A. Data Umum 1 Kota 2 Kecamatan 3 Tanggal wawancara 4 Nomor responden 5 Nama 6 Umur 7 Pendidikan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dekade berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat cukup signifikan,

PEDOMAN WAWNCARA BAGAIMANA IMPLEMENTASI PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK) DI UPT PUSKESMAS HILIDUHO KABUPATEN NIAS TAHUN 2015

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG

PELAKSANAAN KEBIJAKAN BOK DI KAB. OGAN ILIR, SUMATERA SELATAN. Asmaripa Ainy. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya

Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua.

MONITORING PELAKSANAAN KEBIJAKAN BOK DI DAERAH TERPENCIL, PERBATASAN DAN KEPULAUAN

Lampiran.1. Universitas Sumatera Utara

BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI PANGANDARAN NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG

Angket Penelitian Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Dalam Rangka Otonomi Daerah

PEDOMAN WAWANCARA PELAKSANAAN PROGRAM PROMOTIF DAN PREVENTIF DI PUSKESMAS DALU SEPULUH KECAMATAN TANJUNG MORAWA TAHUN 2016

DAFTAR PERTANYAAN SEBAGAI PEDOMAN WAWANCARA. 1. Pedoman Wawancara dengan Informan Kunci (Pelaksana Kebijakan)

Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga

BAB I. PENDAHULUAN A.

PERATURAN BUPATI JOMBANG TENTANG

Sesi 2: Bagaimana posisi BOK dalam perencanaan dan penganggaran KIA di Kabupaten?

PERATURAN BUPATI BATANG NOMOR 2-9 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN DANA JAMINAN PERSALINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TEPRA KALIMANTAN TIMUR TIM EVALUASI DAN PENGAWASAN REALISASI ANGGARAN TIM EVALUASI DAN PENGAWASAN REALISASI ANGGARAN (TEPRA) SAMARINDA, JULI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilakukan

I. PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan salah satu contoh kebijakan publik yang paling mendasar.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Karateristik responden berdasarkan jenis kelamin

: Sekretaris Daerah Kota Medan

Review. Bantuan Operasional Kesehatan

Tabel Konsep Pengamatan/Penilaian Implementasi Kebijakan

BAB 1 PENDAHULUAN. kepada pandangan terhadap konsep sehat dengan perspektif yang lebih luas. Luasnya

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2007 NOMOR 2 SERI E

BAB 6: KESIMPULAN DAN SARAN. pelayanan kesehatan, faktor lokal dan faktor perilaku dengan kejadian penyakit

BAB VII RINGKASAN, SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI. suatu negara. Bangsa yang maju pasti tingkat pendidikan rakyatnya juga

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 41 TAHUN 2014

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 14 TAHUN 2013

LAPORAN BOK UPT DINAS KESEHATAN UNIT PUSKESMAS TAHUN 2013

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. mempengaruhi variabel terikat yaitu tingkat kemiskinan.

2016, No Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara berwenang mengatur lebih lanjut mengenai pelaksanaan anggaran Bagian Anggaran Bendahara

2 Bagian Hukum Setda Kab. Banjar

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menyatakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Evaluasi pelaksanaan..., Arivanda Jaya, FE UI, 2010.

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG BANTUAN KEUANGAN UNTUK PASAR BUNGO TAHUN ANGGARAN 2014

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR : 6 TAHUN 2011 TENTANG

No. Dokumen : No. Revisi : Tanggal Terbit : Halaman :

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

KUESIONER PENELITIAN

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 90 TAHUN 2012

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 48 TAHUN

VI. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian mengenai implementasi kebijakan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 329/MENKES/PER/III/2010 TENTANG

PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN DANA KAPITASI PADA FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA MILIK PEMERINTAH DAERAH

PANDUAN PROGRAM BANTUAN BEASISWA BEASISWA KURANG MAMPU MAHASISWA MAHASISWA PERGURUAN TINGGI PROVINSI JAWA TENGAH OLEH: TIM PENYUSUN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN,

Analisis Implementasi Program Kesehatan Ibu Dan Anak (Kia) Di Puskesmas Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Manado Tahun 2014

BAB VII PENUTUP. a. Terjadi pengurangan proporsi anggaran APBD untuk kegiatan program gizi

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI MALUKU TENGGARA

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 1.1 TAHUN 2015 TENTANG

2011, No Menetapkan Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 2. Undang-Undang Nomor 36 T

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

V. PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

2016, No Mengingat-----:--1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 65,

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG

LAMPIRAN XXI KEPUTUSAN BUPATI BOGOR NOMOR : TANGGAL : RENCANA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOGOR TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 21 TAHUN 2014

Disampaikan Pada Konferensi Nasional Satu Dekade Perkumpulan Prakarsa AKSELERASI TARNSFORMASI MENUJU INDONESIA SEHAT DAN SEJAHTERA Rabu, 08 Oktober

DAFTAR PUSTAKA. Ahira, Anne, Konsep Dan Implementasi Analisis Kebijakan Kesehatan,

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang. huruf b dan ayat (7) huruf e Undang-Undang Nomor 18

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR TAHUN 2015

HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL YANG BERSUMBER DARI APBD PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA DALAM KOORDINASI DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN

2015, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lemb

WALIKOTA PARIAMAN PROPINSI SUMARETA BARAT KEPUTUSAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR : 329/005 / 2017

GUBERNUR JAMBI GUBERNUR JAMBI,

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG

Pendanaan Sektor Kesehatan di Indonesia: Studi Kasus Bantuan Operasional Kesehatan. Fatmah Afrianty Gobel

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 51 TAHUN 2014 TENTANG

PEMBINAAN GURU DALAM UPAYA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN ISLAM

BAB 1 PENDAHULUAN. Puskesmas merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan. Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan

BUPATI NGANJUK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI NGANJUK NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Dasar-dasar atau prinsip pembangunan kesehatan pada hakikatnya adalah nilai

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

WALIKOTA MOJOKERTO, PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 17 TAHUN 2012 TENT ANG

BUPATI DHARMASRAYA PERATURAN BUPATI DHARMASRAYA NOMOR : 7 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan desentralisasi fiskal di Indonesia yang mengacu pada

WALI KOTA DEPOK PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN BUPATI BATANG NOMOR 2 " TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH KOTA SURABAYA RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 29 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.77, 2009 DEPARTEMEN KEUANGAN. Pendidikan. Alokasi Anggaran Belanja. APBD.

Ind p PETUNJUK TEKNIS B O K ANTUAN PERASIONAL ESEHATAN

BUPATI MALUKU TENGGARA

WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

WALIKOTA DUMAI PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG

Transkripsi:

85 PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS PEMANFAATAN DANA BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK) DALAM KEGIATAN PROMOTIF DAN PREVENTIF DI KECAMATAN SIANTAR BARAT KOTA PEMATANGSIANTAR TAHUN 2016 A. Data Umum 1 Kota 2 Kecamatan 3 Tanggal wawancara 4 Nomor responden 5 Nama 6 Umur 7 Pendidikan 8 Jenis kelamin 9 Jabatan 1. Laki-laki 2. Perempuan A. Pengelola BOK Tingkat Kota 1. Kepala Dinas Kesehatan 2. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) 3. Bendahara BOK B. Pengelola BOK Tingkat Puskesmas 4. Kepala Puskesmas 5. Bendahara BOK 6. Penanggung jawab program promotif dan preventif C. Masyarakat

86 B. Pertanyaan Wawancara untuk Pengelola BOK Tingkat Kota 1. Apa yang Saudara ketahui tentang tujuan dari pelaksanaan program BOK ini? 2. Menurut Saudara, apakah dana BOK membantu kelancaran kegiatan Puskesmas? 3. Apakah ada perbedaan pencapaian program kegiatan puskesmas sebelum dan sesudah ada dana BOK? 4. Berapa besar perbedaan pencapaiannya sebelum dan sesudah ada dana BOK? 5. Apakah penggunaan dana BOK dilaksanakan di awal tahun? 6. Apakah pemanfaatan dana BOK telah sesuai dengan Juknis BOK 2016? 7. Sepengetahuan Saudara, dana BOK dimanfaatkan untuk apa? 8. Bagaimana mekanisme alur pencairan dana BOK sampai ke puskesmas? 9. Apakah ada hambatan administrasi dalam pengusulan, pencairan, dan pelporan BOK? 10. Apakah dengan adanya BOK, dana APBD untuk operasional program kesehatan di puskesmas mengalami perubahan? 11. Dengan adanya dana BOK, apakah membantu peningkatan kualitas dan kuantitas kegiatan kesehatan masyarakat? 12. Menurut Saudara, apakah dana BOK bermanfaat dalam pemerataan akses pelayanan kesehatan dan peningkatan kinerja puskesmas? 13. Apakah masih ada wilayah kerja puskesmas yang belum terjangkau pelayanan kesehatan? 14. Hambatan-hambatan apa yang ditemui dalam pemanfaatan BOK oleh puskesmas? 15. Apakah BOK berpengaruh terhadap peningkatan capaian SPM? 16. Apakah pihak dinas kesehatan melakukan pembinaan kepada puskesmas tentang BOK? 17. Apakah pihak dinas kesehatan kota melakukan monitoring dan evaluasi? 18. Bagaimana bentuk monitoring dan evaluasi yang dilakukan dinas kesehatan kota?

87 C. Pertanyaan Wawancara untuk Pengelola BOK Tingkat Puskesmas 1. Apa yang Saudara ketahui tentang tujuan dari pelaksanaan program BOK ini? 2. Menurut Saudara, apakah dana BOK membantu kelancaran kegiatan Puskesmas? 3. Apakah ada perbedaan pencapaian program kegiatan puskesmas sebelum dan sesudah ada dana BOK? 4. Berapa besar perbedaan pencapaiannya sebelum dan sesudah ada dana BOK? 5. Apakah kebutuhan operasional puskesmas hanya diperoleh dari dana BOK? 6. Darimana saja sumber dana untuk kegiatan promotif dan preventif yang diterima puskesmas? 7. Menurut Saudara, apakah dana BOK yang dialokasikan untuk puskesmas sudah cukup? 8. Berapa jumlah dana BOK yang diterima puskesmas untuk tahun 2016? 9. Menurut Saudara berapa persen BOK dapat memenuhi kebutuhan operasional puskesmas? 10. Berapa persen dana BOK yang digunakan untuk upaya promotif dan preventif? 11. Apakah penggunaan dana BOK dilaksanakan di awal tahun? 12. Apakah pemanfaatan dana BOK telah sesuai dengan Juknis BOK 2016? 13. Sepengetahuan Saudara, dana BOK dimanfaatkan untuk apa? 14. Bagaimana perencanaan BOK dibuat oleh puskesmas? 15. Apakah perencanaan dilakukan setiap bulan? 16. Bagaimana mekanisme alur pencairan dana BOK sampai ke puskesmas? 17. Apakah ada hambatan administrasi dalam pengusulan, pencairan, dan pelporan BOK? 18. Alokasi dana BOK terbesar dan terkecil digunakan untuk program apa? 19. Apakah dengan adanya BOK, dana APBD untuk operasional program kesehatan di puskesmas mengalami perubahan?

88 20. Dengan adanya dana BOK, apakah membantu peningkatan kualitas dan kuantitas kegiatan kesehatan masyarakat? 21. Menurut Saudara, apakah dana BOK bermanfaat dalam pemerataan akses pelayanan kesehatan dan peningkatan kinerja puskesmas? 22. Apakah masih ada wilayah kerja puskesmas yang belum terjangkau pelayanan kesehatan? 23. Apakah puskesmas melaksanakan evaluasi terkait program BOK? 24. Apakah semua program kegiatan dapat berjalan dengan optimal? 25. Apakah ada keluhan Saudara dalam pelaksanaan BOK? 26. Hambatan-hambatan apa yang ditemui dalam pemanfaatan BOK oleh puskesmas? 27. Apakah BOK berpengaruh terhadap peningkatan capaian SPM? 28. Menurut Saudara, apakah ada kemungkinan terjadi penyalahgunaan dana BOK ini? 29. Apakah ada kemungkinan petugas puskesmas tidak benar-benar melaksanakan tugas yang sudah dibiayai dari dana BOK? 30. Bagaimana cara Saudara memonitornya? 31. Apakah pihak dinas kesehatan pernah melakukan pembinaan kepada puskesmas tentang BOK? 32. Apakah pihak dinas kesehatan kota pernah melakukan monitoring dan evaluasi? 33. Bagaimana bentuk monitoring dan evaluasi yang dilakukan dinas kesehatan kota?

89 D. Pertanyaan Wawancara untuk Masyarakat 1. Apa yang Saudara ketahui tentang tujuan dari pelaksanaan program BOK ini? 2. Menurut Saudara, apakah dana BOK membantu kelancaran kegiatan Puskesmas? 3. Sepengetahuan Saudara, dana BOK dimanfaatkan untuk apa? 4. Apakah program BOK dilaksanakan di awal tahun? 5. Dengan adanya dana BOK, apakah membantu peningkatan kualitas dan kuantitas kegiatan kesehatan masyarakat? 6. Menurut Saudara, apakah dana BOK bermanfaat dalam pemerataan akses pelayanan kesehatan dan peningkatan kinerja puskesmas? 7. Apakah masih ada wilayah kerja puskesmas yang belum terjangkau pelayanan kesehatan? 8. Apakah semua program kegiatan puskesmas dapat berjalan dengan optimal? 9. Menurut Saudara, apakah ada kemungkinan terjadi penyalahgunaan dana BOK ini? 10. Apakah ada kemungkinan petugas puskesmas tidak benar-benar melaksanakan tugas yang sudah dibiayai dari dana BOK? 11. Bagaimana cara Saudara memonitornya?

90

91

92

93

94

95

96

97

98

99

100

101

102