PIMPINAN PUSAT PROPOSAL PENDIRIAN MUSEUM Daftar Isi 1 LATAR BELAKANG SEJARAH 5 ASAS-ASAS 13 RENCANA 24 TAHAPAN PENDIRIAN
MUSEUM LATAR BELAKANG SEJARAH
2 Latar Belakang Kolonialisme Belanda yang berlangsung pada awal abad XIX membawa dampak sistemik kepada masyarakat Hindia-Belanda. Politik Etis yang dicanangkan sebagai politik balas budi hanya menyentuh masyarakat lapis atas. Fasilitas sosial pendidikan dan kesehatan yang hanya bisa diakses oleh golongan elite Eropa dan bangsawan menyebabkan masyarakat di luar golongan itu yang semakin menurun kesejahteraannya.tak pelak, kesenjangan sosial terjadi di dalam masyarakat Hindia- Belanda ketika itu.masyarakat lapis bawah harus menerima hanya mendapatkan fasilitas yang sangat terbatas. Pada kurunawal abad XX itulah menjadi babak baru ketika ide-ide untuk keluar dari kungkungan kolonialisme muncul dari berbagai pihak, baik dengan terang-terangan melawan kolonialisme maupun dengan ide kongkrit melakukan sebuah gerakan untuk mencoba mencari jalan keluar atas kondisi yang terjadi. Ahmad Dahlan (1868-1923) yang bernama kecil Muhammad Darwisy adalah salah satu yang terpanggil untuk membukakan akses pendidikan dan sosial kepada anak-anak Kauman,Yogyakarta. Tidak hanya ingin menjebol tembok elitisme kolonial, pagar adat yang membatasi ruang wanita untuk belajar pun dirobohkan. Di ruang tamu rumahnya, dia membukan sebuah kelas untuk anakanak Kauman yang kemudian berkembang menjadi sekolah kecil di depan rumahnya yang dinamakan Madrasah Ibtidaiyyah Al-islamiyyah.
3 Latar Belakang Pelajaran agama dan umum diajarkan Ahmad Dahlan di atas bangku-bangku yang ketika itu dianggap tidak lazim bagi institusi pendidikan Islam karena sistem seperti itu tidak dikenal di pesantren. Selain pendidikan, Ahmad Dahlan juga membukakan akses kesehatan untuk masyarakat Kauman dan sekitarnya dengan pendirian Penolong Kesengsaraan Oemoem (PKO) sebagai pelayan kesehatan masyarakat cuma-cuma pada 1923 dan rumah miskin untuk menampung para tuna wisma. Agar bisa terus mengembangkan idenya, Ahmad Dahlan didorong untuk mendirikan organisasi. Kemudian pada 18 November 1912disepakatilah pendirian organisasi yang kemudian dinamakan Muhammadiyah atas usulan muridnya, Sangidu. Setelah berdirinya Muhammadiyah, gerakan sosial dalam bidang sosial, kesehatan dan keagamaan terus dikembangkan.sekolah guru, Frobel untuk anak-anak, mushalla khusus wanita yang memberikan kebebasan aktivitas wanita pun kemudian didirikan.maka tidak salah ketika Ricklefs (2005) menyatakan bahwa kehadiran Muhammadiyah merupakan salah satu tonggak modernitas di Indonesia.Selain aspek sosial, pada perkembangannya, Muhammadiyah juga hadir dengan ide puritanisme keagamaan yang mencoba mengembalikan hakekat ajaran Islam yang sesuai al-qur an dan Sunnah setelah lama terkungkung dalam ritual yang bercampur kebudayaan, terlebih di lingkungan kelahiran Muhammadiyah, sekitar Kraton Yogyakarta (Pasha dkk, 2003). Bisa dikatakan bahwa Muhammadiyah lahir tepat sesuai kebutuhan zaman.
4 Latar Belakang Setelah lebih dari satu abad perjalanan, Muhammadiyah telah menghasilkan banyak karya nyata bagi bangsa ini. Pendidikan, kesehatan, sosial, ekonomi, kesetiakawanan dan yang paling penting keagamaan telah dimainkan oleh Muhammadiyah melalui amal usaha dan usaha amal yang tersebar di penjuru negeri ini. Tak ada organisasi sosial kemasyarakatan dan keagamaan yang memiliki karya nyata sebesar Muhammadiyah. Inilah yang menjadikan Muhammadiyah sebagai bagian dari perangkai puzzle sejarah perkembangan Indonesia. Apa yang telah dilakukan dan dihasilkan oleh Muhammamdiyah sejak 1 abad yang lalu jika tidak segera didokumentasikan secara sistematis dikhawatirkan akan menguap seiring pergantian jaman dan generasinya. Untuk itulah, pendokumentasian sudah mulai harus dilakukan oleh Muhammadiyah. Museum merupakan wahana edukasi historis masyarakat.kaitannya dengan hal itu, perjalanan intelektual Ahmad Dahlan dan peran nyata Muhammadiyah perlu divisualisasikan dalam bentuk museum dalam rangka menjaga memori kolektif masyarakat akan sosok Ahmad Dahlan dan ide-ide yang digagasnya untuk memajukan masyarakat Indonesia serta peran serta Muhammadiyah dalam membangun peradaban negeri ini. Dari sebuah kampung yang jauh dari kata terkenal muncullah pemikiran tentang Muhammadiyah yang di masa berikutnya menorehkan peran yang sangat besar di negeri ini. Museum menjadi sebuah tools untuk menyampaikan kepada masyarakat tentang apa, siapa dan bagaimana Muhammadiyah merajut sebuah titik penting dalam perjuangan dan perkembangan negeri ini.