No. Permasalahan Solusi 3. Belum adanya peraturan daerah yang mengatur tentang mekanisme pengajuan izin lingkungan Telah diterbitkan peraturan Bupati

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN ANGGARAN 2016

RPPI-10 KUALITAS LINGKUNGAN UNTUK IKLH DAN ISTM

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR ABSTRACT INTISARI DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2018 DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN TANAH BUMBU

BAB V ANALISA AIR LIMBAH

RENCANA AKSI KINERJA KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2016

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2017 DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN TANAH BUMBU

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016 BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD) KABUPATEN TANAH BUMBU

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016 BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD) KABUPATEN TANAH BUMBU

METODOLOGI PENELITIAN. pengambilan sampel pada masing-masing 3 lokasi sampel yang berbeda

BAB IV HASIL PENELITIAN. Sanggrahan Kecamatan Karanggan Kabupaten Temanggung dengan. 1. Kondisi dan Lokasi Tempat Pembuangan Akhir Sampah

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2017 DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN TANAH BUMBU

Indek Kualitas Air Sungai

Lampiran Perhitungan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Kota Bogor 2015

BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM

RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2016

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENURUNAN KONSENTRASI CHEMICAL OXYGEN DEMAND (COD)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Way Keteguhan, yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. berdampak positif, keberadaan industri juga dapat menyebabkan dampak

STUDI POTENSI BEBAN PENCEMARAN KUALITAS AIR DI DAS BENGAWAN SOLO. Oleh : Rhenny Ratnawati *)

LAPORAN KINERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN MALANG TAHUN 2016

RENCANA AKSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KERINCI TAHUN 2017

BAB V KESIMPULAN Kesimpulan. Berdasarkan analisis data yang dilakukan, maka dapat disimpulkan:

DINAS LINGKUNGAN HIDUP

pemantauan dan evaluasi kualitas lingkungan hidup, pemantauan pengelolaan lingkungan hidup dan pemulihan kerusakan lingkungan hidup serta mengembangka

MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS AIR LIMBAH INDUSTRI DI PT EAST JAKARTA INDUSTRIAL PARK

Kata Pengantar. Jakarta, Juni 2010 Deputi MENLH Bidang Pembinaan Sarana Teknis dan Peningkatan Kapasitas. Sudariyono

Laporan Kinerja Tahun 2017

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Kebutuhan yang utama bagi terselenggaranya kesehatan

Penentuan Indeks Kualitas Lingkungan

Renja DLH Kulon Progo 2017 (Perubahan Ke-2) PERUBAHAN KEDUA RENCANA KERJA TAHUN ANGGARAN 2017 KABUPATEN KULON PROGO DINAS LINGKUNGAN HIDUP

Nama : Putri Kendaliman Wulandari NPM : Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir. Rakhma Oktavina, M.T Ratih Wulandari, S.T, M.

LAPORAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2015

Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. hidup. Namun disamping itu, industri yang ada tidak hanya menghasilkan

PELAKSANAAN KEGIATAN BIDANG PENGENDALIAN KERUSAKAN PERAIRAN DARAT TAHUN 2015

STRUKTUR ORGANISASI DAN TUPOKSI

Gambar 5. Peta Rencana Penataan Blok dan Sarana/Prasarana Hutan Wisata Sungai Dumai. Universitas Sumatera Utara

METODE PENELITIAN. dan WS Mesuji Tulang Bawang yang disajikan pada Tabel 16 dan Tabel 17. Tabel 16. Sungai di WS Seputih Sekampung

BAB I PENDAHULUAN. mengganggu kehidupan dan kesehatan manusia (Sunu, 2001). seperti Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Barat,

DINAS LINGKUNGAN HIDUP

Lampiran 1. Diagram alir instalasi pengolahan air Dekeng

DAFTAR ISI. Kata Pengantar. Daftar Isi. Daftar Tabel. Daftar Gambar

Simulasi Penentuan Indeks Pencemaran dan Indeks Kualitas Air (NSF-WQI)

Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Lingkungan Kabupaten Kulon Progo Tahun 2017 KINERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP DESEMBER 2017

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

PERSYARATAN PENGAMBILAN. Kuliah Teknologi Pengelolaan Limbah Suhartini Jurdik Biologi FMIPA UNY

Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Indonesia

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) 2016

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin tinggi dan peningkatan jumlah industri di Indonesia.

: Baku mutu air kelas I menurut Peraturan Pemerintah RI no. 82 tahun 2001 (hanya untuk Stasiun 1)

Laporan Pemantauan Kualitas Air di Pravinsi Papua Tahun

METODE PENELITIAN. penelitian dapat dilihat pada Lampiran 6 Gambar 12. dengan bulan Juli 2016, dapat dilihat Lampiran 6 Tabel 5.

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR : 197 TAHUN 2004 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. permintaan pasar akan kebutuhan pangan yang semakin besar. Kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Peta Lokasi Studi.

STUDI DAYA DUKUNG SUNGAI DI PERKEBUNAN KALIJOMPO KECAMATAN SUKORAMBI JEMBER

INDEKS KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP (IKLH) PROVINSI BANTEN TAHUN Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Banten

KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA BALIKPAPAN S U R Y A N T O

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di negara kita semakin hari semakin pesat. Pesatnya laju

BAB V HASIL PENELITIAN. 5.1 Data Hasil Analisis Laboratorium Terhadap Air Tanah di Desa Dauh Puri Kaja Kota Denpasar

TERWUJUDNYA PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN PERUSAKAN LINGKUN INDIKATOR: INDEKS KUALITAS AIR

BAB II AIR LIMBAH PT. UNITED TRACTORS Tbk

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Batik merupakan suatu seni dan cara menghias kain dengan penutup

3. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian 3.2. Alat dan Bahan 3.3. Metode Pengambilan Contoh Penentuan lokasi

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

MAKALAH INDEKS KUALITAS LINGKUNGAN

BAB VI PEMBAHASAN. 6.1 Ketaatan Terhadap Kewajiban Mengolahan Limbah Cair Rumah Sakit dengan IPAL

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. usaha dari laundry di dalam perkembangan aktivitas masyarakat saat ini (Antara dkk.

SEMINAR NASIONAL ke-8 Tahun 2013 : Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 64 Tahun : 2016

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Industri tahu mempunyai dampak positif yaitu sebagai sumber

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. industri berat maupun yang berupa industri ringan (Sugiharto, 2008). Sragen

IKLH PROVINSI SULAWESI BARAT TAHUN Badan Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Barat

STUDI KUALITAS AIR DI SUNGAI DONAN SEKITAR AREA PEMBUANGAN LIMBAH INDUSTRI PERTAMINA RU IV CILACAP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

adalah air yang telah dipergunakan yang berasal dari rumah tangga atau bahan kimia yang sulit untuk dihilangkan dan berbahaya.

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

GAMBARAN PELAYANAN BPLH KOTA BANDUNG A. TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA STRUKTUR ORGANISASI

I. PENDAHULUAN. Industri tahu telah berkontribusi dalam penyediaan pangan bergizi,

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V PENJELASAN POS POS LAPORAN KEUANGAN SKPD

RENCANA AKSI PENCAPAIAN KINERJA TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan

BAB I PENDAHULUAN. masalah, salah satunya adalah tercemarnya air pada sumber-sumber air

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS KUALITAS AIR SUNGAI KONAWEHA PROVINSI SULAWESI TENGGARA

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. pencemaran yang melampui daya dukungnya. Pencemaran yang. mengakibatkan penurunan kualitas air berasal dari limbah terpusat (point

PROGRES PELAKSANAAN PROGRAM / KEGIATAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN LOMBOK BARAT BULAN JUNI TAHUN ANGGARAN 2017

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS

Transkripsi:

BAB IV PENUTUP Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo disusun untuk mengetahui sejauh mana pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Dilihat dari tabel pengukuran kinerja kegiatan dapat disimpulkan bahwa Kantor Lingkungan Hidup pada tahun 2014 berhasil mencapai tujuan dan sasaran dari program dan kegiatan yang dilaksanakan. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengukuran kinerja, indikator Indeks Kualitas Udara telah tercapai 101.13 % dari target,sementara indikator Indeks Kualitas Air tercapai 82.5 % dari target. Walaupun demikian masih ada kendala dan permasalahan yang dihadapi oleh Kantor Lingkungan Hidup disajikan dalam tabel 12 dan solusi yang diambil untuk mengatasi permasalahan tersebut : Tabel 12. Permasalahan dan solusi No. Permasalahan Solusi 1. Masih kurangnya Ruang Terbuka Hijau (RTH) di wilayah Perkotaaan Wates, terutama untuk RTH Publik. 2. Masih rendahnya kesadaran pedagang pasar Wates dalam mengelola sampah pasar, sehingga kebersihan pasar Wates masih sangat kurang Mengajukan permohonan fasilitasi RTH Perkotaan ke BLH DIY, antara lain untuk pohon perindang jalan dan penghijauan di kompleks gedung kesenian Wates. Sosialisasi tentang pengelolaan sampah yang baik dan benar kepada pedagang melalui poster dan stiker Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo Tahun 2014 24

No. Permasalahan Solusi 3. Belum adanya peraturan daerah yang mengatur tentang mekanisme pengajuan izin lingkungan Telah diterbitkan peraturan Bupati Kulon Progo No. 22 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerbitan Izin Lingkungan dan Keputusan Bupati Kulon Progo No. 322 Tahun 2014 tentang Pendelegasian Wewenang Penerbitan Izin Lingkungan pada Kepala Kantor Lingkungan Hidup Wates, Januari 2015 Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo Ir. SUHARJOKO. MT. NIP.19620406 199303 1 005 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo Tahun 2014 25

LAMPIRAN Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo Tahun 2014 26

CARA PENGHITUNGAN INDEKS KUALITAS UDARA DAN INDEKS KUALITAS AIR Capaian target indikator kinerja dihitung sebagai berikut : Indeks Kualitas Udara merupakan nilai Indeks Pencemaran Udara (IPU) yang dihitung dengan menggunakan parameter NO 2 dan SO 2 dengan formula sebagai berikut : IPU = IP NO 2 + IP SO 2 2 Dimana : IP NO 2 = (-0,2 x (0,177 x C NO 2 ) + 100 IP SO 2 = (-0,2 x (0,625 x C SO 2 ) + 100 Indeks Kualitas Air merupakan nilai Indeks Pencemaran Air (IPA) dihitung dengan menggunakan 3 (tiga) parameter utama pencemaran air yaitu TSS ( Total Suspended Solid/ Total padatan), DO ( Dissolved Oxygen/ Oksigen Terlarut) dan COD ( Chemical Oxidation Demand/ Besaran Oksigen untuk Mengoksidasi Bahan Kimia dalam air). yang diformulasikan dengan rumus sebagai berikut : Pi = (Ci/Li) max 2 + ( Ci/Li) rataan 2 2 C : konsentrasi paramater air yang diukur L : baku mutu parameter Sedangkan baku mutu parameter ditentukan dengan menggunakan PP Nomor 82/2001 dengan kelas air 2. Perhitungan Indeks Pencemaran Air menggunakan langkah langkah sebagai berikut : 1. Satu sungai yang dipilih dan satu kali pengujian dianggap mewakili satu sampel 2. Hitung indeks pencemaran untuk setiap parameter DO, TSS dan COD 3. Hitung persentase jumlah sampel yang memiliki nilai PI >1 4. Melakukan normalisasi dari rentang nilai 0% sampai 100 % (terbaik terburuk) jumlah sampel dengan nilai PI >1 menjadi nilai indeks dengan skala 0-100 (terburuk terbaik) 31

PERHITUNGAN IKLH 2014 1. Perhitungan Indeks Pencemar Air (IPA) Hasil Uji Rata-rata pada Titik Pantau I Sungai Serang : No. Parameter Satuan Baku Mutu Klas II Titik Pantau I (L) Hasil Uji (C) C/L C/L (baru) 1. COD mg/l 25 36 0,72 0,72 2. TSS mg/l 50 6,28 0,63 0,63 3. DO mg/l 5 24,1 0,96 0,96 Jumlah 2,32 Rata-rata 0,77 IP 0,87 Kategori Memenuhi Baku Mutu Hasil Uji Rata-rata pada Titik Pantau II Sungai Serang : No. Parameter Satuan Baku Mutu Klas II Titik Pantau II (L) Hasil Uji (C) C/L C/L (baru) 1. COD mg/l 25 27 0,54 0,54 2. TSS mg/l 50 5,82 0,68 0,68 3. DO mg/l 5 24,36 0,97 0,97 Jumlah 2,20 Rata-rata 0,73 IP 0,86 Kategori Memenuhi Baku Mutu Hasil Uji Rata-rata pada Titik Pantau III Sungai Serang : No. Parameter Satuan Baku Mutu Klas II Titik Pantau III (L) Hasil Uji (C) C/L C/L (baru) 1. COD mg/l 25 34,2 0,68 0,68 2. TSS mg/l 50 4,36 0,91 0,91 3. DO mg/l 5 27,92 1,11 1,23 Jumlah 2,84 Rata-rata 0,94 IP 1,10 Kategori Cemar Ringan 32

Sehingga nilai rata-rata IP Sungai Serang Tahun 2014 adalah : = 0,87 + 0,86 + 1,10 3 IP Air = 0,94 ( kategori memenuhi baku mutu ) Untuk penghitungan IKLH Indeks Pencemar Air = 0,94 x 100 IPA = 94 2. Indeks Pencemar Udara Indeks Pencemaran Udara dihitung dengan menggunakan parameter NO 2 dan SO 2 dengan formula sebagai berikut : IPU = IP NO 2 + IP SO 2 2 Dimana : IP NO 2 = (-0,2 x (0,177 x C NO 2 ) + 100 IP SO 2 = (-0,2 x (0,625 x C SO 2 ) + 100 Hasil Pemantauan Kualitas Udara Tahun 2014 : - Konsentrasi NO2 rata-rata : 34,35 - Konsentrasi SO2 rata-rata : 36,71 Sehingga : - IP NO2 = (-0,2 x (0,177 x 34,35)) + 100 = 98,78 - IP NO2 = (-0,2 x (0,177 x 36,71)) + 100 = 98,70 Jadi : IPU = 98,78 + 98,70 2 = 197,48 2 IPU = 98,74 33

3. Perhitungan Indeks Tutupan Hutan (ITH) Indeks Tutupan Hutan untuk Kab Kulon Progo dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : ITH = LHP + LHS + LHR + LHK Luas Wilayah Dimana : ITH : Indeks Tutupan Hutan LHP : Luas Hutan Primer (Suaka Margasatwa dan Hutan Lindung) LHS : Luas Hutan Sekunder (Hutan Produksi) LHR : Luas Hutan Rakyat LHK : Luas Hutan Kota No. Klasifikasi Luas (Ha) 1. Luas Hutan Primer (LHP) 440,60 2. Luas Hutan Sekunder (LHS) 605,89 3. Luas Hutan Rakyat (LHR) 20392,30 4. Luas Hutan Kota (LHK) 9,30 5. Indeks Tutupan Hutan (ITH) 36,20 34

Dari ketiga indeks diatas maka dilakukan perhitungan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) sebagai berikut : IKLH = IPA +IPU + ITH 3 IKLH : Indeks Kualitas Lingkungan Hidup IPA : Indeks Pencemaran Air IPU : Indeks Pencemaran Udara ITH : Indeks Tutupan Hutan Perhitungan IKLH IKLH 2014 = ( 94 + 98,74 + 36,58 ) = 76,44 3 35

Gambar 3. Bagan Struktur Organisasi Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon Progo Kepala Kantor Sub Bagian Tata Usaha Seksi Pengembangan Kapasitas Seksi Pemantauan Pemulihan Seksi Pengawasan dan Pengendalian Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu 36