PENGARUH DERAJAT DESENTRALISASI FISKAL, KETERGANTUNGAN KEUANGAN DAERAH, RUANG FISKAL, DAN TINGKAT PEMBIAYAAN SILPA TERHADAP ALOKASI BELANJA MODAL PEMERINTAH DAERAH SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sebelas Maret Diajukan oleh: Teguh Sunyoto NIM: F1314164 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2017
ABSTRAK PENGARUH DERAJAT DESENTRALISASI FISKAL, KETERGANTUNGAN KEUANGAN DAERAH, RUANG FISKAL, DAN TINGKAT PEMBIAYAAN SILPA TERHADAP ALOKASI BELANJA MODAL PEMERINTAH DAERAH Teguh Sunyoto NIM: F1314164 Sebagai konsekuensi dari kewenangan otonomi yang luas, pemerintah daerah mempunyai kewajiban untuk meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat secara adil, merata dan berkesinambungan. Salah satu upaya dalam rangka pelayanan publik yaitu melalui dukungan sarana dan prasarana bagi kepentingan masyarakat umum melalui alokasi belanja modal. Alokasi belanja modal pemerintah kabupaten/kota tahun 2010 sampai 2014 belum sesuai dengan amanat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014. Tujuan penelitian ini adalah memberikan bukti empiris mengenai pengaruh derajat desentralisasi fiskal, ketergantungan keuangan daerah, ruang fiskal, dan tingkat pembiayaan sisa lebih pembiayaan anggaran (SILPA) terhadap alokasi belanja modal. Penelitian menggunakan data sekunder dengan jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 346 kabupaten dan kota di Indonesia selama lima tahun dengan menggunakan regresi linier berganda. Data diolah dengan aplikasi SPSS 23. Besarnya pengungkapan variabel independen terhadap alokasi belanja modal sebesar 33,5%, sedangkan sisinya sebesar 66,5% dipengaruhi oleh faktor lain di luar model penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desentralisasi fiskal, ketergantungan keuangan daerah, ruang fiskal, dan tingkat pembiayaan SILPA secara bersamasama berpengaruh signifikan terhadap alokasi belanja. Secara parsial, kinerja keuangan pemerintah daerah berupa derajat desentralisasi fiskal, ruang fiskal, dan tingkat pembiayaan SILPA yang berpengaruh positif terhadap alokasi belanja modal, sedangkan ketergantungan keuangan daerah berpengaruh negatif terhadap alokasi belanja modal. Kata Kunci: alokasi belanja modal, kinerja keuangan, derajat desentralisasi fiskal, ketergantungan keuangan daerah, ruang fiskal, tingkat pembiayaan sisa lebih pembiayaan anggaran ii
ABSTRACT THE INFLUENCE OF DEGREE OF FISCAL DECENTRALIZATION, LOCAL FINANCIAL DEPENDENCY, FISCAL SPACE, AND FINANCING SILPA RATE ON THE ALLOCATION OF CAPITAL EXPENDITURE Teguh Sunyoto NIM: F1314164 As a consequence of autonomy authority, regional government has an obligation to improve the service and public welfare fairly, equally and sustainable. One of the efforts of local government on providing public services and facilities is through allocation of capital expenditure. The capital expenditure allocation of the local government between 2010 until 2014 is not in accordance with the National Medium Term Development Plan 2010-2014. The purpose of this study is to analyze the influence of degree of fiscal decentralization, local financial dependency, fiscal space, and financing SILPA rate. This study uses secondary data with 346 district and city are selected to be used as sample for five years with multiple linear regression analysis. The data was processed with SPSS application v23. The amount disclosure of independent variables on capital expenditure allocation by 33,5%, while 66,5% is influenced by other factors beyond the research model. The results showed that fiscal decentralization, local financial dependency, fiscal space, and financing SILPA rate simultantly affect capital expenditure allocation. Partially, degree of fiscal decentralization, fiscal space, and financing SILPA rate affect positively to capital expenditure allocation. Local financial dependency has negative affect to capital expenditure allocation. Keywords: capital expenditure allocation, degree of fiscal decentralization, local financial dependency, fiscal space, financing SILPA rate iii
iv
v
vi
MOTTO Man Jadda Wa Jadda Barang siapa yang bersungguh - sungguh akan mendapatkannya. vii
PERSEMBAHAN Karya ini penulis persembahkan kepada: Bapak dan Ibu tercinta. Terima kasih untuk kasih sayang, cinta, dukungan dan pengorbanan tanpa pamrih. Kakak-kakakku. Terima kasih untuk dukungan dan dorongan dalam hidupku. Adikku tersayang. Semoga Allah menjadikan kamu orang yang lebih baik dari diriku. Teman-teman mahasiswa tugas belajar STAR-BPKP Batch 2 angkatan 2015. Terima kasih untuk saran dan masukan. viii
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, karunia dan izin-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian prasyarat untuk mencapai gelar sarjana ekonomi jurusan akuntansi program studi S1 jurusan akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Sebelas Maret. Penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam pembuatan skripsi ini sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada: 1. Prof. Dr. Ravik Karsidi. M.S., selaku Rektor Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta. 2. Dr. Hunik Sri Running S, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Drs. Santoso Tri Hananto, M.Si., Akt., selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Dr. Payamta, M.Si., Ak, CPA., selaku pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini. 5. STAR BPKP yang telah memberikan kesempatan tugas belajar kepada penulis untuk menuntut ilmu di Jurusan S1 Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret. 6. Rekan-rekan tugas belajar Batch Dua Jurusan S1 Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret. 7. Seluruh pihak yang telah membantu dalam proses penulisan skripsi ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. ix
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca. Penulis juga menyadari bahwa dalam pembuatan skripsi ini jauh dari kesempurnaan, sehingga penulis mengharapkan kritik maupun saran yang dapat menjadi bahan perbaikan bagi penulis di masa yang akan datang. Surakarta, 11 Januari 2017 Teguh Sunyoto NIM: F1314164 x
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... ABSTRAK... ABSTRACT... HALAMAN PENGESAHAN... i ii iii iv HALAMAN SURAT PERNYATAAN SKRIPSI... vi HALAMAN MOTTO... vii HALAMAN PERSEMBAHAN... viii KATA PENGANTAR... ix DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... xv DAFTAR GAMBAR... xvi DAFTAR LAMPIRAN...xvii DAFTAR SINGKATAN...xviii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah... 12 1.3 Tujuan Penelitian... 14 1.4 Manfaat Penelitian... 14 1.5 Orisinalitas Penelitian... 15 BAB II LANDASAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori...... 17 xi
2.1.1 Teori Agensi... 17 2.1.2 Laporan Keuangan Pemerintah Daerah... 19 2.1.3 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)... 21 2.1.3.1 Pendapatan Daerah... 22 2.1.3.2 Belanja Daerah... 23 2.1.3.3 Pembiayaan Daerah... 25 2.1.4 Kemampuan Keuangan Daerah... 25 2.1.5 Derajat Desentralisasi Fiskal... 27 2.1.6 Ketergantungan Keuangan Daerah... 28 2.1.7 Ruang Fiskal... 29 2.1.8 Tingkat Pembiayaan SILPA... 31 2.1.9 Belanja Modal... 32 2.2 Perumusan Hipotesis... 33 2.2.1 Pengaruh Derajat Desentralisasi Fiskal terhadap Alokasi Belanja Modal... 33 2.2.2 Pengaruh Ketergantungan Keuangan Daerah Terhadap Alokasi Belanja Modal... 34 2.2.3 Pengaruh Ruang Fiskal Terhadap Alokasi Belanja Modal... 35 2.2.4 Pengaruh Tingkat Pembiayaan SILPA Terhadap Alokasi Belanja Modal... 36 2.3 Kerangka Pemikiran... 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian... 40 3.2 Populasi dan Sampel... 40 xii
3.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel... 42 3.3.1 Variabel Dependen... 42 3.3.1.1 Alokasi belanja modal... 42 3.3.2 Variabel Independen... 42 3.3.2.1 Derajat Desentralisasi Fiskal... 42 3.3.2.2 Ketergantungan Keuangan Daerah... 43 3.3.2.3 Ruang Fiskal... 43 3.3.2.4 Tingkat Pembiayaan SILPA... 44 3.4 Model Penelitian... 44 3.5 Metode Analisis... 45 3.5.1 Statistik Deskriptif... 45 3.5.2 Pengujian Asumsi Klasik... 45 3.1.2.1. Uji Normalitas Data... 45 3.1.2.2. Uji Multikolinearitas... 46 3.1.2.3.Uji Autokorelasi... 46 3.1.2.4. Uji Heteroskedastisitas... 46 3.5.3 Pengujian Hipotesis... 47 3.5.3.1. Pengujian Koefisien Determinasi... 47 3.5.3.2. Pengujian Simultan (Uj F)... 47 3.5.3.3. Pengujian Parsial (Uji-t)... 47 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Analisis Data... 48 4.1.1 Statistik Deskriptif... 48 4.1.2 Uji Asumsi Klasik... 50 xiii
4.1.2.1. Uji Normalitas Data... 50 4.1.2.2. Uji Multikolinearitas... 51 4.1.2.3. Uji Autokorelasi... 52 4.1.2.4. Uji Heteroskedastisitas... 53 4.1.3 Pengujian Hipotesis... 54 4.1.3.1. Uji Koefisien Determinasi (R 2 )... 54 4.1.3.2. Uji Simultan (Uji F)... 55 4.1.3.3. Uji Parsial (Uji t)... 55 4.2 Pembahasan... 56 4.2.1 Pengaruh Derajat Desentralisasi Fiskal terhadap Alokasi Belanja Modal... 57 4.2.2 Pengaruh Ketergantungan Keuangan Daerah Terhadap Alokasi Belanja Modal... 58 4.2.3 Pengaruh Ruang Fiskal Terhadap Alokasi Belanja Modal... 59 4.2.4 Pengaruh Tingkat Pembiayaan SILPA Terhadap Alokasi Belanja Modal... 60 BAB V SIMPULAN 5.1 Simpulan... 62 5.2 Keterbatasan dan Saran... 62 DAFTAR PUSTAKA... 65 LAMPIRAN xiv
DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Alokasi Belanja Modal Pemerintah Kabupaten/Kota 2010-2014... 4 Tabel 1.2 Pendapatan Pemerintah Kabupaten/Kota 2010-2014... 8 Tabel 2.1 Kriteria Penilaian Derajat Desentralisasi Fiskal... 29 Tabel 2.2 Kriteria Penilaian Ketergantungan Keuangan Daerah... 30 Tabel 3.1 Jumlah Data Sampel Penelitian... 41 Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif... 48 Tabel 4.2 Peringkat Belanja Modal Pemerintah Kabupaten/Kota 2011-2015... 50 Tabel 4.3 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov (K-S)... 51 Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinieritas... 52 Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi... 53 Tabel 4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas... 54 Tabel 4.7 Hasil Uji Koefisien Determinasi... 54 Tabel 4.8 Hasil Uji Simultan (Uji F)... 55 Tabel 4.8 Hasil Uji Parsial (Uji-t)... 56 xv
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Perkembangan Belanja Modal/GDP... 5 Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran... 38 xvi
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Hasil Uji Statistik dengan SPSS Versi 23 Lampiran 2 Kinerja Keuangan dan Alokasi Belanja Modal Pemerintah Kabupaten/Kota di Indonesia Tahun 2010-2014 xvii
DAFTAR SINGKATAN APBD APBN Bappenas DAK DAU DBH DJPK DPRD GDP Kemenkeu Kementerian PPN LKPD LRA PAD Permendagri PNS PP PSAP RPJMN SAP SILPA UU = Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah = Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara = Badan Perencanaan Pembangunan Nasional = Dana Alokasi Khusus = Dana Alokasi Umum = Dana Bagi Hasil = Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan = Dewan Perwakilan Rakyat Daerah = Gross Domestic Product = Kementerian Keuangan = Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional = Laporan Keuangan Pemerintah Daerah = Laporan Realisasi Anggaran = Pendapatan Asli Daerah = Peraturan Menteri Dalam Negeri = Pegawai Negeri Sipil = Peraturan Pemerintah = Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan = Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional = Standar Akuntansi Pemerintahan = Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran = Undang-Undang xviii