PENDAHULUAN. masyarakat. Permintaan daging broiler saat ini banyak diminati oleh masyarakat

dokumen-dokumen yang mirip
HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Kadar Protein Hati Broiler

tumbuhan (nabati). Ayam broiler merupakan salah satu produk pangan sumber

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Perlakuan terhadap Volume Usus Besar Pasca Transportasi

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Berat Basah. Tabel 7. Pengaruh Perlakuan terhadap Berat Basah Usus Besar

PENDAHULUAN. Salah satu sumber protein hewani yang memiliki nilai gizi tinggi adalah

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. perunggasan merupakan salah satu penyumbang sumber pangan hewani yang

PENDAHULUAN. jualnya stabil dan relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ayam broiler, tidak

I. PENDAHULUAN. hasil produksi pengembangan ayam broiler akan semakin tinggi.

PENDAHULUAN. absorpsi produk pencernaan. Sepanjang permukaan lumen usus halus terdapat

PENDAHULUAN. Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Itik ini

I PENDAHULUAN. Ternak itik mulai diminati oleh masyarakat terutama di Indonesia. Karena,

PENDAHULUAN. sebagai penghasil telur dan daging sehingga banyak dibudidayakan oleh

PENDAHULUAN. Sapi perah merupakan sumber penghasil susu terbanyak dibandingkan

I PENDAHULUAN. nutrisi suatu bahan pakan, meningkatkan kecernaan karena ternak mempunyai

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. bangsa-bangsa ayam yang memiliki produktifitas tinggi terutama dalam

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. banyak diminati di kalangan masyarakat, hal ini disebabkan rasa

I. PENDAHULUAN. atau ayam yang kemampuan produksi telurnya tinggi. Karakteristik ayam petelur

I. PENDAHULUAN. Kolesterol adalah salah satu komponen lemak yang dibutuhkan oleh tubuh dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini pengembangan di bidang peternakan dihadapkan pada masalah kebutuhan

I. PENDAHULUAN. sangat cepat dibandingkan dengan pertumbuhan unggas lainnnya. Ayam broiler

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh rata-rata jumlah

TINJAUAN PUSTAKA Probiotik

I. PENDAHULUAN. Peternakan broiler merupakan salah satu sektor usaha peternakan yang

I. PENDAHULUAN. dan perkembangan pengetahuan masyarakat tentang gizi. Tingkat konsumsi

PENDAHULUAN. puyuh (Cortunix cortunix japonica). Produk yang berasal dari puyuh bermanfaat

I. PENDAHULUAN. hewan adalah bakteri. Mikroorganisme tersebut memiliki peranan yang positif

I. PENDAHULUAN ,8 ton (49,97%) dari total produksi daging (Direktorat Jenderal Peternakan,

PENDAHULUAN. Latar Belakang. pendapatan perkapita masyarakat, kebutuhan bahan makanan semakin

PENDAHULUAN. dibandingkan dengan unggas-unggas lainnya seperti ayam. Fakultas Peternakan

I. PENDAHULUAN. Mikroorganisme merupakan bagian dari kekayaan dan keragaman hayati

HASIL DAN PEMBAHASAN. mengandung dan tanpa kitosan iradiasi disajikan pada Tabel 4.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lingkungan sekitarnya, sehingga lebih tahan terhadap penyakit dan cuaca. dibandingkan dengan ayam ras (Sarwono, 1991).

PENDAHULUAN. sebagian hidupnya dilakukan ditempat berair. Hal ini ditunjukkan dari struktur fisik

PENDAHULUAN. meningkatnya tekanan osmotik serta stres panas. Itik akan mengalami kesulitan

PENDAHULUAN. suatu usaha peternakan Domba Priangan sehingga penyebaran dari suatu daerah

KAJIAN KEPUSTAKAAN. hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memliki daya produktivitas tinggi,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Suprijatna, 2006). Karakteristik ayam broiler yang baik adalah ayam aktif, lincah,

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dari tahun ke tahun. Hasil

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENDAHULUAN. Tingkat keperluan terhadap hasil produksi dan permintaan masyarakat berupa daging

I. PENDAHULUAN. Ayam pedaging merupakan salah satu ternak penghasil daging yang. Ayam pedaging merupakan ternak yang paling ekonomis bila

PENDAHULUAN. melakukan aktivitas pada suhu lingkungan yang berbeda. Kondisi minim air dapat menyebabkan itik mengalami stress berat dan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Peubah* Konsumsi Ekstrak Daun Konsumsi Saponin

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Itik Cihateup merupakan salah satu unggas air, yaitu jenis unggas yang

I PENDAHULUAN. banyak peternakan yang mengembangkan budidaya puyuh dalam pemenuhan produksi

KAJIAN KEPUSTAKAAN. memproduksi daging. Karakteristik ayam broiler yaitu bersifat tenang, bentuk

I. PENDAHULUAN. pengetahuan masyarakat tentang gizi yang meningkat. Penduduk Indonesia

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. pesat. Perkembangan tersebut diiringi pula dengan semakin meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. tawar yang cukup digemari masyarakat Indonesia. Ikan ini memiliki nilai

BAB I PENDAHULUAN. unggul. Telur itik Mojosari banyak digemari konsumen. Walaupun bentuk badan itik

PENDAHULUAN. terhadap lingkungan tinggi, dan bersifat prolifik. Populasi domba di Indonesia pada

I. PENDAHULUAN. Bakteri merupakan mikroorganisme yang hidup di air, udara, tanah dan. makhluk hidup. Umumnya bakteri hidup secara berkoloni dan hidup

I. PENDAHULUAN. cukup sempurna karena mengandung zat zat gizi yang lengkap dan mudah

BAB I PENDAHULUAN. pengolahan susu dengan bantuan mikroba untuk menghasilkan berbagai produk

I. PENDAHULUAN. ayam broiler. Ayam broiler merupakan jenis unggas yang berkarakteristik diantara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. makhluk hidup. Bakteri juga banyak terdapat pada saluran pencernaan ternak

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ayam tipe petelur yang jantan dikenal dengan sebutan ayam jantan tipe medium,

I. PENDAHULUAN. Peternakan dan Kesehatan Hewan (2012) menunjukkan bahwa konsumsi telur burung

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Usaha peternakan ayam saat ini cukup berkembang pesat. Peredaran daging ayam cukup besar di pasaran sehingga menyebabkan

tepat untuk mengganti pakan alami dengan pakan buatan setelah larva berumur 15 hari. Penggunaan pakan alami yang terlalu lama dalam usaha pembenihan

I. PENDAHULUAN. yaitu berkisar jam pada suhu ruang 27 C. Salah satu alternatif untuk

I PENDAHULUAN. Itik mempunyai potensi untuk dikembangkan karena memiliki banyak

I. PENDAHULUAN. Produk yang dihasilkan oleh itik yang bernilai ekonomis antara lain: telur, daging,

I. PENDAHULUAN. Secara umum, ternak dikenal sebagai penghasil bahan pangan sumber protein

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1. PENDAHULUAN Latar Belakang. Peningkatan cekaman panas yang biasanya diikuti dengan turunnya produksi

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN. dalam setiap perlakuan dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Rata-rata Kadar Kolesterol Daging pada Ayam Broiler Ulangan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan perkembangan ayam broiler sangat dipengaruhi oleh

I. PENDAHULUAN. ekonomi, perubahan pola hidup, peningkatan kesadaran gizi, dan perbaikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Isa Brown, Hysex Brown dan Hyline Lohmann (Rahayu dkk., 2011). Ayam

KOMPOSISI PAKAN DAN TUBUH HEWAN

BAB I PENDAHULUAN. Ayam pedaging atau yang sering disebut sebagai ayam broiler (ayam

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan susu segar sebagai bahan dasarnya, karena total padatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. protektif bagi sistem pencernaan, probiotik juga diketahui memiliki banyak

HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. banyak telur dan merupakan produk akhir ayam ras. Sifat-sifat yang

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang diamati dalam penelitian ini adalah ayam broiler strain cobb

PENDAHULUAN. Latar Belakang. manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhan protein hewani dapat

I. PENDAHULUAN. sekitar 60% biaya produksi berasal dari pakan. Salah satu upaya untuk menekan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Itik bali merupakan itik lokal Indonesia yang juga sering disebut itik penguin, karena

I. PENDAHULUAN. masyarakat di pedesaan. Ternak itik sangat potensial untuk memproduksi telur

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan waktu, pertambahan jumlah penduduk,

I. PENDAHULUAN. luas. Salah satu faktor yang mempengaruhi produksi ayam broiler adalah pakan

I PENDAHULUAN. optimal salah satunya itik. Itik sebagai hewan homoeotherm, itik memerlukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Kombinasi Pemberian Starbio dan EM-4 Melalui Pakan dan Air Minum terhadap Performan Itik Lokal Umur 1-6 Minggu

I. PENDAHULUAN. pemecahan masalah biaya tinggi pada industri peternakan. Kelayakan limbah pertanian

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Kecernaan Bahan Kering

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Bakteri biasanya dikategorikan ke dalam dua kelompok. Bakteri yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam broiler termasuk ke dalam ordo Galliformes,familyPhasianidae dan

KAJIAN KEPUSTAKAAN. tersebut menunjukan bahwa ayam lokal mempunyai potensi yang baik untuk

BAB I PENDAHULUAN. tercatat sebesar 237 juta jiwa dan diperkirakan bertambah 2 kali lipat jumlahnya. ayam sebagai salah satu sumber protein hewani.

Transkripsi:

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Broiler merupakan unggas penghasil daging sebagai sumber protein hewani yang memegang peranan cukup penting dalam pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat. Permintaan daging broiler saat ini banyak diminati oleh masyarakat karena selain memiliki kualitas daging yang baik, memiliki harga jual yang lebih ekonomis dibandingkan dengan jenis daging lainnya. Hal tersebut menjadi peluang bagi peternak broiler untuk berkontribusi dalam memenuhi permintaan pasar. Pertumbuhan broiler saat ini tergolong sangat cepat dan produktivitas daging yang optimal merupakan tujuan utama dalam pemeliharaan. Produk yang dihasilkan akan dijual oleh peternak untuk memenuhi kebutuhan pasar, sehingga menjadikan kegiatan transportasi suatu kegiatan yang harus ada untuk mendapatkan daging yang dibutuhkan oleh konsumen, maka diperlukan waktu yang cukup lama untuk menempuh perjalanan jauh saat transportasi ternak. Transportasi merupakan kegiatan memindahkan ternak dari satu tempat ke tempat lain, sehingga merupakan hal asing bagi ternak dan dapat menimbulkan efek negatif pada ternak. Adanya perubahan kondisi lingkungan selama transportasi, jarak tempuh yang sangat jauh dari peternakan ke lokasi yang dituju, kondisi perjalanan yang ekstrim, getaran dan kebisingan selama transportasi, adanya pembatasan gerak dan waktu dilakukan transportasi dapat meyebabkan stres pada ayam. Kondisi akan diperparah oleh ketiadaan air minum dan pakan selama transportasi, sehingga masalah utama yang dipengaruhi oleh stres transportasi pada broiler yaitu terjadi penurunan performa seperti bobot badan hingga terjadi

kematian. Hal ini dikarenakan terjadinya perubahan fisiologis dan biokimiawi pada tubuh ayam akibat mengeluarkan energi yang berlebih saat ayam mengalami cekaman untuk melakukan proses homeostasis. Hati merupakan salah satu organ penting bagi perkembangan aktivitas metabolisme tubuh. Ketika ternak mengalami cekaman, metabolisme akan terganggu sehingga ternak akan merombak cadangan energi berupa glikogen yang disimpan di dalam hati dan otot. Ketika glikogen hati dan otot telah habis dirombak, ternak akan melakukan proses glukoneogenesis, yaitu pembentukan energi dari komponen non kabohidrat seperti protein dan lemak untuk proses homeostasis. Hal ini akan berdampak terhadap penurunan kadar protein dan lemak hati yang digunakan sebagai energi untuk mempertahankan kondisi tubuh agar tetap stabil. Pemberian probiotik merupakan salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi stres pada ternak akibat transportasi. Probiotik adalah mikrobia hidup yang digunakan sebagai feed additive dan memiliki pengaruh menguntungkan bagi kesehatan melalui peningkatan keseimbangan mikrobia dalam saluran pencernaan. Mekanisme probiotik dalam saluran pencernaan adalah menetralisir racun, menekan populasi bakteri terutama yang tidak dikehendaki (patogen) sebagai antibakteri, dan meningkatkan kekebalan tubuh ternak. Pemberian probiotik selama pemeliharaan akan membuat ternak memiliki pertahanan tubuh yang lebih ekstra, karena penyerapan nutrien dari pakan lebih optimal sehingga ketika mengalami stres transportasi ternak hanya melakukan proses glikolisis, tidak sampai melakukan proses glukoneogenesis, sehingga kadar protein hati tidak mengalami penurunan. Beberapa mikrobia dalam probiotik dapat memproduksi senyawa yang dapat menghambat sintesis lemak, memobilisasi atau mereduksinya sehingga dapat menurunkan kadar lemak dalam hati.

Probiotik yang biasa digunakan yaitu dari jenis bakteri dan yeast, namun sampai saat ini jarang dilaporkan pemberian probiotik sebagai antisipasi stres transportasi broiler. Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis tertarik untuk mengambil sampel hati dari hasil penelitian Balia, dkk. (2017) dengan judul Pemanfaatan Biodiversitas Mikroorganisme dalam Produksi Pangan, Biopakan dan by Product, sehingga tertarik untuk melakukan penelitian berjudul Kadar Protein dan Lemak Hati Broiler Pasca Transportasi yang Diberi Probiotik Selama Pemeliharaan. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, masalah yang perlu mendapatkan pemecahannya yaitu : 1) Adakah pengaruh pemberian probiotik selama pemeliharaan terhadap peningkatan kadar protein dan penurunan kadar lemak hati broiler pasca transportasi. 2) Kombinasi starter probiotik manakah yang dapat memberikan pengaruh optimal terhadap kadar protein dan lemak hati broiler pasca transportasi. 1.3 Tujuan Penelitian 1) Mengetahui pengaruh pemberian probiotik selama pemeliharaan terhadap peningkatan kadar protein dan penurunan kadar lemak hati broiler pasca transportasi. 2) Mengetahui kombinasi starter probiotik yang memberikan pengaruh optimal terhadap kadar protein dan lemak hati broiler pasca transportasi.

1.4 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah dan menambah wawasan ilmu pengetahuan mengenai pemberian probiotik terhadap broiler sebagai feed additive. Selain itu diharapkan juga dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan mengenai kadar protein dan lemak hati broiler yang diberi probiotik selama pemeliharaan sebagai antisipasi stres transportasi. Penelitian ini dapat dijadikan pula sebagai salah satu alternatif dalam manajemen pemeliharaan pada broiler sehingga dapat menghasilkan daging ayam dengan kualitas baik. 1.5 Kerangka Pemikiran Broiler termasuk ke dalam kelompok ayam ras tipe pedaging. Daging broiler banyak diminati oleh masyarakat karena harganya yang relatif murah dibandingkan jenis daging lainnya. Konsumsi rata-rata daging broiler di Indonesia yaitu 3,9733 kg per kapita per tahun, produksi daging ayam di Indonesia mencapai 1.627.110 ton dengan total populasi 1.497.625.658 ekor (Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, 2015). Peternakan broiler biasanya berlokasi jauh dari perkotaan, oleh karena itu untuk memenuhi permintaan konsumen perlu dilakukan transportasi. Transportasi merupakan kegiatan yang asing bagi ternak sehingga akan memberikan efek negatif pada ternak seperti ternak menjadi stres. Kondisi stres akibat transportasi menjadi masalah utama dalam industri peternakan, khususnya ayam broiler. Stres merupakan respon fisiologi, biokimia, dan tingkah laku ternak terhadap variasi lingkungan seperti suhu lingkungan terlalu panas atau dingin, ruang gerak yang terbatas, adanya suara asing, jarak dan waktu transportasi serta kondisi macet diperjalanan dapat terjadi. Ditambah tidak adanya air minum dan pakan ketika

transportasi dapat membuat kondisi semakin parah. Dampak yang ditimbulkan ketika ternak mengalami stres transportasi diantaranya terjadi penurunan bobot badan, bahkan sampai terjadi kematian. Persentase ternak yang mengalami Death on Arrival sebelum pemotongan berkisar antara 0,55 0,57% (Nijdam dkk., 2004). Hati merupakan salah satu organ penting bagi perkembangan aktivitas metabolisme ternak. Metabolisme protein, lipida dan karbohidrat banyak berlangsung di jaringan hati. Metabolisme ini selain penyediaan energi untuk hidup pokok juga untuk perkembangan jaringan hati dan jaringan-jaringan lainnya. Hati memiliki berat normal berkisar antara 2-5% dari bobot badan (Hatta, 2005). Kondisi stres akibat transportasi dapat menjadi masalah tersendiri dalam proses pengaturan panas tubuhnya. Pengaturan panas tubuh melibatkan seluruh organ tubuh baik jantung, ginjal, hati, kulit dan otot serta sistem pertahanan tubuh. Dampak yang ditimbulkan ketika ternak mengalami stres yaitu terjadi peningkatan kandungan glukosa darah, tekanan darah, detak jantung, kontraksi otot dan percepatan respirasi. Peningkatan cekaman pada unggas menyebabkan perubahan profil hasil metabolit (Yalcin dkk., 2009). Aktivitas organ hati yang mengalami cekaman transportasi akan meningkat terkait fungsinya sebagai organ sentral yang merupakan pusat metabolisme tubuh. Kebutuhan energi yang tinggi dalam proses pengaturan panas akibat cekaman menyebabkan pengaktifan jalur katabolisme yaitu glikolisis dan glukoneogenesis. Tidak adanya asupan energi selama proses transportasi menyebabkan terjadinya perombakan cadangan energi berupa glikogen di dalam hati. Ketika cadangan energi habis maka selanjutnya ternak akan merombak cadangan glikogen di dalam otot. Perombakan glikogen otot menjadi glukosa digunakan sebagai energi baru untuk proses homeostasis tubuh (Mushawwir, 2014).

Meningkatnya peristiwa glukoneogenesis di hati, maka pembentukan glukosa dalam tubuh dibentuk melalui komponen non karbohidrat yaitu sebagian besar berasal dari katabolisme protein dan lemak. Peningkatan glukoneogenesis dalam kondisi stres menyebabkan protein hati dan deposit trigliserida serta lipid lain (seperti kolesterol) banyak digunakan untuk prekursor energi (Zukifli dkk., 2007). Penurunan protein dan lemak serta kolesterol hati unggas ketika stres juga telah dilaporkan Yalcin, dkk. (2009) dan O Brien, dkk. (2010). Fluktuasi metabolisme ini menunjukkan bahwa dalam keadaan stres menyebabkan pengaktifan jalur katabolisme untuk memenuhi kebutuhan energi yang menyebabkan kadar metabolit lipid dan protein yang beredar di pembuluh darah dan jaringan mengalami penurunan. Penurunan ini berdampak negatif bagi produktivitas ternak, karena peningkatan katabolisme menyebabkan penurunan anabolisme untuk pertumbuhan jaringan (otot) dan produksi. Upaya yang dilakukan untuk antisipasi stres transportasi dapat diatasi dengan pemberian probiotik selama masa pemeliharaan. Probiotik merupakan feed additive berupa mikroorganisme hidup, baik bakteri maupun yeast yang diberikan melalui campuran ransum atau air minum. Dosis probiotik dalam pakan atau air minum yang diberikan sebanyak 0,1-0,15% (Rowghani dkk., 2007). Tujuan pemberian probiotik diharapkan dapat membantu memelihara keseimbangan mikroflora dalam saluran pencernaan, dimana populasi mikroba menguntungkan akan meningkat dan menekan pertumbuhan mikroba yang merugikan sehingga mempermudah penyerapan nutrien dan menjaga kestabilan metabolisme yang sangat dibutuhkan ternak terutama saat ternak mengalami stres transportasi. Bakteri yang telah banyak digunakan sebagai probiotik yaitu bakteri asam laktat (BAL). Penambahan BAL berperan sebagai pencegah berkembangnya

bakteri patogen sehingga bakteri menguntungkan dalam saluran pencernaan dapat berkembang dengan baik dan merangsang aktivitas sistem kekebalan tubuh. Lactobacillus acidophilus merupakan probiotik yang mempunyai kemampuan merombak karbohidrat sederhana menjadi asam laktat. Seiring dengan meningkatnya asam laktat, ph lingkungan menjadi rendah dan menyebabkan mikroba lain tidak tumbuh. Bakteri ini mampu merangsang pembentukan antibodi yang mencegah kelebihan pertumbuhan bakteri patogen (Snydman, 2008). Lactobacillus plantarum merupakan probiotik yang dapat menghambat kontaminasi dari mikrooganisme patogen karena kemampuannya untuk menghasilkan asam laktat dan menurunkan ph substrat (Suriawiria, 1986). Pemberian Lactobacillus plantarum akan menambah jumlah mikroba menguntungkan dan menjaga keseimbangan ekosistem saluran pencernaan, dengan demikian pencernaan pakan yang baik akan mengoptimalkan penyerapan nutrien dan pertumbuhan jaringan ternak, sehingga pemberian probiotik diharapkan membuat ternak mempunyai pertahanan kondisi tubuh yang lebih baik pada saat dilakukan transportasi. Mikroba yeast seperti Saccharomyces cerevisiae dapat digunakan sebagai probiotik selain bakteri. Keuntungan penggunaan Saccharomyces cerevisiae tidak membunuh mikroba bahkan menambah jumlah mikroba yang menguntungkan. Spesies yeast lain yang bermanfaat juga terdapat dalam khamir seperti Cryptococcus humicolus dan Trichosporon sp (Ellis dkk., 2007). Dinding sel yeast diketahui dapat menjadi probiotik dengan efisiensi untuk menstimulasi sistem imun dan memperbaiki mikroflora dalam saluran pencernaan (Pourabedin dan Zhao, 2015). Pada yeast Trichosporon beigelii terdapat enzim protease dan lipase yang dapat membantu pencernaan protein dan lemak menjadi meningkat (Margaritze,

2017). Yeast bersifat tahan terhadap asam serta mampu memproduksi gula sederhana dan faktor pertumbuhan yang dibutuhkan BAL, sehingga dapat membentuk hubungan mutualisme dengan BAL. Penggunaan probiotik sebagai antisipasi stres transportasi pada ternak telah dilaporkan oleh beberapa peneliti sebelumnya. Penggunaan probiotik Lactobacillus sp. dalam diet broiler dapat mengatur respon fisiologis dari stres transportasi pada ayam broiler (Ghareeb dkk., 2008). Dikatakan pula bahwa penggunaan probiotik (L. sporogenes, L. acidophilus, Sacharomices cerevisiae) dalam pakan unggas dapat meningkatkan daya tahan tubuh ternak serta mengurangi tingkat stres yang dihasilkan setelah vaksinasi (Dharma dkk., 2011). Berdasarkan uraian tersebut dapat ditetapkan hipotesis bahwa pemberian probiotik dengan kombinasi starter bakteri Lactobacillus acidophilus dan Lactobacillus plantarum mampu meningkatkan absorbsi zat makanan serta menekan aktivitas glukoneogenesis pada saat transportasi, sehingga kadar protein hati lebih tinggi dan kadar lemak hati lebih rendah dibandingkan pada perlakuan lainnya. 1.6 Waktu dan Tempat Pengambilan serta Analisis Sampel Pengambilan sampel hati dilakukan di kandang ayam yang berlokasi di Desa Tanjungsari pada tanggal 21 Oktober 2017. Analisis kadar protein dan lemak hati dilaksanakan pada tanggal 8 sampai 10 Januari 2018 di Laboratorium Fisiologi Ternak dan Biokimia, Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran.