PENDAHULUAN. mengalami perkembangan yang sangat pesat, Populasi ayam lokal pada tahun 2014

dokumen-dokumen yang mirip
HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Bagian Edible Ayam Kampung Super

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. tahun seiring meningkatnya pendapatan dan kesadaran masyarakat akan

PENDAHULUAN. dan dikenal sebagai ayam petarung. Ayam Bangkok mempunyai kelebihan pada

I PENDAHULUAN. satu jenis ayam lokal di antaranya adalah ayam sentul yang merupakan ayam asli

PENDAHULUAN. Indonesia, ayam kampung sudah bukan hal asing. Istilah "Ayam kampung" semula

PENDAHULUAN. Daging ayam merupakan daging yang paling banyak dikonsumsi masyarakat

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan waktu, pertambahan jumlah penduduk,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam broiler termasuk ke dalam ordo Galliformes,familyPhasianidae dan

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Usaha peternakan ayam saat ini cukup berkembang pesat. Peredaran daging ayam cukup besar di pasaran sehingga menyebabkan

HASIL DAN PEMBAHASAN. dengan kaidah-kaidah dalam standar peternakan organik. Pemeliharaan

I. TINJAUAN PUSTAKA. hingga diperoleh ayam yang paling cepat tumbuh disebut ayam ras pedaging,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam broiler atau yang juga disebut ayam pedaging merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Daging ayam merupakan penyedia protein hewani yang cukup tinggi sehingga

I. PENDAHULUAN. peternakan pun meningkat. Produk peternakan yang dimanfaatkan

II KAJIAN KEPUSTAKAAN

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan perkembangan ayam broiler sangat dipengaruhi oleh

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lingkungan sekitarnya, sehingga lebih tahan terhadap penyakit dan cuaca. dibandingkan dengan ayam ras (Sarwono, 1991).

I. PENDAHULUAN. pesat. Perkembangan tersebut diiringi pula dengan semakin meningkatnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Ayam pedaging atau yang sering disebut sebagai ayam broiler (ayam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pendek, yaitu pada umur 4-5 minggu berat badannya dapat mencapai 1,2-1,9 kg

PENDAHULUAN. Daging unggas adalah salah jenis produk peternakan yang cukup disukai. Harga yang relatif terjangkau membuat masyarakat atau

I. PENDAHULUAN. dan perkembangan pengetahuan masyarakat tentang gizi. Tingkat konsumsi

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Nutrien

TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 1. Standar Performa Mingguan Ayam Broiler CP 707

TINJAUAN PUSTAKA Kemangi (Ocimum basilicum Linn.) sebagai Tanaman Herbal. Tanaman Kemangi ( Ocimum basilicumlinn.) merupakan

I. PENDAHULUAN. pengetahuan masyarakat tentang gizi yang meningkat. Penduduk Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. akan pangan hewani berkualitas juga semakin meningkat. Salah satu pangan hewani

PENGANTAR. Latar Belakang. Itik lokal di Indonesia merupakan plasma nutfah yang perlu dilestarikan dan

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sudah melekat dengan masyarakat, ayam kampung juga dikenal dengan sebutan

TINJAUAN PUSTAKA. perkembangan di Inggris dan Amerika Serikat, itik ini menjadi popular. Itik peking

I. PENDAHULUAN. masyarakat di pedesaan. Ternak itik sangat potensial untuk memproduksi telur

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bangkok dengan betina ras petelur tipe medium keturunan pertama pada umur

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas ayam buras salah satunya dapat dilakukan melalui perbaikan

TINJAUAN PUSTAKA. (Setianto, 2009). Cahaya sangat di perlukan untuk ayam broiler terutama pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. fungsi, yaitu sebagai ayam petelur dan ayam potong.

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Bagian Edible Ayam Sentul. Tabel 4. Bobot Edible Ayam Sentul pada Masing-Masing Perlakuan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. adalah Day Old Duck (DOD) hasil pembibitan generasi ke-3 sebanyak 9 ekor itik

PENDAHULUAN. sebagai penghasil telur dan daging sehingga banyak dibudidayakan oleh

II. TINJAUAN PUSTAKA. strain Cornish dengan betina yang besar yaitu Plymouth Rocks yang merupakan

I. PENDAHULUAN. Ayam pedaging merupakan salah satu ternak penghasil daging yang. Ayam pedaging merupakan ternak yang paling ekonomis bila

I. PENDAHULUAN. Peternakan broiler merupakan salah satu sektor usaha peternakan yang

PENDAHULUAN. relatif singkat, hanya 4 sampai 6 minggu sudah bisa dipanen. Populasi ayam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Suprijatna, 2006). Karakteristik ayam broiler yang baik adalah ayam aktif, lincah,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam lokal persilangan merupakan ayam lokal yang telah mengalami

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi protein hewani, khususnya daging sapi meningkat juga.

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pakan Penelitian

I. PENDAHULUAN. sangat cepat dibandingkan dengan pertumbuhan unggas lainnnya. Ayam broiler

I. PENDAHULUAN. ayam broiler. Ayam broiler merupakan jenis unggas yang berkarakteristik diantara

BAB I PENDAHULUAN. Kesadaran masyarakat akan pentingnya pemenuhan gizi hewani membuat

I. PENDAHULUAN. protein hewani yang sangat penting bagi masyarakat. Salah satu sumber gizi asal

PENDAHULUAN. Salah satu sumber protein hewani yang memiliki nilai gizi tinggi adalah

I. PENDAHULUAN. Protein hewani memegang peran penting bagi pemenuhan gizi masyarakat. Untuk

I. PENDAHULUAN. Usaha peternakan merupakan salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk

I PENDAHULUAN. banyak peternakan yang mengembangkan budidaya puyuh dalam pemenuhan produksi

I. PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan dan kecerdasan bangsa. Permintaan masyarakat akan

TINJAUAN PUSTAKA. Ayam Kampung. Ayam kampung merupakan ayam lokal Indonesia yang berasal dari ayam

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kendala pada peternak disebabkan mahalnya harga bahan baku, sehingga

PENDAHULUAN. jualnya stabil dan relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ayam broiler, tidak

I. PENDAHULUAN. Meningkatnya jumlah penduduk yang disertai dengan meningkatnya kesadaran

PENDAHULUAN. telurnya karena produksi telur burung puyuh dapat mencapai

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang digunakan adalah Itik Peking Mojosari Putih (PMp)

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Kolesterol Daging, Hati dan Telur Puyuh

I PENDAHULUAN. tidak dapat terbang tinggi, ukuran relatif kecil berkaki pendek.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan bobot tubuh yang dapat dicapai oleh ayam, maka dikenal tiga tipe

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Konsumsi Ransum. Tabel 8. Rataan Konsumsi Ransum Per Ekor Puyuh Selama Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Peternakan dan Kesehatan Hewan (2012) menunjukkan bahwa konsumsi telur burung

BAB I PENDAHULUAN. mengandung protein dan zat-zat lainnya seperti lemak, mineral, vitamin yang

I. PENDAHULUAN. semakin meningkat. Hal ini ditandai dengan banyaknya perusahaan baru

I. PENDAHULUAN. atau ayam yang kemampuan produksi telurnya tinggi. Karakteristik ayam petelur

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. Indonesia pada tahun 2014 telah mencapai 12,692,213 ekor atau meningkat. sebesar 1,11 persen dibandingkan dengan tahun 2012.

TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 1. Standar Performa Mingguan Ayam Broiler CP 707

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang. manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhan protein hewani dapat

I. PENDAHULUAN. Secara umum, ternak dikenal sebagai penghasil bahan pangan sumber protein

PENDAHULUAN. salah satunya pemenuhan gizi yang berasal dari protein hewani. Terlepas dari

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ayam pedaging yang sering disebut sebagai ayam broiler merupakan jenis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan populasi yang cukup tinggi. Kambing Kacang mempunyai ukuran tubuh

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ayam tipe petelur yang jantan dikenal dengan sebutan ayam jantan tipe medium,

BAB I PENDAHULUAN. yang beranekaragam dengan karakteristik daerah masing masing menyebabkan

Pemberian Pakan Ayam KUB Berbasis Bahan Pakan Lokal

I. PENDAHULUAN. kebutuhan pakan ternak sehingga diperlukan penggunaan pakan alternatif. Sumber

PENDAHULUAN. Tingkat keperluan terhadap hasil produksi dan permintaan masyarakat berupa daging

I. PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhan protein hewani masyarakat dan meningkatkan. kesejahteraan peternak. Masalah yang sering dihadapi dewasa ini adalah

PENGANTAR. Latar Belakang. Konsumsi daging telah dikenal dan menjadi pola hidup masyarakat sejak

PENDAHULUAN. terbang tinggi, ukuran relatif kecil dan berkaki pendek. Puyuh merupakan burung liar

TINJAUAN PUSTAKA. Broiler adalah istilah yang biasa dipakai untuk menyebut ayam hasil

I. PENDAHULUAN. cukup sempurna karena mengandung zat zat gizi yang lengkap dan mudah

PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan manusia pada protein hewani semakin. meningkat, yang dapat dilihat dari semakin banyaknya permintaan akan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Perusahaan penetasan final stock ayam petelur selalu mendapatkan hasil samping

I. PENDAHULUAN. Non-nutritive feed additive merupakan suatu zat yang dicampurkan ke. dalam ransum ternak dengan bermacam-macam tujuan misalnya, memacu

PENDAHULUAN. Sebagian besar masyarakat Indonesia menyukai daging ayam karena. Sebagai sumber pangan, daging ayam mempunyai beberapa kelebihan lainnya

TINJAUAN PUSTAKA. Masyarakat saat ini mengenal tiga tipe ayam yaitu ayam tipe ringan, tipe medium

THERMOREGULATION SYSTEM ON POULTRY

Transkripsi:

1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dalam bidang sektor peternakan di Indonesia saat ini telah mengalami perkembangan yang sangat pesat, Populasi ayam lokal pada tahun 2014 mencapai 274,1 juta ekor sedangkan pada tahun 2015 menjadi 285 juta ekor (Ditjennak 2015). Ayam lokal menyumbangkan 10% dari total produksi daging nasional atau sebesar 313 Ton, sedangkan produksi daging ayam kampung sebesar 13% untuk produksi daging unggas nasional (Ditjennak, 2015) sejalan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pemenuhan nilai gizi yang bersumber dari protein hewani, salah satunya berasal dari ternak Ayam Kampung Super. Ayam Kampung Super merupakan ayam hasil persilangan ayam buras pejantan dengan ayam ras petelur betina, memiliki pertumbuhan yang lebih cepat dibanding dengan ayam kampung biasa, masa pemeliharaan sampai panen membutuhkan waktu 10 minggu Ayam Kampung Super adalah salah satu jenis ayam lokal yang banyak dibudidayakan di wilayah Indonesia. Jenis ayam ini banyak ditemukan di berbagai wilayah baik wilayah pedesaan maupun wilayah perkotaan, selain di wilayah pedesaan dan perkotaan Ayam Kampung Super juga dapat ditemukan di dataran tinggi maupun dataran rendah. Penyebaran ketersediaan Ayam Kampung Super yang cukup luas ini menjadikan Ayam Kampung Super menjadi sumber yang potensial untuk memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat Indonesia.

2 Ayam Kampung Super memiliki citarasa dan tampilan karkas yang hampir sama dengan ayam kampung, hal ini menjadi nilai tambah dari Ayam Kampung Super. Daging Ayam Kampung Super memiliki citarasa yang gurih dan lezat, tekstur daging lebih liat, memiliki kandungan lemak yang rendah jika dibandingkan dengan ayam broiler serta memiliki warna daging yang eksotik. Pengkajian budidaya ayam lokal berupa pengamatan kualitas karkas merupakan hal yang cukup penting terutama dalam upaya penyediaan informasi teknis yang dapat dijadikan sebagai gambaran potensi fenotipik. Karkas merupakan bagian ayam yang telah melalui proses pemotongan, bagian tubuh tanpa darah, bulu, kaki, kepala, dan seluruh isi bagian rongga perut kecuali giblet (jantung, hati, dan ampela) merupakan bagian yang dinilai sebagai karkas. Menurut Standard Nasional Indonesia, karkas dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian edible (bisa dikonsumsi) dan bagian inedible (tidak bisa dikonsumsi). Adapun bagian-bagian edible sendiri terdiri dari karkas, giblet, dan leher, sedangkan bagian inedible terdiri dari darah, jeroan selain giblet, kaki, kepala, bulu, dan lemak abdominal. Pencapaian produktivitas maksimal Ayam Kampung Super dapat dilakukan melalui perbaikan kuantitas dan kualitas pakan yang diberikan dengan sistem pemeliharaan intensif. Bahan pakan yang digunakan dalam periode pemeliharaan dapat mempengaruhi bobot karkas pada ayam kampung. Menambahkan Pasak Bumi (Eurycoma Longifolia Jack) sebagai bahan pakan imbuhan (Feed additive) yang bersifat herbal berasal dari tanaman obat merupakan salah satu penambahan bahan pakan untuk mendapat hasil yang lebih optimal. Pasak Bumi merupakan tanaman semak atau pohon kecil dengan tinggi 10-15 m, berbatang kecil dengan diameter bisa mencapai 15 cm, berkayu dan akar dapat jauh menembus ke dalam tanah. Tanaman Pasak Bumi dapat tumbuh pada

3 tanah masam, berpasir dan beraerasi baik pada ketinggian di bawah 1.200 m di atas permukaan laut. Pasak Bumi tumbuh di wilayah asia tenggara seperti di Indonesia, Malaysia, Singapura dan Thailand di Malaysia dan Singapura Pasak Bumi dikenal dengan nama di Tongkat ali dan di Thailand disebut piak atau Tun Saw. Pola budidaya yang ramah lingkungan bisa dilakukan melalui berbagai pendekatan, salah satunya dengaan pendekatan manajemen pakan (feed management approach). Pendekatan manajemen pakan lebih menekankan pada upaya pemanfaatan pakan alami (organik) yang memiliki efek positif dalam penampilan ayam. Salah satu komponen penting dalam pakan adalah feed additive sebagai bahan pemacu pertumbuhan dan peningkatan efisiensi pakan. Umumnya feed additive ini berasal dari produk komersial (sintetis) yang kurang terjamin aspek keamanannya, sehingga, sering terjadi kasus munculnya residu bahan kimia, antibiotik, hormon dan lain-lain pada produk hasil ternak tersebut hingga sekarang banyak Feed additive yang berasal dari tanaman herbal yang tidak menimbulkan residu karena bahan-bahan kimia, salah satunya Pasak Bumi termasuk sebagai Feed additive herbal yang baik bagi ternak. Pasak Bumi memiliki kandungan senyawa kimia berupa quassanoid, euryoomalacron, etrycorrmanon, euycomanol, saponin, golongan (saosterol dan stigmasterol), isoprenoid dan mineral (Fe, Co, Mg dan dan anbloukonmi Zn). Kandungan yang terdapat dalam Pasak Bumi diharapkan akan mempercepat pertumbuhan dan bobot badan yang tinggi, sehingga nilai pangan yang dapat dikonsumsi lebih tinggi. Hal ini yang menarik peneliti untuk meneliti pengaruh dari pemberian tepung Pasak Bumi terhadap proporsi karkas yang meliputi bagian edible dan in edible pada Ayam Kampung Super.

4 1.2 Identifikasi Masalah 1. Adakah pengaruh pemberian Pasak Bumi terhadap berat edible dan inedible Ayam Kampung Super. 2. Berapa besar persentase pemberian tepung Pasak Bumi yang menghasilkan berat optimal terhadap edible dan inedible. 1.3 Maksud dan Tujuan 1. Mengetahui pengaruh tepung Pasak Bumi (Eurycoma longifolia Jack) terhadap berat edible dan inedible Ayam Kampung Super. 2. Mendapatkan tingkat penambahan tepung Pasak Bumi (Eurycoma longifolia Jack) dalam ransum yang menghasilkan berat edible dan inedible optimal pada Ayam Kampung Super. 1.4 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah dan untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan mengenai pemanfaatan tepung Pasak Bumi (Eurycoma longifolia Jack) sebagai feed additive guna meningkatkan performa Ayam Kampung Super. 1.5 Kerangka Pemikiran Kebutuhan masyarakat akan protein hewani semakin meningkat. Ayam Kampung Super merupakan salah satu komoditas ternak penyumbang protein hewani yang diminati masyarakat Indonesia. Daging ayam kampung disukai karena dagingnya kenyal, tidak hancur ketika dimasak, tidak lembek, dan tidak

5 berlemak seperti ayam ras pedaging (broiler), oleh karena itu daging ayam kampung ketika dipanen dapat cepat diserap oleh pasar. Ayam Kampung Super memiliki performa dan tekstur daging yang mirip dengan ayam kampung. Hanya bulunya saja yang agak lebih tebal. Perbedaan yang paling signifikan antara ayam kampung umumnya dengan Ayam Kampung Super terlihat pada kemampuan menghasilkan daging terutama pada organ tubuh bagian dada dan bagian paha, seperti ayam pedaging unggul lainnya. Perkembangan kedua jenis tipe otot tersebut menunjukan bahwa Ayam Kampung Super memiliki sifat sama dengan jenis ayam pedaging lainnya (Yaman, 2010) Dengan demikian, Ayam Kampung Super tentu saja berpotensi besar untuk dikembangkan menjadi bibit dalam upaya menunjang ketahan pangan serta menjanjikan keuntungan sebagai penyedia daging ayam lokal seperti waktu pemeliharaan yang singkat, lebih hemat biaya pakan, sedangkan permintaan konsumen, dan harga jual tetap tinggi. Ayam Kampung Super merupakan hasil persilangan antara ayam kampung jantan dengan ayam betina ras jenis petelur, dari hasil persilangan tersebut menghasilkan pertumbuhan ayam lebih cepat dibandingan dengan ayam kampung biasa. Persilangan ayam buras betina dan ayam ras jantan sampai grade 1, bertujuan agar tetap menjaga penampilan fenotipe dari persilangan tersebut memiliki perbandingan persentase komposisi darah 50:50 jika dilakukan proses grading up persilangan semakin mendekati ayam ras (Suprijatna, dkk., 2005). Keunggulankeunggulan yang dimiliki oleh Ayam Kampung Super antara memiliki daya tahan tubuh yang baik, lebih tahan terhadap berbagai jenis penyakit jika dibandingkan dengan unggas lain serta tahan terhadap cekaman panas, karena suhu nyaman untuk ayam kampung adalah 19 27.

6 Keunggulan lain yang dimiiki oleh ayam kampung adalah daging yang dihasilkan oleh ayam kampung juga cenderung lebih gurih jika dibandingkan dengan ayam ras. Ayam Kampung Super memiliki kekurangan yaitu tingkat konsumsi ransum lebih banyak, serta kandungan nutrisi dalam ransum harus seimbang untuk menunjang pertumbuhan yang cepat (Ginting, 2015). Ayam Kampung Super umur 2 bulan bobot badan mencapai 1,5 kilogram dan sudah siap dipanen, umur potong tidak jauh berbeda dengan ayam broiler (Mulyono dan Subangkit, 1996). Ayam Kampung Super dalam pemeliharaannya membutuhkan ransum yang berkualitas untuk pemenuhan gizinya, kandungan ransum yang seimbang akan memberikan hasil yang optimal. Kenyataan sekarang ini harga ransum komersial di pasaran harganya dirasakan oleh peternak sangat mahal sehingga ransum merupakan komponen terbesar dalam usaha peternakan unggas. Biaya pakan ini dapat mencapai 60 70% dari total biaya produksi (Tillman, dkk., 1991) sehingga sangatlah penting untuk dicari alternatif lain dalam ketersediaan bahan pakan untuk ransum. Situasi tersebut mendorong pemakaian feed additive herbal yang terbuat dari tanaman obat berkhasiat memiliki zat bioaktif di dalam tanamanmenjadi salah satu alternatif solusi untuk mempercepat pertumbuhan Ayam Kampung Super. Imbuhan pakan atau feed additive adalah suatu bahan yang dicampurkan di dalam pakan yang dapat mempengaruhi kesehatan, produktivitas, maupun keadaan gizi ternak, meskipun bahan tersebut bukan untuk mencukupi kebutuhan zat gizi (Adam, 2000). Imbuhan pakan yang sudah umum digunakan dalam industri perunggasan salah satunya adalah antibiotika. Mekanisme kerja antibiotika pada prinsipnya adalah untuk mengurangi populasi bakteri di dalam saluran pencernaan sehingga meningkatkan ketersediaan zat gizi ransum dan penyerapannya dan

7 akhirnya dapat memacu pertumbuhan ternak (Walton, 1977). Aktivitas organ tubuh merupakan pencerminan dari performa ternak untuk mencapai performa maksimal, peternak perlu mengetahui dan memahami organ-organ tubuh dan fungsinya sehingga dapat dilakukan rekayasa sehingga tercipta manajemen pemeliharaan yang efisien dan menghasilkan prduksi maksimal sesuai potensi genetik (Kartasudjana, dkk., 2008). Pasak Bumi (Eurycoma Longifolia Jack) adalah salah satu pakan imbuhan atau feed additive yang berasal dari tanaman herbal, Pasak Bumi memiliki kandungan kimia golongan sitosterol negatif, senyawa kimia itu untuk meningkatkan hormon testosteron. Sintesis testosteron diawali pada mekanisme sintesis testosteron dari Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH), Hormon Luteinizing (LH) dan Follicle Stimulating Hormone (FSH). Neuron neuron pada hipotalamus mengatur sintesis dan sekresi kelenjar hipofisis anterior dengan cara mengeluarkan GnRH. GnRH akan merangsang sel gesek yang akan mensintesis dan mensekresikan hormon glikoprotein LH dan FSH. Kondisi LH pada sirkulasi darah intersel leidig akan mensekresikan testosteron. FsH meningkatkan jumlah reseptor LH pada sel leidig, setelah testosteron terbentuk dengan kadar yang tinggi maka akan teriadi keadaan umpan balik negatif dalam testosteron kembali dalam keadaan normal namun Pasak Bumi bisa memperkuat testosteron dalam jumlah yang lebih besar. Pasak Bumi terbukti dapat meningkatkan kadar testosteron dalam tubuh. Testosteron selain memiliki peran seksual juga memiliki peran non seksual antara lain untuk proses pembentukan otot (Hossner, 2005). Testosteron pada ayam sudah siap pada umur dua hari setelah menetas walaupun masih sedikit (Connell dkk., 1966). Testosteron mampu merangsang hormon pertumbuhan Hypophyse dengan

8 optimal kemudian GH menginstruksikan kepada inti sel untuk membentuk protein. Hormon Pertumbuhan dapat merangsang sintesis protein dengan meningkatkan asam amino dalam sel (Harper, 1979), dengan demikian akan mempengaruhi terbentuknya otot menjadi mudah. Meningkatkan daya tahan tubuh dan meningkatkan produksi karkas yang optimal. Bagian Ayam Kampung Super tersusun atas golongan edible (memiliki nilai makanan yang dapat dikonsumsi) dan inedible (bagian ayam yang terbuang atau tidak bisa dikonsumsi). Bagian-bagian yang dapat dimakan antara lain seperti giblet gantung, hati dan gizzard, usus halus, kepala, leher dan kaki, dengan demikian bagian yang tidak termakan adalah darah, bulu dan lemak perut. Penambahan nutrisi pada daging Ayam Kampung Super dapat meningkatkan testosteron yang selanjutnya akan memenuhi fungsi penting dalam protein biosintesis sehingga akan meningkatkan pertumbuhan otot yang dilihat dari perubahannya komposisi tubuh dengan bertambahnya bobot badan. Meningkatnya bobot hidup Ayam Kampung Super diikuti oleh penurunannya kandungan lemak perut. Penelitian sebelumya menyatakan bahwa penggunaan tepung Pasak Bumi sebanyak 0,075% dapat meningkatkan pertambahan bobot badan dan menurunkan konversi ransum, selain itu Pasak Bumi juga meningkatkan efesiensi penggunaan ransum ayam broiler, namun tidak berpengaruh terhadap konsumsi ransum (Sarwono, 2012). Penelitian sebelumnya ada juga yang menyatakan pemberian ransum mengandung stimulan tepung Pasak Bumi memberikan pengaruh pada bobot badan akhir dan bobot bagian karkas pengaruh yang nyata, serta pada tingkat penambahan

9 0,049% dalam ransum menghasilkan bobot badan akhir dan bobot bagian karkas itik lokal jantan yang efektif (Imansyah, 2010). Penelitian sebelumnya juga mengemukakan bahwa pemberian tepung Pasak Bumi yang optimum adalah 0,075%. Peneliti mengungkapkan Pasak Bumi terbukti dapat meningkatkan berat edible dan inedible ayam broiler pada pemberian sebesar 0,075% (Hani Sukmawati, 2012). Berdasarkan kerangka pemikiran, maka dapat diambil hipotesis bahwa pemberian tepung Pasak Bumi 0,075% dalam ransum menghasilkan berat edible dan inedible yang optimal pada Ayam Kampung Super. 1.6 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai September 2017, bertempat di Test Farm, Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, Sumedang.