BAB II BIRO PERLENGKAPAN DAN PENGELOLAAN ASET SETDAPROVSU

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II BIRO PERLENGKAPAN DAN PENGELOLAAN ASET SETDAPROVSU"

Transkripsi

1 8 BAB II BIRO PERLENGKAPAN DAN PENGELOLAAN ASET SETDAPROVSU A. Sejarah Ringkas Pada zaman pemerintahan Belanda, Sumatera Utara merupakan suatu pemerintahan yang bernama Gouvernement van Sumatra dengan wilayah meliputi seluruh pulau Sumatera, dipimpin oleh seorang Gubernur berkedudukan di kota Medan. Setelah kemerdekaan, dalam sidang pertama Komite Nasional Daerah (KND), Provinsi Sumatera kemudian dibagi menjadi tiga sub provinsi, yaitu: Sumatera Utara, Sumatera Tengah, dan Sumatera Selatan. Provinsi Sumatera Utara sendiri merupakan penggabungan dari tiga daerah administrative yang disebut Keresidenan, yaitu: Keresidenan Aceh, Keresidenan Sumatera Timur, dan Keresidenan Tapanuli. Dengan diterbitkannya Undang-Undang Republik Indonesia (R.I) No. 10 Tahun 1948 pada tanggal 15 April 1948, ditetapkan bahwa Sumatera dibagi menjadi tiga provinsi yang masing-masing berhak mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri yaitu: Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Sumatera Tengah, dan Provinsi Sumatera Selatan. Tanggal 15 April 1948 selanjutnya ditetapkan sebagai hari jadi Provinsi Sumatera Utara. Pada awal tahun 1949, dilakukan kembali reorganisasi pemerintahan di Sumatera. Dengan Keputusan Pemerintah Darurat R.I Nomor 22/Pem/PDRI pada 8

2 9 tanggal 17 Mei 1949, jabatan Gubernur Sumatera Utara ditiadakan. Selanjutnya dengan Ketetapan Pemerintah Darurat R.I pada tanggal 17 Desember 1949, dibentuk Provinsi Aceh dan Provinsi Tapanulu/ Sumatera Timur. Kemudian, dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- undang No.5 Tahun 1950 pada tanggal 14 Agustus 1950, ketetapan tersebut dicabut dan dibentuk kembali Provinsi Sumatera Utara. Dengan Undang-Undang R.I No. 24 Tahun 1956 yang diundangkan pada tanggal 7 Desember 1956, dibentuk Daerah Otonom Provinsi Aceh, sehingga wilayah Provinsi Sumatera Utara sebahagian menjadi wilayah Provinsi Aceh. Motto Daerah, adalah Tekun Berkarya, Hidup Sejahtera, Mulia Berbudaya. 1. Visi dan Misi Biro Perlengkapan dan Pengelolaan Aset Setdaprovsu Visi: Menjadikan Biro Perlengkapan dan Pengelolaan Aset Setdaprovsu sebagai pembantu pengelola barang milik daerah yang transparan dan berdaya saing dengan meningkatkan sumber daya aparatur yang mempunyai pengetahuan pengelolaan barang milik daerah yang berbasis teknologi sehingga terpenuhinya pengelolaan barang milik daerah yang berkualitas. Misi: 1. Meningkatkan sarana dan prasarana yang berkualitas sesuai dengan perkembangan teknologi. 2. Bertambahnya sumber daya aparatur yang memiliki pengetahuan dalam pengelolaan barang milik daerah yang berbasis teknologi

3 10 sehingga terciptanya tertib pengelolaan barang milik daerah untuk menuju wajar tanpa pengecualian 3. Meningkatkan kinerja seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dengan dukungan kualitas dan kuantitas barang milik daerah. 2. Makna Logo Setdaprovsu Gambar 2.1 Logo Pemprovsu Sumber: Biro Perlengkapan dan Pengelolaan Aset Setdaprovsu Pengertian lambang daerah pemerintah Provinsi Sumatera Utara: a. Kepalan tangan yang diacungkan ke atas dengan menggenggam rantai beserta perisainya melambangkan kebulatan tekad perjuangan rakyat Provinsi Sumatera Utara melawan imperialisme/ kolonialisme, feodalisme, dan komunisme. b. Batang Bersudut Lima, Perisai dan Rantai melambangkan kesatuan masyarakat di dalam membela dan mempertahankan Pancasila. c. Pabrik, Pelabuhan, Pokok Karet, Pohon Sawit, Daun Tembakau, Ikan, Daun Padi dan Tulisan SUMATERA UTARA melambangkan daerah

4 11 yang indah, permai dan masyhur dengan kekayaan alamnya yang melimpah-limpah. d. Tujuh Belas Kuntum Kapas, Delapan Sudut Sarang Laba-laba dan Empat Puluh Lima Butir Padi menggambarkan tanggal bulan dan tahun kemerdekaan dimana ketiga-tiganya ini berikut tongkat di bawah kepalan tangan melambangkan watak kebudayaan yang mencerminkan kebesaran bangsa, patriotism, pencinta, keadaan, dan pembela keadilan. e. Bukit Barisan yang Berpuncak Lima melambangkan tata kemasyarakatan yang berkepribadian luhur, bersemangat, persatuan kegotongroyongan yang dinamis. B. Struktur Organisasi Setiap instansi perkantoran pasti memiliki struktur organisasi, struktur organisasi sangat penting di dalam perkantoran karena berfungsi sebagai landasan bagi seluruh fungsi yang ada dalam organisasi untuk melaksanakan tugas, wewenang, dan tanggung jawab dari setiap fungsi. Biro Perlengkapan dan Pengelolaan Aset Setdaprovsu menganut struktur garis lurus staf (Line Staff Organization) yang sesuai dengan kantor tersebut karena: a. Pembagian tugas secara jelas dapat dibedakan b. Kepala Biro langsung memerintah dan memberikan petunjuk-petunjuk kepada kepala bagian untuk diteruskan kepada bawahannya yang sudah ditentukan berdasarkan spesialisasi tugas.

5 12 Wewenang dari puncak pimpinan dilimpahkan sepenuhnya kepada bawahannya dalam bidang pekerjaan sepanjang yang menyangkut bidang kerjanya. Biro Perlengkapan dan Pengelolaan Aset Setdaprovsu dipimpin oleh seorang Kepala Biro yang membawahi kepala bagian yang terdiri dari: 1. Kepala Bagian Analisa Kebutuhan dan Pengelolaan Aset 2. Kepala Bagian Perawatan 3. Kepala Bagian Distribusi 4. Kepala Bagian Pengadaan Struktur organisasi Biro Perlengkapan dan Pengelolaan Aset Setdaprovsu dapat dilihat pada Lampiran 2. C. Job Description Adapun uraian tugas dari Biro Perlengkapan Setdaprovsu adalah: 1. Biro perlengkapan dan pengelolaan aset mempunyai tugas membantu setdaprovu dalam menyusun konsep kebijakan Kepala Daerah dalam penyelenggaraan urusan pemerintahn atas pelaksanaan pembinaan, koordinasi, fasilitasi, monitoring, evaluasi, dan pengendalian pelaksanaan pengadaan, analisa, kebutuhan dan pengelolaan asset, distribusi, penyimpanan, penghapusan dan perawatan. 2. Biro perlengkapan dan pengelolaan aset menyelenggarakan fungsi: a. Penyelenggaraan persiapan dan mengkoordinasikan penyusunan konsep kebijakan Kepala Daerah dalam pembinaan, fasilitasi, monitoring,

6 13 evaluasi, koordinasi dan pengendalian pelaksanaan pengadaan, analisa kebutuhan dan pengelolaan aset, distribusi, penyimpanan, penghapusan dan perawatan. b. Penyelenggaraan fasilitasi, koordinasi, monitoring, evaluasi, dan pengendalian pelaksanaan kebijakan Kepala Daerah di bidang pengadaan, analisa kebutuhan dan pengelolaan asset, pendistribusian, penyimpanan, pneghapusan dan perawatan barang daerah. 3. Kepala Biro Perlengkapan dan Pengelolaan Aset, mempunyai uraian tugas: a. Menyelenggarakan pembinaan, bimbingan, arahan dan penegakan disiplin pegawai pada lingkup Biro Perlengkapan dan Pengelolaan Aset. b. Menyelenggarakan penetapan dan penyajian bahan/data dalam urusan perlengakapan dan pengelolaan asset daerah c. Menyelenggarakan penyusunan dan penetapan perencanaan dan program kegiatan biro, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. d. Menyelenggarakan penyusunan dan penetapan standar, norma dan kriteria penyelenggaraan urusan perlengkapan dan pengelolaan asset daerah. e. Menyelenggarakan pembinaan, koordinasi, fasilitasi, monitoring, evaluasi, pengendalian dan kebijakan urusan perlengkapan dan pengelolaan asset daerah di bidang pengadaan, analisa kebutuhan, pengelolaan aset, distribusi, penyimpanan, penghapusan dan perawatan. f. Menyelenggarakan pengkajian, analisa dan meneliti pengelolaan urusan perlengkapan dan pengelolaan asset di bidang pengadaan,

7 14 analisa kebutuhan dan pengelolaan asset, distribusi, penyimpanan, penghapusan dan perawatan barang daerah/negara. 4. Dalam melaksanakan tugas, fungsi dan uraian tugas, Kepala Biro Perlengkapan dan Pengelolaan Aset, dibantu: Bagian Pengadaan, Bagian Analisa Kebutuhan dan Pengeloalaan Aset, Bagian Distribusi, Penyimpanan dan Penghapusan, dan Bagian Perawatan. a. Bagian Pengadaan 1. Kepala Sub Bagian Tata Usaha, mempunyai uraian tugas: a. Melaksanakan pembinaan, bimbingan dan arahan kepada staf pada lingkup Sub Bagian Tata Usaha; b. Melaksanakan pengumpulan, penyusunan, pengolahan dan penyajian bahan/data dalam penyelenggaraan urusan ketatausahaan/administrasi, arsip, dokumen dan naskah dinas; c. Melaksanakan penyusunan dan penyempurnaan perencanaan dan program kegiatan dalam penyelenggaraan ketatausahaan, administrasi, arsip, dokumen dan naskah dinas, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; d. Melaksanakan pengaturan, penghimpunan dan pengkoordinasian laporan-laporan internal Biro (LAKIP, LKPJ, LPPD dan Renstra); e. Melaksanakan fasilitasi pembayaran gaji pegawai di lingkungan internal Biro, sesuai ketentuan perundang-undangan dan standar yang ditetapkan;

8 15 2. Kepala Sub Bagian Standarisasi dan Harga, mempunyai uraian tugas : a. Melaksanakan pembinaan, bimbingan dan arahan kepada staf pada lingkup Sub Bagian Standarisasi dan Harga; b. Melaksanakan pengumpulan, penyusunan, pengolahan dan penyajian bahan/data dalam penyelenggaraan pengelolaan urusan standarisasi dan harga; c. Melaksanakan penyusunan dan penyempurnaan perencanaan dan program kegiatan dalam penyelenggaraan standar dan harga, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; d. Melaksanakan penyusunan penyempurnaan standar, norma dan kriteria dalam penyelenggaraan urusan harga dan standarisasi; e. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, fasilitasi, monitoring, evaluasi, pengendalian dan kebijakan dalam penyelenggaraan urusan standarisasi dan harga; 3. Kepala sub bagian Pembelian, mempunyai uraian tugas : a. Melaksanakan pembinaan, bimbingan dan arahan kepada staf pada lingkup Sub Bagian Pembelian; b. Melaksanakan pengumpulan, penyusunan, pengelohan dan penyajian bahan/data dalam penyelenggaraan urusan pembelian; c. Melaksanakan penyusunan dan penyempurnaan perencanaan dan program kegiatan dalam urusan pembelian, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

9 16 d. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, fasilitasi, monitoring, evaluasi, pengendalian dan kebijakan dalam penyelenggaraan pembelian; e. Melaksanakan persiapan penetapan kebijakan pembelian barang daerah, sesuai standar yang ditetapkan; b. Bagian Analisa Kebutuhan dan Pengelolaan Aset 1. Bagian Analisa Kebutuhan dan Pengelolaan Aset mempunyai tugas membantu Kepala Biro dalam penyelenggaraan pengelolaan urusan analisa kebutuhan dan pengelolaan aset dibidang analisa kebutuhan, pengelolaan aset, data, evaluasi dan pelaporan; 2. Bagian Analisa Kebutuhan dan Pengelolaan Aset, menyelenggarakan fungsi : a. Penyelenggaraan pembinaan, bimbingan dan arahan kepada staf pada lingkup Bagian Analisa Kebutuhan dan Pengelolaan Aset; b. Penyelenggaraan pengolahan bahan/data untuk penyempurnaan dan penyususnankebijakan, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan standar dalam penyelenggaraan urusan analisa kebutuhan dan pengelolaan aset; c. Penyelenggaraan penyusunan perencanaan dan program kegiatan dibidang pengelolaan analisa kebutuhan dan pengelolaan aset, sesuai ketentuan perundang-undangan; d. Penyelenggaraan pengkajian dan evaluasi terhadap telaahan staf bidang analisa kebutuhan dan pengelolaan aset;

10 17 e. Penyelenggaraan pembinaan, koordinasi, fasilitasi, sosialisasi, monitoring, evaluasi, pengelolaan dan kebijakan penyelenggaraan urusan analisa kebutuhan, aset, data, evaluasi dan pelaporan, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan standar yang ditetapkan; 3. Kepala Bagian Analisa Kebutuhan dan Pengelolaan Aset, mempunyai uraian tugas: a. Menyelenggarakan pembinaan, bimbingan dan arahan kepada staf pada Bagian Analisa Kebutuhan dan Pengelolaan Aset ; b. Menyelenggarakan pengolahan bahan/data untuk penyempurnaan dan penyusunan kebijakan, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan standar penyelenggaraan pengelolaan urusan analisa kebutuhan dan pengelolaan aset; c. Menyelenggarakan penyusunan perencanaan dan program kegiatan dibidang penyelenggaraan pengelolaan urusan analisa kebutuhan dan pengelolaan aset, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; d. Menyelenggarakan pembinaan, koordinasi, fasilitasi, monitoring, evaluasi, pengendalian dan kebijakan penyelenggaraan urusan analisa kebutuhan, pengelolaan aset, data, evaluasi dan pelaporan; e. Menyelenggarakan penyusunan laporan neraca daerah di lingkungan SKPD atas kebutuhan dan pengelolaan aset;

11 18 4. Untuk melaksanakan tugas, fungsi dan uraian tugas, Kepala Bagian Analisa Kebutuhan dan Pengelolaan Aset, dibantu : Sub Bagian Analisa Kebutuhan, Sub Bagian Pengelolaan Aset, Sub Bagian Data, Evaluasi dan Pelaporan. 1. Kepala Sub Bagian Analisa Kebutuhan dan Pengelolaan Aset, mempunyai uraian tugas : a. Melaksanakan pembinaan,bimbingan dan arahan kepada staf pada lingkup Sub Bagian Analisa Kebutuhan; b. Melaksanakan pengumpulan, penyusunan, pengolahan dan penyajian bahan/data dalam penyelenggaraan urusan analisa kebutuhan; c. Melaksanakan penyusunan dan penyempurnaan perencanaan dan program kegiatan dalam penyelenggaraan pengelolaan urusan analisa kebutuhan, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; d. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, fasilitasi, monitoring, evaluasi, pengendalian dan kebijakan dalam penyelenggaraan urusan analisa kebutuhan; e. Melaksanakan inventarisasi dan identifikasi data/bahan RKBU dan RKPBU atas pengajuan dari Satker di lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi dan Unit Kerja di lingkungan Setdaprovsu dan Unit Kerja yang berada di Daerah; 2. Kepala Sub Bagian Pengelolaan Aset, mempunyai uraian tugas :

12 19 a. Melaksanakan pembinaan, bimbingan dan arahan kepada staf pada lingkup Sub Bagian pengelolaan Aset; b. Melaksanakan pengumpulan, penyusunan, pengolahan dan penyajian bahan/data dalam penyelenggaraan urusan pengelolaan aset; c. Melaksanakan penyusunan dan penyempurnaan perencanaan dan program kegiatan dalam penyelenggaraan urusan pengelolaan aset, sesuai ketentuan perundang-undangan; d. Melaksanakan penyusunan dan penyempurnaan standar, norma dan kriteria dalam penyelenggaraan urusan pengelolaan aset; e. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, fasilitasi, monitoring, evaluasi, pengendalian dan kebijakan dalam penyelenggaraan urusan pengelolaan aset; 3. Kepala Sub Bagian Data, Evaluasi dan Pelaporan, mempunyai uraian tugas : a. Melaksanakan pembinaan, bimbingan dan arahan kepada staf pada lingkup Sub Bagian Data, Evaluasi dan Pelaporan; b. Melaksanakan pengumpulan, penyusunan, pengolahan dan penyajian bahan/data dalam pengelolaan urusan data, evaluasi dan pelaporan; c. Melaksanakan penyusunan dan penyempurnaan perencanaan dan program kegiatan dibidang pengelolaan data, evaluasi dan pelaporan, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

13 20 d. Melaksanakan penyusunan dan penyempurnaan standar, norma dan kriteria dalam pengelolaan data, evaluasi dan pelaporan; e. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, fasilitasi, monitoring, evaluasi, pengendalian dan kebijakan dalam penyelenggaraan pengelolaan data, evaluasi dan pelaporan; c. Distribusi, Penyimpanan dan Penghapusan 1) Bagian Distribusi, Penyimpanan dan Penghapusan mempunyai tugas membantu Kepala Biro dalam penyelenggaraan pengelolaan urusan distribusi, penyimpanan dan penghapusan di bidang distribusi, penyimpanan dan penghapusan. 2) Bagian Distribusi, Penyimpanan dan Penghapusan, menyelenggarakan fungsi: a. Penyelenggaraan pembianaan, bimbingandan arahan kepada staf pada lingkup Bagian Distribusi, Penyimpanan dan Penghapusan; b. Penyelenggaraan pengolahan bahan/data untuk penyempurnaan dan penyusunan kebijakan, sesuai ketentuan peraturan perundangundangan dan standar dalam penyelenggaraan urusan pengelolaan distribusi, penyimpana dan penghapusan; c. Penyelenggaraan penyusunan perencanaan program kegiatan di bidang pengelolaan urusan distribusi, penyimpanan dan penghapusan, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; d. Penyelenggaraan pengkajian terhadap telaahan di bidang pengeloaan urusan distribusi, penyimpanan dan penghapusan;

14 21 e. Penyelenggaran pembinaan, koordinasi, fasilitasi, monitoring, evaluasi, pengendalian dan kebijakan penyelenggaraan urusan distribusi, penyimpanan dan penghapusan, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan standar yang ditetapkan; 3) Kepala Bagian Distribusi, Penyimpanan dan Penghapusan, mempunyai uraian tugas: a. Menyelenggarakan pembinaan, bimbingandan arahan kepada staf pada lingkup Bagian Distribusi, Penyimpanan dan Penghapusan; b. Menyelenggarakan pengolahan bahan/data untuk penyempurnaan dan penyusunan kebijakan, sesuai ketentuan peraturan perundangundangan dan standar dalam penyelenggaraan urusan pengelolaan distribusi, penyimpana dan penghapusan; c. Menyelenggarakan penyusunan perencanaan dan program kegiatan di bidang penyelenggaraan pengelolaan urusan distribusi, penyimpanan dan penghapusan, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; d. Menyelenggarakan penyusunan dan penyempurnaan standar, norma dan kriteria dalam penyelenggaraan pengelolaan urusan distribusi, penyimpanan dan penghapusan barang milik daerah; e. Menyelenggarakan pembinaan, koordinasi, fasilitasi, monitoring, evaluasi, pengendalian dan kebijakan dalam penyelenggaraan urusan distribusi, penyimpanan dan penghapusan barang milik daerah;

15 22 4) Untuk melaksanakan tugas, fungsi dan uraian tugas, Kepala Bagian Distribusi, Penyimpanan dan Penghapusan, dibantu: 1) Kepala Sub Bagian Distribusi dan Penyimpanan, mempunyai uraian tugas: a. Melaksanakan pembinaan, bimbingan dan arahan kepada staf pada lingkup Sub Bagian Distribusi dan Penyimpanan; b. Melaksanakan pengumpulan, pennyusunan pengolahan dan penyajian bahan/data dalam urusan distribusi dan penyimpanan barang daerah; c. Melakanakan penyusunan dan penyempurnaan perencanaan dan program kegiatan dalam urusan pengelolaan distribusi dan penyimpanan barang daerah; d. Melaksanakan penyusunan dan penyempurnaan standar, norma, dan kriteria urusan pengelolaan distribusi dan penyimpanan barang daerah; e. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, fasilitasi, monitoring, evaluasi, pengendalian dan kebijakan dalam urusan pengelolaan distribusi dan penyimpanan barang daerah; 2) Kepala Sub Bagian Penghapusan, mempunyai uraian tugas: a. Melaksanakan pembinaan, bimbingan dan arahan kepada staf pada lingkup Sub Bagian Penghapusan; b. Melaksanakan pengumpulan, penyusunan, pengolahan dan penyajian data dalam urusan penghapusan barang/asset daerah;

16 23 c. Melaksanakan penyusunan dan penyempurnaan perencanaan dan program kegiatan dalam urusan pengelolaan penghapusan barang/asset daerah, sesuai ketentuan perundang-undangan; d. Melaksanakan penyusunan dan penyempurnaan standar, norma dan kriteria dalam pengelolaan urusan penghapusan barang/asset daerah e. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, fasilitasi, monitoring, evaluasi, pengendalian dan kebijakan dalam pengelolaan urusan penghapusan barang/asset daerah; d. Bagian Perawatan 1) Bagian Perawatan mempunyai tugas membantu Kepala Biro dalam penyelenggaraan urusan pengelolaan perawatan di bidang gedung kantor dan mess/pesanggrahan dan barang inventaris. 2) Bagian Perawatan menyelenggarakan fungsi: a. Penyelenggaraan pembinaan, bimbingan dan arahan kepada staf pada lingkup Bagian Perawatan; b. Penyelenggaraan pengolahan bahan/data untuk penyempurnaan dan penyusunan kebijakan, sesuai ketentuan peraturan perundangundangan dan standar yang ditetapkan; c. Penyelenggaraan penyusunan perencanaan dan program kegiatan pengelolaan urusan perawatan di bidang perawatan gedung kantor dan mess/pesanggrahan, barang inventaris skala menengah ke atas, sesuai standar yang ditetapkan;

17 24 d. Penyelenggaraan pengkajian dan evaluasi terhadap telaahan di bidang pengelolaan urusan perawatan barang/asset daerah; e. Penyelenggaraan pembinaan, koordinasi, fasilitasi, monitoring, evaluasi, pengendalian dan kebijakan penyelenggaraan urusan perawatan, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan standar yan ditetapkan; 3) Kepala Bagian Perawatan, mempunyai uraian tugas: a. Menyelenggarakan pembinaan, bimbingan dan arahan kepada staf pada lingkup Bagian Perawatan; b. Menyelenggarakan pengolahan bahan/data untuk penyempurnaan dan penyusunan kebijakan, sesuai ketentuan peraturan perundangundangan dan standar dalam urusan perawatan; c. Meneyelenggarakan penyusunan perencanaan dan program kegiatan di bidang pengelolaan urusan perawatan barang/asset daerah, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan standar yang ditetapkan; d. Menyelenggarakan penyusunan dan penyempurnaan standar, norma dan kriteria dalam pengelolaan urusan perawatan barang/asset daerah, sesuai ketentuan perundang-undangan; e. Menyelenggarakan pembinaan, koordinasi, fasilitasi, monitoring, evaluasi, pengendalian dan kebijakn dalam urusan perawatan barang/asset daerah di bidang perawatan gedung/kantor dan mess/pesanggrahan milik pemerintah Provinsi;

18 25 4) Untuk melaksanakan tugas, fungsi dan uraian tugas, Kepala Bagian Perawatan, dibantu: 1) Kepala Sub Bagian Perawatan Gedung, Kantor dan Mess/Pesanggarahan mempunyai uraian tugas: a. Melaksanakan pembinaan, bimbingan dan arahan kepada staf pada lingkup Sub Bagian Perawatan Gedung, Kantor dan Mess/Pesanggarahan; b. Melaksanakan pengumpulan, penyusunan, pengolahan dan penyajian bahan/data dalam penyelenggaraan pengelolaan perawatan Gedung, Kantor dan Mess/ Pesanggarahan; c. Melaksanakan penyusunan dan penyempurnaan perencanaan dan program kegiatan dalam penyelenggaraan perawatan Gedung, Kantor dan Mess/Pesanggarahan, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; d. Melaksanakan penyusunan dan penyempurnaan standar, norma dan kriteria dalam penyelenggaraan urusan perawatan gedung, kantor dan mess/pesanggrahan milik Provinsi; e. Melaksanakan pembinaan koordinasi, fasilitasi, monitoring, evaluasi, pengendalian dan kebijakn dalam penyelenggaraan perawatan gedung, kantor dan mess/pesanggrahan milik Provinsi; 2) Kepala Sub Bagian Barang Inventaris, mempunyai uraian tugas: a. Melaksanakan pembinaan, bimbingan dan arahan kepada staf pada lingkup Sub Bagian Barang Inventaris;

19 26 b. Melaksankan pengumpulan, penyusunan, pengolahan dan penyajian bahan/data dalam urusan barang inventaris; c. Melaksanakan penyusunan dn penyempurnaan perencanaan dan program kegiatan dalam pengelolaan barang inventaris, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; d. Melaksanakan penyusunan dan penyempurnaan standar, norma dan kriteria dalam urusan barang inventaris; e. Melaksanakan pembinaan, koordinasi, fasilitsai, monitoring, evaluasi. Pengendalian dan kebijakan dalam penyelenggaraan pengelolaan barang inventaris; f. Melaksanakan penyiapan penetapan kebijakan dalam urusan pengelolaan barang inventaris, sesuai perundang-undangan; D. Jaringan Kegiatan Jaringan kegiatan terkini dari Biro Perlengkapan dan Pengelolaan Aset Setdaprovsu yaitu: a. Meningkatkan sarana dan prasarana aparatur dalam rangka pelayanan pada masyarakat; b. Meningkatkan pengamanan dan penertiban dalam pengelolaan asset Pemprovsu; c. Meningkatkan kualitas aparatur; d. Meningkatkan koordinasi dan kualitas pelayanan terhadap mitra kerja. e. Menetapkan kebijakan standar pengelolaan Barang Milik Negara.

20 27 E. Kinerja Kegiatan Terkini Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebagai implementasi dan penjabaran Visi dan Misi serta kebijakan strategis dan kebijakan dalam pencapaian tujuan dan sasaran, berdasrkan perkiraan realistis terhadap kemampuan dan ketersediaan dana pada Rencana Kerja Biro Perlengkapan dan Pengelolaan Aset merencanakan program dan kegiatan ayang akan dilaksankan sesuai dengan Rencana Strategi sebagai berikut: a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran o Penyediaan jasa surat menyurat, komunikasi, sumber daya air dan listrik, dan jasa administrasi perkantoran/ keuangan o Penyediaan alat tulis kantor, barang cetakan dan penggandaan o Rapat-rapat koordinasi dan konsultsi ke luar daerah b. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur o Pengadaan kendaraan dinas/ operasional o Pengadaan perlengkapan dan peralatan gedung kantor o Pengadaan meubeilair dan komputer o Pengadaan rutin/ berkala rumah dinas dan gedung kantor o Pengadaan rutin/ berkala perlengkapan dan perlatan gedung kantor o Pemeliharaan rutin/ berkala mess o Rehabilitasi sedang/ berat gedung kantor o Pembuatan papan nama instansi pemprovsu o Panitia pengadaan barang dan jasa c. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

21 28 o Pengelolaan asset menggunakan aplikasi SIMDA o Bimbingan teknis dalam dan luar daerah d. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian Kinerja dan Keuangan o Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (LAKIP) dan Penyelesaian Dokumen Penetapan Kinerja Kegiatan Verifikasi dan Pembuatan Laporan Fisik Keuangan e. Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah o Penyusunan Standar Satuan Harga o Pendataan gedung kantor / mess pesanggrahan pemprovsu o Pengumpulan dan pengurusan sertifikat tanah hak milik pemprovsu o Penyusunan buku realisasi pengadaan Barang Belanja Langsung o Pembuatan Laporan Mutasi Barang dari unit/ Satuan Kerja Pemprovsu o Status pemanfaatan Barang Daerah o Sosialisasi Pergub Kapitalisasi Aset dan Pengamanan Aset o Pemutakhiran data asset tetap milik pemprovsu o Draft Pergub tentang asset o Penertiban aset o Penyimpanan Barang Milik Pemprovsu o Pemeriksaan Barang Daerah Hasil Pengadaan o Penghapusan Aset Tetap dan Barang Inventaris lainnya

22 29 o Pengelolaan Aset Daerah o Pembuatan Buku Agenda Kerja o Tim Sekretariat Pengurus Barang F. Rencana Kegiatan Rencana kerja tahun 2015 Biro Perlengkapan dan Pengelolaan Aset tetap berpedoman pada Renstra yang harus dijabarkan dalam Program/ Kegiatan yang akan dilaksanakan berdasarkan perkiraan realistis terhadap kemampuan dan ketersediaan dan pada Rencana Kerja 2015 sebesar Rp ,- (Empat puluh dua milyar lima ratus dua puluh juta dua ratus empat puluh ribu rupiah).

BAB II PROFIL PEMERINTAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA. A. Sejarah Berdirinya Gubernur Provinsi Sumatera Utara

BAB II PROFIL PEMERINTAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA. A. Sejarah Berdirinya Gubernur Provinsi Sumatera Utara BAB II PROFIL PEMERINTAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA A. Sejarah Berdirinya Gubernur Provinsi Sumatera Utara Pada zaman pemerintahan Belanda, Sumatera Utara merupakan suatu pemerintahan yang bernama Governement

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN 6 BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Ringkas Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah

Lebih terperinci

BAB II PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA. Undang Undang No. 32 tahun 2004 Perubahan atas Undang Undang

BAB II PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA. Undang Undang No. 32 tahun 2004 Perubahan atas Undang Undang BAB II PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA A. Sejarah Instansi Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Utara Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Utara adalah unit pelaksana

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INSTANSI. Pada zaman pemerintahan Belanda, Sumatera Utara merupakan suatu. bernama Gouvernment van Sumatera dengan wilayah

BAB II PROFIL INSTANSI. Pada zaman pemerintahan Belanda, Sumatera Utara merupakan suatu. bernama Gouvernment van Sumatera dengan wilayah 7 BAB II PROFIL INSTANSI 2.1 Sejarah BPKAD PEMPROVSU Pada zaman pemerintahan Belanda, Sumatera Utara merupakan suatu pemerintahan yang bernama Gouvernment van Sumatera dengan wilayah meliputi seluruh pulau

Lebih terperinci

BAB II PROFIL BIRO PEMERINTAHAN UMUM SETDAPROVSU. A. Sejarah Ringkas Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara

BAB II PROFIL BIRO PEMERINTAHAN UMUM SETDAPROVSU. A. Sejarah Ringkas Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara BAB II PROFIL BIRO PEMERINTAHAN UMUM SETDAPROVSU A. Sejarah Ringkas Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara Pada zaman Pemerintah Belanda, Sumatera Utara merupakan suatu Pemerintah yang bernama Gouverment

Lebih terperinci

BAB II KANTOR GUBERNUR PROVINSI SUMATERA UTARA. A. Sejarah Berdirinya Kantor Gubernur Provinsi Sumatera Utara

BAB II KANTOR GUBERNUR PROVINSI SUMATERA UTARA. A. Sejarah Berdirinya Kantor Gubernur Provinsi Sumatera Utara BAB II KANTOR GUBERNUR PROVINSI SUMATERA UTARA A. Sejarah Berdirinya Kantor Gubernur Provinsi Sumatera Utara Pada zaman pemerintahan Belanda, Sumatera Utara merupakan suatu pemerintahan yang bernama Governement

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015 PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA. A. Sejarah Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (PEMPROVSU)

BAB II PROFIL PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA. A. Sejarah Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (PEMPROVSU) BAB II PROFIL PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA A. Sejarah Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (PEMPROVSU) Pada zaman pemerintahan Belanda, Sumatera Utara merupakan suatu pemerintahan yang bernama Gouvernement

Lebih terperinci

sistem informasi akuntansi penggajian pegawai. datang bagi instansi. BAB II DINAS PENDAPATAN PROVINSI SUMATERA UTARA

sistem informasi akuntansi penggajian pegawai. datang bagi instansi. BAB II DINAS PENDAPATAN PROVINSI SUMATERA UTARA laporan yang digunakan, dan hal-hal yang berhubungan dengan sistem informasi akuntansi penggajian pegawai. BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini penulis menyimpulkan hasil penelitian yang didapat

Lebih terperinci

BAB II BIRO KEUANGAN SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA. pemerintahan yang bernama Gouverment van Sumatera, yang meliputi

BAB II BIRO KEUANGAN SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA. pemerintahan yang bernama Gouverment van Sumatera, yang meliputi BAB II BIRO KEUANGAN SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA A. Sejarah Ringkas Di zaman Pemerintahan Belanda, Sumatera Utara merupakan suatu pemerintahan yang bernama Gouverment van Sumatera, yang

Lebih terperinci

BAB II DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB II DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA BAB II DINAS PENDAPATAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA A. Sejarah Ringkas Pada mulanya urusan pengelolaan Pendapatan Daerah berada dalam koordinasi Biro Keuangan (Sekretariat) sebagai Bagian Pajak dan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI SUMATERA UTARA

BAB II PROFIL DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI SUMATERA UTARA BAB II PROFIL DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI SUMATERA UTARA A. Sejarah Singkat Dinas Pertambangan dan Energi Berdirinya Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Utara diawali ddari terbentuknya Kantor

Lebih terperinci

A. Sejarah Ringkas Kantor Gubernur Sumatera Utara. Di zaman pemerintahan Belanda, Sumatera merupakan suatu

A. Sejarah Ringkas Kantor Gubernur Sumatera Utara. Di zaman pemerintahan Belanda, Sumatera merupakan suatu A. Sejarah Ringkas Kantor Gubernur Sumatera Utara Di zaman pemerintahan Belanda, Sumatera merupakan suatu pemerintahan yang bernama Goverment Van Sumatera, yang meliputi seluruh Sumatera dikepalai oleh

Lebih terperinci

(3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Biro Perlengkapan, dan Aset mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. merum

(3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Biro Perlengkapan, dan Aset mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. merum Bagian Ketiga Kepala Biro Perlengkapan dan Aset Pasal 106 (1) Kepala Biro Perlengkapan dan Aset mempunyai tugas pokok membantu Asisten Daerah Administrasi Umum melaksanakan pembinaan, koordinasi, evaluasi,

Lebih terperinci

BELANJA LANGSUNG DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPPA SKPD ) PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN ANGGARAN 2015

BELANJA LANGSUNG DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPPA SKPD ) PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN ANGGARAN 2015 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN ( DPPA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2015 BELANJA LANGSUNG NO DPPA SKPD 1.20 04 08 01 02 5 2 URUSAN PEMERINTAHAN 1 Urusan Wajib BIDANG PEMERINTAHAN

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Ringkas Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Ringkas Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Ringkas Dinas Pendapatan Provinsi Sumatera Utara Pada mulanya urusan pengelolaan Pendapatan Daerah berada dalam Koordinasi Biro Keuangan (kesekretariatan) sebagai Bagian

Lebih terperinci

GubernurJawaBarat GUBERNUR JAWA BARAT,

GubernurJawaBarat GUBERNUR JAWA BARAT, GubernurJawaBarat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 44 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS UNIT DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI JAWA BARAT GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INSTANSI Sejarah Kantor Gubernur Provinsi Sumatera Utara. pemerintahan yang bernama Gouvernement van Sumatra dengan wilayah

BAB II PROFIL INSTANSI Sejarah Kantor Gubernur Provinsi Sumatera Utara. pemerintahan yang bernama Gouvernement van Sumatra dengan wilayah 10 BAB II PROFIL INSTANSI 2.1. Sejarah Kantor Gubernur Provinsi Sumatera Utara 2.1.1. Sejarah Berdirinya Kantor Gubernur Provinsi Sumatera Utara Pada zaman pemerintahan Belanda, Sumatera Utara merupakan

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2016 BELANJA LANGSUNG

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2016 BELANJA LANGSUNG PEMERINTAH PROVINSI BANTEN DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN ( DPA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2016 BELANJA LANGSUNG NO DPA SKPD 1.20 04 61 06 5 2 URUSAN PEMERINTAHAN 1.20. 1.20 Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, S A L I N A N NOMOR 1/D, 2008 PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH, SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DAN STAF AHLI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

GUBERNUR SUMATERA BARAT,

GUBERNUR SUMATERA BARAT, GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 20 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI INSPEKTORAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Berdirinya Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Berdirinya Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Berdirinya Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara Dinas Pendidikan telah menjadi sejarah yang tak terlupakan bagi Indonesia. Keberadaan Dinas Pendidikan sudah ada sejak

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat Kantor Pendidikan Dan Pelatihan Provinsi Sumatera Utara

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat Kantor Pendidikan Dan Pelatihan Provinsi Sumatera Utara 7 BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Kantor Pendidikan Dan Pelatihan Provinsi Sumatera Utara Pada awal berdirinya Badan Diklat Provinsi Sumatera Utara merupakan Selaputda Medan, yang kemudian

Lebih terperinci

GUBERNUR SUMATERA UTARA

GUBERNUR SUMATERA UTARA 1 GUBERNUR SUMATERA UTARA PERATURAN GUBERNUR SUMATERA UTARA NOMOR : 31 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI SUMATERA UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera. Sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 Ayat 2 bahwa

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera. Sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 Ayat 2 bahwa BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Utara Sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 Ayat 2 bahwa pembangunan ketenagakerjaan ditunjuk untuk menyediakan

Lebih terperinci

enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2016

enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2016 Kata Pengantar enyusunann Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 206 ini didasarkan pada Undang-undang Nomor 23 Tahun 204 tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun

Lebih terperinci

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

G U B E R N U R SUMATERA BARAT No. Urut: 54, 2014 G U B E R N U R SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 54 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

G U B E R N U R SUMATERA BARAT No. Urut: 23, 2015 G U B E R N U R SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Rencana Kinerja Bagian Pembangunan Tahun 2015 RENCANA KINERJA

Rencana Kinerja Bagian Pembangunan Tahun 2015 RENCANA KINERJA RENCANA KINERJA BAGIAN PEMBANGUNAN SETDA KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2015 1 KATA PENGANTAR Dengan Mengucap puji syukur Kehadirat Allah SWT. Atas segala rahmatnya akhirnya dapat disusun Rencana Kinerja Bagian

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI LAMPUNG UTARA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA

PERATURAN BUPATI LAMPUNG UTARA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA PERATURAN BUPATI LAMPUNG UTARA NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMPUNG UTARA, Menimbang

Lebih terperinci

TUPOKSI BIRO UMUM DAN PERLENGKAPAN SEKRETARIAT PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN UTARA

TUPOKSI BIRO UMUM DAN PERLENGKAPAN SEKRETARIAT PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN UTARA TUPOKSI BIRO UMUM DAN PERLENGKAPAN SEKRETARIAT PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN UTARA Biro Umum Dan Perlengkapan Sekretariat Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara merupakan salah satu perangkat daerah yang

Lebih terperinci

BAB II PROFIL DINAS PERHUBUNGAN PROPINSI SUMATERA UTARA

BAB II PROFIL DINAS PERHUBUNGAN PROPINSI SUMATERA UTARA BAB II PROFIL DINAS PERHUBUNGAN PROPINSI SUMATERA UTARA A. Sejarah Ringkas Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara Departemen Perhubungan telah ada sejak periode awal kemerdekaan Indonesia yang dibentuk

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PEMERINTAHAN. 2.1 Sejarah Singkat dan Aktivitas Utama Instansi Sejarah Singkat Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat

BAB II GAMBARAN UMUM PEMERINTAHAN. 2.1 Sejarah Singkat dan Aktivitas Utama Instansi Sejarah Singkat Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat BAB II GAMBARAN UMUM PEMERINTAHAN 2.1 Sejarah Singkat dan Aktivitas Utama Instansi 2.1.1 Sejarah Singkat Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat Berdasarkan undang-undang Nomor 22 tahun 1999 pasal 60 Sekertariat

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INSTANSI

BAB II PROFIL INSTANSI BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Ringkas Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Sumatera Utara Provinsi Sumatera Utara di bentuk pada tanggal 15 April 1948, berdasarkan Undang Undang No. 10 Tahun

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU,

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU, WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 90 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

Lebih terperinci

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

G U B E R N U R SUMATERA BARAT No. Urut: 53, 2014 Menimbang : G U B E R N U R SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PENGURUS KORPRI

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 33 TAHUN 2017

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 33 TAHUN 2017 GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 33 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB II DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB II DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI SUMATERA UTARA BAB II DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI SUMATERA UTARA A. Sejarah Ringkas Departemen Perhubungan telah ada sejak periode awal kemerdekaan Indonesia yang dibentuk berdasarkan periode Kabinet-Kabinet Republik

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PACITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PACITAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 114 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 114 TAHUN 2008 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 114 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DIREKTUR, WAKIL DIREKTUR, BIDANG, BAGIAN SEKSI DAN SUB BAGIAN Dl RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA PROVINSI JAWA

Lebih terperinci

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG BH INNEKA TU NGGAL IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN

Lebih terperinci

informasi internal dan eksternal serta publikasi.

informasi internal dan eksternal serta publikasi. - 153 - Paragraf 12 Biro Humas, Protokol dan Umum Pasal 165 (1) Biro Humas, Protokol dan Umum mempunyai tugas pokok menyelenggarakan perumusan bahan kebijakan dan koordinasi, fasilitasi, pelaporan serta

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 20 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN TASIKMALAYA

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 20 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 20 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan telah diundangkannya

Lebih terperinci

Pembentukan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan didasarkan pada

Pembentukan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan didasarkan pada 1.1. Gambaran Umum Pembentukan Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan didasarkan pada Peraturan Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan Nomor 2 Tahun 2001 tentang Pembentukan Susunan Organisasi Dinas-Dinas

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KABUPATEN GARUT Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak diundangkannya Peraturan Daerah Kabupaten Banyuasin Nomor 30 Tahun 2005 tanggal 16 Nopember 2005, maka Nomenklatur Badan Pengawas Daerah Kabupaten Banyuasin

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 93 TAHUN 2007 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PENGELOLAAN PASAR KABUPATEN BANTUL

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 93 TAHUN 2007 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PENGELOLAAN PASAR KABUPATEN BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 93 TAHUN 2007 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PENGELOLAAN PASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : Mengingat : bahwa sebagai tindak lanjut

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 113 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 113 TAHUN 2008 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 113 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DIREKTUR, WAKIL DIREKTUR, BIDANG, BAGIAN, SEKSI DAN SUB BAGIAN Dl RUMAH SAKIT JIWA MENUR PROVINSI JAWA TIMUR

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

Lebih terperinci

GubernurJawaBarat GUBERNUR JAWA BARAT,

GubernurJawaBarat GUBERNUR JAWA BARAT, GubernurJawaBarat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 41 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS UNIT DAN TATA KERJA DINAS PERMUKIMAN DAN PERUMAHAN PROVINSI JAWA BARAT GUBERNUR JAWA BARAT,

Lebih terperinci

GubernurJawaBarat. Jalan Diponegoro Nomor 22 Telepon : (022) Faks. (022) BANDUNG

GubernurJawaBarat. Jalan Diponegoro Nomor 22 Telepon : (022) Faks. (022) BANDUNG GubernurJawaBarat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS UNIT DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI JAWA BARAT Menimbang

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH Menimbang DENGAN

Lebih terperinci

R E N J A [ R E N C A N A K E R J A ]

R E N J A [ R E N C A N A K E R J A ] R E N J A [ R E N C A N A K E R J A ] DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GORONTALO 2012 BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan

Lebih terperinci

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 59 TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA,

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 243 TAHUN 2014

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 243 TAHUN 2014 BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 243 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. SLAMET GARUT DENGAN STATUS POLA PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT TIPE A KABUPATEN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN SUMBAWA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN SUMBAWA PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

BAB 2 SEJARAH SINGKAT BADAN PENANAMAN MODAL DAN PROMOSI (BPMP) 2.1 Sejarah Badan Penanaman Modal dan Promosi (BPMP PROVSU) di

BAB 2 SEJARAH SINGKAT BADAN PENANAMAN MODAL DAN PROMOSI (BPMP) 2.1 Sejarah Badan Penanaman Modal dan Promosi (BPMP PROVSU) di BAB 2 SEJARAH SINGKAT BADAN PENANAMAN MODAL DAN PROMOSI (BPMP) 2.1 Sejarah Badan Penanaman Modal dan Promosi (BPMP PROVSU) di Sumatera Utara Badan Penanaman Modal dan Promosi adalah unsur penunjang pemerintahan

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA PROVINSI PAPUA Menimbang :a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, bahwa

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUMBAWA.

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUMBAWA. PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUMBAWA. BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 46 TAHUN 2008

PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 46 TAHUN 2008 BUPATI GROBOGAN PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA ORGANISASI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Bpka-1. LKPJ Kepala Daerah Tahun Anggaran 2014

I. PENDAHULUAN. Bpka-1. LKPJ Kepala Daerah Tahun Anggaran 2014 I. PENDAHULUAN Berdasarkan Peraturan Kabupaten Lamongan 02 Tahun 2008 tentang Organisasi Tata Kerja Sekretariat Kabupaten Lamongan, Staf Ahli Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Kab.Lamongan serta Peraturan

Lebih terperinci

BAB II DINAS KESEJAHTERAAN DAN SOSIAL PROVINSI SUMATERA UTARA. A. Sejarah Ringkas Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara

BAB II DINAS KESEJAHTERAAN DAN SOSIAL PROVINSI SUMATERA UTARA. A. Sejarah Ringkas Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara 18 BAB II DINAS KESEJAHTERAAN DAN SOSIAL PROVINSI SUMATERA UTARA A. Sejarah Ringkas Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara merupakan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUMBAWA.

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUMBAWA. PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUMBAWA. BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 127 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan Departemen Perindustrian dan Perdagangan sebelumnya merupakan Departemen terpisah dan memiliki kantor sendiri. Departemen Perindustrian bergabung dengan Departemen

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 115 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 115 TAHUN 2008 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 115 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DIREKTUR, WAKIL DIREKTUR, BIDANG, BAGIAN, SEKSI DAN SUB BAGIAN Dl RUMAH SAKIT UMUM Dr. SOEDONO MADIUN PROVINSI

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Badan Penanaman Modal dan Perijinan Kabupaten

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 126 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

DOKUMEN PENGUKURAN KINERJA ESSELON III TAHUN 2015 INSPEKTORAT KABUPATEN BANYUASIN

DOKUMEN PENGUKURAN KINERJA ESSELON III TAHUN 2015 INSPEKTORAT KABUPATEN BANYUASIN DOKUMEN PENGUKURAN KINERJA ESSELON III TAHUN 205 2 Tugas : Pelaksanakan Pembinaan dan Pengawasan terhadap Pelaksanaan Urusan Pemerintahan Daerah dan Kasus Pengaduan di wilayah kerja Inspektur Pembantu

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : Mengingat : bahwa sebagai tindak lanjut

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PROVINSI SUMATERA UTARA. Uraian ini dimulai dengan letak geografis provinsi Sumatera Utara, sejarah

BAB 3 GAMBARAN UMUM PROVINSI SUMATERA UTARA. Uraian ini dimulai dengan letak geografis provinsi Sumatera Utara, sejarah BAB 3 GAMBARAN UMUM PROVINSI SUMATERA UTARA Pada bab ini akan diuraikan mengenai gambaran umum provinsi Sumatera Utara. Uraian ini dimulai dengan letak geografis provinsi Sumatera Utara, sejarah provinsi

Lebih terperinci

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 109 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Subang telah dibentuk

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 28 TAHUN 2016

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 28 TAHUN 2016 SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN

Lebih terperinci

TUGAS DAN FUNGSI BIRO UMUM SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

TUGAS DAN FUNGSI BIRO UMUM SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT LAMPIRAN II g : PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT DAN FUNGSI BIRO

Lebih terperinci

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA BARAT NOMOR 36 TAHUN 2017 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

Lebih terperinci

BAB II PROFIL INSTANSI

BAB II PROFIL INSTANSI BAB II PROFIL INSTANSI A. Sejarah Ringkas Dinas Kesejahteraan Dan Sosial Provinsi Sumatera Utara Dinas Kesejahteraan dan Sosial Provinsi Sumatera Utara merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah dipimpin

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN BUAHBATU KOTA BANDUNG. 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN BUAHBATU KOTA BANDUNG. 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung 214-218 BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN BUAHBATU KOTA BANDUNG 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung 2.1.1. Struktur Organisasi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung Berdasarkan

Lebih terperinci

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG TUGAS, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA UNSUR-UNSUR ORGANISASI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO,

Lebih terperinci

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 43 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 43 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 43 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATAKERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistim Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104,

5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistim Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI BADAN KOORDINASI PENYULUHAN PROVINSI GORONTALO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR GORONTALO, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. RASIDIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 47 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 47 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 47 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PARIWISATA KOTA MATARAM DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,

Lebih terperinci

WALIKOTA BOGOR PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BOGOR PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA BOGOR PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 81 2016 SERI : D PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA PADA DINAS KEPEMUDAAN DAN

Lebih terperinci

KEDUDUKAN, ORGANISASI, TATA KERJA DAN URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

KEDUDUKAN, ORGANISASI, TATA KERJA DAN URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KEDUDUKAN, ORGANISASI, TATA KERJA DAN URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN PADANG LAWAS UTARA BAB XXVI KEDUDUKAN, ORGANISASI, TATA KERJA DAN URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN

Lebih terperinci

BAB II BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI SUMATERA UTARA. Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara ditetapkan Berdasarkan

BAB II BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI SUMATERA UTARA. Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara ditetapkan Berdasarkan BAB II BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI SUMATERA UTARA A. Sejarah Ringkas Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara ditetapkan Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan

Lebih terperinci

BAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI. Gubernur Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan Medan

BAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI. Gubernur Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan Medan BAB II KANTOR KECAMATAN MEDAN DENAI A. Sejarah Ringkas Berdasarkan PP. 35 tahun 1992 tanggal 13 Juli 1992 dan diresmikan Gubernur Sumatera Utara pada tanggal 2 September 1992 Kecamatan Medan Denai terbentuk

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 12 TAHUN 2008 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG SALINAN WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS PERUMAHAN, TATA RUANG DAN PENGAWASAN BANGUNAN KOTA BANJARBARU

Lebih terperinci