BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Ketidak cukupan asupan makanan, misalnya karena mual dan muntah atau kurang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jawa Tengah kotamadya Salatiga. Lokasi puskesmas Sidorejo

BAB 1 PENDAHULUAN. anemia pada masa kehamilan. (Tarwoto dan Wasnidar, 2007)

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dalam sintesa hemoglobin. Mengkonsumsi tablet Fe sangat

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah gizi dan pangan merupakan masalah yang mendasar karena secara

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) mengacu pada jumlah kematian ibu yang terkait

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting. dalam menentukan derajat kesehatan masyatakat.

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari batas normal kelompok orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat dilakukan. pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. anemia masih tinggi, dibuktikan dengan data World Health Organization

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i

BAB 1 PENDAHULUAN. relatif tinggi yaitu 63,5% sedangkan di Amerika 6%. Kekurangan gizi dan

BAB I PENDAHULUAN. vitamin B12, yang kesemuanya berasal pada asupan yang tidak adekuat. Dari

BAB I PENDAHULUAN Dari hasil survei yang telah dilakukan, AKI telah menunjukan

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang diharapkan setiap pasangan

RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu indikator keberhasilan layanan kesehatan di suatu

BAB I PENDAHULUAN. apabila seorang ibu hamil dapat mengatur makanan yang dikonsumsinya. secara sempurna. Kehamilan yang sehat dapat diwujudkan dengan

DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 57

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati

BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN. tahun. Berikut data ketenagaan pegawai di Puskesmas Banguntapan III per 31

KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PANARUNG KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah gizi di Indonesia masih didominasi oleh masalah Kurang Energi

BAB I PENDAHULUAN. tahun Konsep pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan, yaitu

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadinya gangguan gizi antara lain anemia. Anemia pada kehamilan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. yang khusus agar ibu dan janin dalam keadaan sehat. Karena itu kehamilan yang

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Internasional of Diabetic Ferderation (IDF, 2015) tingkat. prevalensi global penderita DM pada tahun 2014 sebesar 8,3% dari

BAB I PENDAHULUAN. atau konsentrasi hemoglobin dibawah nilai batas normal, akibatnya dapat

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

REVIEW INDIKATOR RENSTRA DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dalam tujuan pembangunan Millenium Development Goals

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 31 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 4

PERJANJIAN KINERJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2016

PEMBINAAN DAN BUKTI PEMBINAAN. No. Kode : Terbitan: No. Revisi : Tgl.Mulai Berlaku: Halaman :

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

BAB I PENDAHULUAN. Primary Health Care (PHC) di Jakarta pada Agustus 2008 menghasilkan rumusan

DAFTAR PUSTAKA. Annisa, M. Faktor-faktor yang mempengaruhi Persalinan. (online) avaible;

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting dari

HASIL KEGIATAN PUSKESMAS BALARAJA

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Anemia gizi besi pada ibu hamil masih merupakan salah satu masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. kapasitas/kemampuan atau produktifitas kerja. Penyebab paling umum dari anemia

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA

BAB I PENDAHULUAN. keadaan lingkungan tempat bidan bekerja (Soepardan & Hadi, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Menurut Manuaba (2010),

SITUASI UPAYA KESEHATAN JAKARTA PUSAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,

Anggaran Setelah Perubahan. Jumlah. Modal

BAB I PENDAHULUAN. membawa oksigen ke berbagai organ tubuh. trimester III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II.

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kesehatan ibu merupakan salah satu tujuan Millenium Development

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator pembangunan kesehatan adalah melihat perkembangan

Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber.

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ijin dan. kehendak-nya sehingga Laporan Tahunan dan Profil Kesehatan Puskesmas

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan salah satu masa penting di dalam kehidupan. seorang wanita, selama kehamilan akan terjadi proses alamiah berupa

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

UPTD PUSKESMAS KAMPAR KIRI

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN HARAPAN MASYARAKAT/ SASARAN PROGRAM No.

MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 079 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan jumlah sel darah merah dibawah nilai normal yang dipatok untuk perorangan.

PUSKESMAS. VISI Tercapainya Kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat 2010

BAB I PENDAHULUAN. merah (eritrosit) yang terlalu sedikit, yang mana sel darah merah itu

URAIAN PROGRAM PUSKESMAS

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 69 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA KOTA MADIUN

RENCANA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEDIRI TARGET

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan. Dalam periode kehamilan ini ibu membutuhkan asupan makanan sumber energi

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan Indonesia sehat 2010 adalah menerapkan pembangunan nasional

BAB 1 PENDAHULUAN. dibawah 11 gr% (Saifuddin, 2001), sedangkan menurut Royston (1993) anemia

STUDI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET BESI DI POLINDES BENDUNG JETIS MOJOKERTO.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan mempunyai arti yang sangat penting bagi manusia, karena

BAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan

BAB I PENDAHULUAN. negara lainnya di dunia hampir sama yaitu akibat. pada kehamilan (37%) dan anemia pada kehamilan (40%).

KUESIONER PENELITIAN SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN PENDERITA TENTANG TUBERKULOSIS PARU DENGAN PERILAKU KEPATUHAN MINUM OBAT

Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK...

BAB I PENDAHULUAN. melalui alat indra (Lukaningsih, 2010: 37). Dengan persepsi ibu hamil dapat

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata,

BAB I PENDAHULUAN. (Suharno, 1993). Berdasarkan hasil penelitian WHO tahun 2008, diketahui bahwa

Transkripsi:

21 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Puskesmas 1. Gambaran Umum Puskesmas Purwoyoso Puskesmas Purwoyoso adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kota Semarang yang bertanggung jawab menyelenggaraan pembangunan Kesehatan diwilayah kerja. Sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan kota Semarang, Puskesmas Purwoyoso berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional Dinas Kesehatan Kota Semarang dan merupakan unit pelaksana tingkat pertama dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Puskesmas Purwoyoso sebagai salah satu Puskesmas yang berada di Kecamatan Ngaliyan dengan luas wilayah 260,52 Ha yang mempunyai wilayah kerja 2 kelurahan yaitu Kelurahan Purwoyoso dan Kelurahan Kalipancur. Salah satu tugas puskesmas adalah melakukan pelayanan gizi masyarakat yang berfungsi sebagai meningkatkan kesehatan masyarakat. Pelayananan gizi dalam puskesmas dapat meliputi menyiapkan bahan kegiatan, melakukan klinik gizi, serta menerima konseling gizi. Diluar dari puskesmas ahli gizi juga mengadakan kegiatan penyuluhan tentang gizi. Dalam upaya perbaikan gizi, ahli gizi puskesmas melakukan pemantauan terhadap balita dan ibu hamil. Pelayanan gizi pada masyarakat yang ditujukan kepada ibu hamil yaitu memberikan 90 tablet Fe serta pemeriksaan kadar Hb. Di Puskesmas Purwoyoso jumlah ibu hamil yang mendapatkan 90 tablet Fe sudah melampaui target yaitu lebih dari 80% dan 21

22 jumlah ibu hamil yang diperiksa kadar Hb juga sudah melampaui target yaitu lebih dari 80%. Profil program distribusi tablet Fe ditujukan ibu yang usia kehamilan ±8 bulan serta yang menerima tablet zat besi 90 yang periksa di Puskesmas Purwoyoso. Peneliti mencatat berdasarkan data dari puskesmas, wawancara dan metode Shahli. Data dikumpulkan dalam bentuk tabel dan grafik kemudian peneliti menganalisis apakah ada hubungan tingkat kepatuhan minum tablet zat besi dengan peningkatan kadar Hb pada ibu hamil. Pada tahun 2014 jumlah ibu hamil di wilayah Kelurahan Purwoyoso dan Kalipancur, Kecamatan Ngaliyan sebanyak 65 orang. Ibu hamil yang periksa Hb ke Puskemas sebanyak 60 orang (92,3%). Ibu hamil yang periksa ke Puskesmas Purwoyoso Semarang mendapatkan tablet Fe sebanyak 90 sesuai dengan Penanggulangan Anemia yang telah dilakukan oleh pemerintah. Data yang diperoleh dari Puskesmas Purwoyoso Semarang pada tahun 2013 menunjukan bahwa jumlah ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya dari bulan Januari sampai Desember 2013 tercatat 120 ibu hamil, dari jumlah tersebut 59 orang (49%) diantaranya ibu hamil mengalami anemia dan 61 orang (51%) diantaranya ibu hamil tidak anemia. 2. Fungsi Puskesmas Purwoyoso Semarang : a. Perumusan kebijakan teknis bidang pelayanan pembinaan dan pengembangan upaya kesehatan secara paripurna kepada masyarakat di wilayah kerjanya. b. Penyusunan rencana program dan rencana kerja anggaran di bidang pelayanan pembinaan dan pengembangan uapaya kesehatan secara paripurna kepada masyarakat di wilayah kerjanya. 22

23 c. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang pelayanan pembinaan dan pengembangan upaya kesehatan secara parnipura kepada masyarakat di wilayah kerjanya. d. Pelaksanaan kegiatan usaha pencegahan dan pemberantasan penyakit termasuk Imunisasi. e. Pelaksanaan peningkatan kesehatan keluarga melalui kegiatan Kesejahteraan Ibu dan Anak, Keluarga Berencana (KB), perbaikan gizi dan usia lanjut. f. Pelaksanaan pemulisan dan rujukan melalui kegiatan pengobatan termasuk pelayanan darurat karena kecelakaan serta kesehatan gigi dan mulut. g. Pelaksanaan kesehatan lingkungan penyuluhan dan peran serta masyarakat melalui kegiatan penyehatan lingkungan upaya kesehatan institusi dan olahraga, penyuluhan keseahatan masyarakat dan perawatan kesehatan masyarakat. h. Pelaksanaan kegiatan perawatan inap, karena di perlukan penanganan lanjut guna percepatan penyembuhan penyakit. i. Pelaksanaan kegiatan penelitian laboratorium dan pengelolaan obatobatan. j. Pelaksanaan pelayanan kusus melalui kegiatan upaya kesehatan mata, jiwa dan kesehatan lain. k. Pengelolaan urusan katatausahaan PUSKESMAS. l. Penyajian data dan informasi di bidang pelayanan pembinaan dan pengembangan upaya kesehatan secara Parnipura kepada masyarakat di wilayah kerjanya. m. Penyusunan laporan realisasi anggaran Puskesmas. n. Penyusunan laporan kinerja PUSKESMAS. 23

24 o. Pelaksanaan pembinaan, pemantauan pengawasan dan pengendalian kegiatan di bidang pelayanan, pembinaan dan pengembangan upaya kesehatan secara paripurna kepada masyarakat di wilayah kerjanya. p. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya. 3. Tujuan Puskesmas Purwoyoso Sebagai penjabaran visi Puskesmas Purwoyoso, maka tujuan yang akan dicapai adalah terselenggaranya pelayanan kesehatan secara berhasilguna dan berdaya guna dalam rangka mencapai derajad kesehatan masyarakat yang oiptimal. Adapun Tujuan Puskesmas adalah sebagai berikut : a. Tujuan jangka panjang (5 Tahun) adalah : - Penanggulangan penyakit menular seperti Demam berdarah, TB paru, (100%) - Upaya kesehatan keluarga seperti : menurunkan angka kematian maternal dan perinatal (100%), cakupan ibu hamil K1(95 %) dan cakupan bumil K4 (95%) - Upaya penanggulangan gizi kurang (100%) - Upaya kesehatan lingkungan (100%) b. Tujuan jangka pendek adalah : - Menurunkan angka kesakitan Demam Berdarah (100%) - Menurunkan angka kematian Maternal. Perinatal dan neonatal (100%), cakupan ibu hamil K1 (95%) dan K4 (100%) - Menurunkan angka prevalensi gizi kurang (85%) - Menurunkan angka kesakitan TB Paru (100%) - Memberikan Penyuluhan Kesehatan (100%) 24

25 - Menurunkan angka kesakitan penyakit tidak menular : Hipertensi, DM (100%) 4. Struktur Organisasi Gambar 4. Struktur Organisasi Puskesmas Purwoyoso Ka. Puskesmas Kelompok Jabatan Fungsional Dr. umum dr. gigi Bidan Perawat Plk Gizi Prw gigi Ass. Apt Plk Lab Sanitrn Ka. Sub. Bag. Tata Usaha Umum/ Kepeg Keuangan Simpus 25

26 B. Karakteristik Responden 1. Umur Responden Tabel 2. Distribusi Umur responden Umur Responden N % < 20 tahun 21-35 tahun 0 14 0% 66,7% >35 tahun 7 33,3% Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan bahwa responden yang berumur lebih dari 35 tahun sebanyak 7 responden (33,33%). Hal ini termasuk dalam kategori beresiko tinggi pada kehamilan dan melahirkan (Dinkes provinsi Jawa Tengah, 2010). 2. Frekuensi Kehamilan Tabel 3. Distribusi kehamilan ke- Kehamilan Ke- N % 1 7 33,3% 2 3 4 5 7 4 2 1 33,3% 19,0% 9,5% 4,8% Berdasarkan Tabel 3 dapat disimpulkan bahwa masih terdapat ibu hamil anak ke 4 sebanyak 2 responden (9,5%) dan ibu hamil anak ke 5 sebanyak 1 responden (4,8%) Hal ini dapat diartikan bahwa masyarakat kurang memperhatikan program pemerintah yaitu melakukan KB. KB sangat berfungsi sebagai mencegah kehamilan yang tidak diingkan serta dapat merencanakan kehamilan terprogram (Ernawati, 2011). 26

27 3. Pekerjaan Responden Tabel 4. Distribusi Pekerjaan responden Pekerjaan Responden N % Ibu Rumah Tangga Swasta 11 4 52,4% 19,0% PNS Lainnya 2 4 9,5% 19,0% Berdasarkan Tabel 4 dapat disimpulkan bahwa ibu yang bekerja diluar seperti pekerja swasta, PNS, dan lainnya sebanyak 10 responden (47,5%). Ketersediaan makanan yang tidak selalu diperoleh dipekerjaan. Hal ini dapat dipengaruhi oleh pola makan yang cenderung tidak memenuhi kebutuhan gizi (Niven, 2008). 4. Tingkat Pendidikan Responden Tabel 5. Distribusi Tingkat Pendidikan responden Pendidikan Responden N % SD SLTP 4 4 19,0% 19,0% SLTA Perguruan Tinggi 8 5 38,1% 23,8% Berdasarkan Tabel 5 dapat disimpulkan bahwa masih terdapat responden yang belum lulus wajib belajar 9 tahun yang ditentukan Pemerintah yaitu sebanyak 8 responden (38,0%). Pendidikan responden dapat meningkatkan kepatuhan, sepanjang bahwa pendidikan tersebut merupakan pendidikan yang aktif. Dari penelitian 27

28 terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh pengetahuan responden minum tablet Fe (Notoatmodjo, 2007). 5. Rata-rata Kadar Hb Sebelum dan Sesudah Minum Tablet Rata-rata kadar Hb sebelum minum tablet Fe yaitu 10,9 gr% dengan standart deviasi 1,0486. Kadar Hb yang direkomendasikan bagi ibu hamil yaitu 11 gr% (WHO) Tabel 6. Distribusi Rata-rata Hb sebelum minum tablet Kadar Hb N % 11 gr% 9,1-10,9 gr% 11 10 52,4% 47,6% Berdasarkan Tabel 6 dapat disimpulkan bahwa Kadar Hb 9,1-10,9 gr% yang sebelum minum tablet yaitu sebanyak 10 responden (47,6%), maka responden masuk dalam golongan anemia ringan. Rata-rata kadar Hb sesudah minum tablet Fe yaitu 11,6 gr % dengan standart deviasi 0,35857. Hal ini dapat menunjukkan adanya peningkatan kadar Hb setelah ibu hamil minum tablet Fe. Tabel 7. Distribusi Rata-rata Hb setelah minum tablet Kadar Hb N % 11 gr% 9,1-10,9 gr% 18 3 85,7% 14,3% Berdasarkan Tabel 7 dapat disimpulkan bahwa terdapat penurunan jumlah anemia ringan dari jumlah kadar Hb sebelum minum tablet Fe dengan jumlah kadar Hb sesudah minum tablet Fe. 28

29 C. Kepatuhan 1. Jumlah Tablet Fe yang Diterima Responden Berdasarkan pengakuan responden dan informasi yang diperoleh dari puskesmas, seluruh sampel mendapat tablet Fe sejumlah 90 tablet. 2. Jumlah Tablet Fe yang Diminum Responden Tabel 8. Distribusi Jumlah Tablet Fe yang Diminum Jumlah tablet Fe N % 70 79 2 9,6% 80 89 1 4,8% 90 18 85,7% Berdasarkan Tabel 8 menunjukan bahwa terdapat 18 responden (85,7%) yang minum 90 tablet dengan tingkat kepatuhan 100%. Hal ini disebabkan karena upaya Program Penanggulangan Anemia yang telah dilakukan pemerintah sejak tahun 1995 yaitu membagikan tablet Fe kepada ibu hamil sebanyak 90 tablet yang diminum 1 tablet setiap hari selama trimester II (Waryana, 2010). 3. Tingkat Kepatuhan Minum Tablet Fe Responden Tabel 9. Distribusi Kepatuhan Minum Tablet Fe Kepatuhan N % 81% 1 4,8% 87% 89% 100% 1 1 18 4,8% 4,8% 85,7% Berdasarkan Tabel 9 diatas dapat disimpulkan bahwa masih ada responden dengan kepatuhan minum tablet Fe kurang dari 100% yaitu 29

30 sebanyak 3 respoden (14,4%). Hal ini disebabkan responden mengalami mual setelah minum tablet Fe. Sebagian besar sampel patuh minum tablet Fe 90 sesuai dengan anjuran petugas kesehatan gizi di puskesmas mengenai tablet Fe untuk ibu hamil. Penelitian ini mendukung dalam distribusi minum tablet Fe. Kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet zat besi adalah ketaatan ibu hamil dalam melaksanakan anjuran petugas kesehatan untuk mengkonsumsi tablet zat besi sesuai dosis dan jadwal (Afnita, 2004). 30

31 D. Hubungan Kepatuhan Minum Tablet Zat Besi dengan Peningkatan Kadar Hb 1. Hubungan Tingkat Kepatuhan Minum Tablet Zat Besi dengan Peningkatan Kadar Hb Ibu Hamil di Puskesmas Purwoyoso Semarang Hubungan tingkat kepatuhan minum tablet zat besi dengan peningkatan kadar Hb ibu hamil di Puskesmas Purwoyoso Semarang dapat dibaca pada tabel 10 dan pada analisis Rank-Sperman dilihat pada gambar 5. Tabel 10. Hubungan Tingkat Kepatuhan Minum Tablet Zat Besi dengan Peningkatan Kadar Hb tingkat kepatuhan 81 87 89 100 Total peningkatan kadar Hb.00 0 0 0 3 3 1.64 0 0 0 1 1 1.67 1 0 0 2 3 1.82 0 0 0 1 1 1.92 0 0 0 1 1 3.64 0 0 0 2 2 3.92 0 0 0 1 1 4.00 0 0 1 0 1 7.69 0 0 0 1 1 7.84 0 0 0 2 2 9.62 0 1 0 0 1 11.11 0 0 0 1 1 14.58 0 0 0 1 1 25.00 0 0 0 1 1 27.66 0 0 0 1 1 Total 1 1 1 18 21 31

32 Gambar 5. Hubungan Tingkat Kepatuhan Minum Tablet Zat Besi dengan Peningkatan Kadar Hb Berdasarkan hasil uji kenormalan menggunakan Shapiro wilks, didapatkan tingkat kepatuhan dengan peningkatan kadar Hb berdistribusi tidak normal sehingga menggunakan uji Rank Spearman, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara tingkat kepatuhan minum tablet zat besi dengan peningkatan kadar Hb ibu hamil di Puskesmas Purwoyoso Semarang. Semakin dewasa seseorang, maka cara berfikir semakin matang dan teratur melakukan antenatal care (Notoatmodjo, 2007). Kepatuhan dalam 32

33 mengkonsumsi tablet zat besi adalah ketaatan ibu hamil dalam melaksanakan anjuran petugas kesehatan untuk mengkonsumsi tablet zat besi sesuai dosis dan jadwal sehingga ibu hamil tidak mengalami anemia. Kepatuhan menurut Sackett pada pasien sebagai sejauh mana perilaku individu dalam ketentuan yang diberikan oleh professional kesehatan (Afnita, 2004). 33