BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental dengan pendekatan deskriptif untuk memperoleh gambaran mengenai obat antidiabetik oral yang digunakan pada pasien Prolanis di Puskesmas Karangpandan Kabupaten Karanganyar pada bulan Maret 2016. Data untuk penelitian ini diambil secara prospektif. B. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan setiap hari Kamis pada bulan Maret 2016 di Puskesmas Karangpandan Kabupaten Karanganyar. C. Alat dan Bahan Alat penelitian yang digunakan adalah standar Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) 2011, buku-buku pustaka, jurnal yang terkait dengan penelitian dan lembar pengumpulan data. Bahan yang digunakan adalah catatan pemeriksaan pada buku periksa pasien Prolanis di Puskesmas Karangpandan Kabupaten Karangannyar pada Bulan Maret 2016. 23
24 D. Kriteria Sampel 1. Kriteria Inklusi Pasien a. Pasien Prolanis mengalami diabetes mellitus tanpa penyakit penyerta dan memiliki buku periksa pasien yang berisi catatan pemeriksaan. b. Tanggal pada buku periksa pasien berada pada periode Februari Maret 2016. c. Buku periksa pasien harus memiliki data: tanggal periksa, nama pasien, umur pasien, jenis kelamin pasien, kadar gula darah, dan nama obat yang diberikan. Jika tidak ada nama dan umur pasien dapat ditanyakan langsung kepada pasien karena dalam proses pengambilan data, peneliti berinteraksi langsung dengan pasien. d. Terdapat obat antidiabetik oral pada buku periksa pasien. E. Definisi Operasional Untuk dapat menyeragamkan persepsi dalam penelitian ini, maka dibuat suatu definisi operasional sebagai berikut: 1. Pola penggunaan obat merupakan gambaran peresepan obat antidiabetik oral meliputi pemilihan obat dan kombinasi obat. 2. Ketepatan dosis adalah kesesuaian takaran dan frekuensi pemberian obat antidiabetik oral dengan standar PERKENI 2011. 3. Diabetes mellitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya.
25 4. Pasien Prolanis merupakan pasien berusia di atas 40 tahun dengan diagnosis DM tanpa penyakit penyerta di Puskesmas Karangpandan Kabupaten Karanganyar. 5. Obat antidiabetik oral merupakan obat yang digunakan untuk mengatasi DM yang meliputi Pemicu Sekresi Insulin, Peningkat Sensitifitas terhadap Insulin, Penghambat Glukoneogenesis, Penghambat Glucosidase Alfa (Acarbose) dan DPP-4 Inhibitor yang dikonsumsi melalui saluran pencernaan. 6. Kombinasi obat merupakan penggunaan dua atau lebih obat antidiabetik oral dari golongan yang berbeda. 7. Dosis obat adalah takaran zat aktif dari obat antidiabetik oral yang diresepkan oleh dokter kepada pasien.
26 F. Alur Penelitian Penyusunan Proposal Pengajuan Surat Izin Penelitian Melakukan Penelitian Pengumpulan Data Data Pasien Penggunaan Obat Pengolahan Data Gambaran Pasien Evaluasi Penggunaan Obat Pembahasan Kesimpulan dan Saran Gambar 1. Alur Penelitian
27 G. Analisa Data Data diperoleh dari buku periksa pasien yang dikumpulkan secara prospektif kemudian dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel untuk dihitung persentasenya. Data selanjutnya diolah dan dilakukan analisis sebagai berikut: a. Perhitungan jumlah pasien Prolanis yang memiliki riwayat penyakit diabetes mellitus Jumlah yang dihitung berasal dari jumlah pasien Prolanis yang terdiagnosis diabetes mellitus kemudian datanya digunakan sebagai bahan penelitian. b. Distribusi pasien berdasarkan jenis kelamin Jenis kelamin dihitung dari seluruh pasien Prolanis yang terdiagnosis diabetes mellitus di Puskesmas Karangpandan. c. Distribusi pasien berdasarkan usia Pasien yang memenuhi kriteria inklusi dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu pasien yang berusia antara 40-50 tahun, 51-60 tahun dan 60 tahun ke atas. d. Persentase jenis obat antidiabetik oral yang digunakan Persentase jenis obat antidiabetik oral dihitung dengan mengelompokkan jenis obat antidiabetik oral kemudian dicari persentasenya dari jumlah total pengguna.
28 e. Evaluasi ketepatan dosis Analisis evaluasi ketepatan dosis obat antidiabetik oral dilakukan dengan membandingkan dosis obat tunggal dan obat kombinasi dengan Konsensus Pengendalian dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe2 di Indonesia 2011 (Perkeni 2011).