Daftar Isi PENDIRIAN MUSEUM MUHAMMADIYAH PROPOSAL 5 ASAS-ASAS 13 RENCANA 24 TAHAPAN PENDIRIAN 1 LATAR BELAKANG SEJARAH PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Politik etis adalah politik balas budi atau politik kehormatan, namun

BAB VIII KESIMPULAN. kesengsaraan, sekaligus kemarahan bangsa Palestina terhadap Israel.

TUJUAN PERKULIAHAN. Mahasiswa memahami hakikat guru

PERKEMBANGAN PERGERAKAN KEBANGSAAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Terbentuknya negara Indonesia dilatar belakangi oleh perjuangan seluruh bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. penjajahan Pemerintah Hindia-Belanda , karena adanya penderitaan

PERANAN SAREKAT ISLAM DAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN POLITIK DAN PENDIDIKAN PADA MASA PERGERAKAN NASIONAL TAHUN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dilepaskan dari kebijaksanaan pembangunan kesehatan. Rumah sakit memiliki resiko untuk terjadi Health care Associated

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : 1. Memahami permasalahan sosial berkaiatan dengan pertumbuhan jumlah penduduk

MUHAMMADIYAH DI MATA MAHASISWA NON IMM

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah merupakan suatu kegiatan atau usaha yang di lakukan kaum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem kekuasaan yang diterapkan di Indonesia sebelum adanya pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Kiai Haji Ahmad Dahlan adalah seorang ulama, tokoh pendidikan, dan juga merupakan

LEMBAR PENGESAHAN PERANAN SAREKAT ISLAM DAN MUHAMMADIYAH SEBAGAI GERAKAN POLITIK SERTA PENDIDIKAN PADA MASA PERGERAKAN NASIONAL TAHUN

Kajian IPS Mengenai Zaman Pergerakan Nasional

PERJUANGAN PERGERAKAN BANGSA INDONESIA. Taat, Nasionalisme dan Jatidiri Bangsa,

ISLAM DI INDONESIA. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM kelas PKK H. U. ADIL, SS., SHI., MH. Modul ke: Fakultas ILMU KOMPUTER

BAB I PENDAHULUAN. melarat, dan mereka yang berada ditengah tengahnya. Uraian yang dikemukakan Aristoteles itu

BAB I PENDAHULUAN. Bicara tentang tokoh pendidikan ataupun pelopor perjuangan kaum

TUGAS KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH

BAB V KESIMPULAN. Secara kuantitas dapat diakui apa yang dilakukan Muhammadiyah dalam

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan Barat, pendidikan di Sumatra Timur bersifat magis religius yang

Nasionalisme S. Sudjojono ( ) Pembuka Babak Baru Sejarah Seni Lukis Modern Indonesia

I. PENDAHULUAN. Sejak masuknya bangsa Belanda dan tata-hukumnya di nusantara tahun 1596

BAB I PENDAHULUAN. disesuaikan dengan sistem pendidikan yang dibuat pemerintah kolonial Belanda.

BAB V PENUTUP. 1. Pendidikan Islam di Nusantara pada masa KH. Ahmad Dahlan sangat

I. PENDAHULUAN. khususnya Agama Islam. Hal ini dibuktikan dengan adanya sekolah-sekolah yang

BAB I PENDAHULUAN. upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan dalam rangka pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. lembaga sekolah, non formal yakni keluarga dan informal seperti halnya pondok

Muhammadiyah HIMPUNAN KEPUTUSAN MUKTAMAR

BAB 1 PENDAHULUAN. mensosialisasikan kemampuan baru kepada mereka agar mampu. mengantisipasi tuntutan masyarakat yang dinamis. 3

I. 1. Latar Belakang I Latar Belakang Pengadaan Proyek

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN MUHAMMADIYAH CABANG BLIMBING DAERAH SUKOHARJO

Berderma dan Sejarah Sosial Politik Islam Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Muhammadiyah merupakan gerakan Islam, da wah amar ma rūf nahī

MODUL POLA KEHIDUPAN BANGSA INDONESIA PADA MASA PERGERAKAN NASIONAL HINGGA KEMERDEKAAN MATERI : HUBUNGAN POLITIK ETIS DENGAN PERGERAKAN NASIONAL

yang berhubungan dengan aturan agama Islam. Hal yang wajib dilakukan secara tertib adalah melaksanakan shalat. Shalat merupakan tiang agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. membuka pikirannya serta menerima hal-hal baru yang mengajarkan bagaimana

BAB I Pendahuluan. tertentu dapat tercapai. Dengan pendidikan itu pula mereka dapat mempergunakan

02/07/2014. Oleh Prof. Dr. H. Suyatno, M.Pd. Rektor Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA) Jakarta

[Type text] PEMANDANGAN UMUM FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA KOTA SERANG DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SERANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut mengantarkan orang untuk terbuka terhadap kebutuhan-kebutuhan

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA. tertentu. DalamKamus Besar Bahasa Indonesia, usaha

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Perumusan Masalah 1.3 Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Selama masa penjajahan Belanda, terjadi berbagai macam eksploitasi di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Adi Khadafi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. keanekaragaman kulinernya yang sangat khas. Setiap suku bangsa di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan sosial lahir dari situasi yang dihadapi masyarakat karena adanya

DESKRIPSI MATAKULIAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam pembukaan Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat biasa adalah mahkluk yang lemah, harus di lindungi laki-laki,

I. PENDAHULUAN. Kebijakan Politik Etis dalam bidang pendidikan yang diberlakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. salah satu ibadah wajib. Selain zakat fitrah yang menjadi kewajiban setiap

I. PENDAHULUAN. perhatian yang khusus. Perjuangan dalam pergerakan kebangsaan Indonesia

2015 TARI TUPPING DI DESA KURIPAN KECAMATAN PENENGAHAN KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Ohoiwutun (2002: 14) menyatakan bahasa digunakan sehari-hari oleh

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Darwis, kemudian dikenal dengan KH A Dahlan.

2015 KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Amzah, 2007), hlm. 55. Pemikiran dan Kepribadian Muslim, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), hlm. 150.

RESUME BUKU. : Pengantar Sejarah Indonesia Baru : Sejarah Pergerakan Nasional Dari. Kolonialisme sampai Nasionalisme (Jilid 2)

BAB I PENDAHULUAN. Suatu negara tentu memiliki tujuan dan cita-cita nasional untuk menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. nahi munkar, beraqidah Islam dan bersumber dari Al-Qur an dan Sunnah.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. sejarah peradaban umat manusia, yang bersumber pada kemurnian rasa kasih

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di Minahasa telah dimulai pada abad ke-17 dengan adanya sebuah laporan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Semua bangsa di dunia memiliki cerita rakyat. Cerita rakyat adalah jenis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini. Pendidikan menjadi salah satu kebutuhan utama pada

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan

dari periode yang awal sampai pada periode-periode berikutnya?. Perkembangan terjadi bila berturut-turut masyarakat bergerak dari satu bentuk yang

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA RESEPSI KENEGARAAN DALAM RANGKA PERINGATAN HUT PROKLAMASI RI KE 63 TAHUN 2008

Tugas Akhir Matakuliah Pancasila SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA

BAB I PENGANTAR. Politik Etis membuka era baru dalam perpolitikan kolonial di. Hindia Belanda sejak tahun Pada masa ini diterapkan suatu

KIPRAH POLITIK PAGUYUBAN PASUNDAN PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kebudayaan dan gaya hidup Indis. Pada awal abad XX dalam kehidupan masyarakat

PENDIDIKAN PADA MASA KOLONIAL

Pancasila dalam kajian sejarah perjuangan bangsa

BAB I PENDAHULUAN.

Pendidikan Agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kebijaksanaan mengenai Pribumi (Inlandsch Politiek) sangat. besar artinya dalam menjamin kelestarian kekuasaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. budaya, baik berupa seni tradisional ataupun seni budaya yang timbul karena

MANFAAT PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR DI SEKOLAH DASAR BAGI KECERDASAN ANAK. Dosen Pembimbing : Nanik Arkiyah,M.Ip

SAMBUTAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI pada Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2015

- 1 - PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan masyarakat muslim di Indonesia. 1. pesantren; dalam hal ini kyai dibantu para ustadz yang mengajar kitab-kitab

PENDIDIKAN PANCASILA

BAB IV MAKNA KEBANGKITAN NASIONAL SEBAGAI TONGGAK PERGERAKAN NASIONAL PADA AWAL ABAD KE XX. 4.1 Kebangkitan Nasional dan Pergerakan Nasional

DIKTAT PERGERAKAN KEMERDEKAAN RAKYAT INDIA. Diktat Sejarah Asia Selatan Baru Disusun Oleh : Supardi, S.Pd.

BAB IV PERANAN SD MUHAMAMDIYAH 1 SIDOARJO DALAM BIDANG PENDIDIKAN, DAKWAH DAN SOSIAL. A. Peranan SD Muhamamdiyah 1 Sidoarjo dalam bidang Pendidikan

SAMBUTAN BUPATI KULONPROGO PADA ACARA PELANTIKAN PIMPINAN DAERAH AISYIYAH KABUPATEN KULONPROGO PERIODE Wates, 17 April 2011

BAB VI KESIMPULAN. Berakhirnya Kerajaan Majapahit pada awal abad ke 16, rupanya tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Pendidikan sebagai upaya untuk membangun sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Departemen Pendidikan Nasional RI (2003:5) mendefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari uraian yang dibahas pada bab-bab sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut: Konsep pendidikan Islam dari K.H.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sejatinya adalah pembentukan karakter, sifat dan

Transkripsi:

PIMPINAN PUSAT PROPOSAL PENDIRIAN MUSEUM Daftar Isi 1 LATAR BELAKANG SEJARAH 5 ASAS-ASAS 13 RENCANA 24 TAHAPAN PENDIRIAN

MUSEUM LATAR BELAKANG SEJARAH

2 Latar Belakang Kolonialisme Belanda yang berlangsung pada awal abad XIX membawa dampak sistemik kepada masyarakat Hindia-Belanda. Politik Etis yang dicanangkan sebagai politik balas budi hanya menyentuh masyarakat lapis atas. Fasilitas sosial pendidikan dan kesehatan yang hanya bisa diakses oleh golongan elite Eropa dan bangsawan menyebabkan masyarakat di luar golongan itu yang semakin menurun kesejahteraannya.tak pelak, kesenjangan sosial terjadi di dalam masyarakat Hindia- Belanda ketika itu.masyarakat lapis bawah harus menerima hanya mendapatkan fasilitas yang sangat terbatas. Pada kurunawal abad XX itulah menjadi babak baru ketika ide-ide untuk keluar dari kungkungan kolonialisme muncul dari berbagai pihak, baik dengan terang-terangan melawan kolonialisme maupun dengan ide kongkrit melakukan sebuah gerakan untuk mencoba mencari jalan keluar atas kondisi yang terjadi. Ahmad Dahlan (1868-1923) yang bernama kecil Muhammad Darwisy adalah salah satu yang terpanggil untuk membukakan akses pendidikan dan sosial kepada anak-anak Kauman,Yogyakarta. Tidak hanya ingin menjebol tembok elitisme kolonial, pagar adat yang membatasi ruang wanita untuk belajar pun dirobohkan. Di ruang tamu rumahnya, dia membukan sebuah kelas untuk anakanak Kauman yang kemudian berkembang menjadi sekolah kecil di depan rumahnya yang dinamakan Madrasah Ibtidaiyyah Al-islamiyyah.

3 Latar Belakang Pelajaran agama dan umum diajarkan Ahmad Dahlan di atas bangku-bangku yang ketika itu dianggap tidak lazim bagi institusi pendidikan Islam karena sistem seperti itu tidak dikenal di pesantren. Selain pendidikan, Ahmad Dahlan juga membukakan akses kesehatan untuk masyarakat Kauman dan sekitarnya dengan pendirian Penolong Kesengsaraan Oemoem (PKO) sebagai pelayan kesehatan masyarakat cuma-cuma pada 1923 dan rumah miskin untuk menampung para tuna wisma. Agar bisa terus mengembangkan idenya, Ahmad Dahlan didorong untuk mendirikan organisasi. Kemudian pada 18 November 1912disepakatilah pendirian organisasi yang kemudian dinamakan Muhammadiyah atas usulan muridnya, Sangidu. Setelah berdirinya Muhammadiyah, gerakan sosial dalam bidang sosial, kesehatan dan keagamaan terus dikembangkan.sekolah guru, Frobel untuk anak-anak, mushalla khusus wanita yang memberikan kebebasan aktivitas wanita pun kemudian didirikan.maka tidak salah ketika Ricklefs (2005) menyatakan bahwa kehadiran Muhammadiyah merupakan salah satu tonggak modernitas di Indonesia.Selain aspek sosial, pada perkembangannya, Muhammadiyah juga hadir dengan ide puritanisme keagamaan yang mencoba mengembalikan hakekat ajaran Islam yang sesuai al-qur an dan Sunnah setelah lama terkungkung dalam ritual yang bercampur kebudayaan, terlebih di lingkungan kelahiran Muhammadiyah, sekitar Kraton Yogyakarta (Pasha dkk, 2003). Bisa dikatakan bahwa Muhammadiyah lahir tepat sesuai kebutuhan zaman.

4 Latar Belakang Setelah lebih dari satu abad perjalanan, Muhammadiyah telah menghasilkan banyak karya nyata bagi bangsa ini. Pendidikan, kesehatan, sosial, ekonomi, kesetiakawanan dan yang paling penting keagamaan telah dimainkan oleh Muhammadiyah melalui amal usaha dan usaha amal yang tersebar di penjuru negeri ini. Tak ada organisasi sosial kemasyarakatan dan keagamaan yang memiliki karya nyata sebesar Muhammadiyah. Inilah yang menjadikan Muhammadiyah sebagai bagian dari perangkai puzzle sejarah perkembangan Indonesia. Apa yang telah dilakukan dan dihasilkan oleh Muhammamdiyah sejak 1 abad yang lalu jika tidak segera didokumentasikan secara sistematis dikhawatirkan akan menguap seiring pergantian jaman dan generasinya. Untuk itulah, pendokumentasian sudah mulai harus dilakukan oleh Muhammadiyah. Museum merupakan wahana edukasi historis masyarakat.kaitannya dengan hal itu, perjalanan intelektual Ahmad Dahlan dan peran nyata Muhammadiyah perlu divisualisasikan dalam bentuk museum dalam rangka menjaga memori kolektif masyarakat akan sosok Ahmad Dahlan dan ide-ide yang digagasnya untuk memajukan masyarakat Indonesia serta peran serta Muhammadiyah dalam membangun peradaban negeri ini. Dari sebuah kampung yang jauh dari kata terkenal muncullah pemikiran tentang Muhammadiyah yang di masa berikutnya menorehkan peran yang sangat besar di negeri ini. Museum menjadi sebuah tools untuk menyampaikan kepada masyarakat tentang apa, siapa dan bagaimana Muhammadiyah merajut sebuah titik penting dalam perjuangan dan perkembangan negeri ini.