PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN RESOURCE BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Yasnimar Sikumbang SMP Negeri 1 Gunungsitoli Idanoi, kota Gunungsitoli Abstract: The objective of this research is to know the use of Resource Based Learning (RBL) learning model to improve the learning result of PAI Students of Al Samsiyah and Al Qomariyah materials in class VII-C SMP Negeri 1 Gunungsitoli Idanoi Lesson Year 2015/2016. The subjects of this study are students of Class VII-C SMP Negeri 1 Gunungsitoli Idanoi academic year 2015/2016 with the number of 20 people. From pengelolahan data obtained the results of the average value obtained by students in the first cycle of 53.5. Of the 20 students, 10 students (50%) have completed the study. Then on the second cycle there was an increase in the average value to 74.5. Of the 20 students, 18 students (90%) have experienced complete learning. Based on the increase of the value starting from the initial test, cycle I and cycle II can be said that by using Resource Base Learning (RBL) media can improve student learning outcomes in Class VII-C SMP Negeri 1 Gunungsitoli Idanoi academic year 2015/2016 on materials Al Samsiyah and Al Qomariyah. Keyword: Resource Based Learning Abstrak: Penelitian bertujuan untuk mengetahui penggunaan model pembelajaran Resource Based Learning (RBL) dapat meningkatkan hasil belajar PAI Siswa Materi Al Samsiyah dan Al Qomariyah kelas VII-C SMP Negeri 1 Gunungsitoli Idanoi Tahun Pelajaran 2015/2016. Subjek penelitian ini adalah siswa Kelas VII-C SMP Negeri 1 Gunungsitoli Idanoi Tahun Pelajaran 2015/2016 dengan jumlah 20 orang. Dari pengelolahan data diperoleh hasil nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada siklus I sebesar 53,5. Dari 20 siswa, 10 orang siswa (50%) telah tuntas dalam belajar. Kemudian pada siklus II terjadi peningkatan nilai rata-rata menjadi 74,5. Dari 20 orang siswa, 18 orang siswa (90%) telah mengalami ketuntasan belajar. Berdasarkan peningkatan nilai mulai dari tes awal, siklus I dan siklus II dapat dikatakan bahwa dengan menggunakan media Resource Base Learning (RBL) dapat meningkatkan hasil belajar PAI siswa di Kelas VII-C SMP Negeri 1 Gunungsitoli Idanoi Tahun Pelajaran 2015/2016 pada materi Al Samsiyah dan Al Qomariyah. Kata kunci: Resource Based Learning 394
Belajar merupakan proses kegiatan untuk mengubah tingkah laku objek belajar, ternyata banyak faktor yang mempengaruhinya. Dari sekian banyak faktor yang mempengaruhi itu, secara garis besar dapat dibagi dalam klasifikasi faktor intern (dari dalam) diri subjek belajar dan faktor ekstern (dari luar) diri subjek belajar. Kehadiran faktor-faktor psikologi dalam belajar akan memberikan andil yang cukup penting. Faktor-faktor psikologi akan senantiasa memberikan landasan dan kemudahan dalam upaya mencapai tujuan belajar secara optimal. Sebaliknya, tanpa kehadiran faktor-faktor psikologi, bisa jadi memperlambat proses belajar, bahkan dapat pula menambah kesulitan dalam mengajar. Keberhasilan pengajaran PAI juga tergantung pada keberhasilan siswa dalam belajar mengajar, sedangkan keberhasilan siswa tidak hanya tergantung pada sarana dan prasarana pendidikan, kurikulum, maupun metode. Akan tetapi guru mempunyai posisi yang sangat strategis dalam meningkatkan prestasi siswa dalam penggunaan strategis pembelajaran yang tepat. Salah satu faktor yang mempengaruhi proses belajar PAI adalah guru. Lemahnya kemampuan siswa menguasai konsep dasar PAI dikarenakan banyak guru mengajar secara konvensional dengan menggunakan metode pembelajaran yang kurang menekankan konsep agama islam itu sendiri itu sendiri. Guru perlu mengubah sikap dan pola pembelajaran yang telah dilakukannya. Karena terbukti bahwa kegiatan belajar yang berlangsung selama ini belum mampu menghasilkan proses pembelajaran yang berkualitas dan menghasilkan siswa berprestasi maksimal. Guru selama ini lebih mengutamakan kegiatan pembelajaran yang berorientasi pada kognitif dan sering meninggalkan peran lain seperti afektif maupun perkembangan psikomotorik siswa. Untuk mengatasi hal tersebut maka model pembelajaran yang diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa mengikuti pelajaran khususnya pelajaran PAI yakni melalui model pembelajaran Resource Basic Learning sehingga peran guru dalam proses belajar mengajar hanya sebagai fasilator dan siswa yang aktif. Salah satu tantangan mendasar dalam pengajaran PAI saat ini adalah mencari strategi pembelajaran yang inovatif yang memungkinkan meningkatnya mutu proses pembelajaran. Hal ini dirasakan mendesak seiring dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknolog tersebut membuka kemungkinan siswa tidak hanya belajar di dalam kelas akan tetapi siswa dapat belajar di luar kelas. Dengan belajar seperti ini siswa akan lebih leluasa menuangkan atau ide-ide yang dibangun berdasarkan informasi dari berbagai sumber, melatih kemampuan siswa untuk dapat memecahkan suatu masalah atau isu-isu yang ada dalam masyarakat, sehingga proses pembelajaran akan menggambarkan kesatuan dan antara kemampuan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan siswa, siswa berinteraksi dengan lingkungan masyarakat, siswa dapat berpikir secara kritis, kreatif dan dapat melakukan aktifitas dalam belajar. Pemikiran bahwa proses belajar mengajar sebaiknya dilakukan dengan memanfaatkan lingkungan 395
sebagai sumber belajar bukanlah merupakan hal yang baru. Siswa belajar langsung dari pengalamannya sendiri, dari pada hanya mengandalkan perolehan informasi dari bukubuku. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan penyajian pengajaran PAI ke dalam suasana belajar yang lebih menggairahkan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan mutu proses pembelajaran PAI itu sendiri demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya. Berdasarkan observasi di lapangan adanya temuan metode mengajar yang digunakan dalam penyampaian materi pembelajaran PAI di SMP masih konvensional atau guru belum mengajak siswa pada saat pembelajaran berlangsung hanya mendengarkan penyelesaian dari guru dan menjawab pertanyaan, sehingga keaktifan siswa secara individu tidak terlihat. Maka dari itu hasil yang diperoleh kurang maksimal dan masih dibawah rata-rata KKM di sekolah yaitu 70,00, dikarenakan sebagian siswa menganggap PAI merupakan mata pelajaran yang membosankan. Kesulitan yang dialami siswa ini disebabkan tidak adanya kesadaran diri dari siswa itu sendiri utuk belajar mandiri, kurangnya pemahaman siswa terhadap konsep materi yang diajarkan, rendahnya motivasi belajar siswa. Selain itu, faktor guru juga memberikan kontribusi yang besar terhadap hasil belajar siswa. Guru perlu mendalami dan memahami bagaimana cara menyampaikan materi ajar dengan menggunakan strategi atau metode pembelajaran yang tepat, efektif dan efesien. Perlu juga dipertimbangkan pencapaian tujuan pembelajaran yang hendak dicapai siswa sebab keberhasilan proses pembelajaran sangat erat kaitannya dengan ketepatan guru dalam memilih startegi atau metode pembelajaran. Strategi atau metode pembelajaran yang tepat akan membawa siswa untuk dapat berpikir secara mandiri, kreatif dan sekaligus adaptif. Dalam RBL guru bukan merupakan sumber belajar satusatunya. Siswa dapat belajar dalam kelas, dalam laboratorium, dalam perpustakaan, dalam ruang sumber belajar yang khusus atau bahkan di luar sekolah, bila ia mempelajari lingkungan berhubungan dengan tugas atau masalah tertentu. Dalam melakukan tugas yang bebas berdasarkan tekhnik pemecahan masalah, penemuan, dan penelitian, bergantung kepada keputusan guru serta kemungkinan yang ada dalam rangkaian kurikulum yang berlaku di sekolah. METODE Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SMP Negeri 1 Gunungsitoli Idanoi Kelas VII-C Tahun Pelajaran 2015/2016. Peneliti ini dilakukan mulai dari tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Maret 2015. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa Kelas VII-C yang berjumlah 20 siswa di SMP Negeri 1 Gunungsitoli Idanoi Tahun Pelajaran 2015/2016. Observasi yang dilakukan adalah pengamatan terhadap seluruh kegiatan pengajaran yang dilakukan dari awal tindakan sampai berakhirnya pelaksanaan tindakan. Observasi yang dimaksud agar mengetahui kesesuaian tindakan dengan rencana yang telah 396
disusun dan untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan tindakan dapat menghasilkan perubahan yang sesuai dengan yang dikehendaki/diinginkan. Sebagai observasinya adalah teman sejawat. HASIL DAN PEMBAHASAN Siklus I Perencanaan Selanjutnya setelah mengetahui kesulitan-kesulitan yang dialami siswa peneliti merancang suatu alternatif pemecahan masalah bagi siswa. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan adalah sebagi berikut: a. Guru mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran dan materi. b. Peneliti membuat lembar observasi, dan mengamati proses pembelajaran. c. Peneliti mempersiapkan materi ajar Al Samsiyah dan Al Qomariyah. d. Peneliti merancang pembagian kelompok menjadi 4 kelompok dari 20 siswa. e. Peneliti menyususun alat evaluasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam akhir pelajaran. Pelaksanaan Peneliti membuka pelajaran dengan mengucapkan salam. Kemudian mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pelajaran. Selanjutnya menyampaikan tujuan pembelajaran, memberikan informasi prosedur model RBL dalam kegiatan pembelajaran. Peneliti menjelaskan materi pokok tentang Al Samsiyah dan Al Qomariyah. Peneliti menjelaskan kepada siswa selama proses RBL. Pada akhir pembelajaran peneliti dan siswa sama-sama menyimpulkan pelajaran. Diakhiri pertemuan siklus I peneliti memberi tes hasil belajar sebagai evaluasi terhadap siswa. Tabel 1. Hasil Nilai Siklus I Hasil Belajar Nilai Jumlah Nilai 1070 Nilai Rata-Rata 53,5 Persentase Ketuntasan 50% Pengamatan Pada tahap pengamatan ini, peneliti meminta bantuan teman sejawat untuk mengamati peneliti selama melangsungkan PBM dengan menerapkan metode demonstrasi. Data observasi maka persentase hasil pengamatan aktivitas siswa pada saat kegiatan belajar mengajar P = 79,55% dan kategori penilaian adalah baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa selama proses belajar mengajar berlangsung 79,55% aktivitas siswa sudah berjalan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. Namun demikian perlu dilakukan beberapa perbaikan pada bagian-bagian yang dianggap masih kurang. Refleksi Berdasarkan hasil pelaksanaan dan observasi yang dilakukan pada siklus I maka peneliti melakukan refleksi terhadap seluruh kegiatan pada siklus I yang hasilnya: 1. Pada siklus I tingkat persentase ketuntasan klasikal siswa masih dianggap rendah sehingga perlu dilakukan perbaikan dengan melaksanakan siklus II. 2. Pada siklus I peneliti belum mencapai indikator yang 397
diinginkan dalam PBM. 3. Pada siklus I siswa yang aktif mengutarakan pendapatnya masih tergolong sedikit. Siklus II Perencanaan Alternatif pemecahan masalah yang dirancang pada siklus II ini adalah sebagai berikut: 1. Menyusun RPP dan menenukan soal-soal katihan yang akan diberikan kepada siswa pada saat pembelajaran berlangsung. 2. Menyiapkan bahan pembelajaran. 3. Peneliti kembali membagi kelompok belajar I kelompok terdiri dari 5 siswa. 4. Peneliti memberi tugas kepada masing-masing kelompok. Pelaksanaan Peneliti kembali melaksanakan pembelajaran dengan model RBL di kelas dengan harapan adanya peningkatan hasil belajar siswa mengenai materi Al Samsiyah dan Al Qomariyah. Tindakan dilaksanakan sesuai dengan pembelajaran yang telah dibuat. Pelaksanaan tindakan pada siklus II hampir sama dengan pelaksanaan pada siklus I. Diakhiri pertemuan siklus II peneliti memberikan tes hasil belajar sebagai evaluasi terhadap siswa. Tabel 2. Hasil Nilai Siklus II Hasil Belajar Nilai Jumlah Nilai 1490 Nilai Rata-Rata 74,5 Persentase Ketuntasan 90% Pengamatan Pada tahap pengamatan siklus II ini masih tetap dengan bantuan guru dan teman untuk mengamati peneliti dalam proses belajar mengajar. Data observasi maka persentase hasil pengamatan aktivitas siswa pada saat kegiatan belajar mengajar P = 90,90% dan kategori penilaian baik sekali. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa selama proses belajar mengajar berlangsung 90,90% aktivitas siswa sudah berjalan dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. Refleksi Berdasarkan hasil pelaksanaan dan observasi siklus II. Maka diperoleh hasil dibawah ini: 1. Persentase ketuntasan klasikal semakin meningkat hingga mencapai 90%. 2. Peneliti sudah menerapkan model RBL dengan baik sesuai dengan tahapan-tahapannya. 3. Aktivitas siswa semakin meningkat, hal ini terlihat dari aktifnya siswa dalam kerja sama siswa dalam kelompok. SIMPULAN Berdasarkan dari pembahasan hasil penelitian maka dapat ditarik beberapa simpulan yaitu: 1. Pada tes awal sebelum diberikan tindakan bahwa nilai rata-rata kelas 48 dan jumlah persentase ketuntasan klasikal hanya 30%. 2. Pada tindakan siklus I dengan penerapan model Resource Basic Learning (RBL) diperoleh nilai rata-rata kelas 53,5 persentase ketuntasan klasikal 50% dan nilai observasi aktivitas siswa 79,55 hal ini menunjukkan adanya peningkatan dari tes awal dari segi rata-rata kelas maupun ketuntasan belajar. 398
3. Pada tindakan siklus II dengan penerapan model Resource Basic Learning (RBL) diperoleh nilai rata-rata kelas 74,5 persentase ketuntasan klasikal mencapai 90% dan nilai observasi siswa meningkat sehingga mencapai 90,90%. 4. Dengan penggunaan model Resource Basic Learning (RBL) dapat meningkatkan hasil belajar PAI siswa materi Al Samsiyah dan Al Qomariyah di Kelas VII-C SMP Negeri 1 Gunungsitoli Idanoi Tahun Pelajaran 2015/2016 DAFTAR PUSTAKA Arikunto. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Aqib, Z. 2009. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru. Bandung: Yuma Widya. Bahri, S. & Zain, A. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Dimyati. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineke Cipta. Gulo, W. 2012. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo Mulyasa, E. 2007. Implementasi Kurikulum. Bandung: Remaja Rosda Karya. Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Sadirman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rieneka Cipta. Sagala, S. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Jakarta: Alfabeta. Sanjaya, W. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group Slameto. 2003. Belajar dan Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta Sudjana, N. 2009. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Rineka Cipta Surtiretna, N. 2006. Mengenal Sistem Pernapasan. Bandung : Kiblat Buku Utama Syah, M. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 399