KENDALI MOTOR DC. 3. Mahasiswa memahami pengontrolan arah putar dan kecepatan motor DC menggunakan

dokumen-dokumen yang mirip
Pemodelan Sistem Kontrol Motor DC dengan Temperatur Udara sebagai Pemicu

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM KENDALI. Kontrol Putaran Motor DC. Dosen Pembimbing Ahmad Fahmi

PWM (PULSE WIDTH MODULATION)

KEGIATAN BELAJAR 3 B. DASAR TEORI 1. MOSFET

MOTOR DC BRUSHLESS TIGA FASA-SATU KUTUB

BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab V. Motor DC (Direct Current)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING DENGAN BIAYA BOPTN

BAB 2 LANDASAN TEORI. robotika. Salah satu alasannya adalah arah putaran motor DC, baik searah jarum jam

Crane Hoist (Tampak Atas)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. efesiensi, torsi, kecepatan tinggi dan dapat divariasikan, serta biaya perawatan

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

SISTEM PENGENDALIAN MOTOR SINKRON SATU FASA BERBASIS MIKROKONTROLER

KONTROL MOTOR DC. H Bridge motor driver

Elektronika Daya dan Electrical Drives. AC & DC Driver Motor

PRINSIP KERJA MOTOR. Motor Listrik

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

USER MANUAL PENGENDALI PINTU GESER SEDERHANA MATA DIKLAT : PERAKITAN ALAT PENGENDALI

Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik.

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari

DASAR-DASAR LISTRIK ARUS AC

Gambar 1 Tegangan bias pada transistor BJT jenis PNP

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dan penulisan laporan tugas akhir dilakukan di Laboratorium

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III DESAIN BUCK CHOPPER SEBAGAI CATU POWER LED DENGAN KENDALI ARUS. Pada bagian ini akan dibahas cara menkontrol converter tipe buck untuk

Gambar 9.1 Gambar 9.2

BAB III PERANCANGAN DAN KERJA ALAT

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Computer. Parallel Port ICSP. Microcontroller. Motor Driver Encoder. DC Motor. Gambar 3.1: Blok Diagram Perangkat Keras

CATU DAYA MENGGUNAKAN SEVEN SEGMENT

Aplikasi Gerbang Logika untuk Pembuatan Prototipe Penjemur Ikan Otomatis Vivi Oktavia a, Boni P. Lapanporo a*, Andi Ihwan a

MAKALAH ANALISIS SISTEM KENDALI INDUSTRI Synchronous Motor Derives. Oleh PUSPITA AYU ARMI

PERCOBAAN 5 REGULATOR TEGANGAN MODE SWITCHING. 1. Tujuan. 2. Pengetahuan Pendukung dan Bacaan Lanjut. Konverter Buck

BAB II LANDASAN TEORI

yaitu, rangkaian pemancar ultrasonik, rangkaian detektor, dan rangkaian kendali

Pembuatan Sistem Pengendali 4 Motor DC Penggerak 4 Roda Secara Independent Berbasis Mikrokontroler AT89C2051

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. elektronika dan sensor sebagai alat pendukung untuk membuat sebuah remote control

BAB II DASAR TEORI 2.1. Teori Catu Daya Tak Terputus

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pergerakan meja kerja digerakan oleh sebuah motor sebagai penggerak dan poros

II. TINJAUAN PUSTAKA. PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560

DT-BASIC Application Note

Gaya Lorentz. 1. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi

MODUL 04 PENGENALAN TRANSISTOR SEBAGAI SWITCH

MEMORI. (aktif LOW). Kaki 9 A0 D A1 D A2 D A3 D A4 D A5 D A6 D A7 D7 23 A8 22 A9 19 A10 21 W 20 G 18 E 6116

PENGONTROLAN DC CHOPPER UNTUK PEMBEBANAN BATERAI DENGAN METODE LOGIKA FUZZY MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA 128 TUGAS AKHIR

61 semua siklus akan bekerja secara berurutan. Bila diantara ke -6 saklar diatur secara manual maka hanya saklar yang terhubung ground saja yang akan

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1.(a). Blok Diagram Kelas D dengan Dua Aras Keluaran. (b). Blok Diagram Kelas D dengan Tiga Aras Keluaran.

DC TRACTION. MK. Transportasi Elektrik. Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Soegijapranata Semarang 1

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. sistem pengendali kecepatan motor brushless DC, yakni metode PWM dengan dutycycle

Gambar 1.1 Konfigurasi pin IC 74LS138

PERANCANGAN PEMUTUS ALIRAN LISTRIK OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 TUGAS AKHIR FAHRI MAHYUZAR

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB III RANCANGAN SISTEM. dirancanag. Setiap diagram blok mempunyai fungsi masing-masing. Adapun diagram

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009

Pengendalian Kecepatan Motor DC Magnet Permanen Dengan Menggunakan Sensor Kecepatan Rotari

KEGIATAN 1 : PENGEREMAN MOTOR ARUS SEARAH DENGAN MENGGUNAKAN TAHANAN GESER UNTUK APLIKASI LABORATORIUM

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Dalam system tenaga listrik, daya merupakan jumlah energy listrik yang

melibatkan mesin atau perangkat elektronik, sehingga pekerjaan manusia dapat dikerjakan dengan mudah tanpa harus membuang tenaga dan mempersingkat wak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. relevan dengan perangkat yang akan dirancang bangun yaitu trainer Variable Speed

NAMA :M. FAISAL FARUQI NIM : TUGAS:ELEKTRONIKA DAYA -BUCK CONVERTER

Jobsheet Praktikum ENCODER

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 2 (PENGUAT INVERTING)

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya

DESAIN SISTEM KONTROL KECEPATAN MOTOR BLDC BERBASIS PROGRAMMABLE ARRAY LOGIC DENGAN METODE SIX STEP COMMUTATION

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

Rancang Bangun Inverter Tiga Phasa Back to Back Converter Pada Sistem Konversi Energi Angin

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi tenaga angin, sumber energi tenaga air, hingga sumber energi tenaga

TKC306 - Robotika. Eko Didik Widianto. Sistem Komputer - Universitas Diponegoro

FISIKA DASAR II & PRAKTIKUM

LAPORAN. Project Microcontroller Semester IV. Judul : Automatic Fan. DisusunOleh :

DAFTAR GAMBAR. Magnet Eksternal µt Gambar Grafik Respon Daya Output Buck Converter dengan Gangguan Medan

Bahan Kuliah Mesin-mesin Listrik II

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Secara garis besar rangkaian pengendali peralatan elektronik dengan. blok rangkaian tampak seperti gambar berikut :

PERCOBAAN I PENGAMATAN GENERATOR

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH PEMASANGAN MOTOR DC PADA SEKUTER DENGAN PENGENDALI PULSE WIDTH MODULATION

Mekatronika Modul 9 Motor Stepper

BAB I 1. BAB I PENDAHULUAN

BAB II LANDASAN TEORI

Makalah Mata Kuliah Penggunaan Mesin Listrik

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Bab VI. Motor Stepper

JOBSHEET 2 PENGUAT INVERTING

PENGUKURAN PANJANG PLASTIK ROL BERBASIS MIKROKONTROLLER AT Mega 8535

PERANCANGAN SISTEM KENDALI GERAK PADA PLATFORM ROBOT PENGANGKUT

PERTEMUAN 12 ALAT UKUR MULTIMETER

Transkripsi:

KEGIATAN BELAJAR 7 KENDALI MOTOR DC A. Tujuan 1. Mahasiswa memahami penerapan switching dengan rangkaian H-bridge pada motor DC 2. Mahasiswa memahami pengontrolan arah dan kecepatan motor DC menggunakan Mosfet H-bridge dan Switch 3. Mahasiswa memahami pengontrolan arah putar dan kecepatan motor DC menggunakan Mosfet H-bridge dan PWM B. DASAR TEORI 1. Motor DC Motor dc atau sering disebut motor arus searah lebih sering digunakan untuk keperluan yang membutuhkan pengaturan kecepatan dibandingkan dengan mesin ac. Alasan utama penggunaan mesin dc terutama pada industri-industri modern adalah karena kecepatan kerja motor-motor dc mudah diatur dalam suatu rentang kecepatan yang luas, disamping banyaknya metode-metode pengaturan kecepatan yang dapat digunakan. Gambar 7.1 Konfigurasi Motor DC Prinsip dasar dari motor dc, seperti ditunjukkan pada Gambar 7.1, adalah jika sebuah kawat berarus diletakkan tegak lurus antara kutub magnit Utara-Selatan, maka pada kawat itu akan bekerja suatu gaya yang menggerakkan kawat tersebut. Arah gerak kawat tersebut ditentukan dengan kaidah tangan kiri seperti pada Gambar 2. Apabila arah medan magnet (B) searah sumbu X negatif, sedangkan arah arus kawat (I) searah sumbu Z positif, maka arah gaya (F) terhadap kawat tersebut searah sumbu Y positif.

Gambar 7.2 Kaidah tangan kiri arah medan magnet, arus dan gaya Rangkaian ekuivalen motor dc dapat diilustrasikan seperti pada Gambar 7.2. Kontrol motor dc, terdiri dari pengaturan kecepatan dan pengaturan arah putar motor. Kecepatan putar motor dc dipengaruhi oleh gaya (F) yang dihasilkan pada motor dc. Sesuai kaidah tangan kiri besarnya gaya dipengaruh oleh medan magnet (B) dan arus (I) yang melewati rotor pada motor dc. Semakin kuat medan magnet medan magnet yang melintas pada rotor atau semakin besar arus yang melewati rotor, maka besarnya gaya yang memutar rotor akan berbanding lurus, demikian juga sebaliknya. Apabila medan magnet pada motor dc dihasilkan dari aliran arus listrik pada kumparan medan, maka pengaturanarus yang melewati kumparan medan akan mempengaruhi kekuatan medan magnet yang melintasi rotor. Gambar 7.3 Rangkaian Ekuivalen Motor DC Sedangkan untuk mengubah arah gaya atau mengubah arah putar motor dapat dilakukan dengan membalik arah medan magnet atau membalik arus yang mengalir melalui rotor motor dc.

2. H-Bridge Gambar 7.4 Rangkaian H-Bridge Transistor Proses mengendalikan motor DC menggunakan rangkaian driver motor DC H-Bridge diatas dapat diuraikan dalam beberapa bagian sebagai berikut : Driver Motor DC dengan metode logika TTL (0 dan 1) atau High dan Low hanya dapat mengendalikan arah putar motor DC dalam 2 arah tanpa pengendalian kecepatan putaran (kepatan maksimum). untuk mengendalikan motor DC dalam 2 arah dengan rangkaian driver motor dc h-bridge diatas konfiguarasi kontrol pada jalur input adalah dengan memberikan input berupa logika TTL ke jalur input A dan B. Untuk mengendalikan arah putar searah jarum jam adalah dengan memberikan logika TTL 1 (high) pada jalur input A dan logika TTL 0 (low) pada jalur input B. Untuk mengendalikan arah putar berlawanan arah jarum jam adalah dengan memberikan logika TTL 1 (high) pada jalur input B dan logika TTL 0 (low) pada jalur input A. Driver motor DC dengan metode PWM (Pulse Width Modulation) dapat mengendalikan arah putaran motor DC dan kecepatan motor DC menggunakan pulsa PWM yang diberikan ke jalur input A dan B, dimana konfigurasi sinyal kontrol sebagai berikut. Untuk mengendalikan arah putar motor DC searah jarum jam dengan kecepatan dikendalikan pulsa PWM maka jalur input B selalu diberikan logikan TTL 0 (Low) dan jalur input A diberikan pulsa PWM. Untuk mengendalikan arah putar motor DC berlawanan arah jarum jam dengan kecepatan dikendalikan pulsa PWM maka jalur input A selalu diberikan logikan TTL 0 (Low) dan jalur input B diberikan pulsa PWM. Kecepatan putaran motor DC dikendalikan oleh persentasi ton-duty cycle pulsa PWM yang diberikan ke jalur input rangkaian driver motor DC h-bridge transistor diatas. Sumber: http://elektronika-dasar.web.id/artikel-elektronika/driver-motor-dc-h-bridge-transistor/

C. ALAT DAN BAHAN 1. Multimeter 1 buah 2. DC Power supply 1 buah 3. Project board 1 buah 4. Function Generator 1 buah 5. Osciloskop 1 buah 6. Resistor 1K 4 buah 7. Transistor TIP 41(NPN) 4 buah 8. Kabel jumper secukupnya D. LANGKAH PERCOBAAN Percobaan 1: Kontrol Motor DC dengan Saklar 1. Rangkai komponen sesuai dengan gambar 7.5 2. Tunjukkan pada asisten apakah komponen dan peralatan yang telah dirangkai sudah benar. Gambar 7.5 Rangkaian H-Bridge dengan Switch 3. Bila sudah benar, maka percobaan sudah bisa dilaksanakan. 4. Hubungkan rangkaian dengan beban motor DC 5. Amati hasil pengukuran sesuai dengan tabel pengamatan 7.5 6. Buat analisa dan kesimpulan dari praktikum tersebut!

Tabel 7.1 Kontrol Arah dan Kecepatan Motor DC Switch Arah Putar Motor SW1 SW2 1 0 0 1 Vmotor (V) Percobaan 2: Kontrol Motor DC dengan PWM 1. Rangkai komponen sesuai dengan gambar 7.6 2. Tunjukkan pada asisten apakah komponen dan peralatan yang telah dirangkai sudah benar. Gambar 7.6 Rangkaian H-Bridge dengan PWM 3. Bila sudah benar, maka percobaan sudah bisa dilaksanakan. 4. Hubungkan rangkaian dengan beban motor DC 5. Atur nilai duty cycle PWM sesuai dengan tabel 7.6. 6. Amati hasil pengukuran dan tulis hasilnya sesuai dengan tabel 7. Buat analisa dan kesimpulan dari praktikum tersebut! Tabel 7.2 Kontrol Arah dan Kecepatan Motor DC

T =...ms, f = 1KHz, A=10Vrms Duty Ton Ton/T Switch Cycle (ms) (ms) (%) SW A SW B 0 0 1 10 0 1 20 0 1 30 0 1 40 0 1 50 0 1 60 1 0 70 1 0 80 1 0 90 1 0 100 1 0 Arah putar Motor Vmotor (V) E. TUGAS PENGEMBANGAN 1. Simulasikan rangkaian H-Bridge berikut dan isi tabel hasil percobaan: Switch SW1 SW2 1 0 0 1 1 1 Kondisi Motor Vmotor (V) 2. Buatlah rangkaian aplikasi dengan menggunakan H-Bridge dan PWM! Jelaskan cara kerjanya!