BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sebagai suatu segmen kurikulum, strategi pembelajaran, media. pengajaran, dan evaluasi pembelajaran.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. merupakan sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran serta dapat

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia, 2008), hlm Ibid, hlm

BAB I PENDAHULUAN. Standar Nasional Pendidikan pasal 3 menyebutkan, bahwa: 2

BAB I PENDAHULUAN. Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran menurut bahasa adalah proses, cara menjadikan orang

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 1. belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan perbuatan belajar, yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Oleh karena itu, pendidikan menjadi kebutuhan manusia. 1

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BIOLOGI DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STIK di KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 7 MATARAM

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional, Sinar Grafika, Jakarta, 2003, hlm. 2.

BAB I PENDAHULUAN. Suwarto, Pengembangan Tes Diagnosis dalam Pembelajaran, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2013, hal. 3-4.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN REMEDIAL. Rahmatiah SMP Negeri 33 Makassar Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, atau latihan yang berlangsung di

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: EKO MARGIANTO A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi sebagaian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

OLEH : NAMA : AWAL MARYANTO NIM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang hidupnya. Proses belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang di

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Syerel Nyongkotu, 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IX-H SMP NEGERI 1 BALONGBENDO

Oleh Erniza Gazali Guru SD Negeri 018 Rambah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi saat ini ditandai dengan ilmu teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. pengenalan dan pemahaman tentang cara-cara pelaksanaan rukun Islam dan

BAB I PENDAHULUAN. pengenalan dan penghayatan terhadap Al-asma, Al-husna, serta penciptaan

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan

BAB I PENDAHULUAN. sertifikasi untuk meningkatkan kemampuan profesional pendidik, kebijakan baik kurikulum maupun standar pendidikan.

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PATUMBAK

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Pendidikan mempengaruhi secara penuh

BAB I PENDAHULUAN. manusia Indonesia, yaitu manusia yang mampu berfikir tinggi dan kreatif,

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang mempunyai perbedaan berbagai macam adat istiadat, bahasa,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan serta dipupuk secara efektif dengan menggunakan strategi

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

I. PENDAHULUAN. timbul pada diri manusia. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Pendidikan di Indonesia terus berkembang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang sangat signifikasi terhadap berbagai jenis dimensi kehidupan baik. dalam ekonomi, sosial, budaya maupun pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. negara yang menguasai pengetahuan (knowledges), keterampilan (skills),

BAB I PENDAHULUAN. Faturrahman Dkk, Pengantar Pendidikan, Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta, 2012, hlm 2

BAB I PENDAHULUAN. mengajar itulah yang disebut dengan pembelajaran. Ada dua hal tentang belajar;

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah upaya sadar dan terencana dalam proses pembimbingan

BAB I PENDAHULUAN. mengantisipasi, mengatasi persoalan-persoalan, dan tantangan-tantangan. yang terjadi dalam masyarakat pada kini dan masa depan.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar adalah ilmu-ilmu soasial terpadu yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

Nurmi Butar-Butar Guru SMP Negeri 19 Medan Surel :

Penerapan Metode Teknik Tugas Individual Dalam Pembelajaran PKn Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres 2 Ampibabo

BAB I PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung

BAB I PENDAHULUAN. 2012), hlm.7. 1 Fathurrohman, Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Teras,

Penggunaan metode yang baik dan tepat dapat berpengaruh dalam proses dan pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan yang

Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel :

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah hak semua anak. Dalam pembukaan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan pada hakikatnya merupakan kegiatan mendidik, mengajar,

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK). Karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK

BAB I PENDAHULUAN. mengalami proses pendidikan yang didapat dari orang tua, masyarakat maupun

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Kenyataan ini berlaku untuk semua mata pelajaran, tidak terkecuali

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED NOTE TAKING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan memegang peranan yang amat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan kompotensi dalam belajar mengajar (KBM) agar peserta

BAB I PENDAHULUAN. kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai yang ada didalam masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikannya. Menurut Dimyati dan Mujiono (2006:7) Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan pendidikan yang berlangsung dalam lingkungan. atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental.

YANIK SULISTYANI SDN Ngletih Kec.Kandat Kab.Kediri

BAB I PENDAHULUAN. yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN Palabatu 1 Melalui Metode Diskusi

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik. 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkembang secara optimal. Dalam era globalisasi yang ditandai dengan. masyarakat, dan berdaya saing tinggi dalam kehidupan global.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat menentukan bagi

Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Untuk Peningkatan Hasil Pembelajaran IPS Bagi Peserta Didik

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bilangan Berpangkat melalui Model Pembelajaran Discovery Learning

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu pembangunan,

HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN METODE THINK-PAIR-SHARE DAN METODE EKSPOSITORI

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan suatu proses yang dilakukan secara sadar pada

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik

BAB I PENDAHULUAN. kritis, kreatif dan mampu bersaing menghadapi tantangan di era globalisasi nantinya.

BAB I PENDAHULUAN. (beribadah) kepada penciptanya. Oleh karena itu Islam memandang kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan saja

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berujung pada pencapaian suatu kualitas manusia tertentu yang dianggap dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia dan negara-negara maju.

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pengetahuan dan keterampilan menjadi tanggung jawab satuan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI SIFAT-SIFAT BANGUN MATA PELAJARAN MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran adalah suatu sistem, artinya suatu keseluruhan yang terdiri dari komponen-komponen yang berinterelasi dan berinteraksi antara satu dengan yang lainnya dan dengan keseluruhan itu sendiri untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Adapun komponenkomponen tersebut meliputi: tujuan pendidikan dan pembelajaran, peserta didik atau siswa, tenaga kependidikan khususnya guru, perencanaan pembelajaran sebagai suatu segmen kurikulum, strategi pembelajaran, media pengajaran, dan evaluasi pembelajaran. 1 Dalam pengertian konvensional pembelajaran dipandang bersifat mekanistik dan merupakan otonomi guru untuk mengajar, guru menjadi pusat kegiatan. Dengan pandangan seperti itu, guru terdorong untuk menyampaikan informasi sebanyak-banyaknya, dan metode yang dominan yaitu ceramah dan tanya jawab. 2 Metode ceramah dan tanya jawab sering digunakan oleh seorang guru ketika mengajar, terutama guru agama. Hal ini dianggap karena kedua metode tersebut cukup sederhana dan tidak terlalu ribet dibandingkan menggunakan metode atau strategi yang lainnya. Terkadang siswa juga diberikan 1 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2001), 77. 2 Suyono dan Hariyanto, MS, Belajar dan Pembelajaran (Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2012), 16. 1

2 kesempatan untuk melakukan diskusi dengan teman kelompoknya dengan pengawasan oleh guru. Akan tetapi siswa masih suka ramai. Hal ini dikarenakan kurang fokusnya siswa ketika materi disampaikan. 3 Seorang guru ketika mengajar kebanyakan lebih mengutamakan kemampuan siswa untuk dapat menghafal informasi atau materi pelajaran. Otak siswa lebih sering dibebani dengan hafalan materi-materi pelajaran dibandingkan jika mereka harus memahami informasi yang diingatnya untuk dihubungkan dengan pengalaman mereka dalam kehidupan sehari-hari. Padahal jika dalam proses pengajaran kemudian dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari siswa, maka siswa akan lebih mudah menangkap materi yang diajarkan. Dihubungkannya dengan peristiwa sehari-hari berarti siswa dapat belajar dari sebuah pengalaman yang diperolehnya. Experience is the best teacher, pengalaman adalah guru yang terbaik. 4 Tugas seorang pengajar memang tidaklah mudah, karena selain harus dapat menguasai materi bidang studi yang diajarkannya, seorang pengajar dituntut untuk membuat peserta didiknya memahami apa yang telah ajarkannya. Oleh karena itu, seorang pengajar atau guru harus dapat memanfaatkan strategi-strategi pembelajaran yang efektif, menarik, dan bermakna bagi siswa dengan cara yang menarik sehingga adanya perasaan ingin tahu siswa meningkat dan memudahkan siswa untuk cepat memahami 3 Ibid, 16. 4 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zaini. Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1996), 70.

3 materi pelajaran tersebut. Bukan masanya lagi seorang guru hanya mengandalkan ceramah dalam menyampaikan materi. Penggunaan metode ceramah secara terus menerus dalam proses pembelajaran dikatakan kurang tepat karena dapat menimbulkan kejenuhan pada siswa. Oleh karena itu, guru dituntut untuk aktif dan kreatif membimbing siswa mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran adalah upaya seorang guru dalam membantu siswanya melakukan kegiatan belajar. Maka penggunaan strategi dalam kegiatan belajar mengajar perlu diterapkan. Hal ini diharapkan agar terwujudnya efisiensi dan efektivitas kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa. Penggunaan strategi pembelajaran diharapkan dapat membantu meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Karena strategi pembelajaran mencakup penggunaan pendekatan, metode dan teknik, bentuk media, sumber belajar, pengelompokan peserta didik, untuk mewujudkan interaksi edukasi antara pendidik dengan peserta didik, antar peserta didik, dan antara peserta didik dengan lingkungannya, serta upaya pengukuran terhadap proses, hasil, dan/atau dampak kegiatan pembelajaran. 5 Dalam hal ini, pembelajaran Aqidah Akhlak menjadi salah satu pelajaran yang penyampaiannya lebih efektif dan menarik dengan menggunakan strategi. Agar pembelajaran Aqidah Akhlak dapat berlangsung baik, maka harus menggunakan strategi yang relevan dengan materi yang diajarkan. Pelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah (MI) sangat 5 Abdul Majid, Strategi Pembelajaran (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), 6.

4 penting dalam pembentukan akhlak, cara berfikir, dan kepribadian siswa. Karena mata pelajaran Aqidah Akhlak adalah mata pelajaran yang bertujuan untuk membekali peserta didik agar dapat: 6 1. Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang akidah Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT. 2. Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari baik dalam kehidupan individu maupun sosial, sebagai manifestasi dari ajaran dan nilai-nilai akidah Islam. Berdasarkan dengan tujuan diatas, dalam pengajaran maka seorang guru harus membekali peserta didik agar dapat menjadi insan yang beriman, bertakwa, serta berakhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, proses pembelajaran harus menarik juga aktif antara guru dan siswa, dan siswa pun antusias setiap mengikuti proses pembelajaran. Namun, yang terjadi realitanya ketika proses pengajaran Aqidah Akhlak pada kelas IV MI Badrussalam Surabaya, guru lebih sering menggunakan metode ceramah dan pemberian tugas di LKS. Ketika hal 6 Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia no. 165, Kurikulum 2013 Mata Pelajaran PAI dan Bahasa Arab pada Madrasah, (Jakarta: Depag, 2014), 40.

5 tersebut dilakukan pada setiap pertemuan, lama-lama yang terjadi siswa akan merasa jenuh dengan pembelajaran yang ada. Kondisi seperti ini memang tidak dapat dibiarkan, karena jika dibiarkan secara terus menerus maka kejenuhan siswa dalam proses pembelajaran akan mengakibatkan siswa malas untuk belajar dan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan sangat kurang dan nilai siswa dalam pembelajaran tidak akan sesuai harapan. Selain itu, penggunaan metode ini dapat mengakibatkan suasana kelas menjadi ramai dan menimbulkan ketidakfokusan siswa terhadap materi yang diajarkan dan kesulitan dalam memahami materi. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran Aqidah Akhlak kelas IV, banyak siswa kelas IV yang masih kurang pemahamannya pada materi indahnya kalimat thayyibah assalamu alaikum. Masalah tersebut dibuktikan saat guru memberikan tes tulis kepada siswa, masih banyak yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Faktor internal yang melatarbelakangi kurangnya pemahaman siswa terhadap materi pelajaran adalah siswa kurang berkonsentrasi ketika guru menerangkan suatu materi pelajaran, kurang memiliki keberanian dalam bertanya maupun dalam mengutarakan pendapatnya baik kepada guru maupun kepada sesama temannya. Kurangnya umpan balik pertanyaan yang

6 diberikan oleh guru. Sedangkan faktor eksternalnya yaitu ketika di rumah, orang tua siswa tidak mendampingi anaknya ketika anaknya belajar. 7 Pemahaman seorang peserta didik ketika seorang guru menyampaikan materi pembelajaran itu sangat penting agar berhasil tercapainya tujuan pembelajaran, terutama pada pembelajaran Aqidah Akhlak materi Indahnya Kalimat Thayyibah (Assalamu alaikum), dimana pada materi ini siswa diharapkan untuk faham dengan Kalimat Thayyibah (Assalamu alaikum) dan dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga menjadikan pengalaman yang berkesan ketika siswa dapat mengaplikasikannya. Oleh karena itu, perlu adanya pembaharuan bagaimana supaya mata pelajaran Aqidah Akhlak materi Indahnya Kalimat Thayyibah (Assalamu alaikum) bisa menjadi menarik dan tidak membosankan bagi siswa kelas IV MI Badrussalam Surabaya. Agar tercipta proses pembelajaran Aqidah Akhlak yang efektif dan efisien, maka penggunaan strategi pembelajaran sangat berperan dalam meningkatkan pemahaman siswa. Salah satu upaya yang dilakukan peneliti yaitu dengan menggunakan strategi pembelajaran daftar terfokus. Alasan peneliti menggunakan strategi ini yaitu karena sesuai dengan karakter siswa dan materi yang diajarkan. Dapat dikatakan sesuai dengan karakter siswa dikarenakan ketika guru menyampaikan materi yang diajarkan dengan 7 Lilik Wuryani, Guru pelajaran Aqidah Akhlak Kelas IVB MI Badrussalam Surabaya, 17 November 2016.

7 menggunakan metode yang monoton, siswa cenderung ramai bercanda dengan temannya. Digunakannya strategi daftar terfokus, siswa bisa menjadi lebih fokus dengan daftar fokus yang diberikan guru terkait dengan topik materi. Karena siswa akan diminta guru untuk menjelaskan daftar fokus sesuai dengan pemahaman siswa secara bergantian. Sedangkan penggunaan strategi daftar terfokus dikatakan sesuai dengan materi karena strategi daftar terfokus ini dapat meningkatkan kecakapan menyimak, mengembangkan kemampuan berkonsentrasi, dan meningkatkan kecakapan menghafal. Jika ketiga hal ini menjadi satu, maka siswa akan lebih mudah dalam memahami. Siswa memang harus dapat memahami materi kalimat thayyibah Assalamu alaikum. Dikarenakan kalimat ini sering diucapkan dalam kehidupan sehari-hari. Maka harapan peneliti, jika siswa telah paham dengan materi ini, siswa dapat mengaplikasikan kalimat thayyibah Assalamu alaikum di dalam kehidupan sehari-hari mereka. Peneliti mengambil strategi daftar terfokus karena strategi ini dapat memfokuskan perhatian siswa tentang butirbutir penting yang dipelajari dan membantu guru menilai tingkat pemahaman siswa dalam menggambarkan butir-butir penting yang dipelajari. 8 Berdasarkan permasalahan pembelajaran di atas, maka perlu diadakannya sebuah penelitian dengan judul Penerapan Strategi Daftar Terfokus Untuk Meningkatkan Pemahaman Materi Indahnya Kalimat 8 Hisyam Zaini, Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: CTSD, 2004), 137.

8 Thayyibah Assalamu alaikum Pelajaran Aqidah Akhlak Kelas IV MI Badrussalam Surabaya. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti dapat merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana penerapan strategi daftar terfokus dalam meningkatkan pemahaman materi indahnya kalimat thayyibah (assalamu alaikum) pelajaran Aqidah Akhlak pada siswa kelas IV MI Badrussalam Surabaya? 2. Bagaimana peningkatan pemahaman materi indahnya kalimat thayyibah (assalamu alaikum) pelajaran Aqidah Akhlak melalui strategi daftar terfokus pada siswa kelas IV MI Badrussalam Surabaya? C. Tindakan yang Dipilih Tindakan yang dipilih untuk memecahkan masalah tentang rendahnya pemahaman siswa materi indahnya kalimat thayyibah (assalamu alaikum) pada pelajaran Aqidah Akhlak adalah dengan menerapkan strategi daftar terfokus pada siswa kelas IV MI Badrussalam Surabaya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 2 siklus. Satu siklusnya terdiri dari 2x35 menit. Dalam setiap siklusnya terdiri dari beberapa tahapan, diantaranya yaitu

9 perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), observasi (observing), dan refleksi (reflecting). D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat dilihat tujuan penelitian sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui penerapan strategi daftar terfokus dalam meningkatkan pemahaman materi indahnya kalimat thayyibah (assalamu alaikum) pelajaran Aqidah Akhlak pada siswa kelas IV MI Badrussalam Surabaya. 2. Untuk mengetahui peningkatan pemahaman materi indahnya kalimat thayyibah (assalamu alaikum) pelajaran Aqidah Akhlak melalui strategi daftar terfokus pada siswa kelas IV MI Badrussalam Surabaya. E. Ruang Lingkup Penelitian Agar penelitian ini dapat fokus dan tuntas, maka permasalahan di atas akan dibatasi pada hal-hal sebagai berikut: 1. Penelitian ini dilakukan pada kelas IVB MI Badrussalam Surabaya semester II tahun ajaran 2016/2017. Banyaknya siswa yang digunakan sebagai subjek penelitian ini adalah 36 siswa. 2. Tindakan dalam penelitian ini berupa penerapan strategi daftar terfokus.

10 3. Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan pada pelajaran Aqidah Akhlak dengan memilih KD: Mengetahui Kalimat Thayyibah Assalamu alaikum terkait topik Indahnya Kalimat Thayyibah Assalamu alaikum. Indikator: 1) Menyebutkan arti kalimat thayyibah assalamu alaikum, 2) Menyebutkan waktu yang tepat dalam membaca kalimat thayyibah assalamu alaikum, 3) Menjelaskan hikmah membaca kalimat thayyibah assalamu laikum. F. Signifikasi Penelitian 1. Bagi Peneliti a. Penelitian ini diharapkan dapat membantu untuk mengadakan dan mengembangkan penelitian lanjutan sehingga bisa mendapatkan datadata yang lengkap dan relevan. b. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman dan juga masukan bagi peneliti sebagai calon pengajar, sehingga bisa lebih berhasil dalam profesinya. c. Menambah ilmu pengetahuan khususnya dalam strategi daftar terfokus yang diterapkan pada peserta didik di MI Badrussalam Surabaya. 2. Bagi Guru Sebagai bahan pertimbangan oleh para guru untuk menerapkan strategi pembelajaran daftar terfokus pada materi yang sesuai. Agar para

11 guru dapat termotivasi untuk lebih kreatif dalam mengolah pembelajaran. Dan yang paling penting, para guru juga tidak hanya mengedepankan kemampuan kognitif siswa saja, tetapi juga memperhatikan kemampuan afektif dan psikomotorik siswa. 3. Bagi Siswa Adanya strategi daftar terfokus dalam pembelajaran Aqidah Akhlak khususnya pada materi indahnya kalimat thayyibah (assalamu alaikum) diharapkan dapat membantu siswa yang bermasalah atau mengalami kesulitan belajar, dengan strategi ini siswa dituntut untuk terlibat secara aktif dalam mengembangkan daya nalar serta mampu berfikir lebih kreatif sehingga memotivasi siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dengan baik, dan memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa. 4. Bagi Sekolah Dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi pelaksana pendidikan dalam mewujudkan sistem pembelajaran yang efektif dan efisien, dan memberikan alternatif dalam upaya meningkatkan kualitas proses pembelajaran di sekolah, khususnya pada mata pelajaran Aqidah Akhlak materi indahnya kalimat thayyibah (assalamu alaikum) di MI Badrussalam Surabaya.

12 G. Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan merupakan suatu aspek yang sangat penting. Karena sistematika pembahasan dimaksudkan untuk mempermudah pembaca memperoleh gambaran jelas tentang uraian penelitian atau skripsi ini. Sistematika pembahasan dalam skripsi ini diklasifikasikan menjadi lima bab yang terbagi menjadi sub bab yang saling berkaitan, adapun sistematikanya adalah sebagai berikut: Bab satu merupakan pendahuluan yang berisi latar belakang, rumusan masalah, tindakan yang dipilih, tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika pembahasan. Bab dua merupakan kajian teori tinjauan tentang pemahaman, definisi pemahaman, indikator pemahaman, tingkatan-tingkatan dalam pemahaman, faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman, pengertian strategi daftar terfokus, langkah-langkah strategi daftar terfokus, pengertian Aqidah Akhlak, fungsi Aqidah Akhlak, tujuan Aqidah Akhlak, ruang lingkup Aqidah Akhlak, dan materi kalimat thayyibah assalamu alaikum. Bab tiga merupakan pembahasan tentang metode penelitian yang meliputi metode penelitian, setting dan subyek penelitian, variabel yang diteliti, rencana tindakan, sumber data, teknik dan alat pengumpulan data, analisis data, indikator kinerja, tim peneliti dan tugasnya.