BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengatur sebuah negara, tentu tidak terlepas dari sistem ekonomi dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Kajian Pustaka. Kajian pustaka dilakukan untuk mengetahui penelitian-penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan melalui kata-kata yang indah sehingga. berbentuk tulisan dan karya sastra berbentuk lisan.

KELAS-KELAS DOMINAN PADA STRUKTUR EKONOMI INDONESIA DALAM NOVEL NEGERI PARA BEDEBAH KARYA TERE LIYE: Analisis Marxisme

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan wujud dari proses imajinatif dan kreatif pengarang.

BAB I PENDAHULUAN. melalui cipta, rasa, dan karsa manusia. Al-Ma ruf (2009: 1) menjelaskan

BAB I PENDAHULUAN. Peristiwa atau kejadian yang ada dalam kehidupan sehari-hari dapat menimbulkan tekanan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Bab 1 PENDAHULUAN. Komunikasi akan berjalan dengan diterapkannya sebuah bahasa yang baik

BAB I PENDAHULUAN. tulisan atau bisa disebut dengan bahasa tulis.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial di sekitarnya (Iswanto

BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil pengamatan penulis di lapangan, ternyata pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra tidak lahir dalam kekosongan budaya (Teew, 1991:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hubungan antarmasyarakat, antara masyarakat dan seseorang, antarmanusia, dan

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Qacan Kritis Teks Jurnalistik Pada Surat Kabar Online Le Monde

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan cermin dari sebuah realitas kehidupan sosial masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berdemokrasi seperti saat ini. William L. Rivers menempatkan media massa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB I PENDAHULUAN. dan refleksinya. Penyajiannya disusun secara menarik dan terstruktur dalam

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN. Karya sastra sengaja dibuat untuk menggambarkan keadaan sosial

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan pengarang dan psikologi isi hatinya, yang diiringi dengan daya

BAB I PENDAHULUAN. harinya, masyarakat mengkonsumsi media demi memenuhi kebutuhan informasi

BAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor determinan dalam kehidupan sosial, ekonomi dan budaya bangsa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya dipakai dalam berkomunikasi secara lisan akan tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Apriyanti Rahayu FAuziah, 2013

SILABUS. Nama Sekolah : SMA Negeri 3 Medan Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : XII / 1 Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan gagasan-gagasan ataupun merefleksikan pandangannya terhadap

BAB I PENDAHULUAN. realitas kehidupan sosial. Karya sastra pada umumnya bersifat dinamis, sesuai

Matakuliah : L0094-Ilmu Sosial Untuk Psikologi Tahun : Pertemuan 14

BAB I PENDAHULUAN. uang, dan prostitusi, korupsi itu sendiri tidak terbatas dalam hal-hal ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil ciptaan

Atikah Anindyarini Yuwono Suhartanto

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH ATAS/SEKOLAH MENENGAN KEJURUAN/ MADRASAH ALIYAH/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/SMK/MA/MAK)

BAB V PENUTUP. A. Simpulan. Berdasarkan paparan analisis terhadap novel Negeri Para Bedebah karya Tere Liye, dapat ditarik simpulan sebagai berikut.

3. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SMA/SMK/MA/MAK

BAB I PENDAHULUAN. F. Latar Belakang Masalah. Perjalanan manusia dalam mengarungi kehidupan tidaklah lurus dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Memahami Akar dan Ragam Teori Konflik

BAB I PENDAHULUAN. gramatikal dalam bahasa berkaitan dengan telaah struktur bahasa yang berkaitan. dengan sistem kata, frasa, klausa, dan kalimat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bahasa. Seni bahasa tersebut berupa kata-kata yang indah yang terwujud dari

BAB I PENDAHULUAN. dari banyak karya sastra yang muncul, baik berupa novel, puisi, cerpen, dan

BAB III METODE PENELITIAN. Lajang karya Ayu Utami ini menggunakan jenis penelitian deskriptif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi atau berinteraksi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Informasi yang disajikan oleh media massa dimanfaatkan oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 ANALISIS PRAANGGAPAN DALAM NOVEL NEGERI DI UJUNG TANDUK DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI

BAB I PENDAHULUAN. penjelas kalimat pada peristiwa itu terjadi. Tidak hanya keterangan waktu

I. PENDAHULUAN. Nenden Lilis Aisiyah (cerpenis dan pengajar di Jurusan Pendidikan Bahasa dan

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan siswa dalam menyerap materi pendidikan. Guru sebagai fasilitator, menyampaikan ilmunya melalui bentuk-bentuk ajaran

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Secara institusional objek sosiologi dan sastra adalah manusia dalam masyarakat,

BAB 1 PENDAHULUAN. dikatakan Zakaria dalam tulisannya "Berapa Dosis Imajinasi dalam Cerpen?" yang

BAB I PENDAHULUAN. bahasa.luxemburg dkk. (1989:23) mengatakan, Sastra dapat dipandang sebagai

CRITICAL THEORIES Bagian II

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan karangan argumentasi sebagai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

2015 PERANAN PEREMPUAN DALAM POLITIK NASIONAL JEPANG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat untuk mengumpulkan dana guna membiayai kegiatan-kegiatan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. novel yang menceritakan luka hati seorang ibu miskin ini mempunyai tampilan sampul buku

BAB I PENDAHULUAN. Wellek dan Warren (1977:109) dalam bukunya Teori Kesusastraan berpendapat

CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Letters. English Department. Strata I Program

I. PENDAHULUAN. nasionalisme, menumbuh kembangkan kecintaan kepada Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra merupakan hasil imajinasi pengarang yang didasarkan oleh realitas

BAB I PENDAHULUAN. dengan apa yang ingin diutarakan pengarang. Hal-hal tersebut dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah ungkapan pribadi manusia. berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, imajinasi, ide, keyakinan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan industri merupakan bagian dari rangkaian pelaksanaan. pembangunan dalam melaksanakan ketetapan Garis-Garis Besar Haluan

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang mengamati realitas. Pernyataan ini pernah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sastra sangat dipengaruhi oleh bahasa dan aspek-aspek lain. Oleh karena

33. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A)

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting yang sangat strategis karena memberikan bekal kemampuan

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh Justianus Tarigan Dr. Abdurahman A., M.Hum.

BAB I PENDAHULUAN. warga negara untuk menunjang pembangunan. Kegiatan kenegaraan sulit

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sastra adalah gejala budaya yang secara universal dapat dijumpai pada

CONTOH KARANGAN ILMIAH, SEMI ILMIAH & NON ILMIAH

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B)

BAB I PENDAHULUAN. maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, mengolah, dan

BAB I PENDAHULUAN. perhatiannya terhadap karya sastra tersebut. mempunyai ciri khas tersendiri pada setiap pengarangnya.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Dalam

KONFLIK ITRAPSIKIS TOKOH UTAMA DALAM NOVEL KERUMUNAN TERAKHIR KARYA OKKY MADASARI (Kajian Psikoanalisis Sosial Karen Horney)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. negara tidak akan bisa berjalan dengan baik. Pembangunan infrastruktur, biaya

BAB I PENDAHULUAN. dapat disesuaikan, dan diungkapkan kembali kepada orang lain sebagai bahan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan gambaran hasil rekaan seseorang yang. memiliki unsur-unsur seperti pikiran, perasaan, pengalaman, ide-ide,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. salah satu wujud karya seni yang bermedium bahasa. Menurut Goldmann (1977:

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan sosial masyarakat di Indonesia hingga saat ini mengalami perkembangan yang sangat signifikan. Dengan berkembangnya berbagai hal diberbagai aspek, selalu ada efek samping yang muncul. Dari awal kemerdekaan tahun 1945 hingga saat ini, jika dicermati banyak sekali perubahan dalam masyarakat Indonesia, mulai dari cara masyarakat itu berfikir, kehidupan sosial, gaya hidup, dan berbagai hal lain yang ada dalam kehidupan masyarakat. Bersamaan dengan itu, banyak masalah sosial yang muncul sebagai dampak berbagai perubahan sosial. Salah satunya adalah permasalahan dalam bidang politik dan ekonomi. Untuk mengatur sebuah negara, tentu tidak terlepas dari sistem ekonomi dan politik yang ada di setiap negara. Namun, jika ditinjau kembali keadaan perpolitikan dan perekonomian di Indonesia, akan dijumpai berbagai masalah yang terjadi. Korupsi, kongsi politik, penyalahgunaan kekuasaan, dan berbagai penyimpangan sosial lainnya sering terjadi. Hampir setiap hari media massa menyampaikan berita tentang kejahatan politik. Namun, perlu digarisbawahi, bahwa semua permasalahan politik dan ekonomi dalam tataran tinggi yang muncul di Indonesia, selalu dimotori oleh kelas-kelas atas. Seperti yang disampaikan oleh Karl Marx, semua sistem ekonomi ditandai oleh adanya kelaskelas bawah dan kelas-kelas atas. Struktur kekuasaan dalam bidang ekonomi itu

tercermin juga dalam bidang politik. Salah satu pokok pemikiran Karl Marx adalah negara merupakan negara kelas. Artinya, negara dikuasai secara langsung atau tidak langsung oleh kelas-kelas yang menguasai bidang ekonomi. Dengan dasar tersebut, dapat dikatakan ada oposisi biner dalam negara Indonesia saat ini. Masyarakat Indonesia tersegmentasi menjadi kalangan orang-orang atas dan rakyat kecil biasa. Dalam struktur tersebut, ada pihak yang menguasai dan dikuasai. Berdasarkan fakta yang ada, kesenjangan perekonomian di Indonesia masih cukup lebar. Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan mencatat sebanyak 20% penduduk kelas atas menguasai 70% perekonomian negara dengan nominal Produk Domestik Bruto (PDB) berjumlah sekitar Rp. 11.000 triliun (Detikfinance.com, diakses pada 19 juli 2016, 09:07 WIB). Seperti yang dikatakan Marx sebelumnya, bahwa struktur kekuasaan ekonomi tercermin juga pada politik, di Indonesia, bahkan hukum tidak luput dalam kongsi politik. Salah satu kongsi besar dalam penguasaan hukum oleh kelas atas adalah kasus korupsi Gayus Tambunan. Dalam kasus ini, tersangka Gayus Halomoan Tambunan, mantan pegawai pajak terkait skandal korupsi, gratifikasi, dan pencucian uang negara senilai Rp 28 miliar dan Rp 74 miliar (Kompas.com, diakses pada 19 Agustus 2016, 12:07 WIB). Contoh kasus ini menjadi bukti bahwa gagasan Karl Marx tentang negara kelas memang berjalan. Selalu ada upaya penguasaan dari kelas atas terhadap kelas bawah. Sastra memiliki relevansi dengan kehidupan sosial. Dalam serangkaian surat terkenal (1890), salah satu tokoh Marxis, Engels menekankan bahwa ia dan Marx selalu memandang aspek perekonomian masyarakat sebagai akhir dari aspek-

aspek lain. Jadi, seni (sastra) menurut pandangan marxisme merupakan bagian dari superstruktur lingkungan sosial. Dengan demikian, menurut Marx, untuk memahami sastra berarti memahami seluruh proses sosial. Hal ini menempatkan sastra sebagai bagian dari produk sosial bukan hanya sekedar cerminan kehidupan. Dalam ranah sosiologi sastra Marxis, pengarang sastra dianggap sebagai bagian dari struktur sosial. Pengarang mengalami berbagai proses sosial. Karya sastra adalah kenyataan sosial yang telah mengalami proses pengolahan oleh pengarangnya. Dalam melahirkan karya, pengarang mendasarkan keinginannya untuk menunjukkan kepincangan-kepincangan sosial, kesalahan-kesalahan masyarakat, memprotes masyarakat, dan ingin menunjukkan yang sedang terjadi dalam masyarakat (Sumardjo, 1982: 30). Karl Marx berpandangan bahwa sastra sebagai bagian sebuah institusi sosial penting yang memiliki kesamaan dengan agama, politik, ilmu pengetahuan, dan pendidikan. Hal itu menjadi bagian integral kehidupan sosial sehingga sastra berkembang sesuai dengan kondisi-kondisi perkembangan sosial ekonomi masyarakat. Sastra telah menjadi bagian penting dari suatu sistem produksi sosial suatu masyarakat. Oleh karena itu, sastra telah menjadi bagian struktur relasi sosial yang perkembangannya bersifat dinamik. Sastra selalu terlibat dalam perubahan-perubahan sosial dan konflik-konflik sosial. Marx juga menegaskan besarnya pengaruh sastra terhadap dinamika sosial. Pengarang sastra hadir sebagai perekam berbagai kejadian lewat karyanya. Dapat dikatakan, bahwa yang ditulis pengarang akan selalu terpengaruh bahkan berpijak dari berbagai proses sosial yang dialami. Karya sastra bisa digunakan sebagai acuan untuk melihat berbagai fenomena-fenomena sosial yang sedang terjadi.

Tere Liye adalah salah satu penulis yang terbilang sukses di dunia literasi Indonesia. Banyak karya yang sudah dihasilkan oleh Tere Liye. Berdasarkan yang telah disampaikan oleh Marx, dapat dikatakan Tere Liye adalah bagian dari struktur masyarakat yang mengalami berbagai proses sosial. Dalam penelitian skripsi ini, penulis akan membahas salah satu novel karya dari Tere Liye, yang berjudul Negeri Para Bedebah. Novel ini adalah sebuah sastra realis. Novel yang diterbitkan pertama kali tahun 2012 ini, menarasikan banyak hal tentang negara kelas dan ideologi kelas atas menguasai sektor ekonomi dan dunia perpolitikan. Banyak kongsi-kongsi politik dan upaya kelas atas dalam menguasai berbagai aspek tatanan sosial, seperti yang diceritakan dalam narasi novel. Jika dicermati lebih dalam, kehidupan sosial di Indonesia memang sedang mengalami perkembangan dan berdampak munculnya permasalahan-permasalahan di berbagai sektor. Permasalahan politik dan ekonomi yang disampaikan Tere Liye pada narasi novel Negeri Para Bedebah, nampaknya memang memiliki relevansi dengan fakta yang ada saat ini. Tentang kasus hukum yang direkayasa, korupsi, kongsi politik, dan lain sebagainya. Hal inilah yang menjadi dasar pemilihan novel Negeri Para Bedebah sebagai objek penelitian. Penulis menilai permasalahan yang ada pada novel Negeri Para Bedebah sangat kontekstual pada era sekarang ini. Penelitian struktur kelas sosial Marxis pada novel Negeri Para Bedebah karya Tere Liye akan sangat relevan. Permasalahan yang dibicarakan pada negara kelas Marxis, akan dikaitkankan dengan deksripsi-deskripsi yang ada pada novel. Dengan demikian, akan memberikan pandangan bagi pembaca penelitian ini

tentang fenomena negara kelas yang nyata dan berjalan di kehidupan sosial masyarakat. B. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah penelitian ini akan difokuskan pada deskripsi dominasi kelas atas, penyimpangan politik dan ekonomi, serta ideologi kelas atas yang ada di dalam novel Negeri Para Bedebah karya Tere Liye. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut. 1. Bagaimana struktur kelas atas yang dominan dalam novel Negeri Para Bedebah karya Tere Liye? 2. Apa saja ideologi dalam masyarakat yang memihak kelas atas untuk menguasai struktur sosial dalam novel Negeri Para Bedebah karya Tere Liye? D. Tujuan Penelitian Sehubungan dengan rumusan masalah yang telah disebutkan di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Mendeskripsikan struktur kelas atas yang dominan dalam novel Negeri Para Bedebah karya Tere Liye 2. Mendeskripsikan ideologi dalam masyarakat yang memihak kelas atas untuk menguasai struktur ekonomi dalam novel Negeri Para Bedebah karya Tere Liye E. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut; 1. Manfaat Teoretis Dalam penelitian ini, manfaat teoretisnya adalah peneliti dapat memahami teori Marxisme dan penerapannya. Selain itu, peneliti juga memahami aspek-aspek permasalahan dan dampaknya berdasarkan teori Marxisme. 2. Manfaat Praktis Manfaat praktis penelitian adalah memahami bentuk-bentuk negara kelas dan ideologi kapitalis yang terjadi di masyarakat Indonesia, sehingga pembaca memahami fenomena sosial yang terjadi. Diharapkan, adanya kesadaran dan bentuk kongkret perbaikan dari berbagai aspek masyarakat agar Indonesia dapat benar-benar mendapatkan kehidupan yang adil, makmur, dan sentaosa.

F. Sistematika Penyajian Sistematika suatu penelitian sangat diperlukan untuk memberikan gambaran mengenai langkah-langkah suatu penelitian tersebut, sekaligus permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian. Adapun sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut. Bab I adalah pendahuluan, berisi latar belakang, permasalahan, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II berisi tentang kajian pustaka dan kerangka pikir yang memaparkan mengenai studi kajian terdahulu yang berkaitan dengan topik penelitian, penelitian terhadap novel Negeri Para Bedebah karya Tere-Liye, dan kajian teori yang digunakan dalam penelitian. Bab III merupakan metode penelitian yang terdiri atas jenis penelitian, objek penelitian, sumber data, metode pengumpulan data, teknis analisis data, teknik penarikan simpulan. Bab IV berisi mengenai analisis data berkaitan dengan struktur kelas sosial yang menguasai politik dan ekonomi, serta ideologi kelas atas pada novel Negeri Para Bedebah karya Tere-Liye. Melalui analisis data, maka akan terjawab rumusan masalah yang telah disusun. Bab V bersi penutup yang memuat simpulan berkaitan dengan penilitan. Simpulan di sini merangkum semua jawaban masalah dalam penelitian yang dilakukan.

Daftar pustaka memuat daftar buku acuan yang digunakan sebagai acuan pendukung dalam penelitian. Selain itu, sumber informasi yang lain meliputi, data dari internet, skripsi, esai, opini, kritik, artikel, dan resensi.