III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan utama yang digunakan dalam penelitian adalah daging paha Ayam

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. yang digunakan sebagai perlakuan, bahan tambahan dan bahan kimia yang

III. MATERI DAN METODE. dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Universitas Riau.

MATERI METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November 2014-Januari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2015 dari survei sampai

Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) :

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret - April 2015 bertempat di

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah marmot Cavia porcellus

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2013 di

BAB III METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. ayam broiler berumur hari dengan bobot badan 1,0-1,3 kg. berasal dari pedagang sayur pasar Cileunyi.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama bulan Mei hingga Agustus 2015 dan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telahdilakukan dilaboratorium Teknologi Pasca Panen

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di

MATERI DAN METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2013 di Laboratorium Teknologi Pasca

III. BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pendahuluan

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-November 2014 di

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari Maret 2017 di

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 26 Agustus 2015 di Laboratorium Produksi dan

Lampiran 1. Prosedur Analisis Protein Kasar (Analisis Kjeldahl) (1) Mengambil contoh sampel sebanyak 2 mililiter (Catat sebabai A gram)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

Lampiran 1. Prosedur Analisis Kimia

LAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Analisis Serat Kasar dengan Metode Analisis. 1. Menyiapkan kertas saring kering oven dengan diameter 4,5 cm, dicatat

1.Penentuan Kadar Air. Cara Pemanasan (Sudarmadji,1984). sebanyak 1-2 g dalam botol timbang yang telah diketahui beratnya.

BAB III METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. tanaman singkong. Daun singkong sebanyak 4 kg segar diperoleh dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 4. Cacing tanah jenis Eisenia fetida berumur 1 bulan sebanyak 2 kg. a. 1 ml larutan sampel vermicompost

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di industri rumah tangga terasi sekaligus sebagai

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2014 Januari

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan selama 2 bulan di mulai dari Bulan

BAB III METODE PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Februari 2015.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. MATERI DAN METODE. Kampar yang merupakan salah satu daerah tumbuhnya tanaman sagu di Provinsi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

MATERI DAN METODE. Daging Domba Daging domba yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging domba bagian otot Longissimus thoracis et lumborum.

MATERI DAN METOD E Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Penelitian Tahap Pertama

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan dimulai bulan April -

III. METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Muhammadiyah Malang mulai bulan April 2014 sampai Januari 2015.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :

Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. bahan tambahan. Bahan utama yaitu daging sapi bagian paha belakang (silverside)

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. pisang nangka diperoleh dari Pasar Induk Caringin, Pasar Induk Gedebage, dan

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Bumbu Pasta Ayam Goreng 1. Kadar Air (AOAC, 1995) Air yang dikeluarkan dari sampel dengan cara distilasi

MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak itik yang digunakan sebanyak 120 ekor yang berumur 0-8 minggu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Metode Pembuatan Petak Percobaan Penimbangan Dolomit Penanaman

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dari kawasan Universitas Padjadjaran sebanyak 100 kg bahan kering dan untuk

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada bulan Februari 2017 dan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Mozzarela dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 di Laboratorium Kimia dan

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

METODE. Materi. Rancangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENGUJIAN. 1. Kadar Oksalat (SNI, 1992)

3. MATERI DAN METODE. Gambar 2. Alat Penggilingan Gabah Beras Merah. Gambar 3. Alat Penyosohan Beras Merah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MATERI DAN METODE Tempat dan Waktu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

BAB III BAHAN DAN METODE. Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini terdiri dari: - neraca analitik - Ohauss. alat destruksi Kjeldahl 250ml -

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Sedangkan analisis kimia dilakukan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Kimia

BAB III MATERI DAN METODE. perlakuan berbeda sebagai bahan pakan alternatifdilaksanakan pada bulan Maret

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. diambil dari hasil penelitian oleh Balia, dkk. (2017) dengan judul Pemanfaatan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

LAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Analisis Kadar Air dengan Metode Gravimetri

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Aktivitas Air, Total Bakteri Dan Drip Loss

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan pakan yang digunakan dalam penelitian adalah biji sorgum

III BAHAN/OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian, yaitu 20 ekor Domba Priangan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hijau atau tauge. Nata yang dihasilkan kemudian diuji ketebalan, diukur persen

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Fermentasi Onggok Singkong (Termodifikasi)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cheddar digunakan peralatan

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ayam broiler terhadap kadar protein, lemak dan bobot telur ayam arab ini bersifat

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana.

Kadar protein (%) = (ml H 2 SO 4 ml blanko) x N x x 6.25 x 100 % bobot awal sampel (g) Keterangan : N = Normalitas H 2 SO 4

III. BAHAN DAN METODE

Transkripsi:

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Alat Penelitian 3.1.1 Bahan Penelitian Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging bagian paha sebanyak 18 ayam Sentul jantan yang berumur 75 hari yang diambil dari Barokah Farm di Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat. Bahan lain yang digunakan adalah air (aquades) untuk proses perebusan daging paha. 3.1.2 Bahan kimia Bahan kimia yang digunakan pada pengujian daging ayam Sentul pada bagian paha adalah sebagai berikut : 1. Kadar air : a. Silika gel b. H 2 SO 4 pekat untuk pengeringan eksikator 2. Kadar protein : a. H 2 SO 4 berat jenis 1,84 b. HCL 0,1 N c. K 2 SO 4 d. Larutan NaOH e. Larutan H 3 BO 3 f. Indikator campuran (bromocresol green : methyl merah = 4:5. Sebanyak 0,9 gam campuran dilarutkan dalam alkohol 100 ml). 3. Kadar lemak : a. C 6 H 14 b. CHCl 3

c. (C 2 H 5 ) 2 O 3.1.3 Alat yang digunakan Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Panci stainless steel digunakan untuk merebus daging. 2. Timbangan digital (Ohaus) dengan ketelitian 0,01 gram digunakan untuk menimbang sampel. 3. Stopwatch digunakan untuk menghitung waktu perlakuan. 4. Kompor gas, baskom, pisau, talenan, plastik dan sendok. 5. Termometer digunakan untuk mengukur suhu perebusan. 6. Termometer Bimetal Alat untuk mengukur suhu daging 7. Alat yang digunakan dalam pengujian kadar air yaitu : a. Oven dengan kisaran suhu 100-102 o C b. Cawan (stainless steel). Gunakan cawan lengkap dengan tutupnya. c. Eksikator yang berisi bahan pengering (butiran halus silica gel) d. Penjepit Cawan e. Timbangan analitik 8. Alat yang digunakan dalam pengujian kadar protein yaitu: a. Pemanas kjeldahl lengkap yang dibubungkan dengan pengisap uap melalui aspirator b. Labu kjeldahl berukuran 30 ml/50 ml c. Alat destilasi lengkap dengan erlenmeyer berpenampung, berukuran 125 ml d. Buret 25 ml / 50 ml 9. Alat yang digunakan dalam pengujian kadar lemak menggunakan metode ekstraksi soxlet yaitu:

a. Alat ekstraksi soxhlet lengkap dengan kondensor dan labu lemak b. Alat pemanas listrik atau penangas uap c. Oven d. Timbangan analitik. 3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Prosedur Penelitian Penelitian dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu persiapan sampel ayam Sentul, pemotongan ayam Sentul, perebusan daging paha ayam Sentul, dan pengujian sifat-sifat kimia. 1. Persiapan penelitian persiapan penelitian yang dilakukan yaitu observasi ke lokasi peternakan ayam Sentul yang digunakan dalam penelitian yaitu ke Barokah Farm, Kabupaten Ciamis. Pembelian ayam pada umur potong sekitar 75 hari dan mempersiapkan peralatan penelitan. 2. Pemotongan ayam Sentul Pemotongan ayam Sentul menggunakan metode kosher yaitu memotong arteri karotis, vena jugularis, dan oesofagus secara sekaligus sampai darah habis dan mati, selanjutnya dilakukan proses scalding dengan cara pencelupan ke dalam air hangat pada suhu ± 60 o C selama 30 detik untuk mempermudah proses pencabutan bulu. Setelah pencabutan bulu, dilakukan pengeluaran jeroan, pemisahan kepala, leher, dan kaki, lalu dilakukan proses perecahan dan pengambilan sampel daging ayam Sentul pada bagian paha. 3. Persiapan sampel Setelah ayam tersebut menjadi karkas, dilakukan proses perecahan karkas. Bagian yang diambil yaitu bagian paha yang digunakan dalam penelitian.

4. Perebusan sampel Proses perebusan dilakukan pemasakkan air terlebih dahulu, kemudian di suhu air periksa dengan termometer agar suhu air dalam panci homogen sekitar 80 o C. Setelah itu, sampel daging paha dimasukkan ke dalam panci bersama saat suhu air dalam panci sudah sesuai ketentuan sekitar 80 o C. 5. Pengujian kualitas kimia Pengujian dilakukan untuk mengetahui kualitas kimia daging paha ayam Sentul setelah mengalami proses perebusan melalui pengukuran kadar air, kadar protein dan kadar lemak. Diagram alir prosedur kerja penelitian pengaruh lama perebusan terhadap kualias zat kimia pada daging paha ayam Sentul disajikan pada Ilustrasi 1.

Ayam Sentul Penyembelihan secara kosher Pengeluaran darah 4% dari bobot tubuh Pencelupan ke dalam air ±60 o C selama 30 detik Pencabutan bulu Pengeluaran jeroan Pencucian Karkas ayam Sentul Daging paha Perebusan 15 menit 30 menit 45 menit Uji kualitas zat kimia((kadar air, kadar protein dan kadar lemak) Ilustrasi 1. Diagram alir prosedur kerja penelitian kualitas zat kimia (kadar air, kadar protein dan kadar lemak) daging paha ayam Sentul akibat lama perebusan

3.2.2 Peubah yang Diamati Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah komposisi kimia daging ayam Sentul. Adapun komposisi kimia yang diuji pada penelitian ini adalah kadar air, kadar protein dan kadar lemak pada bagian paha daging ayam Sentul. 3.2.3 Prosedur Analisis Analisi kadar air, analisis kadar protein dan kadar lemak pada sampel dilakukan berdasarkan prosedur sebagai berikut: 3.2.3.1 Pengujian Kadar Air Metode Oven Metode yang digunakan dalam penentuan kadar air adalah metode thermogravimetri. Prinsip kerja dari metode thermogravimetri adalah menguapkan air yang ada dalam bahan dengan pemanasan, kemudian menimbang sampai berat konstan yang berarti semua air sudah diuapkan, adapun prosedur analisis kadar air dengan metode thermogravimetri menurut Apriyantono, dkk., (1989) adalah sebagai berikut: 1. Cawan dikeringkan dalam oven selama 30 menit, kemudian didinginkan dalam desikator dan ditimbang (W1). 2. Sampel paha ayam Sentul sebanyak 5 gram ditimbang dalam cawan (W2) yang selanjutnya dikeringkan dalam oven dengan suhu 125 o C selama 2-4 jam sampai diperoleh berat yang tetap. 3. Cawan berisi sampel paha ayam Sentul didinginkan dalam desikator dan kemudian ditimbang (W3). 4. Menghitung kadar air dengan rumus sebagai berikut : Berat sampel (gram) = W1 Berat sampel setelah dikeringkan (gram) = W2 Kehilangan berat (gram) = W3

kadar air (dry basis) = W3 / W2 x 100% kadar air (wet basis) = W3/W1 x 100% Total padatan = W2/W1 x 100% 3.2.3.2 Analisa Kadar Protein Metode Kjeldahl-mikro Penetapan protein berdasarkan oksidasi bahan-bahan berkarbon dan konversi nitrogen menjadi amonia. Nitrogen yang terkandung dalam larutan dapat ditentukan jumlahnya dengan titrasi menggunakan HCl 0,02N. Menurut Apriyantono, dkk., (1989) adapun cara kerjanya adalah sebagai berikut: 1. Ambil sample paha ayam Sentul sebanyak 5 gram (akan membutuhkan 3-10 ml HCl 0,01 N atau 0,02 N), kemudian masukan kedalam labu kjeldahl 30 ml, tambah1,9± 0,1 g K 2 SO 4, 40± 10 mg HgO, dan 2.0 ± 0,1 ml H 2 SO 4 untuk setiap 10 mg bahan organik diatas 15 mg, tambahkan beberapa butir batu didih, setelah itu Sampel di panaskan selama 1-1,5 jam sampai cairan menjadi jernih, kemudian tambahkan sedikit air secara perlahan-lahan, kemudian dinginkan. 2. Masukan isi labu kedalam destilasi, kemudian cuci dan bilas labu 5-6 kali dengan 1-2 ml air, air cucian dipindahkan kedalam alat destilasi, simpan erlenmeyer 125 ml yang berisi 5 ml larutan H 2 BO 3 dan 2-4 tetes indikator (campuran 2 bagian metil merah 0,2% dalam alkohol dan 1 bagian metilen blue 0,2% dalam alkohol) dibawah kondensor. Harus terendam Ujung tabung kondensor dibawah larutan H 3 BO, lalu tambahkan 8-10 ml larutan NaOH-Na 2 S 2 O 3, kemudianlakukan distilasi sampai tertampung kira-kira 15 ml destilat dalam Erlenmeyer. Tabung kondensor dibersihkan dengan air, dan tampung bilasannya dalam erlenmeyer yang sama, lalu encerkan isi erlenmeyer sampai kira-kira 50 ml kemudian mentitrasi dengan HCl 0,02

N sampai terjadi perubahan warna menjadi abu- abu, lalu lakukan juga penetapan blanko. Perhitungan: N = (ml HCl-ml blanko) x normalitas x 14x100% mg sampel Protein = N x 6,25 Keterangan : X Y Z = Berat sampel (mg) = Titrasi blangko (ml) = Titrasi sampel (ml) N = Normalitas HCL untuk titrasi (0,1 N) 6.25 = Faktor konversi 14 = Bobot atom nitrogen 3.2.3.3 Kadar Lemak Metode Ekstraksi Soxhlet Prinsip dalam analisis kadar lemak metode ekstraksi soxhlet yaitu, lemak diekstrak dengan pelarut dietil eter, setelah pelarutnya diuapkan, lemaknya dapat ditimbang dan dihitung presentasinya. Prosedur kerja analisis kadar lemak menurut Apriyantono, dkk., (1989) adalah sebagai berikut : 1. Labu lemak diambil sesuai dengan ukuran alat ekstaksi soxhlet yang digunakan, pada saat pengeringkan dalam oven, setelah itu dinginkan dalam desikator, dan kemudian ditimbang. Sampel paha ayam Sentul yang telah dihaluskan masing-masing seberat 5 gram, kemudian masukan kedalam saringan timbel yang sesuai ukurannya, lalu ditutup dengan kapas wool yang bebas lemak, sebagai alternative sampel dapat dibungkus dengan kertas saring, lalu letakan timbel atau kertas saring yang berisi sampel tersebut dalam alat

ekstraksi soxhlet, kemudian memasang alat kondensor di atasnya, dan labu lemak dibawahnya. 2. Pelarut dietil eter atau petroleum eter dimasukan ke dalam labu lemak secukupnya, sesuai dengan ukuran soxhlet yang digunakan. Lalu lakukan refluks selama minimum lima jam sampai pelarut yang turun kembali ke labu lemak berwarna jernih. 3. Pelarut yang ada didalam labu lemak didestilasi, selanjutnya labu lemak yang berisi lemak hasil ekstraksi dipanaskan dalam oven pada suhu 105 0 C. Lalu dikeringkan sampai berat tetap dan didinginkan dalam desikator, labu beserta lemaknya tersebut ditimbang. Menghitung berat lemak dengan rumus : Lemak = x 100% 3.3 Rancangan Percobaan dan Analisis Statistik Penelitian ini dilakukan secara eksperimen di Laboratorium Teknologi Pengolahan Produk Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan setiap perlakuan dilakukan ulangan sebanyak 6 kali. Perlakuan dilakukan dengan lama perebusan sebagai berikut: P 1 = Sampel direbus selama 15 menit dengan suhu 80 0 C P 2 = Sampel direbus selama 30 menit dengan suhu 80 0 C P 3 = Sampel direbus selama 45 menit dengan suhu 80 0 C Model matematik rancangan acak lengkap menurut Gazperz (2006) dengan persamaan sebagai berikut: Y ij = μ + α i + ε ij

Keterangan : Y ij μ α i ε ij = Respon atau nilai pengamatan dari perlakuan ke-i dan ulangan ke-j = Nilai tengah umum (rata-rata) = Pengaruh perlakuan ke-i = Galat percobaan dari perlakuan ke-i dan ulangan ke-j i = Perlakuan ke-i (1, 2, 3) j = Ulangan ke-j (1, 2, 3, 4, 5, 6) Asumsi: 1. Nilai ε ij menyebar normal dan bebas satu sama lain. 2. Nilai harapan ε ij = 0 atau Σ(ε ij ) = σ 2 maka ε ij ~ NID(0, σ 2 ) artinya ε ij menyebar secara normal dengan nilai tengah = 0 dan ragam sebesar σ 2. 3. Pengaruh perlakuan bersifat tetap. Hipotesis yang diuji : H 0 : P 2 =P 3 = P 1 : perlakuan ke-2 tidak lebih baik atau sama dibandingkan dengan perlakuan lainnya H 1 : P 2 P 3 P 1 : ada satu perlakuan yang tidak sama dengan perlakuan lainnya (berbeda) Data yang diperolah dianalisis dengan menggunakan sidik ragam yang tertera pada Tabel 5.

Tabel 5. Daftar Sidik Ragam Sumber Keragaman DB JK KT F hitung F 0,05 Perlakuan (t) P - 1 = 2 JKP KTP KTP 3,68 Galat (G) P(U-1)=15 JKG KTG KTG Total (T) PU-1 =17 JKT - - Keterangan: DB = Derajat Bebas JK = Jumlah Kuadrat KT = Kuadrat Tengah G = Galat P = Perlakuan U = Ulangan Kaidah pengambilan keputusan: 1. Bila F hit F tab 0,05 tidak berbeda nyata (non significan) atau terima H 0. 2. Bila F hit > F tab 0,05 berbeda nyata (significant) atau tolak H 0. Apabila H 0 ditolak, ada perlakuan yang berbeda (significant) digunakan uji Jarak Berganda Duncan untuk menguji perbedaan antara perlakuan : LSRα = SSRα x Keterangan : Kaidah Keputusan : S x : Simpangan baku KTG : Kuadrat tengah galat SSR : Studentiezed Significant Range LSRα : Least Significant Range (Jarak Beda Nyata Terkecil) U : Ulangan

Bila d LSR : terima H 0 (tidak berbeda nyata) Bila d >LSR : tolak H 0 (berbeda nyata) Keterangan : d = selisih antara dua beda nyata 3.4 Tata Letak Percobaan Pengacakan dilakukan dengan menggunakan tabel angka acak, Angkaangka yang tertera disusun berdasarkan urutan dari angka yang terkecil hingga angka terbesar yang kemudian diberi rangking 1 untuk angka yang terkecil dan 18 untuk angka terbesar, sehingga 3 rangking pertama adalah nomor satuan percobaan yang dikenakan perlakuan P 1, dan seterusnya (Gasperz, 2006). Melalui prosedur pengacakan tersebut, maka tata letak percobaan sebagai berikut: Ilustrasi 2. Tata Letak Percobaan 1. P 1 2. P 3 3. P 1 4. P 3 5. P 1 6. P 2 7. 13. 8. P 2 14. P 1 9. 10. P 3 P 1 P 2 15. 16. P 2 P 3 P 2 11. 12. P 3 17. 18. P 3 P 1 P 2 Keterangan : P 1 = perlakuan ke - 1 P 2 = perlakuan ke - 2 P 3 = perlakuan ke 3