5. STRUKTUR SOSIAL PERDESAAN

dokumen-dokumen yang mirip
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR

PERANAN WANITA DALAM PEMBANGUNAN BERWAWASAN GENDER

PRINSIP DASAR MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU DAN MAKHLUK SOSIAL DI MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. Adat istiadat merupakan salah satu perekat sosial dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap masyarakat senantiasa mengalami perubahan dari masyarakat tradisional ke

MOBILITAS SOSIAL. Pertemuan Kesembilan

I. PENDAHULUAN. Wilayah tanah air Indonesia terdiri dari ribuan pulau dan dihuni oleh berbagai

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 26 TAHUN 2006 TENTANG KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Sebelum tahun an, mata pencaharian pokok penduduk Kecamatan

TINJAUAN PUSTAKA. Definisi Keluarga dan Pendekatan Teori. Definisi Keluarga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sosial (termasuk religi), ekonomi dan ekologi sehingga hubungan hutan dan

BAB VIII KELUARGA 8.1 Pengantar 8.2 Pengertian Keluarga

BAB I PENDAHULUAN. kelompok, atau antara kelompok dengan kelompok selalu terjadi, baik secara

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

I. PENDAHULUAN. tinggi dan tidak terkendalikan akan berpengaruh terhadap semakin menurunnya

INTERAKSI SOSIAL DAN INSTITUSI SOSIAL

HASIL WAWANCARA. Konteks Tatap Muka dalam Komunikasi Antarpribadi

BAB I PENDAHULUAN. pihak laki-laki. Ideologi Patriakat tumbuh subur dalam masyarakat yang

MATERI 6 HUBUNGAN INTERAKSI DAN DINAMIKA SOSIAL

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA

BAB I. berkomunikasi, bahkan ketika kita sendiripun, kita tetap melakukan. komunikasi. Sebagai sebuah aktivitas, komunikasi selalu dilakukan manusia.

KONSEP-KONSEP POKOK DALAM SOSIOLOGI KESEHATAN: MASYARAKAT DAN STUKTUR MASYARAKAT

BAB I PENGANTAR Latar Belakang. Kehidupan berbangsa dan bernegara mempengaruhi pembentukan pola

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 2 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG KELURAHAN

MATERI 1 HAKEKAT PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA

BAB I PENDAHULUAN. 1992:78). Dalam pengertian lain industrialisasi merupakan transformasi proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

STRATIFIKASI SOSIAL fitri dwi lestari

BAB I PENDAHULUAN. Barat, sistem Hukum Adat dan sistem Hukum Islam. 1 Sebagai sistem hukum,

BAB V PENUTUP. 1. Modal sosial memiliki peran penting dalam perkembangan industri. Bangsal. Dalam perkembanganya norma, kepercayaan, resiprositas dan

BAB V STRATEGI NAFKAH MASYARAKAT LOKAL DESA GOROWONG. 5.1 Strategi Nafkah Kampung Ater dan Kampung Ciawian

DIFERENSIASI SOSIAL (Kemajemukan)

I. PENDAHULUAN. utama bagi pengambil kebijakan pembangunan. Laut hanya dijadikan sarana lalu

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

- 1 - MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

Orang tua REMAJA provinsi Bengkulu Perlu waspada ( hasil survey rpjmn tahun 2011)

nasib makhluk di muka bumi dan generasi berikutnya.

BAB I PENDAHULUAN. Utara yang berjarak ± 160 Km dari Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara (Medan). Kota

BAB 1 PENDAHULUAN. kemakmuran antar daerah. Namun kenyataan yang ada adalah masih besarnya distribusi


Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional Tahun 1990 Sosiologi - Antropologi

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BAB I PENDAHULUAN. kematian dan perpindahan penduduk (mobilitas) terhadap perubahan-perubahan. penduduk melakukan mobilitas ke daerah yang lebih baik.

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP

b. Hutang-hutang yang timbul selama perkawinan berlangsung kecuali yang merupakan harta pribadi masing-masing suami isteri; dan

KONSEP-KONSEP POKOK DALAM SOSIOLOGI: STRATIFIKASI, KEKUASAAN DAN KEPEMIMPINAN DI MASYARAKAT

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2007

BAB IV SISTEM SOSIAL 4.1 Pengantar 4.2 Sistem Sosial

VI. ALOKASI WAKTU KERJA, KONTRIBUSI PENDAPATAN, DAN POLA PENGELUARAN RUMAHTANGGA PETANI LAHAN SAWAH

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang

pada sistem mata pencaharian pokok yang mereka miliki. Berbagai hal mengenai tipologi komunitas desa dan kekhususan sosial-kulturalnya dapat

BAB V KESIMPULAN. Perkawinan adalah hubungan yang permanen antara laki-laki dan perempuan

I. PENDAHULUAN. merupakan institusi yang otonom dengan tradisi, adat istiadat dan. Sejalan dengan kehadiran negara modern, kemandirian dan kemampuan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 25 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DAN KELURAHAN

BAB V KESIMPULAN. pedesaan yang sesungguhnya berwajah perempuan dari kelas buruh. Bagian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masyarakat batak toba menganut sistem kekeluargaan patrilineal yaitu

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial kemasyarakatan (Fatimah, 2006, h. 188). Menurut Soebekti (dalam Sulastri, 2015, h. 132) perkawinan adalah

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 14 TAHUN 2007 SERI D ===============================================================

BAB V KESIMPULAN. kekurangan. Di dua dusun Pagilaran dan Kemadang waktu seolah-olah sekedar berjalan di

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Keluarga merupakan sekumpulan orang yang

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA NOMOR 8 TAHUN 2007 T E N T A N G PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DAN KELURAHAN BUPATI BARITO KUALA,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap manusia harus memenuhi kebutuhannya, guna kelangsungan hidup.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang terkenal akan kekayaannya, baik itu

PERUBAHAN FUNGSI KELUARGA TENAGA KERJA WANITA DI KECAMATAN WATULIMO, KABUPATEN TRENGGALEK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai makhluk sosial tidak terlepas dari individu lain,

BAB I PENDAHULUAN. Tiap-tiap hukum merupakan suatu sistem yaitu peraturan-peraturannya

BAB II KAJIAN TEORI. Sosiologi berasal dari kata Latin socius yang berarti kawan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keluarga mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia

D. Dinamika Kependudukan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga merupakan suatu kelompok dari orang-orang yang disatukan oleh

Ujian Akhir Sekolah Tahun 2004 Sosiologi

II TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Umum Peranan Tokoh Masyarakat dalam Menumbuhkan

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4588);

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG

Analisis Perubahan Sosial Budaya Masyarakat Desa Cihideung sebagai Desa Wisata

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN

KESIMPULAN DAN SARAN

4. KARAKTERISTIK DESA. Pertemuan 5

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dalam suatu lingkungan sosial yang berbeda satu sama lainnya. Struktur sosial

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam pengertian umum, pendapatan adalah hasil pencaharian usaha. Budiono

BAB II. Tinjauan Pustaka. pendapatan atas tenaga kerja dan lahan.di tingkat rumah tangga,

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia pasti akan mengalami tahap-tahap kehidupan dimulai dari

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. yang dinamakan kematian. Peristiwa hukum tersebut menimbulkan akibat

perubahan sosial fitri dwi lestari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam proses produksi masyarakat pantai dimana keterlibatan tersebut dapat

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. maupun secara lambat, atau perubahan yang direncanakan maupun perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi kesejahteraan suatu bangsa. Pengelolaan sumber daya alam yang

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG MASYARAKAT AGRARIS DAN INDUSTRI. dalam kode hukum sipil meiji ( ) ( Fukute, 1988:37 ).

Sosiologi Komunikasi. Ruang Lingkup & Konseptualisasi Sosiologi Komunikasi serta Struktur dan Proses Sosial

Transkripsi:

5. STRUKTUR SOSIAL PERDESAAN

TUJUAN PERKULIAHAN 1. Mahasiswa memahami struktur sosial di perdesaan 2. Mahasiswa mampu menganalisa struktur sosial perdesaan

KONSEP DASAR STRUKTUR SOSIAL

MASYARAKAT DAPAT DITELAAH DALAM 2 SUDUT Struktur Sosial STRUKTURAL Jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok dalam masyarakat Yaitu : 1. Kelompok sosial 2. Lapisan/ stratifikasi sosial 3. Lembaga sosial/ institusi sosial 4. Kaidah / norma sosial DINAMIKA Menekankan pada interaksi sosial Proses Sosial : pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama. Perubahan sosial

KELOMPOK SOSIAL

KELOMPOK SOSIAL Pada dasarnya kelompok sosial perdesaan terbagi menjadi 2 : 1. Struktur sosial statis (vertikal dan horizontal) 2. Struktur sosial dinamis pola hubungan/pattern

KELOMPOK SOSIAL PERDESAAN Pada dasarnya kelompok sosial di perdesaan adalah struktur sosial yang bersifat sederhana karena mata pencahariannya yang mayoritas sama atau seragam Aktivitas perdesaan terbatas pada cara mempertahankan hidup dan mencapai kebutuhan Masyarakat tidak ingin mengambil resiko yang lebih besar/ hati-hati terhadap perubahan

STRATIFIKASI SOSIAL

STRATIFIKASI SOSIAL MASYARAKAT DESA Stratifikasi sosial masyarakat desa didasarkan pada kepemilikan harta kekayaan (tanah), pendidikan, dan kekuasaan/ kehormatan

CONTOH STRATIFIKASI MASYARAKAT PETANI (BERDASARKAN KEPEMILIKAN TANAH) : 1st. Petani yang memiliki tanah pertanian dan rumah 2nd. Petani yang tidak memiliki tanah pertanian namun memiliki pekarangan untuk rumah 3rd. Petani yang tidak memiliki tanah pertanian dan pekarangan untuk rumah

CONTOH STRATIFIKASI MASYARAKAT PETANI (BERDASARKAN KEHORMATAN) : 1st. Cikal bakal orang yang pertama membuka lahan (babat alas) dan keturunannya 2nd. Pemilik tanah/ orang kaya namun bukan keturunan cikal bakal dihormati karena keuletan (kuli kenceng) 3rd. Petani dengan tanah sedikit cukup untuk konsumsi sendiri. Untuk memenuhi kebutuhan harus bekerja dg sektor lain (dagang,jasa) 4th. Orang yang tidak memiliki tanah namun bekerja di sektor pertanian buruh tani

SISTEM KEKERABATAN

KEKERABATAN Hubungan/ jalinan yang mengikat satu orang dengan orang yang lain dalam sebuah masyarakat Sebab kekerabatan : Hubungan darah, hubungan perkawinan, hubungan keturunan

BENTUK : 1. MATRILINEAL Penarikan garis keturunan dari pihak perempuan (ibu) 1st. Wanita 2nd. Pria

BENTUK : 2. PATRILINEAL Menarik garis keturunan dari pihak laki-laki (ayah) 1st. Pria 2nd. Wanita

BENTUK : 3. PARENTAL Didasarkan garis keturunan ayah dan ibu Wanita = Pria

KEKERABATAN DI PERDESAAN kekerabatan masih terjalin di perdesaan karena adanya rasa kebersamaan/ ikatan yang kuat Permasalahan diselesaikan dengan musyawarah Ada jalinan kerjasama yang kuat (gotong royong)

LEMBAGA SOSIAL

LEMBAGA SOSIAL Basisnya pada kebutuhan masyarakat Mengalokasikan status dan peran sosial seseorang di masyarakat Menjadi pedoman kepada anggota masyarakat tentang cara bertingkah laku dalam masyarakat Menjaga keutuhan masyarakat Sistem pengendalian sosial (kontrol sosial)

LEMBAGA SOSIAL DI PERDESAAN Membawa pengaruh positif, bermanfaat dan merupakan kebutuhan yang tidak terelakkan Basisnya pada kebutuhan masyarakat desa setempat Diperlukan untuk dapat menciptakan pembangunan di masyarakat Contoh : - kepemudaan, ibu-ibu, kepala keluarga (jenis anggota) - pembangunan, ekonomi, kebudayaan (bidang kegiatan) - profesi/ mata pencaharian

KEBUDAYAAN (NILAI-NORMA)

KEBUDAYAAN sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia yang diperoleh dari hasil belajar, berinteraksi dan menjadi pedoman Kebudayaan mengandung sistem nilai budaya, sistem pandangan hidup, sistem ideologi Ketika manusia sudah dapat mempertahankan diri dengan alam, hidup dengan suasana damai, timbul keinginan untuk menciptakan sesuatu, menyatakan perasaan dan keinginan pada orang lain Hal ini dilakukan dengan wujud-wujud budaya

INTERAKSI SOSIAL

INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT DESA Proses interaksi masyarakat desa secara asosiatif diwujudkan dengan gotong royong, sambatan, mapalus, dll Anggapan masyarakat kota, ketenangan dan ketentraman desa adalah kondisi santai (tidak produktif). Namun sebenarnya terdapat beban yang ditanggung oleh masyarakat desa secara bersama-sama, yakni dengan gotong royong meskipun hasilnya tidak sebanding dengan pengorbanannya

PERUBAHAN SOSIAL

PERUBAHAN SOSIAL Gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat Perubahan : evolusi, siklus, fungsional, konflik Jenis : Perubahan kecil dan besar (pengaruh) Perubahan lambat dan cepat (proses) Perubahan dikehendaki dan tidak dikehendaki (latar belakang)

PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT PERDESAAN Setiap desa akan mengalami perubahan (cepat atau lambat) Perubahan yang terjadi dari struktur wilayah menyebabkan perubahan sosial ekonomi - Lahan pertanian perumahan industri - Petani pedagang industri - Alat transportasi - Kerjasama kemandirian - Penduduk (alamiah dan migrasi) - Tradisional modern - Mekanik organik

ASPEK TRADISIONAL MASYARAKAT DESA

TRADISIONAL TRADISIonal tindakan dan perilaku yang diwujudkan dengan suatu benda atau tingkah laku sebagai unsur kebudayaan yang dituangkan melalui pikiran dan imajinasi serta diteruskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Di dalamnya mengandung nilai-norma, harapan. Berfungsi menjaga atau memelihara

MASYARAKAT DESA Identik dengan sebutan masyarakat tradisional (padahal keduanya berbeda)

ASPEK TRADISIONAL 1. Aspek Ekonomi uang tidak penting, meskipun membutuhkan uang dalam kehidupannya. Tujuan diperoleh tidak hanya dengan uang. Terdapat ideologi nilai syukur melebihi kepemilikan harta melimpah

ASPEK TRADISIONAL 2. Mata pencaharian Tidak menentu masih banyak yang tidak mengenal spesialisasi kerja

ASPEK TRADISIONAL 3. Budaya masih sangat dipegang teguh contoh : nilai-norma bentuk rumah

ASPEK TRADISIONAL 4. Politik masif (tidak sepenuhnya objektif dan tidak rasional)

ASPEK TRADISIONAL 5. Sosial Sangat menonjolkan kedudukan (kehormatan) faktor faktor usia, kepemilikan kepandaian, kesaktian

ASPEK TRADISIONAL 6. Teknologi teknologi masih sederhana