Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi ISSN Vol. 3, No.1, Hal. 1 8, Juni 2017

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDENGARKAN KOSA KATA BAHASA INGGRIS MELALUI AUDIO-VISUAL. Novi Hidayati SMP Negeri 5 Ulujami Kab. Pemalang

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi ISSN Vol. 4, No.1, Hal , Januari 2018

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SENI TARI KELAS VIII

BAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI MAHASISWA PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN MELALUI PEMBELAJARAN TWO STAY-TWO STRAY (TS-TS)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran menurut bahasa adalah proses, cara menjadikan orang

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM PADA SISWA KELAS VI SD NGAMPAL 1

RANCANGAN ALAT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP N 1 AMBARAWA TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Penerapan Pendekatan Problem Solving untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Subtema Perkembangan Teknologi Kelas III SD Negeri 25 Banda Aceh

WIWIK PUJIATI. Pendahuluan. Abstrak:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENGARUHPENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRY PADA SISWA KELAS X.AV.2 PADA MATERI KONDENSATOR DI SMK NEGERI 1 WONOASRI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI MEMAHAMI DAN MENANGKAP PESAN DALAM LAGU MELALUI METODE DEMONSTRASI. Endah Sulistiowati

BAB I PENDAHULUAN. (Sumber Daya Manusia), terutama peningkatan dalam bidang pendidikan. Hal ini

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU Dahyana SMP Negeri 33 Makassar Abstrak

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IXA PADA MATA PELAJARAN PKn MELALUI PENERAPAN METODE INQUIRI DI SMP NEGERI 4 TOLITOLI.

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

OPTIMALISASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PEMBERIAN TUGAS TERSTRUKTUR DAN KUIS PADA SISWA SMK TKM TAMAN SISWA PURWOREJO

Mutiah GuruSDN Tlogohaji IKec.SumberrejoKab. Bojonegoro

Oleh: Rusmiati SD Negeri 1 Punjul Karangrejo Tulungagung

Universitas Bung Hatta Abstract

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

Elok Mufidah dan Amaria Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya Tlp: , Abstrak

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENCARI KATA DAN ISTILAH. Daryuni

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT WIRAUSAHAWAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF (INNOVATIVE LEARNING) TIPE PICTURE AND PICTURE

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA SEKOLAH DASAR PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DAN IPS MELALUI KELOMPOK KECIL

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR

Ewisahrani Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta,

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri Muliorejo

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah segala usaha orang dewasa dalam pergaulannya dengan

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

Agusnoto. SD Negeri Ketitangkidul, Kab. Pekalongan, Jawa Tengah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai peran. Kemampuan seorang

BAB I PENDAHULUAN. berada. Dalam proses pendidikan banyak sekali terjadi perubahan-perubahan

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan, pengendalian diri dan keterampilan untuk membuat dirinya berguna di

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan dengan sikap terbuka dari masing-masing individu. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar adalah ilmu-ilmu soasial terpadu yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Penerapan Pembelajaran Berbasis Portofolio Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Inpres 1 Slametharjo Kabupaten Banggai

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII.B SMP PGRI PEKANBARU

A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. telah menjadi bagian yang sangat penting dalam kehidupan manusia sebagai alat

PENINGKATAN AKTIVITAS BERTANYA DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING DI KELAS VA SD PERTIWI 3 PADANG

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

Mufarizuddin,M.Pd. 1 ABSTRAK. Keyword : Hasil belajar Matematika, Strategi Mathematical Investigation

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penerapan ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari memiliki

Jurnal SAP Vol. 1 No. 1 Agustus 2016 ISSN: X

BAB III METODOLOGI PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PPKn PADA SISWA KELAS XI, SMKN 1 SUKAWATI GIANYAR

Aminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar 1

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DRIBBLING

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Laharja Ridwan Mustofa, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan dan perkembangan aspek kehidupan perlu direspon dengan

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab terhadap pembentukan sumber daya manusia yang unggul. Dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Rinendah Sihwinedar 16

Oleh: Asis Nuansa Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta 2015 ABSTRAK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IX-H SMP NEGERI 1 BALONGBENDO

Muhammad Darwis. Dosen Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembelajaran adalah suatu proses yang tidak mudah. menggunakan pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar.

BAB I PENDAHULUAN. mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Pendidikan juga proses membimbing

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS IV MELALUI MODEL THINK PAIR AND SHARE

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ABSTRAK. Kata Kunci : Aktivitas, Hasil Belajar Siswa, Metode Demonstrasi PENDAHULUAN

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW

BAB I PENDAHULUAN. (KTSP) tahun 2006 lalu, pendidik tidak bisa lagi menggunakan paradigma lama


BAB I PENDAHULUAN. bermacam-macam. Model yang diajarkan disini memakai model Inquiry Based

Sinar Sion Guru Pendidikan Jasmani SD Negeri Suka Makmur ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. kritis, kreatif dan mampu bersaing menghadapi tantangan di era globalisasi nantinya.

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

P N E D N A D H A U H L U U L A U N

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses belajar disiplin belajar sangat penting dalam menunjang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III Sekolah Dasar Alkhairaat Towera Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together

BAB I PENDAHULUAN. negara, pembinaan bahasa Indonesia menjadi hal yang sangat penting.

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM PERMAINAN LEMPAR TURBO MELALUI PENERAPAN METODE PRAKTEK TERBIMBING. Sulama

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana tercantum di dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor

Pemanfaatan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN 1 Toili

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI GROUP RESUME SKRIPSI

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Pembagian Bilangan Cacah melalui Metode Pemberian Tugas di Kelas II SD Inpres 3 Palasa

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Majalah Ilmiah Inspiratif, Vol.2 No.2 Januari 2016

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

Oleh: Sulistyowati SD Negeri 02 Karangrejo Tulungagung

Jurnal Penelitian Tindakan dan Pendidikan 3(2)

BAB I PENDAHULUAN. terwujud jika pendidikan mampu melahirkan peserta didik yang cakap dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada saat ini dihadapkan pada tuntutan tujuan yang semakin

BAB I PENDAHULUAN tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah

Transkripsi:

MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI DENGAN BIMBINGAN INDIVIDUAL SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENJASORKES SISWA KELAS IV SEMESTER I SD NEGERI 1PELIATAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Cok Agung Suryajaya*, I Wayan Adnyana** Fakultas Pendidikan Olahraga dan Ksehatan IKIP PGRI Bali Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Peliatan di Kelas IV Semester I yang kemampuan siswanya untuk mata pelajaran Penjasorkes masih di bawah KKM 73.Tujuan penulisan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui apakah model pembelajaran Inquiri dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.metode pengumpulan datanya adalah tes prestasi belajar. Metode analisis datanya adalah deskriptif.hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah model pembelajaran Inquiri dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Ini terbukti dari hasil yang diperoleh pada awalnya 67, pada siklus I menjadi 70 dan pada siklus II menjadi 74.Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah model pembelajaran Inquiri dapat meningkatkan prestasi belajar Penjasorkes siswa Kelas IV Semester I SD Negeri 1 Peliatan. Kata kunci: Model Pembelajaran Inquiri, Prestasi Belajar. PENDAHULUAN Pendidikan saat ini diharapkan pada tuntutan tujuan yang semakin canggih, semakin meningkat baik ragam, lebih-lebih kualitasnya (Tilaar, 1997) diketahui bahwa siswa belum mencapai kemampuan optimalnya.siswa hanya tahu fakta tetapi kurang mampu memanfaatkannya secara efektif.sementara itu, pemerintah dan masyarakat berharap agar outputnya dapat menjadi pemimpin, inovator, operator yang efektif dan yang mampu beradaptasi dengan perubahan zaman. Oleh sebab itu, beban yang diemban oleh sekolah dalam menentukan tingkat hasil belajar siswa dalam hal ini adalah guru, karena gurulah yang berada pada garis depan dalam menentukan pribadi anak didik. Sistem pendidikan perlu dikembangkan secara optimal sehingga pendidikan memiliki peran dan berpengaruh positif terhadap segala bidang kehidupan dan perkembangan manusia dengan berbagai aspek kepribadiannya.adanya perubahan dalam dunia pendidikan bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan, karena mutu pendidikan yang tinggi diperlukan untuk menciptakan kehidupan yang cerdas, terbuka, dan demokratis. Tuntutan akan pendidikan yang berkualitas untuk semua orang tanpa terkecuali akan terus ada seiring perubahan dan perkembangan 1

jaman. Oleh karena itu, upaya inovasi pendidikan sekolah dasar merupakan keharusan yang dilakukan setiap saat dan terus menerus.dalam rangka mempersiapkan lulusan pendidikan era globalisasi yang penuh tantangan dan ketidakpastian diperlukan pandidikan yang dirancang berdasarkan kebutuhan nyata di lapangan, untuk kepentingan tersebut pemerintah memprogramkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Sebagai acuan dan pedoman bagi pelaksanaan pendidikan untuk mengembangkan kompetensi-kompetensi pada berbagai ranah pendidikan seperti pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam seluruh jenjang dan jalur pendidikan khususnya pada jalur pendidikan sekolah. Kompentensi merupakan perpaduan pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang di refleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak, (Ashan, 1981) mengemukakan bahwa kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga ia dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif, efektif dan psikomotorik dengan sebaikbaiknya. Proses komunikasi dalam kegiatan belajar merupakan komunikasi tesendiri antara guru dan murid dapat berinteraksi untuk mengembangkan ide dalam setiap siswa sehingga komunikasi tetap efektif dan efisien. Seorang guru mempunyai harapan yang tinggi terhadap peserta didik. Guru mengharap siswa dapat menyerap materi yang diberikan, sehingga pada akhirnya terjadi Change Behaviore (Perubahan-perubahan perilaku) berupa pengetahuan sikap, dan keterampilan yang dimiliki. Hasil belajar berupa perubahan tingkah laku baik berbentuk berpikir, sikap maupun keterampilan melakukan suatu kegiatan tertentu. Berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman bahwa kegiatan belajar mengajar pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan pada umumnya selalu menjadi kurang menarik bagi siswa karena dianggap sebagai pelajaran yang rumit yang memerlukan latihanlatihandengan metode hafalan, sehingga membuat murid semakin jenuh. Keadaan di atas membuat peneliti berusaha untuk menemukan dan memilih metode pengajaran yang setepat-tepatnya yang dipandang lebih efektif dari pada metode-metoede lainnya, sehingga kecakapan dan pengetahuan yang diberikan oleh guru benar-benar menjadi milik murid.salah satu metode yang peneliti gunakan adalah Metode Latihan Inquiry. Pembelajaran yang berhasil ditunjukkan oleh dikuasainya materi pelajaran oleh siswa.tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran biasanya dinyatakan dalam bentuk nilai angka.pada hasil belajar Penjasorkes menunjukkan rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran dengan rata-rata 67.Ratarata ini jauh di bawah KKM mata pelajaran Penjasorkes di SD Negeri 1 Peliatan Kecamatan Ubud, yaitu70. Hanya 10 orang dari 27 siswa di 2

Kelas IV yang mencapai nilai KKM.Untuk meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran, penulis melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas. Rumusan Masalah dan Cara Pemecahannya Rumusan Masalah Melihat adanya kesenjangan antara harapan dengan kenyataan yang ada di lapangan seperti yang sudah dipaparkan pada latar belakang masalah, maka rumusan penelitian ini dapat disampaikan sebagai berikut : 1). Apakah Model Pembelajaran Inquiri dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa Kelas IVsemester I SD Negeri 1 Peliatan? 2). Apakah Model Pembelajaran Inquiri dapat meningkatkan prestasi belajar siswa Kelas IV semester I SD Negeri 1 Peliatan? 3). Cara Pemecahan Masalah? Model pembelajaran Inquiri merupakan salah satu dari banyak cara yang bisa dilakukan guru dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran. Model ini mempunyai langkah-langkah yang mendorong keaktifan siswa dalam belajar dengan cara memberikan kesempatan bagi siswa untuk lebih banyak mengamati objek atau materi pelajaran, menemukan sendiri halhal yang perlu, baik menyangkut materi, meneliti, mengintrogasi, memeriksa materi, sehingga siswasiswa akan dapat mengalami sendiri. Hal itu memerlukan persiapan pemikiran yang matang. Untuk persiapan yang matang ini, guru semestinya memberikan kesempatan yang sebanyak-banyaknya bagi siswa untuk melakukannya, menyiapkan sebaik-baiknya apa yang akan ditampilkan dihadapan siswa-siswa. Penerapan Model Pembelajaran Inquiri ini mampu merangsang siswa untuk dapat bertanggung jawab terhadap pekerjaannya, menuntut persiapan yang sangat matang, menuntut kemampuan yang matang dalam kegiatan intelektual, menutut semangat yang tinggi untuk mengikuti pelajaran agar dapat memproduksi apa yang diharapkan, menuntut mereka lebih berpikir kritis. Contoh kemampuan berpikir kritis adalah, apabila siswa giat mengikuti pelajaran, akibatnya adalah mampu memecahkan masalah yang diharapkan. Siswa akan menjadi aktif akibat diberikan kesempatan untuk menyiapkan materi lewat penemuannya sendiri, yang sudah pasti akan membuktikan tuntutan-tuntutan kemampuan yang tinggi baik dalam penampilan maupun keilmuan. Tanpa keilmuan yang mencukupi tidak akan mungkin tampilannya akan memuaskan, dalam hal ini siswa tidak bisa sembarangan saja, mereka harus betul-betul mampu menyimpulkan terlebih dahulu apa yang akan mereka sampaikan. Tuntunan langkah-langkah analisis, pikiran intelektual, pemahaman konsep, bakat akademik yang dilakukan dengan motivasi, interpretasi yang inovatif dipihak guru akan menentukan keberhasilan pelaksanaan model ini. Berdasar uraian singkat ini jelas bahwa model pembelajaran Inquiri menuntut kemampuan siswa untuk giat mempelajari apa yang disampaikan guru, mampu menampilkan dirinya sebagai 3

pemikir di depan siswa-siswa yang lain. Dipihak lain, untuk dapat menyelesaikan tuntutan tersebut, inovasi yang dilakukan guru akan sangat menentukan. Inovasi tersebut berupa tuntunan-tuntunan, motivasimotivasi, interpretasi serta kemampuan belajar tanpa hafalan.oleh karenanya langkahlangkah ini diharapkan akan dapat digunakan sebagai cara pemecahan masalah. Tujuan Penelitian Berdasar rumusan masalah yang telah disampaikan, rumusan masalah yang dapat disampaikan adalah : untuk mengetahui seberapa tinggi peningkatan prestasi belajar Penjasorkes siswa setelah diterapkan model pembelajaran Inquiri dalam pembelajaran. Manfaat Penelitian Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan akan bermanfaat sebagai acuan dalam memperkaya teori dan peningkatan kompetensi guru. Sedangkan secara praktis penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi sekolah, khususnya SD Negeri 1 Peliatan dalam rangka meningkatkan prestasi belajar Penjasorkes siswa. Di samping itu, penelitian ini juga diharapkan bermanfaat sebagai informasi yang berharga bagi teman-teman guru, kepala sekolah di sekolahnya masing-masing. METODE PENELITIAN Setting / Lokasi Penelitian Penelitian ini di lakukan di SD Negeri 1 Peliatan Kelas IV Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017. Sekolah ini berlokasi di Jln. Cok Rai Peliatan Ubud.Lingkungan sekolah ini aman, nyaman, terletak di tengah-tengah objek pariwisata. Rancangan Penelitian Penelitian yang dilakukan termasuk penelitian tindakan.oleh karenanya, rancangan yang khusus untuk sebuah penelitian tindakan sangat diperlukan.penelitian tindakan didasarkan pada filosofi bahwa setiap manusia tidak suka atas halhal yang statis, tetapi selalu menginginkan sesuatu yang lebih baik.peningkatan diri untuk hal yang lebih baik ini dilakukan terus menerus sampai tujuan tercapai (Suharsimi, Arikunto, Suhardjono, Supardi, 2006). Dalam melaksanakan penelitian, rancangan merupakan hal yang sangat penting untuk disampaikan. Tanpa rancangan, bisa saja alur penelitian akan ngawur dalam pelaksanaannya.untuk penelitian ini penulis memilih rancangan penelitian tindakan yang disampaikan oleh Suharsimi Arikunto(2007 )seperti terlihat pada gambar berikut ; 4

Gambar 01: Rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menurut (Arikunto, Suharsimi, 2007 ) Permasalahan Perencanaan Tindakan I Pelaksanaan Tindakan I Permasalahan baru hasil refleksi Refleksi Pengamatan/ Pengumpulan Perencanaan Tindakan II Pelaksanaan Tindakan II Apabila permasalahan belum terselesaikan Refleksi II Dilanjutkan ke siklus berikutnya Pengematan/ Pengumpulan Data II Hasil Penelitian Pada hasil penelitian dan pembahasan ini penulis sampaikan data yang diperoleh dari penelitian tindakan ini secara rinci berdasarkan penelitian yang dilakukan di SD Negeri 1 Peliatan.Sebelum menyampaikan hasil-hasil penelitian ada baiknya dilihat dahulu pendapat para ahli pendidikan berikut: dalam menyampaikan hasil penelitian dan pembahasan, perlu menyajikan uraian masing-masing siklus dengan data lengkap mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi yang berisi penjelasan tentang aspek keberhasilan dan kelemahan yang terjadi. Perlu ditambahkan hal yang mendasar, yaitu hasil pembahasan (kemajuan) pada diri siswa, lingkungan, guru, motivasi dan aktivitas belajar, situasi kelas dan hasil belajar, kemukakan grafik dan tabel hasil analisis data yang menunjukkan perubahan yang terjadi disertai pembahasan secara sistimatis dan jelas (Suharsimi Arikunto, Suhardjono, Supardi, 2006). Dari uraian di atas jelaslah apa yang harus dipaparkan dalam Bab ini yaitu menulis lengkap mulai dari apa yang dibuat sesuai perencanaan, hasilnya apa, bagaimana pelaksanaanya, apa yang telah dicapai, sampai pada refleksi. Oleh karenanya pembicaraan pada bagian ini dimulai dengan apa yang dilakukan pada bagian perencanaan, apa yang dilakukan pada pelaksanaan, apa yang dilakukan pada pengamatan dan apa yang dilakukan pada refleksi, seperti terlihat berikut ini. 65

FREKUENSI ABSOLUT Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi ISSN. 2580-1430 No Urut Data Kelas Interval Tabel 03.Data kelas interval Siklus I Interval Nilai Tengah Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif 1 60-63 61,5 6 22,22 2 64-67 65,5 3 11,11 3 68-71 69,5 6 22,22 4 72-75 73,5 9 33,33 5 76-79 77,5 2 7,41 6 80-83 81,5 1 3,70 Total 27 100 Penyajian dalam bentuk grafik/histogram 10 9 8 6 6 6 4 2 3 2 1 0 59.5-63.5 63.5-67.5 67.5-71.5 71.5-75.5 75.5-79.5 79.5-83.5 NILAI Gambar 02. Histogram Prestasi Belajar Penjasorkes Siswa Kelas IV Semester I SD Negeri 1 PeliatanTahun Pelajaran 2016/2017 Siklus I 26

FREKUENSI ABSOLUT Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi ISSN. 2580-1430 Data kelas interval disajikan sebagai berikut: Tabel 04. Data Kelas Interval Siklus II No Nilai Frekuensi Frekuensi Interval Urut Tengah Absolut Relatif 1 70-71 70,5 7 25,93 2 72-73 72,5 11 40,74 3 74-75 74,5 0 0,00 4 76-77 76,5 8 29,63 5 78-79 78,5 1 3,70 Total 22 100 Penyajian dalam bentuk grafik/histogram 12 10 8 6 4 2 0 7 11 0 8 1 NILAI Gambar 03.Histogram Prestasi Belajar Penjasorkes Siswa Kelas IV Semester I SD Negeri 1 PeliatanTahun Pelajaran 2016/2017 Siklus II Tabel 05. Rekapitulasi Hasil Penelitian dari Siklus I sampai Siklus II Variabel Prestasi Belajar Hasil Tes Awal Hasil Tes Siklus I Kenaikan Rata-rata % Kenaikan Ratarata Ratarata Hasil Tes Siklus II Kenaikan Rata-rata % Kenaikan 67 70 3 4,48% 74 4 5,71 % SIMPULAN Dari semua data yang telah diperoleh bahwa fakta-fakta yang ada telah mampu menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian ini.bukti-bukti tersebut, baik bukti yang masih rendah yang diperoleh 7 3 pada awalnya maupun bukti yang sudah lebih baik pada siklus I dan bukti data yang baik yang sesuai harapan yang diperoleh pada siklus II telah dapat memberi gambar terhadap diterimanya hipotesis penelitian yang telah diajukan.dari

semua perolehan data tersebut, sudah tidak perlu diragukan lagi bahwa penerapan metode pembelajaran inquiri telah dapat memberikan keberhasilan yang diharapkan dan telah dapat membuktikan keberhasilan sesuai tuntutan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Berpijak dari semua uraian yang telah disampaikan secara panjang lebar pada penelitian ini dapat disampaikan bahwa proses pembelajaran yang telah dilakukan dengan sangat giat yang didahului dengan membuat perencanaan yang baik, melaksanakan pembelajaran yang benar sesuai teori-teori yang ada, melaksanakan observasi untuk pencarian data sampai pada refleksi yang telah dilakukan dapat dijelaskan bahwa semua pelaksanaan tersebut sudah berjalan baik dan telah memperoleh hasil sesuai harapan. Saran Berdasarkan temuan yang sudah disimpulan dari hasil Penelitian, dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran dalam bidang studi Penjasorkes, dapat disampaikan saran-saran sebagai berikut : Apabila mau melaksanakan proses pembelajaran pada mata pelajaran Penjasorkes, penggunaan metode Inquiri semestinya menjadi pilihan dari beberapa metode yang ada mengingat metode ini telah terbukti dapat meningkatkan kerjasama, berkreasi, bertindak aktif, bertukar informasi, mengeluarkan pendapat, bertanya, berargumentasi dan lainlain. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi; Suhardjono; Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara. Badan Standar Nasional Pendidikan. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007. Jakarta: BSNP. Dahar, Ratna Wilis. 1989. Teori- Teori Belajar. Jakarta: Penerbit Erlangga. Dimyati dan Mudjiono. 2001. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Dirjen Dikti. Djamarah, Syaful Bahri. 2002. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional. Hamalik, Oemar. 2002. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru. Herrhyanto, Nar dan Hamid, Akib. 2006. Statistika Dasar. Jakarta: Universitas Terbuka. Inten, I Gede. 2004. Pengaruh Model Pembelajaran dan Pengetahuan Awal Siswa Terhadap Prestasi Belajar PKn dan Sejarah pada Siswa Kelas II di SMU Laboratorium IKIP Negeri Singaraja. Tesis. Program Pascasarjana Negeri Singaraja 82