BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. atau konsentrasi hemoglobin dibawah nilai batas normal, akibatnya dapat

BAB I PENDAHULUAN. anemia masih tinggi, dibuktikan dengan data World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. melalui alat indra (Lukaningsih, 2010: 37). Dengan persepsi ibu hamil dapat

BAB I PENDAHULUAN. besi sering terjadi pada masa kehamilan (Cunningham, 2006; h.1465).

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dari

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Menurut Manuaba (2010),

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I. sel darah normal pada kehamilan. (Varney,2007,p.623) sampai 89% dengan menetapkan kadar Hb 11gr% sebagai dasarnya.

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RESIKO TINGGI KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari batas normal kelompok orang yang

BAB I PENDAHULUAN. penentu status kesejahteraan negara. Hal tersebut dikarenakan Angka Kematian

BAB I PENDAHULUAN. yang berhubungan dengan kehamilan yang dapat menyebabkan kematian (Dinana,

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kesehatan ibu merupakan salah satu tujuan Millenium Development

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga mampu untuk menekan AKI dan AKB. Angka Kematian Ibu (AKI)

BAB 1 PENDAHULUAN. ibu dan anak penting untuk dilakukan (Kemenkes RI, 2016) Berdasarkan laporan Countdown bahwa setiap dua menit, disuatu

BAB I PENDAHULUAN. membawa oksigen ke berbagai organ tubuh. trimester III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II.

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat. Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI) tahun 2010 menyebutkan

BAB 1 PENDAHULUAN. nutrisi yang cukup untuk dirinya sendiri maupun bagi janinnya. Maka bagi

BAB I PENDAHULUAN. Ketidak cukupan asupan makanan, misalnya karena mual dan muntah atau kurang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat dilakukan. pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. pada ibu hamil disebut potensial danger to mother and child (potensial

BAB I PENDAHULUAN. dan Afrika. Menurut World Health Organization (dalam Briawan, 2013), anemia

BAB I PENDAHULUAN. 2012, angka kematian ibu di Indonesia masih sangat tinggi yaitu 359 per

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (Suharno, 1993). Berdasarkan hasil penelitian WHO tahun 2008, diketahui bahwa

BAB I PENDAHULUAN. konsepsi, fertilisasi, nidasi, dan implantasi. Selama masa kehamilan, gizi ibu dan

BAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. defisiensi vitamin A, dan defisiensi yodium (Depkes RI, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan persalinan dan nifas setiap tahunnya, sebanyak 99% ditentukan dalam tujuan yaitu meningkatkan kesehatan ibu.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. vitamin B12, yang kesemuanya berasal pada asupan yang tidak adekuat. Dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai tolak ukur keberhasilan kesehatan ibu maka salah satu indikator

BAB I PENDAHULUAN. Pemeriksaan kehamilan adalah pengawasan kehamilan untuk. kehamilan, menegakan secara dini komplikasi kehamilan, dan menetapkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Bayi (AKB). AKB menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan

ALI SADIKIN NIM : J

BAB I PENDAHULUAN. atau calon ibu merupakan kelompok rawan, karena membutuhkan gizi yang cukup

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 : PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat juga dipengaruhi oleh faktor ekonomi, pendidikan, lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maternal (maternal mortality). Menurut definisi World Health Organization

BAB 1 PENDAHULUAN. partus lama karena inertia uteri, perdarahan post partum karena atonia. uteri, syok, infeksi (baik intrapartum atau post partum).

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia (SDKI, 2007), angka nasional untuk AKI sebesar 228 per

BAB I PENDAHULUAN. hamil. Anemia pada ibu hamil yang disebut Potensial danger of mother and. intra partum maupun post partum (Manuaba, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. panjang badan 50 cm (Pudjiadi, 2003). Menurut Depkes RI (2005), menyatakan salah satu faktor baik sebelum dan saat hamil yang

BAB 1 PENDAHULUAN. instrumental. Orang menghargai kesehatan karena kesehatan ikut mendasari

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan permulaan suatu kehidupan baru. pertumbuhan janin pada seorang ibu. Ibu hamil merupakan salah satu

Jangan buang waktu, tenaga dan biaya anda sia-sia. Solusi mencari KTI Kebidanan tercepat dan terlengkap di internet hanya di

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan pada 2007 sebesar 228 per kelahiran hidup. Kenyataan

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dalam tujuan pembangunan Millenium Development Goals

BAB I PENDAHULUAN. Anemia gizi besi pada ibu hamil masih merupakan salah satu masalah

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD)

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan baik, bayi tumbuh sehat sesuai yang diharapkan dan

BAB I PENDAHULUAN. di kawasan ASEAN yaitu sebesar 228/ kelahiran hidup (SDKI. abortus (11%), infeksi (10%), (SDKI 2012).

BAB I PENDAHULUAN. dan untuk memproduksi ASI bagi bayi yang akan dilahirkannya (Francin, 2005).

BAB 1 PENDAHULUAN. lahir dalam waktu yang cukup (Andriana, 2007). fisiologi, anatomi dan hormonal yang berbeda-beda. Salah satunya adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadinya gangguan gizi antara lain anemia. Anemia pada kehamilan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

BAB I PENDAHULUAN. akibat dari berbagai perubahan anatomik serta fisiologik yang terjadi dalam

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Upaya meningkatkan derajat kesehatan ibu dan balita sangatlah penting,

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah gizi di Indonesia masih didominasi oleh masalah Kurang Energi

BAB 1 PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP-N) tahun

BAB I PENDAHULUAN. khususnya untuk indikator kesehatan ibu (Kementerian Kesehatan RI, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan mempunyai arti yang sangat penting bagi manusia, karena

BAB I PENDAHULUAN. berhasil dalam meningkatkan derajat kesehatan masyara kat yang setinggitingginya.

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan selama kehamilan dan prinsip makan yang besar (Noerpramana

BAB I PENDAHULUAN. tahun Konsep pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. proses selanjutnya. Proses kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir

BAB I PENDAHULUAN. kematian per kelahiran hidup. (Kemenkes RI 2015,h.104). Pada tahun

BAB 1 : PENDAHULUAN. SDKI tahun 2007 yaitu 228 kematian per kelahiran hidup. (1)

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi menurut World Health Organization (WHO) merupakan suatu

KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PANARUNG KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015

KEJADIAN ANEMIA DI UPTD PUSKESMAS SINDANGWANGI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. anemia pada masa kehamilan. (Tarwoto dan Wasnidar, 2007)

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) mengacu pada jumlah kematian ibu yang terkait

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dengan melihat indikator yang tercantum dalam Milenium

BAB 1 PENDAHULUAN. karena itulah anemia memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan. Dalam periode kehamilan ini ibu membutuhkan asupan makanan sumber energi

BAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan merupakan masa yang dihitung sejak Hari Pertama

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Untuk Memenuhi Persyaratan. Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan

BAB I PENDAHULUAN. spermatozoa dan ovum kemudian dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.

BAB I PENDAHULUAN Dari hasil survei yang telah dilakukan, AKI telah menunjukan

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2012 dari laporan Kota/Kabupaten

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dibawah 11 gr% (Saifuddin, 2001), sedangkan menurut Royston (1993) anemia

BAB 1 PENDAHULUAN. kapasitas/kemampuan atau produktifitas kerja. Penyebab paling umum dari anemia

BAB I PENDAHULUAN. kebidanan dalam suatu negara adalah Kematian Maternal. Kematian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang diharapkan setiap pasangan

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting. dalam menentukan derajat kesehatan masyatakat.

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu komplikasi atau penyulit yang perlu mendapatkan penanganan lebih

BAB I PENDAHULUAN. hemoglobin dalam sirkulasi darah. Anemia juga dapat didefinisikan sebagai

22,02%, 23,48% dan 22,45% (Sarminto, 2011). Kejadian anemia di Provinsi DIY pada tahun 2011 menurun menjadi 18,90%. Berbeda dengan provinsi, kejadian

HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI TABLET Fe DAN FREKUENSI ANTENATAL CARE (ANC) DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL DI DESA SENDANG PONOROGO NASKAH PUBLIKASI

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anemia pada kehamilan merupakan salah satu masalah nasional karena mencerminkan nilai kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil disebut potensial membahayakan ibu dan anak. Oleh karena itulah anemia memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan (Manuaba, 2007). Anemia adalah suatu kondisi dimana jumlah dan ukuran sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin dibawah nilai batas normal (11 gr/dl), akibatnya dapat mengganggu kapasitas darah untuk mengangkut oksigen kesekitar tubuh. Anemia merupakan indikator untuk gizi buruk dan kesehatan yang buruk. Anemia pada ibu hamil sangat terkait dengan mortalitas dan morbiditas pada ibu dan bayi, termasuk risiko keguguran, lahir mati, prematuritas dan berat bayi lahir rendah (WHO, 2014). Data World Health Organization (WHO) 2010, 40% kematian ibu di negara berkembang berkaitan dengan anemia dalam kehamilan. Kebanyakan anemia dalam kehamilan di sebabkan oleh defisiensi besi dan pendarahan akut, bahkan jarak keduanya saling berinteraksi. Anemia dalam kehamilan merupakan

2 masalah kesehatan yang utama di negara berkembang dengan tingkat morbiditas tinggi pada ibu hamil (Wiknjosastro, 2003). Berdasarkan survei SDKI tahun 2012 angka kematian ibu (AKI) Indonesia sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Di Indonesia penyebab utama kematian ibu sama juga dengan dunia internasional yaitu akibat perdarahan, hipertensi saat hamil dan infeksi. Perdarahan menempati persentase tertinggi penyebab kematian ibu di Indonesia (30,1%). Anemia pada ibu hamil menjadi penyebab utama terjadinya perdarahan dan infeksi yang merupakan faktor kematian utama ibu (Kemenkes RI, 2014). Sejak Tahun 1990 upaya strategis yang dilakukan dalam upaya menekan Angka Kematian Ibu (AKI) yaitu dengan pendekatan safe motherhood, dengan menganggap bahwa setiap kehamilan mengandung risiko, walaupun kondisi kesehatan ibu sebelum dan selama kehamilan dalam keadaan baik. Pada Tahun 2012 Kementerian Kesehatan meluncurkan program Expanding Maternal and Neonatal Survival (EMAS) dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan neonatal sebesar 25%. Program ini dilaksanakan di provinsi dan kabupaten dengan jumlah kematian ibu dan neonatal yang besar, yaitu Sumatera Utara,Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Dasar pemilihan provinsi-provinsi tersebut dikarenakan 52,6% dari jumlah total kejadian kematian ibu di Indonesia berasal dari enam provinsi tersebut. Sehingga dengan menurunkan angka kematian ibu di enam provinsi tersebut diharapkan akan dapat menurunkan angka kematian ibu di Indonesia secara signifikan (Kemenkes RI, 2014).

3 Menurut data Riskesdas (2013), terdapat 37,1% ibu hamil anemia, yaitu ibu hamil dengan kadar Hb kurang dari 11,0 gram/dl, dengan proporsi yang hampir sama antara di kawasan perkotaan (36,4%) dan perdesaan (37,8%) (Kemenkes RI, 2013). Angka kematian ibu (AKI) di Kabupaten Tangerang tercatat, pada tahun 2014 sebanyak 47 ibu yang meninggal dunia. Sedangkan pada tahun 2015, jumlah tersebut mengalami peningkatan dengan 51 ibu yang meninggal dunia.penyebab kematian ibu dapat digolongkan pada kematian obstetric langsung dan tidak langsung. Kematian obsterik langsung disebabkan oleh komplikasi kehamilan antara lain perdarahan 28%, infeksi 11% dan eklampsi 24,5%, partus lama 5,2%. Kematian tidak langsung disebabkan oleh penyakit atau komplikasi lain yang sudah ada sebelum kehamilan/persalinan sebesar 5 10 % antara lain anemia, kurang energi kronik (KEK) (Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, 2016). Dari hasil survey pendahuluan di Puskesmas Balaraja jumlah ibu hamil di tahun 2016 sebanyak 1556 jiwa, dan jumlah ibu hamil yang menderita anemia sebanyak 131 jiwa atau 8,4 % dari jumlah ibu hamil. Indikator kesehatan untuk kejadian anemia di Puskesmas Balaraja adalah 10 % dari jumlah sasaran ibu hamil. Meskipun angka kejadian anemia di Puskesmas Balaraja lebih rendah dari indikator yang ditetapkan, tetapi kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Balaraja masih cukup tinggi dan harus cepat ditangani. Saat memasuki trimester III, ibu hamil membutuhkan banyak nutrisi untuk menyiapkan persalinan. Nutrisi tersebut juga bermanfaat dalam mengatasi beban yang kian berat namun juga menyiapkan energi yang akan digunakan buat persalinan kelak. Oleh sebab itu pemenuhan tablet Fe selama hamil sangat

4 mempengaruhi kualitas bayi yang akan dilahirkan dan akan berdampak juga terhadap keselamatan ibu. Penelitian tentang faktor yang menyebabkan anemia pada kehamilan cukup banyak salah satunya menurut Marlia (2006), ketidakpatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe dan pengetahuan yang kurang akan pentingnya tablet zat besi dalam masa kehamilan merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan anemia. Selain itu, menurut Darmawan (2003) antara lain status gizi, jarak kehamilan, pendidikan, jumlah paritas, umur ibu, dan frekuensi Antenatal Care (ANC) ternyata juga mempengaruhi kejadian anemia pada ibu hamil. Disamping itu hasil penelitian yang dilakukan Asyirah (2012) faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil yaitu faktor pengetahuan, frekuensi antenatal care, dan kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe. Penelitian Abidah (2013) faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kejadian anemia pada ibu hamil diantaranya yaitu pengetahuan, frekuensi antenatal care, status ekonomi, status gizi. Bahaya anemia pada kehamilan antara lain abortus, persalinan prematuritas, hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim, mudah terjadi infeksi, molahidatidosa, hiperemesis gravidarum, pendarahan antepartum, ketuban pecah dini. Pada persalinan yaitu ganguan his, kala satu berlangsung lama dan terjadi partus terlantar, retensio plasenta, pendarahan postpartum, atonia uteri. Pada masa nifas terjadi subinvolusi uteri yang bisa menimbulkan pendarahan, infeksi puerperium, pengeluaran Air Susu Ibu berkurang, terjadi dekompensasi kordik mendadak setelah persalinan, anemia pada kala nifas dan

5 mudah terjadi infeksi mamae. Bahaya pada janin yaitu abortus, kematian intra uteri, persalinan prematuritas tinggi, Berat Badan Lahir Rendah, kelahiran dengan anemia, dapat terjadi cacat bawaan, bayi mudah terkena infeksi sampai kematian perinatal (Manuaba, 2007). Melihat masih adanya angka kejadian anemia ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Balaraja serta dampak yang di timbulkan, maka peneliti ingin mengetahui faktor- faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia defisiensi besi pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Balaraja. 1.2 Perumusan Masalah Anemia pada ibu hamil berdampak pada kualitas bayi yang akan dilahirkan dan akan berdampak juga terhadap keselamatan ibu. Anemia pada ibu hamil disebabkan oleh faktor status gizi, pola makan, umur, pendidikan, paritas, jarak kelahiran, konsumsi tablet Fe, pemeriksaan antenatal, infeksi dan penyakit. Dari hasil survey pendahuluan di Puskesmas Balaraja masih terdapat ibu hamil yang mengalami anemia dan belum ada penelitian anemia sebelumnya di tempat ini, sehingga peneliti ingin mengetahui gambaran kejadian anemia dan mengetahui hubungan antara umur, pendidikan, paritas, status gizi, konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia defisiensi Fe pada ibu hamil trimester III.

6 1.3 Pertanyaan Penelitian 1. Bagaimana gambaran umur pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Balaraja Kabupaten Tangerang tahun 2017? 2. Bagaimana gambaran tingkat pendidikan pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Balaraja Kabupaten Tangerang tahun 2017? 3. Bagaimana gambaran paritas pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Balaraja Kabupaten Tangerang tahun 2017? 4. Bagaimana gambaran status gizi pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Balaraja Kabupaten Tangerang tahun 2017? 5. Bagaimana gambaran konsumsi tablet Fe pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Balaraja Kabupaten Tangerang tahun 2017? 6. Apakah ada hubungan umur dengan kejadian anemia defisiensi besi Tangerang tahun 2017? 7. Apakah ada hubungan pendidikan dengan kejadian anemia defisiensi besi Tangerang tahun 2017? 8. Apakah ada hubungan paritas dengan kejadian anemia defisiensi besi Tangerang tahun 2017? 9. Apakah ada hubungan status gizi dengan kejadian anemia defisiensi besi Tangerang tahun 2017?

7 10. Apakah ada hubungan konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia defisiensi besi pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Balaraja Kabupaten Tangerang tahun 2017? 1.4 Tujuan Penelitian 1.4.1 Tujuan Umum Menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia defisiensi besi Tangerang tahun 2017. 1.4.2 Tujuan Khusus 1. Mengetahui gambaran umur pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Balaraja Kabupaten Tangerang tahun 2017. 2. Mengetahui gambaran tingkat pendidikan pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Balaraja Kabupaten Tangerang tahun 2017. 3. Mengetahui gambaran paritas pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Balaraja Kabupaten Tangerang tahun 2017. 4. Mengetahui gambaran status gizi pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Balaraja Kabupaten Tangerang tahun 2017. 5. Mengetahui gambaran konsumsi tablet Fe pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Balaraja Kabupaten Tangerang tahun 2017. 6. Menganalisis hubungan umur dengan kejadian anemia defisiensi besi Tangerang tahun 2017.

8 7. Menganalisis hubungan tingkat pendidikan dengan kejadian anemia Tangerang tahun 2017. 8. Menganalisis hubungan paritas dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Balaraja Kabupaten Tangerang tahun 2017. 9. Menganalisis hubungan status gizi dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Balaraja Kabupaten Tangerang tahun 2017. 10. Menganalisis hubungan konsumsi tablet Fe dengan kejadian anemia Tangerang tahun 2017. 1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Pendidikan Hasil penelitian ini dijadikan sebagai bahan bacaan dan referensi mahasiswa khususnya mahasiswa Kesmas Univeritas Esa Unggul untuk melakukan penelitian selanjutnya dan meningkatkan pengetahuan tentang penyakit anemia defisiensi Fe pada ibu hamil. 1.5.2 Pemerintah (Puskesmas) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada institusi pemerintah dalam hal ini Puskesmas khususnya Puskesmas Balaraja selaku perpanjangan tangan dari pemerintah untuk selalu meningkatkan pelayanan

9 kesehatan guna mengurangi, atau mencegah terjadinya anemia defisiensi Fe pada ibu hamil. 1.5.3 Bagi Ilmu Pengetahuan (Dunia Kesmas) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya ilmu kesehatan dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada ibu hamil khususnya ibu hamil yang mengalami anemia defisiensi Fe. 1.5.4 Bagi Masyarakat Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat secara umum dan kepada penderita dan keluarga secara khusus tentang faktorfaktor yang berhubungan dengan kejadian anemia defisiensi Fe pada ibu hamil trimester III. 1.6 Ruang Lingkup Ruang lingkup penelitian meneliti faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia defisiensi besi pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Balaraja Kabupaten Tangerang Tahun 2017. Pengumpulan data penelitian dilakukan pada bulan April-Mei tahun 2017. Menggunakan data primer yakni kuesioner dan data sekunder. Objek penelitian adalah ibu hamil trimester III di Puskesmas Balaraja. Alasan peneliti mengambil penelitian ini karena masih adanya kejadian anemia ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Balaraja serta dampak yang di timbulkan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan penelitian Cross Sectional.