21 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Puskesmas 1. Gambaran Umum Puskesmas Purwoyoso Puskesmas Purwoyoso adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kota Semarang yang bertanggung jawab menyelenggaraan pembangunan Kesehatan diwilayah kerja. Sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan kota Semarang, Puskesmas Purwoyoso berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional Dinas Kesehatan Kota Semarang dan merupakan unit pelaksana tingkat pertama dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Puskesmas Purwoyoso sebagai salah satu Puskesmas yang berada di Kecamatan Ngaliyan dengan luas wilayah 260,52 Ha yang mempunyai wilayah kerja 2 kelurahan yaitu Kelurahan Purwoyoso dan Kelurahan Kalipancur. Salah satu tugas puskesmas adalah melakukan pelayanan gizi masyarakat yang berfungsi sebagai meningkatkan kesehatan masyarakat. Pelayananan gizi dalam puskesmas dapat meliputi menyiapkan bahan kegiatan, melakukan klinik gizi, serta menerima konseling gizi. Diluar dari puskesmas ahli gizi juga mengadakan kegiatan penyuluhan tentang gizi. Dalam upaya perbaikan gizi, ahli gizi puskesmas melakukan pemantauan terhadap balita dan ibu hamil. Pelayanan gizi pada masyarakat yang ditujukan kepada ibu hamil yaitu memberikan 90 tablet Fe serta pemeriksaan kadar Hb. Di Puskesmas Purwoyoso jumlah ibu hamil yang mendapatkan 90 tablet Fe sudah melampaui target yaitu lebih dari 80% dan 21
22 jumlah ibu hamil yang diperiksa kadar Hb juga sudah melampaui target yaitu lebih dari 80%. Profil program distribusi tablet Fe ditujukan ibu yang usia kehamilan ±8 bulan serta yang menerima tablet zat besi 90 yang periksa di Puskesmas Purwoyoso. Peneliti mencatat berdasarkan data dari puskesmas, wawancara dan metode Shahli. Data dikumpulkan dalam bentuk tabel dan grafik kemudian peneliti menganalisis apakah ada hubungan tingkat kepatuhan minum tablet zat besi dengan peningkatan kadar Hb pada ibu hamil. Pada tahun 2014 jumlah ibu hamil di wilayah Kelurahan Purwoyoso dan Kalipancur, Kecamatan Ngaliyan sebanyak 65 orang. Ibu hamil yang periksa Hb ke Puskemas sebanyak 60 orang (92,3%). Ibu hamil yang periksa ke Puskesmas Purwoyoso Semarang mendapatkan tablet Fe sebanyak 90 sesuai dengan Penanggulangan Anemia yang telah dilakukan oleh pemerintah. Data yang diperoleh dari Puskesmas Purwoyoso Semarang pada tahun 2013 menunjukan bahwa jumlah ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya dari bulan Januari sampai Desember 2013 tercatat 120 ibu hamil, dari jumlah tersebut 59 orang (49%) diantaranya ibu hamil mengalami anemia dan 61 orang (51%) diantaranya ibu hamil tidak anemia. 2. Fungsi Puskesmas Purwoyoso Semarang : a. Perumusan kebijakan teknis bidang pelayanan pembinaan dan pengembangan upaya kesehatan secara paripurna kepada masyarakat di wilayah kerjanya. b. Penyusunan rencana program dan rencana kerja anggaran di bidang pelayanan pembinaan dan pengembangan uapaya kesehatan secara paripurna kepada masyarakat di wilayah kerjanya. 22
23 c. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang pelayanan pembinaan dan pengembangan upaya kesehatan secara parnipura kepada masyarakat di wilayah kerjanya. d. Pelaksanaan kegiatan usaha pencegahan dan pemberantasan penyakit termasuk Imunisasi. e. Pelaksanaan peningkatan kesehatan keluarga melalui kegiatan Kesejahteraan Ibu dan Anak, Keluarga Berencana (KB), perbaikan gizi dan usia lanjut. f. Pelaksanaan pemulisan dan rujukan melalui kegiatan pengobatan termasuk pelayanan darurat karena kecelakaan serta kesehatan gigi dan mulut. g. Pelaksanaan kesehatan lingkungan penyuluhan dan peran serta masyarakat melalui kegiatan penyehatan lingkungan upaya kesehatan institusi dan olahraga, penyuluhan keseahatan masyarakat dan perawatan kesehatan masyarakat. h. Pelaksanaan kegiatan perawatan inap, karena di perlukan penanganan lanjut guna percepatan penyembuhan penyakit. i. Pelaksanaan kegiatan penelitian laboratorium dan pengelolaan obatobatan. j. Pelaksanaan pelayanan kusus melalui kegiatan upaya kesehatan mata, jiwa dan kesehatan lain. k. Pengelolaan urusan katatausahaan PUSKESMAS. l. Penyajian data dan informasi di bidang pelayanan pembinaan dan pengembangan upaya kesehatan secara Parnipura kepada masyarakat di wilayah kerjanya. m. Penyusunan laporan realisasi anggaran Puskesmas. n. Penyusunan laporan kinerja PUSKESMAS. 23
24 o. Pelaksanaan pembinaan, pemantauan pengawasan dan pengendalian kegiatan di bidang pelayanan, pembinaan dan pengembangan upaya kesehatan secara paripurna kepada masyarakat di wilayah kerjanya. p. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya. 3. Tujuan Puskesmas Purwoyoso Sebagai penjabaran visi Puskesmas Purwoyoso, maka tujuan yang akan dicapai adalah terselenggaranya pelayanan kesehatan secara berhasilguna dan berdaya guna dalam rangka mencapai derajad kesehatan masyarakat yang oiptimal. Adapun Tujuan Puskesmas adalah sebagai berikut : a. Tujuan jangka panjang (5 Tahun) adalah : - Penanggulangan penyakit menular seperti Demam berdarah, TB paru, (100%) - Upaya kesehatan keluarga seperti : menurunkan angka kematian maternal dan perinatal (100%), cakupan ibu hamil K1(95 %) dan cakupan bumil K4 (95%) - Upaya penanggulangan gizi kurang (100%) - Upaya kesehatan lingkungan (100%) b. Tujuan jangka pendek adalah : - Menurunkan angka kesakitan Demam Berdarah (100%) - Menurunkan angka kematian Maternal. Perinatal dan neonatal (100%), cakupan ibu hamil K1 (95%) dan K4 (100%) - Menurunkan angka prevalensi gizi kurang (85%) - Menurunkan angka kesakitan TB Paru (100%) - Memberikan Penyuluhan Kesehatan (100%) 24
25 - Menurunkan angka kesakitan penyakit tidak menular : Hipertensi, DM (100%) 4. Struktur Organisasi Gambar 4. Struktur Organisasi Puskesmas Purwoyoso Ka. Puskesmas Kelompok Jabatan Fungsional Dr. umum dr. gigi Bidan Perawat Plk Gizi Prw gigi Ass. Apt Plk Lab Sanitrn Ka. Sub. Bag. Tata Usaha Umum/ Kepeg Keuangan Simpus 25
26 B. Karakteristik Responden 1. Umur Responden Tabel 2. Distribusi Umur responden Umur Responden N % < 20 tahun 21-35 tahun 0 14 0% 66,7% >35 tahun 7 33,3% Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan bahwa responden yang berumur lebih dari 35 tahun sebanyak 7 responden (33,33%). Hal ini termasuk dalam kategori beresiko tinggi pada kehamilan dan melahirkan (Dinkes provinsi Jawa Tengah, 2010). 2. Frekuensi Kehamilan Tabel 3. Distribusi kehamilan ke- Kehamilan Ke- N % 1 7 33,3% 2 3 4 5 7 4 2 1 33,3% 19,0% 9,5% 4,8% Berdasarkan Tabel 3 dapat disimpulkan bahwa masih terdapat ibu hamil anak ke 4 sebanyak 2 responden (9,5%) dan ibu hamil anak ke 5 sebanyak 1 responden (4,8%) Hal ini dapat diartikan bahwa masyarakat kurang memperhatikan program pemerintah yaitu melakukan KB. KB sangat berfungsi sebagai mencegah kehamilan yang tidak diingkan serta dapat merencanakan kehamilan terprogram (Ernawati, 2011). 26
27 3. Pekerjaan Responden Tabel 4. Distribusi Pekerjaan responden Pekerjaan Responden N % Ibu Rumah Tangga Swasta 11 4 52,4% 19,0% PNS Lainnya 2 4 9,5% 19,0% Berdasarkan Tabel 4 dapat disimpulkan bahwa ibu yang bekerja diluar seperti pekerja swasta, PNS, dan lainnya sebanyak 10 responden (47,5%). Ketersediaan makanan yang tidak selalu diperoleh dipekerjaan. Hal ini dapat dipengaruhi oleh pola makan yang cenderung tidak memenuhi kebutuhan gizi (Niven, 2008). 4. Tingkat Pendidikan Responden Tabel 5. Distribusi Tingkat Pendidikan responden Pendidikan Responden N % SD SLTP 4 4 19,0% 19,0% SLTA Perguruan Tinggi 8 5 38,1% 23,8% Berdasarkan Tabel 5 dapat disimpulkan bahwa masih terdapat responden yang belum lulus wajib belajar 9 tahun yang ditentukan Pemerintah yaitu sebanyak 8 responden (38,0%). Pendidikan responden dapat meningkatkan kepatuhan, sepanjang bahwa pendidikan tersebut merupakan pendidikan yang aktif. Dari penelitian 27
28 terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan responden minum tablet Fe (Notoatmodjo, 2007). 5. Rata-rata Kadar Hb Sebelum dan Sesudah Minum Tablet Rata-rata kadar Hb sebelum minum tablet Fe yaitu 10,9 gr% dengan standart deviasi 1,0486. Kadar Hb yang direkomendasikan bagi ibu hamil yaitu 11 gr% (WHO) Tabel 6. Distribusi Rata-rata Hb sebelum minum tablet Kadar Hb N % 11 gr% 9,1-10,9 gr% 11 10 52,4% 47,6% Berdasarkan Tabel 6 dapat disimpulkan bahwa Kadar Hb 9,1-10,9 gr% yang sebelum minum tablet yaitu sebanyak 10 responden (47,6%), maka responden masuk dalam golongan anemia ringan. Rata-rata kadar Hb sesudah minum tablet Fe yaitu 11,6 gr % dengan standart deviasi 0,35857. Hal ini dapat menunjukkan adanya peningkatan kadar Hb setelah ibu hamil minum tablet Fe. Tabel 7. Distribusi Rata-rata Hb setelah minum tablet Kadar Hb N % 11 gr% 9,1-10,9 gr% 18 3 85,7% 14,3% Berdasarkan Tabel 7 dapat disimpulkan bahwa terdapat penurunan jumlah anemia ringan dari jumlah kadar Hb sebelum minum tablet Fe dengan jumlah kadar Hb sesudah minum tablet Fe. 28
29 C. Kepatuhan 1. Jumlah Tablet Fe yang Diterima Responden Berdasarkan pengakuan responden dan informasi yang diperoleh dari puskesmas, seluruh sampel mendapat tablet Fe sejumlah 90 tablet. 2. Jumlah Tablet Fe yang Diminum Responden Tabel 8. Distribusi Jumlah Tablet Fe yang Diminum Jumlah tablet Fe N % 70 79 2 9,6% 80 89 1 4,8% 90 18 85,7% Berdasarkan Tabel 8 menunjukan bahwa terdapat 18 responden (85,7%) yang minum 90 tablet dengan tingkat kepatuhan 100%. Hal ini disebabkan karena upaya Program Penanggulangan Anemia yang telah dilakukan pemerintah sejak tahun 1995 yaitu membagikan tablet Fe kepada ibu hamil sebanyak 90 tablet yang diminum 1 tablet setiap hari selama trimester II (Waryana, 2010). 3. Tingkat Kepatuhan Minum Tablet Fe Responden Tabel 9. Distribusi Kepatuhan Minum Tablet Fe Kepatuhan N % 81% 1 4,8% 87% 89% 100% 1 1 18 4,8% 4,8% 85,7% Berdasarkan Tabel 9 diatas dapat disimpulkan bahwa masih ada responden dengan kepatuhan minum tablet Fe kurang dari 100% yaitu 29
30 sebanyak 3 respoden (14,4%). Hal ini disebabkan responden mengalami mual setelah minum tablet Fe. Sebagian besar sampel patuh minum tablet Fe 90 sesuai dengan anjuran petugas kesehatan gizi di puskesmas mengenai tablet Fe untuk ibu hamil. Penelitian ini mendukung dalam distribusi minum tablet Fe. Kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet zat besi adalah ketaatan ibu hamil dalam melaksanakan anjuran petugas kesehatan untuk mengkonsumsi tablet zat besi sesuai dosis dan jadwal (Afnita, 2004). 30
31 D. Hubungan Kepatuhan Minum Tablet Zat Besi dengan Peningkatan Kadar Hb 1. Hubungan Tingkat Kepatuhan Minum Tablet Zat Besi dengan Peningkatan Kadar Hb Ibu Hamil di Puskesmas Purwoyoso Semarang Hubungan tingkat kepatuhan minum tablet zat besi dengan peningkatan kadar Hb ibu hamil di Puskesmas Purwoyoso Semarang dapat dibaca pada tabel 10 dan pada analisis Rank-Sperman dilihat pada gambar 5. Tabel 10. Hubungan Tingkat Kepatuhan Minum Tablet Zat Besi dengan Peningkatan Kadar Hb tingkat kepatuhan 81 87 89 100 Total peningkatan kadar Hb.00 0 0 0 3 3 1.64 0 0 0 1 1 1.67 1 0 0 2 3 1.82 0 0 0 1 1 1.92 0 0 0 1 1 3.64 0 0 0 2 2 3.92 0 0 0 1 1 4.00 0 0 1 0 1 7.69 0 0 0 1 1 7.84 0 0 0 2 2 9.62 0 1 0 0 1 11.11 0 0 0 1 1 14.58 0 0 0 1 1 25.00 0 0 0 1 1 27.66 0 0 0 1 1 Total 1 1 1 18 21 31
32 Gambar 5. Hubungan Tingkat Kepatuhan Minum Tablet Zat Besi dengan Peningkatan Kadar Hb Berdasarkan hasil uji kenormalan menggunakan Shapiro wilks, didapatkan tingkat kepatuhan dengan peningkatan kadar Hb berdistribusi tidak normal sehingga menggunakan uji Rank Spearman, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara tingkat kepatuhan minum tablet zat besi dengan peningkatan kadar Hb ibu hamil di Puskesmas Purwoyoso Semarang. Semakin dewasa seseorang, maka cara berfikir semakin matang dan teratur melakukan antenatal care (Notoatmodjo, 2007). Kepatuhan dalam 32
33 mengkonsumsi tablet zat besi adalah ketaatan ibu hamil dalam melaksanakan anjuran petugas kesehatan untuk mengkonsumsi tablet zat besi sesuai dosis dan jadwal sehingga ibu hamil tidak mengalami anemia. Kepatuhan menurut Sackett pada pasien sebagai sejauh mana perilaku individu dalam ketentuan yang diberikan oleh professional kesehatan (Afnita, 2004). 33