BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dimilikinya dengan cara meningkatkan kualitas pendidikan. mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya produsen yang terlibat dalam pemenuhan keinginan konsumen

BAB I PENDAHULUAN. Matematika juga berkembang di bidang ilmu yang lain, seperti Kimia, Fisika, saat ini dengan penerapan konsep matematika tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Perbedaan praktik akuntansi global menimbulkan adanya tuntutan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Firman Allah SWT. Dalam Surat Al-Mujaadilah [58:11]:

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENETAPAN HARGA PADA PASAR OLIGOPOLI

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI). Dengan demikian, pembelajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. individu, pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. sebagai upaya kaum muslimin untuk mendasari segenap aspek kehidupan. ekonominya berlandaskan Al-Quran dan As-Sunnah.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pondasi utama yang dapat menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha untuk mencapai hajat hidup dengan meningkatkan taraf

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan perekonomian yang pesat di indonesia dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda yang menjadi perhatian utama adalah masalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. terhadap lembaga-lembaga keuangan di Indonesia, termasuk koperasi berupa

BAB I PENDAHULUAN. media untuk menimba dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Belajar bisa. melalui pendidikan formal maupun nonformal.

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern sekarang ini kemajuan dan perubahan pada. bisnis modern sangat pesat. Perubahan itu ditandai dengan berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. kondisi sosial kultural masyarakat Indonesia( Hamalik, 2001: 1)

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk. khusus memudahkan pencapaian tujuan yang lebih tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi pendidikan di Indonesia telah dijabarkan dalam Undang-Undang. Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam ajaran agama Islam, umat Islam diperintahkan untuk semangat

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan Negara,

BAB I PENDAHULUAN. * Seluruh Teks dan terjemah Al-Qur`ān dalam skripsi ini dikutip dari Microsoft Word Menu Add-Ins

ا د ب ن ر ب أ ح س ن ت أ د ب

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dari sekolah, selain mengembangkan pribadinya. Pemberian

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional merupakan pelaksanaan pendidikan suatu negara

memberikan gairah dan motivasi kepada para siswa. Sesuai dengan Undang dengan visi misi pendidikan nasional dan reformasi pendidikan menyebutkan

BAB I PENDAHULUAN. suatu kelompok manusia dapat berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam sejarah peradaban manusia. merupakan salah satu komponen kehidupan yang paling

BAB I PENDAHULUAN. saat ini adalah mengenai peran dan tanggung jawab guru. Guru sebagai tenaga

BAB I PENDAHULUAN. maju. Dalam Al-qur an surah ar-ra du ayat 11 Allah SWT berfirman:

BAB I PENDAHULUAN. terbelakang. Pendidikan harus benar-benar diarahkan untuk menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. jalan bagi pertumbuhannya dalam segala aspek spritual, imajinatif (kreativitas),

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah. Sekaligus memegang tugas-tugas dan fungsi ganda,

BAB I PENDAHULUAN. dari yang diharapkan. Banyak siswa yang mempunyai perilaku menyimpang,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha manusia untuk menumbuhkan dan. mengembangkan potensi dan kemampuan anak didik sesuai dengan nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh kehidupan modern, wanita semakin hari semakin

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PROSEDUR DAN APLIKASI PERFORMANCE BOND DI BANK BUKOPIN SYARIAH CABANG SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, dan lewat

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi berdampak pada perubahan perilaku manusia baik secara

BAB I PENDAHULUAN. (Mikroekonomi & Makroekonomi), (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2008), 6.

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembangunan yang sedang berlangsung di negara ini disertai

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. diantara ajaran tersebut adalah mewajibkan kepada umatnya untuk melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan matematika dalam pembelajaran mampu meningkatkan sumber

Dunia telah menjadi DESA BESAR, Dunia tanpa Batas (pelaksanaan Haji, Pertandingan Sepak Bola dll, bisa dilihat secara langsung ASRORI, MA.

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal

BAB I PENDAHULUAN. persaingan di berbagai negara. Dengan bantuan dari berbagai media, pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat dan kebudayaan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup secara tepat dimasa akan datang atau dapat juga didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. derajat dan kedudukan suatu negara tersebut menjadi lebih tinggi. Sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya suatu tujuan Pendidikan Nasional. bersaing dan menyesuaikan diri dengan perubahan zaman tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. diberikan kepada anak tertuju kepada pendewasaan anak itu, atau lebih tepat

BAB I PENDAHULUAN. dasar. Di tingkat ini, dasar-dasar ilmu pengetahuan, watak, kepribadian, moral,

YANG HARAM UNTUK DINIKAHI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan dalam masyarakat. Aspek perubahan meliputi: sosial, politik, ekonomi,

Bab 1 PENDAHULUAN. QS. Al-Baqarah ayat 282 berkenaan dengan aktivitas atau kegiatan ekonomi:

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. potensi anak didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN. akan pentingnya pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mahfud Junaedi. Ilmu Pendidikan Islam Filsafat dan pengembangan. (Semarang : Rasail. 2010).

BAB I PENDAHULUAN. dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya inpit secara

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembelajarannya ataupun dalam hal praktek pembelajarannya.

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN)

BAB I PENDAHULUAN. negara. 1 Di atas sudah jelas bahwa pendidikan hendaknya direncanakan agar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. dan mendidik hingga pada akhirnya terjadi keseimbangan antara fisik dan mental.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan

والنظرية الرتبوية اإلسالمية ادلستمد من الكتاب والسنة- أي منتشريع اإلسال م الكلي للوجود اإلنساين وعال قا ته با خلا لق والكوان واحلياة...

BAB I PENDAHULUAN. termasuk hal yang sangat diperhatikan di Indonesia disamping bidang yang lainnya.

PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan nasional. Perkembangan zaman saat ini menuntut

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI SHALAT KEPADA SISWA SMAN DI KOTA BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi Indonesia saat ini semakin pesat, sehingga terjadi

BAB I PENDAHULUAN. sebuah instansi, organisasi maupun lembaga-lembaga lainnya. Adapun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kearah peningkatan yang lebih positif. Agar usaha-usaha tersebut dapat terwujud

BAB I PENDAHULUAN. dan Teknologi (IPTEK) merupakan salah satu faktor penunjang yang penting

BAB I PENDAHULUAN. dengan meningkatnya hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar dapat. mengerti dan untuk dapat memecahkan suatu masalah.

BAB IV PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM DAN UU NO 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP PEMBULATAN HARGA

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan akhirat. Selain itu, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap orang dan

BAB I PENDAHULUAN. guna meraih bekal-bekal keilmuan untuk keberlangsungan hidupnya. Islam

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan masyarakat adalah orang-orang dewasa, orang-orang yang. dan para pemimpin formal maupun informal.

EKSISTENSI MANUSIA. ABDUL RACHMAN, S.S.,M.Pd.I. Modul ke: Fakultas Teknik. Program Studi Teknik Industri.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perputaran roda perekonomian di dunia tidak lepas dari usaha yang

Bersama : H. Ahmad Bisyri Syakur,Lc.MA.

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era pembangunan yang semakin berkembang, pertumbuhan ekonomi dan industri di Indonesia telah banyak mengalami kemajuan yang sangat pesat dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya produsen yang terlibat dalam pemenuhan keinginan konsumen sehingga menyebabkan setiap perusahaan harus menempatkan orientasi pada konsumen sebagai tujuan utama. Perusahaan harus dapat memberikan kepada pelanggan barang atau jasa yang mempunyai nilai lebih tinggi, dengan mutu lebih baik, harga lebih terjangkau, fasilitas yang memadai dan pelayanan yang lebih baik dari pada pesaingnya. Dalam dunia perdagangan apabila suatu perusahaan tidak dapat menyusun strategi bisnis dan strategi pemasaran dengan tepat, maka akan mengalami kekalahan dalam bersaing di mana strategi pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan untuk memperoleh keuntungan. 1 Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan pelayanan yang baik kepada pembeli, biaya yang terjangkau oleh semua lapisan masyarakat, kualitas produk yang baik, pemilihan lokasi yang strategis, maupun promosi yang menarik dan dapat dipercaya (tidak menipu). Dalam Al-Qur an keharusan bersikap jujur dalam dunia bisnis seperti berdagang, berniaga dan atau jual beli baik barang dan jasa, sudah diterangkan dengan jelas antara lain firman Allah SWT: 1 A.B Susanto, Manajemen Pemasaran di Indonesia Analisis Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian, (Jakarta: Salemba empat, 2000), hlm. 11. 1

ال م س" ت ق يم ن و ف وا ال م خ سر ن و لا ال ك ل ت ب خ س و ا و لا الن%ا س م ن ك و ن و ا فى ت ع ث و ا و لا هم ء و ز ن وا ل ق س ط ا س ا 0 ر ض م ف س د ش"ي ا Artinya : Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang merugikan dan timbanglah dengan timbangan yang lurus. Dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah kamu merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan. (Q.S. Asy Syu araa: 181-183). 2 Mengenai istilah pemasaran pada saat ini sudah sangat berkembang di segala sektor kegiatan, demikian pula pengertian marketing sudah lebih luas dan lebih halus. Jika zaman dahulu dikatakan economics of scarcity layanan yang diterima para konsumen sangat minim, karena para produsen dan penjual berkuasa. Sedangkan sekarang sudah berubah produsen berada pada posisi persaingan tajam. Mereka berebut pasaran, berusaha merayu konsumen, mulai menurunkan harga jual, memasang tarif murah, memberikan layanan yang memuaskan pada konsumen. Sekarang istilah marketing fokusnya ialah kepuasan konsumen. 3 Lembaga pendidikan adalah sebuah kegiatan yang melayani konsumen berupa siswa dan masyarakat umum yang dikenal sebagai stakeholder. Lembaga pendidikan pada hakikatnya bertujuan untuk memberikan layanan dan pihak yang dilayani ingin memperoleh kepuasan dari layanan tersebut, karena mereka sudah membayar cukup mahal kepada lembaga pendidikan. 4 Pemasaran jasa pendidikan di sini diartikan bukan sebagai organisasi bisnis melainkan pendidikan tergolong dalam marketing jasa yang non profit oriented atau perusahaan nirlaba. Di mana lembaga pendidikan tidak mencari keuntungan semata, demi kemakmuran para pengurus atau pemilik lembaga. Keuntungan ini tujuannya untuk meningkatkan mutu layanan kepada 2 Sunaryo, Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir Al-Qur an, (Jakarta: Al Karim, 2006), hlm. 586. 3 Buchori Alma, Pemasaran Stratejik Jasa Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2003), hlm.45. 4 Aan Komariah dan Cepi Triatna, Visionary Leadership: Menuju Sekolah Efektif, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006), hlm. 5. 2

masyarakat atau stakeholder sebagai upaya untuk meningkatkan calon atau jumlah siswa yang berminat mendaftarkan diri di sekolah tersebut. 5 Sebuah lembaga yang ingin sukses untuk masa depan, dalam mengahadapi persaingan era globalisasi harus mempraktikan pemasaran terus menerus agar mendapatkan jumlah siswa yang dikehendaki, karena semakin meningkatnya jumlah atau calon siswa yang masuk dapat mengangkat citra positif pada sebuah lembaga di masyarakat. Apalagi sekarang ini kelesuan perekonomian nasional dapat memperburuk lingkungan pemasaran sehingga dapat menurunkan daya beli masyarakat yang akhirnya memperlemah permintaan pasar. Akibat dari adanya itu, maka sebuah lembaga pendidikan harus seaktif mungkin dalam memasarkan lembaganya untuk memperoleh peserta didik. 6 Tujuan utama manajemen adalah produktivitas dan kepuasan. Apabila produktifitas merupakan tujuan maka perlu dipahami makna produktivitas itu sendiri. Produktivitas adalah sebagai ukuran kuantitas dan kualitas kinerja dengan mempertimbangkan kemanfaatan sumber daya yang dimiliki. Produktivitas itu sendiri dipengaruhi oleh perkembangan bahan teknologi dan kinerja manusia. Pengertian konsep produktivitas dalam arti teknis mengacu kepada derajat keefektivan, efisiensi dalam penggunaan sumber daya. Sedangkan dalam pengertian perilaku, produktivitas merupakan sikap mental yang senantiasa berusaha untuk terus berkembang. 7 Dengan demikian produktivitas lembaga pendidikan mengidentifikasi keberhasilan atau kegagalan dalam menghasilkan peserta didik yang secara kuantitas dan kualitas, dengan pemanfaatan sumber-sumber daya sekolah dengan benar. Produktivitas adalah perbandingan terbaik antara hasil yang diperoleh (output) dengan sumber daya yang dipergunakan (input). 5 Buchori Alma, Pemasaran Stratejik Jasa Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2003), hlm.46. 6 Akbar Zainudin, Mengapa Lembaga Pendidikan Menengah di Indonesia perlu dipasarkan,http://www.facebook.com/share.php?u=http://edukasi.kompasiana.com/2009/12/18m engapalembagapendidikan-perlu-dipasarkan/,download tanggal 12-05-12. 7 Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 1996), hlm. 15. 3

Produktivitas dapat dinyatakan secara kuantitas dan kualitas. Kuantitas output berupa jumlah siswa tamatan, kuantitas input berupa jumlah tenaga-tenaga kerja sekolah dan sumber daya selebihnya seperti; biaya, peralatan, perlengkapan, bahan dan sebagainya. Jadi kuantitas peserta didik juga menjadi faktor dalam menggambarkan produktivitas lembaga pendidikan. 8 Di sini dapat digambarkan apabila kuantitas input berupa jumlah tenaga-tenaga kerja sekolah profesional, sumber daya seperti; pembiayaan, peralatan, perlengkapan memadai, kuantitas output berupa jumlah tamatan berkualitas serta kuantitas siswa yang masuk di lembaga pendidikan pada setiap tahun ajaran baru lebih besar dari tahun sebelumnya, menunjukkan bahwa lembaga pendidikan tersebut mampu memberikan kepuasan terhadap pelanggan atau stakeholder. 9 Akan tetapi mengukur kepuasan stakeholder juga tidak mudah, karena kekomplekannya dan hal ini dipengaruhi dari belum adanya tolok ukur yang jelas dari kepuasan yang diberikan sebuah produk atau jasa. Jadi untuk mengevaluasi sistem pemasaran dari sudut seberapa besar kepuasan yang diberikan barang atau jasa ini kepada konsumen sangat sulit, namun demikian setiap perusahaan atau lembaga pendidikan baik yang menghasilkan produk atau servis selalu dituntut untuk memberikan yang terbaik pada pelanggan atau konsumen. Persaingan di antara lembaga pendidikan penghasil jasa pendidikan, mengakibatkan minimnya jumlah siswa yang masuk di SMP Islam Al Azhar 14 Semarang, sementara itu masyarakat bebas memilih jasa yang ditawarkan oleh lembaga-lembaga yang ada di wilayah Semarang dan sekitarnya. Demi perkembangan suatu lembaga, SMP Islam Al Azhar 14 Semarang yang dulunya hanya menyelenggarakan program reguler (sesuai dengan kurikulum yang berlaku) maka pada tahun ajaran 2005/2006 membuka program yang baru yaitu program integral. Program intergral adalah sebuah 8 Aan Komariah dan Cepi Triatna, Visionary Leadership: Menuju Sekolah Efektif, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2006), hlm. 16. 9 Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 1996), hlm. 18. 4

program pembelajaran fullday school dengan mengembangkan kurikulum nasional dan kurikulum plus, program tersebut diselenggarakan atas dasar SMP Islam Al Azhar 14 Semarang ingin memberikan yang terbaik pada pelanggan. Termotivasinya masyarakat atau konsumen dengan program-program yang dicanangkan oleh sekolah tersebut merupakan bagian terpenting dari pengelolaan pemasaran sebagai alternatif dalam memasarkan pendidikan sekolah. 10 Di samping itu juga, SMP Islam Al Azhar 14 Semarang dimotori oleh para ahli yang berpengalaman di dunia pendidikan dan di asuh oleh para sarjana dengan kualifikasi S1 dan S2 yang profesional dan proporsional. Program reguler dan program integralnya membekali siswa dengan lifeskill melalui pengembangan Bahasa Inggris, Matematika, Kerampilan Komputer, dan perilaku sehari-hari berdasarkan pada kecakapan hidup. Dengan pendekatan joyfull learning, sehingga diharapkan dapat mengoptimalkan kecerdasan siswa dan membangkitkan semangat belajar yang tinggi. Dari beberapa fasilitas dan layanan yang dimiliki oleh SMP Islam Al Azhar 14 Semarang, maka tidak dapat dipungkiri kalau setiap orang tua siswa menginginkan anaknya masuk sekolah tersebut. Hal ini dapat dilihat dari animo masyarakat untuk mendaftarkan anaknya masuk sekolah SMP Islam Al Azhar 14 Semarang, setiap tahun calon siswa yang masuk semakin banyak karena adanya keyakinan dapat melahirkan generasi muda yang berprestasi. Saat ini SMP Islam Al Azhar 14 Semarang dalam hal ini merupakan salah satu lembaga pendidikan yang dianggap banyak menjadi rujukan dan pilihan masyarakat khususnya di Kota Semarang dalam menuntut ilmu karena kualitas dan kuantitas pendidikannya yang tidak diragukan lagi. Dari program reguler dan program integral tersebut SMP Islam Al Azhar 14 Semarang dalam perkembangan siswanya mengalami peningkatan yakni pada tahun ajaran baru 2009/2010 yang berjumlah 94 siswa. Pada tahun ajaran baru 2010/2011 mencapai 104 siswa dan pada tahun ajaran baru 2011/2012 adalah 106 siswa 10 http//:www.smpialazhar14smg.co.id/homepages/profileschollarship/-didownload tanggal 28 April 2012. 5

jadi jumlah keseluruhan tingkat kelas VII, VIII, dan IX adalah 304 siswa. 11 Di ketahui dari perkembangan pada tahun ajaran 2011/2012 siswa baru yang masuk lebih banyak dari pada tahun-tahun sebelumnya. Maka peneliti ingin meneliti pada tahun ajaran tersebut, karena bagi sebuah lembaga pendidikan swasta kegiatan pemasaran yang dilakukannya dapat memberikan konstribusi positif terhadap calon siswanya atau orang tuanya, kemungkinan orang tua siswa yang masuk bersedia untuk mendaftarkan putra-putrinya, setelah mereka mengetahui informasi tentang SMP Islam Al Azhar 14 Semarang melalui masyarakat atau promosi-promosi sekolah. Betapapun besar suatu lembaga yang bergerak di bidang jasa, jika tidak diperkenalkan kepada masyarakat, maka lembaga pendidikan tersebut tidak akan berkembang. Sehingga untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan manajemen pemasaran yang baik untuk menarik minat jumlah peserta didik pada tahun ajaran yang akan datang serta pembentukan citra yang positif bagi lembaga. Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan betapa pentingnya pemasaran jasa pendidikan di sebuah sekolah untuk menghadapi persaingan globalisasi, sehingga penulis mengadakan penelitian tentang pemasaran jasa pendidikan di SMP Islam Al Azhar 14 Semarang dengan judul Pengaruh Pemasaran Jasa Pendidikan terhadap Citra Lembaga dalam Perspektif Masyarakat Pengguna di SMP Islam Al Azhar 14 Semarang. B. Rumusan Masalah Berdasarkan pemaparan latar belakang masalah di atas dapat dikemukakan pokok-pokok masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah sebagai berikut; 1. Bagaimana pemasaran jasa pendidikan di SMP Islam Al Azhar 14 Semarang? 2. Bagaimana citra lembaga dalam perspektif masyarakat pengguna di SMP Islam Al Azhar 14 Semarang? 11 http//:www.smpialazhar14smg.co.id/homepages/profileschollarship/-didownload tanggal 28 April 2012. 6

3. Adakah pengaruh pemasaran jasa pendidikan terhadap citra lembaga dalam perspektif masyarakat pengguna di SMP Islam Al Azhar 14 Semarang? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian Tujuan penelitian ini adalah; a. Untuk mengetahui pemasaran jasa pendidikan di SMP Islam Al Azhar 14 Semarang. b. Untuk mengetahui citra lembaga dalam perspektif masyarakat pengguna di SMP Islam Al Azhar 14 Semarang. c. Untuk mengetahui pengaruh pemasaran jasa pendidikan terhadap citra lembaga dalam perspektif masyarakat pengguna di SMP Islam Al Azhar 14 Semarang. 2. Manfaat penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Secara Teoritis: Dapat melatih diri dalam berkreatifitas membuat karya ilmiah terutama dalam bidang manajemen pendidikan dan sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya, serta dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang pendidikan. b. Secara Praktis: 1) Bagi sekolah: Dapat digunakan sebagai bahan evaluasi kinerja lembaga pendidikan yang lebih baik. Penelitian ini juga dapat dipakai sebagai dasar kebijakan atau strategi untuk membangun hubungan antara lembaga pendidikan dengan pelanggannya dalam meningkatkan citra atas segala pelayanannya. 2) Bagi masyarakat: Dapat memberikan informasi mengenai pengaruh pemasaran jasa pendidikan terhadap citra lembaga di SMP Islam Al Azhar 14 Semarang. 7