KATA PENGANTAR. Alhamdulillahirobbil alamiin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

dokumen-dokumen yang mirip
KAJIAN PENAMBAHAN NaCl DAN TEPUNG TAPIOKA PADA PEMBUATAN KAMABOKO IKAN MUJAIR SKRIPSI

EFEKTIFITAS PENAMBAHAN NaHCO 3 PADA PEMBUATAN TORTILLA SUBTITUSI AMPAS TAHU SKRIPSI. Oleh : Eka Bagus Setiawan NPM

PEMBUATAN TEPUNG BENGKUANG DENGAN KAJIAN KONSENTRASI NATRIUM METABISULFIT (Na 2 S 2 O 5 ) DAN LAMA PERENDAMAN SKRIPSI

PENGARUH PROPORSI LABU KUNING : TEPUNG TAPIOKA DAN PENAMBAHAN NATRIUM BIKARBONAT TERHADAP KARAKTERISTIK KERIPIK SIMULASI LABU KUNING SKRIPSI

PEMBUATAN ROTI TAWAR BERSERAT TINGGI DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG BEKATUL DAN PENAMBAHAN GLISEROL MONOSTEARAT SKRIPSI

PEMBUATAN ROTI TAWAR DENGAN PROPORSI TEPUNG BERAS HITAM : TEPUNG TERIGU DAN PENAMBAHAN GLISEROL MONOSTEARAT SKRIPSI

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2) Identifikasi

PENGARUH PROPORSI TALAS : TEPUNG TAPIOKA DAN PENAMBAHAN NaHCO 3 TERHADAP KARAKTERISTIK KERIPIK SIMULASI TALAS SKRIPSI

PEMBUATAN MIE TEPUNG KULIT PISANG KEPOK SKRIPSI

PENGOLAHAN ES KRIM KAYA ANTIOKSIDAN DARI SARI BUAH MERAH ( Pandanus Conoideus Lamk )

PEMBUATAN SAUS KUPANG MERAH (Musculita senhausia) DENGAN PERLAKUAN KONSENTRASI ASAM SITRAT DAN LAMA PERENDAMAN SKRIPSI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBUATAN FRUIT LEATHER SIRSAK-ROSELLA HASIL PENELITIAN

SKRIPSI. Oleh : Roseria Anggiarini Lestari NPM

PEMANFAATAN KEONG SAWAH DALAM PEMBUATAN KECAP SECARA ENZIMATIS (KAJIAN PENAMBAHAN HANCURAN BONGGOL NANAS DAN LAMA FERMENTASI) SKRIPSI

PENGARUH PENAMBAHAN SORBITOL TERHADAP KUALITAS DAN DAYA AWET WINGKO JAGUNG SKRIPSI

PEMBUATAN YOGHURT SUSU KECAMBAH KACANG HIJAU

PEMBUATAN MENTEGA BUAH NAGA (KAJIAN EKSTRAK BUAH NAGA : KONSENTRASI SORBITOL) SKRIPSI. Oleh : IRA HERU PURWANINGSIH NPM :

PEMBUATAN MINUMAN SINBIOTIK DARI UBI JALAR UNGU (Ipomoe batatas varietas Ayamurasaki) MENGGUNAKAN Lactobacillus casei SKRIPSI

PENGARUH PROPORSI TEPUNG TERIGU : PISANG TANDUK KUKUS DAN PENAMBAHAN TELUR TERHADAP KUALITAS CAKE SKRIPSI. Oleh :

PEMBUATAN TAUWA KACANG HIJAU DENGAN PENGGUMPAL GLUCONO DELTA LACTONE (GDL)

PEMBUATAN MIE KERING DENGAN SUBTITUSI TEPUNG DAUN MANGGA (Kajian Penambahan Telur Terhadap Kualitas Mie Kering) SKRIPSI

PEMBUATAN KAMABOKO IKAN MANYUNG (Arius thalassinus) DENGAN KAJIAN PENAMBAHAN TEPUNG TAPIOKA DAN NaCl SKRIPSI

KAJIAN KUALITAS TAHU DARI KACANG TUNGGAK DAN KEDELAI SKRIPSI. Oleh : QOMARIAH HARDIYANTI NPM

PEMANFAATAN KARAGENAN DAN ASAM SITRAT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS TAHU

2.6.4 Analisis Uji Morfologi Menggunakan SEM BAB III METODOLOGI PENELITIAN Alat dan Bahan Penelitian Alat

PEMANFAATAN AMPAS DARI BERBAGAI JENIS KACANG - KACANGAN PADA PEMBUATAN TEMPE GEMBUS SKRIPSI. Disusun Oleh : SISWANTI BINTARATIH NPM.

FORMULASI EMULSIFIER KONSENTRAT PROTEIN BIJI LAMTORO GUNG DAN KUNING TELUR PADA PEMBUATAN ROTI MANIS SKRIPSI. Oleh: TUTIK WINARTI NPM.

PEMANFAATAN UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas varietas Ayamurasaki) DALAM PEMBUATAN ES KRIM SINBIOTIK SKRIPSI

PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai : (1.1) Latar Belakang, (1.2)

PERAN TEPUNG SINGKONG PADA KUALITAS MIE SAYUR SKRIPSI

PEMBUATAN MELLORINE DARI MENGKUDU DAN ROSELLA (Kajian Konsentrasi Na-CMC dan Susu Skim) SKRIPSI. Oleh : Dewi Octaviany

KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA PRODUK MINUMAN INSTAN DAGING KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostina L.) SKRIPSI

PEMBUATAN BAKSO SINTETIS GLUTEN KEDELAI DENGAN PENAMBAHAN MINYAK WIJEN SKRIPSI

STUDI PEMBUATAN GUM XANTHAN DARI AMPAS TAHU. MENGGUNAKAN Xanthomonas campestris (KAJIAN KONSENTRASI KULTUR DAN PENAMBAHAN GULA) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PROSES PRODUKSI INULIN DARI BEBERAPA JENIS UMBI UWI

PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1.1) Latar Belakang, (1.2) Identifikasi

I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian,

PEMANFAATAN TEPUNG UMBI SUWEG (Amorphophallus C) SEBAGAI SUBTITUSI TEPUNG TERIGU DALAM PEMBUATAN COOKIES DENGAN PENAMBAHAN KUNING TELUR SKRIPSI

PEMBUATAN INULIN BUBUK DARI UMBI GEMBILI (Dioscorea esculenta) DENGAN METODE FOAM MAT DRYING SKRIPSI

KUALITAS DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN KECAP LAMTORO GUNG (Leucaena leucocephala) ANGKAK DENGAN KAJIAN PROPORSI KEDELAI LAMTORO GUNG DAN LAMA FERMENTASI

mempengaruhi atribut kualitas dari produk tersebut (Potter, 1986). Selama proses

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

SIFAT FISIK EDIBLE FILM YANG DIBUAT DARI PATI UMBI GARUT DAN MINYAK SAWIT SKRIPSI. Oleh AMALINA NOOR SHABRINA

I. PENDAHULUAN. ketersediaan air, oksigen, dan suhu. Keadaan aerobik pada buah dengan kadar

I. PENDAHULUAN. tahun. Menurut data FAO (2008), pada tahun konsumsi kentang. di Indonesia adalah 1,92 kg/kapita/tahun.

PEMANFAATAN UMBI BENGKUANG (Pachyrrhizus erosus) UNTUK MINUMAN SINBIOTIK SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai macam umbi-umbian dapat dipergunakan sebagai sumber. kalori/karbohidrat, salah satunya adalah singkong. Singkong kaya akan

I. PENDAHULUAN. Kemasan memiliki fungsi utama untuk melindungi produk dari kerusakan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMBUATAN PATTY BURGER IKAN PARI ( Dasyatidae ) (KAJIAN KONSENTRASI ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA DAN LAMA PENGERINGAN) SKRIPSI

KULIAH KE VIII EDIBLE FILM. mampu membuat kemasan edible yang dapat diaplikasikan pada bahan pangan.

DAFTAR LAMPIRAN. No. Judul Halaman. 1. Pelaksanaan dan Hasil Percobaan Pendahuluan a. Ekstraksi pati ganyong... 66

KARAKTERISASI SIFAT-FISIKO KIMIA PATI JAGUNG TERMODIFIKASI DENGAN PROSES ACETILASI SKRIPSI

PEMANFAATAN TEPUNG AMPAS MANGROVE (Sonneratia caseolaris) DALAM PEMBUATAN COOKIES BERSERAT TINGGI SKRIPSI. Oleh : YUDDA ARIEF WIBOWO NPM :

BAB I PENDAHULUAN. jenang terbuat dari tepung ketan, santan, dan gula tetapi kini jenang telah dibuat

PENGARUH KONSUMSI TEPUNG PRA MASAK PISANG TANDUK DAN PISANG RAJA NANGKA PADA SIFAT FISIK DAN KIMIA DIGESTA TIKUS PERCOBAAN SKRIPSI

Oleh : Pramitta Eka Kurniawati NPM

PEMBUATAN ROTI MANIS DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG LABU KUNING DAN PENAMBAHAN GLISEROL MONOSTEARAT SKRIPSI

PEMBUATAN TEMPE PROPORSI BIJI KEDELAI:LAMTORO GUNG (Leucaena leucocephala) DENGAN PENAMBAHAN ANGKAK SKRIPSI. Oleh : FENNY COSTANTIA NPM :

PENDAHULUAN. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar atau Riskesdas (2014), sebanyak 40,6%

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2011

PEMBUATAN KONSENTRAT PROTEIN BIJI LAMTORO GUNG (Leucaena leucocephala) DENGAN KAJIAN KONSENTRASI ENZIM LIMBAH KULIT NENAS DAN LAMA INKUBASI SKRIPSI

PEMANFAATAN KULIT BUAH PEPAYA ( Carica Papaya L )SEBAGAI SUBSTITUSI TEPUNG TERIGU DALAM PEMBUATAN COOKIES DENGAN PENAMBAHAN KUNING TELUR SKRIPSI

PEMBUATAN MIE SUKUN (KAJIAN SUBTITUSI SUKUN KUKUS DAN PENAMBAHAN TELUR) SKRIPSI. Oleh : INDARTY WIJIANTI

KAJIAN PEMBUATAN EDIBEL FILM KOMPOSIT DARI KARAGENAN SEBAGAI PENGEMAS BUMBU MIE INSTANT REBUS

PEMURNIAN SIRUP GLUKOSA MENGGUNAKAN MEMBRAN ULTRAFITRASI DENGAN BERBAGAI TEKANAN DAN WAKTU OPERASI SKRIPSI

PEMBUATAN SOYGHURT KAYA ANTIOKSIDAN dengan SUBSTITUSI EKSTRAK WORTEL (Daucus carrota) SKRIPSI

PENDAHULUAN. peningkatan mutu, penggunaan bahan pembentuk rasa dan warna, serta

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. tidak rata karena mata tunas dan warna daging dari putih hingga kuning

PEMBAHASAN 4.1. Pengaruh Kombinasi Protein Koro Benguk dan Karagenan Terhadap Karakteristik Mekanik (Kuat Tarik dan Pemanjangan)

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

sampel pati diratakan diatas cawan aluminium. Alat moisture balance ditutup dan

PERBANDINGAN KONSENTRASI PATI SUKUN DAN TAPIOKA TERHADAP KARAKTERISTIK EDIBLE FILM SEBAGAI PENGEMAS BUMBU MIE INSTAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Justice dan Bass (2002), penyimpanan benih adalah. agar bisa mempertahankan mutunya. Tujuan dari penyimpanan benih

KARAKTERISTIK YOGHURT SINBIOTIK FILTRAT UWI UNGU (Dioscorea alata) DENGAN TAMBAHAN KULTUR Bifidobacteria breve DAN Lactobacillus casei SKRIPSI

PEMBUATAN TAUCO LAMTORO GUNG (Leucaena leucocephala) ANGKAK DENGAN KAJIAN PROPORSI KEDELAI LAMTORO GUNG DAN LAMA FERMENTASI SKRIPSI

Lampiran 1. Analisis Sifat-sifat Fisik dan Mekanik Edible film. Analisis terhadap sifat-sifat fisik, mekanik dan biologis edible filmini meliputi:

I PENDAHULUAN. (1.5.) Kerangka Pemikiran, (1.6.) Hipotesis Penelitian dan (1.7.) Tempat dan Waktu

4.1. Pengaruh Pra Perlakuan dan Jenis Larutan Ekstraksi terhadap Rendemen Gelatin yang Dihasilkan.

KARAKTERISTIK EDIBLE FILM DARI PATI UBI JALAR DAN GLISEROL

I. PENDAHULUAN. bagi kehidupan manusia sehari-hari. Plastik umumnya berasal dari minyak bumi

PENGARUH PENAMBAHAN PEG-400 DAN LILIN LEBAH TERHADAP KARAKTERISTIK FILM EDIBEL DARI CAMPURAN METILSELULOS- KARBOKSIMETILSELULOSA-SUSU BUNGKIL KEDELAI

SKRIPSI. Oleh: LIEA DWI RAHAYU NPM

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

PENGARUH PROPORSI Na-CMC (Sodium Carboxymethyl Cellulose) DAN TAPIOKA TERHADAP KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA EDIBLE FILM

PEMANFAATAN UMBI GEMBILI (Dioscorea esculenta) DALAM PEMBUATAN ES KRIM SINBIOTIK SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis sayuran sehat

Pengaruh Jenis dan Konsentrasi Larutan Perendam terhadap Rendemen Gelatin

PENGURANGAN KADAR SIANIDA DAN TANNIN DALAM PROSES PEMBUATAN TEPUNG MANGROVE Avicenna marinna

PENGANTAR. Latar Belakang. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk kebutuhan pangan

TINJAUAN PUSTAKA. A. Penggunaan Plastik sebagai Bahan Pengemas Pangan

MEMPEkAJARl KARAKTERISTIK FlSlK EDIBLE FILM

I PENDAHULUAN. masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

4. PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Fisik Mi Kering Non Terigu Cooking Time

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jagung merupakan palawija sumber karbohidrat yang memegang peranan penting kedua setelah beras.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN. kesehatan. Nutrisi dalam black mulberry meliputi protein, karbohidrat serta

Transkripsi:

KATA PENGANTAR Alhamdulillahirobbil alamiin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya selama pelaksanaan skripsi ini dengan judul Pembuatan Edible Film dari Pati Kimpul, hingga terselesaikan pembuatan skripsi ini. Skripsi ini merupakan tugas akhir sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana Teknologi Pangan. Kemudahan dan kelancaran pelaksanaan Skripsi serta penyusunan laporan ini dengan tidak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak, karenanya pada kesempatan ini dengan penuh rasa hormat dan rendah hati, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada : 1. Bapak Ir. Sutiyono, MT. Selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri UPN Veteran Jawa Timur. 2. Ibu Ir. Latifah., MS. Selaku Ketua Progdi Teknologi Pangan UPN Veteran Jawa Timur. 3. Ibu Ir. Sudaryati HP., MP. Selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Ir. Tri Mulyani S., MS. Selaku Dosen Pembimbing II, yang telah meluangkan waktu, pikiran dan tenaga untuk mendukung serta membimbing pelaksanaaan skripsi hingga selesai. 4. Ibu Dra. Jariyah, MP., Ibu Drh. Ratna Y.,MP., serta ibu Rosida STP., MP. Selaku dosen penguji lesan ku. 5. Seluruh Dosen Teknologi Pangan dan Staf Karyawan Fakultas Teknologi Industri UPN Veteran Jawa Timur. i

6. Orang tua, kakak-kakakku dan Onenk KU yang tercinta, Terima kasih atas segala doa, dukungan moril maupun materiil yang dapat memotivasi sehingga dapat terselesaikannya skripsi ini. 7. Teman-teman semua angkatan 2006, yang telah membantu saya dan menemani hingga tersusunnya skripsi ini. 8. Semua pihak yang membantuku yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan demi kesempurnaannya. Penulis mengharapkan kiranya skripsi ini dapat memberikan manfaat di kemudian hari bagi masyarakat dan khususnya bagi teman-teman di UPN Veteran JawaTimur. Surabaya, Oktober 2010 Penyusun ii

DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Daftar Tabel... vi Daftar Gambar... vii Daftar Lampiran... viii BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan Penelitian... 4 C. Manfaat Penelitian... 4 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA... 5 A. Edible Film... 5 1. Komponen Utama Penyusun Edible Film... 7 a. Hidrokoloid... 7 b. Lemak... 8 c. Komposit... 8 2. Komponen Pendukung Edible Film... 8 a. Plasticizer (gliserol)... 8 b. Natrium Carboxymethyl Cellulose (Na-CMC)... 9 3. Tahap Pembuatan Edible Film... 11 B. Kimpul (Xanthosoma sagittifolium (L). Schoot)... 13 1. Komponen Kimia Kimpul... 14 iii

C. Pati... 16 1. Amilosa... 17 2. Amilopektin... 18 D. Proses Pembuatan Pati Kimpul... 19 1. Persiapan... 19 2. Pencucian... 20 3. Pemblenderan... 20 4. Penyaringan... 20 5. Pengendapan dan pemurnian... 20 6. Pemisahan air dan pengeringan... 20 7. Penghancuran dan pengayakan... 21 8. Pengemasan... 21 E. Analisa Keputusan... 23 F. Analisa Finansial... 23 G. Landasan Teori... 27 H. Hipotesa... 29 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN... 30 A. Waktu dan Tempat Penelitian... 30 B. Bahan yang digunakan... 30 C. Peralatan yang digunakan... 30 D. Rancangan Percobaan... 31 E. Peubah yang digunakan... 32 F. Parameter yang diamati... 33 iv

G. Prosedur penelitian... 34 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... 39 A. Hasil Analisa Bahan Baku... 39 B. Hasil Analisa Kimia Edible Film dari Pati Kimpul... 41 1. Kadar Air... 41 2. Transmisi Uap Air... 43 C. Hasil Analisa Fisik Edible Film dari Pati Kimpul... 45 1. Ketebalan film... 45 2. Kuat Tarik (Tensile Strenght)... 47 3. Persen Perpanjangan (Elongasi)... 49 D. Hasil Uji Organoleptik Edible Film... 51 1. Uji Skoring Warna... 51 2. Uji Skoring Tekstur... 52 E. Analisa Keputusan... 54 F. Analisa Finansial... 56 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN... 61 A. Kesimpulan... 61 B. Saran... 61 DAFTAR PUSTAKA... 62 v

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Komposisi Kima Umbi Kimpul per 100 gram berar bahan... 15 Tabel 2. Komposisi dan Nilai Gizi Umbi Sebagai Sumber Karbohidrat (100g bahan)... 15 Tabel 3. Karakteristik Amilosa dan Amilopektin... 17 Tabel 4. Kombinasi perlakuan antara faktor A dan faktor B... 32 Tabel 5. Komposisi kimia pati kimpul dalam (100 gr)... 39 Tabel 6. Pengaruh Perlakuan Terhadap Kadar Air... 41 Tabel 7. Pengaruh Perlakuan Terhadap Transmisi Uap Air... 43 Tabel 8. Pengaruh Perlakuan Terhadap Ketebalan... 45 Tabel 9. Pengaruh Perlakuan Terhadap Kuat Tarik... 47 Tabel 10. Pengaruh Perlakuan Terhadap Elongasi... 49 Tabel 11. Nilai Uji Skoring Warna... 51 Tabel 12. Nilai Uji Skoring Tekstur... 53 Tabel 13. Hasil Analisa Keseluruhan Produk Edible Film... 55 Tabel 14. Hasil Analisa Produk Terbaik... 56 vi

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1. Reaksi Kimia Pembuatan Na-CMC... 9 Gambar 2. Diagram Alir Pembuatan Edible Film... 12 Gambar 3. Anatomi Kimpul... 13 Gambar 4. Umbi Kimpul... 14 Gambar 5. Amilosa... 19 Gambar 6. Amilopektin... 19 Gambar 7. Diagram Alir Pembuatan Pati (Proborini, 2006)... 22 Gambar 8. Diagram Alir Pembuatan Pati Kimpul... 36 Gambar 9. Diagram Alir Pembuatan Edible Film dari Pati Kimpul... 38 Gambar 10. Hubungan Perlakuan Terhadap Kadar Air... 42 Gambar 11. Hubungan Perlakuan Terhadap Tansmisi Uap Air... 44 Gambar 12. Hubungan Perlakuan Terhadap Ketebalan... 46 Gambar 13. Hubungan Perlakuan Terhadap Kuat Tarik... 48 Gambar 14. Hubungan Perlakuan Terhadap Elongasi... 50 Gambar 15. Grafik Break Event Point (BEP)... 95 vii

DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Prosedur Analisa... 66 Lampiran 2. Lembar Kuisioner Uji Organoleptik... 70 Lampiran 3. Kadar Air Edible Film... 71 Lampiran 4. Transmisi Uap Air Edible Film... 73 Lampiran 5. Ketebalan Edible Film... 75 Lampiran 6. Kuat Tarik (Tensile Strenght) Edible Film... 77 Lampiran 7. Persen Perpanjangan (Elongasi) Edible Film... 79 Lampiran 8. Uji Organoleptik Warna... 81 Lampiran 9. Uji Organoleptik Tekstur... 83 Lampiran 10. Analisa Finansial... 85 Lampiran 11. Kebutuhan Bahan dan Biaya... 86 Lampiran 12. Penghitungan Modal Perusahaan... 90 Lampiran 13. Perkiraan Biaya Produksi Perusahaan Tiap Tahun... 92 Lampiran 14. Perhitungan Keuntungan Produksi edible film Pati Kimpul... 93 Lampiran 15. Perhitungan Payback Period dan Break Event Point Produksi edible film Pati Kimpul... 94 Lampiran 16. Grafik Break Event Point (BEP)... 95 Lampiran 17. Perhitungan Laju Pengembalian Modal... 96 Lampiran 18. Laporan Rugi Laba... 97 Lampiran 19. Net Present Value (NPV) dan Gross Benefit... 98 viii

PEMBUATAN EDIBLE FILM DARI PATI KIMPUL Fitriana Febriningrum NPM. 0633010012 INTI SARI Edible film dapat didefinisikan sebagai lapisan tipis yang melapisi makanan dan layak dimakan. Edible film dapat dibuat dari golongan polisakarida yaitu pati. Pati yang digunakan diperoleh dari umbi-umbian dengan cara ekstraksi, salah satunya Kimpul. Kimpul (Xanthosoma sagittifolium Schott) adalah salah satu jenis umbi yang banyak mengandung karbohidrat, sebagian besar berupa pati. Edible film yang berasal dari pati memiliki kelemahan mudah sobek dan kurang elastis, maka perlu dilakukan penambahan Na-CMC dan plasticizer gliserol. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui pengaruh penambahan Na-CMC dan plasticizer gliserol terhadap kualitas edible film yang dihasilkan, 2) untuk mengetahui perlakuan terbaik antara penambahan Na-CMC dan plasticizer gliserol pada pembuatan edible film. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor yaitu Faktor I penambahan Na-CMC 1%,2%,3%, Faktor II penambahan gliserol 10%, 20% dan 30%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan terbaik yaitu pada penambahan Na-CMC 3% dan penambahan gliserol 30%, peningkatan konsentrasi Na-CMC dan gliserol menghasilkan kadar air sebesar 19,621%, laju transmisi uap air 6,910 g/mm²/24 jam, kuat tarik sebesar 8,248 N/mm 2, ketebalan 0,149 mm dan elongasi sebesar 23,693%, tingkat skoring terhadap warna sebesar 5,438 dan tekstur 4,813. Hasil analisa finansial untuk perlakuan terbaik adalah BEP dicapai pada nilai Rp. 51.741.620,16 sebesar 27,76% dan 866,1 unit /tahun. Nilai Payback Periode (PP) 3,4 tahun; nilai NPV Rp. 145.907.536; nilai Gross B/C 1,54 dan nilai IRR 35,62 %.

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kimpul (Xanthosoma sagittifolium Schott) umumnya ditanam di pedesaan sebagai tanaman sela diantara tanaman palawija lain. Kimpul biasanya diolah secara sederhana, seperti dikukus atau direbus atau di variasi menjadi produk gethuk dan kiripik (Marinih, 2005). Harjono (1994) melaporkan bahwa umbi kimpul dapat pula dimanfaatkan sebagai chip dan pati. Kimpul merupakan sumber karbohidrat yang baik. Menurut Bradburry and Holoway (1988), sebagian besar karbohidrat berupa pati sebesar 17 34,5 %. Pengemas edible dapat didefinisikan sebagai lapisan yang melapisi makanan dan layak dimakan, digunakan pada makanan dengan cara pembungkusan. Edible film digunakan untuk memperbaiki kualitas makanan dan memperpanjang masa simpan (Robertson, 1992). Menurut Krochta (1994), keberhasilan dalam pembuatan edible film dapat ditentukan dari karakteristik film yang dihasilkan, yaitu kuat tarik (Tensile Strenght), persen perpanjangan (elongasi), ketebalan (Thickness) dan laju transmisi uap air (Water Vapor Transmission Rate). Komponen utama penyusun edible film dikelompokkan menjadi tiga, yaitu hidrokoloid, lipida dan komposit. Golongan hidokoloid terdiri dari alginat, gum, pektin, pati dan polisakarida lainnya. Hidrokoloid adalah suatu polimer larut dalam air, yang mampu membentuk koloid dan mampu mengentalkan larutan atau mampu membentuk gel dari larutan tersebut (Ali M.,2009). Hidrokoloid yang

2 akan digunakan dalam pembentukan edible film adalah pati. Pati diperoleh dari umbi-umbian dengan cara ekstraksi. Edible film yang berasal dari pati memiliki kelemahan yaitu mudah mengalami hidrasi, mudah mengembang dan mudah sobek, maka perlu dilakukan penambahan plasticizer yang berfungsi untuk meningkatkan elastisitas, mengurangi resiko pecah, sobek dan hancurnya edible film yang terbentuk (Krochta, 1997). Plasticizer yang digunakan dapat diambil dari golongan poliol. Gliserol merupakan salah satu golongan poliol selain sorbitol dan manitol (Tranggono, 1990). Gliserol berfungsi sebagai plasticizer, dimana akan mencegah pengerasan produk makanan yang disebabkan karena kehilangan air. Penambahan gliserol juga diharapakan akan menjaga kelembutan tekstur produk selama penyimpanan (Garwood et al, 1999). Selain plasticizer gliserol dalam pembuatan edible film perlu ditambahkan Natrium Carboxymethyl cellulose (Na-CMC) yang memiliki kemampuan larut dalam air, membentuk film dengan kekuatan tinggi, film yang jernih, tidak berminyak dan memiliki laju transmisi uap air yang rendah (Chandra, 1997). Natrium Carboxymethyl cellulose (Na-CMC) adalah turunan dari selulosa dan sering dipakai dalam industri pangan, atau digunakan dalam bahan makanan untuk mencegah terjadinya retrogradasi. Menurut Nugroho (2009), fungsi Na- CMC adalah mengikat air atau memberi kekentalan pada fase cair sehingga menstabilkan komponen lain. Pembuatan Na-CMC adalah dengan cara mereaksikan NaOH dengan selulosa murni, kemudian ditambahkan Na-kloro asetat. Na-CMC akan terdispersi dalam air, kemudian butir-butir Na-CMC yang

3 bersifat hidrofilik akan menyerap air dan terjadi pembengkakan. Air yang sebelumnya ada di luar granula dan bebas bergerak, tidak dapat bergerak lagi dengan bebas sehingga keadaan larutan lebih mantap dan terjadi peningkatan viskositas dan film memiliki laju kecepatan transmisi uap air yang rendah (Fennema, Karen and Lund, 1996). Menurut Fardiaz, dkk. (1987), ada empat sifat fungsional yang penting dari Na-CMC yaitu untuk pengental, stabilisator, pembentuk gel dan beberapa hal sebagai pengemulsi. Penelitian mengenai pembuatan edible film yang sudah dilakukan adalah pembuatan edible film dari Pati Garut, konsentrasi gliserol 20% dan konsentrasi pati 2% adalah perlakuan terbaik (Proborini, 2006), sedangkan pembuatan edible film dari Pati Ganyong, konsentrasi pati 4% dan konsentrasi gliserol 15% (Ruri, 2007) adalah perlakuan terbaik, dan selanjunya pembuatan edible film dari pati tapioka menggunakan CMC 1% (Harris, 2001) merupakan perlakuan terbaik, dan edible film dari protein jagung pulut dengan penambahan CMC 3% adalah perlakuan yang terbaik (Adiansyah, 2008). Oleh karena itu pada penelitian kali ini, peneliti menggunakan variabel penambahan gliserol dan Na-CMC untuk mendapatkan perlakuan terbaik dalam pembuatan edible film, karena Menurut Mc Hugh and Krochta (1994), Na-CMC dapat memantapkan sistem dispersi yang homogen pada pati, dapat meningkatkan kelenturan dan kemampuan memanjang dengan demikian keretakan edible film dapat dihindari, sedangkan penambahan gliserol pada kondisi tertentu dapat mengubah sifat fisik dan mekanis dari edible film, dapat menghindari sobek dan menghasilkan edible film yang kuat dan lentur. Hal ini disebabkan karena adanya pengurangan ikatan antarmolekul rantai polimer

4 pati, sehingga dihasilkan suatu jaringan yang lebih kompak (Guilbert and Biquet, 1990). B. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengaruh penambahan plasticizer gliserol dan Na-CMC terhadap kualitas edible film yang dihasilkan. 2. Untuk mengetahui perlakuan terbaik pembuatan edible film pada kombinasi perlakuan penambahan plasticizer gliserol dan Na-CMC. C. Manfaat 1. Memanfaatkan umbi kimpul sebagai bahan dasar pembuatan edible film. 2. Meningkatkan nilai ekonomis umbi kimpul.