BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama di Bandar

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui Pengaruh

Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam. menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksplanatori (eksplanatory

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dan verifikatif. Penelitian

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kausalitas, yang mana digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survey

III. METODELOGI PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data yang akurat dalam penelitian. Pertanyaan yang diuji adalah sebanyak 24

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian dengan mengambil objek

III. METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah para eksportir dan importir yang menggunakan jasa

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti berasumsi bahwa mayoritas pendengar acara tersebut adalah muda-mudi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah explanatory research.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil populasi pada karyawan Hotel Nusantara Bandar

III. METODE PENELITIAN. produk Wellborn di Bandar Lampung. Dalam melaksanakan penelitian ini, desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Utara No. 9A, Tol Tomang, Kebon Jeruk, Jakarta 11510

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sumber data yang dimaksud adalah menyangkut sumber-sumber informasi

III. METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel adalah pengertian variabel (yang diungkap dalam

METODE PENELITIAN. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : Merupakan data yang langsung didapatkan melalui penyebaran kuisioner

BAB III METODE PENELITIAN. dalam jenis penelitian lapangan (field research). Agar penelitian ini lebih

BAB III METODE PENELITIAN. adalah peserta BPJS Kesehatan Dikantor Cabang Gedong Kuning. akan diteliti adalah peserta BPJS Kesehatan.

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian

METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENETAPAN FAKTOR KUALITAS LAYANA JASA TRAVEL CIPAGANTI DENGAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif (explanatory),

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

III. METODE PENELITIAN. 2. Angket, yaitu pengumpulan data yang dilakukan melalui daftar pertanyaan

BAB III METODOLOGI. (primary data), yaitu data yang diperoleh dari nasabah yang pernah menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena kualitas jasa dapat digunakan

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG KERETA API SRIWEDARI DI STASIUN SOLO BALAPAN JURUSAN SOLO-YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. (Sugiyono, 2002: 11). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kerumitan. Variabel intervening dalam penelitian ini adalah sistem e-filling, sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh citra merek terhadap Niat Beli

III. METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang terlibat langsung di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah pejabat struktural SKPD yang terlibat pada

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. subjek dalam penelitian ini adalah pelanggan/konsumenyang mengetahui dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di LBPP LIA Bandar Lampung yang bealamat di Jl.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Didalam suatu penelitian, obyek penelitian merupakan hal yang sangat penting

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Gunadarma Jurusan Manajemen Depok)

BAB III METODE PENELITIAN


BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Hos Cokroaminoto Ruko Grogol C2, Pekalongan. Alasan dipilihnya toko

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan pembahasan sebelumnya, maka jenis penelitian ini termasuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa

III. METODE PENELITIAN. digunakan adalah jenis penelitian eksplanatori (explanatpry research).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

III. METODE PENELITIAN. Dalam penulisan skripsi ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Hypermart Jln. R.A. Kartini No.62 Central Plaza

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

III. METODE PENELITIAN

96 Analisis kinerja..., Edy Iskandar, FISIP UI, 2008.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. daerah sebagai variabel independen dan kinerja pemerintah daerah sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III METODE PENELITIAN. kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Populasi dalam penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional variabel adalah pengertian variabel (yang diungkap dalam

BAB III METODE PENELITIAN

diharapkan dapat membantu dalam penelitian ini.

III. METODE PENELITIAN. penelitian ini bersifat deskriptif. Penelitian deskriptif adalah jenis

1. BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penentuan daerah penelitian menggunakan metode purposive area. Menurut

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara variabel-variabel (hubungan sebab-akibat). Permasalahan

penulis yang terangkum dalam daftar pertanyaan. Kemudian data yang

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu dalam penelitian ini adalah 2 bulan yaitu bulan April sampai

Transkripsi:

40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama di Bandar Lampung. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh kinerja Account Representative yang terdiri dari pelayanan, konsultasi dan pengawasan (variabel bebas) terhadap kepuasan wajib pajak dan petugas pajak lainnya (variabel terikat). Dalam menganalisis pengaruh kinerja Account Representative yang terdiri dari pelayanan, konsultasi dan pengawasan ini, peneliti menggunakan Servqual Instrumen lima variabel, metode ini termasuk salah satu cara dimana responden diminta untuk menilai tingkat yang mereka rasakan terhadap atribut tertentu. Metode ini khusus digunakan untuk mengukur kinerja Account Representative atas jasa yang diberikan (Parasuraman, et. al., 1990) yang terdiri dari Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance, dan Emphaty. Kepuasan wajib pajak diukur menggunakan variabel yang digunakan oleh peneliti sebelumnya Rahmianto (2003) meliputi: prosedur yang tidak sulit, persyaratan simpel, tarif pajak yang dapat dijangkau, pengamanan, dan pelayanan yang sesuai harapan. Sedangkan untuk mengukur kepuasan petugas pajak lainnya menggunakan pengukuran Perfomance Concept and Theory, Campbell et.al., (1993) yang terdiri dari Individual Difference Perspective, Situational

41 Perspective, dan Perfomance Regulation Perspective yang dikembangkan oleh Sonnentag (2001). 3.2. Metode Penentuan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah wajib pajak aktif dan petugas pajak lainnya yang terdaftar pada KPP Pratama di Bandar Lampung yang menggunakan jasa Account Representative. Alasan peneliti hanya mengambil sampel pada KPP Pratama di Bandar Lampung adalah untuk mewakili secara keseluruhan masalah yang dikategorikan sama yang dialami oleh wajib pajak dan petugas pajak lainnya yang ada di Bandar Lampung. Dari populasi ini peneliti menggunakan pengambilan sampel dengan metode convenience sampling, sesuai dengan namanya, metode ini memilih sampel dari elemen populasi (orang atau kejadian) yang datanya mudah diperoleh oleh peneliti. Elemen populasi yang dipilih sebagai subjek sampel adalah tidak terbatas sehingga peneliti memiliki kebebasan untuk memilih sampel yang paling cepat dan murah (Ghozali, 2007). Responden dalam penelitian ini adalah wajib pajak aktif, alasannya adalah karena wajib pajak yang dapat menilai secara langsung kinerja Account Representative dan berhubungan langsung dengan Account Representative. 3.3. Metode Pengumpulan Data 3.3.1. Data Primer (Primary Data) Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumbernya, berupa persepsi (opini, sikap, pengalaman) secara individual atau kelompok, hasil obeservasi suatu kejadian atau kegiatan dan hasil pengujian. Adapun data primer yang digunakan yaitu melalui kuesioner.

42 Kuesioner merupakan penelitian dengan cara mengajukan daftar pertanyaan langsung kepada responden, yaitu wajib pajak KPP Pratama di Bandar Lampung. Skala yang digunakan adalah skala likert untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang kejadian atau gejala sosial. Kuesioner ini terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian A yang berisi pernyataan data dan keterangan pribadii responden, bagian B berisi pernyataan yang merupakan penjabaran dari operasional variabel kinerja (pelayanan, konsultasi, dan pengawasan) Account Representative terhadap kepuasan wajib pajak dan petugas pajak lainnya. Manfaat penggunaan skala Likert yaitu keragaman skor (variability of score) dengan menggunakan skala tingkatan 1 sampai dengan 5 (Tidak Puas/Sangat Puas). 3.4. Metode Analisis 3.4.1. Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas menggunakan analisis faktor dengan tujuan untuk mengetahui kevalidan butir-butir pertanyaan untuk masing-masing variabel atau untuk mengetahui validitas konstruk (Chenhall dan Morris, 1986). Asumsi yang mendasari dapat tidaknya digunakan analisis faktor adalah data matrik harus memiliki korelasi yang cukup (sufficient correlation). Alat uji yang digunakan untuk mengukur tingkat interkorelasi tersebut adalah Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy (KMO MSA). Masing-masing instrumen harus memiliki nilai KMO MSA (Measure of sampling adequacy) lebih dari 0.50 sehingga data yang dikumpulkan dapat dikatakan tepat untuk analisis faktor (Hair et al., 2006).

43 Uji reliabilitas dilakukan dengan cara menghitung nilai cronbach alpha dari masing-masing instrumen dalam suatu variabel. Nilai cut off untuk menentukan reliabilitas suatu instrumen adalah nilai cronbach alpha lebih dari 0.50 (Nunnally, 1978). 3.4.2. Pengujian Hipotesis Analisis Regresi Manova dilakukan untuk mengetahui pengaruh tiap variabel independen terhadap variabel dependen. Persamaan regresi untuk menguji hipotesis-hipotesis yang diajukan dinyatakan dengan model sebagai berikut: Y 1 + Y 2 = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e 1 Keterangan : Y 1 Y 2 a b 1 3 X 1 X 2 X 3 e 1 2 : KepuasanWajib Pajak : Kepuasan Petugas Pajak Lainnya : Konstanta (harga Y, bila X=0) : Koefisien regresi (menunjukkan angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada hubungan nilai variabel independen) : Variabel Pelayanan : Variabel Konsultasi : Variabel Pengawasan : Error Sehubungan dengan hal tersebut, maka beberapa analisis yang digunakan untuk pengujian hipotesis (Ghozali, 2007), yaitu: a. Uji F Uji F ditujukan untuk melihat signifikan dari pengaruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen. Ketentuan penerimaan atau penolakan hipotesis H 0 adalah sebagai berikut :

44 Jika: signifikansi (p < α, α = 5%, maka H 0 : ditolak) signifikansi (p > α, α = 5%, maka H 0 : ditolak), disini p (probabilitas) = F dan Jika: H 0 ditolak, berarti dengan tingkat kepercayaan tertentu (5%), variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen. b. Uji t Uji t ditujukan untuk melihat signifikan dari pengaruh variabel independen secara invidual terhadap variabel dependen. Ketentuan penerimaan atau penolakan hipotesis H 0 adalah sebagai berikut : Jika: signifikansi (p < α, α = 5%, maka H 0 : ditolak) signifikansi (p > α, α = 5%, maka H 0 : ditolak), disini p (probabilitas) = t Jika H 0 ditolak, berarti dengan tingkat kepercayaan tertentu (5%), variabel independen yang diuji berpengaruh terhadap variabel dependen. c. Nilai R 2 (Koefisien Determinan) Koefisien determinan digunakan untuk mengetahui berapa % pengaruh variabel bebas (X) yang dimasukkan dalam model mempengaruhi variabel terikat (Y), sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel bebas (X) yang tidak dimasukkan ke dalam model dianggap baik bila koefisien determinasi sama dengan atau mendekati satu (Ghozali, 2007).

45 3.5. Batasan Operasional Variabel dan Pengukurannya 3.5.1. Batasan Operasional Variabel 3.5.1.1. Kinerja (Pelayanan, Konsultasi, dan Pengawasan) AR Dalam mengukur kinerja Account Representative peneliti menggunakan Servqual- Instrumen lima variabel (Parasuraman, et. al., 1990) yang terdiri dari variabelvariabel sebagai berikut: 1. Tangible (Kenyataan) Merupakan berbagai fasilitas yang dapat dilihat dan digunakan perusahaan dalam upaya memenuhi kepuasan pelanggan. Variabel ini meliputi: Kemudahan mengakses lokasi/tempat pelayanan KPP, sarana dan prasarana pendukung (Wellyando, 2006). 2. Reliability (Keandalan) Merupakan keandalan petugas AR dalam melayani pelanggan sesuai dengan yang dijanjikan secara akurat terpercaya serta keandalan kantor dalam mendukung kinerja (Wellyando, 2006). 3. Responsiveness (Ketanggapan) Variabel ini dimaksudkan sebagai sikap tanggap mau mendengarkan dan mau merespon pelanggan dalam upaya memuaskan pelanggan atau kemampuan dalam membantu pelanggan dan menyediakan pelayanan dengan cepat dan tepat serta antusias (Wellyando, 2006). 4. Assurance (Jaminan) Merupakan keahlian dan pengetahuan yag dibutuhkan untuk dapat memberikan pelayanan, konsultasi, dan pengawasan dengan sopan santun,

46 rasa hormat, professional, kejujuran dari pemberi pelayanan sehingga pelanggan merasa bebas dari budaya atau resiko/kerugian (Wellyando, 2006). 5. Emphaty (Memahami) Merupakan kepedulian dan kemudahan untuk mencapai sarana pelayanan kepada pelanggan serta perusahaan mengerti kemauan dan keinginan pelanggan (Wellyando, 2006). 3.5.1.2. Kepuasan Wajib Pajak Dalam mengukur kepuasan wajib pajak peneliti menggunakan variabel yang dikembangkan oleh peneliti sebelumnya (Rahmianto, 2003) meliputi: prosedur yang tidak sulit, persyaratan simpel, tarif pajak yang dapat dijangkau, pengamanan, pelayanan yang sesuai harapan. 1. Prosedur Tidak Sulit Merupakan urutan-urutan keegiatan yang mudah dimengerti, dipahami dan dilaksanakan oleh para wajib pajak. 2. Persyaratan Simpel Merupakan kelengkapan atau dokumen yang diperlukan harus sederhana dan mudah dipenuhi oleh wajib pajak. 3. Tarif Pajak yang dapat dijangkau Merupakan penerapan tarif sesuai dengan kemampuan wajib pajak dan sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku umum. 4. Pengamanan Merupakan usaha dalam menciptakan keamanan dan kenyamanan para wajib pajak dari gangguan calo.

47 5. Pelayanan yang Sesuai Harapan Merupakan pelayanan yang dapat memeberikan kepuasan atau harapan para wajib pajak. 3.5.1.3. Kepuasan Petugas Pajak Lainnya Dalam mengukur kepuasan petugas pajak lainnya peneliti menggunakan Perfomance Concept and Theory yang dikembangkan Sonnentag dan Michael (2001) dan digunakan juga oleh peneliti sebelumnya (Patria, 2010) meliputi: individual difference perspective, situational perspective, dan perfomance regulation perspective. 1. Individual Difference Perspective Perspektif ini memfokuskan pada perbedaan performa antara individu-individu dan mencari faktor-faktor penyebab dari perbedaan tersebut. Dari performa antara individu ini dapat diketahui dari perbedaan masing-masing individu dalam abilities, personality, dan motivasi. 2. Situational Perspective Perspektif situasi mengarah pada faktor di lingkungan individu yang dapat mempengaruhi dan membantu ataupun menghambat performa. Pendekatan perspektif situasi ini memperhatikan faktor-faktor utama dalam tempat kerja, juga terhadap pendekatan motivasional ataupun pendekatan yang bertujuan untuk meningkatkan performa dengan reward system. 3. Perfomance Regulation Perspective. Perfomance regulation perspective memfokuskan pada proses performa itu sendiri dan mengkonsepkannya menjadi sebuah proses tindakan (action process).

48 3.5.2. Pengukuran Variabel Pengukuran tingkat kinerja AR, tingkat kepuasan wajib pajak dan petugas pajak lainnya dari tiap-tiap variabel dilakukan dengan menggunakan skala Likert. Nilai terendah menggambarkan suatu jawaban negatif, sedangkan nilai tertinggi mencerminkan jawaban positif. Skala Likert merupakan skala interval yang menanyakan responden untuk melakukan rangking preferensi. Selain itu, mereka juga diminta untuk memberikan nilai (rate) terhadap preferensi sesuai dengan 5 skala penilaian sebagai berikut (Ghozali, 2007): Tabel 3.1. Skala Likert No. Persepsi Harapan Nilai Skor 1. Sangat Tidak Puas Sangat Tidak Penting 1 2. Tidak Puas Tidak Penting 2 3. Cukup Puas Cukup Penting 3 4. Puas Penting 4 5. Sangat Puas Sangat Penting 5 (Sumber: Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan SPSS, 2007) Keuntungan penggunaan skala Likert yaitu adanya keragaman skor sebagai akibat penggunaan skala 1-5. Dengan dimensi mutu tercermin dalam daftar pertanyaan, memungkinkan responden mengekspresikan tingkat pendapat mereka dalam persepsinya lebih menekati kenyataan sebenarnya (Ghozali, 2007).

49 a. Pengukuran Variabel Pelayanan AR 1. Kenyataan/Bukti Fisik (Tangible) Pengukuran variabel kenyataan diukur dengan menggunakan instrumen yang digunakan oleh peneliti sebelumnya (Ardananto, 2003; Wellyando, 2006). Pertanyaan yang diajukan kepada responden sebanyak 3 item 2. Tabel 3.2. Pengukuran Variabel Kenyataan/Bukti Fisik (Tangible) 1. Penampilan Fisik 1 2. Sarana dan Prasarana Pendukung 2-3 3. Keandalan (Reliability) Keandalan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Wellyando (2006). Keandalan diukur dengan 2 item pertanyaan menggunakan lima poin skala Likert dengan perincian sebagai berikut: Tabel 3.3. Pengukuran Variabel Keandalan (Reliability) 1. Kemudahan Pelayanan 4 2. Pelaksanaan Pelayanan 5 4. Ketanggapan (Responsiveness) Ketanggapan diukur menggunakan instrument yang dikembangkan oleh Wellyando (2006). Ketanggapan diukur dengan 3 item pertanyaan

50 Tabel 3.4. Pengukuran Variabel Ketanggapan (Responsiveness) 1. Inisiatif 6-7 2. Kreatifitas 8 5. Jaminan (Assurance) Jaminan diukur menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Wellyando (2006). Ketanggapan diukur dengan 2 item pertanyaan Tabel 3.5. Pengukuran Variabel Jaminan (Assurance) 1. Perilaku 9 2. Alokasi Waktu 10 6. Memahami (Emphaty) Memahami diukur menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Wellyando (2006). Ketanggapan diukur dengan 3 item pertanyaan Tabel 3.6. Pengukuran Variabel Jaminan 1. Perilaku 11 2. Alokasi Waktu 12-13 b. Pengukuran Variabel Konsultasi AR 1. Kenyataan/Bukti Fisik (Tangible) Pengukuran variabel kenyataan diukur dengan menggunakan instrument yang digunakan oleh peneliti sebelumnya (Ardananto, 2003; Wellyando, 2006). Pertanyaan yang diajukan kepada responden sebanyak 3 item

51 Tabel 3.7. Pengukuran Variabel Kenyataan/Bukti Fisik (Tangible) 1. Penampilan Fisik 1-2 2. Sarana dan Prasarana Pendukung 3 2. Keandalan (Reliability) Keandalan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan instrument yang dikembangkan oleh Wellyando (2006). Keandalan diukur dengan 2 item pertanyaan menggunakan lima poin skala Likert dengan perincian sebagai berikut: Tabel 3.8. Pengukuran Variabel Keandalan (Reliability) 1. Kemudahan Pelayanan 4 2. Pelaksanaan Pelayanan 5 3. Ketanggapan (Responsiveness) Ketanggapan diukur menggunakan instrument yang dikembangkan oleh Wellyando (2006). Ketanggapan diukur dengan 3 item pertanyaan Tabel 3.9. Pengukuran Variabel Ketanggapan (Responsiveness) 1. Inisiatif 6-7 2. Kreatifitas 8 4. Jaminan (Assurance) Jaminan diukur menggunakan instrument yang dikembangkan oleh Wellyando (2006). Ketanggapan diukur dengan 2 item pertanyaan

52 Tabel 3.10. Pengukuran Variabel Jaminan (Assurance) 1. Perilaku 9 2. Kompetensi 10 5. Memahami (Emphaty) Memahami diukur menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Wellyando (2006). Ketanggapan diukur dengan 3 item pertanyaan Tabel 3.11. Pengukuran Variabel Memahami (Emphaty) 1. Perilaku 11 2. Alokasi Waktu 12-13 c. Pengukuran Variabel Pengawasan AR 1. Kenyataan/Bukti Fisik (Tangible) Pengukuran variabel kenyataan diukur dengan menggunakan instrumen yang digunakan oleh peneliti sebelumnya (Ardananto, 2003; Wellyando, 2006). Pertanyaan yang diajukan kepada responden sebanyak 3 item Tabel 3.12. Pengukuran Variabel Kenyataan/Bukti Fisik (Tangible) 1. Penampilan Fisik 1-2 2. Sarana dan Prasarana Pendukung 3 2. Keandalan (Reliability) Keandalan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan instrument yag dikembangkan oleh Wellyando (2006). Keandalan diukur dengan 2

53 item pertanyaan menggunakan lima poin skala Likert dengan perincian sebagai berikut: Tabel 3.13. Pengukuran Variabel Keandalan (Reliability) 1. Kemudahan Pelayanan 4 2. Pelaksanaan Pelayanan 5 3. Ketanggapan (Responsiveness) Ketanggapan diukur menggunakan instrument yang dikembangkan oleh Wellyando (2006). Ketanggapan diukur dengan 2 item pertanyaan Tabel 3.14. Pengukuran Variabel Ketanggapan (Responsiveness) 1. Inisiatif 6 2. Kreatifitas 7 4. Jaminan (Assurance) Jaminan diukur menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Wellyando (2006). Ketanggapan diukur dengan 3 item pertanyaan Tabel 3.15. Pengukuran Variabel Jaminan (Assurance) 1. Perilaku 8-9 2. Kompetensi 10 5. Memahami (Emphaty) Memahami diukur menggunakan instrument yang dikembangkan oleh Wellyando (2006). Ketanggapan diukur dengan 3 item pertanyaan

54 Tabel 3.16. Pengukuran Variabel Memahami (Emphaty) 1. Perilaku 11 2. Alokasi Waktu 12-13 d. Pengukuran Variabel Kepuasan Wajib Pajak 1. Prosedur Tidak Sulit Pengukuran variabel prosedur tidak sulit diukur dengan menggunakan instrumen yang digunakan oleh peneliti sebelumnya (Rahmianto, 2003). Pertanyaan yang diajukan kepada responden sebanyak 3 item Tabel 3.17. Pengukuran Variabel Prosedur Tidak Sulit 1. Sistematika Kantor 1-2 2. Perhatian Petugas 3 2. Persyaratan Simpel Persyaratan simpel dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan instrumen yang telah dikembangkan oleh Rahmianto (2003). Persyaratan simpel diukur dengan 2 item pertanyaan menggunakan lima poin skala Likert dengan perincian sebagai berikut: Tabel 3.18. Pengukuran Variabel Persyaratan Simpel 1. Kemudahan Pelayanan 4 2. Pelaksanaan Pelayanan 5 3. Tarif pajak yang dapat dijangkau Tarif pajak yang dapat dijangkau diukur menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Rahmianto (2003). Persyaratan simpel diukur dengan

55 3 item pertanyaan menggunakan lima poin skala Likert dengan perincian sebagai berikut: Tabel 3.19. Pengukuran Variabel Tarif Pajak yang dapat dijangkau 1. Pelayanan Petugas 6-7 2. Kemudahan pembayaran 8 4. Pengamanan Pengamanan diukur menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Rahmianto (2003). Pengamanan diukur dengan 3 item pertanyaan Tabel 3.20. Pengukuran Variabel Pengamanan 1. Keamanan Fisik 9-10 2. Keamanan Standar 11 5. Pelayanan yang sesuai harapan Pelayanan yang sesuai harapan diukur menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Rahmianto (2003). Pelayanan yang sesuai harapan diukur dengan 3 item pertanyaan menggunakan lima poin skala Likert dengan perincian sebagai berikut: Tabel 3.21. Pengukuran Variabel Pelayanan yang Sesuai Harapan 1. Kemudahan pelayanan 12-13 2. Alokasi waktu 14

56 e. Pengukuran Variabel Kepuasan Petugas Pajak Lainnya 1. Individual Difference Perspective (performa antara individu) Performa antara indvidu diukur menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Patria (2010). Performa antara indvidu diukur dengan 3 item pertanyaan menggunakan lima poin skala Likert dengan perincian sebagai berikut: Tabel 3.22. Pengukuran Variabel Individual Difference Perspective 1. Declarative Knowledge 1 2. Procedural Knowledge and Skill 2 3. Motivation 3 2. Situational Perspective (Perspektif Situasi) Perspektif situasi diukur menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Patria (2010). Performa antara indvidu diukur dengan 3 item pertanyaan menggunakan lima poin skala Likert dengan perincian sebagai berikut: Tabel 3.23. Pengukuran Variabel Situational Perspective 1. Job Characteristic 4-5 2. Situational Constrains 6 3. Performance Regulation Perspective (Perspektif Regulasi Performa) Perspektif regulasi performa diukur menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Patria (2010). Performa antara indvidu diukur dengan 3 item pertanyaan menggunakan lima poin skala Likert dengan perincian sebagai berikut:

Tabel 3.24. Pengukuran Variabel Situational Perspective 1. Action Process 7 2. Goal-Setting 8 3. Feedback Intervention 9 57