laporan yang digunakan, dan hal-hal yang berhubungan dengan sistem informasi akuntansi penggajian pegawai. BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini penulis menyimpulkan hasil penelitian yang didapat dengan menganalisa data yang tersedia serta memberikan saran yang dianggap penting untuk perbaikan di masa yang akan datang bagi instansi. BAB II DINAS PENDAPATAN PROVINSI SUMATERA UTARA A. Sejarah Ringkas Spirit desentralisasi, secara ekonomi menekankan pada upaya efisiensi dan efektivitas pengelolaan sumber daya daerah untuk meningkatkan pelayanan umum dan kesejahteraan masyarakat di daerah. Spirit good Governance mengedepankan perlunya transparansi, akuntabilitas dan mendekatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan. Sesuai dengan realitas dinamika yang berkembang khususnya yang terkait dengan merebaknya permasalahan pengelolaan APBD, pembiayaan dan terbatasnya sumber pendanaan. Maka perlu adanya upaya penyelarasan dengan paket Undang-undang keuangan Negara, yaitu UU No. 17/2003 tentang
keuangan Negara, UU No. 1/2004 tentang perbendaharaan Negara, UU No. 15/2004 tentang pemeriksaan dan tanggung jawab KN serta UU NO. 25/2004 tentang system perencanaan pembangunan nasional. Bahwa adanya Undang-undang Pemerintahan Daerah membawa konsekuensi pada penyerahan urusan dan pendanaan (money follow function). Akibat adanya penyerahan urusan dan pendanaan diperlukan kerangka hubungan keuangan dan daerah yang direfleksikan dalam hak dan kewajiban dibidang keuangan daerah. Hak daerah dibidang keuangan daerah : a. Menetapkan Pajak dan Retribusi Daerah b. Memperoleh Dana Perimbangan c. Memperoleh Pinjaman Kewajiban Daerah dibidang keuangan meliputi : a. Mengelola hak-haknya secara efisiensi dan efektif b. Sinkronisasi dengan kebijakan nasional c. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan Keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundangundangan, efisiensi, ekonomis, efektif, transparan dan bertanggung jawab dengan memperhatikan aspek keadilan, kepatutan dan manfaat untuk masyarakat. Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah didanai dari dan atas beban APBD, sedangkan urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintah didanai dari dan atas beban APBN. Semua penerimaan dan pengeluaran daerah dalam Tahun anggaran yang bersangkutan harus dimasukkan dalam APBD.
Pada mulanya urusan Pengelolaan Pendapatan Daerah berada dalam koordinasi Biro Keuangan (Sekretariat)sebagai Bagian Pajak dan Pendapatan. Berdasarkan SK Gubernur Sumatera Utara Nomor 102/II/GSU tanggal 6 Maret 1973 tentang Susunan Organisasi Tata Kerja Setwilda Tingkat I Sumatera Utara, sejak tanggal 16 Mei 1973 Biro Keuangan berubah nomenklatur menjadi Direktorat Keuangan, dengan demikian bagian Pajak dan Pendapatan juga berubah bentuk menjadi Sub. Direktorat Pendapatan Daerah pada Direktorat Keuangan. Dengan terbitnya SK Gubernur Sumatera Utara tanggal 21 Maret 1975 Nomor 137/II/GSU (berdasarkan SK MENDAGRI tanggal 7 Nopember 1974 Nomor Finmat 7/15/3/74), maka terhitung sejak tanggal 1 April 1975, Sub Direktorat Pendapatan Daerah ditingkatkan menjadi Direktorat Pendapatan Daerah. Pada tanggal 1 September 1975 melalui SK Mendagri No. KUPD 3/12/43 tentang pembentukan Dinas Pendapatan Daerah Tingkat II di seluruh Indonesia, maka Direktorat Pendapatan Daerah berubah menjadi Dinas Pendapatan Daerah. Pembentukkannya semula berdasarkan SK Gubernur Sumatera Utara Nomor 143/II/GSU, yang lebih lanjut dikukuhkan dengan PERDA Propinsi Sumatera Utara Nomor 4 Tahun 1976 (mulai berlaku tanggal 31 Maret 1976). Setelah Otonomi Daerah, tugas pokok dan fungsi Dinas Pendapatan Daerah diatur dalam Perda Propinsi Sumatera Utara No. 3 Tahun 2001 tentang organisasi Dinas-dinas Daerah Propinsi Sumatera Utara dan SK Gubernur Sumatera Utara No. 060.254.K Tahun 2002. Berdasarkan Perda Propinsi
Sumatera Utara No. 3 Tahun 2001 tentang Organisasi Dinas-dinas daerah Propinsi Sumatera Utara dan SK Gubernur Sumatera Utara No. 060.254.K Tahun 2002 tentang tugas, fungsi, dan tata kerja Dinas Pendapatan Daerah serta Organisasi dan tata kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Sumatera Utara, tugas pokok Dinas Pendapatan Daerah adalah menyelenggarakan sebagian kewenangan Pemerintah Propinsi dan tugas dekonsentrasi di bidang pendapatan daerah. Dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, dispenda berfungsi : Menyiapkan bahan perumusan perencanaan/program, kebijakan, dan pembinaan teknis di bidang pendapatan daerah. Menyelenggarakan pembinaan, program pajak kendaraan bermotor dan kendaraan di air, pajak pengambilan dan pemanfaatan air bawah tanah dan pajak bea balik nama kendaraan bermotor, retribusi dan pendapatan lainlain, pengendalian dan pembinaan. Selain melakukan tugas pokoknya juga berfungsi sebagai coordinator di bidang pendapatan daerah, dimana dari pungutan PAD tersebut yang secara langsung dikelola oleh Dipendasu antara lain pemungutan yang bersumber dari Pajak Daerah sedangkan pungutan lainnya dikelola secara teknis oleh instansi/unit kerja di Propinsi Sumatera Utara. 1. Visi Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara Dalam rangka menyikapi tugas pokok Dipendasu yaitu menyelenggarakan sebagian kewenangan daerah dan tugas dikonsentrasi di bidang pendapatan daerah, maka untuk melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya Dipendasu mengacu kepada Visi dan Misinya yang merupakan pedoman ataupun arahan dalam pelaksanaan tugasnya dengan memperhatikan Renstra Potensi Propinsi Sumatera Utara. Visi Dispendasu adalah : Menjadikan Dinas Pendapatan Daerah yang professional dan berkualitas dalam pemberdayaan potensi Daerah menuju Otonomi Daerah yang maju dan mandiri. 2. Misi Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara Sedangkan MISI Dispendasu adalah ; Meningkatkan kemandirian Daerah dalam pembinaan penyelenggaraan Pemerintahan Umum dan Pembangunan. Meningkatkan kualitas pelayanan yang profesional. 3. Logo Pemprovsu dan Makna Logo Pemprovsu Gambar II.1 Logo Pemprovsu Sumber : Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
Adapun makna logo pemprovsu yaitu : Kepala tangan yang diacungkan ke atas dengan menggenggam rantai beserta perisainya melambangkan kebulatan tekad perjuangan rakyat Provinsi Sumatera Utara melawan imperialisme/kolonialisme, feodalisme dan komunisme Batang bersudut lima, perisai dan rantai melambangkan kesatuan masyarakat didalam membela dan mempertahankan pancasila. Pabrik, pelabuhan, pohon karet, pohon sawit, daun tembakau, ikan, daun padi, dan tulisan SUMATERA UTARA melambangkan daerah yang indah permai masyhur dengan kekayaan alamnya yang melimpah limpah. Tujuh belas kuntum kapas, delapan sudut sarang laba laba dan empat puluh lima butir padi menggambarkan tanggal dan tahun kemerdekaan dimana ketiga tiganya ini berikut tongkat dibawah kepala dan tangan melambangkan watak kebudayan yang mencerminkan kebesaran bangsa, patriotisme, pencinta, keadaan dan pembela keadilan. Bukit barisan yang berpuncak lima melambangkan tata kemasyarakat yang berkepribadian luhur, bersemangat persatuan. B. Struktur Instansi/Organisasi Dalam hal memudahkan pengawasan dan pengaturan kerja terhadap pegawai diperlukan suatu struktur organisasi dalam perusahaan/instansi, sebuah perusahaan besar ataupun yang kecil tentunya sangat memerlukan
adanya struktur organisasi perusahaan, dimana struktur organisasi ini memberikan penjelasan tentang semua kedudukan ataupun jabatan-jabatan yang diemban oleh pegawai untuk mengetahui tugas dan batasan-batasan pekerjaan serta kepada siapa dia akan bertanggung jawab, sehingga akhirnya aktivitas organisasi akan berjalan dengan lancar dan tepat serta baik tanpa adanya kendala yang timbul dalam perusahaan tersebut.untuk memperjelas, pada Lampiran 2 berikut dapat ditampilkan gambar struktur organisasi perusahaan pada Dinas Pendapatan Daerah Sumatera Utara. C. Job Description berikut : Adapun job description dari masing-masing bagian adalah sebagai A. Kepala Dinas Kepala Dinas Pendapatan mempunyai tugas membantu Gubernur dalam melaksanakan tugas otonomi, tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan dibidang pendapatan. B. Sekretaris Sekretaris mempunyai tugas membantu Kepala dinas dalam pembinaan dan pengelolaan kepegawaian, keuangan, umum dan penyusunan program. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi Sekretaris dibantu oleh : 1. Sub Bagian Umum Mengumpulkan, mengelola dan menyajikan bahan/data untuk penyempurnaan dan penyusunan standar prosedur
penyelnggaraan urusan tata usaha, administrasi umum dan barang/perlengkapan serta pemberdayaan kepegawaian. Menyelenggarakan urusan tata usaha, administrasi umum dan barang/perlengkapan, serta administrasi kepegawaian sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Sekretaris, sesuai bidang tugasnya. 2. Sub Bagian Keuangan Mengumpulkan, mengelola dan menyajikan bahan/data untuk perencanaan pembaharuan dan penyempurnaan standar prosedur dan akuntabilitas pengelolaan keuangan. Menyelenggarakan administrasi keuangan dan membuat laporan keuangan sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. 3. Sub Bagian Program penyempurnaan dan penyusunan standar prosedur penyusunan program dinas. Menghimpun dan menyusun rencana belanja dinas, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. C. Kepala Bidang Pengembangan dan Pengendalian Kepala Bidang Pengembangan dan Pengendalian mempunyai tugas membantu Kepala dinas dalam bidang penyusunan perancanaan dan
pengembangan pendapatan daerah, evaluasi dan pengendalian pendapatan daerah serta hukum dan publikasi. Kepala bidang Pengembangan dan Pengendalian dibantu oleh : 1. Seksi Pengembangan dan Pengendalian Pendapatan Daerah, mempunyai tugas : penyempurnaan dan penyusunan standar penerimaan, penggalian dan pengelolaan potensi daerah dan perencanaan target pendapatan daerah. Melaksanakan pengkajian dalam pengembangan pengolahan sumber pendapatan daerah, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. 2. Seksi Evaluasi dan Pengendalian Pendapatan Daerah, mempunyai tugas : penyempurnaan dan penyusunan standar evaluasi pengendalian pendapatan daerah. Melaksanakan evaluasi dan pembinaan pendapatan daerah, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. 3. Seksi Hukum dan Publikasi, mempunyai tugas : Menyelenggarakan penyusunan dan eksaminasi produk hukum.
penyempurnaan dan penyusunan bahan pelaporan untuk publikasi. Menyelenggarakan publikasi, sesuai standard an rencana yang ditetapkan. D. Kepala Bidang Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan Di Atas Air. Kepala Bidang Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan Di Atas Air (PKB-KAA) mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam bidang teknis perpajakan, keberatan dan sengketa PKB-KAA, pembukuan dan pelaporan PKB-KAA serta Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Kendaraan di Atas Air yang selanjutnya disebut BBN/KB- KAA. Untuk melaksanakan tugasnya, Kepala bidang PKB-KAA dibantu oleh : 1. Seksi Teknis PKB-KAA, mempunyai tugas : penyempurnaan dan penyusunan standar bimbingan teknis pemungutan dan pengelolaan surat paksa serta intensifikasi dan ekstensifikasi pemungutan PKB-KAA serta BBN/KB-KAA. penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan
pengembangan dan peningkatan teknis perpajakan, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. Menyelenggarakan pemberian bimbingan teknis pemungutan dan pengelolaan intensifikasi/ekstensifikasi pemungutan serta sosialisasi ketentuan yang berlaku, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. 2. Seksi Keberatan, Piutang dan Penagihan PKB-KAA, mempunyai tugas : penyempurnaan dan penyusunan standar pengajuan permohonan atas keberatan Pajak Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disebut PKB, Pajak Kendaraan di Atas Air yang selanjutnya disebut PKAA, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disebut BBN-KB, Bea Balik Nama Kendaraan di Atas Air yang selanjutnya disebut BBN-KAA dari wajib pajak, memberikan pertimbangan atas keberatan PKB-PKAA, BBN-KB, BBN-KA, merumuskan kebijakan dalam rangka penagihan piutang PKB-PKAA, BBN-KB dan BBN-KAA. penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan pengembangan dan peningkatan penyelesaian keberatan PKB- PKAA, BBN-KB dan BBN-KA sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.
Menyelenggarakan penanganan atas keberatan dari wajib pajak, pemberian pertimbangan keberatan PKB-KAA, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. 3. Seksi Pembukuan dan Pelaporan mempunyai tugas : penyempurnaan dan penyusunan standar pembukuan, pembuatan laporan, penelitian laporan dan perhitungan bagian provinsi dan kabupaten/kota dari PKB-KAA serta BBN/KB-KAA. penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan pengembangan dan peningkatan pembukuan pelaporan, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. Menyelenggarakan urusan pembukuan, penelitian dan pembuatan laporan penetapan dan realisasi, denda dan tunggakan serta penelitian laporan dari Unit-unit Pelaksanaan Teknis Dinas, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. perhitungan biaya pemungutan PKB/BBN-KB, PKA/BBN-KAA, bagi hasil PKB/BBN-KB, PKAA/BBN-KAA kepada pemerintah kabupaten. E. Kepala Bidang Pajak Air dan Pajak Lainnya.
Kepala Bidang Pajak Air dan Pajak Lainnya mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam bidang teknis perpajakan, keberatan dan sengketa perpajakan, pembukuan dan pelaporan. Untuk melaksanakan tugasnya Kepala Bidang Pajak Air dan Pajak Lainnya, dibantu oleh : 1. Seksi Teknis Perpajakan penyempurnaan dan penyusunan standar bimbingan teknis pemungutan dan pengelolaan surat paksa serta intensifikasi dan ekstensifikasi pemungutan Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah / Air Permukaan yang selanjutnya disebut PPP- ABT/APU dan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disebut PKB-KB. penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan pengembangan dan peningkatan teknis perpajakan, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. Menyelenggarakan pemberian bimbingan teknis pemungutan dan pengelolaan intensifikasi/ekstensifikasi pemungutan serta sosialisasi ketentuan yang berlaku, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan 2. Seksi Keberatan dan Sengketa Perpajakan,mempunyai tugas :
penyempurnaan dan penyusunan standar-standar pengajuan permohonan keberatan, penetapan denda dan sanksi kelalaian pembayaran PPP-ABT/APU dan PBB-KB. penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan pengembangan dan peningkatan penyelesaian keberatan perpajakan lainnya, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. Menyelenggarakan penanganan atas keberatan dari wajib pajak, pemberian pertimbangan keberatan PKB-KAA, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan 3. Seksi Pembukuan dan Pelaporan, mempunyai tugas : penyempurnaan dan penyusunan standar pembukuan, pembuatan laporan, penelitian laporan dan perhitungan bagian provinsi dan kabupaten/kota dari PPP-ABT/APU dan PBB-KB. penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan pengembangan dan peningkatan pembukuan pelaporan, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. Menyelenggarakan urusan pembukuan, penelitian dan pembuatan laporan penetapan dan realisasi, denda dan tunggakan serta
penelitian laporan dari Unit-unit Pelaksanaan Teknis Dinas, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. F. Kepala Bidang Retribusi dan Pendapatan Lainnya. Kepala Bidang Retribusi dan Pendapatan Lainnya mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam bidang teknis retribusi, pendapatan lainnya, pembukuan dan pelaporan. Kepala Bidang Retribusi dan Pendapatan Lainnya, dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh : 1. Seksi Retribusi penyempurnaan dan penyusunan standar penetapan jenis retribusi, teknis pemungutan dan tata adminitrasi retribusi, penetapan target serta koordinasi dan kerja sama dalam pemungutan retribusi. penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan pengembangan dan peningkatan teknis retribusi, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. Menyelenggarakan pemberian bimbingan teknis pemungutan dan pengelolaan intensifikasi/ekstensifikasi pemungutan serta sosialisasi ketentuan yang berlaku, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan 2. Seksi Pendapatan Lainnya
penyempurnaan dan penyusunan standar-standar koordinasi, pemungutan dan pengadministrasi serta optimalisasi Pendapatan berupa Bagi Hasil Pajak-Bukan Pajak (BHP-BP), Penerimaan Lainnya dan setoran laba Badan Usaha Milik daerah yang selanjutnya disebut BUMD. penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan pengembangan dan peningkatan penyelesaian keberatan perpajakan lainnya, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. Menyelenggarakan koordinasi dan optimalisasi pendapatan lainnya dan setoran laba BUMD, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. 3. Seksi Pembukuan dan Pelaporan penyempurnaan dan penyusunan standar pembukuan, pembuatan laporan penerimaan retribusi, pendapatan lainnya, serta penelitian laporan dari instansi pemungut. penyusunan rencana jangka menengah dan tahunan pengembangan dan peningkatan pembukuan pelaporan, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.
Menyelenggarakan pembukuan dan pelaporan penerimaan retribusi pendapatan lainnya serta penelitian atas laporan dari unit pemungut, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan. G. Kepala Pusat Informasi Pendapatan Daerah (PIPD) 1. Kepala Unit Pelaksana Teknis mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam pengadministrasian, pengelolaan, penyajian, pengembangan sistem otomatisasi komputerisasi basis data objek, subjek dan potensi pajak daerah, retrubusi daerah, dan pendapatan lainnya serta pembangunan sistem informasi pendapatan daerah. 2. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud point (1), Kepala Unit Pelaksana Teknis menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan program kerja dan rencana kegiatan dibidang informasi pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan lainnya; b. Penyelenggaraan pembangunan, pengembangan, perawatan dan pemeliharaan sistem data basis data objek, subjek dan potensi pajak daerah, retribusi daerah dn pendapatan lainnya, sesuia ketentuan dn standar yang berlaku; c. Penyelenggaraan pembangunan, pengembangan dan perawatan sistem otomatisasi dan komputerisasi pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan lainnya; d. Pelaksanaan pengendalian sistem informasi pajak daerah ;
e. Penyajian dan pendistribusian data dan informasi pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan lainnya sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas, sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; g. Pemberian masuk yang perlu Kepala Dinas, sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; h. Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya Kepada Kepala Dinas, sesuai standar yang ditetapkan; 3. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi Kepala Unit Pelaksana Teknis dibantu oleh : a. Sub Bagian Tata Usaha, mempunyai tugas : Menyusun program kerja dan rencana kegiatan di bidang informasi pendapatan daerah; Menatausahakan data dan informasi pendapatan daerah sesuai dengan kebutuhan Dinas; Menyajikan data dan informasi pendapatan daerah sesuai dengan ketentuan yang berlaku; Melaksanakan penyiapan usulan pengadaan dan perawatan piranti keas dan lunak, otomatisasi dan komputerisasi; Melaksanakan kegiatan ketatausahaan dibidang informasi pendapatan daerah, sesuai dengan standar yang ditetapkan; Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala UPT:
Memberikan masukan yang perlu yang perlu kepada UPT, sesuai dengan bidang tugasnya; Melaporkan dan mempertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya Kepala UPT, sesuai dengan bidangnya; b. Seksi Pengolahan Data Pendapatan Daerah : Menyusun program kerja dan rencana kegiatan pengelolaan data objek, subjek dan potensi pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan lainnya sesuai dengan standar yang ditetapkan; Menghimpun dan mengkaji data objek, subjek dan potensi pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan lainnya sesuai dengan standar yang ditetapkan; Melakukan penyesuaian otomatisasi dan komputerisasi penyajian data objek, subjek dan potensi daerah dan pendapatan lainnya; Melaksanakan pengembangan sistem otomatisasi dan komputerisasi penyajian data objek, subjek dan potensi pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan lainnya; Melaksanakan tugas lain yang diberikan kepala UPT, sesuai dengan bidang tugasnya; Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala UPT, sesuai dengan bidang tugasnya yang telah ditetapkan peraturan pemerintah;
Melaporkan dan mempertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya kepada Kepala UPT, sesuai dengan bidang tugasnya; c. Seksi Informasi dan Manajemen Pendapatan Daerah, mempunyai tugas : Menyusun program kerja dan rencana kegiatan pengelolaan informasi objek, subjek dan potensi pajak daerah dan pendapatan lainnya sesuai dengan standar yang ditetapkan; Menghimpun dan mengkaji informasi objek, subjek dan potensi pajak daerah, retribusi daerah, retribusi daerah dan pendapatan lainnya sesuai dengan standar yang ditetapkan ; Melakukan penyusunan otomatisasi dan komputerisasi informasi objek, subjek dan potensi pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan lainnya; Melaksanakan pengembangan sistem otomatisasi dan komputerisasi penyajian informasi objek, subjek dan potensi pajak daerah, retribusi daerah, dan pendapatan lainnya; Melaksanakan tugas lain yang diberikan kepada Kepala UPT, sesuai dengan bidang tugasnya; Memberikan masukkan yang perlu kepada Kepala UPT, sesuai dengan bidang tugasnya; Melaporkan dan mempertanggungjawabkan atas pelaksanaan tugasnya kepada Kepala UPT.
D. Jaringan Kegiatan Instansi pemerintah adalah salah satu organisasi yang melaksanakan fungsinya sesuai dengan yang ditugaskan atau yang diinginkan pemerintah. Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara merupakan instansi yang mengumpulkan semua pendapatan daerah yang berasal dari pajak, retribusi dan lainnya untuk didistribusikan ke pemerintah. Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara lebih berorientasi pada pelayanan masyarakat untuk pemungutan paj3ak dan sebagainya. Dengan demikian, diharapkan pelayanan yang dilakukan Dispenda mampu menarik masyarakat maupun perusahaan untuk membayar kewajibannya. E. Kinerja Kegiatan Terkini Setiap organisasi tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan organisasi, butuh waktu untuk mencapai itu semua, begitu juga pada Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara, dispenda terus berusaha agar tujuan yang telah digariskan dapat terwujud. Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja kegiatan terkini yang dijalankan Dispendasu adalah terus memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat, memberikan alternatif-alternatif kepada masyarakat agar dapat dengan mudah membayar pajaknya. Menyadarkan masyarakat bahwa membayar pajak itu penting untuk anggaran pemerintah membantu masyarakat dalam membangun kesejahteraan dan megurangi kemiskinan yang ada di Indonesia. Membuat sumber daya alam yang ada di Indonesia dapat dimanfaatkan dengan baik.
F. Rencana Kegiatan Rencana kegiatan Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara antara lain sebagai berikut :Mengejar target estimasi penerimaan pajak daerah dan sumber pendapatan lainnya sepanjang tahun 2014 serta mengejar kembali angka angka pendapatan daerah seperti tunggakan pajak kendaraan bermotor, pajak air permukaan, bea balik nama kendaraan bermotor yang porsi pencapaiannya sepanjang tahun 2014.