabila darah berada dalam keadaan isotonis berarti darah dapat mempertahankan bentuknya sehingga tidak mengalami kerapuhan. Berbeda halnya bila keadaan larutan hipertonis dan hipotonis maka sel darah merah tidak bisa mempertahankan keutuhan selnya sehingga terjadilah kerapuhan. Pemberian imbangan energi protein dalam ransum ini diharapkan membran sel darah merah dapat mempertahankan keutuhan selnya dan tidak mudah rapuh dalam kondisi hipotonis atau hipertonis. % hemolisis = a. Menghitung Total Protein Darah Pengukuran total protein darah menggunakan Biolabo Reagents dengan prinsip uji biuret dimana uji ini berdasarkan atas pengukuran serapan cahaya oleh ikatan kompleks biru-ungu yang terjadi bila protein bereaksi terhadap tembaga dan lingkungan alkali diharapkan dengan pemberian protein dalam ransum dapat meningkatkan total protein dalam darah.

Protein total = 3.2.3 Rancangan Percobaan dan Analisis Statistik Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 5 perlakuan yaitu: 1. R1 = Protein 15% dan energi metabolis (EM) 2750 kkal/kg 2. R2 = Protein 17% dan energi metabolis (EM) 2750 kkal/kg 3. R3 = Protein 19% dan energi metabolis (EM) 2750 kkal/kg 4. R4 = Protein 15% dan energi metabolis (EM) 2950 kkal/kg 5. R5 = Protein 17% dan energi metabolis (EM) 2950 kkal/kg Data yang diperoleh diuji dengan menggunakan analisis ragam. Model matematika yang digunakan adalah sebagai berikut: Y ij = µ + i + ij Keterangan : = Variabel respon hasil pengamatan yang mendapat perlakuan ke-i, ulangan ke-j = Nilai Tengah Populasi = Efek perlakuan ke-i i = Perlakuan ke-i (1,2,3,4,5) j = Ulangan ke-j (1,2,3,4) Kekeliruan, berupa efek acak yang berasal dari unit eksperimen ke-j karena dikenai perlakuan ke-i Asumsi : 1. Nilai ij menyebar normal satu sama lain 2. Nilai harapan dari ij = 0 2 2 3. Ragam dari ij = Jadi, ij NID (0, )

Tabel 4. Tabel Sidik Ragam Sumber DB JK KT Fhit F 0,05 Keragaman Perlakuan (t-1)= 4 JKP KTP 3.05557 Galat t(r-1)= 15 JKG KTG Total (tr-1)= 19 JKT Keterangan: T = Perlakuan JKP = Jumlah Kuadrat Perlakuan R = Ulangan JKG = Jumlah Kuadrat Galat DB = Derajat Bebas JKT = Jumlah Kuadrat Total JK = Jumlah Kuadrat KTP = Kuadrat Tengah Perlakuan KT = Kuadrat Tengah KTG = Kuadrat Tengah Galat Hipotesis : H 0 : P1 = P2 = P3 = P4 = P5 ; perlakuan tidak berpengaruh terhadap respon yang diamati H 1 : P1 P2 P3 P4 P5 ; paling sedikit ada sepasang perlakuan yang tidak sama µ j µ i Kaidah Keputusan : 1. Jika F hitung F tabel 0,05 artinya tidak berbeda nyata (non significant), terima H 0 dan tolak H 1 2. Jika F hitung F tabel0,05 artinya berbeda nyata (significant), tolak H 0 dan terima H 1 Bila ditolak, maka dilakukan pengujian perbedaan antara perlakuan dengan Uji Duncan, yang rumusnya sebagai berikut: S = LSR α = SSRα. S Keterangan: S = Standar Error LSRα = Least Significant Range KTG = Kuadrat Tengah Galat SSRα = Studentized Significant Range

r = Banyaknya Ulangan Apabila selisih antara perlakuan (d) dibandingkan dengan LSRα, kaidah keputusannya adalah sebagai berikut: 1. Bila d LSRα: (perlakuan tidak berbeda nyata) 2. Bila d > LSRα: (perlakuan berbeda nyata)