RANCANGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK / PROJECT BASED LEARNING (PBL) MATA PELAJARAN IPA BAGI SISWA SEKOLAH DASAR PBL IPA SD

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengembangkan diri sesuai dengan potensi yang ada pada manusia

BAB I PENDAHULUAN. maka dari itu perlu dilakukan peningkatan mutu pendidikan. Negara Kesatuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. belajar untuk mencapai tujuan belejar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. monoton dan kurang menarik. Kondisi semacam ini juga dialami oleh guru di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan Sekolah Menengah Atas (SMA). Matematika perlu. diberikan kepada semua siswa mulai dari sekolah dasar untuk

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi yang terjadi saat ini ditandai dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (1) yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Memasuki abad ke-21, sistem pendidikan nasional meghadapi tantangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dipenuhi. Mutu pendidikan yang baik dapat menghasilkan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar merupakan salah satu bentuk satuan pendidikan dasar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah menimbang: kurikulum sekaligus yaitu KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya,

2015 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR AKUNTANSI DI SMK 45 LEMBANG

BAB II LANDASAN TEORI. A. Keterlaksanaan Pembelajaran Matematika

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan ciri atau karakter dari dinamika di abad ke-21 yang merupakan abad

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu kimia menurut Faizi (2013) adalah cabang ilmu pengetahuan alam (IPA)

I. PENDAHULUAN. perkembangan. Perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas pada berbagai jenis dan jenjang pendidikan termasuk

BAB I PENDAHULUAN. matematika kurang disukai oleh kebanyakan siswa. Menurut Wahyudin (1999),

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Global Monitoring report, (2012) yang dikeluarkan UNESCO menyatakan bahwa

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN dengan METODE SAINTIFIK DIREKTORAT PEMBINAAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB. I PENDAHULUAN. pelajaran di sekolah. Namun demikian akhir-akhir ini ada beberapa mata

I. PENDAHULUAN. sehari-hari. Namun dengan kondisi kehidupan yang berubah dengan sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses yang dialami oleh setiap individu dan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ivo Aulia Putri Yatni, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. jaman. Oleh karena itu pendidikan sangat cepat perkembanganannya semua ini

I. PENDAHULUAN. Bicara tantangan dan permasalahan pendidikan di Indonesia berarti berbicara

BAB II LANDASAN TEORI. berasal dari kata courier yang berarti berlari (to run). Kurikulum berarti suatu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang sesuai dengan kondisi masing-masing sekolah di daerahnya

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor yang penting dalam kehidupan. Negara

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perubahan. Pada era globalisasi, dituntut suatu mutu lulusan yang disiapkan

BAB I PENDAHULUAN. dengan memiliki sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satu cara

BAB I PENDAHULUAN. aspirasi (cita-cita) untuk maju, sejahtera, dan bahagia menurut konsep

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sebagai bagian kehidupan masyarakat dunia pada era global harus

BAB I PENDAHULUAN. mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri karena pendidikan yang tinggi dapat

BAB II KAJIAN TEORITIS. Kemampuan berpikir tingkat tingi dapat dikembangkan dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan

II. KERANGKA TEORETIS. 1. Pembelajaran berbasis masalah (Problem- Based Learning)

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN PRAKARYA K E R A J I N A N

BAB 1 PENDAHULUAN. (Undang-undang No.20 Tahun 2003: 1). Pendidikan erat kaitannya dengan

II. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)

KURIKULUM Perangkat Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMA 6 : ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN. Kelas / Semester : V / 2

BAB I PENDAHULUAN. tujuan nasional bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.

Skenario Pembelajaran PLPG 2013 MATERI : INFORMASI KURIKULUM 2013

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut. Upaya peningkatan kualitas manusia harus

BAB I PENDAHULUAN. adalah nilai yang melebihi dari KKM. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. kini, dan pendidikan berkualitas akan muncul ketika pendidikan di sekolah juga

BAB I PENDAHULUAN. kewajibannya di dalam kehidupan, sesuai dengan hakikat asal- mula dan hakikat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kreativitas menurut para ahli psikologi penjelasannya masih berbeda-beda

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan

MATERI PELATIHAN GURU

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia efektif adalah akibatnya atau pengaruhnya.

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengaplikasikan materi ajar yang didapatnya di kelas ke dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih baik. Peserta didik yang mengikuti pendidikan masa kini akan

I. PENDAHULUAN. Mata pelajaran Biologi pada Sekolah Menengah Atas (SMA) diajarkan untuk

I. PENDAHULUAN. dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau. antisipasi kepentingan masa depan (Trianto, 2009:1).

BAB I PENDAHULUAN. melalui berbagai upaya yang berlangsung dalam lingkungan keluarga, sekolah dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aktifitas yang berupaya untuk mengembangkan

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang siap menghadapi masa depan. Salah satu jenjang pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Pendidikan juga proses membimbing

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah untuk dilaksanakan secara menyeluruh pada setiap sekolah

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

C. Asri Budiningsih FIP/PPS - UNY

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Permendikbud No. 67 tahun 2013, kurikulum 2013 dirancang

I. PENDAHULUAN. SMA Gajah Mada Bandar Lampung yang berjumlah 35 orang siswa yang terdiri

BAB I PENDAHULUAN. manusia dan masyarakat Indonesia yang maju, modern, dan sejajar dengan

BAB I PENDAHULUAN. dunia pendidikan matematika memiliki peran sebagai bahasa simbolik yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Menurut Muhaimin (2008: 333), kurikulum adalah seperangkat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat menuntut

MATERI PELATIHAN 1: KONSEP TEMATIK INTEGRATIF

PENGEMBANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MAPEl PAI. Oleh Dr. Marzuki FIS -UNY

STRATEGI BELAJAR MENGAJAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan tujuan pendidikan secara umum. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

Transkripsi:

RANCANGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK / PROJECT BASED LEARNING (PBL) MATA PELAJARAN IPA BAGI SISWA SEKOLAH DASAR PBL IPA SD Penulis: Wara Winartiningsih LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN D.I.YOGYAKARTA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2018 Rancangan Model PBL IPA SD LPMP DIY - 2018 Page 1

KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat dan karunianya-lah Rancangan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Mata Pelajaran IPA bagi Siswa Sekolah Dasar PBL IPA SD dapat diselesaikan dengan baik. Rancangan ini merupakan bagian dari langkah-langkah pengembangan teknologi pembelajaran dan merupakan tugas dari Pelatihan Penyusunan Rancangan Model Media Pembelajaran yang diselenggarakan oleh APTPI Jateng dan DIY di P4TK Seni dan Budaya pada tanggal 15 Februari 2018. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung penyusunan rancangan ini, terutama kepada Plt. Kepala LPMP D.I.Yogyakarta, kepala P4TK Seni dan Budaya, pengurus APTPI Jateng dan DIY, dan teman-teman peserta pelatihan ini. Tiada gading yang tak retak, kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan rancangan ini, oleh sebab itu saran dan masukan yang sifatnya membangun sangat diharapkan guna penyempurnaan penyusunan rancangan di masa mendatang. Akhir kata, semoga rancangan ini bermanfaat bagi peningkatan mutu pendidikan Indonesia, khususnya di Provinsi D.I.Yogyakarta. Yogyakarta, Februari 2018 Penulis, Wara Winartiningsih Rancangan Model PBL IPA SD LPMP DIY - 2018 Page 2

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... 2 DAFTAR ISI...... 3 BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang...... 4 B. Tujuan...... 5 C. Sasaran...... 5 BAB II. RANCANGAN MODEL PEMBELAJARAN A. Deskripsi Singkat Rancangan Model Pembelajaran...... 6 B. Pola Penerapan Model PBL IPA SD...... 6 C. Rencana Kegiatan Model PBL IPA SD...... 8 D. Kriteria Keberhasilan Model PBL IPA SD...... 9 BAB III. PENUTUP A. Kesimpulan...... 10 B. Saran... 10 Rancangan Model PBL IPA SD LPMP DIY - 2018 Page 3

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rancangan sistem/model pembelajaran merupakan pedoman bagi guru untuk melakukan pembelajaran dengan baik agar tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai dengan baik pula. Karena yang dihadapi guru sekarang adalah anak-anak abad-21, maka rancangan pembelajaran yang dibuat harus mampu menjawab tantangan abad-21. Sistem pembelajaran abad-21 merupakan suatu peralihan pembelajaran dimana kurikulum yang dikembangkan saat ini menuntut sekolah untuk merubah pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher-centered learning) menjadi pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student-centered learning). Hal ini sesuai dengan tuntutan dunia masa depan dimana siswa harus memiliki kecakapan berpikir dan belajar. Kecakapan-kecakapan tersebut diantaranya adalah kecakapan memecahkan masalah (problem solving), berpikir kritis, kolaborasi, dan kecakapan berkomunikasi. Semua kecakapan ini bisa dimiliki oleh siswa apabila guru mampu mengembangkan rencana pembelajaran yang berisi kegiatan-kegiatan yang menantang siswa untuk berpikir kritis dalam memecahkan masalah. Kegiatan yang mendorong siswa untuk bekerja sama dan berkomunikasi harus tampak dalam setiap rencana pembelajaran yang dibuat oleh guru. Project Based Learning (PBL) atau pembelajaran berbasis proyek adalah salah satu model pembelajaran yang diharapkan mampu menjawab tantangan abad-21, merupakan salah satu pengembangan teori belajar konstruktivisme yang mengemukakan bahwa manusia sebagai manusia pembelajar harus membangun pengetahuannya sendiri. Siswa masuk ke dalam kelas dianggap tidak dalam keadaan kosong, melainkan sudah membawa pengetahuan yang diperoleh dan dibangun secara tidak formal dari segala hal yang terjadi di sekitarnya. Pembelajaran ini menekankan pemberian pengalaman secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah, dan harus menghasilkan suatu produk. PBL ini menjadi salah satu model pembelajaran yang dipilih penulis karena sangat efisien dilakukan baik di sekolah perkotaan yang siswanya sudah terbiasa menggunakan teknologi internet maupun di pedesaan/daerah terpencil yang siswanya sama sekali belum mengenal internet. PBL juga dirancang untuk mengakomodir berbagai macam gaya belajar siswa dengan melibatkan permasalahan dan lingkungannya sebagai sumber, obyek, dan media pembelajaran. Rancangan Model PBL IPA SD LPMP DIY - 2018 Page 4

B. Tujuan Tujuan dari rancangan model pembelajaran IPA berbasis proyek bagi siswa sekolah dasar ini adalah untuk: 1. Meningkatkan pemahaman guru tentang prinsip-prinsip PBL. 2. Menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan, minat, inovasi, dan kreativitas guru dalam menggunakan fasilitas TI dan mengeksplorasi lingkungan sekitar sebagai sumber, obyek, dan media pembelajaran. 3. Meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berbasis proyek. 4. Meningkatkan kemampuan guru sebagai fasilitator pembelajaran yang menggali potensi seluruh siswa dengan beragam gaya belajarnya. 5. Meningkatkan kemampuan guru untuk melaksanakan penilaian dengan cermat, adil, dan obyektif bagi siswa-siswanya. 6. Meningkatkan mutu pendidikan Indonesia, khususnya di Provinsi D.I.Yogyakarta. C. Sasaran Sasaran dari rancangan ini adalah semua guru IPA SD kelas 4 dan 5 di Provinsi D.I.Yogyakarta yang menerapkan PBL di sekolahnya. Rancangan Model PBL IPA SD LPMP DIY - 2018 Page 5

BAB II RANCANGAN MODEL PEMBELAJARAN A. Deskripsi Singkat Rancangan Model Pembelajaran Model pembelajaran ini dinamakan PBL IPA SD, yaitu model pembelajaran yang dirancang bagi siswa kelas 4 dan 5 SD untuk merangsang aktualiasi potensinya sebagai manusia abad-21 secara maksimal. Pertama-tama guru SD dilatih untuk memahami PBL, meningkatkan kemampuan TI nya, berlatih membuat pertanyaan esensial untuk brainstorming pengetahuan siswa, berlatih mengidentifikasi permasalahan yang terjadi sehari-hari di sekitar sekolah atau permasalahan yang sedang menjadi trending topic atau permasalahan yang krusial (permasalahan individu, sekolah, lingkungan, daerah, atau bangsa) yang bisa dikaitkan dengan salah satu topik mapel IPA di semester itu, berlatih mengidentifikasikan sumber daya apa saja yang ada di sekitar sekolah yang bisa dijadikan sebagai sumber, obyek, atau media pembelajaran, bahan atau alat apa saja yang harus disediakan dalam proses pembelajaran maupun dalam menghasilkan produk akhir proyek, mata pelajaran apa saja di luar IPA yang bisa dilibatkan dalam proses pembelajaran maupun dalam menghasilkan produk akhir proyek. Setelah guru memahami hal-hal di atas, guru dilatih untuk membuat RPP berbasis proyek. Secara berkelompok guru dipersilakan untuk saling menilai dan memberi masukan terhadap RPP yang telah dibuat oleh sesama guru peserta. Selanjutnya guru dilatih membuat instrumen penilaian dalam bentuk rubrik, dimana siswa secara transparan bisa menggunakannya untuk mencapai hasil yang diinginkannya. Beberapa sekolah dengan RPP berbasis proyek terbaik akan didampingi dalam implementasinya di lapangan. Produk yang dihasilkan siswa akan dipamerkan/dipertunjukkan dan disaksikan oleh warga sekolah, orang tua, masyarakat sekitar, dan guru-guru setidaknya dalam satu KKG. B. Pola Penerapan Model PBL IPA SD PBL IPA SD ini diterapkan pada siswa kelas 4 atau 5 SD dengan pertimbangan siswa dianggap sudah bisa menalar, dan siswa tidak sedang mempersiapkan ujian nasional. Untuk tahap awal, PBL IPA SD dilakukan minimal satu kali dalam setahun untuk setiap kelas. Rancangan Model PBL IPA SD LPMP DIY - 2018 Page 6

Yang dilakukan pertama kali adalah menganalisis, topik dalam mata pelajaran IPA apa yang saat itu bisa menjawab permasalahan yang ada di sekitar sekolah atau permasalahan yang krusial yang paling memerlukan pemecahan atau tindak lanjut. Hasil analisis akan digunakan untuk merancang mata pelajaran apa saja yang akan dilibatkan dalam proses pembelajaran maupun dalam pembuatan produk hasil akhir proyek. Gabungan dari jam-jam mata pelajaran yang terkait itulah yang dipakai untuk mengimplementasikan PBL. Contoh jika ada wawancara, berarti melibatkan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, dan jamnya bisa diambil untuk PBL. Contoh jika produk akhir ada pembuatan poster dan presentasi, berarti jam mata pelajaran Seni Rupa dan Bahasa Indonesia bisa diambil dan guru yang bersangkutan harus terlibat. Yang tidak kalah pentingnya adalah analisis terhadap komponen-komponen yang akan dituangkan dalam instrumen penilaian, baik terhadap proses pembelajaran maupun terhadap produk yang dihasilkan. Merancang instrumen penilaian dalam bentuk rubrik mudah dimengerti oleh siswa. Contoh dalam proses bertanya, anak akan tahu bahwa jika dia bertanya dengan suara yang jelas akan berbeda nilainya dengan jika suaranya tidak jelas. Oleh sebab itu instrumen penilaian sebaiknya diketahui secara transparan oleh siswa. Brainstorming bisa dilakukan dengan memberikan pertanyaan esensial pada siswa, maka siswa akan memberikan jawaban yang sangat beragam dan tak terduga. Biarlah kelas menjadi ramai dan siswa menjadi tertarik dan terlibat. Lalu masuklah pada pertanyaan yang lebih rinci yang bertujuan untuk menggiring pemikiran siswa terkait dengan topik mata pelajaran. Selanjutnya pertajam pemikiran mereka dengan tayangan dari internet atau dari file yang telah dipersiapkan. Tayangan juga bisa diberikan sebelum pertanyaan dilontarkan. Beri penjelasan singkat tentang topik mata pelajaran. Pancing siswa dengan permasalahan yang ada, ajak mereka diskusi tentang solusi-solusi yang mungkin diambil. Bentuk siswa menjadi beberapa kelompok. Pastikan masing-masing kelompok seimbang, ada anak dengan gaya belajar audio, video, dan kinestetik. Pastikan anak menonjol (aktif) dan tidak menonjol (pendiam) terbagi rata dalam setiap kelompok. Ini penting agar mereka bisa berbagi peran dalam kelompoknya masing-masing. Beri siswa kerangka pertanyaan, dorong siswa untuk mengembangkan pertanyaan. Pertanyaan bisa ditujukan kepada narasumber praktisi di sekeliling sekolah. Bisa jadi mengajak mereka ke Puskesmas untuk mewawancara dokter, mengajak mereka ke kantor desa untuk memperoleh penjelasan dari perangkat desa, dll. Dari narasumber itu siswa akan memperoleh pengetahuan yang lebih lengkap dan menyeluruh daripada hanya dari Rancangan Model PBL IPA SD LPMP DIY - 2018 Page 7

guru dan buku saja. Ajak siswa mengamati lingkungan sekitar sekolah, lingkungan yang baik dan tidak baik agar mereka dapat membandingkannya, mintalah mereka untuk mencatatnya. Sambil memperoleh pengetahuan, siswa akan berbagi peran, ada yang sebagai reporter yang mewawancara, ada yang mencatat, ada peneliti yang mengamati, ada perencana yang akan membuat disain produk, dll. Dorong mereka berdiskusi untuk menuangkan hasil petualangan mereka dalam proses pembelajaran ke dalam sebuah produk hasil akhir. Bisa jadi produk hasil akhir pembelajaran tidak terbayangkan sebelumnya, namun dukung mereka dengan sarana yang dibutuhkan. Bisa jadi masing-masing kelompok akan menghasilkan produk yang berbedabeda. Mungkin mereka akan mendirikan kantin sekolah, membuat drama, majalah dinding, poster, leaflet, alat peraga, presentasi menggunakan komputer, presentasi manual dengan memanfaatkan kalender bekas, rekomendasi, dan lain-lain. Tampilkan/ pertunjukkan dan publikasikan produk hasil akhir pembelajaran itu, mereka akan bangga dan percaya diri, dan ilmu yang diperoleh akan melekat kuat sepanjang hidupnya. Ajak guru-guru yang menyaksikan (lebih baik se-kkg) untuk mengevaluasi apa yang perlu diperbaiki dari pembelajaran yang telah dilakukan. Mengapa se-kkg? Hal ini untuk mempercepat pengimbasan, agar guru di sekolah lain juga tidak ragu-ragu untuk menerapkan PBL ini, yang sebenarnya tidak sulit, tidak harus mahal, dan tidak harus memakan waktu yang lama. C. Rencana Kerja Model PBL IPA SD Rencana pengembangan model PBL IPA SD ini dijadwalkan sebagai berikut: No Tahapan Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Keterangan 1 Analisis Analisis topik pembelajaran, mapel yang terlibat, permasalahan yang akan dipecahkan, produk akhir yag akan dihasilkan, sarana yg dibutuhkan, komponen instrumen 2 Perancangan Pembuatan RPP berbasis proyek 3 Pengembangan 4 Implementasi Menyiapkan kerangka pertanyaan, menyiapkan sarana yg dibutuhkan, mengembangkan instrumen penilaian Pelaksanaan PBL (brainstorming, proses pembelajaran, pembuatan produk akhir, melakukan penilaian) 5 Evaluasi Evaluasi keberhasilan model Rancangan Model PBL IPA SD LPMP DIY - 2018 Page 8

D. Kriteria Keberhasilan Model PBL IPA SD Model PBL IPA SD ini dikatakan berhasil diimplementasikan di suatu sekolah jika: 1. Guru memahami prinsip-prinsip PBL. 2. Guru mampu mengeksplorasi fasilitas TI dan lingkungan sekitar sebagai sumber, obyek, dan media pembelajaran. 3. Guru mampu menyusun RPP berbasis proyek dengan benar. 4. Guru mampu mengimplementasikan PBL dengan mengekplorasi potensi siswa. 5. Guru mampu melakukan penilaian secara adil dan obyektif. 6. Nilai siswa pada mata pelajaran IPA meningkat. Rancangan Model PBL IPA SD LPMP DIY - 2018 Page 9

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Model pembelajaran berbasis proyek PBL IPA SD merupakan pembelajaran yang menyenangkan, yang mengakomodir segala gaya belajar siswa, meningkatkan kreativitas guru, mengeksplorasi potensi siswa, dan cocok diterapkan untuk mendidik siswa abad-21 yang dituntut memiliki kecakapan memecahkan masalah (problem solving), berpikir kritis, kolaborasi, dan kecakapan berkomunikasi. Model ini dicari oleh banyak guru dan telah dikembangkan di beberapa negara. Untuk menerapkan model ini harus melalui tahapan menganalisis, merancang, mengembangkan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi. Dengan menerapkan model PBL IPA SD ini diharapkan siswa menjadi percaya diri dan mampu mengkonstruk pengetahuannya dengan maksimal, yang diindikasikan dengan meningkatnya nilai pada mata pelajaran IPA. B. Saran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pernah merintis menerapkan model pembelajaran ini, sebelum adanya kurikulum 2013. Untuk menerapkan model pembelajaran ini tidak harus menunggu sekolah menerapkan kurikulum 2013 terlebih dahulu, namun juga bisa diterapkan pada sekolah yang masih menerapkan kurikulum 2006 (KTSP). PBL ini bisa dikembangkan pada mata pelajaran lain dan bisa diterapkan di semua jenjang pendidikan. Dalam menerapkan model ini guru harus meningkatkan kreativitasnya, benar-benar berperan sebagai fasilitator, tidak hanya melepaskan siswa dengan beban tugas-tugas yang mengakibatkan siswa mengeksplorasi internet tanpa pendampingan dan bimbingan. Rancangan Model PBL IPA SD LPMP DIY - 2018 Page 10