ejournal keperawatan (e-kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013 HUBUNGAN DISMENORE DENGAN AKTIVITAS BELAJAR REMAJA PUTRI DI SMA KRISTEN I TOMOHON

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. punggung bagian bawah dan paha (Badziad, 2003). Dismenorea merupakan

ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI GANGGUAN MENSTRUASI PADA SISWI KELAS 2 SMA X KOTA BANDUNG TAHUN 2015

HUBUNGAN USIA MENARCHE, LAMA MENSTRUASI, DAN RIWAYAT KELUARGA DENGAN KEJADIAN DISMENORE PADA SISWI SMK NEGERI 8 MEDAN TAHUN 2015.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. korelasi yang bertujuan untuk mengungkapkan perbedaan korelatif antar

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN USIA MENARCHE DENGAN DISMENORHEA PRIMER PADA REMAJA PUTRI KELAS XI SMA NEGERI 15 PALEMBANG

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN SISWI KELAS VIII TENTANG DISMINORE DENGAN PERILAKU DALAM UPAYA PENANGANAN DISMINORE DI SMPN 12 KOTA BATAM

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU PENANGANAN DISMENORE DI SMA NEGERI 7 MANADO

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan 85% diantaranya hidup di negara berkembang. Di Indonesia,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan 15 Maret-28 Mei tahun akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan

HUBUNGAN DISMENOREA TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWI SMA MUHAMMADIYAH 5 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN KONSUMSI MAKANAN KAYA ASAM LEMAK OMEGA-3 DENGAN KEJADIAN DISMENORE PADA SISWI SMAN 1 GONDANGREJO KARANGANYAR

Yuli S. BR Sitorus 1, Sri Rahayu Sanusi 2, Maya Fitria 2 ABSTRACT

HUBUNGAN TINGKAT DISMENOREA DENGAN PENGGUNAAN ANALGETIK PADA SISWA SMPN 4 PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN. Nurhidayati 1*)

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT AKTIFITAS FISIK DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANJUT USIA DI DESA PUCANGAN KECAMATAN KARTASURA

Rahmawati, Murwati, Henik Istikhomah Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang terjadi saat menstruasi. Dysmenorrhea disebabkan karena terjadi kontraksi

HUBUNGAN ANTARA USIA MENARCHE DAN LAMA MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN DISMENORE PRIMER PADA REMAJA PUTRI DI SMK NEGERI 4 SURAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan menggunakan pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Masa ini merupakan masa peralihan manusia dari anak-anak menuju

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial.

SKRIPSI. oleh Dita Dityas Hariyanto NIM

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Masa remaja sering disebut dengan masa pubertas. Dimana masa

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG DISMENORE DI AKADEMI KEBIDANAN SARI MULIA BANJARMASIN ABSTRAK

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menarche adalah haid yang datang pertama kali yang sebenarnya

BAB III METODELOGI PENELITIAN

SKRIPSI HUBUNGAN TINGKAT AKTIVITAS FISIK DENGAN DYSMENORRHEA PRIMER PADA REMAJA UMUR TAHUN DI SMP. K. HARAPAN DENPASAR

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI DI SMA MTA SURAKARTA

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata kunci : penyuluhan kesehatan, perilaku personal hygiene, menstruasi

BAB I PENDAHULUAN. menarche sampai menopause. Permasalahan dalam kesehatan reproduksi

ejournal keperawatan (e-kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN MENSTRUASI TERHADAP UPAYA PENANGANAN DISMENORE PADA SISWI SMA NEGERI 1 BUNGKU TENGAH

HALAMAN SAMPUL HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN ANEMIA DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI DI SMA BATIK 1 SURAKARTA

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI YA II SURABAYA PROGRAM FAKULTAS SKRIPSI ANALISIS FAKTOR KEJADIAN DISMINORE...

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perempuan memiliki siklus menstruasi yang berbeda-beda, namun hampir 90% wanita memiliki siklus hari dan hanya 10-15%

ABSTRAK. Kata kunci: persepsi, minat, remaja, alat ortodontik cekat, maloklusi

BAB I PENDAHULUAN. kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. Masa pubertas adalah

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 6 Gorontalo mulai 5 Mei sampai dengan 5 juni

Daftar Pustaka : 21 ( ) Kata kunci: Dismenore, Intensitas dismenore, Senam dismenore

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT AKTIVITAS FISIK DAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA DI SMA WARGA KOTA SURAKARTA SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS OLAHRAGA DENGAN KEJADIAN SINDROM PRAMENSTRUASI PADA SISWI KELAS XI DI SMAN 1 SENTOLO

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MAHASISWI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA ANGKATAN 2009 TENTANG DYSMENORRHOE

HUBUNGAN DEPRESI DENGAN INTERAKSI SOSIAL LANJUT USIA DI DESA TOMBASIAN ATAS KECAMATAN KAWANGKOAN BARAT. Andriano H Sengkey Mulyadi Jeavery Bawotong

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo. Alasan pengambilan responden di SMP N 1 Bone Pantai tersebut karena

*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah Quasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan pubertas meliputi suatu kompleks biologis, morfologis, dan

BAB III METODE PENELITIAN

Abstrak. Analisis Kejadian Dismenore Primer Pada Remaja Putri Kelas XI SMK YAPSIPA Kota Tasikmalaya

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN PERAN IBU SEBAGAI PENDIDIK DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE SISWI KELAS VII SMP NEGERI I TANGEN SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH MEMBUANG SAMPAH PADA TEMPATNYA DI SD GMIM 20 MANADO.

BAB I PENDAHULUAN. produksi zat prostaglandin (Andriyani, 2013). Disminore diklasifikasikan

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG ANEMIA DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN ANEMIA PADA SAAT MENSTRUASI DI SMK NUSA BHAKTI KOTA SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian rancangan Survei Analitik dimana mengetahui hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Health Organization (WHO) menentukan usia remaja antara tahun.

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

PERBEDAAN TINGKAT DISMENOREA PRIMER DENGAN PEMBERIAN AROMATERAPI LAVENDER PADA SISWI SMA NEGERI 3 SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

BAB III METODE PENELITIAN

PERBEDAAN KOMPRES HANGAT DENGAN TEKNIK EFFLEURAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI DISMENORE PADA SISWI DI MTsN NGEMPLAK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sebelum dan selama menstruasi bahkan disertai sensasi mual. 1 Dalam istilah

2.4.3 Epidemiologi Dysmenorrhea Primer Derajat Nyeri Dysmenorrhea Primer Faktor Risiko Dysmenorrhea Primer

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan rancangan penelitian case control, yaitu untuk mempelajari

HUBUNGAN TINGKAT ANSIETAS DENGAN KEJADIAN DISPEPSIA FUNGSIONAL MENJELANG UJIAN PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN USU STAMBUK 2015.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Non-equivalent Control Group Design. Kelompok Eksperimen. Kelompok Kontrol

PADA SISWI SMA SANTO THOMAS 1 MEDAN TAHUN 2011/2012. Oleh : TOH CHIA THING

BAB I PENDAHULUAN. remaja yaitu perubahan perubahan yang sangat nyata dan cepat. Anak

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN DISMENORE DENGAN AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWI PSIK FK UNUD TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. dan 2011 yang memenuhi kriteria inklusi, dismenorea adalah salah satu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mopuya, Kecamatan Bulawa, Kabupaten Bone Bolango. Waktu penelitian ini dilaksanakan selama 1 minggu pada bulan mei dari

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi

Eunike Relsye Umboh Billy J. Kepel Rivelino S. Hamel

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER 2015 ISSN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN dan 2000, kelompok umur tahun jumlahnya meningkat dari 21 juta

BAB III METODE PENELITIAN

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI (INDEKS MASSA TUBUH) DENGAN KEJADIAN DISMENOREA PRIMER PADA REMAJA DI AKADEMI KEBIDANAN BINA HUSADA TANGERANG

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP MAHASISWI KEPERAWATAN SI DALAM MENGATASI DISMENORE

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non-eksperimental dan

Keywords: Anemia, Social Economy

BAB III METODE PENELITIAN

Hubungan Olahraga Dengan Kejadian Dismenorea Mahasiswi Tingkat 1 Akademi Keperawatan Pemkab Ngawi

Transkripsi:

HUBUNGAN DISMENORE DENGAN AKTIVITAS BELAJAR REMAJA PUTRI DI SMA KRISTEN I TOMOHON Fersta Cicilia Apriliani Saguni Agnes Madianung Gresty Masi Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado Email : Ciciliafersta@yahoo.com Abstract: One of the menstrual disturbance that cause discomfort physical is dysmenorrhea. Dysmenorrhea is menstrual pain that is felt in the lower abdomen and radiates up into the pelvis that can interfere with daily activities. One of the activities that can be interrupted is a learning activity. Dysmenorrhea is often experienced by young women who are in the productive age. The research ever conducted shows that dysmenorrhea can lower a woman's quality of life for example, students who experience dysmenorrhea decreased concentration will study due to menstrual pain that is felt (Ningsih, 2011). Purpose. This research conducted to determine The Relation Of Dysmenorrhea With Learning Activities Teen Daughter At Christian High School Tomohon. Research methods is survey analytic by design research cross sectional. Population. The captured population is teen daughters at christian high school I Tomohon with total sample 132 people, determination samples with purposive sampling techniques. Data obtained through questionnaire is a conecction between dysmenorrhea with learning activities teen daughter At Christian High School Tomohon. Results of statistical tests using the test initially chi square with boundaries that have been prepared. This research in using analysis test statistic chi square and obtained value p = 0,000 < alpha = 0,005, which means Ho rejected. But because requirements test chi square unfulfilled and test used is test the alternative is fisher and obtained value p = 0,000 < alpha = 0,005 which means Ho rejected. The conclusions of this research are a relation of dysmenorrhea with learning activities teen daughter at Christian High School Tomohon. Key words: Dysmenorrhea, Learning Activities, Teen Daughter. Abstrak: Salah satu gangguan mesntruasi yang menyebabkan ketidaknyamanan fisik yaitu dismenore. Dismenore adalah nyeri haid yang dirasakan di bagian perut bagian bawah dan menjalar sampai ke panggul yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Salah satu aktivitas yang dapat terganggu adalah aktivitas belajar. Dismenore sering dialami oleh remaja putri yang yang ada pada usia produktif. Penelitian yang pernah dilakukan menunjukan bahwa dismenore dapat menurunkan kualitas hidup seorang wanita sebagai contoh siswi yang mengalami dismenore konsentrasi belajarnya akan menurun karena nyeri haid yang dirasakan (Ningsih, 2011). Tujuan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan diketahui hubungan dismenore dengan aktivitas belajar remaja putri di SMA Kristen I Tomohon. Metode penelitian ini adalah survey analitik dengan desain penelitian cross sectional. Populasi yang diambil adalah remaja putri di SMA Kristen I Tomohon dengan jumlah sampel 132 orang, penentuan sampel dengan teknik Purposive Sampling. Data yang diperoleh melalui kuisioner yang telah disiapkan. Dalam penelitian ini menggunakan analisis uji statistic chi square dan didapatkan nilai p = 0,000 < α = 0,05 yang berarti Ho ditolak. Kesimpulan penelitian ini yaitu ada hubungan antara dismenore dengan aktivitas belajar remaja putrid di SMA Kristen I Tomohon. Hasil uji statistik pada awalnya menggunakan uji Chi-Square dengan batas kemaknaan = 0,05, tetapi karena syarat uji chi-square tidak terpenuhi maka uji yang digunakan adalah uji alternatifnya yaitu fisher dan didapatkan nilai p = 0,000 < alpha = 0,05, 1

yang berarti Ho ditolak. Kesimpulan penelitian ini yaitu ada hubungan antara dismenore dengan aktvitas belajar remaja putri di SMA Kristen I Tomohon. Kata Kunci: Dismenore, Aktivitas Belajar, Remaja Putri. PENDAHULUAN Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia yang sangat penting. Pada masa ini banyak sekali kejadian hidup dan perubahan yang akan terjadi pada diri seorang remaja yang akan menentukan kualitas hidupnya di masa dewasa. Masa remaja merupakan suatu masa peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa yang berjalan antar umur 12-21 tahun dan ditandai dengan adanya perubahan aspek fisik, psikis dan psikosoial. Perubahan paling awal muncul pada masa ini yaitu perkembangan secara biologis (Dewi, 2012). Banyak perubahan khas yang terjadi secara biologis baik pada remaja laki-laki maupun remaja perempuan. Salah satu tanda keremajaan yang muncul secara biologis pada perempuan yaitu remaja ini akan mengalami menstruasi. Menstruasi biasanya dimulai antar usia 10 dan 16 tahun dan akan berakhir pada masa menopause yaitu 45-50 tahun. Menstruasi sendiri adalah masa perdarahan yang terjadi pada perempuan secara rutin setiap bulan selama masa suburnya kecuali apabila terjadi kehamilan (Laila, 2011). Banyak gangguan menstruasi yang biasanya dihadapi seorang perempuan. Gangguan menstruasi ini biasanya menyebabkan ketidaknyamanan fisik bagi seorang perempuan yang dapat mengganggu aktivitas mereka. Salah satu gangguan menstruasi yang menyebabkan ketidaknyamanan fisik yaitu dismenore. Dismenore merupakan gangguan menstruasi dengan prevalensi terbesar yaitu sekitar 89,5% (Cakir M 2007 dalam Sianipar 2009). Dismenore adalah sakit saat menstruasi yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari (Laila, 20012). Dismenore sangat berdampak pada remaja putri, hal ini menyebabkan terganggunya aktivitas sehari-hari. Remaja yang mengalami dismenore pada saat menstruasi membatasi aktivitas harian mereka khususnya aktivitas belajar di sekolah. Aktivitas belajar merupakan prinsip atau azas yang sangat penting di dalam interaksi belajar yang bukan hanya melibatkan aktivitas fisik tetapi juga mental (Dimyati, 2002). Jika seorang siswi mengalami dismenore, aktivitas belajar mereka di sekolah terganggu dan tidak jarang hal ini membuat mereka tidak masuk sekolah. Selain itu, kualitas hidup menurun, sebagai contohnya seorang siswi yang mengalami dismenore tidak dapat berkonsentrasi belajar dan motivasi belajar akan menurun karena dismenore yang dirasakan pada saat proses belajar mengajar (Ningsih, 2011). Ini dibuktikan dari penelitian terdahulu menunjukkan prevalensi dismenore yang cukup tinggi pada remaja. Menurut French (dalam Handayani, 2012) dismenore merupakan penyebab utama remaja perempuan di Amerika Serikat tidak masuk sekolah (14%-52%). Di Indonesia sendiri hasil penelitian tahun 2002 di 4 SLTP di Jakarta (733 subyek) sekitar 74,1% siswi mengalami dismenore ringan sampai berat. Studi pendahuluan dismenore di Indonesia sendiri yang dilakukan oleh Kurniawati (2008) di SMK I Batik Surakarta didapatkan bahwa siswa perempuan di sekolah tersebut pernah mengalami dismenore dan kadang ada yang meminta izin untuk pulang karena tidak tahan terhadap dismenore yang mereka rasakan. Sedangkan hasil penelitiannya melaporkan dampak dari dismenore pada pelajar di Surakarta sebanyak 52% pelajar tidak dapat melakukan aktivitas harian dengan baik (Kurniawati, 2008). Hasil penelitian di Manado sendiri yang dilakukan oleh Hesti Lestari (2009) di SMPN 3 didapatkan 98,5% responden pernah mengalami dismenore serta hanya 1,5% yang tidak pernah mengalaminya. 2

Berdasarkan data awal yang didapatkan oleh peneliti melalui wawancara kepada siswi-siswi yang ada di SMA Kristen I Tomohon, didapatkan banyak siswi yang mengalami dismenore saat menstruasi dan ini mengganggu aktivitas belajar mereka. Karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai hubungan dismenore dengan aktivitas remaja putri di SMA Kristen I Tomohon dimana belum pernah dilakukan penelitian terlebih dahulu di tempat ini. METODE PENELITIAN Penelitian ini meggunakan metode survey analitik dengan rancangan cross sectional. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 12-15 Juni 2013.Penelitian ini sudah dilaksanakan di SMA Kristen I Tomohon. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja putri kelas X yang berjumlah 156 orang dan kelas 176 orang, jadi total populasi adalah 332 orang. Penentuan sampel menggunakan teknik non random sampling dengan metode purposive sampling Untuk menghitung besarnya sampel yang populasinya kurang dari 10.000 menggunakan rumus (Nursalam, 2010) : Keterangan : n = besar sampel N = besar populasi d = tingkat kepercayaan yang diinginkn 95% Responden diambil dari remaja yang duduk di kelas X sebanyak 88 orang dan di kelas XI sebanyak 93 orang. Kriteria Inklusi yaitu : a. Remaja putri yang bersedia menjadi responden b. Remaja putri yang sudah menstruasi c. Remaja putri yang berusia 15-18 tahun. Kriteria Eksklusi yaitu : a. Remaja putri yang mengalami gangguan kesehatan lain saat dilakukan penelitian b. Remaja putri yang tidak hadir saat penelitian. Instrument dalam penelitian ini menggunakan kuisioner. Kuisioner ini telah dipakai pada penelitian sebelumnya oleh Desni Rosa (2010) dan dimodifikasi oleh peneliti. Terdiri dari 3 bagian, bagian A karakteristik responden, bagian B karakteristik dismenore yang dan bagian C aktivitas belajar siswa. Dengan menggunakan skala Guttman peneliti mengukur bila responden mengalami dismenore diberi skor 2, sedangkan bila tidak mengalami dismenore diberi skor 1. Untuk aktivitas belajar terdiri dari 14 item pertanyaan. Kuisioner ini juga menggunakan skala Guttman. Dengan menggunakan skor hasil perhitungan nilai median maka :Untuk aktivitas belajar terganggu karena dismenore bila 21 dan aktivitas belajar tidak terganggu bila < 21. Dalam melakukan penelitian, peneliti melakukan pengumpulan data melalui langkah-langkah sebagai berikut: peneliti membuat surat permohonan izin dari program studi ilmu keperawatan Universitas Sam Ratulangi, peneliti mengajukan izin pada instansi atau orang yang berwenang di tempat yang akan dilakukan penelitian untuk melakukan penelitian tersebut yaitu Kepala Sekolah SMA Kristen I Tomohon,setelah mendapat izin dari Kepala Sekolah SMA Kristen I Tomohon peneliti menuju ke setiap kelas untuk membagikan kuisioner dan menjelaskan isi dari kuisioner kepada responden. responden diingatkan untuk mengisi semua pertanyaan sesuai dengan kondisi mereka dan sejujurnya, bila sudah selesai kuisioner dikembalikan kepada peneliti,setelah kuisioner terkumpul peneliti mengidentifikasi sampel sesuai dengan kriteria inklusi dan criteria eksklusi berdasarkan kuisioner yang ada,melakukan analisa data. Pengolahan data pada penelitian ini dilakukan dengan tahap Editing,Coding, Tabulating, Processing. Analisa data 3

dalam penelitian ini yaitu : Analisis univariat dan Analisis bivariat. Setiap penelitian yang menggunakan subjek manusia harus mengikuti aturan etik. Dalam hal ini adalah adanya persetujuan (Setiadi, 2007). Tujuan penelitian harus etis dalam arti hak responden harus dilindungi. Masalah etika ini terutama ditekankan pada : Informed Concent (lembar persetujuan), anonimity (tanpa nama), Confenditiality (kerahasiaan). HASIL dan PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Analisis univariat a. Distribusi Responden Menurut Umur Tabel 1. Distribusi responden menurut umur. Umur Responden N % 15 Tahun 45 34,1% 16 Tahun 73 55,3% 17 Tahun 14 10,6% b. Distribusi Responden Menurut Usia Menarche Tabel 2.Distribusi responden menurut usia menarche Usia N % Menarche 9 tahun 1 0,8% 10 tahun 10 7,6% 11 tahun 19 14,4% 12 tahun 48 36,4% 13 tahun 32 24,2% 14 tahun 19 14,4% 15 tahun 2 1,5% 16 tahun 1 0,8% % c. Distribusi Responden Menurut Lamanya Haid Tabel 3. Distribusi responden menurut lamanya haid Lamanya N % Haid 3-7 Hari 92 69,7 % >7 Hari 40 30,3% d. Distribusi Responden Menurut Kejadian Dismenore Tabel 4. Distribusi responden menurut kejadian dismenore Kejadian N % Dismenore Tidak Dismenore 11 8,3% Dismenore 121 91,7% e. Distribusi Responden Menurut Aktivitas Belajar Tabel 5. Distribusi responden menurut aktivitas belajar Aktivitas Belajar N % Tidak Terganggu 41 31,1% Terganggu 91 68,9%% Analisis Bivariat Tabel 6.Hubungan dismenore dengan aktivitas belajar Aktivitas Belajar Total Kejadian Dismenore Tidak Terganggu Terganggu P N % N % N % TidakDismenore 7 63,6 4 36,4 11 100 Dismenore 34 28,1 87 71,9 121 100 0,000 Total 41 31,1 91 68,9 132 100 B. Pembahasan Usia adalah masa hidup seseorang yang dinyatakan dalam satuan tahun dan sesuai dengan pernyataan responden. Hasil penelitian yang dilakukan di SMA Kristen I Tomohon menunjukan data yang paling besar responden yang berusia16 tahun (55,3%). 4

Dari hasil penelitian untuk usia haid pertama (menarche) di dapatkan bahwa responden yang paling banyak mengalami menarche yaitu berada pada usia 12 tahun (36,4%). Hal ini sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa menstruasi dimulai antara usia 12-15 tahun, tergantung pada berbagai faktor seperti kesehatan wanita, status nutrisi dan pola hidup sehat dan beerlangsung sampai mencapai usia 45-50 tahun. (Anurogo, 2008). Hasil penelitian berdasarkan tabel 3 tentang distribusi responden menurut lamanya perdarahan menstruasi menunjukan bahwa sebagian besar responden mengalami haid selama 3-7 hari dengan presentase 69,7%. Hal ini menunjukan bahwa remaja di SMA Kristen I Tomohon umumnya memiliki siklus haid yang normal. Berdasarkan hasil penelitian untuk kejadian dismenore didapatkan bahwa responden yang mengalami dismenore menunjukan presentase yang paling besar yaitu 121 responden (91,7%). Data ini menggambarkan bahwa remaja putri di SMA Kristen I Tomohon yang sudah menstruasi umumnya mengalami dismenore. Hal ini terjadi karena pada umumnya remaja yang duduk di Sekolah Menengah Atas tidak lepas dari masalah menstruasi seperti dismenore. Hasil analisa peneliti banyaknya responden yang mengalami gangguan dalam aktivitas belajar diakibatkan karena nyeri haid yang dirasakan dalam proses belajar mengajar. Hal ini menyebabkan remaja putri sulit berkonsentrasi karena ketidaknyamanan yang dirasakan ketika nyeri haid. Hasil penelitian dengan menggunakan uji fisher didapatkan nilai p = 0,000 < alpha 0,05 yang berarti bahwa Ho ditolak dan ada hubungan antara dismenore dengan aktivitas belajar remaja putri di SMA Kristen I Tomohon. Hal ini didukung oleh penelitian yang menunjukan bahwa seorang remaja yang mengalami dismenore akan merasa terganggu dalam aktivitasnya dan tidak jarang membatasi aktivitas mereka (Kurniawati, 2008). Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan 2 orang guru di SMA Kristen I Tomohon mereka mengatakan bahwa remaja putri yang mengalami dismenore pada saat jam pelajaran ada yang meminta izin untuk pulang dan kadang ada yang meminta izin untuk diberikan dispensasi berisitirahat di ruangan UKS. Hal ini didukung dari hasil studi pendahuluan melalui wawancara dengan beberapa remaja putri di SMA Kristen I Tomohon bahwa ketika mereka mengalami dismenore di sekolah aktivitas belajar mereka menjadi terganggu. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian didapatkan angka kejadian dismenore di SMA Kristen I Tomohon mencapai 91,7%, Responden yang mengalami dismenore menunjukan bahwa aktivitas belajar mereka terganggu akibat nyeri haid yang dirasakan dengan presentase 68,9%, Ada hubungan antara dismenore dengan aktivitas belajar remaja putri di SMA Kristen I Tomohon yang ditunjukan dari hasil uji statistik Chi- Square nilai p = 0,000 < alpha = 0,05 yang berarti Ho ditolak. DAFTAR PUSTAKA Anurogo.(2008).Segalasesuatutentangnyer ihaid.http://www.kabarindonesia.co m/berita.php?pil=3&dn=20080619 16480. Diakses tanggal 5 Juli 2013. Dewi, Heriana Eka. (2012). Memahami Perkembangan Fisik Remaja. Gosyen Publishing : Yogyakarta. Dimyati. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan : Jakarta. Handayani. (2012). Tesis : Dismenore dan Kecemasan Pada Remaja. http://etd.ugm.ac.id/index.php?mod =download&sub=downloadfile& act=view&typ=html&file=0150-h- 2012.pdf&ftyp=4&id=54753. Diakses tanggal 15 April 2013. 5

Kurniawati, Dewi., & Kusumawati, Yuli. (2011). Pengaruh Dismenore Terhadap Aktivitas Pada Siswi SMK. http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kemas/article/viewfile/1758/1 953. Diakses pada tanggal 8 April 2013. Laila, Nur Najmi. (2011). Buku Pintar Menstruasi. Buku Biru : Yogyakarta. Lestari, Hesti., Metusala, Jane., & Suryanto, Diana Yuliana (2010). Gambaran Dismenore Pada Remaja Putri Sekolah Menengah Pertama di Manado.http://www.idai.or.id/saripediatri/ pdfile/12-2-7.pdf. Diakses 8 April 2013. Ningsih, Ratna. (2011). Efektifitas Paket Pereda Intensitas Nyeri Pada Remaja Dengan Dismenore di SMAN Kecamatan Curup. Lontar.ui.ac.id/file?file/Digital/202 82111- T%20%Ratna%20Ningsih%20.Pdf. Diakses pada tanggal 8 April 2013. Nursalam. (2010). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Pedoman Skripsi Tesis dan Instrument Penelitian. Salemba Medika : Jakarta. Rosa, Desni. (2010). Karakteristik Gejala Dismenore dan Pengaruhnya Terhadap Aktvittas Belajar Mahasiswi SI Fakultas Keperawatan USU. http://repository.usu.ac.id/bitstream/ 123456789/19180/5/Chapter%20I.pd f. Diakses pada tanggal 26 April 2013. Setiadi. (2007). Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan Edisi I. Graha Ilmu : Yogyakarta. Sianipar, Olaf. et al. (2009). Prevalensi Gangguan Menstruasi dan Faktor- Faktor yang Berhubungan Pada Siswi SMU di Kecamatan Pulo Gadung Jakarta Timur. http://indonesia.digitaljournals.org/i ndex.php/idnmed/article/download/6 53/648. 6