SIARAN PERS Pusat HUMAS Kementerian Perdagangan Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110 Telp: 021-3860371/Fax: 021-3508711 www.kemendag.go.id Kinerja Ekspor Non-migas Awal 2011: Memberikan Sinyal Positif yang Berlanjut untuk Mencapai Target 2011 Jakarta, 1 Maret 2011 Mengawali tahun 2011, kinerja ekspor non-migas memberikan sinyal yang positif terhadap pencapaian target ekspor non-migas tahun ini. Hal itu tercermin pada nilai ekspor nonmigas Januari 2011 yang mencapai US$ 11,9 miliar, meningkat 29% dibandingkan ekspor bulan yang sama pada 2010. Pertumbuhan ekspor non-migas tersebut jauh di atas target Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (11%-1), bahkan lebih tinggi dari target Kementerian Perdagangan (1-15%). Tahun ini ekspor nonmigas ditargetkan sebesar US$ 139 miliar sampai US$ 146 miliar. Apabila dibandingkan dengan ekspor non-migas Desember lalu, nilai ekspor non-migas Januari 2011 lebih rendah. Pola ekspor bulanan di bulan Januari selama ini selalu lebih rendah dari bulan Desember karena fakta musiman, kata Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu dalam konferensi pers di kantor Kementerian Perdagangan hari ini (2/3). Yang menggembirakan, lanjut Mari Pangestu, nilai ekspor non-migas Januari 2011 itu berada di atas rata-rata nilai ekspor bulanan selama tahun 2010 sebesar US$ 10,8 milliar (Grafik1). Grafik 1. Kinerja Ekspor Non Migas 2011 1
US$ Miliar Surplus Neraca Perdagangan Indonesia Kinerja ekspor non-migas Januari 2011 membuat neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus. Surplus total perdagangan Januari 2011 mencapai US$ 1,9 miliar, terdiri dari surplus non-migas sebesar US$ 2,4 miliar, dan defisit migas sebesar US$ 0,5 miliar. Defisit neraca perdagangan migas di bulan Januari 2011 dipicu oleh meningkatnya harga minyak dunia akibat krisis politik di Mesir dan Timur Tengah yang berimbas pada sebagian negara produsen minyak di Timur Tengah, jelas Menteri Perdagangan. Surplus neraca perdagangan non-migas Januari 2011 meningkat 39% dibandingkan dengan surplus bulan yang sama pada tahun 2010. 3.5 3.0 2.5 2.0 1.5 1.0 0.5 0.0-0.5-1.0 Grafik 2. Neraca Perdagangan Indonesia Neraca Perdagangan Indonesia Migas Non Migas 3.1 2.8 2.4 2.2 2.4 1.9 1.7 1.8 1.8 1.5 1.1 1.1 0.6 0.5 0.1 0.1 0.1-0.1-0.3-0.2-0.2-0.1-0.5-0.5 Jan'10 Peb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Jan'11 Sumber : BPS (diolah Puska Daglu) Peningkatan Ekspor Non-migas Januari 2011 Terjadi di Seluruh Sektor Seperti bulan-bulan sebelumnya, kata Menteri Perdagangan, peningkatan ekspor nonmigas Januari 2011 ini didorong oleh seluruh sektor: pertambangan, industri dan pertanian. Peningkatan tertinggi terjadi pada sektor industri yang Januari 2011 ini mencapai US$ 9,3 miliar atau naik 38,4% dibandingkan nilai ekspor pada Januari 2010. Kenaikan ekspor barang-barang dari sektor industri bisa menjadi salah satu indikator industri di tanah air telah pulih yang ditandai oleh proses hilirisasi yang sekarang sedang digalakkan (Grafik 3). Grafik 3. Perkembangan Ekspor Non-Migas Menurut Sektor Ekspor Non Migas Menurut Sektor (US$ Miliar) Pertumbuhan (%) Pertambangan 2.3 2.2 4.04 Industri 6.7 9.3 38.37 Pertanian Jan'11 Jan'10 6.03 2
Peningkatan ekspor non-migas Januari 2011 didorong oleh kenaikan harga. Hal itu bisa dilihat dari kenaikan ekspor 10 produk utama Indonesia selama Januari 2011 yang pertumbuhan nilai lebih tinggi dibandingkan dengan volume ekspornya. Di antara 10 produk utama yang mengalami kenaikan harga relatif tinggi adalah karet (64,), sawit (34,), dan kopi (16,4%). Kenaikan terjadi akibat tingginya permintaan, dan minimnya suplai karena cuaca buruk di negara-negara produsen (Grafik 4). Dominasi 10 produk utama ekspor non-migas mengalami penurunan, dari sebelumnya 47,6% menjadi 47,5%. Grafik 4. Perkembangan Ekspor Produk Utama TPT Nilai Ekspor (US$ Miliar) 9.26 11.22 Pertumbuhan (%) 8.3 11.8 21.2 ELEKTRONIK 8.68 10.55 5.4 15.3 21.6 SAWIT 10.37 13.47-3.2 29.9 34.2 PRODUK KARET PRODUK HASIL HUTAN 4.91 6.68 8.75 9.37 15.9 15.3 13.6 31.0 64.7 90.8 ALAS KAKI OTOMOTIF KAKAO UDANG 1.49 1.34 0.94 0.85 2.50 1.74 2.57 1.73 2010 2009-1.2 7.1 9.6 10.5 1.0 11.6 12.6 11.2 34.6 35.6 44.1 48.7 Nilai Satuan Volume Nilai KOPI 0.81 0.82-15.1-1.2 16.4 Diversifikasi Pasar Tujuan Ekspor Non-migas Selama Januari 2011 konsentrasi lima negara pasar ekspor non-migas utama (AS, Jepang, RRT, Malaysia dan Singapura) mencapai 46%, sesuai target yang dipatok pemerintah (43%- 4). Konsentrasi lima pasar ekspor ini mengalami penurunan dari periode yang sama tahun 2010 (Grafik 5). Peningkatan pangsa ekspor ke negara selain lima negara pasar utama menunjukkan telah terjadi diversifikasi pasar tujuan ekspor non-migas Indonesia, tegas Mendag. Dibandingkan tahun 2009, konsentrasi lima pasar ekspor tahun 2010 telah mengalami perubahan. Pada 2009, posisi RRT ada di nomor tiga setelah Jepang dan AS. Pada 2010, posisi AS digusur oleh RRT. Pada Januari 2011 ini, AS kembali menjadi jawara. Grafik 5. Diversifikasi Pasar Ekspor Non-Migas Januari 2010 Januari 2011 FILIPINA INGGRIS HONG KONG SPANYOL 1% TAIWAN 3% JERMAN THAILAND 3% BELANDA KORSEL 6% LAINNYA 20% INDIA 5 NEGARA TUJUAN UTAMA 49% AS 11% JEPANG 14% SING RRT 11% MALAY 6% HONG KONG 1% TAIWAN FILIPINA 3% LAINNYA 2 INGGRIS 1% SPANYOL JERMAN THAILAND 4% BELANDA 4% KORSEL 6% 5 NEGARA TUJUAN UTAMA 46% INDIA AS 11% JEPANG 10% SING RRT 10% MALAY 8% Sumber : BPS (diolah Puska Daglu) 3
Perkembangan Impor Tahun 2010 Menandakan Adanya Pergerakan Roda Perekonomian Nasional Impor selama Januari 2011 mencapai US$ 9,6 miliar, turun 8,8% dibandingkan bulan sebelumnya. Namun, jika dibandingkan Januari 2010, nilai impor itu meningkat 26,8%. Peningkatan impor tersebut didorong oleh meningkatnya impor seluruh golongan barang. Grafik 6. Impor Menurut Golongan Penggunaan Impor Menurut Golongan Penggunaan (US$ Miliar) Pertumbuhan (%) Modal 2.1 1.8-16.0 15.4 Bahan Baku/Penolong 7.0 9.4-2.4 33.7 Konsumsi 0.6 1.0 Jan'2011 Jan'2010 3.6 64.8 Struktur impor Januari 2011 didominasi bahan baku/penolong yang mencapai US$ 9,4 miliar. Proporsi impor bahan baku/penolong meningkat dari 74,3% pada Januari 2010 menjadi 75,1% pada Januari 2011 (Grafik 7). Peningkatan itu merupakan respons terhadap realisasi investasi. Pada awalnya, kata Menteri Perdagangan, peningkatan investasi berpengaruh kepada kenaikan impor barang modal dan bahan baku. Akan tetapi di kemudian hari impor tersebut akan meningkatkan ekspor sektor industri. Ini menandakan roda perekonomian nasional bergerak pada rel yang benar. Grafik 7. Pertumbuhan dan Pangsa Impor Non-migas Konsumsi 6.6% Konsumsi 8. Modal 19. Modal 16. Bahan Baku/ Penolong 74.3% Bahan Baku/ Penolong 75.1% Jan' 2010 Jan'2011 4
Total Jumlah SKA US$ juta % Pemanfaatan Preferensi Tarif FTA di Negara Tujuan Ekspor Perkembangan lain yang menggembirakan, kata Menteri Perdagangan, kini semakin banyak produk ekspor Indonesia yang memanfaatkan keringanan bea masuk di negara-negara tujuan (Grafik 8). Dari tabulasi seluruh kantor yang menerbitkan Surat Keterangan Asal (SKA) ekspor Indonesia ke mancanegara diperoleh informasi semakin banyak ekspor Indonesia yang memanfaatkan fasilitas keringanan bea masuk. Fasilitas itu merupakan bagian dari fasilitasi FTA (Free Trade Agreement) atau EPA (Economic Partnership Agreement). Pemanfaatan keringanan bea masuk itu diharapkan akan semakin meningkatkan daya saing produk ekspor kita di negara-negara tujuan, jelas Mari Pangestu. Grafik 8. Peningkatan Realisasi Pemanfaatan SKA ke Mitra FTA/EPA Pangsa Nilai SKA terhadap Ekspor Non Migas TOTAL AFTA AKFTA ACFTA IJEPA AIFTA 63.1 58.1 59.3 40.5 28.1 44.6 42.3 35.2 32.3 23.2 20.7 4.6 2007 2008 2009 2010 Januari 2011 Catatan: Jumlah SKA dalam rangka AIFTA sebanyak 1751, dengan nilai US$ 729 juta 250,000 Total Jumlah SKA berdasarkan Tipe Preferensi FTA 25,000 Nilai SKA berdasarkan Tipe Preferensi FTA 200,000 20,000 150,000 15,000 100,000 10,000 50,000 5,000-2007 2008 2009 2010 Januari 2011 Total 26,085 139,864 187,884 205,775 19,078 AFTA 2,332 11,604 16,606 103,334 8,684 AKFTA 4,262 22,937 27,210 28,622 2,885-2007 2008 2009 2010 Januari 2011 Total 1,907 15,884 13,106 19,867 2818 AFTA 1,360 9,434 6,417 8,710 917 AKFTA 343 2,942 1,603 2,776 393 ACFTA 19,491 89,095 97,793 24,235 2,289 ACFTA 204 1,804 2,607 5,287 515 IJEPA - 16,228 46,275 48,571 4,482 IJEPA 0 1,705 2,479 2,642 717 AIFTA - - - 1,013 738 AIFTA 0-0.0 452 276 Sumber: Kemendag, Januari 2011 Dibandingkan bulan sebelumnya, pemanfaatan SKA preferensi dalam kerangka AFTA selama Januari 2011 mengalami peningkatan. Produk yang diekspor ke ASEAN yang memanfaatkan SKA preferensi AFTA didominasi oleh komoditi minyak nabati dan hewani, tembaga, dan bahan bakar mineral, yang selama Januari 2011 pemanfaatannya melebihi rata-rata bulanan 2010. Sementara itu, produk yang diekspor ke RRT yang memanfaatkan SKA Form E didominasi komoditi bahan bakar mineral, minyak nabati dan hewani, dan kimia organik serta karet yang selama Januari 2011 pemanfaatannya melebihi rata-rata bulanan 2010. Sedangkan untuk negara tujuan Jepang, produk yang memanfaatkan SKA Form IJEPA adalah kayu olahan, bahan bakar minyak mineral, TPT dan barang plastik juga pemanfaatannya melebihi rata-rata bulanan 2010. Pemanfaatan SKA preferensi Form AIFTA Januari 2011 juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Produk yang memanfaatkan SKA terakhir ini didominasi oleh komoditi lemak dan minyak hewani, bahan bakar minyak mineral, dan pulp. Perkembangan Ekspor ke RRT Mengonfirmasi Manfaat AC-FTA Ekspor non-migas ke RRT selama Januari 2011 mencapai US$ 1,15 miliar atau naik 14% dibandingkan bulan yang sama pada 2010. Perkembangan ini mengkonfirmasi manfaat AC- FTA (ASEAN-China Free Trade Area) bagi ekspor non-migas kita, tegas Menteri Perdagangan. Selama ini ekspor produk industri tetap mendominasi ekspor non-migas Indonesia ke RRT. 5
US$ Miliar US$ Miliar Selama tahun 2010 nilai ekspor produk industri Indonesia ke RRT mencapai US$ 8 miliar atau naik 34,1% dibandingkan periode yang sama pada 2009. Yang juga menggembirakan, neraca perdagangan Indonesia-RRT pada Desember 2010 mencatat surplus US$ 0,1 miliar. Surplus semacam ini terjadi sejak Nopember lalu, imbuh Mendag. Sedangkan impor non-migas ke RRT bulan Januari 2011 mencapai US$ 1,82 miliar. Defisit neraca perdagangan non-migas Indonesia dengan RRT selama bulan Januari 2011 mencapai US$ 0,66 miliar, meningkat sebesar US$ 0,26 miliar dibandingkan dengan Januari 2010. Grafik 9. Neraca Perdagangan Non Migas Indonesia-RRT Ekspor Impor Neraca Ekspor Impor Neraca 25.0 2.00 1.82 20.0 15.0 10.0 5.0 0.0-5.0-10.0 14.9 13.5 19.7 14.1 8.0 3.4 4.6 5.5 8.9 5.5 6.7 7.8 3.4 4.0 0.1-0.6 0.0-1.3-4.6-5.6-7.2 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 1.50 1.00 0.50 - (0.50) (1.00) 1.41 1.15 1.01 (0) (0.66) Jan 2010 Jan 2011 Sumber : BPS (Diolah Puska Daglu) --selesai-- Informasi lebih lanjut hubungi: Kepala Pusat Humas Kementerian Perdagangan Telp/Fax: 021-3860371/021-3508711 Email: pusathumas@kemendag.go.id Kasan Muhri Kepala Pusat Kebijakan Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Telp/Fax : 23528683/23528693 Email : kapusdaglu@kemendag.go.id 6