Hubungan Pengetahuan dengan Keikutsertaan Ibu Hamil pada Program Jaminan Kesehatan Nasional Devi Ismayanti 1, Amika Rois 2 ABSTRAK Asuransi kesehatan nasional (JKN) merupakan program pemerintah yang bertujuan untuk memberikan jaminan komprehensif asuransi kesehatan yang masyarakat Indonesia dapat hidup sehat, produktif, dan sejahtera. Jumlah ibu hamil yang menjadi temukan di wilayah kerja Kramatwatu Pusat Pelayanan Kesehatan pada Juni 2015 adalah 1.823 orang, peserta dari Kesehatan Nasional sebanyak 272 orang (15,3%), termasuk 16 wanita pregnat (5,9%) penerima manfaat iuran (PBI) dan 256 wanita hamil non penerima iuran (non PBI). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan partisipasi ibu hamil dalam asuransi kesehatan nasional di wilayah kerja pusat pelayanan kesehatan Kramatwatu tahun 2015. Penelitian ini bersifat analitik dengan desain cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 48 wanita hamil, yang diambil dengan teknik pengambilan sampling cluster sampling. Data yang digunakan data primer berupa kuesioner. Uji statistik dengan uji chi square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas ibu hamil memiliki pengetahuan yang kurang 25 ibu hamil (52,1%) dari program asuransi kesehatan nasional, ibu hamil yang tidak bergabung dalam program asuransi kesehatan nasional sebanyak 30 ibu hamil (62,5%). Dari hasisl statistik didapatkan adanya hubungan pengetahuan dengan wanita hamil dengan partisipasi dalam asuransi kesehatan nasional (p = 0.021). Petugas kesehatan diharapkan dapat memberikan informasi seperti penyuluhan tentang program asuransi kesehatan nasional untuk semua ibu hamil yang berpartisipasi atau tidak berpartisipasi dalam program asuransi kesehatan nasional. Kata kunci : Pengetahuan, Asuransi Jaminan Kesehatan Nasional ABSTRACT National health insurance (JKN) is a goverment programme that aims to provide a comprehensive guarantee of health insurance that Indonesian people can live healthy, productive, and prosperous. The number of pregnant women that be find in working area of Kramatwatu Health Care Centre on June 2015 is 1823 people, the participant of National Health Care as many 272 people (15,3%), including 16 pregnat women (5,9%) beneficiaries dues (PBI) and 256 pregnant women non beneficiaries dues (non PBI). This study aim to find out about the relationship of knowledge with particiption of pregnant women in national health insurance in working area of Kramatwatu health care centre year 2015. Research design used analitic research with cross sectional approach. The number of samples in this study were 48 pregnant women, taken by cluster sampling. Data colleted by questionnaire. Statistical test with chi square test. Result of this research shown that majority pregnant womens have less knowledge of national health insurance programme are 25 pregnant women (52,1%), pregnant womens did nt join the national health insurance programme as many 30 pregnant women (62,5%), there is relationship of knowledge with participation pregnant women in national health insurance (p=0,021). Health workers can provide information such as counseling about national health insurance programme for all pregnant women participating in national health insurance programme. 1 Mahasiswi STIKES Bina Permata Medika Tangerang 2 Dosen STIKES Bina Permata Medika Tangerang 1
PENDAHULUAN Menurut World Health Organization (WHO) kematian maternal adalah kematian seorang wanita sewaktu hamil atau dalam waktu 42 hari setelah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun, terlepas dari tuanya kehamilan dan tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilannya. 1 Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia sebesar 359/100.000 kelahiran. 2 Pada saat ini Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Banten masih relatif tinggi, tahun 2012 AKI di Banten 746 per 207.752 KH dan AKB 1.199 per 207.752 KH. 3 Sedangkan pada tahun 2012 AKI di Kabupaten Serang 200,3/100.000 KH orang dan AKB 15/1000 KH. 4 Salah satu upaya pemerintah untuk menekan tingginya angka kematian ibu dengan memberikan jaminan pelayanan kesehatan kepada seluruh perempuan hamil, melahirkan, dan dalam masa nifas melalui 5 Program jaminan kesehatan nasional disingkat program JKN adalah suatu program pemerintah dan masyarakat/rakyat dengan tujuan memberikan kepastian jaminan kesehatan yang menyeluruh bagi setiap rakyat Indonesia agar penduduk Indonesia dapat hidup sehat, produktif, dan sejahtera (Buku Pegangan Sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional). 6 Pada tahun 2015, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan menargetkan untuk menambah peserta sebanyak 168.656.638 jiwa dengan jumlah penduduk indonesia sebanyak 250 juta jiwa, sampai bulan Maret 2015 jumlah peserta mencapai 140 juta (56%). 7 Berdasarkan rekapitulasi PWS Ibu di Puskesmas Kramatwatu Kabupaten Serang tahun 2015, jumlah ibu hamil yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas Kramatwatu pada bulan Juni 2015 adalah 1823 orang ibu hamil. Pada kenyataannya, ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Kramatwatu yang menjadi peserta jaminan kesehatan nasional sebanyak 272 orang ibu hamil (15,3%), diantaranya 16 orang ibu hamil (5,9%) penerima bantuan iuran (PBI) dan 256 orang ibu hamil (94,1%) non penerima bantuan iuran (non PBI). 8 Rencana strategis BPJS Kesehatan di tahun 2015 ini, disusun berdasarkan arah Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015 2019 Indonesia di bidang Kesehatan yaitu meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan & pemberdayaan masyarakat yang didukung dengan perlindungan finansial & pemerataan pelayanan kesehatan 9 Pengetahuan seorang individu erat kaitannya dengan perilaku yang akan diambilnya, karena dengan pengetahuan tersebut ia memiliki landasan untuk menentukan suatu pilihan. 10 Pengetahuan ibu hamil mengenai program jaminan kesehatan nasional akan menentukan apakah ibu hamil tersebut memutuskan menjadi peserta atau bukan peserta program jaminan kesehatan nasional. Berdasarkan latar belakang di atas maka penting dilakukan penelitian Hubungan Pengetahuan dengan Keikutsertaan Ibu Hamil pada Program Jaminan Kesehatan Nasional di Wilayah Kerja Puskesmas Kramatwatu Tahun 2015. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan jenis penelitian Kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Kramatwatu yang tercatat pada rekapitulasi pemantauan wilayah setempat Puskesmas Kramatwatu bulan Juni 2015 yaitu berjumlah 1823 orang. Sampel pada penelitian ini berjumlah 48 orang ibu hamil yang diambil secara random sampling dari 15 desa sesuai dengan persentase ibu hamil tiap desa. Instrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner. Analisa Data yang digunakan yaitu analisa univariat dan bivariat. Uji Chi Square digunakan untuk mengalisa data bivariat. 2
HASIL Univariat Tabel 1 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan dan Keikusertaan Ibu Hamil Terhadap Program Jaminan Kesehatan Nasional di Wilayah Kerja Puskesmas Kramatwatu Tahun 2015 Variabel F Persentase (%) Pengetahuan Kurang 25 52,1 Baik 23 47,9 Keikutsertaan Pada Jaminan Kesehatan Nasional Tidak Ikut 30 62,5 Ikut 18 37,5 Jumlah 48 100 Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat bahwa mayoritas responden adalah ibu hamil yang memiliki tingkat pengetahuan kurang pada program jaminan kesehatan nasional sebanyak 25 orang (52,1%). Mayoritas responden adalah ibu hamil yang tidak ikut pada kepersertaan progran jaminan kesehatan nasional sebanyak 30 orang (62,5%). Bivariat Tabel 2 Hubungan Pengetahuan dengan Keikutsertaan Ibu Hamil pada Program Jaminan Kesehatan Nasional di Wilayah Kerja Puskesmas Kramatwatu Tahun 2015 Pengetahuan Keikutsertaan Jaminan Kesehatan Nasional Total P Value Tidak Ya N % n % N (%) 0,021 Kurang 20 80 5 20 25 100 Baik 10 43,5 13 56,5 23 100 Jumlah 30 62,5 18 37,5 48 100 Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa dari 48 responden ibu hamil dengan pengetahuan kurang tentang program jaminan kesehatan nasional sebanyak 80% tidak ikut program jaminan kesehatan nasional. Sedangkan ibu hamil pengetahuan baik tentang program jaminan kesehatan nasional sebanyak 43,5% tidak ikut Ada kecenderungan semakin kurang tingkat pengetahuan ibu hamil, semakin tidak mengikuti Hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,021 maka dapat disimpulkan ada hubungan antara pengetahuan dengan keikutsertaan ibu hamil pada 3
PEMBAHASAN Pengetahuan dan keikutsertaan ibu hamil pada program jaminan kesehatan nasional di wilayah kerja Puskesmas Kramatwatu Tahun 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah ibu hamil yang memiliki tingkat pengetahuan kurang pada program jaminan kesehatan nasional sebanyak 25 orang (52,1%). Mayoritas responden adalah ibu hamil yang tidak ikut pada kepersertaan progran jaminan kesehatan nasional sebanyak 30 orang (62,5%) (Tabel 4.1). Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Hal ini penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. 11 Pengetahuan ibu hamil mengenai program jaminan kesehatan nasional akan membentuk suatu tindakan yaitu mengikuti atau tidak mengikuti program jaminan kesehatan nasional. Berdasarkan hasil penelitian Wanibar (2013), ibu hamil yang memiliki pengetahuan kurang tentang jaminan persalinan sebanyak 57,8%. 12 Program jaminan kesehatan nasional disingkat program JKN adalah suatu program pemerintah dan masyarakat/rakyat dengan tujuan memberikan kepastian jaminan kesehatan yang menyeluruh bagi setiap rakyat Indonesia agar penduduk Indonesia dapat hidup sehat, produktif, dan sejahtera. 6 Salah satu prinsip penyelenggaraan program jaminan kesehatan nasional yang diamanatkan dalam Undang Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), adalah keikutsertaan bersifat wajib dimaksudkan agar seluruh rakyat menjadi peserta sehingga dapat terlindungi. Namun pada kenyataannya, sebagian besar ibu hamil tidak menjadi peserta program jaminan kesehatan nasional. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Wanibar (2013) yaitu ibu hamil yang menggunakan Jampersal 31% dan yang tidak menggunakan 68,9%. 12 Hubungan pengetahuan pengetahuan dengan keikutsertaan ibu hamil pada program jaminan kesehatan nasional di wilayah kerja Puskesmas Kramatwatu tahun 2015. Hasil penelitin ini menunjukan bahwa dari 48 responden ibu hamil dengan pengetahuan kurang tentang program jaminan kesehatan nasional sebanyak 80% tidak ikut program jaminan kesehatan nasional. Sedangkan ibu hamil pengetahuan baik tentang program jaminan kesehatan nasional sebanyak 43,5% tidak ikut Ada kecenderungan semakin kurang tingkat pengetahuan ibu hamil, semakin tidak mengikuti Hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,021 maka dapat disimpulkan ada hubungan antara pengetahuan dengan keikutsertaan ibu hamil pada Pengetahuan seorang individu erat kaitannya dengan perilaku yang akan diambilnya, karena dengan pengetahuan tersebut ia memiliki alasan dan landasan untuk menentukan suatu pilihan. 10 Penelitian serupa dilakukan oleh Wanibar (2013) bahwa pengetahuan memiliki hubungan yang signifikan dengan penggunaan jaminan persalinan (p=0,026). 12 Sumarni (2012), bahwa terdapat hubungan pengetahuan ibu hamil dan nifas tentang jaminan persalinan (Jampersal) dengan pelaksanan jaminan persalinan (Jampersal) dengan nilai p = 0,007 (α = 0,05). 13 Target Badan Penyelenggara Jaminan Sosial dalam usaha mencapai jaminan kesehatan dengan kepesertaan menyeluruh (universal coverage), sampai saat ini belum tercapai. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah masih rendahnya pengetahuan ibu hamil mengenai program jaminan kesehatan nasional, pengetahuan ibu hamil dapat dipengaruhi oleh sosialisasi tenaga kesehatan maupun pemerintah tentang program jaminan kesehatan nasional. Selain itu, akses terhadap media informasi dan tempat pelayanan kesehatan juga dapat mempengaruhi pengetahuan tentang Namun walaupun masih belum sempurna dalam pelaksanaanya, pemerintah masih terus berusaha membenahi program jaminan kesehatan nasional seperti memperbanyak fasilitas kesehatan yang dapat memberikan pelayanan BPJS. Tenaga kesehatan dapat memberikan penyuluhan secara menyeluruh tentang pentingnya dan manfaat program jaminan kesehatan nasional sehingga seluruh ibu hamil, khususnya ibu hamil yang berada di desa pedalaman terjangkau pelayanan BPJS sehingga dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia. KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Responden dalam penelitian iniadalah ibu hamil yang memiliki tingkat pengetahuan kurang tentang program jaminan kesehatan nasional sebanyak 25 orang (52,1%), ibu hamil yang tidak ikut pada kepersertaan progran jaminan kesehatan nasional sebanyak 30 orang (62,5%). 4
Hasil penelitian ini dapat diketahui adanya hubungan pengetahuan dengan keikutsertaan ibu hamil pada program jaminan kesehatan nasional di wilayah kerja puskesmas kramatwatu tahun 2015. SARAN Diharapkan Tenaga kesehatan dapat memberikan penyuluhan untuk ibu hamil mengenai program jaminan kesehatan nasional, terutama manfaatnya bagi ibu hamil. Sehingga ibu hamil menjadi tertarik ikut serta program jaminan kesehatan nasional dan target seluruh ibu hamil menjadi anggota BPJS pun tercapai. Selain itu, penyuluhan dapat diberikan pada ibu hamil yang berada di desa pedalaman agar dapat terjangkau pelayanan BPJS sehingga dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia. Bagi ibu hamil diharapkan dapat berperan aktif dalam mencari informasi tentang program jaminan kesehatan nasional dengan cara membaca koran, mencari di internet, dan pro aktif bertanya pada tenaga kesehatan. DAFTAR PUSTAKA 1. Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2. Wanda K, Asri. 2014. Hubungan Karakteristik Ibu Hamil Trimester III dengan Tingkat Kecemasan dalam Menghadapi Persalinan di Poli KIA Puskesmas Tuminting. Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado 3. Depkes. 2012. Profile Kesehatan Provinsi Banten. Diunduh dari www.depkes.go.id tanggal 2 Juli 2015. 4. Profile Dinas Kabupaten Serang Tahun 2013 Data Tahun 2012.2013.Dinkes Kab. Serang. 5. Women Research Institute. 2015. Press Release Seminar Efektivitas jaminan Kesehatan Nasional untuk Menurunkan Angka Kematian Ibu Pengalaman Bidan dan Perempuan di Jakarta Timur dan Kota Bandung. Diunduh dari www.wri.or.id pada tanggal 2 Juli 2015 6. Kementerian Kesehatan RI. 2014. Buku Pegangan Sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional. 7. BPJS. 2015. BPJS Kesehatan Diberi Nilai Hijau UKP4. Info BPJS Kesehatan Media Internal Resmi BPJS Kesehatan. Edisi XVI. 2015. http://bpjskesehatan.go.id/bpjs/dmdocuments/1905d319 58df3112f7893d35ea195e78.pdf 8. Dinas Kesehatan Kabupaten Serang. Rekap Laporan/Kunjungan, Rekap Non Kapitasi dan FPK JKN PKM Kramatwatu Tahun 2014. 9. BPJS. 2015, BPJS Kesehatan Targetkan Tri Sukseshttp://bpjskesehatan.go.id/bpjs/dmdocuments/5db20a1fb 11422d334301ed28bcba8c7.pdf. 10. Edberg, Mark. 2009. Buku Ajar Kesehatan Masyarakat: Teori Sosial dan Perilaku. Jakarta: EGC. 11. Notoatmodjo, Soekidjo. 2011. Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rieneka Cipta. 12. Wanibar, Emma. 2013. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Ibu Hamil dalam Pelayanan Jaminan Persalinan (Jampersal) di Wilayah Kerja Puskesmas Cot Kuta Kecamatan Suka Makmue Kabupaten Nagan Raya. Diploma IV Kebidanan Sekolah Tinggi Kesehatan U budiyah. 13. Sumarni. 2012. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil dan Nifas Tentang Jaminan Persalinan (Jampersal) dengan Pemanfaatan Jaminan Persalinan (Jampersal) di Wilayah Kerja Puskesmas Ungaran Kabupaten Semarang. Program Studi D IV Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan NWU. http://perpusnwu.web.id/karyailmiah/shared/b iblio_view.php?resource_id=2757&tab=opac. 5
6