PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL E-JOURNAL. Novila Edza Putri

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN TUTOR SEBAYA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP BUNDA PADANG. Endah 1, Susi Herawati 1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 34 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CORE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 29 PADANG Luchsyah Asdianti 1, Mukhni 2

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECKS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 9 KABUPATEN TEBO

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII SMP KARTIKA 1-7 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 PARIAMAN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GROUP TO GROUP EXCHANGE (GGE) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 10 PADANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD SABBIHISMA 01 PADANG

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE LEARNING TOURNAMENT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 15 PADANG

PENERAPAN STRATEGI MASTERY LEARNING

PENERAPAN STRATEGI MEROTASIKAN PERTUKARAN PENDAPAT KELOMPOK EMPAT ORANG PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS X IPA SMAN 3 PADANG.

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ROTATING TRIO EXCHANGE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 PADANG

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK SPOTLIGHT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELASXI IPS SMA PGRI 2 PADANG JURNAL

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING CELL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII SMPN 3 PADANG

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE CLASS CONCERN DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 3 KECAMATAN HARAU KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE BOWLING KAMPUS DISERTAI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE COURSE REVIEW HORAY (CRH) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 29 PADANG

Tabel 4.1 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa

PENERAPAN PEMBELAJARAN INOVATIF TEKNIK GALLERY WALK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 X KOTO DIATAS Lucia Cipta Agustin 1,

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING STARTS WITH A QUESTION

Key words: Circle The Sage, The Students Mathematics Learning Outcomes

PENERAPAN TEKNIK BERIKAN UANGNYA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 27 PADANG

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LISTENING TEAM PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 18 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK BERTUKAR PASANGAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 1 PERANAP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENGARUH TEKNIK CAWAN IKAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 BAYANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: HELMI SUSANTI

Elsa Camelia 1, Edrizon 1

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta.

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTION STUDENTS HAVE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 22 PADANG ABSTRAK

Nofa & Rahmi p-issn: ; e-issn: Mutiara Nofa Nst 1 dan Rahmi 2. Padang, Sumatera Barat, Indonesia

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DALAM PEMBELAJARAN TIK PADA SISWA KELAS VIII SMPN 27 PADANG

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

ARTIKEL. Oleh : RINI MELIA SARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VII SMPN 30 PADANG

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK SPOTLIGHT TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISIWA KELAS VIII SMPN 1 BATANG ANAI PADANG PARIAMAN

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DISERTAI TEKNIK TINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN TEKNIK ONE TO ONE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VII SMPN 11 PADANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

Monica Mayang Sari 1, Khairudin 1, Fazri Zuzano 1,

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LISTENING TEAM PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 PADANG

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTION STUDENTS HAVE

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER

Oleh: Sesna Fitri*), Rahmi**), Zulfitri Aima**)

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP KARTIKA 1-7 PADANG.

Keywords: Problem Based Learning, Technique Business of Beresiko, Mathematics Learning Outcome

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK PASAR TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 14 PADANG. Oleh:

PENERAPAN PEMBELAJARAN INOVATIF DEEP DIALOGUE/CRITICAL THINKING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI.IPA SMAN 1 HULU KUANTAN

PENERAPAN TEKNIK ONE TO ONE DISERTAI SPEED TEST TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII MTsN VI PADANG ABSTRACT

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE LEARNING CELL TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS X SMAN 13 PADANG

Andre Yohendra Pendidikan Teknik Informatika Komputer Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta

Ilham Ilahi 1. Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Bung Hatta

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA PEMBANGUNAN LABORATORIUM UNP

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING BERBANTUAN LEMBAR KEGIATAN SISWA. Abstrak. Abstract. Gallant Alim Purbowo, Mashuri, Putriaji Hendikawati

PENERAPAN MODEL COURSE REVIEW HOREY PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS X SMA NEGERI 13 PADANG

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK ONE TO ONE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 4 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE POWER OF TWO TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS XI MIA SMAN 4 PADANG ABSTRACT

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN STRATEGI BELAJAR AKTIF HOLLYWOOD SQUARES

PENERAPAN STRATEGI PEMBELJARAN AKTIF TIPE BINGO REVIEW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 13 PADANG

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN MASTERY LEARNING DENGAN TUTOR SEBAYA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 11 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DAN TEKNIK KNOW WANT LEARNED HOW

Keywords: the tipe of model Cooperative Student Teams Achievement Division (STAD), Learning Outcomes

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN PADA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI 32 PADANG ARTIKEL. Oleh : FRESTY YUMERISA

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII

Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Kepala Bernomor, Pemahaman Konsep

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTION STUDENTS HAVE

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 8 SIJUNJUNG.

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE MEROTASI PERTUKARAN KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IX SMP N 18 PADANG

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 31 PADANG

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA.

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE JEOPARDY REVIEW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 7 KERINCI TAHUN PELAJARAN

PENERAPAN STRATEGI GENIUS LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 SUNGAYANG ARTIKEL. Oleh: FIONA NPM.

Getting Answers techniques is better than students who learn with conventional learning at VIII class SMPN 1 Sungayang.

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SQUARE DENGAN MENGGUNAKAN LKS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 LUBUK SIKAPING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING TERHADAP PEMEHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 17 PADANG

Oleh: Key word: Chained-Greeting and Question technique accompanied, Handout, Comprehension of mathematical concept.

Mahasiswa Progam Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENGARUH PENERAPAN MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS VIII SMPN 3 PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA

Pengaruh Penerapan Strategi Belajar Aktif Tipe Index Card Match

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MURDER YANG DIKOLABORASIKAN DENGAN MAKE A MATCH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 PADANG

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE LINGKARAN DALAM LINGKARAN LUAR TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 11 PADANG

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE TRADING PLACES

PENGARUH PENERAPAN MODEL THINK TALK WRITE (TTW) TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV SD SABBHISMA 1 GUNUNG PANGILUN PADANG

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP PERTIWI 2 PADANG

PENERAPAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE AND REVIEW (SQ3R) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SMK KARTIKA 1-2 PADANG

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,Universitas Bung Hatta

Arista Umalasari Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNIKAL Jl. Sriwijaya No 3 Pekalongan, ABSTRAK

Universitas Negeri Padang. Abstract

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN ASESMEN KINERJA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

*) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR **) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI AKTIF TIPE TRUE OR FALSE STATEMENT TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 2 BATANG ANAI ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MENGGUNAKAN TEKNIK BISNIS BERISIKO TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 20 PADANG

Transkripsi:

PERSETUJUAN PEMBIMBING ARTIKEL E-JOURNAL Penerapan Teknik Kelompok Acak pada Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VIII SMP Bunda Padang Novila Edza Putri Artikel dengan jurnal diatas telah diperiksa/ disetujui untuk dipublikasikan di e- journal dengan keterangan: 1. Artikel ini disusun berdasarkan skripsi sdr Novila Edza Putri untuk persyaratan wisuda periode 62 tahun 2014 dan telah diperiksa atau disetujui oleh pembimbing I 2. Nama dan urutan nama peneliti dalam artikel ini adalah: a. Novila Edza Putri b. Dra. Niniwati, M.Pd. Padang, Agustus 2014 Pembimbing I Dra. Niniwati, M.Pd. 1

PENERAPAN TEKNIK KELOMPOK ACAK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VIII SMP BUNDA PADANG Novila 1, Niniwati 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika 2 Dosen Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Bung Hatta E-mail: Novila12@yahoo.com Abstract Problems that occur during the learning of mathematics in eighth grade junior bunda of Padang is a discussion group which has not been effective. This condition because of only certain students are working in groups while other students just waiting for an answer from her. It has an impact on students math learning outcomes. One alternative that can be used to solve the problem is by applying the technique of random groups in the learning. Based on the data analysis of student learning outcomes in second grade math sample, test hypotheses with t-test is concluded that the mathematics learning outcomes of students who apply learning techniques better than random groups on mathematics learning outcomes of students who appy conventional learning on eighth grade students of SMP Bunda champaign school year 2013/ 2014. Key Word: Technique random group PENDAHULUAN Pembelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang harus dipelajari disetiap jenjang pendidikan. Tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini matematika menjadi salah satu mata pelajaran pada Ujian Nasional (UN), sehingga setiap siswa 2

harus mendapatkan nilai yang memenuhi standar sesuai dengan yang sudah ditetapkan jika ingin lulus. Walaupun berbagai upaya telah dilakukan oleh guru dan pemerintah, namun hasil belajar siswa dalam mata pelajaran matematika masih belum memuaskan. Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Bunda Padang pada tanggal 27 November 2013 sampai 28 November 2013, guru menjelaskan materi kepada siswa dan siswa mendengarkan penjelasan guru. Saat guru memberikan latihan kepada siswa, siswa diminta berdiskusi untuk menjawab pertanyaan dengan teman sebangkunya. Namun, rata-rata siswa menjawab soal latihan secara individu. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan beberapa orang siswa tentang alasan siswa tidak mau berdiskusi dengan teman sebangku adalah, karena mereka malu untuk bertanya kepada teman yang lebih pintar darinya. Beberapa orang siswa mengaku merasa kurang percaya diri dan merasa kemampuannya tidak lebih baik dari pada kemampuan teman-temannya. Hal ini menyebabkan hasil Ujian Tengah Semester (UTS) matematika siswa kelas VIII SMP Bunda Padang semester genap tahun pelajaran 2013/ 2014 masih belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 72. Berdasarkan permasalahan diatas, diperlukan suatu tindakan tepat untuk mengatasi masalah yang ada selama proses pembelajaran seperti menerapkan teknik belajar yang tepat agar hasil belajar siswa lebih baik lagi. Oleh karena itu, peneliti ingin menerapkan teknik kelompok acak pada pembelajaran matematika siswa kelas VIII SMP Bunda Padang tahun pelajaran 2013/ 2014. Teknik kelompok acak adalah suatu teknik belajar yang mengaktifkan siswa dalam pembelajaran secara berkelompok. Guru tidak hanya memaparkan materi didepan kelas namun juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk menghubungkan materi yang satu dengan materi lainnya. Teknik 3

pembelajaran ini, meminta siswa menyelidiki konsep materi dan saling berbagi pengetahuan dengan temantemannya dalam bentuk diskusi kelompok. Dalam menerapkan teknik ini, siswa akan melaksanakan dua tahap diskusi. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar matematika siswa setelah menerapkan teknik kelompok acak lebih baik daripada yang menerapkan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VIII SMP Bunda Padang tahun pelajaran 2013/2014. Menurut Sutikno (2013), Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan (p. 3). Sedangkan menurut Sardiman (2012) Belajar adalah perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan, misalnya: dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya (p. 20). Dari dua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses memperoleh pengalaman atau pengetahuan baru yang menghasilkan perubahan tingkah laku yang positif dalam diri seseorang. Menurut Ginnis (2008), pelaksanaan teknik pembelajaran kelompok acak adalah sebagai berikut: a) Jelaskan tujuan belajar dan seluruh proses scrambled groups kepada siswa sebelum memulai. Kegiatan ini dilaksanakan dalam dua tahap. b) Pada awal tahap satu kelas dibagi ke dalam kelompok, berlima misalnya. Tiap kelompok diberi petunjuk riset/ diskusi yang mengkhususkan tujuan belajar untuk kelompok tersebut, hasil yang diharapkan, deadline dan petunjuk langkah demi langkah bila perlu. Tiap petunjuk berbeda. Masing-masing mengenai aspek tertentu dari topik yang sedang dibahas (contohnya, berbagai jenis usaha: pedagang tunggal, kerja sama: perusahaan pribadi terbatas; koperasi, dsb). Petunjuk tersebut seperti potongan teka-teki jigsaw:bersama-sama 4

membentuk gambar sepenuhnya. b) Kelompok melakukan riset atau diskusi yang ditentukan, yang semuanya bekerja dalam deadline yang sama. c) Selama proses setiap orang bertanggung jawab untuk memahami (mereka bertanya pada yang lainnya dalam kelompok untuk klarifikasi jika perlu) dan mencatat poin-poin utama atau informasi riset yang penting. Tiap siswa kemudian harus menyiapkan alat bantu ajar untuk digunakan pada tahap selanjutnya (ini bisa menjadi PR yang produktif jika kegiatan dilakukan dalam dua pelajaran). Alat bantu pengajarannya paling bagus dikertas A3 atau A2 sehingga mudah dilihat. Anjurkan siswa untuk menggunakan warna dan peralatan grafik. d) Pada bagian akhir tahap satu, guru memberikan tiap orang sebuah huruf A-E untuk masing-masing kelompok. Ini menentukan kelompok mana yang akan dituju tiap siswa. e) Pada awal tahap dua, kelompok dicampur. Semua A membuat satu kelompok, semua B membuat satu kelompok semua C dan begitu seterusnya. Ini berarti bahwa tiap kelompok baru memiliki anggota dari semua kelompok asli. f) Dalam kelompok baru ini, siswa bergantian melaporkan diskusi kelompok sebelumnya, atau mengajarkan riset menggunakan alat bantu ajar, berhatihati menyampaikan semua poin kunci. Setiap orang harus mencatat; ide dan fakta kemungkinan bercampur dengan cara ini. Juga, tiap siswa dapat melakukan sedikit perbaikan personal sebelum tes (jika pilihan test dibuat oleh guru, lihat dibawah). g) Setelah semua laporan selesai didengar, kelompok tersebut mengadakan diskusi akhir yang dirancang untuk memastikan bahwa setiap orang memahami seluruh materi. h) Dalam teori, di akhir proses tiap orang dalam kelas harusnya dapat menyimpulkan rangkaian opini atau informasi. Sebuah tes resmi bisa disiapkan untuk mengecek ini. Untuk membuat segalanya lebih buruk, Anda dapat menghadiahi rata-rata nilai ujian dari kelompok hasil pencampuran untuk tiap anggotanya. Ini mencerminkan 5

kualitas pengajaran mereka dan sekaligus kualitas belajar mereka.(p. 168). METODOLOGI Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Menurut pendapat Rangkuti (2013), penelitian eksperimen adalah kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menilai pengaruh suatu perlakuan/ tindakan/ treatment terhadap tingkah laku suatu objek atau menguji hipotesis tentang ada tidaknya pengaruh tindakan itu bila dibandingkan dengan tindakan lain. Berdasarkan jenis penelitian diatas maka penelitian ini dilakukan pada dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen penulis menerapkan pembelajaran dengan teknik kelompok acak, sedangkan pada kelas kontrol menerapkan pembelajaran konvensional. Populasi adalah semua individu yang dijadikan subjek penelitian untuk memperoleh informasi sesuai dengan tujuan penelitian. Arikunto (2010: 173) mengatakan Populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Bunda Padang Tahun Pelajaran 2013/2014. Sampel merupakan bagian dari populasi dimana semua karakteristik populasi tersebut tercermin dalam sampel yang diambil. Menurut Rangkuti (2013), bahwa sampel penelitian adalah sebagian dari objek yang akan diteliti yang dipilih sedemikian rupa sehingga mewakili keseluruhan objek (populasi) yang ingin diteliti (p. 40). Pengambilan sampel dengan teknik total sampling, cara pengambilan sampel yaitu: 1) Mengumpulkan data nilai ujian tengah semester genap matematika siswa kelas VIII SMP Bunda Padang Tahun Pelajaran 2013/2014; 2) Melakukan uji normalitas terhadap masing-masing kelompok data dengan menggunakan uji lilliefors; 3) Melakukan uji homogenitas; 4) melakukan uji kesamaan rata-rata. 6

Instrumen pada penelitian ini adalah tes hasil belajar matematika. Tes akhir digunakan untuk mengetahui apakah hasil belajar matematika siswa yang menggunakan pembelajaran teknik kelompok acak lebih baik daripada hasil belajar matematika siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. Analisis data tes akhir yang digunakan adalah perbedaan rata-rata dengan menggunakan uji t. Berdasarkan hasil uji normalitas yang dilakukan, diperoleh nilai L0 maks kelas eksperimen sebesar 0,0749 dan kelas kontrol sebesar. Karena L0 yang diperoleh lebih kecil dari Ltabel dengan maka dikatakan sampel berdistribusi normal (Terima H0). Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh F(0,05; 27; 27) = 1,905 dan F = 1,154. Karena didapat dari hasil perhitungan 1,154 1,903, maka hipotesis H0 : diterima dengan taraf nyata 0,10. Kesimpulan adalah data hasil belajar matematika pada kedua kelas sampel memiliki variansi homogen. Untuk menguji hipotesis terlebih dahulu dihitung harga s, dan diperoleh s = 25,72 selanjutnya digunakan rumus uji t, dan diperoleh t = 0,0310. Kriteria pengujian adalah: tolak H0 jika t dan terima H0 jika t. Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh t = 2,49 dan t 1, 6795, sehingga t t (0,95)(41) ( 0,95)(41) =. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa yang pembelajarannya menerapkan teknik kelompok acak lebih baik dari pada hasil belajar siswa yang menerapkan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VIII SMP Bunda Padang. Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan, berupa nilai tes akhir siswa kelas VIII SMP Bunda Padang. HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah dilakukan analisis data dan pengujian hipotesis terhadap data hasil belajar, maka diperoleh thitung 7

ttabel, pada tingkat kepercayaan 95%, hal ini menunjukan bahwa hasil belajar matematika siswa pada kelas eksperimen lebih baik daripada hasil belajar matematika siswa pada kelas kontrol. Maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa yang menggunakan teknik kelompok acak lebih dari pada hasil belajar matematika siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. Hasil tes akhir dapat dilihat pada tabel 1. Kelas N S S 2 Eksperimen 25 68,76 22,70 515, 39 Kontrol 28 56,42857 21,49 461,92 Lebih baiknya hasil belajar matematika siswa pada kelas eksperimen daripada kelas kontrol dikarenakan oleh beberapa faktor salah satunya yaitu pelaksanaan pembelajaran dengan teknik kelompok acak pada kelas eksperimen sedangkan pada kelas kontrol menerapkan pembelajaran konvensional. Hal dasar yang menghambat jalannya pelaksanaan teknik kelompok acak ini adalah kemampuan dasar siswa kelas VIII SMP Bunda Padang tahun pelajaran 2013/ 2014 yang masih tergolong rendah. Hal tersebut diperkuat oleh pernyataan guru bidang studi bahwa siswa di SMP Bunda ini berasal dari siswa-siswa yang tidak lolos seleksi SMP Negeri karena Nilai Ujian Nasional mereka yang tidak begitu memuaskan khususnya nilai matematika. Namun hal ini tidak menjadi alasan untuk tidak dapat menerapkan teknik kelompok acak didalam pembelajaran matematika, jika saat pelaksanaan siswa diberikan pengawasan ekstra dari guru dan dilakukan secara berkelanjutan kemungkinan kemampuan diskusi siswa akan semakin terlatih. Walau nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih baik daripada nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas kontrol, tetapi tidak hanya hanya dipengaruhi oleh perbedaan pelaksanaan pembelajarannya saja namun juga karena cara belajar siswa pada kedua kelas tersebut cukup berbeda. Pada kelas eksperimen 8

siswanya lebih rajin namun suka ribut saat belajar tetapi mereka mau diarahkan sedangkan pada kelas kontrol, kemampuan siswanya memang kurang dari kelas eksperimen dan siswanya lebih sulit lagi diarahkan untuk belajar. Kenyataan ini tidak hanya peneliti amati dan rasakan namun juga diperkuat oleh pernyataan guru bidang studi bahwa siswa pada kelas eksperimen lebih rajin belajar daripada kelas kontrol. Peneliti menyadari bahwa cukup sulit membuat siswa mampu melakukan diskusi seperti yang diharapkan dalam pelaksanaan teknik kelompok acak ini, sehingga pelaksanaannya didominasi oleh keinginan peneliti. Peneliti mengusahakan agar diskusi terlaksana dengan membimbing siswa untuk menemukan konsep. Seharusnya peneliti membiarkan siswa menemukan sendiri konsep materi dalam kelompok dengan berdiskusi, sehingga tujuan teknik kelompok acak dapat tercapai meskipun hasilnya tidak sesuai dengan hipotesis penelitian. Peneliti menyadari bahwa jika penelitian seperti ini diterapkan pada siswa yang memiliki kemampuan dasar matematika yang cukup bagus, dapat lebih meningkatkan hasil belajar dan tentunya melatih kemampuan dalam berdiskusi dan menyampaikan hasil diskusi kepada orang lain. Upaya dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa termasuk dengan memvariasikan teknik/ strategi pembelajaran. KESIMPULAN Dari uraian dan hasil pengujian yang telah diuraikan di atas diperoleh kesimpulan bahwa hasil belajar matematika siswa yang pembelajarannya menerapkan teknik kelompok acak lebih baik dari pada yang menerapkan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VIII SMP Bunda Padang. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. 9

Ginnis, P. (2008). Trik dan taktik mengajar. Jakarta: Indeks. Ratumanan, T. G. Laurens, T. (2003). Evaluasi hasil belajar yang relevan dengan kurikulum berbasis kompetensi. Surabaya: Unesa University Press. Sutikno, S. (2013). Belajar dan pembelajaran. Lombok: Holistica. 10