POKOK-POKOK KEBIJAKAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN Bimtek Penganggaran Untuk PTN Baru dan Satker Kemristekdikti Lainnya Di Lingkup Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten Bandung 27 April 2018
Profil Narasumber Nama Suyono, S.E., M.M Tempat, Tanggal Lahir Pati, 25 Juli 1971 Jabatan Analis Anggaran Bidang Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Senior III KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN DIREKTORAT ANGGARAN BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
POKOK BAHASAN Perencanaan dan Penganggaran Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan RKA-K/L Standar Biaya Masukan
Perencanaan dan Penganggaran
1. Siklus Penganggaran 2a Evaluasi, mengkaji usulan inisiatif baru, 2b Memutakhirkan angka dasar (dasar; tahun berjalan, ev kinerja thn sebelumnya, proyeksi dan inisiatif baru
2. Pendekatan Sistem Penganggaran Pendekatan Sistem Penganggaran Anggaran Terpadu (Unified Budget) Penganggaran Berbasis Kinerja (Performance Base Budgeting) Kerangka Pengeluran Jangka Menengah (KPJM)/MTEF) Landasan Konseptual Instrumen RKA-K/L Berbasis output (output/outco me oriented) Berbasis program (money follow program) Fleksibilitas (Let the manager manages) Indikator Kinerja Standar Biaya Evaluasi Kinerja
Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan RKA-K/L
1. Dasar Penyusunan RKA-K/L Pagu Anggaran/Alokasi Anggaran/Pagu Perubahan APBN sebagai batas atas/tertinggi atau nominal maksimal yang harus dipatuhi 1 2 Rencana Kerja K/L (Renja-K/L) Rencana Kerja Pemerintah (RKP) hasil kesepakatan Pemerintah dan DPR dalam pembicaraan pendahuluan RAPBN 3 5 Standar Biaya Hasil Kesepakatan Pemerintah dan DPR dalam pembahasan RUU APBN atau RUU RAPBN Perubahan, 4 6 Kebijakan pemerintah lainnya.
2. Para Pihak yang Terlibat dalam Penyusunan RKA-K/L Penyusunan RKA-K/L Biro Perencanaan K/L 1) mengkoordinasikan penyusunan dan merumusukan sasaran strategis beserta indikatornya; 2) mengisi Formulir I RKA-K/L; 3) menyusun prakiraan maju 3 (tiga) tahun berikutnya berdasarkan database RKA-K/L Tahun yang Direncanakan. Eselon I 1) menetapkan sasaran Kinerja satker sesuai RKP dan Renja K/L; 2) menetapkan alokasi anggaran satker; 3) menyusun dan mengkoordinasikan dokumen pendukung RKA- K/L (TOR, RAB, RBA BLU dan Data Dukung teknis lainnya). Satuan Kerja 1) menyusun Kertas Kerja Satker (KK Satker) dan RKA satker serta menyimpan data dalam Arsip Data Komputer (ADK); 2) menyiapkan dokumen pendukung, seperti KAK/TOR, RAB, Penandaan Anggaran (budget Tagging), dan khusus satker BLU dokumen RBA BLU; dan dokumen pendukung teknis lainnya
3. Sinergi antara APIP K/L dengan Biro Perencanaan K/L Itjen Reviu RKA-K/L Unit Eselon I Penyusun RKA-K/L Biro Perencanaan Peneliti RKA-K/L KEMENKEU c.q. DJA Penelaahan RKA-K/L Pasal 10 ayat (5) & Lampiran IV PMK Juksunlah RKA-KL dan Pengesahan DIPA: menghasilkan RKA-K/L yang berkualitas Reviu RKA-K/L oleh APIP K/L dapat dilakukan secara paralel dengan penelitian oleh Biro/Unit Perencanaan K/L
4. ANGGARAN : Dialokasikan VS Dibatasi 1 biaya operasional satker (Komponen 001 dan 002) 2 Kebutuhan anggaran dalam rangka memenuhi tugas dan fungsi satuan kerja 3 Kebutuhan dana pendamping (RMP) 4 Kebutuhan anggaran untuk kegiatan lanjutan yang bersifat tahun jamak (MYC) 5 prioritas pembangunan nasional, prioritas pembangunan bidang dan/atau prioritas 6 Anggaran mandatory 1 Rapat seminar dan sejenisnya 2 Pengadaan Kendaraan dinas 3 Pembangunan Gedung
5. Penandaan Anggaran (Budget Tagging) a. Penandaan atau pencantuman anggaran tematik dilakukan pada level Output Kegiatan oleh Eselon I; b. Sebuah Output dapat ditandai dengan lebih dari 1 (satu) tematik; c. Pengisian dan penandaaan anggaran tematik bersifat wajib dan dilakukan melalui aplikasi KRISNA (Kolaborasi Renja-K/L dan Informasi Kinerja Anggaran); d. Anggaran tematik meliputi 4 (empat) kategori sebagai berikut: 1. Anggaran PRIORITAS; 2. Anggaran NAWACITA; 3. Anggaran JANJI PRESIDEN; 4. Anggaran TEMATIK APBN. e. Setiap Eselon I diminta menyampaikan Tabel Rekap Penandaan Anggaran, yang akan menjadi bahan penelaahan.
6. Kriteria Penelaahan RKA-K/L... (1) Kriteria Administrasi Bertujuan untuk meneliti kelengkapan dokumen yang digunakan dalam penelaahan RKA-K/L, meliputi: 1. Surat pengantar RKA-K/L; 2. RKA-K/L; 3. Daftar rincian pagu anggaran per satker; 4. RKA Satker 5. Arsip Data Komputer (ADK) RKA-K/L. 6. Persetujuan Komisi terkait DPR
6. Kriteria Penelaahan RKA-K/L... (2) Kriteria Subtansi Bertujuan untuk meneliti kesesuaian, relevansi, dan/atau konsistensi dari setiap bagian RKA-K/L, meliputi: Penelaahan/reviu terhadap kebijakan Efisiensi belanja K/L, yaitu: a. Relevansi antara Kegiatan, Keluaran, dan Komponen dengan anggarannya b. Komparasi antara anggaran Keluaran (output) tahun yang direncanakan dengan realisasi anggaran untuk keluaran yang sama tahun sebelumnya. Untuk Keluaran baru, maka komparasi dilakukan terhadap realisasi anggaran untuk Keluaran yang sejenis tahun sebelumnya c. Memastikan bahwa untuk Keluaran jasa layanan non-regulasi besarnya biaya pendukung setinggi-tingginya sebesar 45%. Untuk Keluaran jenis lain, besaran biaya pendukung dapat disesuaikan/dibandingkan dengan realisasi biaya pendukung tahun sebelumnya Penelaahan/reviu terhadap kebijakan Efektivitas belanja K/L, meliputi a. Relevansi komponen/tahapan dengan Keluaran sesuai dengan kerangka berpikir logis b. Relevansi antara Keluaran Kegiatan dengan Sasaran Kegiatan dan Sasaran Program Kesesuaian pencapaian sasaran RKA-KL dengan Renja K/L dan RKP Konsistensi pencantuman Prakiraan Maju untuk 3 (tiga) tahun ke depan Meneliti ketepatan penandaan anggaran (pada level Keluaran)
7. Penyebab: Output Cadangan, Pencantuman tanda @ dan Catatan dalam DHP RKA-K/L Keluaran (Output) cadangan : a. Alokasi anggaraan bukan merupakan tusi dan belum ada dasar hukumnya; b. alokasi anggarannya berlebih; c. Alokasi anggaran untuk Komponen yang tidak berkaitan langsung dengan pencapaian Keluaran; d. Alokasi anggaran yang belum jelas peruntukkannya dan/atau kegiatan yang belum pernah dianggarkan sebelumnya (unallocated). Pencantuman tanda @ alokasi yang sudah jelas peruntukannya, namun : a. Belum ada dasar hukum b. Belum ada naskah perjanjian (PHLN/PHDN) dan nomor register; c. Anggaran masih terpusat d. Memerlukan hasil reviu dari BPKP; e. Belum mendapatkan lembar persetujuan dari DPR f. Menindaklanjuti Instruksi Presiden. Pemberian Catatan diberikan terhadap: a. Tunggakan tahun yang lalu; b. Pencatuman Volume Pembangunan Gedung Negara dan Pengadaan Kendaraan Alokasi anggaran pada Keluaran (Output) cadangan baru dapat dilaksanakan/ dicairkan setelah dilakukan revisi dengan berpedoman pada ketentuan mengenai tata cara revisi anggaran.
Standar Biaya Masukan TA 2019 (PMK 32/PMK.02/2018)
1. Kerangka Pengaturan Standar Biaya PENGATURAN STANDAR BIAYA Regelling Bersifat jangka panjang Pengaturan penerapan standar biaya Beschikking Bersifat tahunan Penetapan satuan2 biaya baik SBM maupun SBK termasuk struktur biaya PMK 71/PMK.02/2013 Jo. PMK 51/PMK.02/2014 1. Panduan penerapan SBM 2. Panduan penerapan SBK, 3. Panduan penerapan Standar Struktur Biaya & Indeksasi 1. PMK & Surat Menkeu ttg SBM 2. PMK SBK 3. PMK Standar Struktur Biaya 4. Surat Menkeu tentang Indeksasi
2. Standar Biaya dalam Sistem Penganggaran
3. Pengaturan SBM... (1) Definisi: Pemberlakuan Penetapan Kriteria SBM dengan persetujuan Menkeu Satuan biaya berupa harga satuan, tarif, dan indeks yang ditetapkan untuk menghasilkan biaya komponen keluaran. berlaku untuk satu Kementerian Negara/Lembaga, atau beberapa/seluruh Kementerian Negara/Lembaga Melalui PMK / Surat persetujuan Menkeu Tuntutan peningkatan kualitas pelayanan publik tertentu Adanya kekhususan satuan biaya yang dimiliki oleh Kementerian Negara/Lembaga. Daerah terpencil, daerah perbatasan, pulau terluar, dan /atau Penyelenggaraan perwakilan Republik Indonesia di luar negeri
3. Pengaturan SBM... (2) Fungsi Penggunaan Dalam Perencanaan: Batas tertinggi untuk menghasilkan biaya komponen output, dan Alat reviu angka dasar (baseline) Dalam Pelaksanaan: Batas tertinggi, atau Estimasi (utk SB yg harganya tersedia di pasar) K/L wajib menggunakan SBM dalam penyusunan RKA-K/L. Tanggung Jawab Penggunaan Pengawasan Kesesuaian dan kebenaran atas penggunaan SBM sepenuhnya menjadi tanggung jawab PA/KPA Pengawasan atas penggunaan SBM dilakukan oleh aparat pengawas fungsional K/L
4. Cakupan SBM
Terima Kasih