BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker serviks merupakan suatu pertumbuhan abnormal dari sel sel serviks uteri. Hal ini masih merupakan masalah yang cukup besar dikalangan masyarakat Di RSDK tahun 2005 terdapat kira-kira 516 kasus kanker serviks( 38,4 %) dari 1344 kasus ginekologi yang ada dengan penggolongn umur kurang dari 40 tahun sebesar 24,22%, umur 40 49 tahun ( 38,37% ), umur 50-59 ( 28,74% ) dan diatas 60 tahun sebesar ( 10,65% ). Stadium III ( 53,3% ) dan stadium IV ( 24,8% ) sehingga dapat disimpulkan dari kasus yang ada sebagian besar telah berada di stadium lanjut ( III dan IV ). sehingga bila dilakukan pengobatan hasilnya kurang sempurna. Adapun proknosis kanker serviks tergantung dari umur pasien, keadaan umum tingkat klinik keganasan atau stadium, ciri histolik sel tumor, kemampuan para ahli yeng menangani dan sarana pengobatan yang ada. Perempuan yang paling sering terkena penyakit ini pada usia 30 45 tahun, tetapi dapat terjadi di usia dini 18 tahun. Aktivitas seksual berhubungan dengan angka kejadian kanker serfikal pada usia di bawah 25 tahun, dengan riwayat pasangan seksual lebih dari satu orang dan beberapa kehamilan dini, angka kejadian ini lebih prevalen. Kanker leher rahim adalah kanker kedua terbanyak diseluruh dunia yang menyebabkan kematian pada perempuan umur 20 39 tahun setelah kanker payudara. penyakit ini telah merenggut nyawa lebih dari 250 000 perempuan diseluruh dunia setiap tahunya. Di Indonesia terdapat lebih dari 15.000 kasus kanker mulut rahim baru
dan kurang lebih 8.000 kematian setiap tahunnya.(prof.dr.dr.samsurizal Djauzi,SpPD,KAI www.kalbe.co.id ). Badan riset kanker international menyimpulkan bahwa Human Papiloma Virus (HPV) telah terbukti berhubungan dengan lebih dari 95% kasus kanker mulut rahim dan kasus lain seperti pertumbuhan abnormal sel mulut rahim, kanker vulva. terdapat lebih dari 100 type HPV yang berhasil diidentifikasi sampai saat ini, yang sebagian besar relative tidak berbahaya. Kira-kira 15 type virus diperkirakan penyebab kanker mulut rahim. Kanker serviks tidak mempunyai gejala yang spesifiks, tetapi gejala- gejala yang sering terjadi pada penderita kanker serviks adalah siklus haid tidak teratur, perdarahan pasca coitus, nyeri perut bagian bawah atau menyebar, keputihan berbau busuk, terjadi anemia dan penurunan berat badan. Pengelolaan yang dilakukan pada penderita kanker serviks tergantung pada stadium kanker serviks itu sendiri. Pengelolaan kanker serviks dibagi menjadi 3 macam yaitu : pembedahan, radioterapi, kemoterapi. Kanker serviks ini sebagian besar (90%) adalah karsioma sel skuamosa dan sisanya (10%) adalah adenokarsinoma. Tipe lain yang jarang adalah karsinoma sel adenoskuamosa, karsinoma sel lirang, melanoma maligna, sarcoma dan limfoma maligna. Karsinoma serviks prainvasif tidak memiliki gejala, namun karsinoma invasive dini menyebabkan secret vagina atau pendarahan vagina. Walaupun pendarahan dini adalah gejala signifikan, namun pendarahan tidak muncul pada saat awal, sehingga kanker sudah keadaan lanjut pada saat didiagnosis.
Meski beberapa kanker sulit dideteksi, pemeriksaan tahunan dengan pap smear adalah prosedur yang tidak terasa nyeri dan metode yang relative tidak mahal untuk mendeteksi dini. Tenaga perawatan kesehatan dapat mendorong pasien wanita untuk mengikuti praktek kesehatan ini dengan memberikan penjelasan yang menimbulkan stress dan bersifat supostif serta memberikan kesempatan bagi pasien untuk mengajukan pertanyaan. Karena itu penulis tertarik untuk mengambil kasus kanker serviks karena alasan diatas dengan alasan agar kelak bila penulis telah benar benar menjadi tenaga kesehatan telah mempunyai pengetahuan dan penanganan secara umum terhadap pasien kanker serviks di masyarakat sebagai tenaga kesehatan penulis dapat menentukan langkah yang tepat untuk menangani pasien dengan kasus tersebut, dengan sistem rujukan sebagai langkah kolaborasi. Adapun penulis mengambil judul untuk karya tulis ilmiah yaitu Asuhan keperawatan pada Ny K dengan kanker serviks stadium III B di irna B3 RSDK Semarang. B. Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan dari karya tulis ini adalah : 1. Tujuan umum Untuk memahami asuhan keperawatan pada klien kanker serviks stadium III B. 2. Tujuan khusus a. Melakukan pengkajian pada pasien yang menderita kanker serviks stadium III B.
b. Merumuskan diagnosa keperawatan pada pasien kanker serviks stadium III B. c. Mengajukan rencana tindakan terkait dengan kanker serviks stadium III B. d. Membuat implementasi sampai dengan evaluasi terkait dengan kanker serviks. e. Mengatasi kebutuhan-kebutuhan dalam memberikan asuhan keperawatan. f. Menerapkan teori tentang proses keperawatan yang diperoleh dibangku kuliah khususnya asuhan keperawatan kanker serviks. C. Metode Penulisan Dalam penulisan karya tulis ini penulis menggunakan metode studi kasus melalui pendekatan proses keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dalam bentuk narasi. Adapun teknik penulisan yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu, 1. Wawancara Adalah rangkaian kegiatan Tanya jawab yang dilakukan pada klien dan keluarga untuk mendapatkan data dan keterangan. 2. Observasi Adalah pengadaan pengamatan pada obyek penelitian. 3. Pemeriksaan Fisik Mengadakan pemeriksaan fisik untuk mendapatkan dan mengumpulkan data yang ada ( data obyektif ). 4. Pengambilan data penunjang
Pemeriksaan laboratorium ( darah, urine ), pemeriksaan diagnostic ( pap smear, USG, foto thorak, dll ). 5. Studi Dokumentasi Adalah mencari dan mempelajari data mengenai hal hal berupa catatan resmi, buku atau laporan yang berhubungan dengan pasien untuk mendukung pelaksanaan studi kasus. D. Sistematika Penulisan Dalam penulisan karya tulis ini menggunakan systematika sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN, meliputi : latar belakang, tujuan penulisan, metode dan tehnik penulisan, sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN TEORI, meliputi: pengertian, anatomi dan fisiologi etiologi, patofisiologi, gambaran klinis, diagnosa keperawatan, tujuan dan fokus intervensi. BAB III TINJAUAN KASUS, meliputi: pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, tindakan keperawatan, evaluasi. BAB IV PEMBAHASAN KASUS BAB V PENUTUP DAFTAR PUSTAKA