PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH ANEKA USAHA KABUPATEN JEPARA

PEMERINTAH KOTA MAGELANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 7 TAHUN 2001 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH SARANA PEMBANGUNAN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DAERAH (BUMD) KABUPATEN BELITUNG TIMUR

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH ANEKA USAHA KABUPATEN MAGELANG

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 07 TAHUN 2004 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH PASAR KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

Menimbang : Mengingat :

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 08 TAHUN 2004 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH PELABUHAN KOTA TARAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 9 TAHUN 2005 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BERDIKARI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH PASAR KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

Dengan Persetujuan Bersama. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN PELALAWAN Dan BUPATI PELALAWAN MEMUTUSKAN :

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA BARAT DAYA,

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR : 8 TAHUN 2006 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANA TIDUNG NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH UPUN TAKA DI KABUPATEN TANA TIDUNG

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMBA BARAT DAYA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 7 TAHUN 2001 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH SARANA PEMBANGUNAN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 4 TAHUN 2003 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA Nomor : Tahun Seri no.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SANGGAU NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH PUSAKA DARANANTE

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM

BUPATI BULELENG PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH SWATANTRA KABUPATEN BULELENG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

LEMBARAN DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAH Nomor : 15 Tahun 2002 Seri E Nomor : 1 PERATURAN DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAH NOMOR : 02 TAHUN 2002

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BHUMI PHALA WISATA KABUPATEN TEMANGGUNG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 15 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR : TAHUN 2011 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH WIRA USAHA WOLIO SEMERBAK KOTA BAUBAU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH BATURAJA MULTI GEMILANG

KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 50 TAHUN 1999 TENTANG KEPENGURUSAN BADAN USAHA MILIK DAERAH MENTERI DALAM NEGERI,

PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH ANEKA USAHA KABUPATEN TEMANGGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH MURA MAKMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI OGAN ILIR PERATURAN BUPATI OGAN ILIR NOMOR : 15 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 01 Tahun : 2009 Seri : D

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH PERHOTELAN KABUPATEN BANYUWANGI

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

PEMERINTAH KOTA KEDIRI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR 18 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH MURA ENERGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 21 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA

WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH PASAR MANUNTUNG JAYA

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH KAPUAS INDAH

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH LAMONGAN NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH PASAR KABUPATEN LAMONGAN

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH CITRA MANDIRI JAWA TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 21 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT KOTA BANDUNG

BUPATI MADIUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH OBYEK WISATA UMBUL KABUPATEN MADIUN

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR : 27 TAHUN : 2003 SERI : D NOMOR : 18 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

BUPATI LAHAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAHAT NOMOR 06 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH BUKIT SERELO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH APOTIK WARINGIN MULYO KABUPATEN TEMANGGUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 6 TAHUN 2005 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH JASA TRANSPORTASI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 20 TAHUN 2006 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Perda No. 6 / 2002 tentang Izin Pemakaian Tanah Pengairan atau Tanah Jalan Kabupaten Magelang.

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 6A TAHUN 2009 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH PASAR RESIK KOTA TASIKMALAYA

Perda No. 14/1998 tentang Pendirian Perusahaan Aneka Usaha Pertambangan Bahan Galian Gol. C Kab.Magelang.

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH PASAR KABUPATEN BULELENG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA. Nomor : 9 Tahun : 2010 Seri : D Nomor : 9 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA NOMOR 9 TAHUN 2010

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA UTARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 09 TAHUN 2011 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH OBYEK WISATA AIR BOJONGSARI KABUPATEN PURBALINGGA

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA KARIMUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH ANEKA USAHA KOTA PEKALONGAN

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2002 NOMOR : 98 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 8 TAHUN 2002 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 4 TAHUN 2001 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR : 3 TAHUN 1992 SERI D NO. 3

PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KOTA PRABUMULIH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURANDAERAH KOTA BONTANG NOMOR 6 TAHUN 2001 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BONTANG,

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 17 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN PERUSAHAAN DAERAH RUMAH SAKIT BENGKALIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 5 TAHUN 2003 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH PARKIR KOTA DENPASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA DENPASAR,

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BANK SLEMAN

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 20 TAHUN 1999 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL NOMOR 04 TAHUN 2006 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT (PD. BPR) BANK PASAR KABUPATEN TEGAL

Transkripsi:

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG NOMOR 24 TAHUN 2004 T E N T A N G PERUSAHAAN DAERAH SEMERU KABUPATEN LUMAJANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUMAJANG Menimbang : bahwa Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 26 Tahun 1995 tentang Pendirian Perusahaan Daerah Pertambangan Semeru dipandang sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan perekonomian dewasa ini, sehingga dipandang perlu untuk meninjau kembali Perusahaan Daerah dimaksud, dengan mengatur kembali Perusahaan Daerah Semeru yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang - undang Nomor 12 Tahun 1950, tentang Pembentukan Daerah - daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur ( Lembaran Negara Tahun 1950 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Nomor 9 ) ; 2. Undang - undang Nomor 8 Tahun 1974, tentang Pokok pokok Kepegawaian ( Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041 ) sebagaimana telah diubah dengan Undang - undang Nomor 43 Tahun 1999, tentang Perubahan atas Undang undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok pokok Kepegawaian ( Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890 ) ; 3. Undang undang Nomor 5 Tahun 1962, tentang Perusahaan Daerah ( Lembaran Negara Tahun 1962 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2387 ) ; 4. Undang - undang Nomor 22 Tahun 1999, tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839 ) ; 5. Undang - undang Nomor 25 Tahun 1999, tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah ( Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848 ) ; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Pemerintah Propinsi sebagai Daerah Otonom ( Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2952 ) ; PERDA / HUKUM / AGN / 2004 1

7. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999, tentang Teknik Penyusunan Perundang - undangan dan Bentuk Rancangan Undang - undang, Rancangan Peraturan Pemerintah dan Rancangan Keputusan Presiden ( Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 70 ) ; 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 1984, tentang Tata Cara Pembinaan dan Pengawasan Perusahaan Daerah di Lingkungan Pemerintah Daerah ; 9. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 1999, tentang Kepengurusan Badan Usaha Milik Daerah ; 10. Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 11 Tahun 2001, tentang Pedoman Pengelolaan Barang Daerah ; 11. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2001, tentang Teknik Penyusunan dan Materi Muatan Produk- Produk Hukum Daerah ; 12. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2001, tentang Bentuk Produk - Produk Hukum Daerah; 13. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2001, tentang Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah; 14. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2001, tentang Lembaran Daerah dan Berita Daerah ; 15. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 130 67 Tahun 2002, tentang Pengakuan Kewenangan Kabupaten dan Kota ; 16. Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 20 Tahun 2000, tentang Susunan Organisasi Pemerintah Kabupaten Lumajang sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Lumajang Nomor 17 Tahun 2002. Dengan Persetujuan : DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN LUMAJANG M E M U T U S K A N : Dengan Mencabut : PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II LUMAJANG NOMOR 26 TAHUN 1995 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH PERTAMBANGAN SEMERU KABUPATEN DAERAH TINGKAT II LUMAJANG. Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TENTANG PERUSAHAAN DAERAH SEMERU KABUPATEN LUMAJANG. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Lumajang ; 2. Pemerintah Kabupaten adalah Bupati beserta Perangkat Daerah Otonom yang lain sebagai Badan Eksekutif Daerah ; PERDA / HUKUM / AGN / 2004 2

3. Pemerintahan Kabupaten adalah penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Otonom oleh Pemerintah Kabupaten dan DPRD menurut asas Desentralisasi ; 4. Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada Daerah Otonom dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia ; 5. Otonomi Daerah adalah kewenangan daerah otonom untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakatnya menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakatnya sesuai dengan peraturan perundang undangan ; 6. Bupati adalah Bupati Lumajang ; 7. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lumajang sebagai Badan Legislatif Daerah ; 8. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Lumajang ; 9. Perusahaan Daerah Semeru yang selanjutnya disebut PD. Semeru adalah Perusahaan Daerah Semeru Kabupaten Lumajang ; 10. Badan Pengawas adalah Badan Pengawas Perusahaan Daerah Semeru Kabupaten Lumajang ; 11. Direksi adalah Direksi Perusahaan Daerah Semeru Kabupaten Lumajang ; 12. Direktur adalah Direktur Perusahaan Daerah Semeru Kabupaten Lumajang ; 13. Divisi adalah Divisi Perusahaan Daerah Semeru Kabupaten Lumajang ; 14. Unit adalah unit usaha Perusahaan Daerah semeru Kabupaten Lumajang ; 15. Pegawai adalah Pegawai Perusahaan Daerah Semeru Kabupaten Lumajang. BAB II TEMPAT KEDUDUKAN DAN WILAYAH KERJA Pasal 2 Dengan Peraturan Daerah ini, dibentuk dan didirikan Perusahaan Daerah yang bernama Perusahaan Daerah Semeru Kabupaten Lumajang. Pasal 3 PD. Semeru berkedudukan di Ibu Kota Kabupaten Lumajang dan dapat didirikan Kantor Perwakilan ditempat - tempat lain dalam Wilayah Republik Indonesia yang ditentukan oleh Bupati atas usul Direksi ; BAB III SIFAT, TUJUAN DAN LAPANGAN USAHA Pasal 4 ( 1 ) PD. Semeru adalah suatu kesatuan produksi yang bersifat : a. Menjual Jasa ; PERDA / HUKUM / AGN / 2004 3

b. Menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat ; c. Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah ; ( 2 ) Tujuan PD. Semeru adalah untuk ikut serta melaksanakan pembangunan khususnya Pembangunan Daerah dan Pemberdayaan Daerah. Pasal 5 ( 1 ) PD.. Semeru bergerak dalam lapangan lapangan usaha sesuai dengan sifat dan tujuannya, yang meliputi : a. Divisi Pertambangan, yang terdiri dari : 1. Unit Pertambangan Pasir Bangunan ; 2. Unit Pertambangan Pasir Besi ; b. Divisi Aneka Usaha dan Jasa Perdagangan, yang terdiri dari : 1. Unit Angkutan dan Perbengkelan ; 2. Unit Distribusi Saprodi ; 3. Unit Hotel Wisata Ranu Klakah Indah ; c. Divisi Pariwisata, yang terdiri dari : 1. Unit Pemandian Selokambang ; 2. Unit Taman Wisata Ranu Klakah Indah ; 3. Unit Pemandian Veteran ; 4. Unit Pantai Wisata Bambang ; 5. Unit Taman Wisata Ranu Pakis ; 6. Unit Taman Wisata Ranu Bedali ; 7. Unit Arena Hiburan dan Sarana Promosi Kawasan Wonorejo Terpadu ; ( 2 ) Penambahan terhadap Divisi Usaha dan Unit Usaha PD. Semeru sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ), dapat dilaksanakan atas pertimbangan Badan Pengawas dan ditetapkan Bupati yang didasarkan atas tingkat perkembangan PD. Semeru dan perekonomian Daerah. Pasal 6 Dalam mewujudkan tujuan serta pengembangan dan pengelolaan unit unit usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, PD. Semeru dapat bekerja sama dengan Perusahaan Perusahaan Pemerintah, Koperasi, Badan Usaha Milik Daerah, Perusahaan perusahaan dari Kabupaten Lainnya, Badan Badan Hukum lainnya, sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku. BAB IV M O D A L Pasal 7 ( 1 ) Modal Dasar PD. Semeru adalah Rp. 2.500.000.000,00 ( dua milyard lima ratus juta rupiah ) ; PERDA / HUKUM / AGN / 2004 4

( 2 ) Modal PD. Semeru dapat ditambah / diperbesar dengan ketentuan - ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah ; ( 3 ) Alat - alat Liquide disimpan dalam Bank yang ditunjuk oleh Bupati. BAB V ORGANISASI PERUSAHAAN DAERAH Pasal 8 Susunan organisasi PD. Semeru ditetapkan oleh Bupati sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku dan Peraturan Daerh ini. BAB VI P E N G U R U S Pasal 9 Pengurus PD. Semeru, terdiri dari : a. Direksi ; b. Badan Pengawas. Bagian Pertama Direksi Pasal 10 ( 1 ) PD. Semeru dipimpin oleh Direksi yang terdiri dari seorang Direktur Utama, Direktur Administrasi dan Keuangan serta Direktur Pengembangan ; ( 2 ) Jumlah Anggota Direksi dapat ditambah oleh Bupati sesuai dengan kebutuhan dan sebanyak banyaknya 4 ( empat ) orang, serta atas usul Badan Pengawas ; ( 3 ) Direktur Utama bertanggung jawab kepada Bupati ; ( 4 ) Direktur Administrasi dan Keuangan serta Direktur Pengembangan bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Pasal 11 ( 1 ) Direksi diangkat oleh Bupati diutamakan dari swasta dan atau Non Birokrat atas usul Badan Pengawas ; ( 2 ) Dalam hal calon Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ), bukan berasal dari swasta, maka yang bersangkutan harus melepaskan terlebih dahulu status kepegawaiannya ; ( 3 ) Untuk dapat diangkat sebagai anggota Direksi harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : PERDA / HUKUM / AGN / 2004 5

a. Warga Negara Indonesia ; b. Diutamakan mempunyai pendidikan sekurang kurangnya Sarjana ( S1 ) ; c. Mempunyai pengalaman kerja minimal 5 ( lima ) tahun yang dibuktikan dengan surat keterangan ( referensi ) dari perusahaan dan atau instansi sebelumnya dengan penilaian baik ; d. Membuat dan menyajikan proposal tentang visi, misi dan strategi perusahaan ; ( 4 ) Pengangkatan anggota Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ), ditetapkan dengan Keputusan Bupati. Pasal 12 ( 1 ) Seseorang dapat menduduki jabatan Direksi paling banyak 2 ( dua ) kali masa jabatan dalam kedudukan yang sama di PD. Semeru ; ( 2 ) Dikecualikan dari ayat ( 1 ), apabila Direktur diangkat menjadi Direktur Utama ; ( 3 ) Masa jabatan Direksi ditetapkan selama 4 ( empat ) Tahun ; ( 4 ) Pengangkatan untuk masa jabatan yang kedua sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ), dilakukan apabila Direksi terbukti mampu meningkatkan kinerja PD. Semeru setiap tahun. Pasal 13 Direksi tidak boleh memangku jabatan rangkap baik di Perusahaan Daerah lain dan atau di Perusahaan lainnya. Pasal 14 Direksi dalam mengelola PD. Semeru mempunyai tugas : a. Memimpin dan mengendalikan semua kegiatan PD. Semeru ; b. Menyampaikan Rencana Kerja 5 ( lima ) tahunan dan Rencana Kerja Anggaran PD. Semeru tahunan kepada Badan pengawas untuk mendapatkan pengesahan ; c. Melakukan perubahan terhadap program kerja setelah mendapatkan persetujuan Badan Pengawas ; d. Membina pegawai / karyawan ; e. Mengurus dan mengelola kekayaan PD. Semeru ; f. Menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan ; g. Mewakili PD. Semeru baik di dalam dan di luar Pengadilan ; h. Menyampaikan laporan berkala mengenai seluruh kegiatan termasuk Neraca dan Perhitungan Laba / Rugi kepada badan Pengawas. Pasal 15 Direksi dalam mengelola PD.. Semeru mempunyai, wewenang : PERDA / HUKUM / AGN / 2004 6

a. Memindahtugaskan pegawai dari jabatan di bawah Direksi ; b. Menandatangani neraca dan Perhitungan Laba / Rugi. Pasal 16 Direksi memerlukan persetujuan tertulis dari Bupati melalui Badan Pengawas dalam hal : a. Mengangkat dan memberhentikan pegawai ; b. Mengadakan perjanjian - perjanjian kerjasama usaha dan atau pinjaman atas nama PD. Semeru yang mungkin dapat berakibat terhadap berkurangnya asset dan membebani anggaran PD. Semeru ; c. Memindah tangankan atau menghipotekkan atau menggadaikan benda bergerak dan atau tak bergerak milik PD. Semeru ; d. Penyertaan Modal dengan Perusahaan lain. Pasal 17 Dalam hal Direksi tidak melaksanakan ketentuan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16, segala tindakan Direksi dianggap tidak mewakili PD. Semeru dan menjadi tanggung jawab pribadi yang bersangkutan. Pasal 18 Anggota Direksi diberhentikan dari Jabatannya dikarenakan ; a. Atas permintaan sendiri ; b. Meninggal dunia ; c. Karena kesehatan sehingga tidak dapat melaksanakan tugasnya ; d. Tidak melaksanakan tugasnya sesuai dengan program kerja yang telah disetujui ; e. Terlibat dalam tindakan yang merugikan PD. Semeru ; f. Nyata nyata melakukan suatu perbuatan pidana yang oleh dan dengan pertimbangan Badan Pengawas dinilai dapat menimbulkan krisis kepercayaan publik. Pasal 19 Bupati dapat mengganti Direksi, apabila dalam 2 ( dua ) tahun berturut turut Direksi tidak mampu meningkatkan kinerja PD. Semeru. Pasal 20 ( 1 ) Apabila Direksi diduga melakukan suatu perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 huruf c, d dan e, Badan Pengawas segera melakukan pemeriksaan terhadap yang bersangkutan ; PERDA / HUKUM / AGN / 2004 7

( 2 ) Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) terbukti, Badan Pengawas segera melaporkan kepada Bupati. Pasal 21 Bupati paling lama 19 ( dua belas ) hari kerja setelah menerima laporan hasil pemeriksaan Badan Pengawas, sudah mengeluarkan : a. Keputusan Bupati tentang pemberhentian sebagai Direksi bagi Direksi yang melakukan perbuatan sebagaimana dalam Pasal 18 huruf c, d dan f ; b. Keputusan Bupati tentang pemberhentian sementara sebagai Direksi bagi Direksi yang melakukan perbuatan sebagaimana dalam Pasal 18 huruf e. Pasal 22 ( 1 ) Direksi yang diberhentikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 huruf a, b dan c, diberhentikan dengan hormat ; ( 2 ) Direksi yang diberhentikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 huruf d, e dan f, diberhentikan dengan tidak hormat. Pasal 23 Paling lama 3 ( tiga ) bulan sebelum masa jabatan Direksi berakhir, Badan Pengawas sudah mengajukan calon Direksi kepada Bupati. Pasal 24 ( 1 ) Bupati mengangkat Pelaksana Tugas ( PLT ), apabila Direksi diberhentikan sebelum masa jabatannya berakhir ; ( 2 ) Pengangkatan Pelaksana Tugas ditetapkan dengan Keputusan Bupati untuk masa jabatan paling 3 ( tiga ) bulan. Bagian Kedua Badan Pengawas Pasal 25 ( 1 ) Badan pengawas diangkat oleh Bupati ; ( 2 ) Badan pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ), berasal dari orang yang profesional sesuai dengan bidang usaha PD. Semeru ; ( 3 ) Untuk dapat diangkat sebagai Badan Pengawas, harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. Menyediakan waktu yang cukup ; PERDA / HUKUM / AGN / 2004 8

b. Mempunyai pengalaman dibidang keahliannya dibidang nya minimal 5 ( lima ) Tahun ; ( 4 ) Pengangkatan badan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ), ditetapkan dengan Keputusan Bupati. Pasal 26 Jumlah Badan Pengawas 3 ( tiga ) orang, seorang diantaranya dipilih menjadi Ketua yang merangkap anggota. Pasal 27 ( 1 ) Badan Pengawas diangkat paling banyak 2 ( dua ) kali masa jabatan ; ( 2 ) Masa jabatan Badan Pengawas ditetapkan selama 3 ( tiga ) tahun ; ( 3 ) Pengangkatan Badan Pengawas yang kedua dilakukan apabila : a. Mampu mengawasi PD. Semeru sesuai dengan program kerja ; b. Mampu memberikan saran kepada Direksi agar PD. Semeru mampu bersaing dengan Perusahaan lainnya ; c. Mampu memberikan pendapat mengenai peluang usaha yang menguntung dimasa yang akan datang. Pasal 28 Badang Pengawas mempunyai tugas : a. Mengawasi kegiatan operasional PD. Semeru ; b. Memberikan pendapat dan saran kepada Bupati terhadap pengangkatan dan pemberhentian Direksi ; c. Memberikan pendapat dan saran kepada Bupati terhadap program kerja yang diajukan oleh direksi ; d. Memberikan pendapat dan saran kepada Bupati terhadap Laporan Neraca dan Perhitungan Laba / Rugi ; e. Memberikan pendapat dan saran atas Laporan kinerja PD. Semeru. Pasal 29 Badan Pengawas mempunyai wewenang : a. Memberikan peringatan kepada Direksi yang tidak melaksanakan tugas sesuai dengan program kerja yang telah disetujui ; b. Memeriksa Direksi yang diduga merugikan Perusahaan ; c. Mengesahakan Rencana Kerja dan Anggaran PD. Semeru ; d. Menerima atau menolak pertanggung jawaban keuangan dan program kerja Direksi tahun berjalan. PERDA / HUKUM / AGN / 2004 9

Pasal 30 Badan Pengawas dapat diberhentikan dengan alasan : a. Atas permintaan sendiri ; b. Meninggal Dunia ; c. Karena kesehatan sehingga tidak dapat melaksanakan tugasnya ; d. Tidak melaksanakan tugas dan wewenangnya ; e. Terlibat dengan tindakan yang merugikan BUMD ; f. Nyata nyata melakukan suatu perbuatan pidana yang oleh dan dengan pertimbangan Bupati dinilai dapat menimbulkan krisis kepercayaan publik. Pasal 31 ( 1 ) Apabila Badan Pengawas diduga melakukan salah satu perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 huruf c, d dan e, Bupati segera melaksanakan pemeriksaan terhadap yang bersangkutan ; ( 2 ) Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan Badan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) terbukti melakukan perbuatan yang dituduhkan, Bupati paling lama 12 ( dua belas ) hari kerja segera mengeluarkan : a. Keputusan bupati tentang pemberhentian sebagai Badan Pengawas bagi Badan Pengawas yang melakukan perbuatan dalam Pasal 30 huruf c, d dan f ; b. Keputusan Bupati tentang Pemberhentian sementara sebagai Badan Pengawas yang melakukan perbuatan dalam Pasal 30 huruf e. BAB VII P E M B I N A A N Pasal 32 ( 1 ) Pembinaan terhadap PD. Semeru dilakukan oleh Bupati ; ( 2 ) Dalam melaksanakan pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ), Bupati dibantu Sekretaris Daerah. BAB VIII PEMERIKSAAN Pasal 33 Bupati dapat menunjuk Badan yang berwenang mengadakan penyelidikan dan pemeriksaan segala sesuatu mengenai PD. Semeru. PERDA / HUKUM / AGN / 2004 10

BAB IX TANGGUNG JAWAB DAN TUNTUTAN GANTI RUGI Pasal 34 ( 1 ) Anggota Direksi, Badan Pengawas dan atau Pegawai PD. Semeru yang dengan sengaja atau karena kelalaiannya baik langsung tidak langsung telah menimbulkan kerugian bagi PD. Semeru, diwajibkan mengganti kerugian secara tanggung renteng ; ( 2 ) Ketentuan Ketentuan tentang tuntutan ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ), sesuai dengan ketentuan perundang undangan yang berlaku. BAB X K E P E G A W A I A N Pasal 35 ( 1 ) Kedudukan hukum, gaji, pensiun dan tunjangan serta penghasilan lainnya dari Anggota Direksi, Badan Pengawas dan Pegawai / Pekerja PD. Semeru diatur sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku, dengan memperhatikan ketentuan- ketentuan dalam Peraturan Gaji Pegawai Negeri / Daerah yang berlaku ; ( 2 ) Direksi mengangkat, memberhentikan sementara Pegawai / Pekerja PD. Semeru atas persetujuan Bupati, dengan berpedoman pada ketentuan - ketentuan dalam Undang - undang tentang Pokok pokok Kepegawaian. BAB XI RENCANA KERJA DAN ANGGARAN Pasal 36 Tahun buku PD. Semeru sama dengan tahun takwim. Pasal 37 ( 1 ) Selambat - lambatnya 1 ( satu ) bulan sebelum tahun buku baru mulai berlaku, Direksi menyampaikan Rencana Kerja Tahunan dan Anggaran PD. Semeru kepada Badan Pengawas untuk mendapatkan pengesahan ; ( 2 ) Apabila sampai dengan permulaan tahun buku, Badan Pengawas tidak menyatakan keberatan atau menolak Rencana Kerja Tahunan dan Anggaran PD. Semeru, maka Rencana Kerja Tahunan dan Anggaran PD. Semeru dinyatakan berlaku ; ( 3 ) Perubahan Rencana Kerja Tahunan dan Anggaran PD. Semeru yang terjadi dalam tahun buku yang bersangkutan harus mendapat persetujuan Badan Pengawas ; PERDA / HUKUM / AGN / 2004 11

( 4 ) Apabila telah lewat waktu 2 ( dua ) bulan sesudah permintaan persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat ( 3 ) diajukan, Badan Pengawas tidak menyatakan keberatan atau menolak Perubahan Rencana Kerja Tahunan dan Anggaran PD. Semeru, maka perubahan anggaran tersebut dianggap telah disahkan. BAB XII LAPORAN PERHITUNGAN HASIL USAHA BERKALA DAN KEGIATAN PERUSAHAAN Pasal 38 Laporan Perhitungan Hasil Usaha Berkala dan Kegiatan PD. Semeru dikirim oleh Direksi kepada Bupati melalui Badan Pengawas, menurut tata cara dan waktu yang ditetapkan oleh Bupati. BAB XIII LAPORAN PERHITUNGAN TAHUNAN Pasal 39 ( 1 ) Untuk tiap tahun buku, oleh Direksi disusun Laporan Perhitungan Tahunan terdiri dari Neraca, Perhitungan Laba dan Rugi ; ( 2 ) Laporan Perhitungan Tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) selambat lambatnya 3 ( tiga ) bulan setelah tahun buku berakhir, disampaikan kepada Bupati melalui Badan Pengawas untuk mendapatkan pengesahan ; ( 3 ) Tata cara penilaian Perhitungan Tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat ( 2 ), ditetapkan oleh Bupati ; ( 4 ) Apabila dalam waktu 2 ( dua ) bulan sesudah menerima Laporan Perhitungan Tahunan oleh Bupati tidak diajukan keberatan tertulis, maka perhitungan tahunan tersebut dianggap telah disahkan ; ( 5 ) Laporan Perhitungan Tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ), disahkan oleh Bupati, dalam hal pengesahan termasuk memberi kebebasan kepada Direksi untuk melakukan segala sesuatunya yang termuat dalam Laporan Perhitungan Tahunan tersebut. BAB XIV PENETAPAN DAN PENGGUNAAN LABA BERSIH Pasal 40 ( 1 ) Penggunaan laba bersih PD. Semeru yang telah disahkan Bupati setelah dipotong Pajak, pembagiannya ditetapkan sebagai berikut : PERDA / HUKUM / AGN / 2004 12

a. Bagian Laba untuk Daerah, sebesar 50 % ( lima puluh persen ) ; b. Dana Cadangan Umum, sebesar 10 % ( sepuluh persen ) ; c. Dana Cadangan Tujuan, sebesar 10 % ( sepuluh persen ) ; d. Dana Kesejahteraan, sebesar 15 % ( lima belas persen ) ; e. Jasa Produksi, sebesar 15 % ( lima belas persen ) ; ( 2 ) Dana Cadangan Umum sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) huruf b, untuk kepentingan pengembangan Perusahaan Daerah ; ( 3 ) Dana Cadangan Tujuan sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) huruf c, antara lain untuk : a. Menutup kerugian PD. Semeru ; b. Pengembangan Manajemen PD. Semeru ; ( 4 ) Dana Kesejahteraan sebagaimana dimaksud ayat ( 1 ) huruf d, antara lain untuk Dana Pensiun Direksi dan Pegawai serta untuk perumahan pegawai, sosial dan sejenisnya ; ( 5 ) Jasa Produksi sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) huruf e, ditetapkan oleh Direksi dengan persetujuan Bupati. BAB XV P E M B U B A R A N Pasal 41 ( 1 ) Pembubaran PD. Semeru ditetapkan dengan Peraturan Daerah ; ( 2 ) Bupati menunjuk Likwidaturnya sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1 ) ; ( 3 ) Kekayaan PD. Semeru setelah diadakan dilikwidasi, menjadi milik Pemerintah Kabupaten Lumajang ; ( 4 ) Likwidatur menyampaikan pertanggungjawaban likwidasi PD. Semeru kepada Bupati. BAB XVI KETENTUAN PERALIHAN Pasal 42 Semua kekayaan / asset termasuk hutang pihutang Perusahaan Daerah Pertambangan Semeru menjadi kekayaan / asset PD. Semeru yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah ini. PERDA / HUKUM / AGN / 2004 13

BAB XVII KETENTUAN PENUTUP Pasal 43 Hal - hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya akan diatur dan ditetapkan dalam Keputusan Bupati dengan berpedoman pada Peraturan Daerah ini. Pasal 44 Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan menempatkannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Lumajang. Ditetapkan di L u m a j a n g pada tanggal 16 Juni 2004 BUPATI LUMAJANG Diundangkan di Lumajang Pada tanggal 17 Juni 2004 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN L U M A J A N G H. ACHMAD FAUZI ENDRO PRAPTO ARIYADI, SH Pembina Utama Muda NIP : 510 058 267 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2004 SERI D NOMOR 22 PERDA / HUKUM / AGN / 2004 14

P E N J E L A S A N A T A S PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG NOMOR 24 TAHUN 2004 T E N T A N G PERUSAHAAN DAERAH SEMERU KABUPATEN LUMAJANG I. PENJELASAN UMUM bahwa dalam upaya pemantapan pelaksanaan Otonomi Daerah yang diberikan kepada Pemerintah Daerah Otonom ditunjang pula dengan adanya program akselorasi Pembangunan disegala bidang yang untuk pelaksanaannya telah dituang dalam bentuk Rencana Strategis Pembangunan Daerah dengan pentahapan - pentahapannya diperlukan pembiayaan yang besar jumlahnya. Karena itu segala dana dan daya harus dikerahkan untuk menggali sumber - sumber pendapatan yang dapat mengoptimalkan pemasukan keuangan bagi Pemerintah Daerah. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukanlah diversifikasi usaha bagi Perusahaan Daerah, sehingga mempunyai hak dan wewenang yang dalam optimalisasi pemanfaatan potensi Daerah dengan mempergunakan prinsip - prinsip umum dalam manajemen Perusahaan. II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1 s/d Pasal 44 : Cukup Jelas. TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2004 NOMOR 22 --- ooo 000 ooo --- PERDA / HUKUM / AGN / 2004 15