Lampiran 1. Prosedur Analisis Protein Kasar (Analisis Kjeldahl) (1) Mengambil contoh sampel sebanyak 2 mililiter (Catat sebabai A gram)

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Analisis Serat Kasar dengan Metode Analisis. 1. Menyiapkan kertas saring kering oven dengan diameter 4,5 cm, dicatat

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak itik yang digunakan sebanyak 120 ekor yang berumur 0-8 minggu

PENENTUAN KADAR AIR. 1. Keringkan Cawan alumunium dalam oven selama 1 jam pada suhu C.

Keterangan : A = Berat Cawan Alumunium B = Berat cawan alumunium + sampel sebelum dioven C = Berat cawan alumunium + sampel setelah dioven

Lampiran 1. Prosedur Analisis Bahan Kering dengan Metode Analisis. 2. Mendinginkan cawan alumunium dalam eksikator selama 15 menit dan

Ekstraksi Minyak Buah Makasar (Brucea javanica (L.) Merr.) selama 1 menit dan didiamkan selama 30 menit. diuapkan dengan evaporator menjadi 1 L.

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2013 di

Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) :

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. tanaman singkong. Daun singkong sebanyak 4 kg segar diperoleh dari

BAB III BAHAN DAN METODE. Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini terdiri dari: - neraca analitik - Ohauss. alat destruksi Kjeldahl 250ml -

III. MATERI DAN METODE. dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Universitas Riau.

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April Oktober 2013.

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret - April 2015 bertempat di

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari sampai Maret 2015 bertempat di Desa

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2014 Januari

MATERI METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November 2014-Januari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

MATERI DAN METODE PENELITIAN

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. diambil dari hasil penelitian oleh Balia, dkk. (2017) dengan judul Pemanfaatan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama satu bulan, pada 27 Agustus - 26 September 2012

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan 24 ekor Domba Garut jantan muda umur 8 bulan

METODE PENGUJIAN. 1. Kadar Oksalat (SNI, 1992)

Lampiran 1. Prosedur Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pendahuluan

Lampiran 1. Prosedur Pengambilan Sampel dan Data. kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105 o C selama 12 jam untuk

Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel

Lampiran 1. Prosedur Analisis Kimia

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 26 Agustus 2015 di Laboratorium Produksi dan

MATERI DAN METODE. Materi

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE. Kampar yang merupakan salah satu daerah tumbuhnya tanaman sagu di Provinsi

BAB III METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. pisang nangka diperoleh dari Pasar Induk Caringin, Pasar Induk Gedebage, dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan termasuk kedalam jenis penelitian eksperimen

Lampiran 1. Hasil analisis proksimat pakan perlakuan (udang rebon) Tabel 3. Analisis proksimat pelet udang rebon

BAB III METODOLOGI. Penelitian mengenai konsentrat terfermentasi dilaksanakan. Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai frekuensi penyajian ransum yang berbeda terhadap kualitas

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Metode Pembuatan Petak Percobaan Penimbangan Dolomit Penanaman

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Bumbu Pasta Ayam Goreng 1. Kadar Air (AOAC, 1995) Air yang dikeluarkan dari sampel dengan cara distilasi

MATERI DAN METODE. Gambar 3. Domba Jonggol R1 (a) dan Domba Jonggol R2 (b) Gambar 4. Domba Garut R1 (a) dan Domba Garut R2 (b)

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan selama 2 bulan di mulai dari Bulan

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah marmot Cavia porcellus

Bab III Bahan dan Metode

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) Penelitian deskriptif kuantitatif bertujuan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan dimulai bulan April -

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2013 di Laboratorium Teknologi Pasca

LAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Analisis Kadar Air dengan Metode Gravimetri

BAB III MATERI DAN METODE. perlakuan berbeda sebagai bahan pakan alternatifdilaksanakan pada bulan Maret

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Februari 2015.

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telahdilakukan dilaboratorium Teknologi Pasca Panen

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2015 dari survei sampai

MATERI DAN METODE. Sedangkan analisis kimia dilakukan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Kimia

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. kecap dalam ransum dilaksanakan pada tanggal 28 November 28 Januari 2017.

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. 4. Cacing tanah jenis Eisenia fetida berumur 1 bulan sebanyak 2 kg. a. 1 ml larutan sampel vermicompost

MATERI DAN METODE. Daging Domba Daging domba yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging domba bagian otot Longissimus thoracis et lumborum.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni Agustus 2013 di. PT. Great Giant Pineapple, Terbanggi Besar Lampung Tengah.

r = =

Lampiran 1. Bagan Alir Uji Fitokimia. a. Uji Alkaloid

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang efek pemanasan pada molases yang ditambahkan urea

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dan analisis proksimat kadar air, kadar protein, dan kadar lemak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE. Materi. Rancangan

Atas kesediaan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :

Kadar protein (%) = (ml H 2 SO 4 ml blanko) x N x x 6.25 x 100 % bobot awal sampel (g) Keterangan : N = Normalitas H 2 SO 4

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama bulan Mei hingga Agustus 2015 dan

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-November 2014 di

Bahan ditimbang 0,1 g Dimasukkan dalam Labu Kjeldahl. Ditambahkan 5 ml HNO 3. Ditambahkan 3 ml HClO 4

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan pakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah biji sorgum

MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Kimia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen.

III BAHAN/OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian, yaitu 20 ekor Domba Priangan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. yang digunakan sebagai perlakuan, bahan tambahan dan bahan kimia yang

Lampiran 1. Prosedur Fermentasi Onggok Singkong (Termodifikasi)

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. jantan dengan bobot badan rata-rata 29,66 ± 2,74 kg sebanyak 20 ekor dan umur

BAB III TEKNIK PELAKSANAAN. Kegiatan ini dilaksanakan di Balai POM di Gorontalo, Jalan Tengah, Toto

BAB III METODE PENELITIAN. ayam broiler terhadap kadar protein, lemak dan bobot telur ayam arab ini bersifat

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul produksi VFA, NH 3 dan protein total pada fodder

BAB III MATERI DAN METODE. Sumber Protein secara In Vitro dilaksanakan pada bulan September November

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hijau atau tauge. Nata yang dihasilkan kemudian diuji ketebalan, diukur persen

MATERI DAN METODE. Materi

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. ayam broiler berumur hari dengan bobot badan 1,0-1,3 kg. berasal dari pedagang sayur pasar Cileunyi.

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

III. METODE PENELITIAN. Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Lampung mulai Agustus September

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dan Analisis kandungan nutrient bahan pakan dilaksanakan di

BAB III TEKNIK PELAKSANAAN. Selatan, Bone Bolango Gorontalo selama dua bulan, mulai bulan Maret sampai

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang kehilangan BK, ADF dan N-ADF secara in vitro

Kadar air (%) = B 1 B 2 x 100 % B 1

Transkripsi:

LAMPIRAN 50

51 Lampiran 1. Prosedur Analisis Protein Kasar (Analisis Kjeldahl) Kandungan protein kasar di ukur dengan menggunakan analisis Kjeldahl. Larutan yang digunakan adalah asam sulfat pekat, asam klorida 0,1 N, natrium hidroksida, asam boraks 4%, ethanol 99,8%, dan indikator campuran (methyl red 0,1% dilarutkan dalam 50 ml aquades), katalisator selenium (selenium mixture). Cara Kerja : 1. Destruksi (1) Mengambil contoh sampel sebanyak 2 mililiter (Catat sebabai A gram) dengan menggunakan pipet ukur. (2) Memasukkan ke dalam labu Kjeldhal dengan perlahan, dan menambahkan 6 gram katalis campuran (yang dibuat dari CuSO4.5H20 dan K2SO4 dengan perbandingan 1:5). (3) Menambahkan 20 mililiter asam sulfat pekat. (4) Memanaskan dalam nyala api kecil di lemari asam. Bila sudah tidak berbuih lagi destruksi diteruskan dengan nyala api yang besar. (5) Destruksi sudah dianggap selesai bila larutan sudah berwarna hijau jernih, setelah itu di dinginkan. 2. Destilasi (1) Menyiapkan alat destilasi selengkapnya, memasangnya dengan hati hati tidak lupa batu didih, vaselin dan tali pengaman. (2) Memindahkan larutan hasil destruksi ke dalam labu didih, kemudian membilasnya dengan aquades sebanyak lebih kurang 50 mililiter. (3) Memasangkan erlenmeyer yang telah diisi asam borax 5 % sebanyak 15 mililiter untuk menangkap gas amonia, dan telah diberi indikator campuran

52 (terdiri dari brom cresolgreen: methyl merah = 4:5. Sebanyak 0,9 gram campuran dilarutkan dalam alkohol 100 mililiter) sebanyak 2 tetes. (4) Membasakan larutan bahan dari destruksi dengan menambah 40-60 mililiter NaOH 40 % melalui corong samping. Menutup kran corong segera setelah larutam tersebut masuk ke labu didih. (5) Menyalakan pemanas bunsen dan mengalirkan air ke dalam kran pendingin tegak. (6) Melakukan destilasi sampai semua N dalam larutan dianggap telah tertangkap oleh asam boraks yang ditandai dengan menyusutnya larutan dalam labu didih sebanyak 2/3 bagian (atau sekurang-kurangnya sudah tertampung dalam erlenmeyer sebanyak 15 mililiter). 3. Titrasi (1) Mengambil labu erlenmeyer yang berisi sulingan tadi (jangan lupa membilas bagian yang terendam dalam air sulingan). (2) Kemudian mentitrasi dengan HCl yang sudah diketahui normalitasnya dan mencatatnya sebagai B. Titik titrasi dicapai dengan ditandai dengan perubahan warna hijau ke abu-abu. Mencatat jumlah larutan HCl yang terpakai sebagai C mililiter. % Protein Kasar = Keterangan: A : Berat sampel B : Normalitas HCl C : Mililiter HCl yang terpaikai A x B x C x 0,14 x 6,25 A x 100%

53 Lampiran 2. Prosedur Analisis Lemak Kasar (Analisis Sokhlet) Kandungan lemak kasar di ukur dengan menggunakan metode Sokhlet. Larutan yang digunakan adalah pereaksi ether atau heksana atau pelarut lemak lainnya. Cara Kerja : (1) Menyiapkan kertas saring yang telah kering oven (gunakan kertas saring bebas lemak). (2) Membuat selongsong penyaring yang dibuat dari kertas saring, timbang dan catat beratnya sebagai A gram. Memasukkan sampel sekitar 2 5 gram dalam selongsong kemudian timbang dan catat beratnya sebagai B gram. Tutup dengan kapas kemudian dihekter, lalu timbang dan catat beratnya sebagai C gram. Berat sampel = (B - A) gram. (3) Selongsong penyaring berisi sampel dimasukkan ke dalam alat soxhlet. Memasukan pelarut lemak (Kloroform) sebnayak 100 200 ml ke dalam labu didihnya. Lakukan ekstraksi (Menyalakan pemanas hot plate dan alirkan air pada bagian kondensornya). (4) Ekstraksi dilakukan selama lebih kurang 6 jam. Mengambil selongsong yang berisi sampel yang telah diekstraksi dan keringkan didalam oven selama 1 jam pada suhu 105 0 C. Memasukan ke dalam eksikator 15 menit dan kemudian timbang, dan catat beratnya sebagai D gram. (5) Kloroform yang terdapat dalam labu didih, dildestilasi sehinga tertampung di penampung sokhlet. Kloroform yang tertampung disimpan untuk digunakan kembali.

54 ( C D) % Lemak kasar = x100 ( B A) Keterangan : Berat selongsong (A) Berat selongsong + sampel (B)l Berat sampel (B-A) Berat selongsong + Sampel + kapas +hekter (C) Berat selongsong + Sampel akhir + kapas +hekter (D)...g...g...g g g

Lampiran 3. Koefisien Variasi Bobot Badan Awal Setiap Ekor Domba yang digunakan dalam Penelitian 55 Ulangan Perlakuan R1 R2 R3 R4 R5 R6... kg... 1 23,20 20,10 21,00 19,30 23,10 25,00 2 24,10 23,60 18,00 19,60 18,00 21,50 3 19,80 16,80 24,00 16,90 19,50 4 25,30 24,50 16,90 19,30 19,40 22,70 Total 92,40 85,00 80,50 82,20 77,40 88,70 506,20 Rataan 23,10 21,25 20,13 20,55 19,35 22,18 21,09 S 2 = (xi - ẍ) 2 = 160,08 = 6,96 n 1 23 S = S 2 = 6,96 = 2,64 ẍ = X = 506,20 = 21,09 N 24 KV = S. (100%) ẍ = 2,64 x 100% = 12,51% 21,09

56

57 Lampiran 4. Konsumsi Bahan Kering Ransum No Domba Konsumsi Asfed Hijauan Konsumsi Asfed Konsentrat Bahan Kering Hijauan Bahan Kering Konsentrat Konsumsi Bahan Kering.. (gram).... (%).. (gram) R1-1 2938,86 458,43 24,40 56,98 978.28 R1-2 2934,86 602,57 24,40 56,98 1059.43 R1-3 3003,14 627,00 24,40 56,98 1090.01 R1-4 2973,86 597,71 24,40 56,98 1066.18 R2-1 2988,00 554,86 24,40 56,76 1045.21 R2-2 2954,71 572,00 24,40 56,76 1046.86 R2-3 2950,14 322,14 24,40 56,76 903.38 R2-4 3010,86 613,14 24,40 56,76 1084.00 R3-1 2696,14 291,14 24,40 56,27 823.74 R3-2 2945,29 374,71 24,40 56,27 932.15 R3-3 24,40 56,27 R3-4 2831,71 543,86 24,40 56,27 1000.81 R4-1 3013,71 479,57 24,40 56,19 1008.59 R4-2 2755,71 595,57 24,40 56,19 1011.73 R4-3 2616,14 341,43 24,40 56,19 832.87 R4-4 2856,71 622,43 24,40 56,19 1051.68 R5-1 2949,00 409,57 24,40 57,09 952.92 R5-2 2743,86 202,00 24,40 57,09 784.59 R5-3 2550,86 412,29 24,40 57,09 857.31 R5-4 2999,71 635,29 24,40 57,09 1093.89 R6-1 2946,86 586,43 24,40 57,29 1053.16 R6-2 2884,86 524,43 24,40 57,29 1002.71 R6-3 2837,14 468,57 24,40 57,29 959.24 R6-4 2956,86 699,57 24,40 57,29 1120.06 Keterangan: Konsumsi BK = (Konsumsi Asfed Hijauan x BK Hijauan) + (Konsumsi Asfed Konsentrat x BK Konsentrat) Konsumsi BK = (2938,86 x 24,40%) + (458,43 x 56,98%) = 978.28 gram

58 Lampiran 5. Produksi Bahan Kering Feses No Domba Jumlah Feses Segar Sampel Feses Segar Sampel Feses Kering Kadar BK Feses Produksi BK Feses... (gram)... (%) (gram) R1-1 909,14 100,00 42,43 42,43 472,36 R1-2 761,86 100,00 44,14 44,14 426,45 R1-3 914,29 100,00 42,29 42,29 445,84 R1-4 882,00 100,00 41,14 41,14 434,15 R2-1 865,71 100,00 41,43 41,43 448,73 R2-2 954,43 100,00 41,43 41,43 519,21 R2-3 821,29 100,00 43,29 43,29 414,67 R2-4 659,71 100,00 48,71 48,71 412,67 R3-1 831,14 100,00 41,00 41,00 415,00 R3-2 560,00 100,00 47,00 47,00 276,01 R3-3 R3-4 723,43 100,00 45,86 45,86 381,05 R4-1 851,29 100,00 44,71 44,71 433,40 R4-2 596,00 100,00 48,14 48,14 366,07 R4-3 520,71 100,00 49,43 49,43 300,81 R4-4 554,86 100,00 49,86 49,86 342,89 R5-1 686,14 100,00 46,86 46,86 358,64 R5-2 439,00 100,00 49,57 49,57 202,29 R5-3 643,43 100,00 47,86 47,86 310,29 R5-4 594,14 100,00 48,57 48,57 340,53 R6-1 768,43 100,00 49,00 49,00 459,35 R6-2 952,00 100,00 42,43 42,43 472,79 R6-3 741,57 100,00 49,14 49,14 414,27 R6-4 644,57 100,00 47,29 47,29 367,58 Keterangan: Produksi BK Feses = Jumlah Feses Segar x Kadar BK Feses Produksi BK Feses = 909,14 x 42,43% = 472,36 gram

59 Lampiran 6. Konsumsi Protein No Domba Konsumsi Bahan Kering Protein Ransum Konsumsi Protein (gram) (%) (gram) R1-1 978,28 12,07 118,08 R1-2 1059,43 12,07 127,87 R1-3 1090,01 12,07 131,56 R1-4 1066,18 12,07 128,69 R2-1 1045,21 12,11 126,57 R2-2 1046,86 12,11 126,77 R2-3 903,38 12,11 109,40 R2-4 1084,00 12,11 131,27 R3-1 823,74 14,01 115,41 R3-2 932,15 14,01 130,59 R3-3 14,01 R3-4 1000,81 14,01 140,21 R4-1 1008,59 14,14 142,61 R4-2 1011,73 14,14 143,06 R4-3 832,87 14,14 117,77 R4-4 1051,68 14,14 148,71 R5-1 952,92 15,92 151,70 R5-2 784,59 15,92 124,91 R5-3 857,31 15,92 136,48 R5-4 1093,89 15,92 174,15 R6-1 1053,16 15,87 167,14 R6-2 1002,71 15,87 159,13 R6-3 959,24 15,87 152,23 R6-4 1120,06 15,87 177,75 Keterangan: Konsumsi Protein = Konsumsi BK x Protein Ransum Konsumsi Protein = 978,28 x 12,07% = 118,08 gram

60 Lampiran 7. Produksi Protein Feses No Domba Kadar PK Feses Produksi BK Feses Produksi PK Feses (%).. (gram).. R1-1 13,36 472,36 63,11 R1-2 11,96 426,45 51,00 R1-3 13,11 445,84 58,45 R1-4 12,81 434,15 55,61 R2-1 12,52 448,73 56,18 R2-2 10,63 519,21 55,19 R2-3 12 414,67 49,76 R2-4 12,26 412,67 50,59 R3-1 10,97 415,00 45,53 R3-2 11,94 276,01 32,96 R3-3 R3-4 11,45 381,05 43,63 R4-1 9,53 433,40 41,30 R4-2 13,56 366,07 49,64 R4-3 8,52 300,81 25,63 R4-4 11,04 342,89 37,86 R5-1 11,54 358,64 41,39 R5-2 10,65 202,29 21,54 R5-3 9,9 310,29 30,72 R5-4 10,72 340,53 36,50 R6-1 11,05 459,35 50,76 R6-2 12,12 472,79 57,30 R6-3 10,05 414,27 41,63 R6-4 11,07 367,58 40,69 Keterangan: Produksi Protein Feses = Produksi BK Feses x Kadar PK Feses Produksi Protein Feses = 472,36 x 13,36% = 63,11 gram

61 Lampiran 8. Kecernaan Protein Kasar No Domba Konsumsi Protein Kasar Produksi PK Feses Kecernaan Protein Kasar. (gram). (%) R1-1 118,08 63,11 46,55 R1-2 127,87 51,00 60,11 R1-3 131,56 58,45 55,57 R1-4 128,69 55,61 56,78 R2-1 126,57 56,18 55,61 R2-2 126,77 55,19 56,46 R2-3 109,40 49,76 54,52 R2-4 131,27 50,59 61,46 R3-1 115,41 45,53 60,55 R3-2 130,59 32,96 74,76 R3-3 0,00 0,00 0,00 R3-4 140,21 43,63 68,88 R4-1 142,61 41,30 71,04 R4-2 143,06 49,64 65,30 R4-3 117,77 25,63 78,24 R4-4 148,71 37,86 74,54 R5-1 151,70 41,39 72,72 R5-2 124,91 21,54 82,75 R5-3 136,48 30,72 77,49 R5-4 174,15 36,50 79,04 R6-1 167,14 50,76 69,63 R6-2 159,13 57,30 63,99 R6-3 152,23 41,63 72,65 R6-4 177,75 40,69 77,11 Keterangan: Kecernaan Protein Kasar = Konsumsi Protein Kasar - Produksi PK Feses x 100% Konsumsi Protein Kasar Kecernaan Protein Kasar = 118,08-63,11 x 100% = 46,55% 118,08

Lampiran 9. Hasil Sidik Ragam Pengaruh Perlakuan Terhadap Kecernaan Protein Kasar 62 Ulangan Perlakuan R1 R2 R3 R4 R5 R6 Total 1 46,55 55,61 60,55 71,04 72,71 69,63 376,09 2 60,11 56,46 74,76 65,3 82,75 63,99 403,37 3 55,57 54,52 78,24 77,49 72,65 338,47 4 56,78 61,46 68,88 74,54 79,03 77,10 417,79 Total 219,01 228,05 204,19 289,12 311,98 283,37 1535,72 Rata-rata 54,7 5 57,01 68,06 72,28 77,99 70,84 383,93 db Total : t (r-1) = 22 db Perlakuan : t 1 = 5 db Galat : db total db galat = 17 FK = (1535,72 2 ) / 23 = 102.540,69 JK Total JKP = ((46,55 2 ) +. + (77,10 2 )) FK = 104.660,60-102.540,69 = 2119,91 = ((219,01 2 ) / 4) +... + (283,37 2 ) / 4)) FK = 104.196,01-102.540,69 = 1655,32 JKG = JKT JKP = 2119,91-1655,32 = 464,59 KTP = JKP / db perlakuan = 1655,32 / 5 = 331,06 KTG = JKG / db Galat = 464,59 / 17 = 27,33 F Hitung = KTP / KTG = 331,06 / 464,59 = 12,11 F Tabel (0,05) = 2,81 F Hitung > F Tabel : Perlakuan memberikan pengaruh yang berbeda nyata (P<0,05) terhadap kecernaan protein kasar.

63 Lampiran 9. (Lanjutan) Daftar sidik ragam pengaruh perlakuan terhadap kecernaan protein kasar Sumber Ragam db JK KT F Hit F 0,05 Perlakuan 5 1655.32 331.06 12.11 2.81 Galat 17 464.59 27.33 Total 22 2119.91 Keterangan: Berbeda Nyata (Significant) Uji Jarak Berganda Duncan KT Galat Sx = r = S2 r LSR α = SSR α. Sx Sx = 2,61 p SSR α=0,05 LSR α=0,05 2 2,98 7,80 3 3,13 8,18 4 3,22 8,42 5 3,28 8,58 6 3,33 8,71 Selisisih dua rata-rata Signifikansi Perlakuan Rata-rata 2 3 4 5 6 (0,05) R5 77,99 a R4 72,28 5,72 ab R6 70,84 7,15 1,44 ab R3 68,06 9,93 4,22 2,78 b R2 57,01 20,98 15,27 13,83 11,05 c R1 54,75 23,24 17,53 16,09 13,31 2,26 c

64 Lampiran 10. Konsumsi Lemak No Domba Konsumsi Bahan Kering Lemak Ransum Konsumsi Lemak (gram) (%) (gram) R1-1 978,28 6,37 62,32 R1-2 1059,43 6,37 67,49 R1-3 1090,01 6,37 69,43 R1-4 1066,18 6,37 67,92 R2-1 1045,21 7,31 76,40 R2-2 1046,86 7,31 76,53 R2-3 903,38 7,31 66,04 R2-4 1084,00 7,31 79,24 R3-1 823,74 6,57 54,12 R3-2 932,15 6,57 61,24 R3-3 6,57 R3-4 1000,81 6,57 65,75 R4-1 1008,59 7,63 76,96 R4-2 1011,73 7,63 77,19 R4-3 832,87 7,63 63,55 R4-4 1051,68 7,63 80,24 R5-1 952,92 6,64 63,27 R5-2 784,59 6,64 52,10 R5-3 857,31 6,64 56,93 R5-4 1093,89 6,64 72,63 R6-1 1053,16 7,25 76,35 R6-2 1002,71 7,25 72,70 R6-3 959,24 7,25 69,54 R6-4 1120,06 7,25 81,20 Keterangan: Konsumsi Lemak = Konsumsi BK x Lemak Ransum Konsumsi Lemak = 978,28 x 6,37% = 62,32 gram

65 Lampiran 11. Produksi Lemak Feses No Domba Kadar LK Feses Produksi BK Feses Produksi LK Feses (%) ------------ (gram) ------------ R1-1 3.15 472.36 14.88 R1-2 4.18 426.45 17.83 R1-3 3.35 445.84 14.94 R1-4 3.56 434.15 15.46 R2-1 3.89 448.73 17.46 R2-2 3.41 519.21 17.70 R2-3 3.39 414.67 14.06 R2-4 3.64 412.67 15.02 R3-1 3.97 415.00 16.48 R3-2 3.27 276.01 9.03 R3-3 R3-4 3.62 381.05 13.79 R4-1 3.87 433.40 16.77 R4-2 4.22 366.07 15.45 R4-3 4.09 300.81 12.30 R4-4 4.06 342.89 13.92 R5-1 3.53 358.64 12.66 R5-2 3.69 202.29 7.46 R5-3 4.18 310.29 12.97 R5-4 3.86 340.53 13.14 R6-1 4.66 459.35 21.41 R6-2 4.13 472.79 19.53 R6-3 4.28 414.27 17.73 R6-4 4.36 367.58 16.03 Keterangan: Produksi Lemak Feses = Produksi BK Feses x Kadar LK Feses Produksi Lemak Feses = 472,36 x 3.15% = 14.88 gram

66 Lampiran 12. Kecernaan Lemak Kasar No Domba Konsumsi Lemak Kasar Produksi LK Feses Kecernaan LK ------------- (gram) ------------- (%) R1-1 62.32 14.88 76.12 R1-2 67.49 17.83 73.59 R1-3 69.43 14.94 78.49 R1-4 67.92 15.46 77.24 R2-1 76.40 17.46 77.15 R2-2 76.53 17.70 76.86 R2-3 66.04 14.06 78.71 R2-4 79.24 15.02 81.04 R3-1 54.12 16.48 69.56 R3-2 61.24 9.03 85.26 R3-3 0.00 0.00 0.00 R3-4 65.75 13.79 79.02 R4-1 76.96 16.77 78.20 R4-2 77.19 15.45 79.99 R4-3 63.55 12.30 80.64 R4-4 80.24 13.92 82.65 R5-1 63.27 12.66 79.99 R5-2 52.10 7.46 85.67 R5-3 56.93 12.97 77.22 R5-4 72.63 13.14 81.90 R6-1 76.35 21.41 71.96 R6-2 72.70 19.53 73.14 R6-3 69.54 17.73 74.50 R6-4 81.20 16.03 80.26 Keterangan: Kecernaan Lemak Kasar = Konsumsi Lemak Kasar - Produksi LK Feses x 100% Konsumsi Lemak Kasar Kecernaan Lemak Kasar = 62.32-14.88 x 100% = 76.12% 62.32

Lampiran 13. Hasil Sidik Ragam Pengaruh Perlakuan Terhadap Kecernaan Lemak Kasar 67 Perlakuan Ulangan R1 R2 R3 R4 R5 R6 Total 1 76,12 77,15 69,56 78,20 79,99 71,96 452,98 2 73,59 76,86 85,26 79,99 85,67 73,14 474,51 3 78,49 78,71 80,64 77,22 74,50 389,56 4 77,24 81,04 79,02 82,65 81,90 80,26 482,11 Total 305,44 313,76 233,84 321,48 324,78 299,86 1799,16 Rata-rata 76,36 78,44 77,94 80,37 81,19 74,96 449,79 db Total : t (r-1) = 22 db Perlakuan : t 1 = 5 db Galat : db total db galat = 17 FK = (1799,16 2 ) / 23 = 140.738,12 JK Total JKP = ((76,12 2 ) +. + (80,26 2 )) FK = 141.086,17-140.738,12 = 348,05 = ((305,44 2 ) / 4) +... + (299,86 2 ) / 4)) FK = 140.848,65-140.738,12 = 110,53 JKG = JKT JKP = 348,05-110,53 = 237,52 KTP = JKP / db perlakuan = 110,53 / 5 = 22,10 KTG = JKG / db Galat = 237,52 / 17 = 13,97 F Hitung = KTP / KTG = 22,10 / 13,97 = 1,58 F Tabel (0,05) = 2,81 F Hitung < F Tabel : Perlakuan tidak berpengaruh terhadap kecernaan lemak kasar.

68 Lampiran 13. (Lanjutan) Daftar sidik ragam pengaruh perlakuan terhadap kecernaan lemak kasar Sumber Ragam db JK KT F Hit F 0,05 Perlakuan 5 110,53 22,10 1,58 2.81 Galat 17 237,52 13,97 Total 22 348,05 Keterangan: Berbeda Nyata (Significant) Uji Jarak Berganda Duncan KT Galat Sx = r = S2 r LSR α = SSR α. Sx Sx = 1,86 p SSR α=0,05 LSR α=0,05 2 2,98 5,58 3 3,13 5,85 4 3,22 6,02 5 3,28 6,14 6 3,33 6,23 Selisisih dua rata-rata Signifikansi Perlakuan Rata-rata 2 3 4 5 6 (0,05) R5 81.19 a R4 80.37 0.82 a R2 78.44 2.75 1.93 a R3 77.94 3.25 2.43 0.50 a R1 76.36 4.83 4.01 2.08 1.58 a R6 74.96 6.23 5.41 3.48 2.98 1.40 a

69 Lampiran 14. Dokumentasi Penelitian Persiapan Domba Persiapan Kandang Proses Penyusunan Ransum Penimbangan Konsentrat Penimbangan Hijauan Pencampuran Pakan

70 Pemberian Ransum Penimbangan Domba Penimbangan sisa ransum Penimbangan Pakan Sisa Pemasangan Celana Domba Koleksi Feses

71 Penimbangan Total Feses Pengovenan Feses Analisis Protein Kasar Tahap Destruksi Analisis Protein Kasar Tahap Destilasi

72 Analisis Protein Kasar Analisis Lemak Kasar Tahap Titrasi

73 BIODATA Penulis dilahirkan di Bandung pada Tanggal 28 Februari 1995, sebagai anak pertama dari empat bersaudara pasangan AIPTU Ano Sumarno dan Faidah, S.Pd. Pada tahun 2007 penulis menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar Negeri Andir Kidul I Bandung, dan pada tahun 2010 penulis menyelesaikan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 17 Bandung. Selanjutnya pada tahun 2013 menyelesaikan pendidikan di Sekolah Menengah Atas Negeri 16 Bandung. Akhirnya pada tahun 2013 penulis terdaftar sebagai Mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran. Semasa kuliah penulis aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa Livestocker Basketball Club (LBC) Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran dan Kelompok Profesi Ternak Unggas (KPTU) Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran. Rezha Muhammad Firdaus 10 April 2017