LAMPIRAN. 1. Deskripsi jenis Anggrek yang ditemukan di Hutan Pendidikan USU

dokumen-dokumen yang mirip
DESKRIPSI TANAMAN. Acriopsis javanica Reinw.

6. Panjang helaian daun. Daun diukur mulai dari pangkal hingga ujung daun. Notasi : 3. Pendek 5.Sedang 7. Panjang 7. Bentuk daun

BAB II KAJIAN PUSTAKA jenis yang terbagi dalam 500 marga (Tjitrosoepomo, 1993: 258). Indonesia

IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di hutan primer Gunung Pesawaran Taman

Amomum cardamomum Willd

Seminar Nasional HUT Kebun Raya Cibodas Ke-159 ISBN

III. METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Lokasi Penelitian. B. Perancangan Penelitian. C. Teknik Penentuan Sampel. D. Jenis dan Sumber Data

HASIL. Gambar 1 Permukaan atas daun nilam Aceh. Gambar 2 Permukaan atas daun nilam Jawa.

LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 3511/Kpts/SR.120/10/2009 TANGGAL : 12 Oktober 2009 DESKRIPSI SALAK VARIETAS SARI INTAN 541

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Cagar Alam tangale yang terdapat di

Lili paris ( Chlorophytum comosum Landep (Barleria prionitis L.) Soka(

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 307/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN JERUK KEPROK BATU 55 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 500/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN CABAI KERITING HIBRIDA SARI TANI 555 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 126/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN CABAI BESAR HIBRIDA EQUATOR SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

Spermatophyta Angiospermae Dicotyledoneae Araucariales Araucariaceae Agathis Agathis dammara Warb.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP.

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 571/Kpts/SR.120/9/2006 TENTANG PELEPASAN MANGGIS WANAYASA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

PENGENALAN VARIETAS LADA, PALA, dan CENGKEH. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat November 2015

LAMPIRAN. Lampiran 1. Lay Out Penelitian Rancangan Acak Lengkap

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Lokasi penelitian pada sisi sebelah timur kawasan hutan Kelurahan. Kanarakan dekat pemukiman masyarakat

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 175/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN CABAI BESAR HIBRIDA PURWO SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

Ini Dia Si Pemakan Serangga

Lampiran 1. Panduan Pengujian Individual Kebaruan, Keunikan, Keseragaman dan Kestabilan Melon (Deptan, 2007)

Universitas Gadjah Mada; Universitas Gadjah Mada ABSTRAK

TINJAUAN PUSTAKA. Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan

IDENTIFIKASI TUMBUHAN BAKUNGAN (Hymenocallis litthoralis) Oleh Nur Azizah NIM

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 222/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN CABAI BESAR HIBRIDA KY KERITING SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

III. BAHAN DAN METODE

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 163/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN CABAI BESAR HIBRIDA HOT BEAUTY SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 513/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN APEL ANNA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 13/Kpts/SR. 120/1/2007 TENTANG PELEPASAN CABAI KERITING HIBRIDA HOT GEISHA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

HASIL DAN PEMBAHASAN. Struktur Morfologi Tanaman Begonia

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 512/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN JAMBU AIR MERAH DELIMA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kumbang Koksi (Epilachna admirabilis)

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 345/Kpts/SR.120/9/2005 TENTANG PELEPASAN CABAI RAWIT HIBRIDA DEWATA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

BAB I PENDAHULUAN. dengan nama latin Syzygium aromaticum atau Eugenia aromaticum. Tanaman

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 496/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN SAWO ASAHAN SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dendrobium merupakan salah satu genus anggrek terbesar dari famili

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berada dikawasan lingkungan STAIN Palangka Raya ditemukan

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 191/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN JERUK SIEM KINTAMANI SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

Impatiens platypetala

No. Nama Bahan Spesifikasi Kegunaan 1. Alkohol 70% Mencegah kerusakan akibat jamur dan serangga

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 514/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN JERUK BESAR KOTARAJA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

MATERI DAN METODE. Gambar 3.1.Lokasi Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 470/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN TERONG PANJANG HIBRIDA RAOS SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. yang dilaksanakan adalah penelitian deskriptif eksploratif yaitu suatu

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 80/Kpts/SR.120/3/2005 TENTANG PELEPASAN CABE BESAR HIBRIDA DEWARENGKU SEBAGAI VARIETAS UNGGUL MENTERI PERTANIAN,

II. TINJAUAN PUSTAKA. daun-daun kecil. Kacang tanah kaya dengan lemak, protein, zat besi, vitamin E

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 364/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG PELEPASAN CABAI BESAR HIBRIDA KRANTI SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 193/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN PISANG SARI SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 376/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG

TINJAUAN PUSTAKA Botani Ubijalar

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 304/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN PISANG BERANGA KELIMUTU SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 20/Kpts/SR.120/1/2007 TENTANG PELEPASAN KACANG PANJANG PELETON SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman gonda dalam bahasa jawa disebut gondo atau orang barat

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 171/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN DUKU PRUNGGAHAN TUBAN SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

TINJAUAN PUSTAKA Botani

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 70/Kpts/SR.120/2/2007 TENTANG PELEPASAN ALPUKAT PESAKO SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 12/Kpts/SR. 120/1/2007 TENTANG PELEPASAN CABAI KERITING HIBRIDA INDO HOT SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 363/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG PELEPASAN CABAI BESAR HIBRIDA FANTASTIC SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

MENGENAL VARIETAS/KLON ANJURAN KOPI. DAN Cara perbanyakannya

Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya IPA SD Kelas IV

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BADAN BENIH NASIONAL. Jakarta, zi- Mei 2009

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 340/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG PELEPASAN DURIAN BIDO WONOSALAM SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Klasifikasi dan Deskripsi Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescensl.)

LAMPIRAN. Lampiran 1. Perhitungan. Dosis Pupuk Ureaa tanaman tomat 125 kg/ha. Perhitungan kebutuhan pupuk per tanaman sebagai berikut:

TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang kecil, menunjukkan

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai Lingkungan Tumbuh

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana 1 Program Studi Pendidikan B iologi. Disusun Oleh: RAHAYU KURNIA DEWI

SIFAT-SWAT MORFOLOGIS DAN ANATOMIS LANGKAP (Arenga obtusifolia Blumme Ex. Mart) Haryanto dan Siswoyo'"

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 501//Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN CABAI BESAR HIBRIDA JAWARA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

Lampiran 4. Deskripsi Varietas TM 999 F1. mulai panen 90 HST

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 303/Kpts/SR.120/4/2006 TENTANG PELEPASAN SAWO SEDAN SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keluarga tanaman bunga-bungaan yang paling besar. Indonesia memiliki

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

Hama Aggrek. Hama Anggrek

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 182/Kpts/SR.120/3/2006 TENTANG PELEPASAN CABAI KERITING HIBRIDA ONTARIO 145 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 339/Kpts/SR.120/5/2006 TENTANG PELEPASAN JAMBU AIR DEGUS SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bawang Merah

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 493/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN DURIAN BENTARA SEBAGAI VARIETAS UNGGUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 122/Kpts/SR.120/2/2007 TENTANG PELEPASAN JAHE MERAH VARIETAS JAHIRA 1 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

Studi Keanekaragaman Anggrek Epifit di Hutan Jobolarangan

TINJAUAN PUSTAKA. dalam kelas Liliopsida yang merupakan salah satu tumbuhan berbunga lidah dari

Anggrek memiliki nama latin Orchidaceae, yaitu merupakan satu suku tumbuhan berbunga

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 490/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN LANGSAT TANJUNG B-1 SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 489/Kpts/SR.120/12/2005 TENTANG PELEPASAN PISANG KEPOK BANGUN SARI SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah

Lampiran 1. Hasil Karakterisasi tiap OTU's

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 570/Kpts/SR.120/9/2006 TENTANG PELEPASAN MANGGA DARAKANDE SEBAGAI VARIETAS UNGGUL

Transkripsi:

LAMPIRAN 1. Deskripsi jenis Anggrek yang ditemukan di Hutan Pendidikan USU 1. Agrostophyllum longifolium Habitat : herba, panjang keseluruhan ± 60 cm, pola pertumbuhan monopdodial Batang : bentuk pipih, warna hijau, permukaan licin, tidak bercabang, arah pertumbuhan menggantung, panjang ± 45 cm, diameter ± 0,6 cm Daun : bentuk lanset, warna hiaju tua, permukaan licin, ujung terbelah, tepi rata, tipis, panjang ± 11 cm, lebar ± 2 cm, tidak memiliki tangkai daun, memiliki pelepah, panjang pelepah ± 5 cm Perbungaan : terminal, majemuk, membentuk bulatan, satu bulatan terdiri dari ± 25 kuntum bunga, tanpa brakteola Bunga : diameter ± 0,5 cm, kelopak dan mahkota berwarna putih, bibir dan tugu berwarna kuning Kelopak atas :bentuk oval, ujung meruncing, panjang ± 0,4 cm dan lebar ± 0,2 cm Kelopak samping : bentuk oval, ujung meuncing, panjang ± 0,4 cm dan lebar ± 0,2 cm Mahkota : bentuk lanset, ujung runcing, panjang ± 0,4 cm dan lebar ± 0,1 cm Bibir : bercuping 3, cuping samping ukurannya kecil, bentuk segitiga, cuping tengah berbentuk oval, ujung runcing, panjang ± 0,5 cm Tugu : berukuran kecil, panjang ± 0,1 cm 2. Bulbophylum arpakianum Habitat: herba, panjang keseluruhan ± 8,5 cm, pola pertumbuhan simpodial. Umbi semu : bentuk pipih memanjang, warna hijau tua, permukaan licin, arah pertumbuhan merambat, panjang ± 3 cm, diameter ± 0,4 cm, terdiri atas satu helai daun. Daun : bentuk lanset, warna hijau tua, permukaan licin, ujung runcing, tepi rata, tebal, panjang ± 4 cm, lebar 2 cm, memiliki tangkai daun dan tidak memiliki pelepah.

3. Bulbophylum biflorum Habitat : herba, panjang keseluruhan ± 28 cm, pola pertumbuhan simpodial. Umbi semu : bentuk bulat memanjang, warna hijau muda, permukaan licin, arah pertumbuhan merambat, panjang ± 5 cm, diameter 2 cm, terdiri atas satu helai daun. Daun : bentuk memanjang, warna hijau muda, permukaan licin, ujung tumpul, tepi rata, panjang ± 20 cm, lebar ± 5 cm, memiliki tangkai daun, panjang ± 4 cm, tidak memiliki pelepah. Perbungaan : muncul dari akar rimpang. Bunga : diameter ± 3 cm, warna kelopak dan mahkota putih dengan garis berwarna merah hati, bibir berwarna merah dan kelopak atas dan kelopak bawah bentuknya oval dan ujungnya meruncing. 4. bulbophylum lobii Habitat : herba, panjang keseluruhan ± 20 cm, pola pertumbuhan simpodial. Umbi semu : bentuk lonjong,warna hijau, permukaan licin, arah pertumbuhan merambat, panjang ± 5 cm, diameter ± 2 cm terdiri dari satu helai daun. Daun : bentuk lanset, warna hijau tua, permukaan licin, ujung runcing, tepi rata, tebal, panjang ± 12 cm, lebar ± 3 cm tidak memiliki tangkai daun dan pelepah. Bunga : diameter ± 1,5 cm, warna kuning termasuk bibir dan tunggunya

5. Bulbophylum sp 1 Habitat :herba, panjang keseluruhan ± 40 cm, pola pertumbuhan simpodial. Umbi semu: bentuk pipih, warna hijau, permukaan licin, arah pertumbuhan merambat, panjang ± 14 cm, diameter ± 1,1 cm terdiri atas satu helai daun. Daun : bentuk lanset, warna hijau, permukaan licin, ujung runcing, tepi rata, tebal, panjang ± 23 cm, lebar ± 8 cm, memiliki tangkai daun dan tidak memiliki pelepah 6. Coelogyne carinata Habitat : herba, panjang keseluruhan ± 38 cm, pola pertumbuhan simpodial. Umbi semu : bentuk pipih panjang, warna hiaju tua, permukaan licin, arah pertumbuhan mengantung, panjang ± 7 cm, diameter ± 1 cm, terdiri atas dua helai daun. Daun : bentuk lanset, warna hijau, permukaan licin, ujung runcing, tepi bergelombang, tidak memiliki tangkai daun dan tidak memiliki pelepah.

7. Coelogyne spaciosa Habitat : herba, panjang keseluruhan ± 50 cm, pola pertumbuhan simpodial. Umbi semu : bentuk limas dengan lima sisi, warna hijau tua, permukaan licin, arah pertumbuhan mengantung, panjang ± 7 cm, diameter ± 2,5 cm, terdiri atas satu helai daun. Daun : bentuk lanset, warna hijau, permukaan licin, ujung runcing, tepi rata, tipis, panjang ± 40 cm, lebar ± 7 cm, memiliki tangkai daun, panjang ± 6 cm, tidak memilki pelepah. Perbungaan : terminal, majemuk, terdiri dari ± 2-3 kuntum bunga, memiliki braktoela tapi gugur saat bunga mekar. Bunga : diameter ± 3 cm tidak membuka saat bunga mekar dan biasanya tunduk kebawah. Buah : bentuk kapsul, warna hijau, panjang ± 5,5 cm, diameter ± 3,6 cm. 8. Coelogyne sp 1 Habitat : herba, panjang keseluruhan ± 40 cm, pola pertumbuhan simpodial. Umbi semu : bentuk limas, warna hijau tua, permukaan licin, arah pertumbuhan mengantung, panjang ± 6 cm, diameter ± 2 cm, terdiri atas dua helai daun. Daun : bentuk lanset, warna hijau, permukaan licin, ujung runcing, tepi rata, tebal, panjang ± 8,5 cm, memiliki tangkai daun, panjang ± 6 cm dan tidak memiliki pelepah.

9. Coelogyne sp2 Habitus : herba, tinggi keseluruhan ± 28 cm. Umbi Semu : bulat, sedikit pipih, warna hijau tua, permukaan licin, panjang ± 2,8 cm dan diameter ± 1,2 cm dan terdiri dari dua helai daun. Daun : bentuk memanjang, warna hijau tua, panjang ± 19 cm dan lebar ± 3,4 cm, permukaan licin, tepi rata, tebal, ujung tumpul, memiliki tangkai daun yang panjangnya ± 1,2 cm 10. Cymbhidium sp Batang : bulat, permukaan licin. pendek, ditutupi oleh pelepah daun. Rimpang : menjalar pada batang inang. Daun : tebal, panjang memita dengan urat daun sejajar, permukaan licin, ujung runcing, panjang ± 30-50 cm, lebar ± 2-3,5 cm. Daun Cymbidium berbentuk panjang, sempit dan banyak. Akarnya mengkilat dan bunganya banyak. Beberapa tanaman Cymbidium memiliki bentuk yang sekilas menyerupai sosok tanaman pandan. Karenanya di beberapa daerah di Indonesia anggrek ini diberi julukan "anggrek pandan" atau "lau pandan". Bunga-bunganya memiliki warna yang sangat indah, tegas, banyak, dan dapat bertahan dalam waktu yang cukup lama.

11. dendrobium minutigibbum Habitat : herba, panjang keseluruhan ± 10 cm, pola pertumbuhan monopodial Batang : bentuk pipih, warna coklat, permukaan licin, tidak bercabang, arah pertumbuhan menggantung, panjang ± 7 cm, diameter ± 0,2 cm, ditutupi oleh pelepah Daun : bentuk segitiga, warna hijau tua, permukaan licin, ujung runcing, tepi rata, tebal, panjang ± 2,9 cm, lebar ± 0,8 cm, tidak memiliki tangkai daun, memiliki pelepah, panjang pelepah ± 2 cm Perbungaan : terminal, majemuk, terdiri dari ± 3-4 kuntum bunga, panjang ibu tangkai bunga ± 0,5 cm, tanpa brakteola Bunga : diameter ± 1,1 cm, warna merah tua, pada saat mekar kelopak dan mahkota tidak terbuka lebar, bibir berwarna merah dan tugu berwarna putih Kelopak atas : bentuk oval, ujung tumpul, panjang ± 0,4 cm dan lebar ± 0,3 cm Kelopak samping : bentuk segitiga, ujung runcing, panjang ± 0,8 cm dan lebar ± 0,5 cm Mahkota : bentuk memanjang, ujung tumpul, panjang ± 0,4 cm dan lebar ± 0,2 cm Bibir : tidak bercuping, bentuk sperti spatula, berbulu pada permukaan atas dan tepinya, panjang ± 0,9 cm dan lebar ± 0,2 cm.

12. Dendrobium sp Habitat : herba, panjang keseluruhan ± 15 cm Batang : keras, bersisik dan berwarna hijau. Daun : panjang ± 10 cm, lebar ± 5 cm, berwarna hijau, lanset dengan ujung daun runcing, dan tepi daun rata. 13. Dendrochilum sp Habitat : herba. Terdapat rimpang yang menyatukan setiap umbi Umbi semu : bulat memanjang, berwarna hijau dan sedikit bersisik warna cokelat. Batang : pipih, panjang ± 5 cm. Daun : berwarna hijau muda, meruncing dengan ujung daun seperti terbelah, panjang ± 18 cm dan lebar ± 2 cm. Setiap batang terdiri dari 2-3 helai daun. 14. Epygenium triflorum Habitat : 15. Eria multiflora Habitus : herba, tinggi keseluruhan ± 23 cm. Umbi semu : pipih, panjang ± 4 cm dan diameter ± 2cm, permukaan licin. Daun : berbentuk lanset, warna hijau, panjang ± 16 cm dan lebar ± 3,5 cm, permukaan licin, tepi rata, tipis, ujung runcing dan tidak memiliki tangkai daun.

16. Eria sp Habitat : herba, panjang keseluruhan ± 15 cm Imbi semu : bulat, tumbuh rapat pada rimpang Daun : berwarna hijau, tebal, memanjang, permukaan licin, ujung runcing. Bunga : warna bunga putih, tersusun dalam rangkaian berbentuk memanjang 17. Flickingeria angustifolia Habitat : herba, panjang keseluruhan ± 15 cm, pola pertumbuhan simpodial Umbi semu : bentuk bulat, warna kuning muda, permukaan licin, arah pertumbuhan menggantung, panjang ± 2 cm, diameter ± 0,3 cm, terdiri atas 1 helai daun Daun : bentuk lanset, warna hiaju tua, permukaan licin, ujung runcing, tepi rata, tebal, panjang ± 5 cm, lebar ± 0,8 cm, tidak memiliki tangkai dan pelepah daun Perbungaan : aksilar, tunggal, panjang ibu tangkai bunga ± 0,1 cm, tidak memilki brakteola Bunga : diameter ± 0,8 cm, warna kelopak dan mahkota merah muda, sedangkan bibir berwarna putih bercak kuning dan tugu berwarna kuning Kelopak atas : bentuk oval, ujung runcing, panjang ± 0,3 cm dan lebar ± 0,2 cm Kelopak samping : bentuk oval, ujung runcing, panjang ± 0,3 cm dan lebar ± 0,2 cm

Mahkota :bentuk lanset, ujung tumpul, panjang, panjang ± 0,2 cm dan lebar ± 0,1 cm Bibir :tidak bercuping, panjang ± 0,8 cm, lebar ± 0,1 cm 18. Liparis 19. vandapumila Vanda pumila adalah spesies miniatur yang ditemukan di sekitar 600. Ini beruang bunga untuk 3cm, yang krim putih dengan bintik-bintik merah coklat, dan umumnya petani lebih dingin daripada yang lain Vandas. 20. phaius plavus 21.phaius tangervilla Habitat : herba, panjang keseluruhan ± 90 cm, pola pertumbuhan simpodial. Daun : bentuk oval, warna hijau, permukaan licin, ujung runcing, tepi rata, panjang ± 50 cm, lebar ± 5,5-7cm, memiliki tangkai daun panjangnya ± 20 cm, memiliki pelepah. Bunga : diameter ± 1,5 cm dan berwarna ungu.

22. Robiquettia mooreana Ditemukan di New Guinea di dataran rendah dan hutan motane lebih rendah pada ketinggian 26 sampai 1000 meter sebagai ukuran, panas tumbuh menengah, epifit monopodial hutan bukit di ranting dan cabang-cabang pohon dalam cahaya tinggi dengan batang membawa beberapa, lonjong, coriaceoous, margin bengkok daun yang berbintik-bintik di bawah dan mekar pada 8 " [ 20 cm ] panjang, perbungaan terjumbai yang memiliki banyak [ 20 sampai 70 ], berdaging, bunga yang tahan lama, yang buka dari bawah ke atas, semua berkerumun menuju puncak dan occuring di musim dingin 23. Spthologlotis plicata Habitat : herba, tumbuh secara berumpun membentuk suatu koloni. Daun : bentuk oval, warna hiaju, permukaan licin, ujung runcing tepi rata, panjang ± 7-40 cm, lebar ± 1-5 cm. Bunga : berbentuk bundar dan berwarna ungu

24. Spthologlotis aurea Habitat : herba, tumbuh secara berumpun dan membentuk suatu koloni. Daun : bentuk oval, warna hijau, permukaan licin, ujung runcing, panjang ± 10-30 cm, lebar ± 1-3 cm.