BAB II LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSURATAN PADA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA JAKARTA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. skala menengah yang bergerak di bidang penjualan spare part mesin

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMESANAN PAKET PERNIKAHAN PADA CV. SABILLAH MANDIRI JAKARTA

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini digunakan landasan teori yang

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang

BAB II LANDASAN TEORI. kerja sama dalam mencapai sasaran dan tujuan, Dengan adanya sistem maka lebih

BAB II LANDASAN TEORI. suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. terbagi atas beberapa tahap yaitu: perancangan basis data secara konseptual, logis dan fisis.

BAB II LANDASAN TEORI. berkelanjutan tentang kegiatan/program sehingga dapat dilakukan tindakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI HANDPHONE PADA PT. AGUNG JAYA PONSELINDO PALEMBANG DENGAN MENGGUNAKAN DELPHI 2007 DAN SQL SERVER 2008

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu sistem merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

BAB III LANDASAN TEORI

FRAMEWORK PHP BERBASIS KOMPONEN UNTUK MEMBUAT FORMULIR DAN LAPORAN SECARA OTOMATIS ABSTRAK

BAB II LANDASAN TEORI

Abstrak BAB I PENDAHULUAN

BAB III LANDASAN TEORI. menjelaskan tentang ilmu yang terkait dalam penyelesaian kerja praktek.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

Pandu Wijaya Jurusan Manajemen informatika Politeknik PalComTech Palembang. Abstrak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

DIREKTORI PERGURUAN TINGGI SWASTA WILAYAH II

PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN RUMAH BAGI KONSUMEN PT TERRASSIMA

BAB II LANDASAN TEORI. digunakan untuk memodelkan kebutuhan data dari suatu organisasi,

5 BAB II Tinjauan Pustaka

BAB II LANDASAN TEORI

2. BAB II LANDASAN TEORI. lanjut sehingga terbentuk suatu aplikasi yang sesuai dengan tujuan awal.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. yang saling berhubungan yaitu antara sistem dan informasi. Sistem adalah suatu

BAB III LANDASAN TEORI. adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. disebut dengan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS). SHPS adalah. dijelaskan langkah-langkah yang terdapat pada SHPS.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar

BAB III 3 LANDASAN TEORI

Sistem Informasi Perpustakaan Pada SMK Muhammadiyah 09 Jakarta Selatan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Definisi lain dari sistem adalah kumpulan dari bagian-bagian yang bekerja sama

Jurnal Evolusi Volume 5 Nomor evolusi.bsi.ac.id

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil

BAB III LANDASAN TEORI. bercerita banyak, sehingga perlu diolah lanjut. Informasi dapat dihasilkan dari

BAB III LANDASAN TEORI. untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu (Jogiyanto, 2001)

BAB II LANDASAN TEORI. bekerjasama untuk memproses masukan (input) yang ditunjukan kepada sistem

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. Henry Simamora (2000) dalam buku Akuntansi Basis Pengambilan

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENYEWAAN BUS ANTAR JEMPUT KARYAWAN

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN DAN PEMBAYARAN BERBASIS VISUAL PADA PAMDes KRETEK KEBUMEN

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Penggajian. yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. yang rata-rata tidak mampu membeli sekian banyak buku atas biaya sendiri.

APLIKASI PEMBUATAN DAFTAR KONTRAK SOFTWARE APLIKASI DI PT.TOTAL SOLUSI PRIMA MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL

PERANCANGAN PROGRAM PENJUALAN PERHIASAN EMAS PADA TOKO MAS DAN PERMATA RENNY MEDAN

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM INFORMASI BANTUAN DAN PENANGGULANGAN BENCANA PADA DINAS SOSIAL PALEMBANG DENGAN MENGGUNAKAN DELPHI 2007 DAN SQL.

BAB II LANDASAN TEORI

Basis Data. Bab 1. Sistem File dan Basis Data. Sistem Basis Data : Perancangan, Implementasi dan Manajemen

BAB II LANDASAN TEORI. produk itu baik atau rusak ataupun untuk penentuan apakah suatu lot dapat diterima

BAB III LANDASAN TEORI. untuk menjelaskan teori-teori yang mendukung penyusunan laporan kerja praktik

SOAL KUIS. 3. Data aktual yang disimpan pada tiap elemen atau atribute: a. Atribute d. Enterprise b. Data Value e. Tuple c. File

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang website. website

BAB II LANDASAN TEORI

PERANCANGAN APLIKASI POINT OF SALES BERBASIS DESKTOP (STUDI KASUS : ZONE CAFÉ PURWOKERTO)

RANCANG BANGUN PROGRAM JASA PERBAIKAN KENDARAAN DAN PENJUALAN SUKU CADANG PADA BENGKEL MOBIL

Daftar Isi... Dedikasi... Prakata...

SISTEM INFORMASI PEMBAYARAN PADA QUEEN DERMA SKIN CARE UMBULHARJO YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Septiyana Dwi Linda Yanti

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Herlambang dan Tanuwijaya (2005:116), definisi dari sistem

MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( PEMODELAN DATA )

WEBSITE PT. LUMENINDO GILANG CAHAYA MENGGUNAKAN METODE WATERFALL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sutabri (2004), sistem adalah sekelompok unsur yang erat

BAB III LANDASAN TEORI. permasalahan yang dibahas. Hal ini sangat penting karena teori-teori tersebut

BAB III LANDASAN TEORI. bertahan dalam jangka waktu tertentu. Menurut (Kristanto, 2008:1) sistem

PENGOLAHAN DATA ADMINISTRASI BERKAS KLAIM KORBAN PADA PT. JASA RAHARJA (PERSERO) DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM DELPHI 2007 DAN SQL SERVER 2008

SNIPTEK 2016 ISBN:

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Program Konsep dasar program merupakan suatu gambaran dari program aplikasi yang akan dibangun. Sekarang ini, semua perusahaan pastinya sudah harus terkomputerisasi. Dengan adanya sistem yang terkomputerisasi dapat mempermudah setiap karyawan yang ada pada perusahaan tersebut dalam melakukan kegiatannya. Untuk itu dengan adanya penelitian ini, penulis berinisiatif membuatkan sebuah program pada jasa tempat pencucian motor yang berbasiskan desktop. Dalam pembuatan program ini, penulis menggunakan Borland Delphi 7. 2.1.1. Program Proses pembuatan kode program ini memiliki unsur yang terdiri dari input, proses, dan output yang dimana proses input berfungsi sebagai masukan, dan proses berfungsi untuk melakukan pengujian program sedangankan output ini adalah sebagai hasil akhir dari proses pembuatan program. Menurut Kurniawan (2011:65) menyatakan Program adalah kumpulan instruksi yang disusun dengan urutan nalar yang tepat untuk menyelesaikan suatu persoalan. Sedangkan menurut Sahyar (2016:2) Program adalah perintah-perintah atau instruksi yang disusun berdasarkan algoritma dengan menggunakan bahasa pemrograman untuk penyelesaian suatu masalah. 6

7 Berdasarkan kutipan diatas, dapat disimpulkan bahwa program merupakan barisan kata yang disusun sedemikian rupa untuk menghasilkan sebuah perintah yang telah dieksekusi oleh komputer. 2.1.2. Bahasa Pemrograman Bahasa pemrograman sering kita jumpai di berbagai macam media informasi yang dimana bahasa pemrograman ini merupakan bahasa baku yang sering digunakan seorang programmer untuk mengetahui pemrograman jenis apa yang digunakan dalam proses pembuatan program nanti. Menurut Kusrini dan Koniyo (2007:171) Bahasa pemrograman adalah perintah-perintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Sedangkan menurut Simarmata (2010:394) Bahasa pemrograman adalah teknik komando/ instruksi standar untuk memerintah komputer. Berdasarkan kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa pemrograman adalah tatanan atau susunan dalam proses penulisan program. Dalam pembuatan Sistem Informasi Jasa Pencucian Motor Berbasis Desktop ini, penulis mengguanakan bahasa pemrograman delphi. Delphi adalah suatu bahasa pemrograman yang menggunakan visualisasi sama seperti bahasa pemrograman Visual Basic (VB). Namun Delphi menggunakan bahasa yang hampir sama dengan pascal (sering disebut objek pascal) sehingga lebih mudah untuk digunakan. Menurut Andoyo dan Suyono (2016a:1) mengemukakan bahwa Borland delphi adalah sebuah alat pengembangan aplikasi-aplikasi untuk sistem operasi microsoft windows. Menurut Andoyo dan Suyono (2016b:2) mengemukakan

8 bahwa Delphi merupakan bahasa pemrograman pertama yang memecahkan batasan antara tingkat yang tinggi, dan pengembangan aplikasi dengan cepat (Rapid Application Development/RAD). 2.1.3. Basis Data Dalam pembuatan suatu aplikasi sangat dibutuhkan rancangan struktur data/database yang nantinya berfungsi untuk menentukan tabel-tabel yang akan kita buat. Menurut Priyadi (2014:2) mengemukakan Basis data adalah sekumpulan fakta berupa representasi tabel yang saling berhubungan dan disimpan dalam media penyimpanan secara digital. Sedangkan menurut Kusrini (2007:2) Basis data adalah kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa tanpa pengulangan (redundancy) yang tidak perlu, untuk memenuhi kebutuhan. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa basis data adalah tempat penampungan data-data yang telah diolah dan siap untuk digunakan. Dalam pembuatan sebuah program tentu nya memerlukan sebuah database adapun aplikasi yang dapat digunakan untuk membuat database salah satunya adalah MySql. MySql menurut Wahana Komputer (2010:5) adalah Program database yang mampu mengirim dan menerima data dengan sangat cepat dan multi user. Sedangkan Menurut Anhar (2010:45) mengemukakan MySql adalah salah satu Database Management System (DBMS) dari sekian banyak DBMS seperti Oracle, MS SQL, Postrage SQL dan lainnya yang berfungsi untuk mengolah database menggunakan bahasa SQL dan bersifat open source atau gratis.

9 Tabel 1 Tabel 2 Basis Data Tabel n Sumber: Rosa dan Shalahudin (2015:44) Gambar II.1. Ilustrasi Basis Data 2.1.4. Model Pengembangan Perangkat Lunak Model waterfall sangat dibutuhkan bagi seorang programmer yang dimana nantinya model ini bise membantu dalam penyelesaian suatu program yang sudah dibuat. Model air terjun (waterfall) sering juga disebut model sekuensial (sequential linear) atau alur hidup klasik (classic life cycle). Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengkodean, pengujian dan tahap pendukung (support). Menurut Rosa dan Shalahudin (2015:28), model waterfall memiliki 5 tahapan, yaitu : 1. Analisis kebutuhan perangkat lunak Pada tahap ini penulis melakukan pengamatan langsung pada tempat pencucian motor untuk mengetahui seberapa besar minat masyarakat pada jasa ini dan dengan besarnya minat masyarakat tersebut maka suatu saat aplikasi ini akan dibutuhkan. 2. Desain Pada tahap ini desain dilakukan untuk menggambarkan bentuk dari aplikasi yang akan dibangun.

10 3. Pembuatan kode program Desain yang telah digambarkan penulis harus dibuatkan kode program agar program yang dibangun dapat dipergunakan. Pembuatan kode program merupakan langkah ketiga yang dilakukan untuk dapat mendukung kinerja user. Pembuatan kode program menggunakan bahasa pemrograman borland delphi. 4. Pengujian Pengujian merupakan tahapan dimana program yang akan dibangun harus melewati pengujian kelayakan. Pengujian ini dimaksudkan agar tercipta sebuah program aplikasi yang terhindar dari kesalahan (error). 5. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance) Tahapan pendukung ataupun pemeliharaan ini merupakan tahapan terakhir dalam membangun sebuah aplikasi. Tahapan ini dimaksudkan sebagai pemeliharaan dari aplikasi yang telah dibangun. Tujuannya adalah supaya aplikasi yang dibangun selalu mengalami peningkatan dalam segi kualitas. Sistem/rekayasa informasi analisis desain pengkodean pengujian Sumber : Rosa dan Shalahudin (2015:29) Gambar II.2. Model Waterfall 2.2. Peralatan Pendukung (Tools Program) Adapun peralatan pendukung (Tools Program) yang digunakan dalam pembuatan program ini dijelaskan sebagai berikut :

11 2.2.1. Enterprise Relationship Diagram (ERD) Sering kita ketahui bahwa ERD atau biasa disebut dengan entity relationship diagram merupakan aplikasi pendukung yang nantinya membantu dalam proses pembuatan kode program. Menurut Fatta (2007:121) ERD adalah gambar atau diagram yang menunjukan informasi dibuat, disimpan, dan digunakan dalam sistem bisnis. Sedangkan menurut Mulyani (2016:100) ERD merupakan tools yang digunakan untuk memodelkan struktur data dengan menggambarkan entitas dan hubungan antara entitas (relationship) secara abstrak (konseptual). Berdasarkan kutipan diatas, dapat disimpulkan bahwa ERD merupakan alat bantu dalam proses pembuatan database dan juga berfungsi untuk merelasikan sebuah tabel. Adapun komponen Entity Relationship Diagram (ERD) menurut Kusrini (2007:21), yaitu : 1. Entitas (Entity) Sekumpulan entiti yang mempunyai tipe yang sama. Misal kumpulan orang yang belajar di perguruan tinggi didefinisikan sebagai mahasiswa. 2. Relasi (Relationship) Relasi adalah hubungan di antara beberapa entiti. Relationship set adalah sekumpulan relasi yang mempunyai tipe yang sama. 3. Atribut (Atrribute) Atribut merupakan sebutan untuk mewakili suatu entiti.

12 nama NIK Karyawan Menerima Gaji bulan tahun Sumber : Mulyani (2016:101) Gambar II.3. Enterprise Relationship Diagram 2.2.2. Logical Record Structure (LRS) LRS pada umumnya digunakan programmer untuk membuat sebuah aturan-aturan yang diterapkan ke dalam database. Proses LRS itu sendiri membantu kinerja programmer dalam menyelesaikan suatu aplikasi. Menurut Hasugian dan Shidiq (2012:608) LRS adalah sebuah model sistem yang digambarkan dengan sebuah diagram-er akan mengikuti pola/aturan pemodelan tertentu dalam kaitannya dengan konvensi ke LRS. Aturan-aturan dalam melakukan transformasi E-R diagram ke Logical Record Structure menurut Ladjamudin (2013:159) adalah sebagai berikut : 1. Setiap entity akan diubah ke bentuk sebuah kotak dengan nama entity berada diluar kotak dan atribut berada di dalam kotak. 2. Sebuah relasi kadang disatukan dalam sebuah kotak bernama entity, kadang dipisah dalam sebuah tersendiri.

13 Aturan pokok diatas akan sangat dipengaruhi oleh elemen yang menjadi titik perhatian utama pada langkah transformasi yaitu cardinality/kardinalitas menurut Ladjamudin (2013:159) adalah sebagai berikut: 1. 1:1 (one to one) Pada kardinalitas one to one, sebaiknya pernah diarahkan ke entity dengan jumlah atribut yang lebih sedikit. 2. 1:M (one to many) Pada kardinalitas relasi one to many, maka relasi harus dibangunkan dengan entity pada pihak ini yang many dan tidak melihat banyak sedikitnya atribut pada entity tersebut. 3. M:M (many to many) Pada kardinalitas many to many, maka relationship berubah status menjadi file konektor (yang akan berubah kardinalitas many to many seolah-olah menjadi one to many) sehingga baik entity maupun relasi akan menjadi struktur record tersendiri. 2.2.3. Pengkodean Dalam proses pembuatan suatu program kita sering mendengar tentang kata pengkodean yang dimana pengkodean ini merupakan script yang membantu dalam pembuatan program karena tanpa script kita tidak akan bisa membuat program. Menurut Supranto (2007:82) Pengkodean merupakan suatu kegiatan pemberian kode atau simbol pada keterangan-keterangan tertentu, kalau pengolahan akan dilakukan dengan komputer elektronik. Menurut Kusrini dan Koniyo (2007:23) ada beberapa macam tipe kode dalam kode akun meliputi :

14 1. Kode Numerical Adalah cara pengkodean akun berdasarkan nomor urut yang dapat dimulai dari angka 1,2,3 dan selanjutnya. 2. Kode Desimal Adalah cara pemberian kode akun dengan menggunakan lebih dari satu angka. Setiap angka mempunyai makna atau karakter sendiri. Kode desimal dapat dibedakan atas kode kelompok dan kode stelsel akun desimal. 3. Kode Mnemonik Adalah cara pengkodean akun dengan menggunakan huruf tertentu. 4. Kode akun dengan sistem Kombinasi Huruf dan Angka Adalah dengan cara pengkodean dengan kombinasi antara huruf dan angka. 2.2.4. Hieracky Plus Input-Process-Output (HIPO) Diagram HIPO ini sangat membantu dalam prosedur pembuatan program. Diagram ini merupakan susunan alur aplikasi dalam proses awalnya program sampai proses program berakhir. Menurut Fatta (2007:150) HIPO adalah teknik penggambaran modul-modul yang nantinya akan dikembangkan oleh programmer menjadi prosedur-prosedur dalam program sistem informasi. Sedangkan menurut Ladjamudin (2013:211) HIPO merupakan teknik untuk mendokumentasikan sistem pemrograman. Berdasarkan kutipan diatas, dapat disimpulkan bahwa HIPO adalah prosedur-prosedur yang nantinya dikembangkan seorang programmer supaya bisa menjadi program baku.

15 Tingkat Diagram HIPO terdiri dari tiga jenis diagram menurut Ladjamudin (2013:213), yaitu : 1. Daftar Isi Visual (DIV) DIV merupakan diagram pertama HIPO yang terdiri dari satu atau lebih diagram hirarki. 2. Diagram Ringkas Diagram ringkas ini merupakan diagram kedua dari paker HIPO yang menjelaskan fungsi dan referensi utama yang diperlukan dalam program detail untuk memperluaskan funsi sehingga cukup rinci. 3. Diagram Rinci Diagram rinci HIPO berisikan elemen-elemen dasar sistem, menerangkan fungsi-fungsi khusus, menampilkan item-item input dan output secara rinci (yaitu nama field input yang digunakan dan output yang dihasilkan), dan memberikan referensi terhadap diagram HIPO yang lain seperti flowchart dan table keputusan dari logika yang rumit. 2.2.5. Diagram Alir Program (Flowchart) Dalam proses pembuatan program dibutuhkan suatu diagram yang mendukung kinerja program. Diagram alir data ini merupakan aliran dalam proses berjalannya program. Menurut Kusrini dan Koniyo (2007:80) Flowchart adalah bagan (chat) yang merupakan aliran (flow) didalam program atau prosedur sistem secara logika, digunakan terutama sebagai alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi. Sedangkan menurut Sitorus (2015:14) Flowchart merupakan

16 langkah-langkah penyelesaian masalah yang dituliskan dalam simbol-simbol tertentu. Berdasarkan kutipan diatas, dapat disimpulkan bahwa flowchart adalah gambaran umum mengenai sistem berjalan suatu rancangan analisis program untuk menyajikan kegiatan. 1. Program Flowchart Dalam proses pembuatan program dibutuhkan suatu diagram yang mendukung kinerja program. Flowchart ini merupakan aliran dalam proses berjalannya program. Menurut Ladjamudin (2013:263) Program Flowchart adalah bagan melihatkan urutan intruksi yang digambarkan dengan simbol tertentu untuk memecahkan masalah dalam suatu program. Sedangkan menurut Kusrini dan Koniyo (2007:83) Program Flowchart merupakan bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah proses program, dibuat dari derivikasi bagan alir sistem. 2. Sistem Flowchart Pembuatan suatu aplikasi sangat dibutuhkan yang namanya system flowchart, yang dimana sistem ini terdiri dari input output dan juga jenis penyimpanan dalam proses pengolahan data. Menurut Ladjamudin (2013:263) Sistem flowchart adalah bagan yang memperlihatkan untuk proses dalam sistem dengan menunjukan alat media input output serta jenis media penyimpanan dalam proses pengolahan data. Sedangkan menurut Kusrini dan Koniyo (2007:81) Sistem flowchart merupakan bagan yang menunjukan arus pekerjaan dari sistem secara keseluruhan, menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada didalam sistem serta menunjukan apa yang dikerjakan didalam sistem.

17 3. Teknik Pembuatan Dalam penulisan tugas akhir, penulis menggunakan flowchart sebagai alat pendukung. Adapun teknik pembuatan program flowchart, sebagai berikut : a. General Way Teknik pembuatan flowchart dengan cara ini umum digunakan dalam menyusun logika suatu program yang menggunakan proses secara tidak langsung. b. Interation Way Teknik pembuatan flowchart dengan cara ini biasanya dipakai untuk logika program yang cepat dan juga bentuk permasalahan yang kompleks.