DAFTAR ISI JUDUL...... i ABSTRAK.........iii ABSTRACT.........iv LEMBAR PENGESAHAN...v RINGKASAN...vi RIWAYAT HIDUP...x KATA PENGANTAR...xi DAFTAR ISI...xv DAFTAR TABEL...xviii DAFTAR GAMBAR...xx DAFTAR LAMPIRAN...xxi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 3 1.3 Tujuan Penelitian... 4 1.4 Manfaat Penelitian... 4 1.5 Ruang Lingkup Penelitian... 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 6 2.1 Perilaku... 6 2.1.1 Pengertian dan klasifikasi perilaku... 6 2.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku... 7 2.2 Teknologi fermentasi... 13 2.3.1 teknologi.. 13 xv
2.3.2 Fermenrasi... 14 2.3 Kerangka pemikiran... 18 BAB III METODE PENELITIAN... 21 3.1 Lokasi Penelitian... 21 3.2 Populasi dan Responden... 21 3.3 Jenis dan Sumber Data... 22 3.4 Pengumpulan Data... 23 3.5 Variabel dan Pengukuran Variabel... 23 3.6 Instrumen penelitian... 29 3.7 Analisis data... 30 BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITAN... 33 4.1 Desa Pohsanten... 33 4.1.1 Letak geografis dan topografis... 33 4.1.2 Keadaan penduduk... 34 4.1.3 Potensi pertanian... 36 4.2 Simantri 222... 37 4.2.1 Gambaran Simantri 222... 37 4.2.2 Struktur organisasi... 38 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN... 40 5.1 Karakteristik Responden... 40 5.1.1 Umur... 40 5.1.2 Tingkat pendidikan formal... 41 xvi
5.1.3 Mata pencaharian... 42 5.1.4 Luas lahan... 43 5.1.5 Jumlah anggota rumah tangga... 44 5.2 Perilaku Petani Terhadap Pengolahan Pakan Ternak Fermentasi...45 5.2.1. Pengetahuan Petani... 47 5.2.2. Sikap petani... 50 5.2.3. Keterampilan petani... 52 BAB VI SIMPULAN DAN SARAN... 56 6.1 Simpulan... 56 6.2 Saran... 56 DAFTAR PUSTAKA... 58 LAMPIRAN...... 60 xvii
Abstrak I Putu Juni Karnawan. NIM 1105315071. Perilaku Petani Terhadap Teknologi Pengolahan Pakan Ternak Fermentasi Jerami Padi (Kasus pada Simantri 222 Gapoktan Sriasih di Desa Pohsanten, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali) Dibimbing oleh: Ir. Wayan Sudarta, MS dan Dr.Ir. I Dewa Putu Oka Suardi,M.Si Adanya pembangunan sektor pertanian di Provinsi Bali, Pemerintah Provinsi Bali melaksanakan sistem pertanian terintegrasi, yang selanjutnya dikenal dengan Simantri yang memiliki tujuan untuk mendukung berkembaangnya usahatani secara terpadu terhadap potensi lokal, meningkatkan pendapatan sebagai salah satu penunjang program pemerintah mengentaskan kemiskinan, mengintegrasi usahatani tanaman pangan dan ternak, serta merintis pengembangan pertanian secara berkelanjutan untuk pendapatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat perilaku petani di Simantri 222 terhadap pengembangan teknologi pengolahan pakan ternak fermentasi. Ruang lingkup dari penelitian ini adalah kajian mengenai perilaku (pengetahuan,sikap,keterampilan) petani terhadap teknologi pengolahan pakan ternak fermentasi yang dilaksanakan oleh anggota Simantri 222 Gapoktan Sriasih di Desa Pohsanten Kecamatan Mendoyo Kabupaten Jembrana. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa perilaku anggota Simantri tentang teknologi pengolahan pakan ternak fermentasi pada Simantri 222 tergolong kategori baik, dengan pencapaian skor pengetahuan 3,93 sikap 3,97 dan penerapan 4,16 Dari tiga komponen perilaku (pengetahuan,sikap, dan keterampilan), dapat disimpulkan bahawa Perilaku petani tergolong kategori baik dengan pencapaian skor 4,02 Untuk upaya meningkatkan perilaku anggota Simantri 222 tentang Pengolahan pakan ternak fermentasi, dapat disarankan agar meningkatkan komponen-konponen perilaku yang masih tergolong kategori baik agar menjadi sangat baik Diharapkan penyuluh dapat memberikan pelatihan ulang guna agar anggota Simantri lebih memahami teknologi yang diberikan Kata Kunci: Perilaku petani, Fermentasi, Simantri 222. xviii
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Provinsi Bali memiliki luas wilayah ± 5.636,66 km2 atau 0,29 % dari luas daratan Indonesia. Berdasarkan potensi wilayah Provinsi Bali dengan kesuburan lahan, ketersediaan sumber daya air dan faktor-faktor klimatologis yang sesuai untuk kegiatan pertanian dan didukung oleh aspek sosial budaya masyarakat akan memberikan peluang untuk pengembangan kegiatan pertanian. Peran sektor primer terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada Tahun 2016 di Provinsi Bali menempati urutan kedua dengan kontribusi sebesar 17,62%. (BPS Prov. Bali, 2016). Kenyataan ini menunjukkan bahwa sektor primer memerlukan perhatian lebih serius agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bali. Pemerintah Provinsi Bali bertekad mengembangkan program agribisnis terpadu di perdesaan sebagai salah satu upaya pengentasan kemiskinan dan mendorong pengembangan pertanian organik, melalui pengelolaan potensi unggulan daerah dalam program pengembangan pertanian terintegrasi Provinsi Bali. Sektor pertanian masih menjadi salah satu sektor strategis dalam perekonomian indonesia yang ditunjukan oleh kontribusinya terhadap PDB nasional. dalam rangka pembangunan sektor pertanian di Provinsi Bali, Pemerintah Provinsi Bali melaksanakan Sistem Pertanian Terintegrasi, yang selanjutnya dikenal dengan Simantri. Dalam usaha terintegrasi ternak sapi dipelihara sehingga dapat menghasilkan pupuk kandang, sedangkan proses produksi tanaman untuk menghasilkan bahan makanan dan limbahnya digunakan untuk pakan ternak dan xix
pupuk kompos. Integrasi dikembangkan lewat perantara petani-petani yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Distan, 2012). Program Simantri untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh pemerintah pada tahun 2009, yang dilakukan oleh sepuluh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). Hingga tahun 2012, di Provinsi Bali terdapat 325 Gapoktan pelaksana Simantri, yang tersebar di sembilan Kabupaten/Kota dan di seluruh kecamatan yang ada di Bali (Distan, 2012). Salah satu Kabupaten yang mendapat bantuan program Simantri adalah Kabupaten Jembrana. Program Simantri merupakan program berkelanjutan, yang begitu dimulai ada kelanjutannya lagi. ini menjadi awal pemberdayaan dan pembentukan kreativitas petani dalam rangka terjun ke bisnis dan industri khusunya industri pupuk organik. Sebagai sebuah industri tentunya harus dapat meningkatkan pendapatan dan lapangan pekerjaan bagi tenaga kerja sehingga dapat membantu mengurangi jumlah pengangguran. Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri) merupakan upaya terobosan dalam mempercepat adopsi teknologi pertanian karena merupakan pengembangan model percontohan dalam percepatan alih teknologi kepada masyarakat perdesaan. Simantri mengintegrasikan kegiatan sektor pertanian dengan sektor pendukungnya sesuai potensi masing-masing wilayah dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya lokal yang ada. Inovasi teknologi yang diintroduksikan berorientasi untuk menghasilkan produk pertanian organik dengan pendekatan pertanian tekno ekologis. Kegiatan integrasi yang dilaksanakan juga berorientasi pada usaha pertanian tanpa limbah. xx
Penyuluh memberikan teknologi pengolahan pakan ternak fermentasi, yang tujuan agar pakan ternak lebih memiliki nutrisi dan pakan ternak dapat disimpan. Penerapan teknologi fermentasi ini dilakukan di Simantri 222 yang berlokasi di Desa Pohsanten Kecamatan Mendoyo Kabupaten Jembrana. Simantri 222 mempunyai luas lahan 10 are dengan jumlah anggota 15 orang petani yang diambil dari subak Semanggong. Simantri 222 Gapoktan Sriasih adalah kelompok ternak sapi yang ada di Desa Pohsanten. Para anggota yang tergabung dalam kelompok ini adalah petani yang memiliki lahan pertanian (sawah) yang masih produktif. Pengolahan pakan ternak fermentasi yang dilakukan di Simantri 222 sudah dilaksanakan mulai tahun 2014 (laporan kegiatan Simantri 222). Pelaksanaan pengolahan pakan ternak fermentasi pada Simantri 222 dilakukan pada saat musim kemarau tiba dan dilaksanakan bedasarkan faktor internal individu dari anggota simantri, karena melihat pada saat musim kemarau anggota Simantri sebagian besar kesulitan mencari pakan ternak sapi. Sehingga Simantri 222 melakukan fermentasi pada musim kemarau. Jika musim hujan Simantri 222 tidak melakukan fermentasi, karena pakan ternak sapi sudah mudah untuk diperoleh oleh anggota Simantri. Dengan adanya masalah kesulitan untuk memperoleh pakan hijauan di Simantri pada saat musim kemarau tiba penyuluh memberikan program teknologi pengolahan pakan ternak fermentasi, guna untuk mengganti hijauan pakan ternak, dan juga agar pakan bisa disimpan apabila musim kemarau tiba. Melihat kondisi tersebut anggota simantri mulai melakukan pengolahan pakan ternak fermentasi untuk mengganti pakan hijauan yang sulit diperoleh ketika musim kemarau tiba. xxi
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai perilaku petani terhadap teknologi pengolahan pakan ternak fermentasi pada Simantri 222. Penelitian perilaku petani terhadap teknologi pengolahan pakan ternak fermentasi dilakukan untuk melihat bagaimana pengetahuan, sikap dan keterampilan petani terhadap teknologi pengolahan pakan ternak fermentasi. Sehingga dapat diketahui perkembangan dan keberhasilan dari teknologi yang telah diberikan. 1.2 Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang di atas, masalah yang ditelaah dalam penelitian ini, bagaimana perilaku (pengetahuan,sikap, dan keterampilan) petani terhadap teknologi pengolahan pakan ternak fermentasi yang dikembangkan di Simantri 222 di Desa Poh Santen, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana. 1.3 Tujuan penelitian Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat perilaku (pengetahuan, sikap dan keterampilan) petani di Simantri 222 terhadap pengembangan teknologi pengolahan pakan ternak fermentasi yang telah dikembangkan di Simantri 222 di Desa Pohsanten, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana. 1.4 Manfaat penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini sebagai berikut. 1. Bagi petani, penelitian ini dapat menambah pengetahuan sejauh mana petani memahami setiap pengembangan teknologi pengolahan pakan ternak fermentasi jerami padi. xxii
2. Bagi ilmu pengetahuan, penelitian ini dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan terutama dalam hal pengetahuan petani terhadap teknologi yang di berikan. 3. Bagi pemerintah, penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dalam membuat kebijakan-kebijakan terkait dengan pengembangan teknologi bagi petani yang berpengaruh terhadap keberlanjutan simantri, pertanian, termasuk petani sebagai subjek di dalamnya. 1.5 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup dari penelitian ini adalah kajian mengenai Perilaku yang terdiri atas unsur-unsur pengetahuan pada tingkatan tahu, sikap pada tingkatan menerima, keterampilan pada tingkatan praktik petani terhadap teknologi pengolahan pakan ternak fermentasi yang dilaksanakan oleh anggota Simantri 222 Gapoktan Sriasih. xxiii