SKOR INDONESIA DALAM WORLD GOVERNANCE INDICATORS 2012

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis dan Sumber Data

Corruption Perception Index Metode Berubah, Indonesia Masih Tetap di Bawah

MAKALAH KAJIAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan faktor-faktor produksi yaitu; modal, tenaga kerja dan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. mudah ke negara-negara lain di seluruh Asia Tenggara sehingga kompetisi

BAB I PENDAHULUAN. dana yang berasal dari dalam negeri, seringkali tidak mampu mencukupi

PERAN HUMAS PEMERINTAH DALAM MENGKAMPAYEKAN GERAKAN ANTIKORUPSI

V. ANALISIS DETERMINAN KORUPSI DAN DAMPAKNYA TERHADAP KESEJAHTERAAN SOSIAL DAN INVESTASI

Pembangunan Aparatur : Apakah Agenda Kebijakan Yang Tersisa? Wahyudi Kumorotomo, Ph.D!!

Corruption Perception Index 2014

BAB I PENDAHULUAN. atau surat berharga. Financial Market sendiri terbagi menjadi dua yaitu Capital

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Transparency International korupsi adalah the abuse of public

BAB I PENDAHULUAN. mengemuka dalam pengelolaan administrasi publik dewasa ini. Pola-pola lama

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai sebuah negara yang sedang berkembang, pembangunan ekonomi

Good Governance. Etika Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. yang merdeka, berdaulat, bersatu, dan berkedaulatan rakyat dalam suasana. pergaulan yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai.

Tren Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia ICT Whitepaper

BAB I PENDAHULUAN. wilayah. Karena pada dasarnya, investasi merupakan satu pengeluaran

BAB 1 PENDAHULUAN. Kantor Pengelolaan Taman Pintar. Pada BAB 1, penelitian ini menjelaskan

BAB I PENDAHULUAN. suatu prosedur yang berbelit-belit, dari meja satu ke meja lainnya, yang

MEMBANGUN TIM EFEKTIF

BAB I PENDAHULUAN. kuantitas untuk setiap tahunnya. Seiring dengan berkembangnya dunia bisnis dan

BAB I PENDAHULUAN. Praktek rent seeking (mencari rente) merupakan tindakan setiap kelompok

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang

Gambaran yang lebih luas: motor penggerak pertumbuhan produktivitas agregat

BAB 1 PENDAHULUAN. populasi dan pendapatan per kapita negara-negara anggota ASEAN. Dimana, Indonesia

Corruption Perception Index Terus perkuat integritas sektor publik. Dorong integritas bisnis sektor swasta.

PENINGKATAN KUALITAS KEHIDUPAN DAN PERAN PEREMPUAN SERTA PERLINDUNGAN ANAK DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT MELALUI PARTISIPASI PARTISIPASI MASYARAKAT

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

KESEMPATAN KERJA PERDAGANGAN. Rahma Iryanti Direktur Tenaga Kerja dan Pengembangan Kesempatan Kerja. Jakarta, 5 Juli 2013

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH GOOD GOVERNANCE TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI ASEAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan berapapun bantuan yang diberikan kepada negara-negara berkembang, pasti habis

BAB 1 PENDAHULUAN. publik. Pemahaman mengenai good governance berbeda-beda, namun sebagian

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya krisis ekonomi di Indonesia ternyata disebabkan oleh buruknya

I. PENDAHULUAN. Reformasi di bidang kinerja pemerintahan tidak akan membuahkan hasil optimal

PENGARUH AUDITOR INTERNAL TERHADAP GOOD GOVERNMENT GOVERNANCE (PADA KANTOR PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA)

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PUPR

Urgency Membangun Policy Circle. Dr Muhammad Taufiq DEA Deputi Kajian Kebijakan Lembaga Administrasi Negara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dede Iyan Setiono, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Istilah good corporate governance atau dikenal dengan GCG menjadi

Menyoal Pencapaian Target Reformasi Birokrasi

Kemudahan Mendapatkan Listrik

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan tugas wajib bagi negera-negara di dunia

KORUPSI DAN PEMBANGUNAN EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. sistem tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) yang ditandai

Executive Summary. PKAI Strategi Penanganan Korupsi di Negara-negara Asia Pasifik

Template : For Better FITB

I. PENDAHULUAN. pengukuran kinerja pada capacity building yang mengikuti pola reinventing

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Peran perbankan yang profesional semakin dibutuhkan guna

RADIKALISME, TERORISME, KORUPSI DAN PLAGIARISME. Dinno Mulyono, S.Pd. MM.

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan pelaksanaan akuntabilitas sektor publik terhadap terwujudnya

BAB I PENDAHULUAN. Asia Tenggara tahun 2008 sampai tahun 2010 kurang stabil (lihat tabel 1.1 dan

BAB I PENDAHULUAN. Sumarto, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 2009, hal. 1-2

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi Negara di Dunia Periode (%)

Perbandingan Daya Saing Indonesia Diantara Negara-Negara ASEAN 1

BAB I PENDAHULUAN. Pergerakan globalisasi perekonomian yang dewasa ini bergerak begitu

BAB I PENDAHULUAN. umum pada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Friastuti, 2012) adalah contoh

BAB I PENDAHULUAN. good governance. Good governance merupakan salah satu alat reformasi yang

BAB I PENDAHULUAN. terwujudnya good governance. Hal ini memang wajar, karena beberapa penelitian

BAB I PENDAHULUAN. sebagai pengelola anggaran, bahkan legislatif dan yudikatif yang memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Upaya peningkatan mutu pendidikan menjadi agenda penting pemerintah

MUHIDIN M. SAID KOMISI V DPR RI

I. PENDAHULUAN. melalui implementasi desentralisasi dan otonomi daerah sebagai salah satu realita

PENGARUH KUALITAS PEMERINTAHAN TERHADAP PENANAMAN MODAL ASING

Corruption Perception Index Perbaiki Penegakan Hukum, Perkuat KPK, Benahi Layanan Publik

BAB I PENDAHULUAN. penanaman modal. Pembentukan modal dapat dikatakan sebagai kunci utama. tergolong dalam negara maju atau negara berkembang.

BAB 1 PENDAHULUAN. Awal tahun 1990 terdapat fenomena di negara negara pengutang yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Daya saing daerah menurut definisi yang dibuat UK-DTI adalah

BAB 1 : PENDAHULUAN. negara yang perlu dididik untuk menjadi manusia yang berkualitas. Remaja nantinya diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. yang telah diaudit oleh akuntan publik. Selain itu, kondisi perekonomian domestik

STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI HILIR KARET ALAM DI PROVINSI RIAU

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KOMPARATIF MODEL SHARIAH GOVERNANCE LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH: STUDI KASUS NEGARA ASEAN

09Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

BAB 3 METODE PENELITIAN

Pertama-tama, perkenanlah saya menyampaikan permohonan maaf dari Menteri Luar Negeri yang berhalangan hadir pada pertemuan ini.

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN

Pengertian dan ruang lingkup akuntansi sektor publik

BAB I PENDAHULUAN. Asosiasi negara- negara Asia Tenggara (ASEAN) didirikan pada tanggal 8

BAB I PENDAHULUAN. Runtuhnya sistem ekonomi komunis menjelang akhir abad ke-20,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Global Corruption Barometer 2013

BAB I PENDAHULUAN. besarnya penyerahan wewenang dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah, dimana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

EVALUASI KURIKULUM DIKLAT BERBASIS KOMPETENSI DALAM MENINGKATKAN SOFT COMPETENCY PELAKSANA KEMENTERIAN KEUANGAN:

PENDAHULUAN Latar Belakang

IV. GAMBARAN UMUM. 4.1 Gambaran Umum Perekonomian di Negara-negara ASEAN+3

BAB I PENDAHULUAN. Pendekatan pembangunan manusia telah menjadi tolak ukur pembangunan. pembangunan, yaitu United Nations Development Programme (UNDP)

BAB I PENDAHULUAN. mendorong perkembangan dan kemakmuran dunia industri modern Perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk mampu mengelola usahanya dengan baik dan optimis agar

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pengelolaan sistem pemerintahan, good governance telah

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk mengurus apa yang dibutuhkan oleh

Good Governance: Mengelola Pemerintahan dengan Baik

BAHAN DAN METODE HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN. Tenggara, yakni Association South East Asian Nations atau yang dikenal

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang berkelanjutan merupakan tujuan dari suatu negara

Mengetahui bentuk pemerintahan yang baik RINA KURNIAWATI, SHI, MH

Good Governance dan Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah

Transkripsi:

SKOR INDONESIA DALAM WORLD GOVERNANCE INDICATORS 2012 Judul Laporan The Worldwide Governance Indicators Penerbit World Bank 2012 A. Pengantar World Governance Indicators (WGI) merupakan kumpulan indikator di bidang governance yang diterbitkan oleh World Bank, melalui Macroeconomics and Growth Team-Development Research Group, sejak tahun 1996. WGI mengukur enam dimensi governance, yakni (1) Voice and accountability, (2) Political stability and absence of violance, (3) Government effectiveness, (4) Regulatory quality, (5) Rule of law, dan (6) Control of corruption, dengan cakupan hingga 200 negara. Penyusunan WGI dilakukan melalui pengolahan atas ratusan variabel individual yang didasarkan dari berbagai sumber data. Data-data ini merupakan persepsi dari berbagai kalangan, seperti pemerintah, swasta dan NGO, dalam memandang governance. Update atas Laporan WGI diterbitkan 2 (dua) tahun sekali sejak 1996 2002 dan tahun berikutnya dilakukan setiap tahun. B. Metode Metode yang dipergunakan dalam penghitungan dijelaskan sebagaimana berikut: a. Metode yang digunakan adalah pendekatan statistik. Prosedur statistikal yang digunakan untuk mendapatkan hasil perhitungan aggregate tiap indeks adalah unobserved components model, dimana tahapan yang dilakukan adalah: 1. Me-re-scale tiap individual data yang ada agar dapat digunakan satu skala yang comparable 2. Pembobotan masing-masing re-scaled data dengan cara perhitungan statistik dimana data yang mempunyai korelasi paling tinggi terhadap dependent variable maka akan diberi bobot yang lebih tinggi dibandingkan data dengan korelasi rendah 3. Dan dihitung weighted average nya, dimana weighted average adalah: (bobot x rata-rata nilai re-scaled data) b. Yang perlu menjadi perhatian khusus dalam perhitungan indeks ini adalah dalam metode pembobotan, karena beberapa variable tertentu mempunyai korelasi yang tinggi sehingga penurunan atau kenaikan bobot akan berpengaruh signifikan terhadap aggregate indeks. 1

C. Skor Indonesia a) Control of Corruption Indeks ini mengukur persepsi korupsi dimana korupsi diartikan sebagai penggunaan kekuasaan public untuk meraih keuntungan. Korupsi dalam konteks ini disebabkan karena rendahnya tingkat kepatuhan aparat pemerintah dan sektor swasta terhadap institusi-institusi Negara. Indeks ini terdiri dari berbagai indicator yang mengukur transparansi pemerintahan, persepsi public mengenai korupsi, dan pola-pola nepotisme dan kroniisme. Perbandingan Skor Control of Corruption Negara ASEAN 1 Singapore 2.25 2.30 2.27 2.18 2,12 2 Brunei Darussalam 0.23 0.48 0.97 0.85 0,84 3 Malaysia 0.28 0.07-0.04 0.12 0,00 4 Thailand -0.37-0.46-0.30-0.33-0,37 5 Vietnam -0.56-0.65-0.52-0.58-0,63 6 Indonesia -0.57-0.57-0.80-0.74-0,68 7 Philippines -0.69-0.69-0.75-0.82-0,78 8 Laos -1.28-1.19-1.11-1.07-1,06 9 Cambodia -1.13-1.13-1.22-1.21-1,10 10 Myanmar -1,56-1,55-1,67-1.67-1,69 b) Government Effectiveness Indeks ini mengukur kualitas dari pengaturan pelayanan public, kualitas birokrasi, kompetensi SDM pelayanan public dan tingkat independensi SDM aparatur dari tekanan politik. Indeks ini menggambarkan kemampuan pemerintah dalam mengambil kebijakan dan mengadakan pelayanan public secara efektif. Perbandingan Skor Government Effectiveness Negara ASEAN 1 Singapore 2.32 2.37 2.26 2.24 2,16 2 Brunei Darussalam 0.94 0.90 0.92 0.88 0,88 3 Malaysia 1.22 1.14 0.96 1.09 1,00 4 Thailand 0.32 0.21 0.17 0.08 0,10 6 Indonesia -0.26-0.22-0.26-0.19-0,24 5 Vietnam -0.17-0.16-0.29-0.30-0,28 7 Philippines 0.07 0.01-0.11-0.10 0,00 2

9 Cambodia -0.86-0.94-0.79-0.82-0,75 8 Laos -0.86-0.87-1.02-0.94-0,91 10 Myanmar -1,45-1,51-1,65-1.67-1,64 c) Rule of Law Indeks ini mengukur tingkat kepercayaan dan harapan terhadap tegaknya berbagai aturan hukum dalam masyarakat. Situasi kondusif bagi keberlangsungan aktivitas social dan ekonomi merupakan elemen yang sangat penting untuk mengukur tingkat efektivitas pemerintah. Indeks ini terdiri berbagai indicator yang mengukur persepsi mengenai tindakan kriminal, kualitas peradilan, dan penegakan kontrak atau perjanjian. Perbandingan Skor Rule of Law Negara ASEAN 1 Singapore 1.67 1.67 1.60 1.69 1,69 2 Brunei Darussalam 0.44 0.51 0.79 0.79 0,88 3 Malaysia 0.51 0.45 0.47 0.51 0,52 4 Thailand -0.06-0.10-0.23-0.19-0,24 5 Vietnam -0.44-0.41-0.45-0.48-0,48 7 Philippines -0.51-0.56-0.56-0.54-0,51 6 Indonesia -0.65-0.63-0.59-0.63-0,65 8 Laos -0.92-0.82-0.97-0.89-0,92 9 Cambodia -1.06-1.10-1.08-1.08-1,03 10 Myanmar -1,44-1,43-1,46-1.50-1,42 d) Regulatory Quality Indeks ini mengukur akibat-akibat yang ditimbulkan dari kebijakan yang tidak pro-pasar, seperti kebijakan control harga, rendahnya pengawasan terhadap bank, serta persepsi mengenai berbagai hambatan yang disebabkan bertumpuknya regulasi atau peraturan dibidang perdagangan internasional. Indeks ini terdiri dari variable-variabel yang berkaitan dengan kebijakan pemerintah dibidang perdagangan, investasi luar negeri, dan nilai tukar. Perbandingan Skor Regulatory Quality Negara ASEAN 1 Singapore 1.83 1.91 1.80 1.80 1,83 3

2 Brunei Darussalam 0.98 0.80 1.09 1.11 1,17 3 Malaysia 0.53 0.37 0.30 0.58 0,66 4 Thailand 0.15 0.24 0.24 0.19 0,24 5 Philippines -0.10-0.06-0.11-0.26-0,26 6 Indonesia -0.32-0.29-0.31-0.37-0,33 7 Cambodia -0.49-0.46-0.45-0.47-0,45 8 Vietnam -0.51-0.58-0.59-0.57-0,61 9 Laos -1.17-1.13-1.06-1.03-0,96 10 Myanmar -2.22-2.19-2.24-2.23-2,13 e) Voice and Accountability Indeks ini mengukur berbagai aspek dari proses politik, kebebasan sipil dan hak politik, serta tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilihan umum. Indeks ini terdiri dari berbagai indicator yang mengukur hak-hak politik, kebebasan sipil, mekanisme pemilihan umum, dan kebebasa pers. Perbandingan Skor Voice and Accountability Negara ASEAN 1 Philippines -0.13-0.15-0.05-0.09-0,01 2 Indonesia -0.11-0.11-0.08-0.05-0.08 3 Singapore -0.44-0.41-0.33-0.29-0,19 4 Malaysia -0.55-0.57-0.50-0.53-0,44 5 Thailand -0.59-0.53-0.48-0.55-0,45 6 Brunei Darussalam -1.04-1.00-0.79-0.69-0,63 7 Cambodia -0.88-0.94-0.88-0.87-0,91 8 Vietnam -1.55-1.50-1.46-1.43-1,48 9 Laos -1.64-1.66-1.65-1.63-1,60 10 Myanmar -2,18-2,16-2,16-2,09-1,86 f) Political Stability and Absence of Violence Indeks ini mengukur persepsi tentang kemungkinan pemerintah digulingkan dengan cara-cara yang inkonstitusional atau dengan jalan kekerasan. Indeks ini terdiri dari berbagai indicator yang mengukur kadar kekerasan politik, kasuskasus penyiksaan dan penculikan, ancaman pemberontakan, dan kemampuan pemerintah dalam menghadapi ancaman tersebut. 4

Perbandingan Skor Political Stability Negara ASEAN 1 Singapore 1.14 1.32 1.14 1.12 1,21 2 Brunei Darussalam 1.18 1.17 1.36 1.24 1,12 3 Vietnam 0.24 0.17 0.24 0.12 0,17 4 Malaysia 0.15 0.07-0.03 0.14 0,16 5 Laos 0.18 0.04-0.11-0.22 0,01 6 Cambodia -0.42-0.34-0.66-0.61-0,44 7 Indonesia -1.17-1.05-0.77-0.88-0,82 8 Thailand -1.11-1.23-1.24-1.22-1,02 9 Myanmar -1.13-1,11-1,30-1.29-1,16 10 Philippines -1.55-1.69-1.63-1.55-1,39 5