TL-2271 Sanitasi Berbasis Masyarakat Minggu 3

dokumen-dokumen yang mirip
Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Definisi sanitasi menurut WHO adalah usaha pencegahan/

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pernafasan akut yang meliputi saluran pernafasan bagian atas seperti rhinitis,

PERSYARATAN LINGKUNGAN HUNIAN SEHAT

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TINGKAT PENDAPATAN PENDUDUK TERHADAP KUALITAS LINGKUNGAN PERMUKIMAN DAN KESEHATAN BALITA DI KECAMATAN KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2013

1. No. Responden : 2. Nama : 3. Jenis Kelamin : 4. Umur : 5. Lama tinggal dikost :

Keputusan Menteri Kesehatan No. 261/MENKES/SK/II/1998 Tentang : Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja

RUMAH SEHAT. Oleh : SUYAMDI, S.H, M.M Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Karanganyar

KESEHATAN DAN SANITASI LINGKUNGAN TIM PEMBEKALAN KKN UNDIKSHA 2018

Universitas Sumatera Utara

B. Bangunan 1. Umum Bangunan harus dibuat sesuai dengan peraturan perundangundangan

LEMBAR OBSERVASI PENELTIAN PENYELENGHGARAAN KESEHATAN LINGKUNGANSEKOLAH DASAR (SD) NEGERI DAN SD SWASTA AL-AZHAR DI KECAMATAN MEDAN JOHOR TAHUN

Gambar lampiran 1: Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak

Rumah Sehat. edited by Ratna Farida

IDENTIFIKASI DAN PEDAMPINGAN UNTUK MENGATASI MASALAH SANITASI PADA PEMUKIMAN KUMUH DI KAMPUNG SANGER, SARIO MANADO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

- 5 - BAB II PERSYARATAN TEKNIS HIGIENE DAN SANITASI

Sanitasi Penyedia Makanan

M U H A M A D R AT O D I, S T., M. K E S 2017

Lampiran 1. Aspek Penilaian GMP dalam Restoran

LEMBAR OBSERVASI HYGIENE SANITASI KAPAL

Sarana lingkungan adalah fasilitas penunjang yang berfungsi untuk penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan ekonomi, sosial dan budaya.

Rumah? Perumahan? PERUMAHAN DAN PEMUKIMAN SEHAT. Ns. Eka M. 6/6/2011. Overview

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1992

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Syarat Bangunan Gedung

CHECK LIST SANITASI PEMUKIMAN

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk makanan dari jasaboga. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik

BAB I PENDAHULUAN. Perwujudan kualitas lingkungan yang sehat dijelaskan di dalam Undang-Undang

DOKUMEN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (DPLH)

BAB 5 HASIL PENELITIAN

KATA PENGANTAR. Batam, 03 April Kelompok

PENERAPAN REGULASI KESEHATAN RUMAH DAN KENDALANYA PADA PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA SEHAT

INFORMED CONSENT PENELITIAN. Pemberian informasi dan persetujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lelah, beristirahat setelah penat melaksanakan kewajiban sehari-hari,

Pedoman Sanitasi Rumah Sakit di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Usaha kesehatan lingkungan merupakan salah satu dari enam usaha dasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tuberkulosis paru (Tb paru) adalah penyakit infeksius. 5 Tb paru ini bersifat menahun

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SANITASI DAN KEAMANAN

Lembar Observasi. Hygiene Petugas Kesehatan BP 4 Medan Tahun sesuai dengan Kepmenkes No. 1204/Menkes/Per/X/2004.

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Kesehatan RI Nomor 36 Tahun 2009 menyatakan bahwa

BAB 1 : PENDAHULUAN. Dalam hal ini sarana pelayanan kesehatan harus pula memperhatikan keterkaitan

PERATURAN BANGUNAN /BUILDING REGULATION

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ARTIKEL PENELITIAN HUBUNGAN KONDISI SANITASI DASAR RUMAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REMBANG 2

II. TINJAUAN PUSTAKA

G E R A K A N N A S I O N A L B E R S I H N E G E R I K U. Pedoman Teknis RUMAH SAKIT BERSIH. (Disusun dalam rangka Gerakan Nasional Bersih Negeriku)


HUBUNGAN KONDISI FASILITAS SANITASI DASAR DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DIARE DI KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG.

LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Keluhan Konsumen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PANDUAN MANAJEMEN RESIKO PUSKESMAS CADASARI PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS CADASARI

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat, baik fisik, biologi, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang

Abd. Gafur, SKM.,M.Kes. Bagian Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Dasar-Dasar Rumah Sehat KATA PENGANTAR

Program Kesehatan Lingkungan A. Inspeksi Tempat Pengelolaan Makanan (TPM), Tempat-Tempat Umum (TTU) dan Industri

- 2 - II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 9. Cukup jelas. Pasal 2. Pasal 3. Cukup jelas. Pasal 4. Cukup jelas. Pasal 5. Cukup jelas. Pasal 6. Cukup jelas.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IX SANITASI PABRIK

KUISIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN MASYARAKAT TENTANG SANITASI DASAR DAN RUMAH SEHAT

Jasaboga. Usaha pengelolaan makanan yang disajikan di luar tempat usaha atas dasar pesanan yang dilakukan oleh perseorangan atau Badan Usaha.

PENILAIAN PEMERIKSAAN KESEHATAN LINGKUNGAN HYGIENE SANITASI DI RUMAH MAKAN/RESTORAN

CHECKLIST PEMBINAAN KANTIN SEKOLAH SEHAT SDN 04 LEBAK BULUS

PEMERIKSAAN KELAIKAN HYGIENE SANITASI RUMAH MAKAN DAN RESTORAN 1. Nama rumah makan/restoran :. 2. Alamat :.

PEDOMAN MANAJEMEN RESIKO PUSKESMAS MONCEK

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di kota-kota besar dan juga daerah padat industri yang menghasilkan

b. Dampak Pencemaran oleh Nitrogen Oksida Gas Nitrogen Oksida memiliki 2 sifat yang berbeda dan keduanya sangat berbahaya bagi kesehatan.

Kegiatan tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

Berapa penghasilan rata-rata keluarga perbulan? a. < Rp b. Rp Rp c. > Rp

Lampiran 1. Kategori Objek Pengamatan. Keterangan. Prinsip I : Pemilihan Bahan Baku Tahu. 1. Kacang kedelai dalam kondisi segar dan tidak busuk

PENGELOLAAN AIR LIMBAH

LEMBAR KUESIONER UNTUK PENJAMAH MAKANAN LAPAS KELAS IIA BINJAI. Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PELAKSANAAN MAGANG

PENCEMARAN LINGKUNGAN. Purwanti Widhy H, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU GIZI

GAMBARAN SANITASI LINGKUNGAN DI PERUMAHAN TERTATA PERUMAHAN PAKIS TIRTOSARI 1 SURABAYA

PEDOMAN MANAJEMEN RESIKO PUSKESMAS SAMBALIUNG

II OBSERVASI. NO OBJEK PENGAMATAN. TOTAL SKOR MASING MASING SETIAP KANTIN BOBOT NILAI LOKASI & BANGUNAN SMA LOKASI : A

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sehat 2015 adalah lanjutan dari visi pembangunan kesehatan

PENGELOLAAN AIR LIMBAH KAKUS I

Implementasi Kebijakan dan Regulasi Dalam Kesehatan Lingkungan

TUGAS INDIVIDU HIGIENE LINGKUNGAN KERJA ANALISIS HIGIENE LINGKUNGAN KERJA DI BATIK EL-DYNA. Oleh : ELVI DINA YUNIATI D

Pujianto, SE DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Sanitasi adalah usaha pengawasan terhadap faktor-faktor lingkungan fisik manusia

1 KUISIONER GAMBARAN HYGIENE SANITASI PENGELOLAAN MAKANAN DAN PEMERIKSAAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Puskesmas Marisa Kec. Marisa merupakan salah satu dari 16 (enam belas)

Secara harfiah berarti keteraturan, kebersihan, keselamatan dan ketertiban

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 24 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 24 TAHUN 2012 TENTANG

UNTUK KEPALA SEKOLAH SDN KOTA BINJAI

I. Data Responden Penjamah Makanan 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan :

Kuesioner Penelitian

G E R A K A N N A S I O N A L B E R S I H N E G E R I K U. Pedoman RUMAH SAKIT BERSIH. (Disusun dalam rangka Gerakan Nasional Bersih Negeriku)

Transkripsi:

TL-2271 Sanitasi Berbasis Masyarakat Minggu 3 Rizka Firdausi Pertiwi, S.T., M.T.

Rumah Bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. Perumahan Kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan.

Kondisi fisik, kimia dan biologi di dalam rumah, di lingkungan rumah dan perumahan, sehingga memungkinkan penghuni atau masyarakat memperoleh derajat kesehatan yang optimal.

Persyaratan??

1. Lokasi a. Tidak terletak pada daerah rawan bencana alam b. Tidak terletak pada daerah bekas tempat pembuangan akhir sampah dan bekas lokasi pertambangan; c. Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan dan daerah kebakaran.

2. Kualitas udara,kebisingan dan getaran a. Tingkat kebisingan di lokasi tidak lebih dari 45-55 dba b. Gas berbau (H2S atau NH3) secara biologis tidak terdeteksi c. Partikel debu diameter 10 µg tidak melebihi 150 µg/m3 d. Gas SO2 tidak melebihi 0,10 ppm e. Debu terendap tidak melebihi 350 mm3/m2 per hari. f. Tingkat getaran di lingkungan perumahan harus memenuhi maksimal 10 mm/detik.

3. Kualitas Tanah a. Timah hitam (Pb) maksimal 300 mg/kg b. Arsenik total maksimal 100 mg/kg c. Cadmium (Cd) maksimal 20 mg/kg d. Benzo (a) pyrene maksimal 1 mg/kg. 4. Kualitas Air Tanah Kualitas air tanah pada daerah perumahan minimal harus memenuhi persyaratan air baku, air minum, sesuai dengan Peraturan Perundangan yang berlaku.

5. Sarana dan Prasarana Lingkungan a. Memiliki taman bermain untuk anak, sarana rekreasi keluarga dengan konstruksi yang aman dari kecelakaan b. Memiliki sarana drainase yang tidak menjadi tempat perindukan vektor penyakit dan memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku c. Memiliki sarana jalan lingkungan dengan ketentuan sbb: 1) Konstruksi jalan tidak membahayakan kesehatan 2) Konstruksi trotoar jalan tidak membahayakan pejalan kaki dan penyandang cacat 3) Bila ada jembatan harus diberi pagar pengaman 4) Lampu penerangan jalan tidak menyilaukan

d. Tersedia sumber air bersih yang menghasilkan air secara cukup sepanjang waktu dengan kualitas air yang memenuhi persyaratan kesehatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku e. Pengelolaan pembuangan kotoran manusia danl limbah rumah tangga harus memenuhi persyaratan kesehatan, f. Pengelolaan pembuangan sampah rumah tangga harus memenuhi persyaratan kesehatan g. Memiliki akses terhadap sarana pelayanan umum dan sosial seperti keamanan kesehatan, komunikasi, tempat kerja, tempat hiburan, tempat pendidikan, kesenian dsb.

d. Pengaturan instalasi listrik harus menjamin keamanan e. Tempat pengelolaan makanan (TPM) harus menjamin tidak terjadi kontaminasi yang dapat menimbulkan keracunan. 6. Binatang penyakit menular a. Indeks lalat di lingkungan perumahan harus memenuhi persyaratan sesuai dengan persyaratan perundang-undangan yang berlaku b. Indeks jentik nyamuk (angka bebas jentik) di perumahan tidak melebihi 5%.

7. Penghijauan Pepohonan untuk penghijauan di lingkungan merupakan pelindung dan juga berfungsi untuk kesejukan, keindahan dan kelestarian alam.

Sudah sesuaikah lingkungan perumahan anda? March 5, 2018 slidemodel.com 12

1. Bahan Bangunan a. Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepas zat-zat yang dapat membahayakan kesehatan, antaa lain sbb: 1) Debu total tidak lebih dari 150 µg/m3 2) Asbes bebas tidak melebihi 0,5 fiber/m3/4 jam 3) Timah hitam tidak melebihi 300 mg/kg b. Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan berkembangnya mikroorganisme patogen

2. Komponen dan penataan ruang rumah Komponen rumah harus memenuhi persyaratan fisik dan biologis sebagai berikut: a. Lantai kedap air, dan mudah dibersihkan b. Dinding: 1) Di ruang tidur, ruang keluarga dilengkapi dengan sarana ventilasi untuk pengaturan sirkulasi udara 2) Di kamar mandi dan tempat cuci harus kedap air, dan mudah dibersihkan c. Langit-langit harus mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan d. Bumbungan rumah yang memiliki tinggi 10 meter atau lebih harus dilengkapi dengan penangkal petir e. Ruang di dalam rumah harus ditata agar berfungsi sebagai ruang tamu, ruang keluraga, ruang makan, ruang tidur, ruang dapur, ruang mandi, ruang bermain anak f. Ruang dapur harus dilengkapi sarana pembuangan asap

3. Pencahayaan Pencahayaan alam dan/atau buatan yang langsung maupun tidak langsung dapat menerangi seluruh ruangan minimal intensitas 60 lux, dan tidak menyilaukan 4. Kualitas udara Kualitas udara di dalam rumah tidak melebihi ketentuan sbb: a) Suhu udara nyaman berkisar 18⁰-30⁰C b) Kelembaban udara berkisara antara 40% sampai 70% c) Konsentrasi gas SO2 tidak melebihi 0,10 ppm/24 jam d) Pertukaran udara ( air exchange rate ) 5 kaki kubik per menit per penghuni e) Konsentrasi gas CO tidak melebihi 100 ppm/8 jam f) Konsentrasi gas formaldehid tidak melebihi 120 mg/m3

5. Ventilasi Luas penghawaan atau ventilasi alamiah yang permanen minimal 10% dari luas lantai 6. Binatang Penular Penyakit Tidak ada tikus bersarang di dalam rumah 7. Air a. Tersedia sarana air bersih dengan kapasitas minimal 60 liter/hari/orang b. Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih atau air minum

8. Tersedianya sarana penyimpanan makanan yang aman 9. Limbah a. Limbah cair yang berasal dari rumah tidak mencemari sumber air, tidak menimbulkan bau, dan tidak mencemari permukaan tanah b. Limbah padat harus dikelola agar tidak menimbulkan bau, pencemaran terhadap permukaan tanah serta air tanah 10 kepadatan hunian ruang tidur Luas ruan tidur minimal 8 meter, dan tidak dianjurkan digunakan lebih dari 2 orang tidur dalam satu ruang tidur, kecuali anak di bawah umur 5 tahun.

Bagaimana bila pemilik rumah belum memenuhi ketentuan persyaratan kesehatan perumahan?

Suatu tempat dimana umum (semua orang) dapat masuk ke tempat tersebut untuk berkumpul mengadakan kegiatan baik secara insidentil maupun terus menerus. Kriteria: 1. Diperuntukkan masyarakat umum. 2. Mempunyai bangunan tetap/ permanen. 3. Tempat tersebut ada aktivitas pengelola,pengunjung/ pengusaha. 4. Pada tempat tersebut tersedia fasilitas: a. Fasilitas kerja pengelola. b. Fasilitas sanitasi, seperti penyediaan air bersih, bak sampah, WC/ Urinoir, kamar mandi, pembuangan limbah.

Suatu usaha untuk mengawasi dan mencegah kerugian akibat dari tempat-tempat umum terutama yang erat hubungannya dengan timbulnya atau menularnya suatu penyakit. Usaha-usaha yang dilakukan dalam sanitasi tempat-tempat umum dapat berupa : 1. Pengawasan dan pemeriksaan terhadap faktor lingkungan dan faktor manusia yang melakukan kegiatan pada tempat-tempat umum. 2. Penyuluhan terhadap masyarakat terutama yang menyangkut pengertian dan kesadaran masyarakat terhadap bahaya-bahaya yang timbul dari tempat-tempat umum.

Peran sanitasi tempat-tempat umum dalam kesehatan masyarakat adalah usaha untuk menjamin : 1. Kondisi fisik lingkungan TTU yang memenuhi syarat : a. Kualitas kesehatan. b. Kualitas sanitasi. 2. Psikologis bagi masyarakat : a. Rasa keamanan (security) : bangunan yang kuat dan kokoh sehingga tidak menimbulkan rasa takut bagi pengunjung. b. Kenyamanan (confortmity) : misalnya kesejukkan. c. Ketenangan (safety) : tidak adanya gangguan kebisingan, keramaian kendaraan.

Persyaratan kesehatan lingkungan perubahan yaitu berdasarkan: 1. Lokasi 2. Kualitas udara, kebisingan dan getaran 3. Kualitas tanah 4. Kualitas air tanah 5. Sarana dan prasarana lingkungan 6. Binatang penular penyakit 7. Penghijauan Persyaratan kesehatan rumah tinggal yaitu berdasarkan: 1. Bahan bangunan 2. Komponen dan penataan ruang rumah 3. Pencahayaan 4. Kualitas udara 5. Ventilasi 6. Binatang penular penyakit 7. Air 8. Tersedia sarana penyimpanan makanan yang aman 9. Limbah 10. Kepadatan hunian rumah tidur

March 5, 2018 slidemodel.com 23

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor829/ Menkes/ SK/ VII tahun 1999 tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan.