BAB II METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian iniadalah metode penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif dan menggunakan rumus statistik dalam membantu menganalisis data dan fakta yang diperoleh.adapun metode korelasional adalah metode penelitian yang meneliti hubungan antara variabel-variabel yang ada. Metode korelasional bertujuan meneliti sejauh mana variabel yang satu memiliki hubungan sebab akibat dengan variabel yang lain. B. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Deli Serdang yang beralamat di Jalan Thamrin Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang. C. Populasi dan Sampel a. Populasi Dalam melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu menentukan populasi yang akan diteliti. Menurut Sugiyono (2009:96), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Maka, yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah Pegawai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Deli Serdang yang
berjumlah 274 pegawai yang beralamat di Jl.Thamrin Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang. b. Sampel Menurut Singarimbun (1995:152), sampel diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi sumber data sebenarnya. Dengan kata lain, sampel adalah bagian dari populasi. Pengambilan sampel dimaksudkan sebagai representatif dari seluruh populasi, sehingga kesimpulannya juga berlaku bagi seluruh populasi. Menurut Arikunto (2003:5), apabila populasi kurang dari 100 orang maka diambil keseluruhannya. Namun apabila jumlah populasinya lebih dari 100 orang maka sampel yang diambil sebesar 10%-15%-20%-25% atau lebih. Dengan demikian peneliti mengambil 15% dari jumlah populasi untuk di jadikan sampel. Dengan demikian jumlah sampel dalam penelitian ini berdasarkan prosedur pengambilan sampel adalah 41 orang, yaitu 15% dari seluruh pegawai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Deli Serdang yang berjumlah 274. D. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua macam data menurut klasifikasi jenis dan sumbernya, yaitu :
a. Teknik Pengumpulan Data Primer Yaitu pengumpulan data yang dilakukan secara langsung ke lokasi penelitian untuk mendapatkan data yang lengkap dan berkaitan dengan masalah yang diteliti. Pengumpulan data primer dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : a) Kuesioner (Angket) adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai suatu masalah atau bidang yang akan diteliti, yang bertujuan memperoleh informasi yang relevan, serta informasi yang dibutuhkan secara serentak (Narbuko dan Achmadi, 2004:76). Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan yang dilengkapi alternative jawaban. b) Wawancara adalah teknik mengumpulkan data atau keterangan dengan mengadakan Tanya jawab dan tatap muka langsung dengan pihak perusahaan yang berwenang mengenai masalah yang diteliti. b. Teknik Pengumpulan Data Skunder Yaitu pengumpulan data yang dilakukan melalui studi pustaka dan dokumen atau arsip yang ada, yang terdiri dari a) Penelitian Kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh melalui buku, majalah dan berbagai bahan yang berhubungan dengan objek penelitian. b) Studi Dokumentasi, yaitu pengumpulan data yang diperoleh melalui pengkajian dan penelaan terhadap catatan tertulis maupun dokumen-dokumen yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
c) Browsing, yaitu pencarian bahan-bahan yang relevan dengan masalah yang diteliti melalui media nternet. E. Teknik Pengukuran Skor Dengan adanya penyebaran angket yang berisikan beberapa pertanyaan yang akan diajukan kepada responden, maka ditentukan skor dari setiap pertanyaan. Teknik pengukuran skor yang digunakan adalah skala ordinal untuk menilai jawaban responden yang kemudian ditransformasikan lagi menjadi skala interval. Di dalam skala interval ada lima alternatifjawaban dimana tiap-tiap alternatif tersebut diberikan skor dengan penilaian nilai skala sebagai berikut: 1. Untuk jawaban alternatif a di beri skor 5 2. Untuk jawaban alternatif b di beri skor 4 3. Untuk jawaban alternatif c di beri skor 3 4. Untuk jawaban alternatif d di beri skor 2 5. Untuk jawaban alternatif e di beri skor 1 Kemudian untuk kategori jawaban responden masing-masing variabel apakah tergolong, sedang, rendah, terlebih dahulu ditetapkan kelas intervalnya, dengan perhitungannya sebagai berikut : Skor Tertinggi Skor Terendah Banyaknya Bilangan
Maka di peroleh 5 1 5 0,8 Dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden untuk masing-masing variabel, yaitu : 1. Skor untuk kategori sangat rendah : 1.00 1.80 2. Skor untuk kategori rendah : 1.81 2.61 3. Skor untuk kategori sedang : 2.62 3.42 4. Skor untuk kategori tinggi : 3.43 4.23 5. Skor untuk kategori sangat tinggi : 4.24 5.00 F. Teknik Analisa Data Teknik analisa data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisa data kuantitatif yang digunakan untuk menguji hubungan pengaruh antara variabel bebas dengan menggunakan perhitungan statistik. Adapun metode statistic yang digunakan dalam mengelola data penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Kualitas pengumpulan data dengan menggunakan metode kuantitatif sangat ditentukan oleh kualitas atau instrument alat pengumpulan data yang digunakan.suatu instrument data penelitian di katakan berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan jika sudah
terbukti validitas dan reliabilitasnya yang harus disesuaikan dengan instrumen yang digunakan dalam mengelola data penelitian. a) Uji Validitas Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin di ukur. Instrument dapat dikatakan valid jika terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti.uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas konstruk (construct). Uji Validitas digunakan rumus korelasi Product Moment Pearson (Arikunto, 2006 : 72) sebagai berikut : rr xxxx = NN xxyy ( xx) ( yy ). NN. xx 2 xx) 2 NN. YY 2 YY) 2 Keterangan : rr xxxx NN xx yy = Koefisien korelasi antara gejala x dan y = Jumlah Sampel = Jumlah Skor x = Jumlah Skor y xxxx = Jumlah hasil kali antara x dan y Nilai rr hiiiiiiiiii yang di peroleh kemudian di uji signifikansi koefisien korelasinya dengan rumus Uji-t (Suharyadi, 2004 : 466) yaitu : tt = rr nn 2 1 rr 2
Nilai rr hiiiiiiiiii yang di peroleh kemudian dikonsultasikan dengan tt tttttttttt. Bila tt hiiiiiiiiii dari rumus diatas lebih besar dari tt tttttttttt ( tt hiiiiiiiiii > tt tttttttttt ), maka dinyatakan valid, dan sebaliknya jika tt hiiiiiiiiii lebih kecil dari tt tttttttttt (tt hiiiiiiiiii < tt tttttttttt ), maka dinyatakan tidak valid. b) Uji Reliabilitas Instrumen Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulang dua kali atau lebih. Dengan kata lain, reliabilitas menunjukkan konsistensi sejauh mana suatu alat ukur didalam mengukur gejala yang sama. Uji reliabilitas instrument dilakukan dengan internal consistency dengan Teknik Belah Dua (Split Half) yang dianalisis dengan rumus Spearman Browndimana butir-butir instrument dibelah menjadi dua kelompok, yaitu kelompok instrument ganjil dan kelompok instrument genap (Sugiyono, 2005 : 126) Rumus Spearman Brownadalah sebagai berikut : rr ii 2rr bb 1+ rr bb Keterangan : rr 1 = reliabilitas internal seluruh instrument rr bb = korelasi product moment antara belahan pertama dan kedua
b. Koefisien Korelasi Product Moment Teknik analisa ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya dan tinggi rendahnya hubungan antara variabel bebas (x) dengan variabel terikat (y) (Sugiyono, 2005 : 212). Cara perhitungan menggunakan rumus sebagai berikut : rr xxxx = NN. XXXX ( XX )( YY) NN. XX 2 XX ) 2 ) (NN.YY 2 ( YY) 2 ) Keterangan : : rr xxxx = Koefisien korlasi antara gejala x dan y NN = Jumlah Sampel xx = Jumlah Skor x yy = Jumlah Skor y xxxx = Jumlah hasil kali antara x dan y Untuk melihat hubungan antara kedua variabel dari hasil perhitungan, maka dapat di rumuskan dengan memberikan tiga kemungkinan mengenai hubungan antara kedua variabel yaitu : a. Nilai rr xxxx positif artinya kedua variabel menunjukkan hubungan positif dimana kenaikan nilai variabel pertama diikuti variabel yang lain. b. Nilai rr xxxx negatif artinya kedua variabel menunjukkan hubungan negatif dimana kenaikan nilai variabel pertama diikuti oleh turunan variabel kedua. c. Nilai rsama dengan nol artinya kedua variabel tidak menunjukkan hubungan dimana variabel pertama tetap meskipun variabel lain berubah.
Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi atau rendah antara kedua variabel berdasarkan nilai r (koefisien korelasi) digunakan penafsiran atau interpretasi angka (Sugiyono, 2005 : 149), yaitu : Tabel 1.1 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Antara 0,00 0,199 Antara 0,20 0,399 Antara 0,40 0,599 Antara 0,60 0,799 Antara 0,80 1,000 Tingkat Hubungan Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi Dari nilai rr xxxx yang diperoleh dapat dilihat secara langsung melalui tabel korelasi untuk mengetahui apakah nilai r yang diperoleh berarti atau tidak.tabel korelasi ini mencantumkan batas-batas r yang signfikan. Ketentuannya adalah bila rr hiiiiiiiiii lebih kecil dari rr tttttttttt (rr hiiiiiiiiii < rr tttttttttt ) maka Ho diterima dan Ho ditolak. Sebaliknya, apabila rr hiiiiiiiiii lebih besar dari rr tttttttttt (rr hiiiiiiiiii > rr tttttttttt ) maka Ha diterima. Tabel korelasi ini mencantumkan batas-batas r signifikan tertentu, dalam hal ini yang signifikan 5%.Bila nilai r tersebut adalah signifikan berarti hipotesa kerja / hipotesa alternative dapat diterima.
Pada korelasi product moment, data harus berskala interval maka data berskala ordinal harus ditransformasikan terlebih dahulu menjadi skala interval dengan tahapan-tahapan sebagai berikut : a. Memperhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang disebarkan pada setiap butir ditentukan beberapa orang yang mendapat skor 1,2,3,4 dan 5 yang disebut frekuensi. b. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut proporsi. c. Menentukan nilai proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan nilai proporsi secara berurutan perkolom skor. d. Menggunakan tabel distribusi normal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh. e. Menentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh dengan menggunakan nilai tabel tinggi densitas dengan rumus : δδ(zz) 1 2ππ ee zz2, < ZZ + 2 f. Menentukan nilai setiap skala untuk setiap kategori ssssssssss = (DDDDDDDDDDDDDD aaaa llllllllll llllllllll) (DDDDDDDDDDDDDD aaaa uuuuuuuuuu llllllllll) (AAAAAAAA BBBBBBBBBB uuuuuuuuuu llllllllll) (AAAAAAAA BBBBllllll LLLLLLLLLL) g. Hitung skor (nilai hasil transformasi) untuk setiap kategori melalui persamaan. SSSSSSSSSS = SSSSSSSSSS VVVVVVVVVV + SSSSSSSSSS VVVVVVVVVV mmmmmm + 1 Tahapan-tahapan diatas telah ditransformasikan kedalam sebuah program MSI (Methode of Succesivbe Interval) yang dirancang oleh Drs. Rasyudin Ginting, M.Si. Program MSI sebagai penyempurnaan
dari program-program yang telah ada sebelumnya. Mentransformasikan data skala ordinal menjadi data skala interval yang berguna untuk memenuhi sebagaian dari syarat analisis parametrik yang mana data setidak-tidaknya berskala interval. c. Uji Signifikansi Koefisien Korelasi (Uji t ) Untuk mengetahui apakah diantara dua variabel terdapat hubungan yangindependen atau tidak, maka perlu dilakukan uji independen. Hipotesis yang harus diujikan adalah HH OO : ρρ = 0, melawan HH aa ρρ 0. Dimana sampel yang diambil dari populasi normal bervariabel dua berukuran n memiliki koefisien korelasi r, maka dapat digunakan uji statistic t dengan rumus (Suharyadi, 2004 : 466) : tt = rr nn 2 1 rr 2 Keterangan : t = nilai hitung r = nilai koefisien korelasi n = jumlah data pengamatan Hasil tt hiiiiiiiiii kemudian dikonfirmasi pada nilai tt tttttttttt untuk mengetahui sejauh mana penelitian memenuhi syarat kelayakan data secara empriris. Criteria pengujian adalah jika harga tt hiiiiiiiiii < tt tttttttttt, maka hipotesis alternatif di tolak dan jika harga tt hiiiiiiiiii > tt tttttttttt, maka hipotesis alternatif diterima. Selanjutnya
untuk taraf nyata = αα, maka hipotesis diterima jika tt 1 1 2 αα < tt < tt 1 1 2 αα, dimana distribusi t yang digunakan mempunyai dk = (n-2). Dalam hal ini hanya Ho ditolak. Bentuk alternative untuk menguji hipotesis Ho bias Ha :ρρ > 0 atau Ha : ρρ < 0. Yang pertama merupakan uji pihak kanan sedangkan yang kedua merupakan uji pihak kiri.daerah kritis pengujian harus di sesuaikan dengan alternative yang di ambil. d. Koefisien Determinasi Koefisien determinan digunakan untuk mengetahui berapa persen besarnya pengaruh variabel bebas (x) terhadap variabel terkait (y).adapun rumus koefisien determinasi D yaitu (Sugiyono, 2005 : 212) : DD = (rr xxxx ) 2 x 100% Keterangan : D = koefisien determinan rr xxxx = koefisien korelasi product moment antara X dan Y e. Regresi Linier Sederhana Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal sebab akibat satu variable independent (variabel bebas) dengan satu variabel dependent (variabel terkait). Persamaan umum regresi linier sederhana adalah (Sugiyono, 2005 : 204-2006) :
YY = aa + bbbb Keterangan : Y = Subjek dalam variabel dependen yang dipredisikan a = konstanta (nilai Y apabila X=0) b = angka arah atau koefisien regresi peningkatan atau penurunan variabel X = Subjek variabel independen yang mempunyai nilai tertentu. Harga a dan b dapat di cari dengan rumus sebagai berikut : aa = ( YYYY)( xxii2 ) ( XXXX)( XXXXXXXX) nn. xx 2 ii ( XXXX)2 bb = nn XXXXXXXX ( XXXX)( YYYY) nn xx 2 ii ( XXXX)2