PREFERENSI MASYARAKAT ETNIS TIMOR DALAM PEMILIHAN LEGISLATIF TAHUN 2014 DI KOTA KUPANG

dokumen-dokumen yang mirip
TESIS PREFERENSI MASYARAKAT ETNIS TIMOR DALAM PEMILIHAN LEGISLATIF TAHUN 2014 DI KOTA

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

LAMPIRAN Case Processing Summary Universitas Sumatera Utara

PERILAKU MAHASISWA GUNADARMA KAMPUS DEPOK KREDIT DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU KREDIT. Hertyn Frianka/ /3EA12

Universitas Sumatera Utara

Kepada : Yth. Karyawan Perusahaan Roti Tiga Berlian di Semanggi Surakarta. : Pengisian Kuesioner

BAB VI PENUTUP 1. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA. Dieter, Roth.2008.Studi Pemilu Empiris, Sumber, Teori-teori, Instrumen dan Metode. Jakarta: Friedrich-Nauman-Stiftung Die Freiheit.


: Perwira / Bintara / Tamtama Asuransi lain selain BPJS :

II. TINJAUAN PUSTAKA. pemilihan umum. Perilaku memilih dapat ditujukan dalam memberikan suara. Kepala Daerah dalam Pemilukada secara langsung.

LAMPIRAN KARAKTERISTIK RESPONDEN

IDENTITAS RESPONDEN Mohon kesediaan teman-teman untuk mengisi daftar pertanyaan serta memberikan tanda silang (X) pada tempat yang tersedia

No. Tanggal :../.../.. DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN GIGI ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

PERILAKU MEMILIH PEMILIH PEMULA MASYARAKAT KENDAL PADA PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2014


KUESIONER KUESIONER RESPONDEN. Bapak / Ibu / Saudara / i yang saya hormati,

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Kuisioner Penelitian HUBUNGAN HIPERTENSI DENGAN TINGKAT KEPARAHAN OSTEOARTHRITIS

A. UJI KORELASI NON PARAMETRIC CHI SQUERE (p-value)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Lokasi Penelitian

Lampiran 1 hasil uji Chi Square

KUESIONER PENELITIAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden penelitian ini adalah masyarakat adat Lampung Abung Siwo Mego

PERILAKU MEMILIH GENERASI MUDA KELUARGA ANGGOTA POLRI DALAM PEMILIHAN GUBERNUR JAWA TENGAH 2013 Studi di Asrama Polisi Sendangmulyo Kota Semarang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Voting Behavior. Perilaku pemilih (voting behavior) merupakan tingkah laku seseorang

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA PERAWAT DI RS MEDISTRA, JAKARTA

KUESIONER POLA ASUH ORANGTUA

IDENTIFIKASI DAN SEGMENTASI KESADARAN LINGKUNGAN KONSUMEN DAN PRODUSEN TERHADAP PRODUK BERKEMASAN

Lampiran 2. Berat badan patokan untuk perhitungan kecukupan gizi

PERANAN AGEN PENJUALAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA PT YAKULT INDONESIA PERSADA

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

II. TINJAUAN PUSTAKA

Keywords: Voting Behavior, Election 2015, Gender, Program Compatibility, Money Politics, Party Machine

Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial

KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM K3 DENGAN TERJADINYA KECELAKAAN KERJA PADA PT. CHEVRON PACIFIC INDONESIA DURI TAHUN 20011

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Pada tahun 2009 negara Indonesia melaksanakan pemilu yang ke-10

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

ANALISIS PENGARUH SIKAP KERJA MANUAL HANDLING

Universitas Sumatera Utara

HUBUNGAN KELELAHAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PEMETIK TEH DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV BAH BUTONG KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2014

KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PERTANAHAN NASIONAL KOTA MEDAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

LAMPIRAN 2 KUESIONER

PENDAHULUAN Latar Belakang

PEDOMAN PENGAMATAN PERAWAT HUBUNGAN PELAKSANAAN EDUKASI PERAWAT TERHADAP TINGKAT NYERI PASIEN PASCA TINDAKAN NASOLARINGOSCOPY

Lembar Persetujuan Menjadi Responden. di Rumah Sakit Laras Kecamatan Bandar Huluan Kabupaten Simalungun

JURNAL. Melinda Septiani PRAKTEK DEMOKRASI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA DI DESA BAJOMULYO KECAMATAN JUWANA KABUPATEN PATI

KUESIONER PENELITIAN

B. Persepsi Tentang Mutu Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Mutiara Kabupaten Asahan.

SURAT PERNYATAAN MENJADI RESPONDEN

KUESIONER MOTIVASI KERJA GURU SD NEGERI KUTA TUHA BLANGPIDIE TAHUN 2009

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

Lampiran 1 BESAR SAMPEL. d2 (N-1) + Z 2 1-α/2. P (1-P) Keterangan: n : Jumlah sampel yang dibutuhkan

Kuesioner Penelitian

LEMBAR PENJELASAN. Saya selaku mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Utara dengan: Nama : Ardytia Lesmana Stambuk : 2008

KUISIONER PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang pemilihan umum

HASIL PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR TERJADINYA PENYAKIT KELAMIN ANALISA UNIVARIAT

(Berilah tanda (X) pada salah satu jawaban yang anda rasa benar) 1. Apa yang ibu ketahui tentang kantong plastik?

BAB I PENDAHULUAN. Bali dikenal sebagai daerah dengan ragam budaya masyarakatnya yang

ABSTRAK. Kata kunci : Knowledge, Motivation, Environment

BAB I. PENDAHULUAN. oleh rakyat dan untuk rakyat dan merupakan sistem pemerintahan yang. memegang kekuasaan tertinggi (Gatara, 2009: 251).

(Nurul Azmi) Nim

I. PENDAHULUAN. Pemilu merupakan proses pemilihan orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan

INSTRUMEN PENELITIAN

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

SURAT PERNYATAAN MENJADI RESPONDEN

LAMPIRAN. Lampiran 1. Copy lembar permohonan surat pengantar menuju RS Paru Surabaya

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Demikian surat pernyataan ini untuk dapat dipergunakan seperlunya.

LAMPIRAN. Atas perhatian dan kerjasamanya dalam pengisian kuesioner ini, saya ucapkan terima kasih. Yogyakarta, November 2011.

Kuesioner Penelitian PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI DALAM MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN : STUDI KASUS di GARUDA PLAZA HOTEL

Case Processing Summary. Cases. Valid Missing Total. Umur * Kecelakaan Kerja % 0 0.0% % Pendidikan * Kecelakaan Kerja

BAB VII PENUTUP. pendeskripsian, uji Chi-square dan uji koefisien kontingensi maka peneliti dapat

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. (TU) FKIP. Pada Tanggal 27 Maret 2014, penulis membuat surat ijin penelitian di

KUESIONER A DATA DEMOGRAFI

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN. Nama Saya Fauziah, sedang menjalani sedang menjalani pendidikan di

Lampiran 2

I. Identitas Responden 1. No. Responden : Nama responden : Jumlah anak :... (orang) 4. Pendidikan : Umur :...

LEMBAR KUESIONER HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN SINDROM DISPEPSIA PADA MAHASISWA FKM USU TAHUN 2015

KUESIONER HUBUNGAN BERMAIN GAME ONLINE TERHADAP TINGKAT KELELAHAN FISIK PADA MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN

Analisis Data Kategorikal

KUESIONER TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN PESERTA

Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN. Saya yang bertanda tangan dan bertanggung jawab dengan pernyataan di bawah ini: Nama : Umur :

Peran Strategis Komisi Pemilihan Umum dalam Pelaksanaan Pemilu

Lampiran 1. Lembar Persetujuan Menjadi Responden

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam bab ini penulis akan membahas hasil yang didapat dari pengolahan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dekripsi (karakteristik) data subjek dengan total subjek yang diteliti

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta.


LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. penelitian ini untuk menyelesaikan tugas akhir program DIII Kebidanan FIK

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Lampiran 1. Karaketeristik Sampel Petani Padi Sawah Metode SRI di Kecamatan Beringin Tahun 2015

CURRICULUM VITAE. : Jln.Sembilang No.16 pjk.baru Belawan. Nomor Telepon : , : H.Dianto.Ms dan Hj.

KUESIONER PENELITIAN

Lampiran 1. Daftar pertanyaan

BAB VII PENUTUP. pendeskripsian, uji Chi-square k sampel dan uji koefisien kontingensi maka. peneliti dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

LAMPIRAN. Tabel Distribusi Frekuensi Frequency Table

LAMPIRAN. Case Processing Summary. Descriptives. 95% Confidence Interval for Mean. Tests of Normality. Kolmogorov-Smirnov a

Nomor Kuisioner : tanggal Pengisian : DATA UMUM RESPONDEN

Peranan Partai Politik Dalam Meningkatkan Partisipasi Pemilih Dalam Pemilu dan Pilkada. oleh. AA Gde Putra, SH.MH

Transkripsi:

PREFERENSI MASYARAKAT ETNIS TIMOR DALAM PEMILIHAN LEGISLATIF TAHUN 2014 DI KOTA KUPANG Ananias Riyoan Philip Jacob * Abstrak Etnis Timor di Kota Kupang merupakan etnis dengan jumlah populasi terbesar, namun hal ini belum menjadi suatu kekuatan politik yang solid. Populasi ini tidak terepresentasi secara proporsional dalam DPRD Kota Kupang. Proporsi etnis Timor sebanyak lima orang, jumlah yang terbilang kecil jika dibandingkan dengan etnis Rote (13 orang) dan etnis Sabu (7 orang). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui preferensi memilih masyarakat etnis Timor dan faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi memilih dalam pemilihan umun legislatif tahun 2014. Peneliti menggunakan teori perilaku memilih dengan tiga pendekatan, yaitu pendekatan sosiologis, psikologis, dan pendekatan pilihan rasional. Pendekatan kuantitatif menjadi dasar analisis dalam penelitian ini. Pengumpulan data dilakukan dengan cara survei di 12 kelurahan yang berada pada empat kecamatan di Kota Kupang. Penarikan sampel dilakukan dengan metode multistage cluster sampling, dari 347 responden yang telah diambil menunjukan kecenderungan preferensi memilih berdasarkan pendekatan psikologis dengan variabel identifikasi partai serta pendekatan pilihan rasional dengan variabel program partai dan pemberian uang. Sedangkan pendekatan sosiologis dengan variabel kesamaan etnis, tidak memiliki hubungan dengan preferensi memilih etnis Timor. Hasil penelitian ini menunjukan kurangnya relevansi pendekatan sosiologis untuk menjelaskan preferensi memilih masyarakat perkotaan seperti Kota Kupang. Kata kunci: Preferensi Memilih, Pemilu Legislatif, Etnis Timor, Kota Kupang. * Mahasiswa Program Magister Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga 1

2 Jurnal Politik Indonesia Vol. 2 No. 1, Juli-September 2017, hal 1-8 Pendahuluan Beberapa pertanyaan pokok dalam studi perilaku memilih, termasuk pemilih di Indonesia. Pertama, berkaitan dengan pilihan warga terhadap partai politik atau calon legislatif atau calon presiden, yaitu partai apa atau calon mana yang akan dipilih seorang pemilih dalam pemilih, mengapa memilih partai atau calon tersebut dan mengapa tidak memilih partai atau calon yang lain. Kedua, berkaitan dengan partisipasi dalam pemilu, yaitu seberapa banyak warga yang ikut berpartisipasi dalam pemilu dan mengapa seseorang memutuskan untuk ikut atau tidak ikut dalam pemilu. Penjelasan-penjelasan teoritis tentang perilaku memilih didasarkan pada beberapa model atau pendekatan. Pertama, pendekatan sosiologis atau yang juga dikenal sebagai Mazhab Columbia (The Columbia School of Electoral Behavior). Para penganut model sosiologis meyakini bahwa seseorang memilih partai atau calon legislatif tertentu karena adanya kesamaan antara karakteristik sosiologis pemilih dengan karakteristik partai atau calon (Bone dan Austin, 1976). Kedua, adalah pendekatan psikologis. Pada lingkungan ilmuwan Amerika Serikat, model ini disebut sebagai Mazhab Michigan (The Michigan Survei Research Centre). Mazhab ini lebih mendasarkan pada suatu keadaan psikologis, yakni perasaan dekat dengan sikap mendukung atau setia pada, atau mengidentifikasi diri dengan partai politik tertentu (Bone dan Austin, 1976). Ketiga, adalah pendekatan pilihan rasional, menurut pendekatan ini, seorang warga berperilaku rasional. Pendekatan ini melihat analogi antara pasar (ekonomi) dan perilaku memilih (politik). Apabila secara ekonomi masyarakat dapat bertidak secara rasional yaitu menekan ongkos sekecil-kecilnya untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya, maka dalam perilaku memilih, masyarakat akan dapat bertindak secara rasional yaitu memberikan suara kepada partai atau calon legislatif yang dianggap menekankan kerugian yang sekecil-kecilnya dan juga memilih alternatif yang menimbulkan risiko terkecil (Bone dan Austin, 1976). Preferensi memilih etnis Timor pada pemilu legislatif di Kota Kupang tahun 2014 adalah pesta demokrasi untuk memilih anggota legislatif, di mana pada satu sisi politik identitas yang timbul dalam masyarakat etnis Timor di Kota Kupang menjadi faktor pendorong etnis Timor untuk ikut berpartisipasi dalam pemilihan umum. Tetapi pada sisi lain, sebagai etnis terbesar, etnis Timor justru dapat dikatakan kurang memaksimalkan kekuatannya dalam hal jumlah populasi yang sangat besar, hal tersebut tidak berbanding lurus dengan proporsi etnis Timor yang terpilih. Hal ini dapat dibuktikan dengan melihat representasi etnis Timor di DPRD Kota Kupang yang hanya berhasil menempatkan lima orang, jumlah ini tentu terbilang cukup kecil jika dibandingkan dengan perolehan etnis-etnis yang lain, seperti etnis Rote yang berhasil menempatkan sebanyak 13 orang serta etnis Sabu yaitu tujuh orang. Tabel 1. Komposisi Penduduk Berdasarkan Etnis di Kota Kupang Etnis Populasi Jumlah Kursi Timor 104.371 5 Rote 59.593 13 Sabu 41.493 7 Sumba 9.356 - Flores 34.201 8 Alor 19.378 - Bugis 6.652 1 Jawa 19.742 6 Lainnya 41.453 - Jumlah 336.250 40 Sumber: KPU Kota Kupang, 2015 Dari fenomena yang terjadi pada etnis Timor di Kota Kupang, maka terdapat empat rumusan masalah yang hendak diteliti oleh penulis, yaitu adakah hubungan antara sentimen keetnisan, identifikasi partai, kesesuaian program partai, dan pemberian uang terhadap preferensi memilih masyarakat etnis Timor

Ananias: Preferensi Masyarakat Etnis Timor dalam Pemilihan Legislatif Tahun 2014 di Kota Kupang 3 dalam pemilu legislatif tahun 2014 di Kota Kupang. Dengan mengetahui hubungan keempat variabel ini diharapkan akan memberikan gambaran secara luas tentang bagaimana perilaku memilih etnis Timor. Hipotesis 1. Ada hubungan yang signifikan antara sentimen etnis dengan preferensi masyarakat etnis Timor dalam pemilihan umum legislatif tahun 2014 di Kota Kupang. 2. Ada hubungan yang signifikan antara indentifikasi partai dengan preferensi masyarakat etnis Timor dalam pemilihan umum legislatif tahun 2014 di Kota Kupang. 3. Ada hubungan yang signifikan antara kesesuaian program partai dengan preferensi masyarakat etnis Timor dalam pemilihan umum legislatif tahun 2014 di Kota Kupang. 4. Ada hubungan yang signifikan antara pemberian uang dengan preferensi masyarakat etnis Timor dalam pemilihan umum legislatif tahun 2014 di Kota Kupang. Tinjauan Pustaka 1. Pendekatan Sosiologis Dalam sociological model (model sosiologis) untuk memahami perilaku pemilih, melihat perilaku berkaitan erat dengan latar belakang sosial seseorang. Latar belakang sosial yang dimaksud dapat berupa latar belakang demografi, sosial ekonomi, agama dan pendidikan (Surbakti, 1999). Ras dan etnis juga dipercaya sebagai faktor sosiologis yang mempengaruhi bagaimana seseorang memilih partai atau calon legislatif. Partai yang secara tradisional memperjuangkan kesetaraan ras dan etnis cenderung didukung oleh kelompok-kelompok ras dan etnis minoritas karena kelompok inilah yang berkepentingan langsung dengan isu tersebut. Secara lebih khusus, kesamaan ras dan etnis antara pemilih dan calon cenderung mempengaruhi perilaku memilih seseorang. Hal lain terkait etnis adalah sentimen kedaerahan. Calon legislatif yang punya asal-usul atau keterkaitan dengan daerah tertentu cenderung akan didukung oleh pemilih didaerah tersebut. 2. Pendekatan Psikologis Psychological model (model psikologis) lahir dari sebuah kritik terhadap pendekatan sebelumnya. Seorang memiliki beragam identitas seperti agama, ras, dan etnis namun itu terjadi pada tingkat sosial, dalam tingkatan politik pendekatan ini percaya seseorang akan mengidentifikasikan dirinya dengan partai politik tertentu. Kebiasaan seseorang membicarakan hal-hal yang bersifat publik pada lingkungan sosialnya secara langsung akan memotivasi dirinya untuk terlibat dengan hal-hal publik. Situasi ini akan mendorong seseorang untuk mulai mengafiliasikan dirinya dengan partai politik tertentu yang dianggap mempunyai kesamaan pandangan dalam berbagai masalahmasalah publik. Sikap positif ini kemudian akan bertransformasi menjadi identitas politik seseorang (Mujani, dkk, 2011). 3. Pendekatan Pilihan Rasional Dua pendekatan terdahulu menempatkan pemilih pada waktu dan ruang yang kosong. Pemilih ibarat wayang yang tidak mempunyai kehendak bebas kecuali atas keinginan dalang. Namun pendekatan pilihan rasional melihat bahwa pemilih selalu mempunyai kehendak bebas untuk menentukan apa yang paling ia butuhkan. Dalam konteks ini pemilih diyakini mampu melakukan kalkulasi untung dan rugi terhadap pilihan-pilihan politik yang ada baik itu partai politik maupun calon. Menurut Antony Down (dalam Efriza, 2012) inti dari pendekatan ini adalah manusia selalu berusaha untuk dapat memenuhi kebutuhannya secara maksimal dan meminimalkan kerugian sekecil mungkin. Terdapat keyakinan bahwa pemilih menghitung, mempunyai

4 Jurnal Politik Indonesia Vol. 2 No. 1, Juli-September 2017, hal 1-8 kalkulasi untung-rugi dalam menentukan pilihan-pilihan tersebut. Seorang pemilih akan memilih partai atau calon legislatif bila dengan memilih calon itu sang pemilih merasakan hal itu menguntungkan atau memenuhi keinginan pemilih sendiri. Sebaliknya, ia tidak memilih calon tersebut bila dinilai merugikannya. Metode Penelitian Pendekatan kuantitatif digunakan sebagai dasar analisis dalam penelitian ini, serta menggunakan metode survei sebagai instrumen pengumpulan data. Lokasi penelitian ini adalah wilayah Kota Kupang dengan mengambil lokasi penelitian di 12 kelurahan yang ada. Metode penarikan sampel pada penelitian ini adalah Multistage clustersampling dengan total sampel sebanyak 347 responden. Teknik analisis dilakukan secara kuantitatif dengan mengggunkan analisis Chi Square pada program Statistical Package For The Social Sciences. Hasil Penelitian 1. Sentimen Etnis Sebagaimana dibahas dalam landasan teoritis bahwa karakteristik dan latar belakang sosiologis masyarakat ikut mempengaruhi perilaku memilih dalam suatu pemilihan umum. Tentang pengaruh latar belakang sosiologis terhadap perilaku memilih masyarakat etnis Timor, pembahasan dalam bagian ini akan menganalisis faktor sosiologis berupa sentiment etnis. Hal itu ditujukan untuk melihat bagaimana pengaruh faktor sosiologis terhadap keputusan pemilih untuk memilih dalam pemilihan umun 2014 di Kota Kupang. Dari hasil uji Chi Square diatas dapat diketahi bahwa nilai Asymp. Sig. > 0,05 dan Nilai chi square hitung 18.749 lebih kecil dari chi square tabel 31.410 (diambil dari chi square tabel dengan Df 20 dan P = 0,05) maka dapat diambil kesimpulan: - Maka H0 diterima - H1 ditolak = Tidak ada hubungan antara Sentimen etnis dengan preferensi memilih masyarakat Etnis Timor dalam pemilu legislatif tahun 2014 di Kota Kupang. Tabel 2 Hasil Uji Sentimen Etnis x Preferensi Memilih Chi-Square Tests Asymp. Value df Sig. (2- sided) Pearson Chi- 18.749 a 20.538 Square Likelihood Ratio 21.171 20.387 Linear-by-Linear 6.524 1.011 Association a. 21 cells (63.6%) have expected count less than 5. The minimum expected count is.00. Tabel 3. Hasil Pengukuran Koefisien Kontingensi Sentimen Etnis x Preferensi Memilih Symmetric Measures Value Approx. Sig. Contingency.226.538 Coefficient Nominal by Nominal Dengan melihat hasil uji statistik yang dilakukan maka disimpulkan bahwa pendekakan sosiologis dengan variabel sentimen etnis tidak memiliki korelasi dengan preferensi memilih etnis Timor di Kota Kupang. Temuan ini menunjukan bahwa etnis Timor lebih terbuka terhadap etnis-etnis lain yang ada di Kota Kupang. Sentimen etnis tersebut tentu mempunyai sisi positif dan negatifnya. Pada sisi positif sentimen etnis diperlukan untuk tetap melestarikan suatu budaya namun pada sisi yang lain sentimen etnis juga dapat merusak suatu persatuan karena masyarakat terbagi kedalam berbagai etnis yang rentan terhadap gesekan-gesekan horizontal. Identifikasi Partai Faktor psikologis dapat dilihat dari dua konsep. Pertama, political

Ananias: Preferensi Masyarakat Etnis Timor dalam Pemilihan Legislatif Tahun 2014 di Kota Kupang 5 involvement berkaitan dengan keinginan seseorang untuk ikut maupun tidak dalam berbagai masalah-masalah publik. Kedua, party identification yang berkaitan dengan preferensi pemilih, yaitu perasaan suka atau tidak suka seseorang terhadap satu partai politik atau elit tertentu. Dari hasil uji Chi Square diatas dapat diketahi bahwa nilai Asymp. Sig. < 0,05 dan Nilai chi square hitung 109.625 lebih besar dari chi square tabel 31.410 (diambil dari chi square tabel dengan Df 20 dan P = 0,05) maka dapat diambil kesimpulan: - Maka H0 di tolak - H1 diterima = Ada hubungan antara identifikasi partai dengan preferensi memilih masyarakat etnis Timor dalam pemilu legislatif tahun 2014 di Kota Kupang. Tabel 4. Hasil Uji Identifikasi Partai x Preferensi Memilih Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig. (2-sided) 109.625 a 20.000 Pearson Chi- Square Likelihood 119.107 20.000 Ratio Linear-by- 8.194 1.004 Linear Association N of Valid 347 Cases a. 15 cells (45.5%) have expected count less than 5. The minimum expected count is.14. Tabel 5. Hasil Pengukuran Koefisien Kontingensi Identifikasi Partai x Preferensi Memilih Symmetric Measures Value Approx. Sig. Contingency.490.000 Coefficient Nominal by Nominal Dengan melihat hasil uji statistik yang dilakukan, maka dapat ditarik pernyataan bahwa pendekatan psikologis dengan variabel identifikasi partai memiliki korelasi dengan preferensi memilih etnis Timor di Kota Kupang. Identifikasi partai ini menitikberatkan pada proses sosialisasi politik dalam lingkungan sosial yang kemudian didukung oleh pengalaman-pengalaman sosial seseorang. Sehingga etnis Timor dalam kategori ini memilih suatu partai atau calon didasarkan pada kesamaan identitas politik. Pilihan Rasional Inti dari pendekatan ini adalah manusia selalu berusaha untuk dapat memenuhi kebutuhannya secara maksimal dan meminimalkan kerugian sekecil mungkin. Pada dasarnya terdapat keyakinan bahwa pemilih menghitung, mempunyai kalkulasi untung-rugi dalam menentukan pilihan-pilihan tersebut. Seorang pemilih akan memilih partai atau calon legislatif bila dengan memilih calon tersebut, pemilih memperkirakan hal itu dapat menguntungkan atau memenuhi keinginan pemilih sendiri. Sebaliknya, ia tidak memilih calon tersebut bila dinilai merugikannya. Dua variabel yang diyakini mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam pendekatan ini adalah kesesuaian progam dan pemberian uang. 1. Kesesuaian Program Kesesuaian program merupakan salah satu faktor dalam pendekatan pilihan rasional. Dalam faktor ini mengindahkan bahwa pemilih akan senantisa melakukan perhitungan untuk memaksimalkan keuntungan yang dapat diperoleh serta senantiasa menekan ongkos seminimal mungkin. Dari hasil uji Chi Square diatas dapat diketahi bahwa nilai Asymp. Sig. < 0,05 dan Nilai chi square hitung 35.661 lebih besar dari chi square tabel 18.307 (diambil dari chi square tabel dengan Df 10 dan P = 0,05 maka dapat diambil kesimpulan: - H0 ditolak - H1 diterima = Ada hubungan antara Kesesuaian program dengan preferensi memilih masyarakat etnis Timor dalam pemilu legislatif tahun 2014 di Kota Kupang.

6 Jurnal Politik Indonesia Vol. 2 No. 1, Juli-September 2017, hal 1-8 Tabel 6. Hasil Uji Kesesuaian Program x Preferensi Memilih Chi-Square Tests Asymp. Value df Sig. (2- sided) Pearson Chi- Square 35.661 a 10.000 Likelihood Ratio 39.217 10.000 Linear-by-Linear 1.343 1.246 Association a. 7 cells (31.8%) have expected count less than 5. The minimum expected count is.48. Tabel 7. Hasil Pengukuran Koefisien Kontingensi Keseuaian Program x Preferensi Memilih Symmetric Measures Value Approx. Sig. Contingency.305.000 Coefficient Nominal by Nominal Dengan melihat hasil uji statistik yang dilakukan maka dapat penulis simpulkan bahwa pendekatan pilihan rasional dengan variabel kesesuaian program memiliki korelasi dengan preferensi memilih etnis Timor di Kota Kupang. Hal ini menunjukkan bahwa kecenderungan etnis Timor bergantung pada apa yang menjadi program kerja partai politik, pemilih jenis ini cenderung tidak mementingkan perbedaan-perbedaan identitas sosial maupun identitas politik yang ada. Hal utama yang mejadi pertimbangan bagi pemilih jenis ini adalah apa yang dapat dilakukan oleh suatu partai politik untuk menyelesaikan masalahmasalah publik. 2. Pemberian Uang Pemberian uang juga merupakan salah satu faktor dalam pendekatan pilihan rasional. Dalam faktor ini mengandaikan bahwa pemilih akan senantiasa melakukan kalkulasi untuk sedapat mungkin memenuhi seluruh kebutuhannya dengan biaya atau pengorbanan yang sekecil mungkin. Bahkan tidak jarang pemilih memilih partai atau calon apabila calon atau partai tersebut dipandang dapat membantu pemilih memenuhi kepentingan dasarnya yakni kehidupan ekonomi, bukan hanya dengan program yang dijanjikan melaikan menerima imbalan, dalam hal ini berupa uang. Dari hasil uji Chi Square diatas dapat diketahi bahwa nilai Asymp. Sig. > 0,05 dan Nilai chi square hitung 38.205 lebih besar dari chi square tabel 31.410 (diambil dari chi square tabel dengan Df 20 dan P = 0,05) maka dapat diambil kesimpulan: - H0 ditolak - H1 diterima = Ada hubungan antara pemberian uang dengan preferensi memilih masyarakat etnis Timor dalam pemilu legislatif tahun 2014 di Kota Kupang. Tabel 8. Hasil Uji Pemberian Uang x Preferensi Memilih Chi-Square Tests Asymp. Value df Sig. (2- sided) Pearson Chi- Square 38.205 a 20.008 Likelihood Ratio 40.010 20.005 Linear-by-Linear 1.918 1.166 Association a. 19 cells (57.6%) have expected count less than 5. The minimum expected count is.07. Tabel 9. Hasil Pengukuran Koefisien Kontingensi Pemberian Uang x Preferensi Memilih Symmetric Measures Value Approx. Sig. Contingency.315.008 Coefficient Nominal by Nominal Dengan melihat hasil uji statistik yang dilakukan maka dapat penulis simpulkan bahawa pendekatan pilihan rasional dengan variabel pemberian uang memiliki korelasi dengan preferensi memilih etnis Timor di Kota Kupang.

Ananias: Preferensi Masyarakat Etnis Timor dalam Pemilihan Legislatif Tahun 2014 di Kota Kupang 7 Terlepas dari baik atau buruknya respon masyarakat terhadap money politics, bagi pemilih jenis ini tujuan utamanya adalah bagaimana dapat memenuhi kebutuhannya dalam jangka waktu yang relatif singkat. Mereka cenderung tidak melihat identitas sosial dan identitas politik maupun rekam jejek suatu partai atau calon. KESIMPULAN Pertama, temuan di lapangan menunjukkan bahwa pendekatan psikologis dengan variabel identifikasi partai, hal ini muncul dari afeksi positif seseorang terhadap partai poltik mapun calon legislatif yang dianggap memiliki padangan yang sama terhadap berbagai masalah publik. Sebaliknya jika afeksi ini bersifat negatif, seseorang akan cenderung menjadi antipati. Temuan lain juga memperlihatkan bahwa pendekatan pilihan rasional dengan variabel kesesuaian program dan pemberian uang, mempunyai hubungan dengan preferensi memilih masyarakat etnis Timor dalam pemilihan umum legislatif tahun 2014 di Kota Kupang. Hal ini didorong oleh keinginan seseorang untuk dapat memenuhi kebutuhannya terlepas dari baik atau buruknya cara yang diambil. Sedangkan pendekatan sosiologis dengan variabel sentimen etnis tidak memiliki hubungan dengan preferensi memilih masyarakat etnis Timor dalam pemilihan umum legislatif tahun 2014 di Kota Kupang. Kedua, temuan ini membenarkan teori Dieter Roth (dalam Mujani, dkk, 2011) tentang identifikasi partai yang mengemukakan bahwa terdapat masyarakat yang dipengaruhi proses identifikasi partai dalam menentukan pilihan pada pemilu, di mana seseorang tersebut memiliki kecenderungan memilih partai tertentu karena mereka merasa menjadi bagian dari partai tersebut dan merasa harus ikut ambil bagian dalam memenangkan partai tersebut. Selanjutnya temuan ini juga membenarkan teori Anthony Downs (dalam Mujani, dkk, 2011) mengenai teori perilaku pemilih rasional, yang selalu mementingkan kepentingannya sendiri. Hal tersebut ditunjukkan dengan perilaku, yaitu memilih partai karena didasarkan pada program yang menurutnya sesuai dengan harapan pribadi, kemudian selanjutnya berkaitan dengan fenomena sikap masyarakat yang mau menerima pemberian uang menunjukkan bahwa masyarakat ingin mencari keuntungan sebesar-besarnya bagi dirinya pribadi tanpa mempertimbangkan kerugian dari orang yang memberinya uang jika pemberi uang tersebut nantinya tidak terpilih. Daftar Pustaka Bone, Hugh A. Austin Ranney. Politic And Voters. USA: McGraw-Hill, 1976. Efriza. Political explore. Bandung: Alfabeta, 2012. Saiful Mujani, William Liddle, Kuskrido ambardi. Kuasa rakyat : analisis tentang perilaku memilih dalam pemilihan legislatif dan presiden Indonesia pasca-orde baru. Jakarta: Mizan Publika, 2011. Surbakti, Ramlan. Memahami Ilmu Politik. Jakarta: Grasindo, 1999. Daftar Rujukan Agusmawanda. Perilaku memilih masyarakat adat ternate dalam pemilihan legislatif kota ternate tahun 2009. Thesis, Jakarta: Universitas Indonesia, 2011. Aminudin, Suryana. "Perilaku Politik di Indonesia." Jurnal Aspirasi Vol 1., 2011. Apriani, Kadek Dwita. Pengaruh Faktor Identifikasi Partai Politik dan Faktor Kandidat terhadap Perilaku Memilih dalam Pemilukada Tabanan 2010. Thesis, Jakarta: Universitas Indonesia, 2012. Asfar, Muhammad. Pemilu & Perilaku Memilih 1955-2004. Surabaya: Pustaka Eureka, 2006. Asshidiqqie, Jimly. Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara. Jakarta: Konstitusi Press, 2006.

8 Jurnal Politik Indonesia Vol. 2 No. 1, Juli-September 2017, hal 1-8 Buchari, S A. Kebangkitan etnis menuju politik identitas. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2014. Budiardjo, Miriam. Dasar-dasar ilmu politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008.. Partisipasi Politik dan Partai Politik. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1998. Efriza. Political explore. Bandung: Alfabeta, 2012. Gaffar, Afan. Javanese Voters: A Case Study of Election Under a Hegomonic Party System. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1992. Geertz, Clifford. Abangan, santri, dan priayi dalam masyarakat jawa. Jakarta: Pustaka pelajar, 1983. Herman Ibrahim, Faisal Siagian. Kampaye Tanpa Kekerasan Dalam Pemilu. Jakarta: Biro Humas Depdagri, 1999. Hugh A. Bone, Austin Ranney. Politic And Voters. USA: McGraw-Hill, 1976. Kessel, Jhon. Presidential Campaign Politics, Coalition Strategies and Citizen Response. Homewood: Dorsey Press, 1980. Kristiadi, J. Pemilihan Umum dan Perilaku Pemilih di Indonesia. Yogyakarta, 1996. Luitnan, Isak A. Koepang Tempo Doeloe. Depok: RUAS, 2012. Morissan. Metode penelitian survei. Jakarta: Kencana, 2012. Norris, Pippa. Electoral Engeneering: Voting Rules and Political Behavior. New York: Cambridge University Press, 2004. Sahab, Ali. PERILAKU MEMILIH MASYARAKAT DALAM PILKADA BOJONEGORO (studi hubungan antara identifikasipartai, afiliasi ormas dan kesesuaian program kandidat dengan pemilih atas pilihan calon bupati dan wakil bupati). Thesis, Surabaya: Universitas Airlangga, 2009. Saiful Mujani, William Liddle, Kuskrido, Ambardi. Kuasa rakyat : analisis tentang perilaku memilih dalam pemilihan legislatif dan presiden Indonesia pasca-orde baru. Jakarta: Mizan Publika, 2011. Setyaningrum, Arie. "Memetakan Lokasi bagi Politik Identitas dalam Wacana Politik Poskolonial." Jurnal Mandatory Politik Perlawanan Edisi 2, 2005. Singarimbun, Masri. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES, 1989. Sjaf, Sofyan. POLITIK ETNIK Dinamika politik lokal di kendari. Jakarta: Yayasan pustaka obor Indonesia, 2015. Supriadi, Aris. PERILAKU MEMILIH MASYARAKAT PESISIR DALAM KONTEKS PATRONASE (Studi tentang Perilaku Memilih Masyarakat Pesisir di Padukuhan Imorenggo, Desa Karangsewu, Kecamatan Galur, Kabupaten Kulon Progo dalam Pileg 2014). Thesis, Yogyakarta: Universitas Gadjah mada, 2014. Surbakti, Ramlan. Hasil Pemilu 1992 Dalam Prespektif Strukturasi. research report, Surabaya: Universitas Airlangga, 1996.. Memahami Ilmu Politik. Jakarta: Grasindo, 1999. Ubed, Abdilah S. Politik Identitas Etnis : Pergulatan Tanda Tanpa Identitas. Magelang: Indonesiatera, 2002.