Persepsi siswa SMK Negeri 9 Muaro Jambi terhadap Pelaksanaan Layanan Mediasi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. lingkungan dan berhubungan dengan manusia. 1 Sebagai makhluk pribadi, ia

Sigit Sanyata

BAB I PENDAHULUAN. apa yang bagus, dan juga terhadap perkembangan belajarnya disekolah. Hal ini. yang sangat besar dalam perkembangan kepribadiannya.

BAB I PENDAHULUAN. diramalkan. Setiap masa yang dilalui merupakan tahap-tahap yang saling

BAB II KAJIAN TEORI. Indonesia, kata efektif memiliki arti mempunyai efek, pengaruh atau. dengan tujuan yang hendak dicapai.

Kemandirian sebagai tujuan Bimbingan dan Konseling Kompetensi peserta didik yang harus dikembangkan melalui pelayanan bimbingan dan konseling adalah k

untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang tidak dapat dipecahkan di sekolah tersebut. Pada dasarnya pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di

BAB I PENDAHULUAN. maupun informal. Keberhasilan pendidikan akan terjadi bila ada interaksi antara

FUNGSI DAN PRINSIP BIMBINGAN DAN KONSELING

Pengertian Bimbingan dan Konseling? Bimbingan dan Konseling adalah bantuan yang diberikan oleh guru pembimbing kepada semua siswa baik secara perorang

Kemandirian sebagai Tujuan Layanan Bimbingan dan Konseling Kompetensi SISWA yang dikembangkan melalui layanan bimbingan dan konseling adalah kompetens

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Hindam, 2013

V1. SIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Perkembangan pendidikan tanpa

BAB II KAJIAN TEORETIS

LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN. alizamar BK UNP Padang

BAB I PENDAHULUAN. belajar mengenali kemampuan diri dan lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. Bimbingan dan Konseling memiliki peranan yang sangat menentukan

BAB I PENDAHULUAN. hlm Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, Alfabeta, Bandung : 2005, hlm.

PARTISIPASI GURU BIDANG STUDY DALAM

BAB II LANDASAN TEORI. A. Kajian Tentang Layanan Penempatan dan Penyaluran. 1. Pengertian Layanan Penempatan dan Penyaluran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Belajar adalah suatu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa yang sangat kompleks. Banyak hal yang

LAYANAN BK 2 (Keterkaitan Aplikasi Instrumentasi Dengan 9 Jenis Layanan)

BAB I PENDAHULUAN. Abad 21 yang sedang berlangsung menjadikan kehidupan berubah dengan

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Sebelum dikaji tentang pengertian bimbingan dan konseling Terlebih dahulu diuraikan

ARTIKEL ILMIAH PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAKSANAAN LAYANAN KONSELING DI SMP NEGERI I MUARO JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas dana pembangunan sektor ekonomi, yang satu dan

Sigit Sanyata

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kinerja karyawan perusahaan. Dalam suatu proses pencapaian

LAYANAN KONSELING DI SEKOLAH (KONSEP & PRAKTIK)

1. PENDAHULUAN. Peningkatan kemajuan teknologi merupakan suatu proses yang terjadi dalam

I. PENDAHULUAN. kepribadian dan dalam konteks sosial (Santrock, 2003). Menurut Mappiare ( Ali, 2012) mengatakan bahwa masa remaja

perkembangan yang meliputi aspek pribadi, sosial, belajar dan karir.

1. PENDAHULUAN. kegiatan belajar mengajar di dalam kelas adalah sebuah proses dimana

I. PENDAHULUAN. bukan hanya dari potensi akademik melainkan juga dari segi karakter

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Menurut Sardiman (2014:12) Pendidikan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Prestasi merupakan sesuatu yang didambakan oleh semua orang dalam

mungkin terjadi proses interaksi bila satu unsur yang aktif.

BAB I PENDAHULUAN. Bimbingan dan konseling merupakan bagian penting dalam pelaksanaan

UPAYA GURU PEMBIMBING UNTUK MENCEGAH PERILAKU SISWA MENYIMPANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Sigit Sanyata

BAB I PENDAHULUAN. Salah satunya adalah krisis multidimensi yang diderita oleh siswa sebagai sumber

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bimbingan dan konseling merupakan bantuan individu dalam memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia seringkali terjadi konflik yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Bimbingan dan Konseling Sosial

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang, sehingga setiap siswa memerlukan orang lain untuk berinteraksi

Yusuf Hasan Baharudin Jurnal Tawadhu Vol. 1 no. 2, 2017

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Remaja mengalami perkembangan begitu pesat, baik secara fisik maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Pendekatan dan Teknik Bimbingan dan Konseling. Siti Fatimah, S.Psi., M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan pendidikan kedua setelah lingkungan keluarga, manfaat

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja seringkali dihubungkan dengan mitos dan stereotip mengenai

FUNGSI BIMBINGAN KONSELING ISLAMI DALAM PEMBINAAN AKHLAK SISWA DI SEKOLAH MENEGAH KEJURUAN (SMK MUHAMMADIYAH DELANGGU TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB II LANDASAN TEORI

ARTIKEL ILMIAH KREATIVITAS GURU PEMBIMBING DALAM MENCAPAI TUJUAN PENGEMBANGAN DIRI SISWA SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. adalah aset yang paling berharga dan memiliki kesempatan yang besar untuk

BAB 5. Gagasan tentang Pendidikan Resolusi Konflik

BAB II LANDASAN TEORI. yang terbentuk melalui pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari interaksi

PERSEPSI GURU BIDANG STUDI DAN SISWA TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DI SMAN 8 BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. paling dasar. Akan tetapi dalam kehidupan sehari-hari kita sering mengalami

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini keragaman fenomena sosial yang muncul di kota-kota besar di

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk yang paling tinggi derajatnya, makhluk yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengertian konsep diri, dimensi-dimensi dalam konsep diri, pembentukan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemampuan seseorang mengungkapkan pendapat sangat berkaitan dengan

A. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yaitu keterampilan menyimak, membaca, berbicara, dan menulis.

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya, perkawinan merupakan kehidupan yang berpijak pada rasa

BAB I PENDAHULUAN. mencerdasan kehidupan bangsa, serta membentuk generasi yang berpengetahuan

BAB II KAJIAN TEORI. Menurut Havighurst (1972) kemandirian atau autonomy merupakan sikap

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antara satu dengan lainnya, memiliki kecenderungan timbulnya

MAKALAH PERKEMBANGAN SISTEM INFORMATIKA PERAN BK TERHADAP TAWURAN PELAJAR DI INDONESIA Dosen Pengampu : Imam Azhari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. dijadikan sebagai sumbangan pemikiran yang perlu di pertimbangkan demi

KEDUDUKAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM SITEM PENDIDIKAN NASIONAL BERORIENTASIKAN BUDAYA

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai lembaga menyelenggarakan pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi, telah berdampak kepada munculnya bidang-bidang baru dalam dunia

BAB III PENYAJIAN DATA PELAKSANAAN KONSELING KELOMPOK DALAM MEMBENTUK JIWA KEPEMIMPINAN SISWA KELAS X1 DI SMAN 12 PEKANBARU

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Kegiatan Layanan Bimbingan dan Konseling. Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada dalam rangka upaya

BAB 1 PENDAHULUAN. sebenarnya ada dibalik semua itu, yang jelas hal hal seperti itu. remaja yang sedang berkembang.

PERTEMUAN KE 4 POKOK BAHASAN

PENGGUNAAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS XI SMK

BAB III TEORI TENTANG BIMBINGAN KARIR

BAB II KAJIAN PUSTAKA Kepuasan Siswa Atas Layanan Bimbingan dan Konseling

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa remaja berlangsung proses-proses perubahan secara biologis,

BAB IV PENILAIAN HASIL LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB I PENDAHULUAN. merupakan ujung tombak bagi keberhasilan proses pembelajaran. Seorang guru

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan dan saran akan diuraikan pada bab ini, yang disusun

SKRIPSI IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB KENAKALAN REMAJA PADA SISWA SMP PGRI 4 KOTA JAMBI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

I. PENDAHULUAN. kemandirian, kreativitas, dan produktivitas. Untuk itu diperlukan sistem

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Presentase Jumlah Pecinta Seni di Medan. Jenis Kesenian yang Paling Sering Dilakukan Gol. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN. yang berpendidikan akan mampu mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya dan

KISI KISI UKG 2015 GURU BK/KONSELOR

I. ANALISIS KEBUTUHAN A. RASIONAL Dasar pertimbangan atau pemikiran tentang penerapan program Bimbingan dan Konseling di sekolah bukan hanya terletak

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah mahluk sosial yang memiliki kemampuan untuk menyesuaikan tingkah

Transkripsi:

Persepsi siswa SMK Negeri 9 Muaro Jambi terhadap Pelaksanaan Layanan Mediasi Bimbingan dan konseling mencakup sepuluh jenis layanan dan enam bidang bimbingan. Salah satu layanan yang harus diaksanakan disekolah adalah layanan mediasi, yang juga meliputi enam bidan bimbingan yaitu bidan bimbingan pribadi, belajar, sosial, karir, keluarga dan agama. Layanan mediasi merupakan layanan konseling yang dilaksanakan konselor terhadap dua pihak atau lebih yang sedang dalam keadaan saling tidak menemukan kecocokan. Ketidakcocokan itu menjadikan mereka saling berhadapan, saling bertentangan, saling bermusuhan. Pihak-pihak yang berhadapan itu jauh dari rasa damai, bahkan mungkin berkehendak saling menghancurkan. Keadaan yang demikian itu akan merugikan kedua pihak atau lebih. Dengan layanan mediasi konselor berusaha mengantarai atau membangun hubungan di antara mereka, sehingga mereka menghentikan dan terhindar dari pertentangan lebih lanjut yang merugikan semua pihak. Prayitno (2004 : 2) Hasil pelaksanaan layanan mediasi diharapkan tidak hanya berhenti pada tingkat pemahaman dan sikap ( fungsi pemahaman) saja, melainkan teraktua lisasi dalam tingkah laku nyata yang menyertai hubungan kedua belah pihak. Hubungan yang positif, kondusif dan konstruktif itu dirasakan mebahagiakan pihak-pihak terkait dan memberikan manfaat yang cuku besar bagi mereke (fungsi pengentasan). Prayitno (2004:3). Berdasarkan pengertian diatas, maka layanan mediasi wajib dilaksanakan untuk menghindari siswa dari berbagai permasalahan dan konflik yang dapat menggangu, menghambat, atau menimbulkan masalah bagi siswa. Kenyataan

dilapangan yang sering dijumpai bahwa pemberian layanan mediasi yang diberikan guru pembimbing belum optimal, seperti memperlakukan siswa yang bermasalah dengan tidak adil dan permasalahan marak terjadi. Dengan demikian setiap kegiatan bimbingan dan konseling yang mengikuti pola umum itu harus harus mengandung unsur-unsur bidang bimbingan, jenis layanan dan kegiatan pendukung dan tahap kegiatan tertentu. Seluruh kegiatan tersebut ditunjukan terhadap sejumlah peserta didik (siswa) yang secara langsung menjadi tanggung jawab Guru Pembimbing. Kesimpulan dari penelitian tersebut siswa dalam pengaruh pergaulan bebas, perkelahian, tawuran disebabkan kepribadian yang lemah yang akhirnya akan berdampak pada nilai akademik ataupun non akademik. Untuk itu perlunya pihak sekolah untuk mengoptimalkan pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling baik preventif, kuratif maupun preservatif sehingga dapat meminimalisir perilaku menyimpang siswa. Pelaksanaan layanan mediasi pada tingkatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) lebih kepada pengembangan diri. Pengembangan diri memberikan kesempatan pada siswa untuk mengekpresikan dirinya, bakat, minat dengan difasilitasi oleh guru bimbingan dan konseling. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan dengan konseling individu yang berkenaan dengan masalah pribadi, sosial, belajar dan karir. Pengembangan diri siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ditujukan untuk menyeimbangkan antara kreativitas dan karir serta aspek pribadi. Persepsi (perception) adalah proses mengatur dan mengartikan informasi sensoris untuk memberikan makna. Sel-sel reseptor pada mata mencatat benda bewarna perak di angkasa, tetapi sel-sel tidak melihat sebuah pesawat; sel

reseptor di telinga bergetar dengan cara tertentu, tetapi sel-sel tidak mendengar sebuah simfoni. Pola-pola dari informasi sensoris inilah yang disebut dengan persepsi. Proses persepsi memberikan sudut pandang tiga dimensi tentang matahari terbenam, sebuah konser musik rock, sentuhan kasih sayang, rasa manis, dan juga aroma bunga dan mentol. Laura A. King (2013: 227) Persepsi mencakup dua fungsi utama yaitu : pertama, menentukan letak suatu objek, dan pengenalan, untuk menentukan jenis objek tersebut. Kedua mengurusi cara sistem persepsi untuk mempertahankan bentuk objek yang tetap, walaupun citra (bayangan) objek di retina berubah. Abdul rahman (2004 : 118). Di dalam Bimbingan dan Konseling terdapat beberapa jenis layanan yang salah satunya Layanan Mediasi. Mediasi berasal dari kata Media yang bearti perantara atau penghunbung. Dengan demikian mediasi bearti kegiatan yang mengentarai atau menghubungakan dua hal yang terpisah; menjalin dua hubungan dengan kondisi yang berbeda; mengadakan kontak sehingga dua yang semula tidak sama menjadi saling terkait yang dikemukakan oleh prayitno (2004 : 1) Layanan mediasi merupakan layanan konseling yang dilakukan konselor terhadap dua pihak atau lebih yang sedang dalam keadaan yang saling tidak menemukan kecocokan. Ketidakcocokan menjadikan mereka bertentangan bahkan bermusuhan. Pihak-pihak yang bertentangan itu jauh dari rasa damai dan bahkan berkehendak saling menghancurkan. Dengan adanya layanan mediasi, maka disini guru pembimbing berusaha mengatarai atau sebagai mediator diantara dua pihak yang saling berselisih.

Pelaksanaan Layanan Mediasi Seperti layanan-layanan lain, pelaksanaan layanan mediasi juga melalui proses atau tahapan-tahapan sebagai berikut : perencanaan, evaluasi, analisis hasil evaluasi, tindak lanjut dan laporan. Pertama, perencanaan. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah: a. mengidentifikasi pihak-pihak yang akan menjadi peserta layanan, b. Mengatur pertemuan dengan calon peserta layanan, c. Menetapkan fasilitas layanan, d. Menyiapkan kelengkapan administrasi. Kedua, pelaksanaan yang meliputi kegiatan : a. Menerima pihak-pihak yang berselisih atau bertingkai b. Menyelenggarakan penstrukturan layanan mediasi c. Membahas masalah yang dirasakan peserta layanan mediasi d. Menyelenggarakan perubahan tingkah laku peserta layanan e. Membina komitmen peserta layanan demi hubungan baik dengan pihak-pihak lain. Ketiga, evaluasi. Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah melakukan evaluasi terhadap hasil-hasil layanan mediasi. Fokus evaluasi hasil layanan ialah diperolehnya pemahaman baru (understanding) oleh klien, berkembangnya perasaan positif (comfort), dan kegiatan apa yang akan dilakukan oleh klien (action) setelah proses layanan berlangsung.

Keempat, analisis hasil evaluasi. Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah menafsirkan hasil evaluasi dalam kaitannya dengan ketuntasan penyelesaian masalah yang dialami oleh pihak-pihak yang telah mengikuti layanan mediasi. Kelima, tindak lanjut. Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah menyelenggarakan layanan mediasi lanjutan untuk membicarakan hasil evaluasi dan memantapkan upaya perdamaian diantara pihak-pihak yang berselisih atau bertikai. Keenam, laporan. Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah : a. Membicarakan laporan yang diperlukan oleh peserta layanan, b. Mendokumentasikan laporan layanan mediasi.