Lampiran 1. Peta klasifikasi penutup lahan Kodya Bogor tahun 1997

dokumen-dokumen yang mirip
Indeks Vegetasi Bentuk komputasi nilai-nilai indeks vegetasi matematis dapat dinyatakan sebagai berikut :

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only. 23 LAMPIRAN

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Citra Satelit Landsat

Nilai Io diasumsikan sebagai nilai R s

BAB III. METODOLOGI 2.5 Pengindraan Jauh ( Remote Sensing 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Data dan Alat Penelitian Data yang digunakan

BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IDENTIFIKASI PERUBAHAN KAPASITAS PANAS KAWASAN PERKOTAAN DENGAN MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT TM/ETM+ (STUDI KASUS : KODYA BOGOR) NANIK HANDAYANI

Tabel 3 Aliran energi dan massa III METODOLOGI. Variabel neraca energi. Vegetasi tinggi (MJm -2 hari -1 )

memberikan informasi tentang beberapa daftar penelitian LAI dengan pendekatan optik dan hukum Beer-Lambert.

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

BAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN

PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Penelitian METODE Waktu dan Tempat Penelitian

III. METODOLOGI. Gambar 1. Peta Administrasi Kota Palembang.

I. PENDAHULUAN II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN HASIL

BAB III METODE PENELITIAN

11/25/2009. Sebuah gambar mengandung informasi dari obyek berupa: Posisi. Introduction to Remote Sensing Campbell, James B. Bab I

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA. Gambar 3.1 Intensitas total yang diterima sensor radar (dimodifikasi dari GlobeSAR, 2002)

SEMINAR NASIONAL GEOGRAFI UMS 2016 Farid Ibrahim, Fiqih Astriani, Th. Retno Wulan, Mega Dharma Putra, Edwin Maulana; Perbandingan Ekstraksi

BAB III DATA DAN METODOLOGI

PENYUSUNAN METODE UNTUK MENDUGA NILAI RADIASI ABSORBSI DENGAN MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT TM/ETM+ (STUDI KASUS HUTAN GUNUNG WALAT SUKABUMI)

ANALISIS KELEMBABAN TANAH PERMUKAAN MELALUI CITRA LANDSAT 7 ETM+ DI WILAYAH DATARAN KABUPATEN PURWOREJO

IDENTIFIKASI PERUBAHAN KAPASITAS PANAS KAWASAN PERKOTAAN DENGAN MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT TM/ETM+ (STUDI KASUS : KODYA BOGOR) NANIK HANDAYANI

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Remote Sensing (Penginderaan Jauh)

ix

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

METODOLOGI. Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian

1. PENDAHULUAN 2. TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PENGOLAHAN DATA

GD 319 PENGOLAHAN CITRA DIGITAL KOREKSI RADIOMETRIK CITRA

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Data. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 1. Peta Kota Dumai

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh : Hernandi Kustandyo ( ) Jurusan Teknik Geomatika Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

LOGO PEMBAHASAN. 1. Pemetaan Geomorfologi, NDVI dan Temperatur Permukaan Tanah. 2. Proses Deliniasi Prospek Panas Bumi Tiris dan Sekitarnya

SENSOR DAN PLATFORM. Kuliah ketiga ICD

BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Data 3.3 Tahapan Pelaksanaan

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kekeringan

Lampiran 1. Karakteristik satelit MODIS.

Penginderaan Jauh Dan Interpretasi Citra Khursanul Munibah Asisten : Ninda Fitri Yulianti

MODEL PENDUGA BIOMASSA MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT HARLYN HARLINDA

Gambar 1.1 Siklus Hidrologi (Kurkura, 2011)

Jurnal Geodesi Undip Oktober 2016

Sudaryanto dan Melania Swetika Rini*

q Tujuan dari kegiatan ini diperolehnya peta penggunaan lahan yang up-to date Alat dan Bahan :

Pemetaan Tingkat Kekeringan Berdasarkan Parameter Indeks TVDI Data Citra Satelit Landsat-8 (Studi Kasus: Provinsi Jawa Timur)

09 - Penginderaan Jauh dan Pengolahan Citra Dijital. by: Ahmad Syauqi Ahsan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

3. BAHAN DAN METODE. Penelitian yang meliputi pengolahan data citra dilakukan pada bulan Mei

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Aplikasi Penginderaan Jauh Untuk Monitoring Perubahan Ruang Terbuka Hijau (Studi Kasus : Wilayah Barat Kabupaten Pasuruan)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1 Metadata citra Landsat 5 TM Path/Row 119/062, 7 Februari 1989 GROUP = METADATA_FILE PRODUCT_NAME = "GLS-1990 Ver1.0"

ANALISIS TEMPERATURE HEAT INDEX (THI) DALAM HUBUNGANNYA DENGAN RUANG TERBUKA HIJAU (Studi Kasus : Kabupaten Bungo - Propinsi Jambi) YUSUF KALFUADI

BAB II TEORI DASAR. Beberapa definisi tentang tutupan lahan antara lain:

Evaluasi Indeks Urban Pada Citra Landsat Multitemporal Dalam Ekstraksi Kepadatan Bangunan

APLIKASI PENGINDERAAN JAUH UNTUK MENDUGA SUHU PERMUKAAN DAN UDARA DI LAHAN GAMBUT DAN MINERAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE NERACA ENERGI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Jurnal Geodesi Undip April 2017

ANALISA KESEHATAN VEGETASI MANGROVE BERDASARKAN NILAI NDVI (NORMALIZED DIFFERENCE VEGETATION INDEX ) MENGGUNAKAN CITRA ALOS

III. METODOLOGI PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Suhu Udara Perkotaan

DAFTAR ISI Halaman INTISARI... Ii ABSTRACT... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR PERSAMAAN...

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

Analisa Kondisi Ekosistem Mangrove Menggunakan Data Citra Satelit Multitemporal dan Multilevel (Studi Kasus: Pesisir Utara Surabaya)

IDENTIFIKASI INDIKATOR KEKERINGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PENGINDERAAN JAUH FERSELY GETSEMANI FELIGGI

Meidi Nugroho Adi Sudaryatno

Kajian Nilai Indeks Vegetasi Di Daerah Perkotaan Menggunakan Citra FORMOSAT-2 Studi Kasus: Surabaya Timur L/O/G/O

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pemetaan Potensi Batuan Kapur Menggunakan Citra Satelit Landsat 8 di Kabupaten Tuban

Jurnal Geodesi Undip Januari 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

KOREKSI RADIOMETRIK CITRA LANDSAT-8 KANAL MULTISPEKTRAL MENGGUNAKAN TOP OF ATMOSPHERE (TOA) UNTUK MENDUKUNG KLASIFIKASI PENUTUP LAHAN

DAFTAR TABEL. No. Tabel Judul Tabel No. Hal.

METODE NERACA ENERGI UNTUK PERHITUNGAN LEAF AREA INDEX (LAI) DI LAHAN BERVEGETASI MENGGUNAKAN DATA CITRA SATELIT RUDI SETIAWAN

ANALISIS PERUBAHAN SUHU PERMUKAAN TANAH DENGAN MENGGUNAKAN CITRA SATELIT TERRA DAN AQUA MODIS (STUDI KASUS : DAERAH KABUPATEN MALANG DAN SURABAYA)

Perbandingan Pengaruh Koreksi Radiometrik Citra Landsat 8 Terhadap Indeks Vegetasi Pada Tanaman Padi

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. permukaan lahan (Burley, 1961 dalam Lo, 1995). Konstruksi tersebut seluruhnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

EVALUASI KAWASAN POTENSI HIDROTERMAL GUNUNG KELUD MENGGUNAKAN ANALISA CITRA SATELIT

Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. berlokasi di kawasan Taman Nasional Way Kambas. Taman Nasional Way

,Variasi Spasial Temporal Suhu Permukaan Daratan Kota Metropolitan Bandung Raya Tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print)

5. PEMBAHASAN 5.1 Koreksi Radiometrik

Jurnal Geodesi Undip Agustus 2013

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: ( Print) A-572

POLA SUHU PERMUKAAN DAN UDARA MENGGUNAKAN CITRA SATELIT LANDSAT MULTITEMPORAL

METODE NERACA ENERGI UNTUK PERHITUNGAN INDEKS LUAS DAUN MENGGUNAKAN DATA CITRA SATELIT MULTI SPEKTRAL

PENGARUH FENOMENA LA-NINA TERHADAP SUHU PERMUKAAN LAUT DI PERAIRAN KABUPATEN MALANG

Transkripsi:

LAMPIRAN

Lampiran 1. Peta klasifikasi penutup lahan Kodya Bogor tahun 1997 17

Lampiran 2. Peta klasifikasi penutup lahan Kodya Bogor tahun 2006 18

Lampiran 3. Peta sebaran suhu permukaan Kodya Bogor tahun 1997 19

Lampiran 4. Peta sebaran suhu permukaan Kodya Bogor tahun 2006 20

Lampiran 5. Peta sebaran radiasi netto Kodya Bogor tahun 1997 (W/m 2 21

Lampiran 6. Peta sebaran radiasi netto Kodya Bogor tahun 2006 (W/m 2 22

Lampiran 7. Peta sebaran fluks pemanasan tanah Kodya Bogor tahun 1997 (W/m 2 ) 23

Lampiran 8. Peta sebaran fluks pemanasan tanah Kodya Bogor tahun 2006 (W/m 2 ) 24

Lampiran 9. Peta sebaran NDVI Kodya Bogor tahun 1997 25

Lampiran 10. Peta sebaran NDVI Kodya Bogor tahun 2006 26

Lampiran 11. Tahapan Penelitian Data Citra Landsat TM/ETM+ Koreksi Atmosferik dan Geometrik Klasifikasi Penutup Lahan Cropping Wilayah Band 6 Band 3, 4 Band 1, 2, 3 Ts NDVI Rn λe H G Kapasitas Panas 27

Lampiran 12. Analisis Sumber Kesalahan Sumber Kesalahan Kualitas Data Kondisi atmosfer Data Citra Landsat TM/ETM+ Data stasiun cuaca Peta Klasifikasi Penutup Lahan Landsat Receiver Pengolahan Data Receiver clock Antenna Noise Import tipe data Landsat dengan menggunakan software ERmapper (ASCII, unsigned Integer and signed Integer type). Proses koreksi geometrik. Proses koreksi atmosferik. Proyeksi peta dan transformasi datum. Persamaan empiris yang digunakan dalam ekstraksi nilai. Penggunaan beberapa asumsi dasar. Validasi dengan data observasi di lapangan. Resolusi temporal (observasi per jam, harian atau bulanan) Akurasi data observasi Data series dan statistik Distribusi lokasi stasiun cuaca Perlu dilakukan ground chek untuk memastikan penutupan lahan yang sebenarnya ke lapangan. 28

Lampiran 13. Daftar Istilah Albedo Cropping Diffusivitas Thermal Emisivitas Ground Control Point Image Processing Image Enhanchment Irradiance Kanal(Band/Channell) Kapasitas Panas Klasifikasi Unsupervised Konduktivitas Thermal Koreksi Atmosferik Koreksi Geometrik Landsat TM NDVI Perbandingan jumlah radiasi yang dipantulkan dengan jumlah energi radiasi surya yang diterima oleh suatu permukaan. Pengambilan wilayah kajian dari satu cakupan wilayah yang ditangkap satelit. Perbandingan antara konduktivitas thermal dengan kapasitas panas suatu benda bervolume yang menggambarkan suatu distribusi panas pada kondisi tertentu. Ratio total energi radian yang diemisikan suatu benda per unit waktu per unit luas pada suatu permukaan dengan panjang gelombang tertentu pada temperature benda hitam pada kondisi yang sama. Suatu proses penentuan titik ikat dari sebuah image terkoreksi dalam proses koreksi geometrik supaya suatu citra yang belum terkoreksi memiliki referensi geografis yang sesuai dengan koordinat di permukaan bumi. Suatu prosedur dalam pengolahan sebuah image/citra. Suatu teknik penajaman citra yang dilakukan agar suatu objek pada citra terlihat lebih tajam/kontras. Jumlah energi yang diterima oleh suatu objek persatuan luas. Informasi yang diterima oleh sensor berupa spektral gelombang elektromagnetik dan spektral elektromagnetik ini ditransmisikan ke bumi melalui suatu saluran yang disebut sebagai channel. Jumlah panas yang terkandung oleh suatu benda. Sistem pengklasifikasian terkomputerisasi, dimana pada prosesnya banyak menggunakan algoritma yang mengkaji sejumlah besar pixel dan membaginya kedalam sejumlah kelas berdasarkan pengelompokan nilai DN (Digital Number) pada citra. Kemampuan fisik suatu benda untuk menghantarkan panas dengan pergerakan molekul. Suatu prosedur Image Processing untuk mengurangi efek hamburan cahaya di atmosfer pada sebuah citra satelit. Suatu prosedur Image Processing untuk mengkoreksi distorsi spasial dan letak geografis pada sebuah citra satelit. Land Satellite Thematic Mapper. Satelit komersial yang dapat digunakan untuk memantau sumberdaya alam yang awalnya digunakan dalam bidang geologi namun telah berkembang penggunaan untuk bidang yang lain. Normalized Difference Vegetation Index. Salah satu indeks kehijauan suatu objek dapat digunakan untuk memantau tingkat kekeringan dan kerapatan vegetasi. 29

Path Pixel Radiasi Netto Radiance Remote Sensing Resolusi spasial Row Sensible Heat Flux Soil Heat Flux Suhu Permukaan Sistem lokasi secara horizontal dipermukaan bumi untuk suatu cakupan citra Landsat TM/ETM+. Kontraksi sebuah image, merupakan ukuran minimum objek yang dikenali di permukaan bumi. Energi bersih yang diterima oleh suatu permukaan. Jumlah energi yang dipancarkan atau dipantulkan suatu objek per unit luas dan panjang gelombang tertentu. Teknik untuk mendapatkan data tentang lingkungan dan permukaan bumi dari jarak jauh, sebagai contoh melalui pesawat atau satelit. Pengukuran area terkecil yang teridentifikasi pada citra sebagai unit terpisah diskrit. Sistem lokasi secara horizontal dipermukaan bumi untuk suatu cakupan citra Landsat TM/ETM+. Perpindahan bahang terasa, salah satu komponen neraca energi yang merupakan suatu energi akibat adanya perpindahan panas dari permukaan bumi ke atmosfer dan tidak berhubungan dengan fase perubahan air. Perpindahan bahang tanah, salah satu komponen neraca energi yang merupakan suatu energi akibat adanya perpindahan panas dari permukaan bumi ke dalam tanah dan tidak berhubungan dengan fase perubahan air. Suatu gambaran energi yang terdapat pada suatu permukaan bumi. 30