BAB II LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. kerja sama dalam mencapai sasaran dan tujuan, Dengan adanya sistem maka lebih

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. berkelanjutan tentang kegiatan/program sehingga dapat dilakukan tindakan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. skala menengah yang bergerak di bidang penjualan spare part mesin

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

5 BAB II Tinjauan Pustaka

BAB III LANDASAN TEORI. direkam ke dalam berbagai bentuk media. (Gultom et al, 2005).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang

BAB II LANDASAN TEORI

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSURATAN PADA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA JAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. suatu maksud tertentu adalah bagian dari suatu sistem, yang mana sistem

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. ada berkaitan dengan sistem yang akan dibuat. Tujuannya adalah agar aplikasi ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur

BAB II DASAR TEORI. terbagi atas beberapa tahap yaitu: perancangan basis data secara konseptual, logis dan fisis.

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Abstrak BAB I PENDAHULUAN

STIKOM SURABAYA BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Penjualan. Penjualan merupakan suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui

BAB III 3. LANDASAN TEORI. manajemen dan individu lain terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III 3 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam pembangunan suatu sistem informasi, terdapat dua kelompok

6 Bab II Tinjauan Pustaka

BAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk

BAB III LANDASAN TEORI. dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Nama : Rendi Setiawan Nim :

SISTEM INFORMASI. Konsep Dasar Sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI. 2.2 Sistem Suku Bunga Secara umum terdapat dua metode dalam perhitungan bunga, yaitu metode Flat dan Efektif.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. menjelaskan tentang ilmu yang terkait dalam penyelesaian kerja praktek.

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMESANAN PAKET PERNIKAHAN PADA CV. SABILLAH MANDIRI JAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada tinjauan perusahaan ini akan dibahas mengenai sejarah berdirinya

BAB III 3. LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. digunakan untuk memodelkan kebutuhan data dari suatu organisasi,

( Word to PDF Converter - Unregistered ) BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. Henry Simamora (2000) dalam buku Akuntansi Basis Pengambilan

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu, (Scott, 1996:89). Menurut Robert

BAB II LANDASAN TEORI

2. BAB II LANDASAN TEORI. lanjut sehingga terbentuk suatu aplikasi yang sesuai dengan tujuan awal.

BAB III LANDASAN TEORI

KONSEP SISTEM INFORMASI

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini digunakan landasan teori yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian dan definisi sistem pada berbagai bidang berbeda-beda, tetapi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Antrian sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari contohnya dalam

MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( PEMODELAN DATA )

BAB II LANDASAN TEORI. mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

BAB II LANDASAN TEORI. sistem informasi. Pada umumnya setiap organisasi selalu mempunyai sistem

BAB III LANDASAN TEORI. permasalahan yang dibahas. Hal ini sangat penting karena teori-teori tersebut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III LANDASAN TEORI. Jasa akan selalu melekat pada sumbernya atau pada penjualnya. Dengan

BAB III 3. LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. berkaitan secara terpadu, terintegrasi dalam suatu hubungan hirarki.

BAB II LANDASAN TEORI. saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai. Adapun pegertian sistem menurut Jogiyanto :

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu (Jogiyanto, 2001)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II. KAJIAN PUSTAKA. beberapa aktifitas yang dilakukan oleh manusia seperti system untuk software

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Fathansyah Basis data (Database) dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti:

6 Bab II Tinjauan Pustaka

: ENDRO HASSRIE NIM : MATKUL : REKAYASA PERANGKAT LUNAK PEMODELAN DATA

BAB III LANDASAN TEORI. dipanggil oleh pengguna. Data disimpan dengan cara-cara tertentu sehingga mudah

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Konsep dasar sistem digunakan sebagai dasar dalam memahami sebuah sistem yang terdiri dari definisi sistem, karakteristik sistem, klasifikasi sistem, dan sistem informasi. Suatu sistem pada dasarnya terdiri dari sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. 2.1.1. Definisi Sistem Sistem digunakan oleh organisasi/perusahaan untuk menunjang kegiatan perusahaan untuk melaksanakn aktivitas yang lebih strategis dalam upaya mencapai tujuan. Sistem dijadikan sebagai media utama dalam perusahaan tersebut. Hutahaean (2015:2) mengemukakan bahwa sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk melakukan sasaran yang tertentu. Sedangkan menurut Jogiyanto (dalam Muslihudin dan Oktafianto, 2016:2) sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Sistem dapat diartikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari komponen sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variabelvariabel yang terorganisir, saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. 8

9 2.1.2. Karakteristik Sistem Sistem memiliki karakteristik-karakteristik tertentu dalam pengkategorian sistem. Karakteristik sistem (Ladjamudin, 2013:4) diuraikan sebagai sebagai berikut: 1. Komponen sistem Suatu sistem tidak berada dalam lingkungan yang kosong, tetapi sebuah sistem berada dan berfungsi didalam lingkungan yang berisi sistem lainnya. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Apabila suatu sistem merupakan salah satu dari komponen sistem lain yang lebih besar, maka akan disebut dengan subsistem, sedangkan sistem yang lebih besar tersebut adalah lingkungannya. 2. Batasan sistem Batasan sistem merupakan pembatas atau pemisah antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. 3. Lingkungan luar sistem Lingkungan luar adalah apapun diluar batas dari sistem yang dapat mempengaruhi operasi sistem, baik pengaruh yang menguntungkan ataupun yang merugikan. Pengaruh yang menguntungkan ini tentunya harus dijaga sehingga akan mendukung kelangsungan operasi sebuah sistem. Sedangkan lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan agar tidak mengganggu kelangsungan sebuah sistem. 4. Penghubung sistem Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Penghubung inilah yang akan menjadi media

10 yang digunakan data dari masukan (input) hingga keluaran (output). Dengan adanya penghubung, suatu subsistem dapat berintraksi dan berintegrasi dengan subsistem yang lain membentuk satu kesatuan. 5. Masukan sistem Masukan sistem merupakan energi yang dimasukan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input), yaitu bahan yang dimasukan agar sistem tersebut dapat beroperasi dan masukan sinyal (signal input), yaitu masukan yang diperoses untuk mndapatkan keluaran. 6. Keluaran sistem Keluaran (output) merupakan hasil dari pemprosesan. Keluaran dapat berupa informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya sebagai sisa pembuangan. 7. Pengolahan sistem Pengolahan (processing) merupakan bagian yang melakukan perubahan dari masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan. 8. Sasaran sistem Suatu sistem memiliki sasaran (objective) atau tujuan (goal). Apabila sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Tujuan inilah yang mengarahkan suatu sistem. Tanpa adanya tujuan, sistem menjadi tidak terarah dan terkendali. 2.1.3. Klasifikasi Sistem Sistem juga diklasifikasikan berdasarkan sudut pandang (Ladjamudin, 2013:6) yang diuraikan sebagai berikut:

11 1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada dan tampak secara fisik. 2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan buatan manusia Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi murni melalui proses alam. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. 3. Sistem dilklasifikasikan sbagai sistem tertentu dan sistem tak tentu Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Sedangkan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. 4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup dan sistem terbuka Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh lingkungan luarnya. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. 2.1.4. Sistem Informasi Sistem informasi diumpakan seperti sebuah kebijakan dalam pengambilan keputusan dalam menjalankan operasional dari kombinasi teknologi informasi, orang-orang dan prosedur-prosedur yang terorganisasi. Menurut Ladjamudin (2013:13) suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi. Sedangkan menurut Yakub (dalam Muslihudin dan Oktafianto, 2016:11) sistem informasi merupakan suatu

12 kumpulan dari komponen-komponen dalam organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan aliran informasi. Sistem informasi dapat diartikan sebagai sistem yang terdiri dari komponen-komponen dan gabungan teknologi informasi yang terdapat dalam sebuah organisasi untuk menyajikan informasi yang dibutuhkan. Sistem informasi terbentuk dari komponen-komponen yang dikenal dengan istilah blok bangunan (building block). Macam-macam blok bangunan (Hutahaean, 2015:13) dijelaskan sebagai berikut: 1. Blok masukkan Blok masukan merupakan blok yang bertugas dalam input data agar masuk ke dalam sistem informasi. Blok masukan bertugas dalam merekam data yang akan dimasukkan, biasanya berupa dokumen-dokumen dasar. 2. Blok model Blok model terbentuk dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang memproses data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. 3. Blok keluaran Sistem informasi menghasilkan keluaran (output) yaitu informasi yang berkualitas dan berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem. 4. Blok teknologi Teknologi digunakan merupakan kotak alat dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran berupa

13 informasi dan membantu pengendalian dari sistem secara menyeluruh. Blok teknologi perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware) yang dioperasikan oleh teknisi (brainware). 5. Blok basis data Basis data (database) merupakan media untuk menyimpan data yang saling berhubungan satu sama lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan dapat dipergunakan kembali, diperlukan perangkat lunak untuk memanipulasinya. 6. Blok kendali Sistem informasi memiliki kontrol kendali untuk menanggulangi gangguangangguan terhadap sistem apabila terlanjur terjadi kesalahan maka dapat langsung diantisipasi atau diatasi. 2.1.5. Basis Data Basis data digunakan sebagai tempat penyimpanan data. Data-data yang menjadi masukan dalam sistem tersimpan di media penyimpanan yang nantinya akan diolah, manipulasi atau digunakan kembali. Lubis (2016:2) mengemukakan bahwa basis data merupakan gabungan file data yang dibentuk dengan hubungan/relasi yang logis dan dapat diungkapkan dengan catatan serta bersifat independen. Sedangan menurut Rosa dan Shalahudin (2015:43) sistem basis data adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudah diolah atau informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan. Basis data dapat diartikan sebagai sekumpulan data yang saling berelasi dan tersimpan di dalam suatu aplikasi basis data sehingga data tersebut

14 terpelihara, dapat diolah menjadi informasi dan dapat digunakan kembali apabila dibutuhkan. Database management system (DBMS) diperlukan untuk membuat basis data bisa digunakan untuk mengolah, mengakses, dan juga mengatur database atau basis data dalam komputer seperti MySQL dan structure query language (SQL) yang berfungsi sebagai bahasa yang digunakan untuk mengelola data pada basis data. A. Structure Querey Language (SQL) Structured query language (SQL dikategorikan sebagai bahasa untuk memanipulasi dan digunakan untuk mengakses/manajemen data di dalam sebuah database relasional. Menurut Rosa dan Shalahuddin (2015:46) SQL (Structured Query Language) adalah bahasa yang digunakan untuk mengelola data pada RDBMS. Sedangkan menurut Begitu juga menurut Grolt dalam Fauzi dan Amin (2012:37) SQL merupakan sebuah alat untuk melakukan proses organisasi, manajemen, dan pengambilan data yang tersimpan dalam sebuah database. Berdasarkan pernyataan di atas, maka SQL merupakan suatu bahasa standar yang digunakan untuk mengakses data dalam sebuah basis data dan melakukan pengolahan data. Berikut ini adalah contoh pengaksesan data pada DBMS dengan SQL yang secara umum terdiri dari empat (4) hal (Rosa dan Shalahuddin, 2015:47), yaitu: 1. Memasukkan data (insert) Perintah yang digunakan untuk menambah atau memasukkan data pada basis data.

15 2. Mengubah data (update) Perintah yang digunakan untuk mengubah atau memperbaharui data pada basis data. 3. Menghapus data (delete) Perintah yang digunakan untuk menghapus data pada basis data. 4. Menampilkan data (select) Perintah yang digunakan untuk menampilkan data pada basis data. B. MySQL MySQL merupakan perangkat lunak dan sistem pembuat database yang bersifat terbuka (open source) dan berjalan di berbagai sistem operasi baik di Windows maupun Linux. Menurut Wahana Komputer (2010:111) mengemukakan bahwa: MySQL adalah salah satu aplikasi server yang digunakan untuk memanajemen suatu data dan banyak digunakan khalayak di seluruh dunia. Fungsi terpenting dari MySQL adalah sebagai content management suatu website, yaitu mengatur isi/informasi yang ditampilkan suatu website. MySQL merupakan sebuah software database yang mengelola tipe data relasional, menyimpan data-data tersebut ke dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan (Zaki dan SmithDev, 2008:94). Dapat disimpulkan bahwa mysql adalah sebuah perangkat lunak yang dapat membuat database yang bersifat open source dan sebagai sumber dan pengolahan data untuk membangun aplikasi web. MySQL sering digunakan oleh programmers dikarenakan kelebihankelebihan yang dimiliki oleh MySQL. Adapun kelebihan dari MySQL (Zaki dan SmithDev, 2008:94) terdiri dari:

16 1. Gratis dan open source. 2. Terdapat versi komersial yang memberikan dukungan teknis. 3. Biaya yang dikeluarkan jauh lebih murah dibanding dengan merek lainnya. 4. Tersedia di banyak platform. 5. Menggunakan standar penulisan SQL ANSI. 2.1.6. Metode Pengembangan Perangkat Lunak Metode pengembangan perangkat lunak digunakan untuk mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan model-model dan metodologi yang digunakan programmer (berdasarkan best practice atau cara-cara yang sudah teruji baik). Model yang cocok untuk pengembangan perangkat lunak yaitu model waterfall. Menurut Rosa dan Salahuddin (2015:28), Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengkodean, pengujian dan tahap pendukung (support). Model waterfall merupakan model metode pengembangan perangkat lunak yang terurut dalam tahap pelaksanaannya, mulai dari analisis kebutuhan sistem, analisis spesifikasi kebutuhan perangkat lunak, desain, implementasi, pengujian, operasi dan perawatan (Muharto dan Ambarita, 2016:104). Model waterfall dapat diartikan sebagai salah satu model dari metode pengembangan perangkat lunak yang menyediakan pendekatan dalam pengembangan sistem secara sekuensial mulai dari analisis, desain, pengkodean, pengujian dan perawatan. Tahapan dari model waterfall (Rosa dan Shalahuddin, 2015:29) diuraikan sebagai berikut:

17 1. Analisis kebutuhan perangkat lunak Untuk menspesifikasi kebutuhan perangkat lunak penulis melakukan pengumpulan kebutuhan perangkat lunak secara intensif agar dapat dipahami oleh user. 2. Desain Fokus pembuatan desain program perangkat lunak pada tahap ini seperti pembuatan LRS, pembuatan database menggunakan MySQL membuat tampilan dan lain-lain. Penulis dapat menyesuaikan kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan hingga ketahap desain agar dapat diimplementasikan menjadi program sesuai kebutuhan. 3. Pembuatan kode program Penulis menggunakan perangkat lunak dreamweaver untuk pengkodean dan untuk menampilkan hasil desain yang telah dibuat. 4. Pengujian Untuk meminimalisir kesalahan (error) pada tahap pengujian penulis fokus kepada perangkat lunak untuk memastikan fungsionl dan semua bagian telah diuji. 5. Pendukung (support) atau pemeliharaan (maintenance) Pada tahap ini penulis dapat melakukan proses pengulangan pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada dan tidak membuat perangkat lunak baru.

18 Sumber: Rosa dan Salahuddin (2015:29) Gambar II.1. Ilustrasi Model Waterfall 2.2. Teori Pendukung Setelah menguraikan konsep dasar sistem yang menguraikan tentang dasar-dasar pemahaman mengenai sistem, penulis kemudian menguraikan teoriteori pendukung yang digunakan untuk mendukung keberhasilan perancangan sistem. 2.2.1. Distribusi Distribusi bagian dari kegiatan pemasaran untuk proses penyampaian barang dan jasa dari produsen ke konsumen, dalam prosesnya, distribusi merupakan suatu aktivitas dari pemasaran yang bisa menciptakan nilai tambah pada produk melalui berbagai fungsi seperti tempat, waktu dan hak kepemilikan dari barang atau produk. Menurut Amrin (2007:93) saluran distribusi merupakan salah satu bagian dari pemasaran, yakni salah satu sarana penyampaian produk atau jasa dari produsen kepada konsumen. Sedangkan menurut Kodrat (2009:20) saluran distribusi sebagai suatu jalur yang dilalui oleh arus barang-barang dari produsen ke perantara dan akhirnya sampai kepada pemakai.

19 Dapat diartikan bahwa distribusi merupakan suatu jalur kegiatan yang bertugas untuk mengalirkan barang dan jasa dari tangan produsen suatu perantara (distributor) hingga sampai ke tangan konsumen. 2.2.2. Produk Produk dapat berupa apa saja (baik berwujud fisik maupun tidak) yang dapat ditawarkan, dipasarkan atau didistribusikan kepada potential customer untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan tertentu. Husein (2009:79) mengemukakan bahwa: Produk adalah komponen utama dalam menjalankan bisnis. Ada produk pasti ada transaksi. Sebaliknya, tidak ada produk maka transaksi tidak berjalan. Dalam dunia bisnis, produk dapat berupa barang dan jasa. Produk dan jasa tentunya mesti dipertahankan ketika hendak ditawarkan kepada pasar karena produk adalah sesuatu yang dikonsumsi sehingga mengharuskan produk tersebut mendatangkan kemanfaatan. Menurut Subagyo, dkk (2017:188) produk merupakan semua yang ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh dan digunakan atau dikonsumsi untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang berupa fisik, jasa, orang, organisasi dan ide. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa produk merupakan semua yang dikonsumsi, baik berupa barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan mendatangkan manfaat. 2.2.3. Diagram Alir Data (DAD) Diagram alir data (DAD) berfungsi dalam menggambarkan sebuah rancangan atau ide pengembangan sistem ke dalam simbol-simbol agar lebih mudah dipahami secara garis besar. Diagram alir data juga menguraikan tentang prosedural atau data yang mengalir di sistem tersebut.

20 Menurut Rosa dan Shalahuddin (2015:70) diagram alir data (DAD) adalah representasi grafik yang menggambarkan aliran informasi dan transformasi informasi yang diaplikasikan sebagai data yang mengalir dari masukan (input) dan keluaran (output). Sedangkan menurut Ladjamudin (2013:64) diagram aliran data merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Diagram alir data (DAD) dapat diartikan sebagai teknik penggambaran atau representasi grafik mengenai alur/prosedur sistem yang menguraikan tentang aliran data/informasi, pelaku dan proses yang terdapat di dalam sistem. Simbol atau lambang yang digunakan dalam membuat diagram alir data yang lazim digunakan (Rosa dan Shalahuddin, 2015:71) DAD terdiri dari empat buah simbol (4) yaitu: 1. Entitas/lingkungan luar (external entity) Menggambarkan asal tujuan data, menunjukkan entitas atau kesatuan yang berhubungan dengan sistem, dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem atau keduanya digunakan. 2. Proses (process) Simbol ini digunakan untuk proses pengolahan atau transformasi data, menunjukkan kegiatan atau kerja yang dilakukam oleh orang, mesin atau komputer dan hasil suatu data yang masuk kedalam proses untuk menghasilkan arus data yang akan keluar dari proses.

21 3. Arus data (data flow) Simbol ini digunakan untuk menggambarkan aliran data yang berjalan, menunjukkan arus data yang berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem yang mengalir diantara proses (process), simpanan data (data store) dan entitas (external entity). 4. Simpanan data (data store) Simbol ini digunakan untuk menggambarkan data flow yang sudah disimpan, menunjukkan suatu tempat penyimpanan data yang berupa suatu file. Dalam penggambaran diagram alir data (DAD) ini memiliki beberapa tingkatan dalam konstruksi/penggambarannya. Tingkatan diagram alir data tersebut (Ladjamudin, 2015:64) yaitu: 1. Diagram konteks Diagram konteks digunakan untuk menggambarkan ruang lingkup sistem secara keseluruhan dan merupakan level tertinggi/pertama dari diagram alir data. 2. Diagram nol/zero (overview diagram) Diagram nol digunakan untuk menggambarkan pandangan sistem secara menyeluruh mengenai sistem yang ditangani dan data yang mengalir dan merupakan level kedua dari diagram alir data atau menjelaskan lebih rinci tentang diagram konteks. 3. Diagram rinci (level diagram) Diagram rinci digunakan untuk menguraikan secara spesifik atau rinci tentang proses apa saja yang terjadi pada diagram nol per tahapannya.

22 2.2.4. Kamus Data Data-data yang mengalir di dalam diagram alir data (DAD) biasanya berupa singkatan-singkatan atau simbol-simbol berupa huruf yang memiliki arti tertentu. Arti tertentu tersebut dapat dipahami lebih lanjut menggunakan kamus data. Menurut Rosa dan Salahudin (2015:73) kamus data adalah kumpulan daftar elemen data yang mengalir pada sistem perangkat lunak sehingga masukan (input) dan keluaran (output) dapat difahami secara umum (memiliki standar cara penulisan). Sedangkan menurut Ladjamudin (2013:70) kamus data sering disebut juga dengan sistem data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Kamus data merupakan kumpulan daftar elemen mengenai data-data yang mengalir pada sistem sehingga data masukan dan data keluaran dapat diketahui serta memiliki standar dalam penulisan. Kamus data dalam implementasi program dapat menjadi parameter masukan atau keluaran dari sebuah fungsi atau prosedur. Biasanya kamus data (Rosa dan Shalahuddin, 2015:74) berisikan: 1. Nama Kamus data berisikan nama data yang mengalir di DAD. 2. Digunakan Kamus data digunakan pada proses-proses terkait aliran data. 3. Deskripsi Deskripsi disini menguraikan data-data yang mengalir menjadi lebih detail. 4. Informasi tambahan

23 Kamus data biasa berisikan informasi tambahan seperti tipe data, nilai data, batas nilai data, dan komponen yang membentuk data tersebut. Tabel II.1. Simbol-Simbol Kamus Data Simbol Keterangan = Disusun atau terdiri dari + Dan [ ] Baik atau. { } n n kali diulang/bernilai banyak ( ) Data opsional * * Batas komentar Sumber: Rosa dan Shalahuddin (205:74) 2.2.5. Entity Relationship Diagram (ERD) Untuk menggambarkan relasi/hubungan antar entitas yang berada pada basis data, para programmer biasanya menggunakan entity relationship diagram (ERD). Relasi/hubungan tersebut menandakan terjadinya interaksi-interaksi antar setiap entitas/tabel yang berada pada basis data. Menurut Rosa dan Shalahuddin (2015:50) Model E-R (ERD) adalah Penyimpanan basis data menggunakan OODBMS. Sedangkan menurut Ladjamudin (2013:142) ERD adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak. Entity relationship diagram (ERD) dapat diartikan sebagai suatu model yang menggambarkan suatu penyimpanan basis data yang menggunakan susunan data dalam sistem secara abstrak. Simbol atau komponen yang digunakan dalam menggambarkan entity relationship diagram (ERD) menurut Chen dalam buku Rosa dan Shalahuddin (2015:50) disajikan ke dalam bentuk tabel.

24 Tabel II.2. Komponen Entity Relationship Diagram (ERD) Notasi Komponen Keterangan nama_entitas nama_atribut nama_kunci_primer nama_atribut nama_relasi N Entitas/entity Atribut Atribut kunci primer Atribut multinilai/multivalue Relasi Asosiasi/association Sumber: Rosa dan Shalahuddin (2015:50) Entitas merupakan data inti yang akan disimpan, bakal tabel pada basis data, benda yang memiliki data dan harus disimpan datanya agar dapat diakses oleh aplikasi komputer. Penamaan entitas biasanya lebih ke kata benda dan belum merupakan nama tabel. Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas. Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas dan digunakan sebagai kunci akses record yang diinginkan, biasanya berupa id. Kunci primer dapat lebih dari satu kolom, asalkan kombinasi dari beberapa kolom tersebut dapat bersifat unik (berbeda tanpa ada yang sama). Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas yang dapat memiliki lebih dari satu. Relasi yang menghubungkan antar entitas, biasanya diawali dengan kata kerja. Penghubung antara relasi dan entitas dimana di kedua ujungnya memiliki multiplicity kemungkinan jumlah pemakaian. Kemungkinan jumlah maksimum keterhubungan antara entitas satu dengan entitas yang lain disebut dengan kardinalitas. Misalkan ada kardinalitas 1 ke N atau sering disebut dengan one to many menghubungkan entitas A dan entitas B.

25 2.2.6. Logical Record Structure (LRS) Logical record structure (LRS) mirip entity relationship diagram (LRS) yaitu teknik untuk menggambarkan rancangan basis data. Pembedanya adalah logical record structure (LRS) menggunakan tabel dalam penggambarannya. Menurut Kadir (2007:18) logical record structure (LRS) merupakan model relasional menggunakan kumpulan tabel-tabel untuk merepresentasikan data dan relasi antar data-data tersebut. Setiap tabel terdiri atas kolom-kolom dan setiap kolom memiliki nama yang unik. LRS merupakan hasil transformasi diagram E-R (ERD) menggunakan aturan aturan tertentu. Aturan-aturan tersebut yaitu: (1) setiap entity akan diubah ke dalam bentuk sebuah kotak dengan nama entity berada di luar kotak dan atribut berada di dalam kotak, (2) sebuah relasi kadang disatukan dalam sebuah kotak bersama entity, kadang dipisah dalam sebuah kotak tersendiri (Ladjamudin, 2013:159). Logical record structure (LRS) dapat diartikan sebagai teknik penggambaran rancangan basis data dan merupakan hasil dari kardinalitas diagram E-R (ERD) menjadi LRS yang memiliki hubungan searah dari beberapa record dan akan mengikuti pola pemodelan tertentu dalam kaitannya dengan konversi LRS. Aturan pokok dalam penggambaran logical record structure (LRS) yang mempengaruhi proses pentransformasian yaitu kardinalitas. Aturan kardinalitas tersebut (Ladjamudin, 2013:160) diuraikan sebagai berikut: 1. 1:1 (one to one) Relasi yang terjadi antara suatu entity dengan entity lainnya yang memiliki hubungan 1:1.

26 2. 1:M (one to many) Relasi yang terjadi antara suatu entity dengan entity lainnya yang memiliki hubungan 1:M. 3. M:N (many to many) Relasi yang terjadi antara suatu entity dengan entity lainnya yang memiliki hubungan M:N. Pada relasi ini biasa digunakan tabel bantuan untuk memecahkan relasi tersebut menjadi 1:1 atau 1:M. 2.2.7. Hierarchy Input Process Output (HIPO) Hierarchy input process output (HIPO) digunakan untuk mendokumentasikan rancangan program yang dibuat oleh programmer. Menurut Ladjamudin (2013:211), hierarchy-plus-input-process-output (HIPO) merupakan teknik untuk mendokumentasikan sistem pemograman. Sedangkan menurut Fatta (2007:147) HIPO merupakan teknik untuk mendokumentasikan suatu sistem yang dikembangkan oleh IBM. Hierarchy input process output (HIPO) dapat diartikan sebagai sebuah teknik untuk menggambarkan atau mendokumentasikan rancangan serta untuk memudahkan seorang programmer dalam membuat program yang dikembangkan oleh IBM.