BAB III Metode Penelitian III.1. Pendekatan Penelitian Prasetyo dkk (2005:24) Pendekatan dapat diartikan sebagai metode ilmiah yang memberikan tekanan utama pada penjelasan konsep dasar yang kemudian dipergunakan sebagai sarana analisis. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif atau biasa dinamakan positivist. Pendekatan kuantitatif mementingkan adanya variabel-variabel sebagai obyek penelitian dan variabel-variabel tersebut harus didefenisikan dalam bentuk operasional variabel masing-masing. Pendekatan ini juga lebih memberikan makna hubungannya dengan penafsiran angka statistik bukan makna secara kebahasaan dan kulturalnya. III.2. Lokasi penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat yang akan digunakan peneliti untuk melakukan penelitian. Adapun Penelitian ini berlokasi di Dinas Sosial Kota Makassar. III.3. Unit Analisis Sehubungan dengan rumusan masalah dalam penelitian ini, maka yang menjadi unit analisis adalah individu, yaitu Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang ada di Dinas Sosial Kota Makassar. III.4. TipePenelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif yaitu berusaha memberikan gambaran atau penjelasan yang tepat mengenai permasalahan yang diteliti, menginterpretasikan dan menjelaskan data 34
yang ada secara sistematis berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. III.5. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan: Kuesioner Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang diharapkan dari responden. Dalam penelitian ini jenis kuesioner yang akan digunakan adalah kuesioner tertutup, artinya kuesioner ini telah disertai Jawaban yang ditentukan oleh peneliti. Kuesioner dalam penelitian ini disebarkan sebanyak 35 rangkap, yang dimaksudkan untuk 32 pegawai negeri sipil di Dinas Sosial Kota Makassar. Akan tetapi dalam pelaksanaan penelitian kuesioner yang dikembalikan hanya sejumlah 30 rangkap dengan alasan adanya pegawai yang sedang melaksanakan cuti. III.6 Populasi dan Sampel Sugiyono (2011:80) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Populasi dalam sampel ini adalah 30 orang pegawai negeri sipil di Dinas Sosial Kota Makassar. 35
Berdasarkan uraian diatas maka dalam penelitian ini yang menjadi populasinya adalah seluruh Pegawai Negeri Sipil yang ada di Dinas Sosial Kota Makassar berjumlah 30. Adapun metode pengambilan sampel yang digunakan adalah Teknik sampling Jenuh, artinya semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini dilakukan karena populasi relatif kecil. III.7 Sumber Data Sumber data terdiri atas Data primer dan Data Sekunder, adapun maksudnya sebagai berikut : Data Primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber data pertama dilokasi penelitian atau objek penelitian (Burham, 2011: 132). Dalam penelitian ini bersumber dari kuesioner. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan dari tangan kedua atau sumber lain-sumber lain yang telah tersedia sebelum penelitian dilakukan, seperti dokumen laporan, literatur, peraturan yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti (Ulber, 2010:291). III.8 Teknik Analisis Data Analisis data ini menggunakan analisis data kuantitaif artinya memerlukan pengukuran, atau dengan kata lain analisa yang digunakan untuk menganalisa data yang berupa angka-angka. Selain itu secara umum analisa kuantitatif identik dengan analisa statistik atau uji hipotesis. Teknik analisa ini mengacu pada pengukuran Skala Job Descriptive Index (JDI) skala 3 Point Dimensi Positif Negatif Ya 3 0 Tidak Tahu 1 1 Tidak 0 3 ( Sumber : Cacioppe, Ron. Developing People At Work. Western Australian Institute of Technology :15) 36
Cara menggunakan skala JDI ialah untuk dimensi positif akan diberikan nilai 3 untuk jawaban setuju, nilai 1 untuk jawaban tidak tahu dan 0 untuk jawaban tidak setuju. Selanjutnya untuk dimensi negatif akan diberi nilai 0 untuk jawaban setuju, nilai 1 untuk jawaban tidak tahu dan 3 untuk jawaban tidak setuju. Selanjutnya untuk menghitung indeks dalam tiap indikator menurut Sugiyono (2010: 49) maka menggunakan rumus sebagai berikut: = Ket : Me = Mean (rata-rata) N = Jumlah Nilai Xi sampai ke n = Jumlah Individu Setelah menghitung indeks dalam indikator maka selanjutnya untuk mengetahui tingkat kepuasan kerja pegawai dalam Dinas Sosial Kota Makassar dengan menggunakan 3 skala. Dengan terlebih dahulu mencari intervalnya. Skor tertinggi adalah 3 dan skor terendah adalah 1. Rumus yang digunakan menurut Akdon dan Ridwann dalam Erni (2012:50) adalah sebagai berikut : P= Ket : P = Panjang kelas interval I = Rentang (skor tertinggi dikurang skor terendah) N = Banyaknya kelas 37
Sehingga diperoleh : P = P = 0,67 Dari hasil diatas menujukkan bahwa intervalnya ialah 0,67, sehingga diperoleh kelas untuk Indeks sebagai berikut : 2,35 3,00 = Memuaskan 1,68 2,34 = Cukup Memuaskan 1,00 1,67 = Tidak Memuaskan III.9Defenisi Operasional Kepuasan Kerjadalam penelitian ini adalah sikap atau perasaan positif pegawai Dinas Sosial terhadap dimensi pekerjaan antara lain gaji yang diterima, pekerjaan yang dilakukan, pengawasan dari pimpinan, sistem promosi yang berlaku dan rekan kerja yang di hadapi dikantor. Kepuasan gaji dalam penelitian ini adalah penilaian pegawai tentang memadai atau tidaknya balas jasa yang diterima atas pekerjaan atau tugas yang dijalankan sehari-hari di kantornya. Kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri adalah penilaian pegawai terhadap kesesuaian atau tidaknya pekerjaan yang dikerjakannya. Kepuasan terhadap rekan kerja dalam penelitian ini adalah tanggapan dan perasaan pegawai terhadap rekan kerjanya berkaitan dengan kerjasama, penyesuaian diri, penyelesaian tugas dan suasan kerja. 38
Kepuasan Pengawasan dalam penelitian ini adalah penilaian mengenai kemampuan pegawai dalam memahami arahan yang diberikan oleh pimpinan. Yang nantinya dapat melahirkan kemandirian pada pegawai. Kepuasan promosi dalam penelitian ini adalah penilain pegawai tentang ada atau tidaknya kesempatan peningkatan jenjang karir dalam kantor tersebut. Pegawai negeri adalah orang yang memiliki tugas sebagai pelaksana tugas pemerintahan 39
Matrix Indikator 1 Variebel Indikator Positif No Variabel Indikator Negatif 1 Menarik 1 Rutin 2 Memuaskan 2 Membosankan 3 Bagus 3 Sulit 4 Kreatif 4 Menjenuhkan 5 Dihormati 5 Pekerjaan Bersiapsedia 6 Pekerjaan Menyenangkan 6 Mengecewakan 7 Berguna 7 Biasa/mudah 8 Sehat 8 Pekerjaan tanpa henti 9 Memberikan tantangan 9 Pendapatan hampir tidak cukup 10 Memberikan Prestasi 10 Tidak bagus 11 Pendapatan normal 11 Gaji Tidak terjamin Kurang dari 12 Pendapatan memuaskan 12 sepantasnya 13 Gaji Pendapatan bisa memberikan kemewahan 13 Dibayar kurang 14 Dibayar lebih 14 Kesempatan promosi terbatas 15 Peluang yang baik untuk 15 Pekerjaan yang tidak 16 kenaikan pangkat Promosi berdasarkan kemampuan 17 Promosi Kesempatan promosi baik 17 18 Sering ada promosi 18 19 Kesempatan promosi yang adil 16 Promosi ada akhir Kesempatan promosi tidak adil Kesempatan promosi kurang Sulit menyenangkannya 19 Tidak sopan Tidak cukup 20 Memberikan Nasihat 20 mengawasi 21 Memuji hasil kerja 21 Pengawasan Mudah marah 22 Bijak 22 Menjengkelkan 23 Berpengaruh 23 Keras kepala 24 Masa kini 24 Tidak baik 25 Menjelaskan Kedudukan 25 Malas 26 Pengawasan Mengetahui pekerjaan dengan baik 26 Membosankan 27 Cerdas 27 Lambat 28 Memberikan kepercayaan 28 Bodoh Rekan Kerja 29 senantiasa ada jika diperlukan 29 Mudah bermusuhan 40
30 Membangkitkan semangat 30 Banyak bicara 31 Ambisius 31 Malas 32 Bertanggung jawab 32 Tidak menyenangkan 33 Rekan Kerja Cepat 33 Tidak rahasia 34 Cerdas 34 Tidak berkepentigan 35 Cerdik 35 Susah bertemu 36 Aktif 36 37 Taat 37 Total 72 indikator 41