BAB I PENDAHULUAN. terus belajar dan dilakukan tanpa beban. manusia dalam mengembangkan potensi diri sehingga mampu menghadapi

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran di sekolah dasar era globalisasi. menjadi agen pembaharuan. Pembelajaran di Sekolah Dasar diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang sangat penting. Guru tidak hanya dituntut untuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini.

BAB I PENDAHULUAN. dan norma-norma yang diakui. Dalam pernyataan tadi tersurat dan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu sistem pada prinsipnya bukan hanya bertujuan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULAAN. Dewasa ini kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. latihan. Pendidikan memberikan peranan yang sangat besar dalam menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. dan pendidikan tinggi. Pengajaran sebagai aktivitas operasional pendidikan. dilaksanakan oleh tenaga pendidik dalam hal ini guru.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Ditegaskan dalam UUD 1945 pasal 31 ayat 1 bahwa Tiap-tiap. perubahan yaitu memajukan dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan untuk membentuk ciri khusus atau watak bangsa yang bersangkutan,

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini menunjukkan pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. guru, isi atau materi pelajaran, dan siswa. 1

BAB I PENDAHULUAN. manusia, supaya anak didik menjadi manusia yang berkualitas, profesional,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. terpenting dalam bidang pendidikan. Pendidikan yang berkualitas adalah yang. Pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan adalah:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aktifitas atau kegiatan yang selalu menyertai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai upaya dasar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati hingga

BAB I PENDAHULUAN. bahwa pendidikan mempunyai tujuan untuk membentuk manusia yang maju.

BAB.I. PENDAHULUAN. landasan moral, dan etika dalam proses pembentukan jati diri bangsa. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Banyak negara mengakui bahwa persoalan pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi tantangan globalisasi sekarang ini sangat sekali diperlukan sumber

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi peserta didik di masa yang akan datang. Dalam Undang-undang. tentang pengertian pendidikan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting, setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi yang diharapkan. Karena hal itu merupakan cerminan dari kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dirumuskan dalam tujuan pendidikan Nasional dalam UU Sisdiknas

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam. Indonesia. Di samping itu, pendidikan dapat mewujudkan sumber daya

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

PENGEMBANGAN AKTIVITAS BELAJAR EKONOMI MELALUI METODE PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TERAS TAHUN AJARAN 2009/2010

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok bagi manusia. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tujuan pendidikan nasional, dalam Undang - Undang No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya fenomena globalisasi, pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara juga. meningkatkan kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta, 2009, hlm Arif Rohman, Memahami Pendidikan & Ilmu Pendidikan, LaksBang Media Tama,

BAB I PENDAHULUAN. kurang memperhatikan sektor pendidikannya. Pendidikan memiliki peran dalam

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indri Cahyani

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu sektor yang paling penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan dan perkembangan suatu negara. Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. penuh perkembangan ilmu pengetahuan, tehnologi dan seni (IPTEKS).

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

umum yang muncul adalah rendahnya mutu kegiatan belajar siswa seperti adanya siswa yang ingin mencapai target hanya sekedar lulus dalam sekolah,

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, 2013, hlm Ismail, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Rasail Media Group, Semarang, 2008, hlm.

BAB I PENDAHULUAN. Cet VIII, 2001, hlm M. Arifin, M. Ed, Filsafat Pendidikan Islam, Bumi Aksara, Jakarta, 1993, hlm. 17.

BAB I PENDAHULUAN. yang menyenangkan dan mudah dipahami oleh siswa. Pendidikan berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu tindakan (action) yang diambil oleh suatu

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa secara

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta

BAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. dirinya melalui proses pembelajaran dan atau cara lain yang dikenal dan diakui

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Permendikbud No. 67 tahun 2013, kurikulum 2013 dirancang

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Nasional, (Jakarta: CV. Mini Jaya Abadi,2003), hlm Pasal 3 Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis, yang dilakukan orang-orang

BAB I PENDAHULUAN. pertama dan utama adalah pendidikan. Pendidikan merupakan pondasi yang

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. telah terencana, dengan adanya perencanaan yang baik akan mendukung

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. karakter kuat, berpandangan luas ke depan untuk meraih cita-cita yang

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang didalam kegiatannya dilakukan oleh guru dan siswa. Pendidikan juga merupakan elemen yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan mempunyai peran penting pada kehidupan saat ini, apabila

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Pendidikan karakter menjadi fokus pendidikan diseluruh jenjang

BAB I PENDAHULUAN. nasional yang telah dituangkan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum dan pembelajaran merupakan dua hal yang tidak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh tingkat keberhasilan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan suatu kegiatan antara peserta didik dengan pendidik, antar peserta didik, ataupun peserta didik dengan berbagai sumber belajar guna mencapai tujuan pembelajaran. Proses pembelajaran yang baik pada dasarnya mampu membangkitkan gairah dari seluruh peserta didik untuk terus belajar dan dilakukan tanpa beban. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan potensi diri sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi. Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa : Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 1 307 1 Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2006), h. 1

2 Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan adalah daya upaya untuk memberikan tuntunan pada segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka, baik sebagai manusia pribadi maupun sebagai anggota masyarakat dalam mencapai keselamatan dan kebahagiaan hidup secara lahir dan batin yang setinggi-tingginya. 2 Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar manusia yang terencana yang menggunakan segala daya upaya dalam rangka mengembangkan potensi diri untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang berguna bagi bangsa dan Negara serta dapat mencapai kebahagiaan dunia akhirat. Dalam Undang-Undang Nomor. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, seorang guru tidak hanya dituntut pengajar yang bertugas menyampaikan materi pelajaran tertentu, tetapi juga harus berperan sebagai pendidik. Undang-Undang Nomor. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen mendefinisikan guru profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. 2 A. Muh Yusuf, Pengantar Ilmu Pengetahuan (Jakarta: Galian Indonesia, 1982), h. 24

3 Kinerja dan kompetensi guru dan dosen memikul tanggung jawab utama dalam transformasi orientasi peserta didik dari ketidak tahuan menjadi tahu, dari ketergantungan menjadi mandiri, dari tidak terampil menjadi terampil, dengan metode-metode pembelajaran bukan lagi mempersiapkan peserta didik yang pasif, melainkan peserta didik berpengetahuan yang senantiasa mampu menyerap dan menyesuaikan diri dengan informasi baru dengan berfikir, bertanya, menggali, mencipta dan mengembangkan cara-cara tertentu dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan kehidupannya. Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu komponen kurikulum yang diajarkan kepada peserta didik dalam rangka mencapai tujuan pendidikan Nasional. Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam diwajibkan pada setiap jenjang pendidikan, tidak hanya pada lembaga pendidikan agama, akan tetapi juga pada lembaga pendidikan umum. Dengan diwajibkan pendidikan agama diberikan pada setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan di Indonesia, diharapkan akan menghambat munculnya nilai-nilai dan sikap modernitas yang negatif dan yang tidak diinginkan bangsa Indonesia. Secara umum Pendidikan Agama Islam ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang penting kepada peserta didik tentang agama Islam sehingga ilmu agama ini dapat diterimanya dengan baik serta dapat dimanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari.

4 Salah satu upaya untuk meningkatkan belajar Pendidikan Agama Islam yaitu dengan menggunakan pembelajaran aktif dimana sebagian besar aktifitas pembelajaran terfokus pada peserta didik. Belajar secara aktif mampu melibatkan peserta didik secara aktif melalui proses-proses mentalnya dan meminimalkan adanya perbedaan-perbedaan antara individu, serta meminimalisasi pengaruh negatif yang timbul dari kondisi pembelajaran kompetitif (persaingan belajar yang tidak sehat). Pembelajaran aktif juga dapat meningkatkan motivasi, prestasi akademik, dan sikap toleransi. 3 Zaini, menyatakan bahwa strategi Questions Students Have (pertanyaan dari siswa) merupakan teknik yang mudah dilakukan dan dapat dipakai untuk mengetahui kebutuhan serta harapan siswa. Teknik ini menggunakan elisitasi dalam memperoleh partisipasi secara tertulis. 4 Pendidik menggunakan salah satu strategi pembelajaran aktif yang bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki anak didik, sehingga semua anak didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan. Strategi pembelajaran aktif yang diterapkan disini diharapkan dapat menciptakan perhatian siswa untuk belajar, sebab pada strategi ini setiap siswa di tuntut untuk aktif dalam membuat pertanyaan sehingga perhatian siswa terpusat pada materi yang sedang di pelajari. 3 Robert E. Slavin, Cooperative Learning (Teori, Riset dan Praktik), (Bandung : Nusa Media, 2008), h. 114 4 Zaini, Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta : CTSD, 2008), h. 17

5 Berdasarkan observasi awal yang penulis lakukan melalui observasi kelas pada tanggal 08 Februari 2017 kelihatan bahwa : Guru dalam memberikan pelajaran PAI menggunakan strategi Question Students Have dalam sistem belajar mengajar ini guru menyajikan bahan pelajaran dengan meminta setiap siswa untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang berkaitan dengan materi yang diajarkan, lalu setelah itu diberikan kepada teman-temanya yang lain disamping kiri kanannya. Tetapi dalam pelaksanaanya penulis melihat masih banyak siswa yang belum paham dengan materi PAI yang diajarkan oleh guru. Berdasarkan wawancara penulis dengan siswa SMA N 14 Padang, Nadia mengatakan bahwa pembelajaran PAI dengan menggunakan strategi Question Students Have ini sangat efektif untuk diterapkan karena selain memotivasi dan juga bisa menggali potensi peserta didik dalam belajar PAI. 5 Menurut Fauzi, pembelajaran PAI dengan menggunakan strategi Question Students Have ini sangatlah menyenangkan karena dapat meningkatkan kreatifitas dalam belajar dan melatih rasa percaya diri. 6 Menurut Cindy, pembelajaran PAI sangat menyenangkan, karena dapat memberikan pemahaman yang penting tentang agama Islam sehingga ilmu agama ini dapat dimanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari. 7 5 Nadia, Siswa SMA N 14 Padang, Wawancara Langsung, 06 Maret 2017 6 Fauzi, Siswa SMA N 14 Padang, Wawancara Langsung, 06 Maret 2017 7 Cindy, Siswa SMA N 14 Padang, Wawancara Langsung, 06 Maret 2017

6 Penulis mengamati terhadap kegiatan pembelajaran pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang menerapkan strategi Question Students Have pada materi Iman Kepada Kitab Allah SWT pada kelas XI di SMA N 14 Padang. Penulis melihat dari 31 orang siswa hanya 20 orang siswa yang mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik, Sedangkan 11 orang siswa lainnya mengerjakan hal di luar materi pelajaran, seperti berbicara dengan temannya di luar materi, mengerjakan tugas pelajaran lain, keluar masuk kelas, masih ada juga siswa yang pasif dalam belajar, dan tidak peduli dengan intruksi yang telah diberikan oleh gurunya. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan guru bidang studi PAI menuturkan bahwa telah berupaya menerapkan berbagai strategi pembelajaran yang ada, mulai dari strategi tradisional sampai strategi pembelajaran aktif yaitu Strategi Question Students Have, namun masih ditemukan berbagai kekurangan dalam pelaksanaan pembelajaran PAI, guru masih menjumpai peserta didiknya yang tidak berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar seperti tidak mengerjakan tugas yang dimintai guru untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja yang berkaitan dengan materi yang diajarkan, lalu setelah itu diberikan kepada teman-temannya yang lain disamping kiri kanannya. 8 2016) 8 M. Yunus, Guru Bidang Studi PAI SMA N 14 Padang, (Padang : Wawancara, 08 Januari

7 Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru PAI di SMA N 14 Padang, didapatkan informasi bahwa penguasaan siswa terhadap pengetahuan secara aplikatif belum mencapai kompetensi yang diharapkan. Setelah ditelusuri pembelajaran PAI menghadapi beberapa kendala, yaitu : a) Kurangnya minat peserta didik untuk belajar PAI karena lebih tertarik melakukan aktivitas di luar pembelajaran PAI, seperti mengobrol dengan teman dan mengerjakan tugas dari pelajaran lain yang disenanginya. b) Waktu belajar yang disediakan terbatas sedangkan muatan materi yang begitu padat dan penting sehingga peserta didik belum memahami secara sempurna materi yang diajarkan. c) Kurang partisipasi aktif peserta didik dalam kegiatan pembelajaran, misalnya ketika diadakan diskusi hanya beberapa siswa yang bertanya karena dipengaruhi kurangnya pemahaman dan rasa ingin tahu peserta didik pada pelajaran PAI. d) Kurangnya peran serta orangtua dari peserta didik dalam memotivasi, mengarahkan, dan membimbing anaknya untuk belajar. Berdasarkan berbagai kendala di atas, maka untuk mengatasinya diperlukan upaya pendidik untuk menarik minat peserta didik untuk aktif sehingga mencapai hasil yang baik dalam proses pembelajaran, salah satu dengan menerapakan strategi pembelajaran yang dapat meningkatan hasil pembelajaran. Agar pelaksanaan pengajaran berjalan secara efektif dan efisien

8 maka diperlukan perencanaan yang tersusun secara sistematis, dengan proses belajar mengajar yang lebih bermakna dan mengaktifkan siswa serta dirancang dalam suatu skenario yang jelas. 9 Pelaksanaan strategi Question Students Have sudah dilaksanakan di SMA N 14 Padang dalam pembelajaran PAI, hasilnya sudah cukup baik karena dapat mengaktifkan siswa secara penuh, melatih rasa percaya diri siswa dan meningkatkan kreatifitas siswa. Maka dari itu penulis tertarik melakukan penelitian di SMA N 14 Padang dengan judul : pelaksanaan strategi Question Students Have dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada kelas XI SMA N 14 Padang. B. Rumusan Masalah dan Batasan Masalah 1. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang penulis kemukakan di atas, maka yang menjadi topik permasalahan ini dapat dirumuskan yaitu : Bagaimana Pelaksanaan Strategi Question Students Have Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada Kelas XI SMA N 14 Padang. h. 30-31 9 R. Ibrahim dan Nana Syaodih S., Perencanaan Pengajaran, (Jakarta : Rineka Cipta, 1996),

9 2. Batasan Masalah Mengingat luasnya cakupan atau ruang lingkup pembahasan ini agar penelitian ini lebih terfokus dan untuk menghindari kekeliruan dan penyimpangan dalam menafsirkan masalah serta supaya dapat gambaran yang jelas maka penulis memberikan batasan masalah sebagai berikut : 1. Perencanaan pelaksanaan strategi Question Students Have dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada kelas XI SMA N 14 Padang. 2. Langkah-langkah pelaksanaan strategi Question Students Have dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada kelas XI SMA N 14 Padang. 3. Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan strategi Question Students Have dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada kelas XI SMA N 14 Padang. 3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian Tujuan Penelitian a. Tujuan Umum

10 Penulisan skripsi ini bertujuan untuk melihat bagaimana pelaksanaan strategi Question Students Have dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada kelas XI SMA N 14 Padang. b. Tujuan Khusus 1. Untuk menguraikan perencanaan strategi Question Students Have dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada kelas XI SMA N 14 Padang. 2. Untuk menguraikan langkah-langkah pelaksanaan strategi Question Students Have dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada kelas XI SMA N 14 Padang. 3. Untuk menguraikan apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat pelaksanaan strategi Question Students Have dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada kelas XI SMA N 14 Padang. Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Teoritis Secara teoritis, hasil penelitian ini berguna sebagai sumber informasi dalam rangka memperluas khazanah keilmuan yang berhubungan dengan pelaksanaan strategi Question Students Have

11 dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada kelas XI SMA N 14 Padang. 2. Kegunaan Praktis Hasil penelitian ini dapat menjadi pertimbangan bagi guru dan sekolah untuk lebih meningkatkan pelaksanaan strategi Question Students Have dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada kelas XI SMA N 14 Padang ke arah yang lebih baik lagi. 4. Definisi Operasional Agar tidak terjadi kesalahan dalam memahami judul, maka penulis memberikan penjelasan kata dan istilah berikut : Pelaksanaan : Suatu tindakan dari sebuah rencana yang sudah disusun secara matang dan terperinci. Secara sederhana pelaksanaan bisa diartikan sebagai penerapan. Maksudnya adalah penerapan dari strategi pembelajaran aktif Question Student Have (Pertanyaan dari Siswa). Strategi Pembelajaran Questions Students Have : Strategi pembelajaran aktif yang menggunakan pertanyaan dari siswa

12 sebagai bahan utama dalam kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan. Pembelajaran PAI : Pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang dimaksud di sini yaitu materimateri yang mencakup berbagai pengetahuan yaitu mengenai al-qur an Hadits, Akidah Akhlak, Fiqih dan SKI. PAI merupakan salah satu mata pelajaran di Sekolah Menengah Atas. Jadi, yang penulis maksud dalam definisi operasional ini adalah bagaimana pelaksanaan strategi Question Students Have dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada kelas XI SMA N 14 Padang.