LAPORAN PRAKTIKUM 2 TEHNIK DASAR: TIMBANGAN, PIPET, DAN PEMBUATAN LARUTAN. 0leh : Frenky Sorimuda dan Paska. Kamis, 26 September

dokumen-dokumen yang mirip
TEKNIK DASAR PENGGUNAAN TIMBANGAN MANUAL DAN DIGITAL PENGGUNAAN TIMBANGAN MANUAL

LAPORAN PRAKTIKUM 2 TEHNIK DASAR: TIMBANGAN, PIPET, DAN PEMBUATAN LARUTAN. oleh : Lucia Aktalina dan Selly Oktaria. Kamis, 26 September 2012

A. TEKNIK DASAR PENGGUNAAN TIMBANGAN MANUAL DAN DIGITAL

LAPORAN PRAKTIKUM 2 TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN DISUSUN OLEH : JEKSON MARTIAR SIAHAAN DAN MARIA LESTARI

BM506 USU LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR: TIMBANGAN, PIPET DAN PEMBUATAN LARUTAN Seri Rayani Bangun Melviana Lubis RABU/2 OKTOBER 2013

Oleh : Melya Susanti Kelompok: melya susanti dan Islah wahyuni Selasa, 3 maret 2015

TEKNIK DASAR: PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

TEKNIK DASAR: PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

TEKNIK DASAR: PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

TEKNIK DASAR: PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN. HARI/TGL. PRAKTIKUM : Rabu, 3 Maret 2015

LAPORAN PRATIKUM TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN. Agar Mahasiswa/i mampu memiliki kemampuan dan mengetahui teknik :

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM PRAKTIKUM TEKNIK DASAR : TIMBANGAN, PIPET DAN PEMBUATAN LARUTAN IRA ASTUTI HASIBUAN PROGRAM STUDI MAGISTER BIOMEDIK FK USU

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM I TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : Kamis, 17 Maret 2016

TUGAS INDIVIDU LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR: PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM I TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : Kamis, 17 Maret 2016

Laporan praktikum Teknik Dasar: Pipet, Timbangan, Pembuatan Larutan. : Mesrida Simarmata Nim :

NAMA PRAKTIKAN : Yuliandriani Wannur Azah ( ) Rahmiwita ( ) Irma Yanti ( )

: ASTRID SISKA PRATIWI PRODI : MAGISTER ILMU BIOMEDIK ( )

TEKNIK DASAR LABORATORIUM: PIPET; TIMBANGAN; PEMBUATAN LARUTAN.

LAPORAN PRAKTIKUM 02 TEKNIK DASAR : PIPET,TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN.

: Adenin Dian Musrifani NIM : : Magister Ilmu Biolmedik : Teknik Dasar Pipet, Timbangan, dan Pembuatan Larutan TUJUAN :

LAPORAN PRAKTIKUM 1 Teknik Dasar: Pipet, Timbangan, Pembuatn Larutan ALAT DAN BAHAN: Alat Bahan

LAPORAN PRAKTIKUM 1 TEKNIK DASAR: PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM JUDUL PRAKTIKUM: TEKNIK DASAR: TIMBANGAN, PIPET DAN PEMBUATAN LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM TEHNIK DASAR : PENGGUNAAN PIPET, TIMBANGAN DAN PEMBUATAN LARUTAN

BIOMEDIK USU Laporan Praktikum 2 Teknik Dasar: Pipet, Timbangan, Pembuatan Larutan

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN

Latihan penggunaan pipet otomatik, pipet Mohr serta pipet spuit 3. Latihan membuat larutan 4. Latihan pembuatan dan interpretasi grafik

Tabel 1. Data Hasil Penggunaan Timbangan Manual dan Digital

LAPORAN PRAKTIKUM 02 TEKNIK DASAR : PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN.

LAPORAN PRAKTIKUM 1 TEKNIK DASAR PIPET, TIMBANGAN DAN PEMBUATAN LARUTAN

LAPORAN PRAKTIKUM 2 PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

Laporan Praktikum 3. ph Meter dan Persiapan Larutan Penyangga

PRAKTIKUM 2 : TEKNIK DASAR PIPET, TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN. Henny Erina Saurmauli Ompusunggu. Rebecca Rumesty Lamtiar. Nunung Sri Mulyani

PRAKTIKUM PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

MENGOPERASIKAN PIPET

NERACA. Neraca Ohauss

: Kirana patrolina sihombing

LAPORAN PRAKTIKUM 03 ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

LAPORAN PRAKTIKUM ph METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

: Kirana patrolina sihombing

Kuliah 2: September Jadwal OpenWetWare Keamanan Bagaimanakah itu DeviasiStandar pada grafik? Praktikum 2 :Teknik Dasar: Pipet, Timbangan,

Ada beberapa jenis timbangan yang sering digunakan akan tetapi secara garis besar timbangan yang digunakan dibedakan menjadi 3 yaitu :

LAPORAN PRAKTIKUM ph METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

LAPORAN PRAKTIKUM 02 TEKNIK DASAR : PIPET,TIMBANGAN, PEMBUATAN LARUTAN. Leo Pardon Sipayung

LAPORAN PRATIKUM II PRATIKUM PH METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

Laporan Praktikum ph Meter, Persiapan Larutan Penyangga

LAPORAN PRAKTIKUM 2. : Magister Ilmu Biolmedik : ph meter, persiapan larutan penyangga Tanggal pelaksanaan : 10 Maret 2015

LAPORAN PRAKTIKUM PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGAN, DAN PENGENCERAN

LAPORAN PRAKTIKUM 1 TEKNIK DASAR PIPET, TIMBANGAN DAN PEMBUATAN LARUTAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan 12 Oktober 2013 di Laboraturium Unit Pelayanan Teknis (UPT)

LAPORAN PRAKTIKUM 2 BM 506. ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

KESEIMBANGAN ASAM BASA

ph = pk a + log ([A - ]/[HA])

PENGOPERASIAN INCUBATOR RED LINE

PRAKTIKUM 2 PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA, PENGENCERAN STOK GLUKOSA Oleh: Melviana Aditya Candra

Soal Latihan UTS Mata Kuliah Ketrampilan Dasar Laboratorium Biomedik 2011

LAPORAN PRAKTIKUM ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

Laporan Praktikum 3. Praktikum 3 : ph meter, Persiapan larutan penyangga, Pengenceran stok glukosa. Oleh : Rebecca Rumesty L dan Jimmy

MELAKUKAN VERIFIKASI ALAT UKUR

LAPORAN PRAKTIKUM. ph Meter dan Persiapan Larutan Penyangga

PRAKTIKUM 3 : PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA, PENGENCERAN STOK GLUKOSA. Oleh : Henny Erina Saurmauli Ompusunggu. Jekson Martiar Siahaan

BAB V METODOLOGI. 1.1 Alat dan bahan yang digunakan Alat yang digunakan. 1. Spektrofotometri Visible. 2. Magnetic Stirer. 3.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik. UNIMUS, Jl. Wonodri Sendang Raya 2A Semarang. Waktu penelitian yaitu

Kegiatan Pembelajaran 5: Prinsip dan prosedur kerja Peralatan Laboratorium

LAPORAN PRAKTIKUM 03 ph Meter dan Persiapan Larutan Penyangga

LAPORAN PRAKTIKUM 2 ph METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : Kamis, 31 Maret 2016

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah analitik. Wonodri Sendang Raya 2A Semarang.

LAPORAN PRAKTIKUM ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

LAPORAN PRAKTIKUM 2 PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA, DAN PENGENCERAN

NERACA A. TUJUAN B. DASAR TEORI a. Neraca Ohauss

LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR PENGENALAN NERACA DI LABORATORIUM

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Departemen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

BAB V METODOLOGI. digester, kertas ph secukupnya, cawan porselin 3 buah, kurs porselen 3 buah,

METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTOFOTOMETRI)

BAB III METODE PENELITIAN. Faktor I adalah variasi konsentrasi kitosan yang terdiri dari 4 taraf meliputi:

Penelitian ini akan dilakukan dengan dua tahap, yaitu : Tahap I: Tahap perlakuan awal (pretreatment step)

BAKTERI PRAKTIKUM KULTUR JARINGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan suatu penelitian eksperimental yang dilakukan untuk

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, mesin uji yang digunakan adalah motor diesel empat

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah

UJI GESER LANGSUNG (DIRECT SHEAR TEST) ASTM D

PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA DAN PH METER

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME I (GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA) DAN SPEKTROFOTOMETRI

SOAL LATIHAN UAS MATA KULIAH KETRAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOMEDIK. Bentuk UAS tahun ini: Ada 3 bagian:

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2011, di

STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) MIKROSKOP

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-April Penelitian ini

A. Manual Prosedur Pelaksanaan Praktikum (MP )

PEMELIHARAAN PERALATAN LABORATORIUM

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah

Transkripsi:

LAPORAN PRAKTIKUM 2 TEHNIK DASAR: TIMBANGAN, PIPET, DAN PEMBUATAN LARUTAN 0leh : Frenky Sorimuda dan Paska Kamis, 26 September 2012 08.00 11.00 Kegiatan Praktikum 2: a. Teknik dasar penggunaan timbangan manual dan digital b. Teknik dasar penggunaan pipet-pipet c. Teknik dasar pembuatan larutan d. Membuat grafik hasil percobaan pipet dan menginterpretasikan grafik TEKNIK DASAR PENGGUNAAN TIMBANGAN MANUAL DAN DIGITAL PENGGUNAAN TIMBANGAN MANUAL Ada 2 jenis timbangan yang digunakan pada praktikum teknik dasar penggunaan timbangan manual, yaitu Harvard Trip dan Dial-o-gram. Tujuan praktikum : untuk melatih teknik dasar penggunaan timbangan manual Harvard Trip dan Dial-o-gram, maupun timbangan digital, yang nantinya akan berguna pada penelitian biomedik. Cara kerja Harvard Trip: Pastikan terlebih dahulu bahwa timbangan dalam keadaan keseimbangan dan jika belum, putarlah tombol zero adjust knob sampai jarum timbangan berada pada garis seimbang atau netral (sejajar dengan 0) Letakkan bahan/benda yang ingin ditimbang pada sisi alas timbangan sebelah kiri. Kemudian geserlah Poise Besar ke kanan dari notch ke notch sampai sisi alas timbangan yang sebelah kanan turun. Lalu, kembalikan posisi Poise Besar ke notch sebelumnya. Maka sisi alas kanan timbangan akan naik lagi. Geserlah Poise Kecil ke kanan sampai didapat keadaan keseimbangan.

Berat bahan/benda yang ditimbang dibaca secara hitungan gram yang ditunjukkan oleh Poise Besar dan Poise Kecil Cara kerja Dial-o-gram: Pastikan terlebih dahulu bahwa timbangan dalam keadaan keseimbangan jika belum, putar tombol zero adjust knob sampai jarum timbangan berada pada garis seimbang atau netral (sejajar 0) Letakkan bahan/benda yang ingin ditimbang pada sisi alas timbangan sebelah kiri. Putar tombol vernier dial sampai didapat keadaan keseimbangan. Bacalah berat bahan/benda yang ditimbang pada vernier dial PENGGUNAAN TIMBANGAN DIGITAL Timbangan digital yang dipakai adalah timbangan digital model Sartorius. Cara kerja : Timbangan dihidupkan paling sedikit 5 menit sebelum digunakan. Buka tutup timbangan lalu letakkan kertas diatas platform timbangan. Nolkan timbangan dengan menekan tombol Tare yang kiri atau kanan 0,00x akan muncul di layarnya (weight display). Gunakan sendok yang bersih dan tambahkan bahan kimia yang mau ditimbang pada kertas sampai jumlahnya sesuai dengan kebutuhan resepnya. Bacalah hasilnya pada layar. Tabel 1 : Penggunaan Timbangan Manual dan Digital Sampel Hasil/pengamatan Harvard Dial - o - Timbangan Digital Trip gram kotak nomor 12 10,5 10,5 10,29 kotak nomor 21 9,3 15,4 7,13 Kotak nomor 27 10,0 23,8 3,57 kotak nomor 16 0,7 4,0 3,59 Kesimpulan:

Dengan menggunakan timbangan digital mendapatkan hasil yang lebih akurat, karena pengukuran yang dihasilkan sampai 3 desimal Dalam penggunaan timbangan digital harus benar-benar diperhatikan dalam meletakkan bahan yang akan diukur. Karena dengan sedikit adanya getaran pada timbangan akan mempengaruhi hasil pengukuran Penggunaan timbangan manual mengalami kesulitan dalam memutar tombol zero knob, sehingga sulit untuk mendapatkan keadaan yang benar-benar seimbang Penggunaan timbangan manual harus benar-benar memiliki ketelitian dalam membaca skala pengkuran karena dapat menimbulkan bias. TEKNIK DASAR PENGGUNAAN PIPET-PIPET Tujuan praktikum : untuk membandingkan antara pipet otomatik, pipet Mohr dan pipet spuit, dengan mengadakan percobaan yang nanti akan dibandingkan. Juga untuk mengetahui pipet mana yang lebih akurat dan lebih baik penggunaannya. Penggunaan pipet: Praktikan akan menggunakan timbangan digital untuk mengukur berat akuades, yaitu 1 ml akuades yang diukur dengan pipet Mohr, Spuit dan Otomatik. Sediakan beaker kaca yang sedang dan isilah dengan akuades. Sediakan wadah yang cocok sebagai tempat akuades saat ditimbang dan ditaruh di alas timbangan digital. a. Nolkan alat timbangan b. Pakailah salah satu macam pipet dan ambil 1 ml akuades dari beaker c. Keluarkan 1 ml akuades pada wadahnya dan bacalah beratnya pada layar digital d. Masukkan hasilnya pada tabel 2 berikut ini e. Nolkan alat timbangan dan ulang 4 kali lagi langkah-langkah a d dengan pipet yang sama (supaya mendapat 5 hasil untuk pipet yang digunakan) f. Ulangi lagi langkah a e dengan dua macam pipet yang lain

Beberapa poin penting penggunaan pipet-pipet yang dilihat pada demonstrasi Pipet Mohr Harus benar-benar diperhatikan sebelum pipet digunakan harus bersih dari gelembung udara. Sewaktu penghisapan larutan harus ujung pipet harus terendam dengan larutan untuk menghindari munculnya gelembung udara Pengleuaran larutan dari pipet harus tepat pada batas skala terkecil, supaya volume air yang ditimbang benar 1 ml Kurang memiliki keakuratan yang tinggi karena sering terjadi kesalahan dalam membaca skala Pipet otomatik Pilihlah pipet otomatik sesuai dengan skala yang diinginkan. Untuk menghisap larutan gunakan tekanan penghisap yang pertama, tekanan penghisap yang kedua untuk mengeluarkan larutan Dalam penggunaan pipet ini harus hati-hati karena bisa saja menyebankan tips pipet terlepas Merupakan pipet dengan keakuratan yang tinggi Pipet spuit Tidak memiliki keakuratan yang tinggi karena sering terjadi kesalahan dalam pembacaan skala, sehingga harus lebih teliti dalam penggunaanya. Tabel 2 : Penggunaan Pipet Otomatik, Mohr dan Spuit Hasil pipet otomatik pipet Mohr pipet spuit beratan 1 ml aquades Frenky Paskah Sari Rica Frenky Paskah Sari Rica Frenky Paskah Sari Rica 1 1,102 0,991 0,993 0,996 1,245 1,076 0,967 1,041 0,694 0,883 0,965 0,988 2 1,182 1,009 1,992 0,989 1,060 1,050 1,056 1,038 0,925 0,994 0,937 0,948 3 0,996 0,996 1,001 0,996 1,001 1,005 1,058 1,061 0,807 0,950 1,002 0,837 4 0,993 1,166 0,992 1,001 1,008 0,996 1,063 1,040 0,920 0,930 1,018 0,931 5 1,173 0,993 1,002 1,002 1,001 1,019 1,050 1,046 0,985 0,945 0,869 0,988 rata-rata 1,098 0,993 1,197 0,997 1,063 1,029 1,039 1,045 0,866 0,940 0,0958 0,938 standard 0,0918068 deviasi 62 0,0016 0,4445 0,0052 0,1047 0,0332 0,0404 0,00093 0,0115783 0,004 0,059 0,0619

berat 1ml aquades (gr) 1,800 1,600 1,400 1,200 1,000 0,800 0,600 0,400 0,200 0,000 Perbandingan hasil pengukuran 3 jenis pipet untuk mengukur berat 1ml aquedes Pipet Otomatik Frenky Frenky Paska Sari Rica Frenky Paska Sari Rica Frenky Paska Sari Pipet Otomatik Pipet Mohr Pipet Spuit Rica Pipet Otomatik Paska Pipet Otomatik Sari Pipet Otomatik Rica Pipet Mohr Frenky Pipet Mohr Paska Pipet Mohr Sari Pipet Mohr Rica Pipet Spuit Frenky Pipet Spuit Paska Pipet Spuit Sari Pipet Spuit Rica Axis Title Kesimpulan: Pada penggunaan pipet Otomatis terlihat lebih akurat dibandingkan dengan pipet Mohr dan pipet otomatis. Standard deviasi yang dihasilkan setiap praktikan memiliki nilai yang hampir sama dan lebih kecil dibandingkan dengan pipet lainnya. Praktikan Frenky dan Paska menggunakan pipet Mohr lebih baik dibandingkan Sari dan Rika, hal ini terlihat dari hasil yang dicapai Frenky dan Paska paling mendekati tetapi memiliki SD yang paling besar. Hal ini mungkin terjadi adanya variasi yang besar dari pengukuran dari yang pertama sampai kelima. Penggunaan pipet spuit yang paling tidak akurat pengkurannya. Hal ini tampak dari 3 praktikan yang mendapatkan hasil pegukuran yang jauh dari 1 ml. Tetapi praktikan Paska yang paling mendekati akurat. SD yang dihasilkan dari keempat praktikan cukup besar, hal ini menunjukkan adanya banyak variasi dalam pengukuran

TEKNIK DASAR PEMBUATAN LARUTAN Langkah-langkah 1. Bacalah detil resep larutan yang ingin dibuat. Kalau ada yang perlu dihitung, siapkan perhitungan dulu. 2. Kumpulkan bahan kimia yang akan dipakai dan letakkan dekat dengan timbangan digital. 3. Siapkan alat lain yang dibutuhkan (misalnya kertas, sendok, sarung tangan, tisu, beaker, dll) 4. Ukur jumlah bahan kimia yang dibutuhkan dengan hati-hati 5. Ketika semua bahan kimia diukur, kembalikan botol-botolnya ke rak, bersihkan alat timbangan serta tempat sekelilingnya, dan bawalah beaker yang berisi bahan kimia ke meja kerja. 6. Tuangkan akuades yang secukupnya (kurang dari yang ditentukan pada resepnya) ke dalam beaker dan letakkanlah stir bar dengan ukuran yang sesuai 7. kedalamnya. Pakailah alat otomatik stirer dengan kecepatan sedang untuk mengencerkan bahan kimia. 8. Dengan gelas ukur yang sesuai dengan volume yang ingin dibuat, tuangkan larutan dan bilas beakernya dengan akuades. Tuangkan bekas bilasan tersebut 9. kedalam gelas ukur. Tambah akuades sampai mencapai volume larutan yang ingin dibuat. 10. Bersihkan semua alat yang pernah dipakai dan rapikan tempat kerjanya. Tugas : Buatlah larutan 100ml 0.7M Cu SO4 5H2O Langkah I : Perhitungan = 0,1L x 0,7 mol/l x {(63,5 + 32 + 64 + 10 + 80 gr/mol )} = 0,1L x 0,7 mol/l x {(249,5 gr/mol)} = 0,1L x 0,7 mol/l x 249,5 gr/mol = 17,465 gr Langkah II :

Timbang Cu SO4 5H2O sebanyak 17,465 gr dengan menggunakan timbangan otomatik dengan menggunakan gelas beaker Langkah III : Setelah Cu SO4 5H2O ditimbang, tambahkan lebih kurang 100 ml untuk dilarutkan. Letakkan stir bar kedalam gelas beaker dan letakkan gelas beaker diatasalat stirrer otomatik dan tunggulah hingga larutan encer dan homogen. Langkah IV Setelah larutan encer dan homogen, pindahkan larutan kedalam gelas ukur, lalu perlahan-lahan tambahkan akuades hingga volume larutan mencapai 100 ml. Setelah volume larutan tercapai dan larutan selesai dibuat, masukkanlah larutan dari gelas ukur ke dalam wadah botol plastik untuk penyimpanan, dan tutup botol dengan rapat. Langkah VI Bersihkan dan kembalikan peralatan yang telah dipergunakan SARAN Alat yang dipergunakan dapat ditambah, sehingga waktu praktikum bisa lebih efeisien Sewaktu menggunakan timbangan otomatik, sebaiknya satu timbangan menggunakan satu meja.karena timbangan otomatik sangat sensitif, getaran yang muncul bisa menimbulkan variasi pengukuran yang berbeda.