DAFTAR ISI KATA PENGANTAR

dokumen-dokumen yang mirip
INDIKATOR KINERJA UTAMA

PENGANTAR. Rencana Strategis ( ) Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan. Transmigrasi merupakan suatu dokumen penting yang akan digunakan

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI BUPATI MADIUN,

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN SOSIAL WALIKOTA MADIUN,

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA, DAN TRANSMIGRASI

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

KEPALA SUB BAGIAN UMUM, KEUANGAN, DAN ASET

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 85 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 21 TAHUN 2008 T E N T A N G

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 67 SERI D

Ketenagakerjaan. ketenagakerjaan.

2. Pembinaan (pengawasan, pengendalian, monitoring, evaluasi, dan pelaporan) penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang ketenagakerjaan skala daerah.

SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN DAERAH 1. Ketenagakerjaan. 4. Pembentukan kelembagaan SKPD bidang ketenagakerjaan di daerah.

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 75 TAHUN 2008 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TENGAH

LAMPIRAN XIV PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR : Tahun 2010 TANGGAL : Januari 2010

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

Pasal 152. Bagian Kedua. Bagian Tata Usaha. Pasal 153

N. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KETENAGAKERJAAN DAN KETRANSMIGRASIAN

Perda Kab. Belitung No. 22 Tahun

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 54 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

LAMPIRAN IV : PERATURAN BUPATI BULELENG NOMOR

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 1 30.F t JHUN 2008

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 62 TAHUN 2016

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

LAMPIRAN III PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS DAERAH KABUPATEN KARANGASEM. Dinas Sosial 1.

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-F TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 56 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS SOSIAL KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Umum Dinas Tenaga Kerja Kota Surabaya

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 28 TAHUN 2008 TENTANG

TUGAS DAN FUNGSI POKOK DINAS TENAGA KERJA Kepala Dinas Tenaga Kerja

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 27 NOMOR 27 TAHUN 2008

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS SOSIAL KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 10 TAHUN

TUGAS DAN FUNGSI DINAS KETENAGAKERJAAN DAN TRANSMIGRASI

BUPATI SIDOARJO PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 63 TAHUN 2008 T E N T A N G

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARITO UTARA,

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA KEDIRI NOMOR 28 TAHUN 2009 TENTANG

provinsi. provinsi. 3. Penanggungjawab. penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang. provinsi. ketenagakerjaan skala

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 63 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS SOSIAL PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

N. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KETENAGAKERJAAN DAN KETRANSMIGRASIAN

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL PROVINSI BALI.

BUPATI MANDAILING NATAL

Jl. Sukarno Hatta Giri Menang Gerung Telp.( 0370 ) , Fax (0370) Kode Pos TELAAHAN STAF

KETENAGAKERJAAN DINAS TENAGA KERJA, TRANSMIGRASI, DAN SOSIAL Jumlah (Rp) Anggaran Setelah Perubahan

KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI DINAS SOSIAL KABUPATEN SAMOSIR

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI PAPUA

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Sejarah Perkembangan Dinas Sosial Provinsi Riau

DINAS TENAGA KERJA KOTA BANDUNG

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR : 30 TAHUN 2001 TENTANG

LAPORAN KINERJA SEKRETARIS DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN BLITAR SEMESTER I TAHUN 2017

LAPORAN KINERJA KEPALA BIDANG PEMBERDAYAAN SOSIAL TAHUN 2015

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 32 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS SOSIAL PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 84 TAHUN 2008

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 23 TAHUN

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 45 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

TUGAS DAN FUNGSI DINAS SOSIAL

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 25

MEMUTUSKAN : PERATURAN BUPATI TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEJAHTERAAN SOSIAL TENAGA KERJA DAN TRASMIGRASI KABUPATEN JEMBRANA.

Transkripsi:

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas berkat rachmat dan karunian Nya, sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Sosial,Tenaga kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jombang Tahun 2016 dapat terselesaikan. Dalam Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah mengutamakan pada peningkatan pelayanan publik dan peningkatan Akuntablitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), Dinas Sosial,Tenaga kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jombang terus berupaya melakukan pembenahan, perubahan dan penyempurnaan dalam segala bidang dan sektor dan untuk mewujudkan visi dan misi sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Dinas Sosial, Tenaga kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun dengan menggunakan alat ukur yang terdapat dalam Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Penetapan Kinerja (Tapkin) Tahun 2016. Penyusunan LKjIP ini merupakan gambaran capaian kinerja Dinas Sosial, Tenaga kerja dan Transmigrasi selama tahun 2016, sekaligus merupakan cerminan keberhasilan / kegagalan pelaksanaan misi Dinas dalam rangka mencapai visi Dinas Sosial, Tenaga kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jombang yaitu Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Jombang Yang Sejahtera, Produktif dan Berdaya Saing Melalui Peningkatan Kegiatan Dibidang Sosial, Tenaga kerja dan Transmigrasi. Capaian kinerja sasaran dan akuntabilitas keuangan Dinas Sosial Tenaga kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jombang selama tahun 2016 secara keseluruhan berhasil, namun prestasi tersebut masih memungkinkan untuk dapat ditingkatkan pada tahun yang akan datang, sehingga tercapai kinerja yang lebih memuaskan. Jombang, Pebruari 2017 KEPALA DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN JOMBANG Ir. HERU WIDJAJANTO,M.Si Pembina Utama Muda Nip.19621211 199003 1 008 DAFTAR ISI Kata Pengantar

KATA PENGANTAR... 1 DAFTAR ISI... 2 DAFTAR TABEL... 3 IKHTISAR EKSEKUTIF... 5 BAB I PENDAHULUAN A. Tugas dan Fungsi Organisasi... 6 B. Peran Strategis Organisasi... 7 C. Struktur Organisasi... 7 D. Sumber Daya Aparatur... 22 E. Sistematika Laporan... 23 BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Strategi... 24 B. Rencana Kerja... 32 C. Penetapan / Perjanjian Kinerja... 34 D. Rencana Anggaran... 38 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Pengukuran Capaian Kinerja... 44 B. Capaian Kinerja Sasaran Strategis... 46 C. Capaian Kinerja Utama... 49 D. Analisis Capaian Kinerja Indikator... 54 E. Realisasi anggaran... 77 BAB IV PENUTUP... 84 LAMPIRAN : 1) Rencana Strategis (RENSTRA) Tahun 2014-2018 2) Rencana Kinerja (RENJA) Tahun 2016 3) Daftar Isi

DAFTAR TABEL Tabel 1.1 : Sumber Daya Aparatur Dinas Sosial, Tenaga kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jombang Tabel 2.1 : Penetapan Kinerja (Tapkin) Tahun 2016 Tabel 2.2 : Rencana Anggaran Tahun 2016 Tabel 3.1 : Pencapaian Kinerja sasaran 2016 Tabel 3.2 : Capaian Kinerja Sasaran Tahun 2016 Tabel 3.3 : Capaian Kinerja Utama Tabel 3.4 : Target dan realisasi anggaran Belanja tidak langsung Tabel 3.5 : Target dan realisasi anggaran belanja langsung

IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Sosial, Tenaga kerja dan Transmigrasi Tahun 2016, merupakan perwujudan akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsinya yang mendukung terwujudnya good governance berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, kebijakan yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu laporan kinerja instansi pemerintah Dinas Sosial, Tenaga kerja dan Transmigrasi merupakan wujud dari pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian visi dan misi yang dijabarkan dalam tujuan / sasaran strategis yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010 2014 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2015. Implementasi manajemen kinerja balanced scorecard di Dinas Sosial, Tenaga kerja dan Transmigrasi telah berjalan baik walaupun masih butuh banyak penyempurnaan. Segala upaya perbaikan terus dilakukan untuk meningkatkan kinerja organisasi lebih baik lagi. Capaian Indikator Kinerja yang masih dibawah target terus dilakukan evaluasi dan action plan yang relevan. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Sosial, Tenaga kerja dan Transmigrasi merupakan sarana pemantauan kinerja berdasarkan dari hasil realisasi indikator-indikator kinerja. Pada tahun 2016, secara keseluruhan terdapat 12 Program dan 38 Kegiatan dengan 26 Indikator Kinerja Utama dari 11 Sasaran Strategis yang terukur. Dari keseluruhan Indikator Kinerja Utama tersebut, sebanyak 5 Indikator Kinerja Utama dapat mencapai target

sangat berhasil, 1 Indikator Kinerja Utama dikategorikan berhasil, 3 Indikator Kinerja Utama dikategorikan Cukup berhasil, 2 Indikator Kinerja Utama dikategorikan Tidak berhasil, ada 1 Indikator yang tidak dapat diukur karena pada tahun 2016 tidak ada pelaksanaan pemberangkatan Transmigrasi. Dari 10 indikator yang tidak berhasil dikarenakan kurangnya Dana Anggaran untuk tahun berikutnya diharapkan anggaran bisa ditambah, sehingga untuk tahun berikutnya dapat mengurangi capaian Indikator yang tidak berhasil. Dari keseluruhan 11 (sebelas) Sasaran Strategis telah memenuhi capaian target sasaran, hal ini sekaligus menunjukkan adanya komitmen untuk mewujudkan Visi dan Misinya, meskipun ada beberapa kegiatan yang belum maksimal dalam pelaksanaan sesuai dengan target kinerja yang telah direncanakan. Dapat disimpulkan bahwa selama Tahun 2016 hasil capaian kinerja sasaran yang ditetapkan secara umum dapat memenuhi target dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

BAB 1 Pendahuluan A. Tugas dan Fungsi Dinas Sosial Tenaga kerja dan Transmigrasi Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jombang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah di bidang Sosial, Ketenagakerjaan dan Transmigrasi yang meliputi perencanaan dan pelaksanaan ketenagakerjaan serta pengendaliannya sesuai dengan kebijaksanaan Bupati. Untuk dapat mewujudkan penyelenggaraan otonomi daerah yang benar-benar sehat atau untuk mewujudkan kesesuaian antara prinsip dan praktek penyelenggaraan Otonomi Daerah, maka Pemerintah Kabupaten Jombang dengan Peraturan Bupati Jombang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jombang telah menentukan Dinas Sosial Tenaga kerja dan Transmigrasi sebagai salah satu perangkat daerah untuk melaksanakan fungsi Sosial, ketenagakerjaan dan Transmigrasi dalam penyelenggaraan Otonomi Daerah yang nyata, dinamis, dan bertanggung jawab. Dalam melaksanakan tugas pokok, Dinas sosial Tenaga kerja dan transmigrasi Kabupaten Jombang mempunyai fungsi: a. Penyusunan kebijakan operasional dalam rangka perencanaan yang mendukung pembangunan di bidang sosial, ketenagakerjaan dan Transmigrasi; b. Pelaksanaan kegiatan dengan skala prioritas dan strategi dalam rangka pencapaian sasaran di bidang sosial, tenaga kerja dan Transmigrasi; c. Penyelenggaraan dan fasilitasi dibidang pengembangan pendayagunaan potensi sosial dan usaha kesejahteraan sosial,rehabilitasi dan bantuan sosial, hubungan industrial persyaratan dan pengawasan ketenagakerjaan serta pelatihan penempatan tenaga kerja dan transmigrasi; d. Pengelolaan, Pengumpulan data dan informasi, evaluasi kegiatan di bidang sosial, tenaga kerja dan transmigrasi

e. Pelaksanaan pengendalian dan pengawasan di bidang sosial, tenaga kerja dan transmigrasi; f. Pengelolaan kesekretariatan g. Pelaksanaan tugas tugas lain yang di berikan oleh Bupati melalui Sekretaris Daerah B. Peran Strategis Dinas Sosial Tenaga kerja dan Transmigrasi Strategi pembangunan daerah yang ditetapkan oleh Dinas Sosial Tenaga kerja dan transmigrasi dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran diwujudkan dalam bentuk kebijakan-kebijakan, yaitu ketentuan yang ditetapkan oleh Instansi Pemerintah sebagai dasar untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk dalam melaksanakan program/kegiatan guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam mewujudkan tujuan dan sasaran. Dinas Sosial Tenaga kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jombang mempunyai peran strategis dalam upaya melaksanakan program dan kegiatan masalah sosial, Tenaga kerja dan Transmigrasi sebagai upaya melaksanakan visi dan misi jangka menengah 2014 2018 Pemerintah Kabupaten Jombang. Prinsip ini perlu dilaksanakan secara konsisten agar dapat: 1. Mengurangi angka kemiskinan 2. Mengurangi Jumlah PMKS dan Optimalisasi PSKS pada akar rumput 3. Menumbuh kembangkan kewirausahaan baru bagi pencari kerja 4. Menciptakan lowongan Pekerjaan sector formal dan non formal 5. Menciptakan tingkat ketrampilan berbasis kompetensi bagi pencari kerja 6. Menciptakan pengawasan, hubungan industrial yang harmonis di perusahaan 7. Mewujudkan Zero accident di perusahaan 8. Meningkatkan kerjasama penempatan Transmigrasi. 9. Meningkatkan insentisitas expo bursa kerja C. Struktur Organisasi Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 7 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Sosial Tenaga kerja dan Transmigrasi terdiri dari Kepala Dinas yang dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh Sekretaris dengan Kepala Sub Bagian dan Kepala Bidang yang masing-masing membawahi Kepala Seksi. Sebagaimana terlihat dalam bagan organisasi pada Gambar 1.1 KEPALA DINAS SEKRETARIAT KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SUBAG UMUM SUBAG KEUANGAN SUBAG SUNGRAM dan PELAPORAN

KABID PENGEMBANGAN PENDAYAGUNAAN POTENSI SOS&UKS KABID HUB INDUSTRIAL,SYARAT KERJA DAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN KABID PELATRIHAN,PENEMPATAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI SEKSI PEMBINAAN PARTISIPASI SOS MASY&NILAI KEPAHLAWANAN SEKSI PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN USAHA KESEJ SOS Dalam melaksanakan peran strategisnya, tugas pokok dan fungsi aparatur Dinas Sosial Tenaga kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jombang sebagai berikut : Sekretariat Tugas Pokok Sekretariat, yaitu : Tugas pokok Sekretariat adalah melaksanakan sebagian tugas Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi di bidang ketatausahaan administrasi umum, keuangan, kepegawaian, penyusunan program dan pelaporan serta tata usaha perlengkapan. Fungsi Sekretariat, meliputi: a. Pelaksana koordinasipengumpulan data dan informasi dalam rangka Penyusunan Kebijakan teknis dan operasionaldinas b. Pelaksana koordinasi pelaksanaan tugas tugas organisasi Dinas; c. Pengumpulan data dan informasi dalam rangka penyusunan Program Kerja, monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan dinas; d. Pengelolaan administrasi Kepegawaian, pelaksanaan pembinaan, peningkatan disiplin dan pengembangan karier serta upaya peningkatan kesejahteraan pegawai SEKSI PELAYANAN & REHABILITASI SOS MASYARAKAT SEKSI BANTUAN DAN JAMINAN SOSIAL SEKSI HUB INDUSTRIAL &SYARAT KERJA SEKSI PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN SEKSI PELATIHAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI SEKSI PERLUASAN DAN PENEMPATAN TENAGA KERJA e. Penyiapan bahan dalam rangka penyusunan anggaran, pelaksanaan Penatausahaan keuangan dan penyusunan laporan pertanggung jawaban

keuangan; f. Pelaksanaan urusan adminstrasi umum, rumah tangga/ keprotokolan dan perlengkapan, ketatalaksanaan (surat menyurat) dan kearsipan; g. Penyusunan Standar Pelayanan Minimal lingkup Unit Kerja h. Penyiapan data dan informasi kepustakaan, pelaksanaan hubungan masyarakat dan inventarisasi asset; i. Pelaksanaan koordinasi kegiatan dengan instansi terkait, perangkat daerah dan pihak ketiga j. Pelaksanaan sistem Pengawasan Melekat; k. Penyusunan dan pelaksanaan system informasi lingkup Dinas l. Pelaksanaan kebersihan, keindahan dan keamanan kantor m. Pelaksanaan penanganan pengaduan masyarakat a. Sub Bidang Umum, mempunyai tugas pokok : 1. Menyusun formasi karir dan diklat Sumber Daya Manusia ( SDM ) apartur pelaksana urusan Pemerintahan bidang sosial, tenaga kerja dan transmigrasi; 2. Melaksanakan kebijakan, pedoman, norma, standar prosedur dan criteria monitoring evaluasi pembinaan Sumber Daya Manusia ( SDM ) apartur pelaksana urusan Pemerintahan bidang Sosial, Tenaga kerja dan Transmigrasi; 3. Melaksanakan kebijakan, pembinaan, penyelenggaraan, pengendalian serta evaluasi pengembangan Sumber Daya Manusia ( SDM ) aparatur pelaksana urusan Pemerintahan bidang sosial, tenaga kerja dan transmigrasi 4. Melaksanakan kebijakan pembinaan, pejabat fungsional, serta pengusulan pengangkatan dan pemberhentian pejabat fungsional bidang sosial, tenaga kerja dan transmigrasi 5. Melaksanakan kebijakan pembinaan organisasi dan tata laksana 6. Menyusun rencana dan melaksanakan keindahan, kebersihan, keamanan dan perawatan kantor 7. Mengatur dan mengelola barang inventaris kantor

b. Sub Bagian Keuangan, mempunyai tugas pokok : 1. Melaksanakan penatausahaan keuangan, meliputi pengelolaan anggaran, penyusunan neraca, pelaksanaan akuntansi/pembukuan, pertanggung jawaban dan verifikasi serta penyusunan perhitungan anggaran 2. Melaksanakan pengurusan biaya perjalanan dinas, perpindahan pegawai dang anti rugi, gaji pegawai dan pembayaran hak hak keuangan lainya; 3. Menyusun, melaksanakan dan mempertanggungjawabkan anggaran Dinas; 4. Melaksanakan upaya peningkatan kesejahteraan pegawai c. Sub Bagian Penyusunan Program dan Pelaporan, mempunyai tugas pokok: 1. Menghimpun, mengolah, mengkaji dan meneliti data dalam rangka penyusunan rencana program dan anggaran 2. Melaksanakan kegiatan perencanaan dan penyusunan dokumen pembangunan bidang Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi; 3. Melaksanakan koordinasi perencanaan program, kegiatan dan anggaran bidang Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi 4. Melaksanakan koordinasi dengan unit terkait dalam rangka analisis dan penilaian pelaksanaan program dan anggaran; 5. Melaksanakan kebijakan pembinaan, pengawasan, [pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi; 6. Mengkoordinir dan evaluasi pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal ( SPM ) bidang Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi A. Bidang Pengembangan Pendayagunaan Potensi Sosial Dan Usaha Kesejahteraan Sosial Tugas Pokok Bidang Pengembangan Pendayagunaan Potensi Sosial Dan Usaha Kesejahteraan Sosial, yaitu : melaksanakan sebagian tugas Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, di bidang pengembangan program dan kelembagaan yaitu, penyuluhan, publikasi, pengendalian dan pembinaan lanjut yang

terkait dengan usaha kesejahteraan sosial, partisipasi sosial masyarakat, lembaga penyelenggara usaha kesejahteraan sosial, pemberdayaan fakir miskin, keluarga rentan, komunitas terpencil dan penanaman nilai nilai kepahlawanan, keperintisan, kejuangan, serta kesetiakawanan sosial. Fungsi Bidang Pengembangan Pendayagunaan Potensi Sosial Dan Usaha Kesejahteraan Sosial 1. Penyusunan pedoman di bidang penyelenggaraan yang terkait dengan penggalian, pengembangan partisipasi sosial masyarakat, pembinaan lembaga penyelenggara usaha kesejahteraan sosial, pemberdayaan fakir miskin, keluarga rentan dan komunitas terpencil, penanaman nilai nilai kepahlawanan, keperintisan, kejuangan dan kesetiakawanan sosial serta pengembangan program dan kelembagaan penyuluhan, publikasi, pengendalian dan pembinaan lanjut usaha kesejahteraan sosial; 2. Pelaksanaan kebijakan, koordinasi, dan bimbingan teknis di bidang penyelenggaraan, pengendalian, pengembangan yang terkait dengan partisipasi sosial pemberdayaan fakir miskin, keluarga rentan, komunitas terpencil, penanaman nilai nilai kepahlawanan, keperintisan, kejuangan dan kesetiakawanan sosial serta program dan kelembagaan, penyuluhan, publikasi, pengendalian dan pembinaan lanjut usaha kesejahteraan sosial 3. Pemantauan dan evaluasi kegiatan di bidang penyelenggaraan penggalian, pengembangan yang terkait dengan partisipasi sosial masyarakat, lembaga penyelenggara usaha kesejahteraan sosial, pemberdayaan fakir miskin, keluarga rentan komunitas terpencil, penanaman nilai - nilai kepahlawanan, Keperintisan, kejuangan dan kesetiakawanan sosial serta pengembangan program dan kelembagaan, penyuluhan, publikasi, pengendalian dan pembinaan lanjut usaha kesejahteraan sosial. a. SeksiPembinaan partisipasi sosial masyarakat dan nilai nilai

kepahlawanan; mempunyai tugas pokok : 1. Menyiapkan bahan penyusunan pedoman pembinaan dan pendayagunaan yang terkait dengan karang taruna, organisasi sosial, wahana kesejahteraan sosial berbasis masyarakat, pekerja sosial masyarakat, wanita pemimpin kegiatan sosial, kepahlawanan, keperintisan, kejuangan, kesetiakawanan sosial, penghargaan terhadap keluarga pahlawan, pemeliharaan taman makam pahlawan dan makam pahlawan nasional serta pemberdayaan sosial ekonomi fakir miskin, keluarga rentan dan komunitas terpencil 2. Pelaksanaan kegiatan, bimbingan teknis di bidang pembinaan dan pendayagunaan yang terkait dengan karang taruna, organisasi sosial, wahana kesejahteraan sosial berbasis masyarakat, pekerja sosial masyarakat, wanita pemimpin kegiatan sosial, kepahlawanan, keperintisan, kejuangan, kesetiakawanan sosial, penghargaan terhadap keluarga pahlawan, pemeliharaan taman makam pahlawan dan makam pahlawan nasional serta penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan sosial ekonomi fakir miskin, keluarga rentan dan komunitas terpencil 3. Melaksanakan pemantauan, dan evaluasi kegiatan pembinaan dan pendayagunaan yang terkait dengan karang taruna, organisasi sosial, wahana kesejahteraan sosial berbasis masyarakat, pekerja sosial masyarakat, wanita pemimpin kegiatan sosial, kepahlawanan, keperintisan, kejuangan, kesetiakawanan sosial, penghargaan terhadap keluarga pahlawan, pemeliharaan taman makam pahlawan dan makam pahlawan nasional serta penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan sosial ekonomi fakir miskin, keluarga rentan dan komunitas terpencil. b. Seksi Pengembangan Kelembagaan Usaha Kesejahteraan Sosial, mempunyai tugas Pokok : 1. Menyiapkan bahan penyusunan pedoman pengembangan kelembagaan yang terkait dengan kegiatan monitoring evaluasi, pengendalian dan pembinaan lanjut di bidang usaha kesejahteraan

sosial serta perumusan pedoman penyuluhan sosial dan publikasi kegiatan usaha kesejahteraan sosial; 2. Melaksanakan kegiatan dan bimbingan teknis pengembangan kelembagaan yang terkait dengan monitoring evaluasi, pengendalian, pembinaan lanjut di bidang usaha kesejahteraan sosial serta penyuluhan sosial dan publikasi kegiatan usaha kesejahteraan sosial; 3. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan pengembangan kelembagaan yang terkait dengan kegiatan, monitoring evaluasi, pengendalian dan pembinaan lanjut di bidang usaha kesejahteraan sosial serta penyuluhan sosial dan publikasi kegiatanusaha kesejahteraan sosial; 4. Melaksanakan tugas tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Penegmbangan, Pendayagunaan Potensi Sosial dan Usaha Kesejahteraan Sosial. B. Bidang Rehabilitasi Dan Bantuan Sosial Tugas pokok Bidang Rehabilitasi dan Bantuan Sosial adalah melaksanakan sebagian tugas Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi di bidang pelayanan bagi balita, anak, lanjut usia terlantar, rahabilitasi sosial anak nakal, korban napza, penyandang cacat, tuna sosial serta penyelanggaraan bantuan, jaminan dan perlindungan sosial bagi korban bencana, korban tindak kekerasanterhadap anak, wanita, lanjut usia, keluarga dan pekerja migrant terlantar serta pengelolaan sumber dana sosial. Fungsi bidang Rehabilitasi dan Bantuan sosial Yaitu: 1. Penyusunan pedoman di bidang penyelenggaraan pelayanan dan rehabilitasi sosial yang terkait dengan balita, anak, lanjut usia terlantar, anak nakal, korban napza, penyandang cacat, tuna sosial serta penyelenggaraan bantuan, jaminan dan perlindungan kesejahteraan sosial bagi korban bencana, korban tindak kekerasan terhadap anak, wanita, lanjut usia, keluarga dan pekerja migrant terlantar serta rekomendasi perijinan dan pengelolaan sumber dana sosial oleh

masyarakat; 2. Pelakasanaan kebijakan, koordinasi dan bimbingan teknis di bidang penyelenggaraan pelayanan dan rehabilitasi sosial yang terkait dengan balita, anak, lanjut usia terlantar, anak nakal, korban napza, penyandang cacat, tuna sosial serta penyelenggaraan bantuan, jaminan dan perlindungan kesejahteraan sosial bagi korban bencana, korban tindak kekerasan terhadap anak, wanita, lanjut usia, keluarga dan pekerja migrant terlantar serta rekomendasi perijinan dan pengelolaan sumber dana sosial oleh masyarakat; 3. Pelaksanaan Pemantauan dan eavaluasi kegiatan di bidang penyelenggaraan pelayanan dan rehabilitasi sosial yang terkait dengan balita, anak, lanjut usia terlantar, anak nakal, korban napza, penyandang cacat, tuna sosial serta penyelenggaraan bantuan, jaminan dan perlindungan kesejahteraan sosial bagi korban bencana, korban tindak kekerasan terhadap anak, wanita, lanjut usia, keluarga dan pekerja migrant terlantar serta rekomendasi perijinan dan pengelolaan sumber dana sosial oleh masyarakat; a. Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Masyarakat, mempunyai tugas: 1. Menyiapkan bahan penyusunan pedoman pelayanan dan perlindungan sosial serta rehabilitasi sosial dan pembinaan lanjut yang terkait dengan balita, anak dan lanjut usia terlantar, anak nakal dan korban napza, bekas tuna susila, gelandangan, pengemis, gelandangan bekas penderita psikotik dan warga bekas binaan lembaga pemasyarakatan, penyandang cacat dan cacat bekas penderita penyakit kronis; 2. Melaksanakan kegiatan dan bimbingan tekhnis pelayanan dan perlindungan sosial serta rehabilitasi sosial dan pembinaan lanjut yang terkait dengan balita, anak dan lanjut usia terlantar, anak nakal dan korban napza, bekas tuna susila, gelandangan, pengemis, gelandangan bekas penderita psikotik dan warga bekas binaan lembaga pemasyarakatan, penyandang cacat dan cacat bekas penderita penyakit kronis;

3. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan pelayanan dan perlindungan sosial serta rehabilitasi sosial dan pembinaan lanjut yang terkait dengan balita, anak dan lanjut usia terlantar, anak nakal dan korban napza, bekas tuna susila, gelandangan, pengemis, gelandangan bekas penderita psikotik dan warga bekas binaan lembaga pemasyarakatan, penyandang cacat dan cacat bekas penderita penyakit kronis; b. Seksi Bantuan dan jaminan Sosial, mempunyai tugas; 1. Menyiapkan bahan penyusunan pedoman kesiapsiagaan, mitigasi, tanggap darurat, bantuan sosial yang terkait dengan korban bencana alam dan bencana sosial, pembinaan, perijinan, pemantauan, penyelidikan dan penyidikan terhadap penyimpangan pengumpulan / pengelolaan sumber dana sosial, pembinaan dan pengembangan jaminan kesejahteraan sosial, identifikasi, analisa, bantuan sosial, resosialisasi dan rujukan bagi anak, wanita, lanjut usia dan keluarga korban tindak kekerasan, pekerja migrant terlantar dan pemulangan orang terlantar; 2. Melaksanakan kegiatan dan bimbingan teknis kesiapsiagaan, mitigasi, tanggap darurat, bantuan sosial yang terkait dengan korban bencana alam dan bencana sosial, pembinaan, perijinan, pemantauan, penyelidikan dan penyidikan terhadap penyimpangan pengumpulan / pengelolaan sumber dana sosial, pembinaan dan pengembangan jaminan kesejahteraan sosial, identifikasi, analisa, bantuan sosial, resosialisasi dan rujukan bagi anak, wanita, lanjut usia dan keluarga korban tindak kekerasan, pekerja migrant terlantar dan pemulangan orang terlantar; 3. Melaksanakan Pemantauan dan eavluasi kegiatan kesiapsiagaan, mitigasi, tanggap darurat, bantuan sosial yang terkait dengan korban bencana alam dan bencana sosial, pembinaan, perijinan, pemantauan, penyelidikan dan penyidikan terhadap penyimpangan pengumpulan / pengelolaan sumber dana sosial, pembinaan dan pengembangan jaminan kesejahteraan sosial, identifikasi, analisa, bantuan sosial,

resosialisasi dan rujukan bagi anak, wanita, lanjut usia dan keluarga korban tindak kekerasan, pekerja migrant terlantar dan pemulangan orang terlantar; C. Bidang Hubungan Industrial syarat kerja dan Pengawasan Ketenagakerjaan Tugas pokok Bidang Hubungan Industrial Syarat Kerja dan Pengawasan Ketenagakerjaan adalah melaksanakan sebagian tugas Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi di bidang hubungan industrial dan syarat kerja, pengawasan ketenagakerjaan. Dalam melaksanakan tugas pokok, bidang Hubungan Industrial Syarat Kerja dan Pengawasan Ketenagakerjaan, mempunyai fungsi; 1. Pengelolaan data dan informasi perusahaan dan bekerja; 2. Pelaksanaan pencegahan, penyelesaian perselisihan hubungan industrial di luar Pengadilan, mogok kerja, penutupan perusahaan; 3. Pengesahan Peraturan Perusahaan, pendaftaran Perjanjian Kerja Bersama, pencatatan dan verifikasi Serikat Pekerja/Serikat Buruh 4. Penyusunan, pengusulan formasi dan melakukan pembinaan Mediator, Konsiliator, Arbiter Kabupaten serta Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan ( Wasnaker ) /Penyidik Pegawai Negeri Sipil ( PPNS ) 5. Pelaksanaan pembinaan dan pembentukan Syarat Kerja, Lembaga Hubungan Industrial ( Bipartite, Tripartite ) serta Kelembagaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( P2K3 ), Sistim Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja 6. Penanganan kasus / Penyidikan terhadap pelanggaran Peraturan Per Undang - undangan Ketenagakerjaan 7. Pelaksanaan bimbingan aplikasi Pengupahan di perusahaan, survey Kebutuhan Hidup Layak ( KHL ) dan Penyiapan bahan koordinasi dan rekomendasi usulan Upah Minimum Kabupaten ( UMK ) kepada Gubernur 8. Penerbitan penetapan, rekomendasi, pengesahan dan perijinan norma ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ) a. Seksi Hubungan Industrial dan Syarat Kerja, mempunyai tugas:

1. Melaksanakan pembinaan Sumber Daya Manusia dan Lembaga Penyelesaian Perselisihan di luar Pengadilan, serta Penyusunan dan Pengusulan formasi mediator, konsiliator, arbiter; 2. Melakukan pencegahan dan penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial di luar Pengadilan Hubungan Industrial, mogok kerja, dan penutupan perusahaan; 3. Memfasilitasi penyusunan serta pengesahan Peraturan Perusahaan, pendaftaran Perjanjian Kerja Bersama ( PKB ), pencatatan dan verifikasi keanggotaan Serikat Pekerja/Serikat Buruh serta pemberian ijin/rekomendasi operasional perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh; 4. Melaksanakan survey Kebutuhan Hidup Layak ( KHL ), penyusunan dan pengusulan penetapan Upah Minimum Kabupaten ( UMK ), bimbingan aplikasi pengupahan di perusahaan; 5. Melaksanakan pembinaan dan pembentukan syarat kerja, Kelembagaan Hubungan industrial. b. Seksi Pengawasan Ketenagakerjaan, mempunyai tugas: 1. Melaksanakan pembinaan, pemeriksaan pengawasan norma kerja, wajib lapor ketenagakerjaan, perlindungan waktu kerja, waktu istirahat, perhitungan upah lembur,upah hubungan kerja,penempatan dan pelatihan tenaga kerja dalam Negeri, luar negeri, penempatan Tenaga Kerja Asing ( TKA ), Tenaga Kerja Indonesia ( TKI ), Jamsostek, kompensasi kecelakaan kerja, perlindungan tenaga kerja anak, perempuan dan cacat, pelayanan kesehatan kerja, penyelenggaraan sanitasi dan hygien perusahaan; 2. Melaksanakan pembinaan, pemeriksaan pengawasan perlindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ), pesawat angkat angkut, pesawat tenaga dan produksi, persyaratan sarana penanggulangan kebakaran, instalasi listrik, instalasi penyalur petir, lift, pesawat uap, bejana tekan, alat pelindung Diri ( APD ), Lingkungan kerja, Penggalian bahan kimia berbahaya, asbes, pestisida, konstruksi bangunan, pemeriksaan keselamatan dan kesehatan kerja, pembentukan dan

pembinaan kelembagaan keselamatan dan kesehatan kerja ( K 3 ); 3. Melaksanakan penanganan kasus/penyidikan terhadap perusahaan yang melanggar peraturan perundang undangan norma kerja dan keselamatan dan kesehatan kerja ( K 3 ); 4. Melaksanakan pemeriksaan dan pengujian pertama, berkala dan khusus pesawat uap dan bejana tekan, pesawat angkat dan angkut, pesawat tenaga produksi, instalasi listrik, instalasi penangkal petir; 5. Melaksanakan pembinaan dan pelatihan penanggulangan kebakaran, operator ketel uap, operator pesawat angkat dan angkut; 6. Melaksanakan penerbitan rekomendasi, pengesahan, penetapan, dan perijinan terhadap obyek pengawasan Norma ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ) D. Bidang Pelatihan Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tugas pokok Bidang Pelatihan Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi adalah melaksanakan sebagian tugas Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi di bidang pelatihan produktivitas tenaga kerja dan transmigrasi, penempatan dan perluasan tenaga kerja. Dalam melaksanakan tugas pokok, Bidang Pelatihan Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi, mempunyai fungsi: 1. Pendaftaran pencari kerja, lowongan kerja, penyusunan, pengolahan data pencari kerja, dan Penyebarluasan informasi pasar kerja; 2. Pembinaan pelatihan, pengukuran, peningkatan produktivitas kerja bagi masyarakat, perusahaan dan tenaga kerja; 3. Penerbitan rekomendasi kepada swasta dalam penyelenggaraan pameran bursa kerja/job fair; 4. Penyuluhan, seleksi, Rekruitmen, penempatan tenaga kerja melalui Antar Kerja Antar Negara ( AKAN ), Antar Kerja Antar Daerah ( AKAD ), Antar Kerja Lokal ( AKL ), dan fasilitasi antar Negara 5. Pelaksanaan pembinaan pengendalian, pendayagunaan Tenaga Kerja Sukarela( TKS ), Pendaftaran dan fasilitasi pembentukan Tenaga Kerja

Mandiri ( TKM ), penyebarluasanpenerapan Teknologi Tepat Guna ( TTG ) dan Usaha Mandiri Sektor Informal ( UMSI ) serta program padat karya 6. Monitoring dan evaluasi penggunaan Tenaga Kerja Asing ( TKA ) di Kabupaten; 7. Pelaksanaan kebijakan Pusat maupun provinsi dan merumuskan strategi kebijakan penyelenggaraan Pemerintah Daerah dibidang transmigrasi serta pengusulan rencana pengerahan, pelaksanaan pelayanan perpindahan transmigrasi dari daerah asal ke daerah penerima melalui pelaksanaan kerjasama dengan daerah penerima a. Seksi Pelatihan Prodiktivitas Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai tugas: 1. Melaksanakan pelatihan dan pengukuran peningkatan produktivitas kerja bagi masyarakat, perusahaan dan tenaga kerja; 2. Menerbitkan pengesahan kontrak / perjanjian magang dalam negeri, serta koordinasi pelaksanaan sertifikasi kopetensi dan akreditasi lembaga pelatihan kerja; 3. Melaksanakan pendaftaran dan seleksi calon transmigran, serta melaksanakan penetapan status calon transmigran berdasarkan kriteria pemerintah 4. Melaksanakan Komunikasi Informasi Edukasi ( KIE ) ketransmigrasia 5. Menyusun rencana pengerahan dan fasilitasi perpindahan transmigrasi, penjajakan dan melakkukan kerjasama dengan daerah lain berkaitan dengan penempatan lokasi transmigrasi serta melaksanakan pelayanan, penampungan, logistik, kesehatan, perbekalan, pelayanan pengangkutan dalam proses perpindahan transmigrasi. b. Seksi Perluasan dan Penempatan Tenaga kerja, mempunyai tugas: 1. Menyusun, mengolah dan menganalisis data pencari kerja ( pencaker ), data lowongan kerja, dan melaksanakan penyebarluasan informasi pasar kerja serta pendaftaran pencari kerja dan lowongan kerja; 2. Memberikan rekomendasi penerbitan izin pendirian Lembaga

Penempatan Tenaga Kerja Swasta ( LPTKS ), tempat penampungan calon tenaga kerja, lembaga penyuluhan dan bimbingan jabatan, penyelenggara pameran bursa kerja/ job fair, operasional, Tenaga Kerja Sukarela ( TKS ) Indonesia atau luar negeri, lembaga sukarela Indonesia, paspor Tenaga Kerja Indonesia ( TKI ) serta rekomendasi Tenaga Kerja Asing ( TKA ); 3. Menyelenggarakan program perluasan kerja melalui pendayagunaan Tenaga Kerja Sukarela ( TKS ), lembaga sukarela, Tenaga Kerja Mandiri ( TKM ), bimbingan Usaha Mandiri Sektor Informal ( UMSI ) dan Tehnologi Tepat Guna ( TTG ), serta program padat karya; 4. Melaksanakan monitoring dan mengevaluasi penggunaan Tenaga Kerja Asing ( TKA ) yang lokasi kerjanya dalam wilayah kabupaten; 5. Melaksanakan penyuluhan, rekrutmen, seleksi dan, penempatan tenaga kerja melalui sisitem Antar Kerja Antar Negara ( AKAN ), memfasilitasi penempatan bagi pencari kerja penyandang cacat, lansia dan perempuan, serta Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia. D. Sumber Daya Aparatur Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pegawai/ aparatur memiliki peran strategis dan dominan pada pencapaian tujuan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Demi mewujudkan administrasi pemerintahan yang mampu mendukung kelancaran dan keterpaduan pelaksanaan tugas dan fungsinya, saat ini Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jombang didukung oleh 51 personil yang terdiri dari 42 orang berstatus pegawai negeri sipil 3 CPNS lainnya adalah tenaga honorer 6 E. Sistematika Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

BAB 2 Perencanaan dan Perjanjian Kinerja A. Rencana Strategis Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tahun 2014-2018 Rencana Strategis Dinas Sosial Tenaga kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jombang dimaksudkan untuk mendukung pencapaian sasaran pembangunan daerah yang telah di tetapkan dalam RPJMD Kabupaten Jombang serta memberikan arahan sekaligus acuan bagi seluruh aparatur/ pegawai Dinas Sosial Tenaga kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jombang dalam melaksanakan kewenangan pemerintahan untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah di wilayah kerja dalam hal memberikan pelayanan kepada masyarakat. Tujuan dari Rencana Strategis Dinas Sosial Tenaga kerja dan Transmigrasi Tahun 2014-2018, terdiri dari beberapa hal, yakni: 1) Mengoptimalkan peran dan fungsi Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi di dalam perencanaan, pelaksanaan dan eavluasi pembangunan di bidang sosial, ketenagakerjaan dan transmigrasi Kabupaten Jombang

2) Mewujudkan rencana strategis yang informative, partisipatif, bermanfaat, tepat sasaran dan berkesinambungan 3) Mewujudkan strategi dalam mencapai visi, misi dan tujuan serta sasaran pembangunan Daerah 1. Visi Visi Dinas Sosial Tenaga kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jombang diturunkan dari Visi Kabupaten Jombang. Adapun Visi Kabupaten Jombang adalah JOMBANG SEJAHTERA UNTUK SEMUA. Dengan demikian, maka Visi Dinas Sosial Tenaga kerja dan Transmigrasi dengan memperhatikan Visi Kabupaten tersebut, tersusunlah Visi Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jombang 2014 2018 yaitu : TERWUJUDNYA PENINGKATAN KUALITAS TENAGA KERJA YANG PRODUKTIF DAN PERCEPATAN PENANGANAN MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL MENDUKUNG TERWUJUDNYA MASYARAKAT JOMBANG YANG SEJAHTERA Dari uraian visi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : 1) Terwujudnya Peningkatan Kualitas Tenaga Kerja yang Produktif adalah suatu agenda besar untuk dapat mengembangkan potensi yang dimiliki oleh para tenaga kerja agar mampu menuju kemandirian dan dapat mengurangi angka pengangguran, yang dilakukan melalui berbagai program pendukung, seperti pelatihan, pemberian bantuan modal, dan lain sebagainya; 2) Percepatan Penanganan Masalah Kesejahteraan Sosial ini mengacu kepada peningkatan kualitas kehidupan masyarakat untuk mengurangi angka penyandang masalah sosial, melalui pembinaan, pelatihan, perlindungan dan pengentasan PMKS; 2. Misi Dalam mengupayakan visi tersebut, Dinas Sosial Tenaga kerja dan Transmigrasi memiliki misi sebagai berikut : 1. Meningkatkan pembinaan dan penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial dan pendayagunaan potensi dan sumber kesejahteraan sosial 2. Memperluas kesempatan kerja dan meningkatkan pelayanan penempatan tenaga kerja serta penguatan informasi pasar kerja dan pelayanan penempatan transmigrasi

3. Meningkatkan kompetensi ketrampilan dan produktifitas tenaga kerja dan masyarakat 4. Meningkatkan pembinaan hubungan industrial dan perlindungan tenaga kerja serta pengawasan ketenagakerjaan 5. Meningkatkan kinerja aparatur 3. Tujuan Tujuan adalah sesuatu yang akan di dicapai oleh Dinas Sosial Tenaga kerja dan Transmigrasi dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun ke depan. Adapun tujuan yang ingin dicapai Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi yaitu : 1. Meningkatkan pembinaan dan penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial dan pendayagunaan potensi dan sumber kesejahteraan sosial 2. Memperluas kesempatan kerja dan meningkatkan pelayanan penempatan tenaga kerja serta penguatan informasi pasar kerja dan pelayanan penempatan Transmigrasi 3. Meningkatkan kompetensi ketrampilan dan produktifitas Tenaga kerja dan masyarakat 4. Meningkatkan pembinaan Hubungan Industrial dan Perlindungan tenaga kerja serta pengawasan Ketenagakerjaan 5. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi pengelolaan dan fungsi sarana /prasarana pendukung Dinas Sosial Tenaga kerja dan Transmigrasi Sasaran Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang di formulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 ( lima ) tahun kedepan. Adapun sasaran yang ingin dicapai Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi yaitu

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran 1. Meningkatkan pembinaan dan penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial dan pendayagunaan potensi dan sumber kesejahteraan sosial 1). Meningkatnya Kesejahteraan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) (1).Persentase PMKS Keluarga Fakir Miskin, Keluarga Rentan, Wanita Rawan Sosial ekonomi dan Masyarakat di daerah terpencil tertinggal penerima manfaat program (2) Persentase PMKS Balita Terlantar, Anak terlantar, dan bermasalah penerima manfaat program pelayanan sosial melalui Bidang dan UPT yang terlindungi dan terpenuhi (3) Persentase PMKS Anak Nakal dan Korban Napza serta remaja terlantar penerima manfaat program pelayanan dan Rehsos melalui Bidang dan UPT yang terlindungi, terpenuhi kebutuhan dasarnya, dan meningkat keberfungsian sosialnya (4) Persentase PMKS Anak Nakal dan Korban Napza serta remaja terlantar penerima manfaat program pelayanan dan Rehsos melalui Bidang dan UPT yang terlindungi, terpenuhi kebutuhan dasarnya, dan meningkat keberfungsian sosialnya

(2) Optimalisasi Pendayagunaan Potensi dan sumber kesejahteraan Sosial (5) Persentase PMKS Lanjut Usia terlantar penerima manfaat program pelayanan sosial melalui Bidang kemampuan fungsi sosialnya (6) Persentase PMKS Tuna Sosial penerima manfaat program pelayanan dan Rehabilitasi sosial yang terpenuhi kebutuhan dasarnya, dan meningkat kemampuan keberfungsian sosialnya (7) Persentase PMKS penyandang disabilitas dan eks psikotik penerima manfaat program pelayanan dan Rehsos melalui bidang dan UPT yang terpenuhi kebutuhan dasar minimalnya,dan meningkat kemampuan keberfungsian sosialnya (8) Persentase PMKS Pekerja Migran, Korban Tindak kekerasan, Korban Bencana dan Orang Terlantar penerima manfaat Program Bantuan dan Perlindungan Sosial yang (9) Persentase kecamatan yang memiliki sarana prasarana tanggap darurat minimal untuk memenuhi kebutuhan dasar dan penanganan korban bencana (1) Persentase pembinaan bagi Karang Taruna,, Karang Werdha,WKSBM, bidang Sosial dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial (2) Persentase Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) yang dibina dan aktif dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial (3) Persentase Taruna Siaga Bencana yang dibina dan aktif dalam penanggulangan bencana berbasis masyarakat

2.) Memperluas kesempatan kerja dan meningkatkan pelayanan penempatan tenaga kerja serta penguatan informasi pasar kerja dan pelayanan penempatan Transmigrasi (3) Meningkatnya ketersediaan Sarana dan Prasarana sosial serta kapasitas Sumber Daya Manusia dalam Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial (4) Berkembangnya modal sosial dalam pembangunan kesejahteraan sosial (1). Menurunnya angka Tingkat Pengangguran Terbuka (4) Persentase penumbuhan dan peningkatan Kapasitas Relawan Pekerja Sosial Masytarakat tingkat desa yang dapat mendukung penyelengggaraan kesejahteraan sosial (5) Persentase Pembinaan bagi Lembaga Kesejahteraan Sosial bagi Panti Asuhan, Panti Werdha, rehabilitasi, Gelandangan, Pengemis, Cacat, Organisasi Sosial dalam Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial (6) Persentase Lembaga Kesejahteraan Sosial yang diberikan pembinaan dan aktif dalam memberikan pelayanan pada PMKS (1) Persentase Tenaga Kesejahteraan Sosial peserta program yang meningkat kemampuannya dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial (1) Persentase pencapaian target peningkatan pemahaman masyarakat peserta kegiatan terhadap pelestarian nilai kepahlawanan dan kesetiakawanan sosial serta penyuluhan sosial (1) Persentase Tingkat Pengangguran Terbuka Menurun

3) Meningkatkan kompetensi ketrampilan dan produktifitas Tenaga kerja dan masyarakat 4) Meningkatkan pembinaan Hubungan Industrial dan Perlindungan tenaga kerja serta pengawasan Ketenagakerjaan 5) Meningkatkan efektifitas dan efisiensi pengelolaan dan fungsi sarana /prasarana pendukung Dinas (2) Meningkatnya penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja di sector informal (1) Terwujudnya Penempatan Transmigran yang berkualitas di daerah penempatan (1) Terwujudnya peningkatan ketrampilan /kompetensi Tenaga kerja dan Produktivitas Tenaga kerja (1) Terwujudnya peran lembaga ketenagakerjaan dalam mengantisipasi dan menyelesaikan perselisihan hubungan industrial (1) Meningkatnya pengawasan Ketenagakerjaan, K3 serta perlindungan pekerja buruh (1) Meningkatnya pengelolaan SDM serta sarana /prasarana Dinas Sosial Tenaga (2) Persentase pencari kerja yang ditempatkan (3) Persentase Tenaga Kerja Indonesia ( TKI ) yang ditempatkan pada jabatan formal (1) Persentase penempatan Transmigran yang telah mendapat pelatihan (1) Persentase lulusan pelatihan yang memiliki ketrampilan/kompetensi (1) Persentase kasus perselisihan Hubungan Industrial yang dapat diselesaikan (2) Persentase upah minimum terhadap kebutuhan hidup layak ( KHL ) (1) Persentase Hukum di bidang norma ketenagakerjaan yang ditangani (2) Persentase penurunan kasus kecelakaan kerja (3) Persentase Perusahaan yang memenuhi persyaratan K3 (1) Tercapainya pelaksanaan pelayanan administrasi perkantoran

Sosial Tenaga kerja dan Transmigrasi kerja dan Transmigrasi 4. Strategi dan Arah Kebijakan Rumusan strategi merupakan pernyataan pernyataan yang menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai serta selanjutnya dijabarkan dalam serangkaian kebijakan. Rumusan strategi menunjukkan keinginan yang kuat bagaimana Dinas Sosial tenaga Kerja dan transmigrasi menciptakan nilai tambah ( value added) bagi stakeholder layanan, terutama bagi layanan langsung pada masyarakat. Untuk merumuskan strategi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dan sasran, maka dilakukan analisis lingkungan internal dan lingkungan eksternal dengan menggunakan analisis SWOT(Strenghts/kekuatan,Weaknesses/kelemahan, Opportunities/ peluang, dan Threats/tantangan). Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai factor secara sistematis untuk merumuskan strategi. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan ( Strengths ) dan peluang ( Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan(weaknesses) dan ancaman ( Threats ). Dengan analisis ini kemudian mempermudah untuk menentukan arah dan isu strategis yang akan diangkat yaitu: 1. Optimalkan Kerjasama dengan SKPD lain yang terkait dan partisipasi sosial masyarakat dan pihak pihak lain yang terkait. 2. Optimalisasi peningkatan kualitas dan produktifitas Tenaga Kerja. 3. Optimalisasi program PMKS. 4. Meningkatkan kemandirian peserta PMKS. 5. Meningkatkan Penyelesaian perselisihan hubungan Industrial 6. Melibatkan partisipasi masyarakat 7. Optimalisasi informasi lowongan kerja, dan tindak lanjut dari program yang telah dijalankan. 8. Optimalisasi dengan perusahaan penerima tenaga kerja. 9. Optimalisasi kerjasama dengan daerah penerima peserta Transmigrasi 10. Tingkatkan informasi Lowongan Kerja 11. Tingkatkan Ketrampilan Tenaga Kerja 12. Tingkatkan Pemahaman peserta Transmigrasi B. Rencana Kerja Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah,

bahwa setiap daerah diwajibkan untuk menyusun perencanaan pembangunan daerah untuk jangka panjang 20 tahun (RPJPD), jangka menengah 5 tahun (RPJMD), serta jangka pendek 1 tahun (RKPD). Berdasarkan Renstra Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jombang yang mempunyai tugas, pokok, fungsi dan urusan dalam menyelenggarakan sebagian urusan Pemerintahan Daerah di bidang Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi, untuk tahun anggaran 2015 Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi melaksanakan program strategis sebagai berikut: I. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, dengan kegiatan : 20 Penyediaan Jasa Administrasi Tehnis Perkantoran 24 Penyediaan Pelayanan Administrasi Perkantoran II. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan kegiatan : 46 Pengadaan Sarana dan prasarana gedung kantor 48 Pemeliharaan Rutin/Berkala/Sedang/Berat Sarana dan Prasarana Gedung Kantor 49 Pemeliharaan Rutin/Berkala/Sedang/Berat Kendaraan Dinas/ Kendaraan Operasional II. Program Peningkatan Disiplin Aparatur, dengan kegiatan : 5 Pengadaan Pakaian khusus hari hari tertentu IV. V. Program Perencanaan Strategis dan Pelaporan Capaian Kinerja serta Keuangan SKPD, dengan kegiatan : 2 Penyusunan Rencana kerja SKPD 3 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja SKPD Program Peningkatan Kualitas dan Produktifitas Tenaga Kerja dengan kegiatan: 6 Pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi pencari kerja 12 Peningkatan Kualitas kelembagaan pelatihan kerja 13 Pelatihan Kewirausahaan VI. Program Peningkatan Kesempatan Kerja, dengan kegiatan : 15 Fasilitasi bursa kerja 17 Peningkatan pelayananan tenaga kerja warga negara asing 18 Peningkatan pelayanan CTKI dan Pembinaan Purna TKI Kabupaten Jombang 19 Perluasan kesempatan kerja mandiri VII. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenaga kerjaan, dengan kegiatan : 1 Pengendalian dan pembinaan lembaga penyalur tenaga kerja

2 Fasilitasi Penyelesaian Prosedur, Penyelesain 3 Fasilitasi Penyelesaian penyelesaian Prosedur pemberian perlindungan Hukum dan jaminan Sosial Ketenagakerjaan 5 Peningkatan pengawasan, perlindungan dan Penegakan Hukum terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja VIII. Program Pengembangan Kerjasama dengan Wilayah Pengiriman Transmigran, dengan kegiatan: 1 Kerjasama Penempatan Transmigran Antar Daerah IX. Program Partisipasi Sosial Masyarakat, dengan kegiatan: 2 Sosialisasi Kepahlawanan Keperintisan, Perjuangan X. Program Penanganan PMKS, dengan kegiatan : 1 Pemberdayaan PMKS 2 Fasilitasi PKH 3 Fasilitasi Pasar Murah bagi Rumah Tangga Miskin 4 Bimbingan Sosial Bagi PMKS 5 Rehabilitasi dan Bantuan Sosial Bagi PMKS 6 Fasilitasi kegiatan Pelayanan Sosial 7 Perlindungan dan Jaminan Sosial Layanan Kesejahteraan bagi Masyarakat Miskin 8 Penyediaan Sarana Prasarana Layanan Sosial tanggap Darurat XI. Program Penyediaan Sarana dan Prasarana Sosial 1 Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana Sosial 2 Revitalisasi Bina Loka karya 3 Pembangunan / Peningkatan Rumah Pelayanan Sosial XII. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial 2 Peningkatan kualitas SDM Kesejahteraan Sosial 3 Pembinaan dan pemberdayaan Karang Taruna 4 Pemberdayaan Karang werdha 5 Pemberdayaan Pekerja Sosial Masyarakat 6 Pendataan dan Pengelolaan Data PMKS, Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial 7 Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Taman Makam Pahlawan Dari keseluruhan 12 program dan 38 kegiatan Tahun 2016 telah memenuhi capaian target sasaran. Hal ini sekaligus menunjukkan adanya komitmen untuk mewujudkan visi dan misinya, meskipun ada beberapa

kegiatan yang belum maksimal dalam pelaksanaan sesuai dengan target kinerja yang telah direncanakan. C. Penetapan/ Perjanjian Kinerja Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Target Kinerja yang ingin dicapai Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Jombang pada tahun 2016 dengan indikator dan target capaiannya secara rinci dapat dilihat dalam tabel Penetapan Kinerja Tahun 2016 sebagai berikut : Tabel 2.1 Penetapan Kinerja (Tapkin) Tahun 2016 NO 1 SASARAN STRATEGIS Meningkatnya Kesejahteraan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) - - Indikator Kinerja Persentase PMKS Keluarga Fakir Miskin, Keluarga Rentan, Wanita Rawan Sosial ekonomi dan Masyarakat di daerah terpencil tertinggal penerima manfaat program pemberdayaan sosial yang meningkat kesejahteraannya yang diindikasikan dengan meningkatnya kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan dasar minimalnya dan mampu berfungsi sosial di masyarakat Persentase PMKS Balita Terlantar, Anak terlantar, dan bermasalah penerima manfaat program pelayanan sosial melalui Bidang dan UPT yang terlindungi dan terpenuhi kebutuhan dasarnya serta meningkat ke- Target Thn 80% 80% Program Penanganan PMKS

mampuan fungsi sosialnya - - - - - Persentase PMKS Anak Nakal dan Korban Napza serta remaja terlantar penerima manfaat program pelayanan dan Rehsos melalui Bidang dan UPT yang terlindungi, terpenuhi kebutuhan dasarnya, dan meningkat keberfungsian sosialnya Persentase PMKS Lanjut Usia terlantar penerima manfaat program pelayanan sosial melalui Bidang kemampuan fungsi sosialnya Persentase PMKS Tuna Sosial penerima manfaat program pelayanan dan Rehabilitasi sosial yang terpenuhi kebutuhan dasarnya, dan meningkat kemampuan keberfungsian sosialnya Persentase PMKS penyandang disabilitas dan eks psikotik penerima manfaat program pelayanan dan Rehsos melalui bidang dan UPT yang terpenuhi kebutuhan dasar minimalnya,dan meningkat kemampuan keberfungsian sosialnya Persentase PMKS Pekerja Migran, Korban Tindak kekerasan, Korban Bencana dan Orang Terlantar penerima manfaat Program Bantuan dan Perlindungan Sosial yang terlindungi, terpenuhi kebutuhan dasarnya, meningkat kemampuan keberfungsian sosialnya 80% 80% 80% 80% 80% 2 Optimalisasi Pendayagunaan Potensi dan sumber kesejahteraan Sosial - - Persentase pembinaan bagi Karang Taruna,, Karang Werdda,WKSBM, bidang Sosial dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial Persentase Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) yang dibina dan aktif dalam penyelenggaraan 80% 80%

kesejahteraan sosial 3 Meningkatnya ketersediaan Sarana dan Prasarana sosial serta kapasitas Sumber Daya Manusia dalam Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial - - - - - Persentase Taruna Siaga Bencana yang dibina dan aktif dalam penanggulangan bencana berbasis masyarakat Persentase penumbuhan dan peningkatan Kapasitas Relawan Pekerja Sosial Masytarakat tingkat desa yang dapat mendukung penyelengggaraan kesejahteraan sosial Persentase Pembinaan bagi Lembaga Kesejahteraan Sosial bagi Panti Asuhan, Panti Werdha, rehabilitasi, Gelandangan, Pengemis, Cacat, Organisasi Sosial dalam Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial Persentase Lembaga Kesejahteraan Sosial yang diberikan pembinaan dan aktif dalam memberikan pelayanan pada PMKS Persentase Tenaga Kesejahteraan Sosial peserta program yang meningkat kemampuannya dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial 80% 80% 80% 80% 80% Kelembagaan kesejahteraan Sosial Penyediaan sarana & prasarana sosial 4 Berkembangnya modal sosial dalam pembangunan kesejahteraan sosial - Persentase pencapaian target peningkatan pemahaman masyarakat peserta kegiatan terhadap pelestarian nilai kepahlawanan dan kesetiakawanan sosial serta penyuluhan sosial 80% Partisipasi sosial masyarakat 5 Menurunya angka Tingkat Pengangguran Terbuka - Persentase Tingkat Pengangguran Terbuka Menurun 6% Peningkatan kesempatan kerja 6 Meningkatnya penempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja di sector informal - Persentase pencari kerja yang ditempatkan 20% - Persentase Tenaga Kerja Indonesia ( TKI ) yang ditempatkan pada jabatan formal 30% 7 Terwujudnya peningkatan ketrampilan /kompetensi Tenaga kerja dan Produktivitas Tenaga kerja - Persentase lulusan pelatihan yang memiliki ketrampilan/kompetensi 100% Peningkatan kualitas produktivitas T K 8 Terwujudnya peran lembaga ketenagakerjaan dalam mengantisipasi dan menyelesaikan perselisihan hubungan industrial - - Persentase kasus perselisihan Hubungan Industrial yang dapat diselesaikan Persentase upah minimum terhadap kebutuhan hidup layak ( KHL ) 100% 11,5% Perlindungan dan pengembangan lembaga ketenaga kerjaan