BAB I PENDAHULUAN. sandang, pangan, dan papan yang sering dikaitkan sebagai salah satu bagian dari

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah memasuki berbagai lapisan kehidupan di dunia termasuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Daya Manusia yang baik merupakan kunci sukses tercapainya tujuan instansi.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai faktor produksi dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang dikenal

BAB I PENDAHULUAN. produksi akan tetapi lebih sebagai aset perusahaan yang harus dikelola dan. bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Jakarta.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat PT. Global Artha Futures

BAB I PENDAHULUHAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan terbesar yang ada di Indonesia.Dengan visi yaitu menjadi perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. cabang Purbaleunyi adalah Badan Usaha

BAB I PENDAHULAN. dan diteliti; organisasi merupakan sarana mencapai sasaran sebab itu banyak

BAB I PENDAHULUAN. BPR Nusamba dalam definisi UU Perbankkan adalah salah satu jenis

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan manusia yang dilakukan sehari-hari untuk berinteraksi dan

BAB I PENDAHULUAN. penggerak dan penentu jalannya suatu organisasi. Dari sudut pandang manajemen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi pengelolaan sumber daya manusia bukan merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. atau instansi sering mengalami kendala yang meliputi perubahan informasi,

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan suatu faktor pendukung yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. di pengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia dalam menjalankan fungsi-fungsi

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting dalam suatu organisasi. Pemanfaatan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. tertutup bagi dunia luar, tekhnologi informasi dan komunikasi telah merangsang

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas dalam perusahaan untuk mencapai tujuan bukan hanya tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia usaha saat ini membuat pola pikir seorang manajer

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan suatu organisasi sangat bergantung pada mutu. dalam Nasrudin, 2010:67). Rivai (2010:34-35) menyebutkan, fungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang akan menghadapi tantangan yang berat. Hal ini terjadi karena dalam

I. PENDAHULUAN. rangka meningkatkan sumber daya manusia yang handal dan mampu bersaing di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketika seorang individu bekerja pada suatu organisasi, instansi ataupun

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang ini, pengelolaan sumber daya manusia dalam organisasi

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan pangsa pasar yang akan dimasuki. Perusahaan

PENDAHULUAN. bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Ada beberapa faktor produksi yang mendukung

BAB I PENDAHULUAN. yang mampu menumbuhkembangkan suatu perusahaan untuk mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya.

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi menyebabkan akses perdagangan antar negara semakin terbuka lebar

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian (Rivai dan Basri, 2005:50)

BAB I PENDAHULUAN. individunya saling menunjang sehingga dapat dikatakan bahwa kepuasan kerja

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan perusahaan tersebut dalam mencapai tujuannya. Pencapaian tujuan

BAB I PENDAHULUAN. dengan prosedur yang telah ditetapkan yaitu pimpinan dapat memberikan. melakukan kinerja didalam suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pemimpin merupakan penggerak dari semua sumber-sumber yang ada dalam

BAB I PENDAHULUAN. skala nasional maupun internasional. Persaingan bisnis yang semakin ketat serta

BAB I PENDAHULUAN UKDW. penentu terwujudnya tujuan organisasi. Setiap organisasi atau perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Apabila suatu perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dananya. mengurangi ketergantungannya kepada pihak luar.

2 memungkinkan perusahaan dapat merencanakan serta mendisain pelayanan yang paling mendekati keinginan pelanggan. Konsep kompetensi dapat dibagi menja

BAB I PENDAHULUAN. dituangkan dalam Keputusan Menteri Pertama RI Nomor 388/MP/1960 tanggal

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah organisasi, manajemen sumber daya manusia memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. penggerak seluruh aktivitas perusahaan (Larasati, 2014). Setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. di desa Pulo Ampel kabupaten Serang Provinsi Banten ini berdiri dari tahun 1985

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat memanfaatkan dan mengoptimalkan faktor-faktor tersebut jika

BAB I PENDAHULUAN. manajemen sumber daya manusia adalah rendahnya kinerja karyawan. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. tersebut salah satunya adalah sumber daya manusia. Tumbuh lebih baik, bahkan

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi kerja pada manusia serta menurunkan Islam untuk membuka mata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi kunci utama dari sekian banyak

BAB I PENDAHULUAN. saja nilai komporatif tetapi juga nilai komperatitif-generatif-inovatif dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional yang sedang dilaksanakan oleh pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian, dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (GEOTEK LIPI) yang semula

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan nasional Indonesia menuju negara maju tidak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Organisasi dengan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang dimiliki. Pada saat ini hampir seluruh perusahaan di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Perubahan lingkungan organisasi yang semakin kompleks dan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perbankan yang semakin kompetitif menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mencapai tujuan. Tercapainya tujuan perusahaan tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. dinamika organisasi. Perusahaan yang menyadari bahwa sumber daya manusia adalah

BAB I PENDAHULUAN. terpenting disamping unsur lain, seperti modal, bahan baku, dan mesin. Tidak ada

BAB I PENDAHULUAN. bisnis. Berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan rumah sakit di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir

BAB I. kualitas maupun kuantitas. Menurut Rivai (2006) kinerja adalah perilaku nyata yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

2015 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP LOYALITAS PEGAWAI DI KANTOR DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 448/P/SK/HT/2010

BAB I PENDAHULUAN. maksimal. Sebagaimana diungkapkan Faustino Cardoso Gomes (2000:177, dalam

BAB I PENDAHULUAN. Yayasan Darul Hikam yang didirikan pada tahun 1943 oleh. KHE.Hasbullah Hafidzi merupakan penyelenggara kegiatan sekolah mulai dari

BAB I PENDAHULUAN. dan tujuan tertentu. Aktivitas di dalam instansi pemerintahan selalu diarahkan

BAB I PENDAHULUAN. akan dicapai, baik berupa laba yang maksimal, kelangsungan hidup, dan

BAB I PENDAHULUAN. cara melakukan perbaikan dan peningkatan kondisi internal dan eksternal

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah, sumber daya manusia merupakan aspek yang sangat penting dan

BAB I PENDAHULUAN. semakin tinggi baik terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dunia maupun

BAB I PENDAHULUAN. terhadap perusahaan, karena turnover akan menyebabkan kerugian yang lebih besar

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu perusahaan maka akan dapat diketahui kesalahan-kesalahan dan

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan yang yang telah

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya suatu koordinasi yang baik antara fungsi-fungsi yang ada di dalam

ABSTRAK. Kata kunci : gaya kepemimpinan, lingkungan kerja fisik, disiplin kerja

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat persaingan yang ketat menyebabkan perusahaan harus mencari alternatif

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan bernegara seperti organisasi pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan perusahannya. Kendala tersebut dapat berupa faktor-faktor. memiliki strategi untuk menghadapi persaingan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. adalah asset suatu organisasi karena tanpa adanya sumber daya manusia maka

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam mencapat tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Instansi Pemerintah adalah organisasi yang merupakan kumpulan orangorang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Dari berbagai jenis faktor produksi, tenaga kerja merupakan faktor

PENGARUH DISIPLIN KERJA, GAYA KEPEMIMPINAN DAN PELATIHAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA KANTOR BPJS KETENAGAKERJAAN PADANG JURNAL

BAB I PENDAHULUAN. Dunia telah memasuki era perubahan dan transformasi yang sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan ekonomi yang terus mengalami perubahan, maka

Dewasa ini terjadi perubahan yang signifikan dalam lingkungan. bisnis. Seperti globalisasi, kemajuan teknologi, dan telekomunikasi, serta

BAB I PENDAHULUAN. kota/kabupaten se-jawa Barat dan Banten, dan publik. Pada saat ini Bank bjb

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, disamping sandang, pangan, dan papan yang sering dikaitkan sebagai salah satu bagian dari hak asasi manusia, hal ini telah ditegaskan dalam Pasal 4 Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Undang-Undang Kesehatan) yaitu: Setiap orang berhak atas kesehatan. Kesehatan masyarakat merupakan salah satu modal pokok dalam rangka pertumbuhan dan kehidupan bangsa. Dalam arti lain, kesehatan masyarakat adalah kombinasi antara teori (ilmu) dan praktik (seni) yang bertujuan untuk mencegah penyakit, memperpanjang usia hidup, dan meningkatkan kesehatan penduduk (masyarakat). Untuk mewujudkan hal ini secara optimal maka perlu diselenggarakan upaya kesehatan. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, salah satu kegiatan dari upaya kesehatan tersebut adalah pelayanan kefarmasian. Pelayanan kefarmasian merupakan pelayanan kesehatan yang mempunyai peran penting dalam mewujudkan kesehatan bermutu, karena mempunyai tugas dan tanggung jawab yang besar dan luas dalam mewujudkan pelayanan kefarmasian yang aman, bermutu dan berkualitas. Salah satu pelaku kegiatan kefarmasian adalah Pedagang Besar Farmasi. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1148/MENKES/PER/VI/2011, Pedagang Besar Farmasi adalah perusahaan berbentuk badan hukum yang memiliki izin 1

2 untuk pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat dan/atau bahan obat dalam jumlah besar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Sebuah Pedagang Besar Farmasi harus menjamin produk atau obat yang sampai ke tangan pengguna dengan keamanan, khasiat, mutu yang sesuai yang dipersyaratkan pada waktu registrasi. PT. Anugerah Pharmindo Lestari merupakan Pedagang Besar Farmasi yang didirikan di Indonesia pada 1 April 1985. Pada tahun 2006 perusahaan ini diakuisisi oleh PT. Zuellig Pharma, sebuah perusahaan farmasi asing yang berasal dari Hongkong dan mempunyai cabang diseluruh negara ASEAN, dan sejak saat itu PT. Anugerah Pharmindo Lestari berubah statusnya dari perusahaan swasta nasional menjadi perusahaan swasta asing. Perusahaan ini berpusat di Jakarta, mempunyai cabang di 34 provinsi dengan 33 gudang yang tersebar di 28 kota di Indonesia, selain itu perusahaan ini memiliki bagian penjualan perusahaan yang beroperasi di 104 kota. Sampai dengan saat ini, jumlah karyawan yang bekerja di perusahaan ini berjumlah sekitar 2800 karyawan dan 85 diantaranya bekerja di cabang Bandung. PT. Anugerah Pharmindo Lestari menyediakan solusi dan mempunyai target berdasarkan pengetahuan dan pengalaman untuk pasar Indonesia. Layanan dari perusahaan ini yaitu memfasilitasi hubungan semua area kesehatan di Indonesia, membantu produsen menavigasi dan menghubungkan saluran distribusi untuk memberikan program-program yang disesuaikan, patient-centric untuk penjualan, pemasaran dan manajemen individu dalam lingkup kecil berupa apotik hingga lingkup besar berupa sub-distibutor. Fokus perusahaan ini adalah untuk membantu klien dalam mencari dan memenuhi kebutuhan di daerah-

3 daerahnya, untuk mencapai keberhasilan dan untuk mencapai tingkat pertumbuhan yang tinggi dalam bidang kesehatan juga untuk membantu klien mencari daerah ekspansi dalam pasar, untuk menerapkan praktik terbaik untuk mencapai keberhasilan dan untuk mencapai tingkat pertumbuhan penjualan yang tinggi di daerah ekspansi. Persaingan dalam lingkungan Pedagang Besar Farmasi saat ini sangat ketat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Sebagaimana diketahui bahwa tujuan perusahaan dalam suatu kondisi perekonomian yang kompetitif adalah untuk memperoleh keuntungan maksimal dengan pertumbuhan perusahaan itu sendiri. Contohnya PT. Anugerah Pharmindo Lestari harus bersaing dengan Perusahaan Besar Farmasi lainnya seperti PT. Parit Padang Group, PT. Tempo Scan Pasific dan PT. Enseval Putera Megatrading. Untuk menjadi Pedagang Besar Farmasi yang unggul di Indonesia, perusahaan harus melibatkan anggota untuk meningkatkan mutu kinerja karyawannya. Kinerja karyawan adalah hasil kerja yang dimiliki oleh karyawan dengan cara bertanggung jawab dalam pekerjan yang diberikan kepadanya. Kinerja karyawan merupakan hal penting dalam suatu perusahaan, karena dengan memiliki kinerja karyawan yang baik maka kualitas suatu perusahaan akan semakin baik. Kinerja karyawan dapat dinilai dengan cara melakukan penilaian kinerja karyawan secara berkala. Penilaian kinerja dilakukan secara efektif untuk mengarahkan perilaku karyawan dalam rangka menghasilkan jasa dengan kualitas yang tinggi. Selain itu, penilaian kinerja juga dilakukan untuk memotivasi karyawan melakukan tugas-tugasnya dan mewujudkan tujuan perusahaan,

4 manfaat dari penilaian kinerja digunakan untuk perbaikan prestasi kerja, penyesuaian kompensasi, kebutuhan pengembangan, serta melihat penyimpangan maupun kesalahan dalam pekerjaan. Untuk menilai kinerja karyawan PT. Anugerah Pharmindo Lestari cabang Bandung melakukan penilaian kinerja karyawan sebanyak dua kali dalam satu tahun, unsur-unsur penilaian yang digunakan adalah sebagai berikut: No. Tabel 1.1 Unsur Penilaian Kuantitatif Kinerja Karyawan(Bobot 70%) PT. Anugerah Pharmindo Lestari cabang Bandung Faktor 1. Pencapaian Target Collection 2. Tingkat Account Kinerja Bobot Keterangan Receivable Due 3. Pencapaian Target Sales 30% Penilaian kinerja dilakukan dengan cara menghitung persentase pencapaian collection cabang setiap bulan, dengan tujuan untuk mengendalikan Account Receivable agar over due, bad debt dan unit tarikan berada dalam batas yang wajar. 25% Penilaian kinerja dilakukan dengan cara menghitung persentase tingkat piutang yang telah melewati jatuh tempo dan piutang yang belum terselesaikan. 30% Penilaian kinerja dilakukan dengan cara menghitung persentase tingkat penjualan cabang setiap bulan. 4. Kedisiplinan 15 % Penilaian kinerja dilakukan dengan cara menghitung tingkat keterlambatan dan absensi karyawan. Sumber : PT. Anugerah Pharmindo Lestari 2013

5 Berdasarkan Tabel 1.1 diketahui penilaian kinerja kuantitatif memiliki bobot sebanyak 70% dari total penilaian, penilaian kuantitatif dihitung berdasarkan pencapaian kinerja karyawan setiap bulannya. Tabel 1.2 Unsur Penilaian Kualitatif Kinerja Karyawan (Bobot 30%) PT. Anugerah Pharmindo Lestari cabang Bandung No. Faktor Kinerja Bobot Keterangan 1. Integrity and Trust 20% Layak untuk dipercaya, adil, dan mampu mempertahankan apa yang diyakini. Secara sungguh-sungguh mematuhi kode etik, yang tercermin dalam harmoni dari apa yang dipikirkan, katakan dan lakukan. 2. Collaboration 20% Bekerja sama lintas batas dan menghormati satu sama lain untuk membantu semua orang untuk mencapai tujuan. 3. Innovation 20% Membina kreativitas, cara-cara baru dalam melakukan sesuatu dan mau mengambil risiko untuk meningkatkan nilai stakeholder. 4. Passion for Excellence 20% Rasa memiliki pada segala sesuatu yang dilakukan, semangat untuk memberikan hasil yang terbaik, melakukan lebih dari yang diminta 5. Personal Growth 20% Berkomitmen untuk terus mengembangkan dan meningkatkan keterampilan dan pengetahuan Sumber : PT. Anugerah Pharmindo Lestari 2013 Berdasarkan tabel 1.2 diketahui penilaian kerja kualitatif memiliki bobot 30 % dari total penilaian. Penilaian kerja kualitatif didapat melalui penilaian atasan berdasarkan perilaku karyawan sehari-hari yang disesuaikan dengan nilainilai dasar perusahaan. Dari penjumlahan penilaian kuantitatif dan penilaian kualitatif maka akan didapat hasil akhir dengan poin dari angka 0 hingga 100.

6 Tabel 1.3 Standar Penilaian Kinerja Karyawan PT. Anugerah Pharmindo Lestari cabang Bandung Kategori Nilai Bobot A 91 100 Amat baik B 81 90 Baik C 65 79 Cukup D 51 64 Kurang E < 51 Buruk Sumber : PT. Anugerah Pharmindo Lestari 2013 Dari angka hasil penjumlahan akhir penilaian tersebut maka kinerja karyawan akan dikategorikan dalam bentuk berupa huruf mutu sesuai dengan standar penilaian karyawan yang tercantum di tabel 1.3 Tabel 1.4 Pencapaian Kinerja Karyawan Tahun 2016 PT. Anugerah Pharmindo Lestari cabang Bandung Periode Collection AR DUE Sales Target Actual % Target Actual % Target Actual % Januari 85,968 75,832 88.2% < 0.3% 0.8% 82% 75,177 72,043 95.8% Februari 70,947 59,395 83.7% < 0.3% 1% 75% 82,932 72,088 86.8% Maret 84,803 68,432 80.5% < 0.3% 1.2% 65% 91,017 90,894 99.% April 96,948 67,366 69.9% < 0.3% 1.1% 70% 80,526 76,548 95.% Mei 101,692 75,524 74.2% < 0.3% 1% 75% 90,239 87,132 96.5% Juni 95,937 75,894 79.2% < 0.3% 1% 70% 86,673 79,658 91.9% Juli 103,090 80,596 78.1% < 0.3% 1.1% 75% 84,880 80,958 95.4% Agustus 97,25 76,75 78,9% < 0.3% 1% 70% 95,320 80,67 84% Sept 92,30 71,30 77,2% < 0.3% 1% 70% 88,798 78,82 92% Oktober 101,892 82,32 80,7% < 0.3% 1,1% 75% 96,435 90,75 94,1% Nov 91,75 73,56 80,1% < 0.3% 1.1% 70% 82,987 73,64 88,7% Des 93,45 74,52 79,7% < 0.3% 1.1% 70% 91,561 74,32 81,1% 2016 741,277 503,039 67.8% < 0.3% 1.1% 70% 1.046,5 957,52 91,4% Sumber : PT. Anugerah Pharmindo Lestari 2016

7 Berdasarkan Tabel 1.4 dapat dilihat faktor kinerja penjualan PT. Anugerah Pharmindo Lestari berada dalam kondisi baik, dimana rata-rata dalam setahun terakhir berada di angka 91,4%.Akan tetapi pada dua faktor kinerja lainnya, yaitu pencapaian collection dan penyelesaian piutang macet dalam kondisi kurang optimal, dimana rata-rata dalam setahun terakhir pencapaian collection berada di angka 67,8% dan penyelesaian piutang macet di angka 70%. Kedua faktor kinerja tersebut saling berkaitan, karena piutang lancar yang tidak terselesaikan lebih dari 60 hari akan dikategorikan ke piutang macet. Tabel 1.5 Rekapitulasi Keterlambatan Karyawan PT. Anugerah Pharmindo Lestari cabang Bandung Berdasarkan Absensi Mesin Fingerprint Tahun 2016 Bulan Jumlah Keterlambatan Karyawan Januari 25 Februari 27 Maret 20 April 21 Mei 25 Juni 22 Juli 19 Agustus 21 September 18 Oktober 15 November 10 Desember 15 Total 238 Sumber : PT. Anugerah Pharmindo Lestari 2016 Berdasarkan rekapitulasi yang didapat dari absensi dengan menggunakan mesin fingerprint menunjukkan bahwa masih banyak karyawan yang datang

8 terlambat. Hal tersebut akan mempengaruhi penilaian kinerja karyawan pada faktor kedisiplinan. Tabel 1.6 Penilaian Kinerja Karyawan PT. Anugerah Pharmindo Lestari cabang Bandung Tahun 2016 Faktor Kinerja Hasil Kerja Bobot Rating Penilaian Kuantitatif Collection 67,80 30% 20.34 AR Due 70 25% 21 Sales 91.4 30% 27.42 Kedisiplinan 70 15% 10.5 Total 79.26 Penilaian Kualitatif Integrity & trust 80 20% 16 Collaboration 75 20% 15 Innovation 70 20% 14 Passion for excellence 85 20% 17 Personal growth 70 20% 14 Total 76 Hasil Akhir Penilaian Kinerja Penilaian Kuantitatif 79.26 70% 55.48 Penilaian Kualitatif 76 30% 22.8 Hasil Akhir 78.28 Sumber : PT. Anugerah Pharmindo Lestari 2016

9 Tabel 1.7 Penilaian Kinerja Karyawan PT. Anugerah Pharmindo Lestari cabang Bandung Tahun 2012-2016 Tahun Nilai Kategori Bobot 2012 85 B Baik 2013 87 B Baik 2014 84 B Baik 2015 79 B Baik 2016 78 C Cukup Sumber : PT. Anugerah Pharmindo Lestari 2016 Berdasarkan hal di atas, maka dapat diketahui bahwa kinerja karyawan PT. Anugerah Pharmindo Lestari cabang Bandung belum optimal. Oleh karena itu perlu diketahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan, baik itu berasal dari faktor internal maupun eksternal. Faktor internal (disposisional) yaitu faktor yang dihubungkan dengan sifat seseorang. Sedangkan faktor eksternal yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang yang berasal dari lingkungan, seperti perilaku, sikap dan tindakan-tindakan rekan kerja, bawahan atau pimpinan, fasilitas kerja, dan iklim organisasi. Fenomena yang penulis temukan berdasarkan pengamatan dan wawancara yaitu terdapat permasalahan dalam faktor gaya kepemimpinan dalam memimpin karyawannya salah satu penyebabnya adalah pergantian pemimpin. Adalah suatu proses yang wajar apabila di dalam suatu perusahaan terjadi pergantian manajer, baik di level puncak, tengah, maupun rendah. PT. Anugerah Pharmindo Lestari melakukan sistem pergantian manajer setiap empat tahun sekali. Bagi perusahaan, pergantian tersebut selalu mempunyai dampak terhadap keseluruhan proses perusahaan, yang diharapkan selalu menuju ke arah tercapainya tujuan

10 perusahaan. Dampak yang paling tampak bahwa setiap pergantian manajer/ pemimpin akan membawa perubahan bagi perusahaan, khususnya kinerja karyawannya sesuai dengan karakter manajer/pemimpin tersebut. Youke A. Supit (2015) memaparkan paling tidak ada tiga kemungkinan kinerja karyawan sehubungan dengan penggantian pemimpin, yaitu: 1. Kinerja karyawan akan naik, karena biasanya pimpinan baru akan bersifat inovatif dan efektif; 2. Kinerja karyawan akan tetap, karena karakteristik kepemimpinan yang biasabiasa saja 3. Kinerja karyawan akan menurun karena kepemimpinannya kurang efektif dan ia sulit beradaptasi dengan lingkungan baru. Biatna Dulbert Tampubolon (2008) menjabarkan bahwa secara teoritis gaya kepemimpinan merupakan hal yang sangat penting dalam manajerial, karena dengan gaya kepemimpinan yang tepat maka proses manajemen akan berjalan dengan baik dan pegawai akan bergairah dalam melakukan tugasnya. Dalam gaya kepemimpinan terdapat tiga pola dasar yaitu, yang mementingkan pelaksanaan tugas, yang mementingkan hubungan kerja sama, dan yang mementingkan hasil yang dapat dicapai. Sehingga gaya kepemimpinan yang paling tepat adalah suatu gaya yang dapat memaksimumkan produktifitas, kepuasan kerja, penumbuhan, dan mudah menyesuaikan dengan segala situasi. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara yang dilakukan oleh penulis mengenai gaya kepemimpinan yang terjadi di PT. Anugerah Pharmindo Lestari cabang Bandung terdapat beberapa masalah yaitu :

11 1. Berdasarkan dimensi gaya kepemimpinan dengan indikator pemimpin selaku pembuat keputusan terindikasi bahwa pemimpin jarang berkonsultasi dengan karyawannya dalam mengambil keputusan. 2. Berdasarkan dimensi gaya kepemimpinan dengan indikator pendelegasian wewenang terindikasi bahwa wewenang pemimpin bersifat mutlak sehingga bawahan tidak fleksibel dalam pekerjaannya. 3. Berdasarkan dimensi gaya kepemimpinan dengan indikator pemberian kesempatan dalam mengajukan saran dan pendapat terindikasi pemimpin jarang menerima saran dan pendapat dari karyawan Etos kerja juga berperan penting terhadap kinerja karyawan suatu perusahaan. Biatna Dulbert Tampubolon (2008) menjabarkan bahwa etos kerja yang tinggi seyogyanya juga harus dimiliki oleh setiap pegawai karena organisasi sangat membutuhkan kerja keras dan komitmen yang tinggi dari setiap pegawai, kalau tidak organisasi akan sulit berkembang, dan memenangkan persaingan dalam merebut pangsa pasarnya. Setiap organisasi yang selalu ingin maju, akan melibatkan anggota untuk meningkatkan mutu kinerjanya, diantaranya setiap organisasi harus memiliki etos kerja. Beberapa penelitian riset mendukung asumsi bahwa etos kerja merupakan faktor penting yang menentukan pelaksanaan pekerjaan yang lebih baik dan bertambahnya kepuasan. Ford menyatakan bahwa 17-18 percobaan di sebuah organisasi memperlihatkan peningkatan yang positif sesudah adanya etos kerja. Penelitian tersebut menyatakan bahwa etos kerja memberikan prestasi yang lebih baik dan kepuasan yang lebih baik pula.

12 Etos kerja yang tinggi biasanya muncul karena berbagai tantangan, harapan-harapan, dan kemungkinan kemungkinan yang menarik.situasi yang demikian dapat membuat manusia itu bekerja dengan rajin, teliti, berdedikasi, serta tanggung jawab yang besar. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara yang dilakukan oleh penulis mengenai etos kerja yang terjadi di PT. Anugerah Pharmindo Lestari cabang Bandung terdapat beberapa masalah yaitu : 1. Berdasarkan dimensi etos kerja dengan indikator bekerja penuh kreativitas terindikasi bahwa karyawan kurang termotivasi untuk membuat ide dan gagasan baru dalam pekerjaan. 2. Berdasarkan dimensi etos kerja dengan indikator bekerja penuh tanggung jawab terindikasi bahwa karyawan kurang memiliki rasa tanggung jawab dan rasa memiliki dari pekerjaannya 3. Berdasarkan dimensi etos kerja indikator ketuntasan bekerja terindikasi bahwa karyawan kurang termotivasi untuk menyelesaikan pekerjaannya secara tuntas. 4. Berdasarkan dimensi etos kerja indikator semangat bekerja terindikasi bahwa karyawan kurang termotivasi untuk bersemangat dalam melakukan pekerjaannya. Etos kerja karyawan dapat dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya adalah gaya kepemimpinan. Gaya kepemimpinan yang baik mencerminkan besarnya tanggung jawab pemimpin untuk mengarahkan, menggerakkan, mendorong segala sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan.

13 Pada akhirnya karyawan yang diarahkan dengan baik oleh pemimpinnya akan memiliki etos kerja dan kinerja yang baik, karena pemimpin yang baik akan mengarahkan dan memotivasi karyawannya untuk bekerja sebaik mungkin. Dari pemahaman diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN ETOS KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. ANUGERAH PHARMINDO LESTARI CABANG BANDUNG. 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah Penelitian 1.2.1. Identifikasi Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang penelitian yang dikemukakan maka dapat diidentifikasi beberapa masalah yang muncul diantaranya : 1. Kinerja Karyawan a. Kinerja karyawan yang mengalami penurunan. b. Kinerja karyawan kurang dari standar yang telah ditetapkan. 2. Gaya Kepemimpinan a. Tidak ada wewenang pemimpin yang didelegasikan pada karyawan b. Pemimpin jarang mengajak karyawan untuk berdiskusi dalam mengambil keputusan c. Pemimpin jarang menerima saran dan pendapat dari karyawan 3. Etos Kerja a. Karyawan kurang termotivasi untuk membuat ide dan gagasan baru dalam pekerjaan.

14 b. Karyawan kurang memiliki rasa tanggung jawab dan rasa memiliki dari pekerjaannya. c. Karyawan belum bekerja secara tuntas dalam pekerjaannya 1.2.2. Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah, maka dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana gaya kepemimpinan pada PT. Anugerah Pharmindo Lestari cabang Bandung 2. Bagaimana etos kerja pada PT. Anugerah Pharmindo Lestari cabang Bandung 3. Bagaimana kinerja karyawan pada PT. Anugerah Pharmindo Lestari cabang Bandung 4. Seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan dan etos kerja terhadap kinerja karyawan PT. Anugerah Pharmindo Lestari cabang Bandung 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian sesungguhnya untuk mengetahui mengenai jawaban yang dikehendaki dalam rumusan masalah. Tujuan dari penelitian ini adalah menguji dan menganalisis sebagai berikut: 1. Gaya kepemimpinan pada PT. Anugerah Pharmindo Lestari cabang Bandung 2. Etos kerja pada PT. Anugerah Pharmindo Lestari cabang Bandung 3. Kinerja karyawan pada PT. Anugerah Pharmindo Lestari cabang Bandung 4. Besarnya pengaruh gaya kepemimpinan dan etos kerja terhadap kinerja karyawan PT. Anugerah Pharmindo Lestari cabang Bandung

15 1.4 Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian ini diarahkan pada kegunaan teoritis dan kegunaan praktis yaitu : 1.4.1 KegunaanTeoritis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana informasi dan sebagai referensi untuk penelitian lainnya.selain itu dapat dijadikan sebagai suatu perbandingan antara teori dalam penelitian dengan penerapan dalam dunia kerja yang sebenarnya dan mempraktekan ilmu yang didapat dalam perkuliahan kedalam dunia kerja. 1.4.2 Kegunaan Praktis Penelitian 1. Bagi Penulis Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan manfaat khususnya berkaitan dengan beberapa aspek diantaranya : a. Penulis dapat melihat dan menilai langsung gaya kepemimpinan di PT. Anugerah Pharmindo Lestari cabang Bandung b. Penulis dapat melihat dan menilai langsung etos kerja di PT. Anugerah Pharmindo Lestari cabang Bandung c. Penulis dapat melihat dan menilai langsung kinerja karyawan di PT. Anugerah Pharmindo Lestari cabang Bandung d. Penulis dapat melihat dan menilai langsung faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan di di PT. Anugerah Pharmindo Lestari cabang Bandung e. Penulis dapat melihat dan menilai langsung penilaian kinerja karyawan di PT. Anugerah Pharmindo Lestari cabang Bandung

16 2. Bagi PT. Anugerah Pharmindo Lestari cabang Bandung Penelitian dapat memberi sumbangan pemikiran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan mengenai pentingnya gaya kepemimpinan dan etos kerja untuk meningkatkan kinerja karyawan PT. Anugerah Pharmindo Lestari cabang Bandung, seperti: a. PT. Anugerah Pharmindo Lestari cabang Bandung dapat mengevaluasi gaya kepemimpinan yang digunakan agar dapat memotivasi karyawan untuk bekerja lebih baik. b. PT. Anugerah Pharmindo Lestari cabang Bandung agar dapat meningkatkan etos kerja karyawan sehingga dapat mencapai kinerja yang maksimal. c. PT. Anugerah Pharmindo Lestari cabang Bandung agar mengevaluasi dan memonitoring kinerja karyawan sehingga dapat mengungguli perusahaan pesaing. d. PT. Anugerah Pharmindo Lestari cabang Bandung dapat mengevaluasi faktorfaktor yang mempengaruhi kinerja karyawan supaya dapat menindaklanjuti permasalahan yang berkaitan dengan kinerja karyawan. e. PT. Anugerah Pharmindo Lestari cabang Bandung agar dapat meningkatkan komitmen kesungguhan karyawan dalam bekerja supaya karyawan memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi. 3. Bagi pihak lain Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi, pengalaman, wawasan dan membuka paradigma baru bagi pembaca mengenai pentingnya gaya kepemimpinan, etos kerja dan kinerja karyawan.