BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Teori ini mendeskripsikan cara-cara penilaian perilaku seseorang baik yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian dari Ivan dan Nurul ini mengenai Faktor-faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan hasil audit memiliki posisi yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. untuk memecahkan segala persoalan pada pekerjaannya. dapat memajukan suatu perusahaan (Pradita, 2010). Sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan suatu pengawas intern untuk meminimalisir penyimpangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dalam laporan keuangan (Mulyadi, 2002). A Statement Of Basic Auditing Concepts

BAB I PENDAHULUAN. Kasus audit yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir membuat. kepercayaan masyarakat terhadap kualitas audit menurun.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini merupakan tinjauan atas berbagai referensi, literatur, jurnal-jurnal

BABI PENDAHULUAN. Tujuan audit atas laporan keuangan oleh auditor independen pada. umumnya adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran laporan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan yang sangat pesat tersebut

BAB I PENDAHULUAN. untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. penyebab atau motif perilaku seseorang. Pada dasarnya, ketika kita mengamati

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi itu dan kriteria yang telah ditetapkan. Auditor hars memiliki

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. teori yang digunakan harus mampu mencapai maksud penelitian. Teori utama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. disusun berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu, antara lain :

BAB I PENDAHULUAN. Pengauditan merupakan bagian dari assurance service dari kantor akuntan

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya. Pertanggungjawaban atas penggunaan dana untuk. penggunaan dana bisa dipertanggungjawabkan. Auditor pemerintah terdiri

BAB I PENDAHULUAN. diketahui karena banyaknya pemberitaan-pemberitaan di media masa mengenai

BAB I PENDAHULUAN. aparatur pemerintah yang berkompeten dalam menjalankan tugas sebagai fungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (compliance audit) dan audit laporan keuangan (Arens dan Loebbecke, 2003).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. permasalahan dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan kajian teoretis dan

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Profesi akuntan publik merupakan profesi yang dipercaya oleh masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya transparansi laporan keuangan terutama bagi perusahaan publik sangat

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah memerlukan seorang Pemeriksa Keuangan. Pemeriksa Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya permasalahan ekonomi yang dihadapi oleh perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada masa demokrasi saat ini, pemerintah dituntut untuk semakin

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. publik sehingga efektivitas dan efisiensi penggunaan dana bisa

BAB I PENDAHULUAN. tersebut tidak sesuai dengan kenyataannya sehingga mengakibatkan mayoritas

BAB I PENDAHULUAN. keuangan umumnya adalah perusahaan yang punya kepentingan dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. guna menjamin pendistribusian dana yang merata pada semua sektor publik.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN. besar bagi dunia bisnis. Transaksi bisnis dapat disajikan dalam bentuk elektronik,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tuntutan pelaksanaan akuntabilitas sektor publik terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan salah satu bagian penting dalam kegiatan akuntansi didalam suatu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah.

BAB II LANDASAN TEORI. Setiap pengambilan keputusan akan lengkap dan sempurna jika melibatkan

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan pengalaman auditor terhadap audit judgment membutuhkan kajian teori

BAB I PENDAHULUAN. berbagai masalah yang dihadapi oleh perusahaan di Indonesia. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang memiliki konsistensi tinggi dalam menjalankan kinerjanya.

BAB I PENDAHULUAN. keputusan (Weningtyas dkk, 2006). a. Mengurangi jumlah sampel dalam audit. b. Melakukan review dangkal terhadap dokumen klien

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan yang diaudit. Apabila laporan keuangan suatu perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan keputusan oleh pihak-pihak yang berkepentingan.

BAB I PENDAHULUAN. dan bertanggungjawab dengan taat pada peraturan dan perundang-undangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian suatu negara dibutuhkan informasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. mengenai seberapa banyak usaha yang dilakukan dalam situasi atau tugas tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. maupun eksternal perusahaan. Menurut Financial Accounting Standards

BAB I PENDAHULUAN. akuntabilitas sektor publik terhadap terwujudnya good governance di

BAB I PENDAHULUAN. Besarnya fee audit yang ditetapkan oleh kantor akuntan publik merupakan. memihak, perusahaan menggunakan jasa akuntan publik.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bisnis. Perusahaan wajib menyajikan laporan keuangan perusahaan agar para

Kata kunci: tekanan anggaran waktu, locus of control, sifat Machiavellian, pelatihan auditor, perilaku disfungsional auditor

BAB I PENDAHULUAN. Jasa audit akuntan publik dibutuhkan oleh pihak luar perusahaan, hal ini

BAB 5 PENUTUP 5.1. SIMPULAN Berdasarkan analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Lokus kendali eksternal berpengaruh positif

BAB I PENDAHULUAN. akuntan publik kewajarannya lebih dapat dipercaya dibandingkan laporan keuangan yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang ada di dalamnya atau bisa disebut human capital. Jika terdapat

BAB II KAJIAN TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kerangka berpikir yang mendasari penelitian ini adalah path goal theory

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. diterima auditor atas jasa audit yang diberikan terhadap laporan keuangan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membahas permasalahan yang diteliti, teori-teori tersebut antara lain teori

BAB I PENDAHULUAN. kinerja dengan pendekatan good governance. Semua aspek pemerintahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. memastikan kelayakan informasi akuntansi perusahaan, pengelola perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. jasa audit di Indonesia pun meningkat. Faktor-faktor yang menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. menjamin pendistribusian dana yang merata pada semua sektor publik sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. accountability dan performance accountability (Pusdiklat, 2010). Dengan pola

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan publik dan pihak eksternal pengguna laporan keuangan dalam kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Pada pemerintahan sekarang mengharuskan adanya transparansi laporan

BAB I PENDAHULUAN. Proses audit merupakan bagian dari assurance services, yang melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. Auditor independen ialah merupakan suatau akuntan publik yang

BAB I PENDAHULUAN. Keuangan yang telah diatur oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). laporan keuangan tersebut, jasa audit yang dimaksud adalah dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. perwujudan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Melalui

BAB II LANDASAN TEORI. variabel dependen dan variabel independennya. Dalam penelitian ini landasan teori

BAB I PENDAHULUAN. Dari profesi akuntan publik, masyarakat mengharapkan penilaian yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. dua kelompok; jasa assurance dan jasa nonassurance. Jasa assurance adalah jasa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebagai acuan dari penelitian ini dapat disebutkan salah satu hasil penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. akuntabilitas sektor publik terhadap terwujudnya good governance di

: Tabel Distribusi Kuesioner pada KAP di Jakarta dan Tangerang

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan pelaksanaan akuntabilitas sektor publik terhadap terwujudnya

BAB I PENDAHULUAN. besar jumlahnya. Pertanggungjawaban atas penggunaan dana untuk. penyelenggaraan pemerintahan seharusnya didukung dengan suatu

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Etika merupakan konsep fundamental bagi semua bidang seperti; akuntansi,

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. ketika satu orang atau lebih (principal) mempekerjakan agent untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari pelaporan keuangan adalah menyediakan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Auditor bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit

BAB V PENUTUP. Bagian ini merupakan bab terakhir yang berisikan kesimpulan, keterbatasan, implikasi dan saran-saran. Kesimpulan menjelaskan bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. pelaporan keuangan. Tujuan utama dari pelaporan keuangan adalah menyediakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori Teori Atribusi (Attribution Theory) Teori ini mendeskripsikan cara-cara penilaian perilaku seseorang baik yang berasal dari internal atau eksternal (Robbins dan Judge, 2008). Menurut Luthans (2005) mengatakan bahwa atribusi mengacu pada bagaimana orang menjelaskan penyebab perilaku orang lain atau dirinya sendiri. Atribusi adalah proses kognitif dimana orang menarik kesimpulan mengenai faktor yang mempengaruhi atau masuk akal terhadap perilaku orang lain. Terdapat dua jenis umum atribusi yang ada pada orang, yaitu atribusi disposisional, yang menganggap perilaku seseorang berasal dari faktor internal seperti ciri kepribadian, motivasi atau kemampuan, dan atribusi situasional yang menghubungkan perilaku seseorang dengan faktor eksternal seperti peralatan atau pengaruh sosial dari orang lain. Faktor penentu atribusi atau penyebab apakah individu atau situasi dipengaruhi oleh tiga faktor: (1) konsensus: orang yang menghadapi situasi yang serupa merespon dengan cara yang sama, (2) kekhususan: berlainan dalam situasi yang berlainan, (3) konsistensi: seseorang dari waktu ke waktu (Robbins dan Judge, 2008). Menurut Luthans (2005) bahwa atribusi mengacu pada bagaimana orang menjelaskan penyebab perilaku orang lain atau dirinya sendiri. Teori atribusi menjelaskan hubungan antara variabel locus of control dan tekanan kerja dengan kualitas auditor.

9 2.2 Penelitian Terdahulu Nama Peneliti No (Tahun) 1. Rima Dewi Pradita (2010) 2. Havidz Mabruri dan Jaka Winarna (2010) Penelitian Dependen: Kualitas Auditor dan Human Capital Pendidikan, pengalaman, tingkat kualifikasi profesi dan CPD Dependen: Kualitas Audit Obyektifitas, pengalaman kerja, pengetahuan, dan integritas auditor Hasil Penelitian Penelitian dilakukan di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menghasilkan Secara simultan tingkat pendidikan, pengalaman, tingkat kualifikasi profesi dan CPD mempengaruhi kualitas auditor secara signifikan pada BPK dan BPKP. Secara parsial, hanya pengalaman dan CPD yang mempengaruhi kualitas auditor secara signifikan. Tingkat pendidikan formal dan tingkat kualifikasi profesi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas auditor pada ketiga hasil analisis. Penelitian di Lingkungan Pemerintah Daerah menghasilkan Obyektifitas, pengalaman kerja, pengetahuan, dan integritas auditor berpengaruh positif terhadap kualitas hasil audit di lingkungan pemerintah daerah.

10 No Nama Peneliti (Tahun) 3. Dyah Setyaningrum (2012) 4. Goodman Hutabarat (2012) 5. Febri Riani (2013) Penelitian Dependen: Kualitas Audit karakteristik auditor dan karakteristik auditee. Dependen: Kualitas Audit Pengalaman Time Budget Pressure dan Etika Auditor Dependen: Kualitas Hasil Kerja Auditor Pengetahuan Audit, Akuntabilitas Dan Independensi Terhadap Hasil Penelitian Penelitian pada BPK-RI menghasilkan karakteristik auditor dan karakteristik auditee secara bersamasama mempengaruhi kualitas audit. Pengalaman audit, time budget pressure dan etika auditor secara simultan dan parsial berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Studi Empiris pada Auditor BPK-RI Perwakilan Wilayah Sumbar menghasilkan: Pengetahuan audit, Auntantabilitas, dan independensi berpengaruh signifikan positif terhadap kualitas hasil kerja auditor. 2.3 Model Penelitian Locus of Control ( Independen) Kualitas Auditor ( Dependen) Tekanan Kerja ( Independen)

11 2.4 Pengembangan Hipotesis Pengaruh Locus of Control terhadap Kualitas Auditor Wiriani (2011) mendefinisikan locus of control sebagai keyakinan masing-masing individu karyawan tentang kemampuannya untuk bisa mempengaruhi semua kejadian yang berkaitan dengan dirinya dan pekerjaannya. Locus of control dibedakan menjadi dua, yakni locus of control internal dan locus of control eksternal. Locus of control internal mengacu kepada persepsi bahwa kejadian baik positif maupun negatif, terjadi sebagai konsekuensi dari tindakan atau perbuatan diri sendiri dan di bawah pengendalian diri, sedang locus of control eksternal mangacu kepada keyakinan bahwa suatu kejadian tidak mempunyai hubungan langsung dengan tindakan oleh diri sendiri dan berada di luar control dirinya. Menurut Wahyudin (2011), seorang auditor yang memiliki locus of control internal akan berusaha lebih keras ketika ia meyakini bahwa usahanya akan mendatangkan hasil sehingga tingkat kinerjanya juga tinggi. Sehingga dapat dipahami juga bahwa locus of control eksternal sebagai kebalikan dari locus of control internal menunjukkan kinerja yang rendah bila dibandingkan dengan individu dengan locus of control internal. Rustiarini (2013) menyatakan bahwa individu dengan locus of control internal memiliki kinerja lebih baik dari pada individu dengan locus of control eksternal. Penelitian ini menduga bahwa auditor yang mempunyai locus of control internal yang tinggi menganggap kemampuan diri dapat meningkatkan kualitas kerjanya.

12 Namun tidak demikian halnya dengan auditor yang memiliki kepribadian locus of control eksternal yang tinggi. Auditor yang memiliki kepribadian ini menganggap bahwa faktor diluar kendali auditor dapat mengurangi kualitas kerjanya. Berdasarkan uraian tersebut, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H 1 a: Locus of control internal berpengaruh positif terhadap kualitas auditor. H 1 b: Locus of control eksternal berpengaruh negatif terhadap kualitas auditor. Pengaruh Tekanan Kerja terhadap Kualitas Auditor Tekanan (stress) terjadi ketika individu secara fisik dan emosional tidak dapat menangani tuntutan di tempat kerja yang melampaui kemampuan mereka dalam melaksanakan pekerjaan tersebut, serta tidak mampu beradaptasi dengan situasi dan lingkungannya (Ugoji dan Isele, 2009). Hasil penelitian Nadirsyah dan Zuhra (2009) menyatakan time budget pressure yang merupakan salah satu bentuk stress kerja berpengaruh terhadap penerimaan penyimpangan perilaku dalam audit pada auditor BPKP Provinsi Aceh. Hal ini berarti bahwa time budget pressure merupakan faktor situasional yang dapat mempengaruhi penyimpangan perilaku dalam audit pada auditor BPKP Provinsi Aceh. Penelitian pada KAP Big 4 yang dilakukan Manullang (2010) berhasil membuktikan bahwa tekanan anggaran waktu mempunyai pengaruh terhadap berbagai perilaku auditor dalam yang menyebabkan penurunan kualitas auditor. Dezoort dan Lord (2001) melihat bahwa dalam mencapai kualitas audit, auditor yang menerima instruksi yang bertentangan dari baik seorang manajer maupun

13 mitranya lebih cenderung untuk melanggar norma-norma profesional atau standar dibanding auditor yang tidak di bawah tekanan. Berdasarkan uraian tersebut, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H 2 : Tekanan kerja berpengaruh negatif terhadap kualitas auditor